BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI...

23
46 BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAMI SEMARANG A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang 1. Letak Geografis SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami didirikan dibawah naungan Yayasan Nurul Islami Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri Prasetyo, M.M berdiri sejak tanggal 18 Agustus 2001. Lokasi kampus yang cukup tenang, nyaman, sejuk, dan fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu yaitu berada di jalan Raya Ngaliyan – Boja, tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. Berdasarkan badan akreditasi nasional Propinsi Jawa Tengah pertanggal 31 Maret 2005, SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah dengan akreditasi A. Luas keliling tanah seluruhnya 50.000 m 2 yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m 2 luas tanah dikuasai sekolah menurut status kepemilikan dan penggunaan, status kepemilikan bersertifikat, keseluruhan luas tanah ini terbagi menjadi 5.000 m 2 bangunan, halaman 2.500 m 2 lapangan olah raga 1.000 m 2 , kebun 37.000 m 2 dan lain-lain 5.000 m 2 Adapun batas wilayah SMA Nurul Islam a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ndukuh b. Sebelah selatan berbatas dengan Desa Tempel c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Wonolopo d. Sebelah barat menempati kebun milik Nurul Islami Semarang.

Transcript of BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI...

Page 1: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

46

BAB III

PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAMI

SEMARANG

A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami

Semarang

1. Letak Geografis

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami didirikan dibawah naungan

Yayasan Nurul Islami Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri

Prasetyo, M.M berdiri sejak tanggal 18 Agustus 2001. Lokasi kampus

yang cukup tenang, nyaman, sejuk, dan fasilitas yang cukup memadai

untuk menempa ilmu yaitu berada di jalan Raya Ngaliyan – Boja,

tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. Berdasarkan badan akreditasi

nasional Propinsi Jawa Tengah pertanggal 31 Maret 2005, SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah

dengan akreditasi A.

Luas keliling tanah seluruhnya 50.000 m2 yang sudah dipagar

permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m2 luas tanah dikuasai sekolah

menurut status kepemilikan dan penggunaan, status kepemilikan

bersertifikat, keseluruhan luas tanah ini terbagi menjadi 5.000 m2

bangunan, halaman 2.500 m2 lapangan olah raga 1.000 m2, kebun 37.000

m2 dan lain-lain 5.000 m2

Adapun batas wilayah SMA Nurul Islam

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ndukuh

b. Sebelah selatan berbatas dengan Desa Tempel

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Wonolopo

d. Sebelah barat menempati kebun milik Nurul Islami Semarang.

Page 2: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

47

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami memiliki komitmen menjadi

lembaga pendidikan profesional, ungul dalam bidang Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan berlandaskan Iman dan

Taqwa (IMTAQ)

b. Misi

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami melaksanakan :

1). Pendidikan yang mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi

2). Pendidika pesantren untuk mensantrikan peserta didik dalam

kerangka pendalaman dan pengalaman al-Quran dan hadits.

c. Tujuan

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami mempunyai tujuan :

1). Meningkatkan IPTEK dan IMTAQ agar mampu melanjutkan

pendidikan pada perguruan tinggi terkemuka baik di dalam

maupun diluar negeri

2). Mencetak calon pemimpin yang uswatun khasanah dan akhlakul

karimah1

3. Keadaan Guru, karyawan dan siswa

a. Keadaan Guru dan Ustadz SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami tahun

pelajaran 2005 – 2006 adalah terdiri dari 22 guru denagn standar

lulusan sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan, memiliki 13

ustadz (ustadz tetap/tidak tetap beserta bapak/ibu asuh) yang

kompeten dibidangnya.

b. Keadaan Karyawan

Salah satu unsur penting dalam suatu lembaga pendidikan adalah

keberadaan karyawan, karyawan disini mempunyai andil yang cukup

besar dalam tugas-tugas administrasi sekolah dan memperlancar

proses belajar mengajar. Adapun jumlah karyawan SMA Unggulan

1 Arsip SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang

Page 3: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

48

Ponpes Nurul Islami sebanyak 17 karyawan, yang terdiri dari 4

karyawan Tata Usaha, 6 orang sebagai karyawan kebersihan, dan 7

orang karyawan keamanan. Dimana semua karyawan tersebut

berpartisipasi dalam memperlancar proses pendidikan di SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami agar berjalan efektif.

c. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik terdiri dari 103 yang terbagi dalam 5 kelas, kelas

I sebanyak 20 anak. Kelas II IPA, IPS sebanyak 29 anak dan Kelas III

IPA, IPS sebanyak 54 anak. Selain sebagai murid di sekolah peserta

didik juga berperan sebagai santri di lingkungan pesantren.

