BAB III ok - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4581/bab_3.pdf · Laporan...

114
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 44 A. Ringkasan Urusan Desentralisasi Urusan desentralisasi adalah urusan pemerintahan yang diserahkan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan. Dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD) urusan desentralisasi terbagi atas dua urusan, yaitu urusan wajib dan urusan pilihan. 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Adapun satuan kerja perangkat daerah sebagai pelaksana kegiatan urusan wajib dan urusan pilihan didasarkan pada beberapa Peraturan Daerah, yaitu : a. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barru b. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barru c. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Barru d. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan pada Kabupaten Barru e. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barru f. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru. g. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Barru. h. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan). BAB III URUSAN DESENTRALISASI

Transcript of BAB III ok - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4581/bab_3.pdf · Laporan...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 44

A. Ringkasan Urusan Desentralisasi

Urusan desentralisasi adalah urusan pemerintahan yang diserahkan oleh

pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan.

Dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD) urusan

desentralisasi terbagi atas dua urusan, yaitu urusan wajib dan urusan pilihan.

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah

Adapun satuan kerja perangkat daerah sebagai pelaksana kegiatan urusan wajib

dan urusan pilihan didasarkan pada beberapa Peraturan Daerah, yaitu :

a. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah Kota dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Barru

b. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kabupaten Barru

c. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Barru

d. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kecamatan dan Kelurahan pada Kabupaten Barru

e. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barru

f. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru.

g. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Kabupaten Barru.

h. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan).

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 45

Untuk lebih jelasnya nama-nama satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Barru

dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 14SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2014

NO.SKPD KABUPATEN

BARRUNAMA KETERANGAN

1 SEKRETARIAT DAERAH Perda No. 04 Tahun 2008

1 Sekretaris Daerah Sda

Asisten 1 Asisten Administrasi Pemerintahan Sda

2 Asisten AdministrasiPerekonomian, Pembangunan danKesejahteraan Sosial

Sda

3 Asisten Administrasi Umum Sda

Staf AhliKep. Bupati Barru No. 13

Tahun 2010

Bagian 1 Bagian Pemerintahan Umum Perda No. 04 Tahun 2008

2 Bagian Pemerintahan, Kecamatan,Kelurahan dan Desa Sda

3 Bagian Pertanahan Sda

4 Bagian Administrasi Perekonomian Sda

5 Bagian Administrasi Pembangunan Sda

6 Bagian Kesejahteraan Rakyat Sda

7 Bagian Hukum Sda

8 Bagian Organisasi Sda

9 Bagian Humas dan Protokol Sda

10 Bagian Umum Sda

2 SEKRETARIAT DPRD 1 Sekretariat DPRD Perda No. 04 Tahun 2008

3 DINAS DAERAH 1 Dinas Pendidikan Perda No. 05 Tahun 2008

2 Dinas Kesehatan Sda

3Dinas Sosial, Tenaga Kerja danTransmigrasi

Sda

4Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil

Sda

5 Dinas Perhubungan, Komunikasidan Informatika Sda

6 Dinas Kebudayaan, Pariwisata,Pemuda dan Olahraga

Sda

7 Dinas Pekerjaan Umum Sda

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 46

8 Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecildan Menengah, Perindustrian