Kegiatan belajar mengajar di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami

dilaksanakan pada pagi hari untuk sekolah di mulai pukul 06.50 –

13.45 dan untuk kegiatan pesantren dimulai setelah maghrib sekitar

18.30 – 10.00 WIB sedangkan siang harinya digunakan bagi siswa

yang mengikuti ekstrakurikuler.

4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler disini berfungsi sebagai upaya untuk

mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Selain itu kegiatan ekstra

juga berfungsi sebagai penghilang kejenuhan peserta didik terhadap

rutinitas di sekolah maupun pesantren, adapun kegiatan berupa :

KIR, Musik, EEL, Bola Basket, Rebana, Paskibra, Pramuka, Khitobah,

Teater, Sepak Bola, Bola Voly, Seni Baca Tulis al-Quran, Mujahada’, dan

Pecinta Alam

5. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami

adalah sebagai berikut :

a. Perpustakaan

b. Ruang kepala sekolah, Ruang tata usaha, ruang Bimbingan Konseling,

Ruang materiil, ruang guru, ruang OSIS, ruang UKS, ruang koperasi,

ruang BP3, ruang SPP, ruang serba guna, ruang sidang

Page 4: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

49

c. Laboratorium : Fisika, kimia, biologi, Bahasa, Komputer, serba guna,

PKK, Media

d. Tempat ibadah, masjid

e. Olah raga ; lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan Volley,

lapangan badminton, lapangan tenis meja dan aula

f. Asrama

6. Pembinaan Keagamaan / Madrasah Diniyah

Madrasah diniyah Ponpes Nurul Islami formal yang berada di

bawah naungan Yayasan “Nurul Islami” madrasah diniyah “Nurul Islami”

ini berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islami yang Mottonya

“Mencetak Generasi Islam yang Mumpuni dari segi kualitas agamanya

dan dapat berakhlakul karimah sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW”.

Seiring dengan kemajuan dan bertambahnya santri maka dibutuhkan

segenap komponen yang ada pada madrasah diniyah seperti adanya

khodimul ma’had yang tugasnya mengatur aktifitas kegiatan malam

seperti = Madrasah diniyah, pengajian wetonan, dan bandongan, semaan

al-Quran, al-Barzanzi serta khitobah 3 bahasa.2

Selain khodimul ma’had juga ada ustadz asuh, adapun tugasnya

adalah mengontrol dan mengurusi santri pada waktu malam termasuk

membangunkan subuh para santri dan tidak ketinggalan pula mereka juga

menjadi guru pada waktu madrasah diniyah berlangsung.3

2 Arsip ponpes Nurul Islami 3 Wawancara dengan Bp. Abadi (Khodimul Ma’had) pada tanggal 20 Februari 2006

Page 5: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

50

7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami

Tahun Pelajaran 2005 – 29006

Sistem Administrasi dan Manajemen serta penanggungjawaban bidang

a. Kepala sekolah

Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai :

1). Manajer, yaitu satu-satunya adalah mengorganisasikan semua

kegiatan sekolah, seperti kegiatan belajar mengajar dan kegiatan

administrasi

2). Administrator, yaitu menyelenggarakan administrasi sekolah

meliputi bidang kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, perkantoran,

keuangan, perpustakaan, bimbingan dan konseling, UKM,

kegiatan kesiswaan, sarana dan prasarana dan hubungan dengan

masyarakat.

Kepala Sekolah Sukidjo

Komite Sekolah

Kepala Tata Usaha Setyorini, S.Sos

Waka Sek Hub Kerjasama Masyarakat

Wakasek Sarana Prasarana

- Joko Kumoro

Waka Sek Kesiswaan Nur Afnan

Waka Sek Kurikulum

Nursetyo, W

Guru

Siswa

Page 6: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

51

3). Supervisor, yaitu menyelenggarakan kegiatan supervise terhadap

kegiatan dan sarana prasarana sekolah

b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah mempunyai tanggung jawab langsung dengan

kepala sekolah dalam membantu kepala sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

1) Menyusun perencanaan membuat program kegiatan dan jadwal

pelaksanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Ketenagaan

5) Pengkoordinasian

6) Pengawasan

7) Penilaian

8) Identifikasi dan Pengumpulan

9) Penyusunan Laporan

Wakil kepala sekolah, bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan

bidangnya, yaitu :

(a) Wakil kepala sekolah, bidang kurikulum yang mengatur dan

menyusun program bidang kurikulum

(b) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang mengatur dan

membina program kegiatan siswa

(c) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, yang

mengatur kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang

proses belajar mengajar

(d) Wakil kepala sekolah bidang humas, yang mengatur dan

mengembangkan hubungan dengan komiter sekolah,

masyarakat, lembaga pemerintahan, dunia dan usaha, lembaga

sosial

Page 7: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

52

c. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran bertanggung jawab kepada sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien

d. Wali kelas

Wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan edukasi dan

administrasi kelas

e. Guru

Guru bimbingan konseling bertanggungjawab melaksanakan

kegiatan bimbingan konseling di sekolah

f. Perpustakaan sekolah (kondisi perpustakaan)

Kondisi perpustakaan bertanggung jawab pengadaan buku atau

bahan pustaka atau media elektronik

B. Pelaksanaan Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA Unggulan

Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan landasan untuk melaksanakan pekerjaan

berikutnya, hal ini dilakukan agar tujuan program dapat tercapai. Proses

perencanaan di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dalam

penyusunannya dilakukan oleh guru pembimbing berdasarkan apa yang

dibutuhkan peserta didik dengan segala keunikan dan permasalahan yang

biasa muncul pada remaja. Kondisi sekolah yang juga berasrama

menjadikan program bimbingan dan konseling yang di selenggarakan

lebih bervariasi mengingat permasalahan yang mungkin dialami lebih

komplek hal ini di sebabkan kondisi peserta didik yang jauh dari keluarga,

beban pelajaran yang banyak otomatis bertambah banyak pula

permasalaham yang dihadapi.

Dalam merencanakan program guru pembimbing merujuk pada

kegiatan atau pelaksanaan program tahun lalu dan juga berdasarkan pada

permasalahan yang banyak dialami oleh peserta didik pada tahun

Page 8: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

53

sebelumnya. Penyusunan program ini di lakukan pada awal tahun

pelajaran yang tersusun dalam Program Kerja Tahunan Bimbingan dan

Konseling. (Dapat dilihat dalam lampiran)

Adapun kegiatan yang di laksanakan meliputi:

a. Penyusunan program kegiatan

Penyusunan program merupakan seperangkat kegiatan merumuskan

masalah dan tujuan, bentuk-bentuk kegiatan, personal, fasilitas,

anggaran serta berbagai bentuk usulan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, yang di laksanakan pada

bulan Juli dan Januari.

b. Konsultasi

Konsultasi program adalah kegiatan pertemuan atau rapat antara

pembimbing dengan petugas lain seperti Kepala Sekolah atau

Khodimul ma'had untuk membahas rancangan program, yang di

laksanakan pada bulan Juli dan Agustus.

c. Penyediaan Fasilitas, dilaksanakan pada bulan Juli, Agustus, Januari

dan Februari.

Fasilitas yang diperlukan antara lain:

1) Ruang bimbingan

2) Alat perlengkapan ruangan, terdiri dari :

a) Tempat penyimpanan data

b) Papan tulis dan papan pengumuman

2. Pengorganisasian

Semua pihak di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami

sangat mendukung atas kegiatan bimbingan dan konseling dikarenakan

adanya kesadaran sekolah akan pentingnya kegiatan yang bertujuan untuk

lebih memahami dan membantu peserta didik dengan segala keunikan dan

permasalahan yang ada, dalam penanganannya antara wali kelas, guru

pembimbing dan guru mata pelajaran saling berkordinasi yang kemudian

dikonsultasikan kepada kepala sekolah atau khodimul ma'had dan juga

Page 9: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

54

pimpinan yayasan, yang selanjutnya dibuat keputusan akhir.keterkaitan ini

terlihat dalam bagan :

Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling

SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang

Keterangan :

: Garis Koordinasi

: Garis Komando

Bagan tersebut menjelaskan bahwa semua pihak ikut berperan

dalam memberikan bimbingan dan juga turut serta dalam membantu

permasalahan yang dihadapi peserta didik, guru bimbingan dan konseling

di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami selain bertugas sebagai

pelaksana layanan juga sebagai koordinator pelaksana program, ini

dikarenakan jumlah guru BK di SMA ini hanya satu orang. Sebagai

koordinator, guru bimbingan dan konseling diantaranya bertugas

menyusun dan melaksanakan program layanan, namun sebelumnya

Yayasan

Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah

Tenaga Ahli Instansi lain

Tata Usaha

Guru Pembimbing Wali Kelas Guru Mata Pelajaran

S i s w a

Page 10: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

55

dikoordinasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan kepala

sekolah dan pihak-pihak yang terkait dalam proses layanan,

pengkoordinasian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran bersama dengan

semua personil sekolah.4

Kelancaran pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kepala sekolah, guru BK,

guru mata pelajaran, sarana prasarana, program kerja dan juga peran

peserta didik di sekolah, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

pelayanan bimbingan dan konseling tentunya semua pihak di sekolah ikut

berperan serta dalam menunjang pelaksanaannya.

a. Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen bimbingan dan

konseling

Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen bimbingan dan

konseling berfungsi untuk memfasilitasi segala program agar dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sebagai motivator, dan juga

sebagai evaluator setiap program-program yang telah dilaksanakan,

pemberian motivasi ini di lakukan secara terprogram ketika rapat

sekolah, namun di setiap kesempatan kepala sekolah selalu memberi

spirit kepada guru pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya.