Sda

9 Dinas Pertambangan dan Energi Sda

10 Dinas Pertanian Tanaman Pangandan Perkebunan Sda

11 Dinas Kehutanan Sda

12 Dinas Peternakan Sda

13 Dinas Kelautan dan Perikanan Sda

14 Dinas Pengelola Keuangan Daerah Sda

4 INSPEKTORAT 1 Inspektorat Daerah Perda No. 06 Tahun 2008

5 BADAN 1Badan PerencanaanPembangunan Daerah

Sda

2 Badan Kepegawaian Daerah Sda

3Badan Pemberdayaan MasyarakatDesa

Sda

4 Badan Kesbang Politik danPerlindungan Masyarakat Sda

5 Badan Ketahanan Pangan Perda No. 1 Tahun 2011

6Badan Penanggulangan BencanaDaerah

Perda No. 8 Tahun 2010

7 Badan Keluarga Berencana danPemberdayaan Perempuan

Perda No. 9 Tahun 2012

6 KANTOR1 Kantor Pelaksana Penyuluhan,

Pertanian, Perikanan danKehutanan

Perda No. 2 Tahun 2011

2 Kantor Perpustakaan, Arsip danDokumentasi Sda

3 Kantor Pelayanan Perijinan danPenanaman Modal Sda

4 Kantor Lingkungan Hidup Sda

5 Kantor Rumah Sakit Umum Daerah Sda

6 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Sda

7 KECAMATAN 1 Kecamatan Barru Perda No. 7 Tahun 2008

2 Kecamatan Balusu Sda

3 Kecamatan Soppeng Riaja Sda

4 Kecamatan Mallusetasi Sda

5 Kecamatan Tanete Rilau Sda

6 Kecamatan Tanete Riaja Sda

7 Kecamatan Pujananting Sda

8 KELURAHAN 1Kelurahan Sumpang BinangaeKec. Barru

Perda No. 7 Tahun 2008

2Kelurahan Mangempang Kec.Barru

Sda

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 47

3 Kelurahan Coppo Kec. Barru Sda

4 Kelurahan Sepee Kec. Barru Sda

5 Kelurahan Tuwung Kec. Barru Sda

6Kelurahan Tanete Kec. TaneteRilau

Sda

7Kelurahan Lalolang Kec. TaneteRilau

Sda

8Kelurahan Lompo Riaja Kec.Tanete Riaja

Sda

9 Kelurahan Takkalasi Kec. Balusu Sda

10Kelurahan Kiru-Kiru Kec.Mangkoso

Sda

11Kelurahan Mangkoso Kec.Soppeng Riaja

Sda

12 Kelurahan Palanro Kec. Mallusetasi Sda

13Kelurahan Bojo Baru Kec.Mallusetasi

Sda

14Kelurahan Mallawa Kec.Mallusetasi

Sda

15Kelurahan Mattappawalie Kec.Pujananting

Sda

9 UPTD PENDIDIKAN 1 UPTD Pendidikan Kec. Barru Perbup. No.10 Tahun 2011

2 UPTD Pendidikan Kec. Balusu Sda

3UPTD Pendidikan Kec. SoppengRiaja

Sda

4 UPTD Pendidikan Kec. Mallusetasi Sda

5UPTD Pendidikan Kec. TaneteRilau

Sda

6UPTD Pendidikan Kec. TaneteRiaja

Sda

7 UPTD Pendidikan Kec. Pujananting Sda

8 UPTD Pendidikan SKB Sda

10 UPTD KESEHATAN 1 Puskesmas Ralla Perbup. No.27 Tahun 2013

2 Puskesmas Lisu Sda

3 Puskesmas Pekkae Sda

4 Puskesmas Pancana Sda

5 Puskesmas Padongko Sda

6 Puskesmas Madello Sda

7 Puskesmas Mangkoso Sda

8 Puskesmas Palanro Sda

9 Puskesmas Pujananting Sda

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 48

10 Puskesmas Doi-Doi Sda

11 Puskesmas Palakka Sda

12 Puskesmas Bojo Baru Sda

13 Gudang Farmasi Sda

11 UPTD PENGELOLAKEUANGAN DAERAH

1 UPTD Pengelola Pasar Perbup. No. 03 Tahun 2012

12 UPTD PERHUBUNGANKOMUNIKASI &INFORMATIKA

1UPTD Pengujian KendaraanBermotor

Perbup. No. 09 Tahun 2008

2UPTD Pelabuhan PenyeberanganGarongkong

Perbup. No. 11 Tahun 2010

13SEKRETARIAT DEWANPENGURUS KORPRI

1 Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Perbup. No. 15 Tahun 2011

14 SEKRETARIAT KPU 1 Sekretariat KPU

Sumber : BKD, Tahun 2014

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

Adapun prioritas pelaksanaan urusan wajib pemerintahan sebagaimana yang

dimaksud Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan disesuaikan

dengan penataan organisasi perangkat daerah pada Pemerintahan Kabupaten Barru

adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan

2) Kesehatan

3) Lingkungan hidup

4) Pekerjaaan Umum

5) Penataan Ruang

6) Perencanaan Pembangunan

7) Perumahan

8) Kepemudaan dan Olahraga

9) Penanaman Modal,

10) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

11) Kependudukan dan Catatan Sipil

12) Ketenagakerjaan

13) Ketahanan Pangan

14) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

15) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 49

16) Perhubungan

17) Komunikasi dan Informatika

18) Pertanahan

19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

20) Pemberdayaan Masyarakat

21) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian

22) Sosial

23) Kebudayaan

24) Statistik

25) Kearsipan dan Perpustakaan.

Prioritas urusan wajib di atas diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Kabupaten Barru berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing antara

lain :

B.1 Urusan Pendidikan

Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan berbangsa dan

bernegara hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Pembangunan pendidikan

merupakan prioritas nasional, dengan demikian secara otomatis juga merupakan prioritas

pembangunan di daerah sehingga pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk

dan pemenuhan atas hak ini menjadi kewajiban pemerintah. Pendidikan merupakan

salah satu gerbang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan

kualitas sumberdaya manusia merupakan factor penentu bagi pemantapan kesiapan

menyongsong tantangan ke depan yang semakin erat dan kompleks.