Kemudian memberikan saran-saran konstruktif agar kebutuhan siswa

akan bimbingan dan konseling lebih terpenuhi, karena hal ini dapat

mempengaruhi prestasi peserta didik dalam belajar.5

b. Peran Pimpinan Pondok Pesantren

Dalam manajemen bimbingan dan konseling pondok pesantren

menyerahkan sepenuhnya kepada koordinator guru bimbingan

konseling. Pondok pesantren mendukung penuh semua program yang

diselenggarakan dengan catatan semua demi kebaikan peserta didik

4 Wawancara dengan Bu Lut Tamaro (Guru pembimbing) pada tanggal 6 Maret 2006 5 Wawancara dengan Bapak Sukidjo (Kepala Sekolah), pada tanggal 21Februari 2006

Page 11: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

56

dan mengharapkan dengan program yang baik visi, misi sekolah dapat

terwujud.6

c. Peran guru

Seperti halnya kepala sekolah maupun pimpinan pondok pesantren

guru dan ustadz di SMA Unggulan Pondok Pesantren menyerahkan

penuh apa yang menjadi program bimbingan dan konseling, guru dan

ustadz mendukung atas terselenggaranya bimbingan konseling di

sekolah dengan semua program-program yang diselenggarakan.7

3. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling

a. Pelaksanaan program

Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA

Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami berdasarkan program kerja

yang telah disusun pada awal tahun, pelaksanaan bimbingan dan

konseling dengan mengikuti pola kerja yang sistematis, sehingga

program bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik.

Pelaksanaan program terdiri dari pengumpulan data dan

layanan bimbingan dan konseling :

1) Layanan pengumpulan data, meliputi :

a) Kondisi fisik

b) Kondisi psikis

c) Keadaan keluarga

d) Hubungan sosial

e) Riwayat pendidikan, hasil belajar, nilai mata pelajaran

f) Pengalaman ekstrakurikuler dan kegiatan dari luar sekolah

g) Minat dan cita-cita khusus yang ingin dicapai

h) Prestasi yang pernah dicapai

i) Dan lain-lain

6 Wawancara dengan Bapak Abadi (Khodimul Ma'had), pada tanggal 25 Februari 2006 7 Wawancara dengan Bapak. Jazuli, pada tanggal 22 Februari 2006

Page 12: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

57

2) Program

Program bimbingan adalah suatu rangkaian kegiatan

bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi dan

terkoordinasi selama periode tertentu (W.S Winkle:105). Dalam

menyusun program bimbingan dan konseling di SMA Unggulan

Ponpes Nurul Islami berdasarkan pada pola 17 dan mengacu pada

buku panduan pelayanan bimbingan dan konseling.

I Wawasan umum

Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari

pendidikan di sekolah termasuk di SMA Unggulan Ponpes Nurul

Islami, secara umum bimbingan yang di selenggarakan membantu

peserta didik dalam membina kepribadian dan memecahkan

Bimbingan dan Konseling

Pribadi

4 Bidang Bimbingan

Sosial Belajar Karier

Orientasi Informasi Penempatan

dan Penyaluran

PembelajaranKonseling individu

Bimbingan Kelompok

Konseling Kelompok

7 Jenis Layanan

5 Kegiatan pendukung

Aplikasi Instrumentasi

Himpunan Data

Konferensi Kasus

Kunjungan Rumah

Alih tangan Kasus

Pola 17

Page 13: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

58

masalah serta mengembangkan bakat minatnya, dan semua

program yang dilaksanakan semata-mata demi kebutuhan peserta

didik.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Unggulan

Ponpes Nurul Islami di laksanakan oleh 1 guru pembimbing yang

berlatar belakang sarjana pendidikan dari jurusan BK untuk 103

peserta didik, adapun tugas-tugas yang di laksanakan adalah:

1) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan

konseling,

2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka menghadapi

masalah-masalah yang di hadapi oleh peserta didik tentang

kesulitan belajar,

3) Memberikan layanan dan bimbingan kepada peserta didik agar

berprestasi dalam kegiatan belajar,

4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada peserta didik dan

memberikan gambaran tentang lanjutan pendidikan dan

lapangan yang sesuai,

5) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling,

6) Menyusun hasil penilaian bimbingan dan konseling,

7) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.8

b. Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Pon-pes Nurul

Islami tidak ada jadwal khusus dalam kurikulum. Namun

kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran akan pentingnya

bimbingan dan konseling di sekolah maka kepala sekolah memberi

kebijakan khusus bahwa setiap satu bulan sekali bimbingan dan

konseling di jadwalkan masuk kelas yaitu pada minggu pertama, untuk

kelas I dan II, sedangkan untuk kelas III dua kali sebulan dengan

jadwal yang insidental, hal ini di karenakan bimbingan konseling ingin

menciptakan bahwa layanan program bimbingan konseling bukanlah

8 Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, pada tanggal 21 Februari 2006

Page 14: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

59

layanan yang menjenuhkan melainkan bimbingan konseling sendiri

mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak-anak, jadi tidak perlu

layanan tersebut di berikan monoton di dalam kelas melainkan setiap

saat peserta didik bisa memanfaatkan layanan tersebut, adapun jam

pelajaran yang digunakan adalah bergantian dengan mata pelajaran

PAI, hal ini di sebabkan materi yang terdapat dalam pelajaran agama

banyak juga disampaikan ketika madrasah diniyah.

1) Layanan bimbingan dan konseling

a) Bidang layanan

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami, meliputi:

(1) Bidang bimbingan pribadi

Bidang bimbingan pribadi merupakan pelayanan

bidang bimbingan dalam rangka membantu peserta didik

dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Materi yang di

berikan diantaranya adalah mengenai pengelolaan waktu

ketika dalam asrama, mengatasi kejenuhan, cara

mengidentifikasi diri sendiri. Bimbingan ini dapat di

lakukan secara klasikal ataupun berkelompok, hal ini di

sesuaikan dengan kebutuhan peserta didik terhadap

program bimbingan.

(2) Bidang bimbingan sosial

Bidang bimbingan sosial adalah pelayanan

bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik

memahami diri dalam kaitannya dengan lingkungan dan

etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan

tangung jawab sosial. Bimbingan dilakukan oleh semua

pihak di lingkungan sekolah dan pesantren seperti anjuran

agar bersikap sopan terhadap siapa saja baik kepada guru,

Page 15: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

60

orang tua dan sesama teman. Materi ini di sampaikan oleh

ustadz di pesantren berkaitan dengan pembinaan akhlak.

Sedangkan materi yang diberikan oleh guru pembimbing

misalnya mengenai kiat sukses dalam bergaul, dan cara

menjalin persahabatan.

(3) Bidang bimbingan belajar

Bidang bimbingan belajar merupakan pelayanan

bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik

mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap

dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai

pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program

belajar dalam rangka menyiapkannya melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan ini

sebagian besar di laksanakan oleh guru pembimbing

materinya berisi tentang;cara belajar yang efektif, cara

membagi waktu, cara mudah menghafal dan lain

sebagainya.

(4) Bidang bimbingan karir

Pelayanan bidang bimbingan karir di sekolah di

tujukan untuk mengenal potensi diri sebagai prasarat

mempersiapkan masa depan karir masing-masing. Materi

dalam bimbingan karir berupa pemilihan jurusan, pemilihan

jenis perguruan tinggi dan karir yang sesuai dengan minat

dan bakat peserta didik. Pelaksanan bimbingan karir ini di

lakukan oleh guru pembimbing.

Dalam pelaksanaan ke-empat bidang bimbingan

tersebut tentang waktu dan obyek sasarannya di SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang secara spesifik tidak

terjadwal dengan jelas dikarenakan materi-materi tersebut di

sampaikan secara insidental kepada siapa saja yang

membutuhkan terhadap materi-materi tersebut.

Page 16: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

61

b) Isi Layanan

(1) Layanan orientasi, adalah layanan yang bertujuan agar

peserta didik memahami lingkungan yang baru di

masukinya dan juga membantu untuk beradaptasi terhadap

situasi atau kondisi yang baru di hadapinya, materi layanan

yang di berikan adalah tentang pengenalan pada sekolah

dan lingkungan pesantren untuk kelas I yang di sampaikan

oleh guru pembimbing dan pengasuh di lingkungan pondok

pesantren. Adapun pelaksanaan layanannya terprogram

pada bulan Juli dan Agustus.

(2) Layanan informasi, layanan ini bertujuan untuk

memberikan informasi tentang hal-hal yang di butuhkan

peserta didik, materi layanan diantaranya adalah mengenai

tata tertib sekolah, narkoba, permasalahan-permasalahan

remaja dan juga sex education. Sasarannya adalah peserta

didik kelas I, II, III yang secara terprogram di laksanakan

pada bulan Agustus, Oktober, Februari dan April.

(3) Layanan penempatan dan pembelajaran, layanan yang di

berikan adalah membantu dalam memperoleh atau memilih

kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai, merencanakan pilihan

jurusan di perguruan tinggi, petunjuk mengikuti PMDK,

dan lapangan kerja yang sesuai dengan bakat minatnya.

Sasarnya dalah peserta didik kelas II dan III yang di

laksanakan pada bulan Oktober, November, April dan Mei.

(4) Layanan pembelajaran, layanan yang di berikan adalah

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan efektif,

efisien, dapat menggunakan waktu luang, belajar kelompok

bersama di asrama, mengatasi kesulitan belajar pada diri

sendiri dan juga cara bersaing dalam belajar yang kreatif.

Sasarannya dalah kelas I, II, III yang di laksanakan pada

bulan Juli, Oktober, Januari dan April.

Page 17: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

62

(5) Layanan bimbingan kelompok, layanan ini di tujukan untuk

permasalahan umum yang di alami peserta didik, seperti

masalah remaja, kenakalan remaja, kehidupan di asrama,

kebersihan, cita-cita dan masa depan. Sasarannya adalah

peserta didik kelas I, II, III yang di laksanakan pada bulan

September, Desember, Maret dan Juni.

(6) Layanan konseling kelompok, dalam konseling kelompok

ini bertujuan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan

dengan bolos sekolah, telat masuk, hubungan dengan guru

atau teman. Sarannya dalah peserta didik kelas I, II, III

yang dilaksanakan pada Bulan November dan Mei.

(7) Layanan konseling individu, konseling ini di maksudkan

sebagai khusus dalam hubungan langsung tatap muka

antara konselor dan klien atau peserta didik dengan guru

pembimbing dalam rangka pengentasan masalahnya.

Sarannya adalah peserta didik pada kelas I, II, III yang

pelaksanaannya secara insidental kapanpun peserta didik

membutuhkan guru pembimbing dalam upaya membantu

mencari bantuan terhadap pemecahan masalahnya.

c) Kegiatan Pendukung

(1) Kunjungan rumah, secara insidental terhadap peserta didik

yang membutuhkan perhatian lebih karena masalah, guru

bimbingan dan konseling melaksanakan kunjungan rumah

pada peserta didik untuk memperoleh informasi dan

membangun kerjasama dalam menangani permasalahan

yang kadang di hadapi. Obyek sasarannya adalah peserta

didik kelas I, II, III yang dilakukan secara insidental.

(2) Himpunan data, ini dilaksanakan untuk menghimpun data-

fakta atau keterangan tentang diri peserta didik termasuk

bakat dan minatnya. Obyek sasarannya adalah peserta didik

kelas I, yang di laksanakan pada bulan Juli dan Agustus.

Page 18: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

63

(3) Alih tangan kasus, terhadap masalah yang di hadapi peserta

didik namun guru pembimbing merasa tidak mampu atau

bukan wilayahnya, maka bimbingan dan konseling

menjadikan alih tangan kasus kepada pihak yang lebih

tepat, seperti masalah peserta didik dengan belajar, sering

kecapean dan cepat lelah atau kurang konsentrasi karena

ada masalah dengan penglihatannya. Obyek sasarannya

adalah peserta didik kelas I, II, III dengan waktu insidental.

(4) Konferensi Kasus, konferensi kasus dilaksanakan oleh guru

pembimbing, peserta didik, orang tua dan pihak terkait

untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam suatu

pertemuan. Obyek sasarannya dalah peserta didik kelas I,

II, III dengan waktu insidental.9

2) Pelaksana layanan bimbingan dan konseling

Dalam upaya memberikan layanan bimbingan dan

konseling guru pembimbing selalu berkonsultasi dengan semua

pihak sekolah dan pesantren karena pelaksanaan bimbingan dan

konseling disini selain berdasarkan kaidah-kaidah pada program

bimbingan dan konseling juga lebih menekankan pada pendekatan

keagamaan, dimana setiap permasalahan yang muncul di usahakan

agar nilai-nilai keagamaan yang dipelajari di pesentren bisa

diterapkan.

9 Wawancara dengan Bu. Lut Tamaro (Guru Bimbingan Konseling), pada tanggal 22 dan

25 Februari 2006

Page 19: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

64

Mekanisme Penanganan

Siswa bermasalah di sekolah

Bagan tersebut menjelaskan bahwa tugas untuk menangani

segala permasalahan peserta didik bukan hanya tugas dari guru

pembimbing melainkan semua yang terlibat dalam proses

pendidikan mempunyai andil dalam membimbing peserta didik

agar menjadi lebih baik.

Pelaksanaan bimbingan di SMA Unggulan Popes Nurul

Islami banyak di lakukan oleh kepala sekolah, khodimul ma'had,

guru maupun ustadz, misalnya bimbingan yang berkenaan dengan

pemecahan masalah peserta didik baik ketika berada di sekolah

maupun di asrama. Hal ini disebabkan frekuensi pertemuannya

lebih banyak di banding dengan guru pembimbing. Pelaksanaan

bimbingan adalah ketika mereka menyampaikan materi pelajaran

di mana guru atau ustadz menyisipkan nilai-nilai atau aturan yang

seharusnya maupun tidak seharusnya dilakukan oleh peserta

didik.10

Peran kepala sekolah dalam proses bimbingan adalah

berupa pemberian nasehat-nasehat kepada peserta didik ketika jam

kosong, dan pendekatan keagamaan seperti istighosah yang di

10 wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling pada tanggal 28 Februari 2006

Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah

Tenaga Ahli Instansi lain

BP3

Guru Pembina

Guru Pembelajaran

Guru Piket

Wali Kelas Guru Pembimbing

Peserta Didik

Page 20: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

65

lakukan 1 kali semingu. pemberian bimbingan juga terlihat ketika

kepala sekolah memberikan pengarahan kepada peserta didik saat

akan ujian, mereka diarahkan untuk berdoa bersama (istighosah)

dengan tujuan meminta petunjuk agar ujian yang akan

dilaksanakan dapat berjalan lancar. Pendekatan keagamaan dalam

penanganan paserta didik dirasakan sangat bermanfaat hal ini

dikarenakan adanya kesadaran dan penghayatan anak tentang

pengamalan agama cukup tinggi.11

Di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami istilah Kyai di

sebut juga dengan Khodimul Ma’had yang artinya pelayan

Pesantren, jadi kyai di sini bukanlah tokoh sentral dalam yayasan

melainkan semua pihak saling berkoordinasi. Peran khodimul

ma’had dalam pelaksanaan bimbingan konseling adalah membantu

guru pembimbing dalam memberi layanan, selain sebagai kyai juga

bertugas mengajar santri di pesantren untuk pelajaran akhlak dan

tasawuf yang dilaksanakan dua kali seminggu, oleh karena itu pada

setiap kesempatan khodimul ma’had bisa selalu mengarahkan

santri agar selalu berlaku dan bertutur sesuai dengan tuntunan

agama dengan menanamkan nilai-nilai rohaniah atau nilai-nilai

spiritual dengan terapi dzikir dan muhasabah, hal ini sejalan

dengan tujuan dari SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami yaitu

membentuk peserta didik atau santri yang ahli fikir dan ahli

dzikir.12

Sedangkan peran guru atau ustadz disini adalah membantu

guru pembimbing dalam program layanan, guru dan ustadz sangat

mendukung penuh segala program yang diselenggarakan hal ini

karena kesadaran adanya seseorang yang dapat di jadikan tempat

curhat, tempat berkeluh kesah ketika peserta didik mengalami

masalah karena kepribadian peserta didik yang bervariasi mereka

11 Wawancara dengan Bp. Sukidjo (Kepala Sekolah), pada tanggal 21 Februari 2006 12 Wawancara dengan Bp. Abadi ( Khodimul Ma’had ), pada tanggal 25 Februari 2006

Page 21: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

66

cenderung memilih tempat bercerita yang cocok menurut mereka,

sehingga semua pihak di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami ikut

berperan serta dalam proses membimbing peserta didik kearah

yang lebih baik.13

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling,

pengumpulan data peserta didik menyangkut keadaan dirinya yang

meliputi kondisi fisik dan psikis maupun latar belakang

kehidupannya. Data ini sangat diperlukan dalam proses pemberian

layanan, karena segala permasalahan yang dialami oleh peserta

didik tidak akan lepas dari keadaan sebelumnya apa yang menjadi

kebiasaan. Kesenangan dan harapannya setelah itu layanan yang

diberikan pun berdasarkan hasil analisis data tersebut sehingga

sekolah mengupayakan agar semua kebutuhan peserta didik dapat

terpenuhi dan tujuan sekolahpun terlaksana.

Dalam penyampaian materi dan upaya penyelesaian

masalah peserta didik sekolah menggunakan teknik atau metode

khusus yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik yang dalam

pelaksanaannya menggunakan pendekatan individual atau

kelompok dan juga menggunakan metode atau alat apabila bila di

butuhkan dengan tujuan memperlancar kegiatan.

Pengaktifan nara sumber dalam pelaksanaan kegiatan di

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang berusaha

memanfaatkan nara sumber yang ada di lingkungan sekolah

diantaranya guru olahraga, guru kesenian, serta ustadz dan juga

mengundang nara sumber dariluar apabila diperlukan. Sedangkan

waktu pelaksanaan kegiatannya guru pembimbing banyak

memanfaatkan waktu di luar jam sekolah separti ketika peserta

didik berada dalam asrama.14

13 Wawancara dengan Bp. Jazuli (Guru dan Ustadz), pada tanggal 22 Februari 2006 14 Wawancara dengan Bu Lut Tamaro (Guru Pembimbing), pada tanggal 13 Maret 2006

Page 22: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

67

4. Pengarahan, supervisi dan penilaian kegiatan bimbingan dan konseling di

SMA

Setelah melewati tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya dalam

manajemen bimbingan dan konseling adalah pengarahan, di SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami dikarenakan koordinator guru bimbingan

dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling itu sendiri

maka segala hal yang berkaitan dengan program di konsultasikan kepada

pihak sekolah terutama kepada kepala sekolah dan khodimul ma’had, hal

ini berkaitan dengan apa yang harus dilakukan dan hal-hal yang harus

ditingkatkan dalam proses pemberian layanan. Konsultasi yang dilanjutkan

pemberian arahan kepada guru pembimbing oleh kepala sekolah ini

dilakukan sewaktu-waktu ketika memperoleh kesulitan dalam penanganan

peserta didik di lapangan, pengarahan secara terprogram dilaksanakan

ketika rapat dengan pihak sekolah, pada akhir bulan, akhir semester

ataupun akhir tahun pelajaran.

Supervisi di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dilakukan ketika

pertemuan guru dan pihak sekolah yaitu dalam rapat dan diskusi mengenai

pembinaan sekolah, disini masukan-masukan dari kepala sekolah atau

guru-guru yang lain sangat bermanfaat untuk pelaksanaan layanan di

karenakan tugas untuk membina peserta didik menjadi seperti apa yang

diharapkan bukan hanya tugas dari guru bimbingan dan konseling

melainkan tanggung jawab semua pihak sekolah, maka diskusi tentang apa

yang sebaiknya dilakukan dan pikiran-pikiran atau pendapat oleh guru-

guru yang lain sangat membantu dalam penyelesaian masalah peserta

didik.

Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

mengetahui daya guna dan hasil guna pelaksanaan program bimbingan dan

konseling di sekolah, persiapan pelaksanaan evaluasi di SMA Unggulan

Ponpes Nurul Islami meliputi : menetapkan aspek-aspek yang dievaluasi,

kriteria keberhasilan, alat atau instrument yang diperlukan. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program

Page 23: BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · tepatnya di Wonolopo – Mijen – Semarang. ... Olah

68

bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami,

seberapa jauh program bimbingan dan konseling dapat terlaksana,

program-program apa yang tidak terlaksana, serta mengidentifikasi faktor-

faktor yang menjadi penghambat penyelenggaraan bimbingan dan

konseling sebagai usaha untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan

bimbingan dan konseling. (format penilaian terdapat dalam lampiran)

Pelaksanaan evaluasi tidak akan mempunyai arti penting tanpa ada

tindaklanjut. Tindaklanjut dari evaluasi program bimbingan dan konseling

di sekolah dimaksudkan agar dapat memanfaatkan hasil evaluasi

pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk program kegiatan lebih lanjut

seperti :

a. Memilih alternatif program yang paling tepat untuk kegiatan

berikutnya,

b. Menyusun program yang disesuaikan dan dibutuhkan

c. Menyempurnakan program-program yang belum dapat dilaksanakan

dengan sempurna.

Jadi hasil dari evaluasi program perlu diikuti dengan tindak lanjut

sebagai follow up dari evaluasi. Pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut

dilaksanakan di setiap akhir tahun khususnya oleh kepala sekolah dan

petugas bimbingan dan konseling.

Dalam penilaian dan evaluasi tindak lanjut ini yang paling berperan

sebagai manajer adalah guru pembimbing, karena semua tugas yang

berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA

Unggulan Ponpes Nurul Islami diserahkan penuh kepada guru

pembimbing untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap

program yang diselenggarakan, yang nantinya akan dipertanggung

jawabkan kepada pimpinan sekolah. Evaluasi program ataupun evaluasi

pelaksanaan di lakukan pada bulan Desember dan Juni.15

15 Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, tanggal 21 dan 24 Maret 2006