Kebijakan nasional pembangunan difokuskan pada penguatan pelayanan

pendidikan, dengan maksud mewujudkan pelayanan pendidikan yang merata dan

berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat (education for all). Seiring dengan hal

tersebut, kebijakan pembangunan pendidikan di Kabupaten Barru selain difokuskan pada

penguatan pelayanan pendidikan, juga difokuskan pada peningkatkan aksesibilitas dan

kualitas pendidikan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan

berdaya saing.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 50

Guna mendukung program pendidikan dasar 9 tahun, strategi yang

dilaksanakan adalah pengembangan sekolah di wilayah terpencil dan sulit transportasi

yaitu SD-SMP Satu Atap, sehingga memberikan kemudahan bagi anak-anak yang

berdomisili di wilayah tersebut.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Pendidikan

dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan

pelaksanaan urusan pendidikan yang menjadi tupoksi Dinas Pendidikan pada tahun

anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 53,762,460,830.00,- dengan realisasi sebesar Rp.

49,466,302,259.00,- atau 92,01 persen Adapun rincian alokasi untuk Dinas Pendidikan

sebesar Rp. 50.051.891.430 dengan realisasi sebesar Rp. 46.138.292.700 atau 92,18

persen, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi dengan anggaran Rp.

798.656.950 dengan realisasi Rp. 795.943.950 atau 99,66 persen dan Sekolah

(SMP/SMA/SMK) dengan anggaran Rp. 2.911.912.450 dengan realisasi

Rp. 2.532.065.609 atau 86,96 persen.

B.1.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program ini dilakukan untuk meningkatkan akses anak usia dini terhadap

lembaga pendidikan dengan indikator meningkatnya kelompok bermain dengan

kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Publikasi Dan Sosialisasi

Pendidikan Anak Usia Dini.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

3.180.964.303 dengan realisasi Rp. 2.899.753.313 atau 91.16 persen.

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program ini terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendukung

program tuntas Wajib Belajar 9 tahun dengan indikator meningkatnya persentase

ruang Kelas SD dan SMP yang layak pakai. Bentuk kegiatannya antara lain

Pembangunan Gedung Sekolah; Penambahan Ruang Kelas Sekolah; Pembangunan

Perpusatakaan Sekolah; Pengadaaan Alat Praktik Dan Peraga Siswa; Rehabilitasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 51

Sedang/berat Bangunan Sekolah; Penyediaan Buku Pelajaran Untuk SD/MI/SDLB

dan SMP/MTS; Pembinaan Minat, Bakat Dan Kreativitas Siswa; Penyelenggaraan

UAS dan UAN; Pengadaan Bea Siswa bagi Keluarga Kurang Mampu tingkat SD/MI,

SMP/MTs; Pemberian Insentif Guru Bantu Sementara dan Tenaga Honorer;

Peningkatan Proses Belajar Mengajar dan Penyelenggaraan Pendidikan Gratis.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

28.704.430.852 dengan realisasi Rp. 27.049.589.623 atau 94.23 persen.

3. Program Pendidikan Menengah

Program ini merupakan program peningkatan mutu dalam hal pelayanan

pendidikan pada jenjang SMA dan SMK dan sekolah yang sederajat. Indikator

programnya adalah meningkatnya jumlah warga belajar, meningkatnya nilai rata-rata

Ujian Nasional SMA/MA/SMK dan meningkatnya pembinaan dan fasilitasi siswa

berprestasi. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Pembangunan Gedung Sekolah;

Pembangunan Perpustakaan Sekolah; Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah;

Rehabilitasi Berat/Sedang Asrama Siswa; Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa;

Pemberian Beasiswa bagi siswa kurang mampu tingkat SMA/SMK/M;, Pengadaan

Beasiswa Bagi Biswa SMA Unggulan dan Mahasiswa Gappembar; Penyelenggaraan

Paket C setara SMU; Peningkatan Proses Belajar Mengajar; Penyelenggaraan UAS

dan UAN dan Pengembangan Uji Kompetensi Siswa.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

15.235.545.607 dengan realisasi Rp. 13.704.402.616 atau 89.95 persen.

4. Program Pendidikan Non Formal

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase pembinaan

PKBM/Kursus, diharapkan akan menurun jumlah penduduk yang buta aksara, dengan

kegiatan Pengembangan Pendidikan Keaksaraan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

533.295.100 dengan realisasi Rp. 533.293.100 atau 100,00 persen.

5. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga

Kependidikan berkualifikasi S1, dengan kegiatan antara lain Pelaksanaan Sertifikasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 52

Pendidik; Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan Bagi

Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

295.652.300 dengan realisasi Rp. 183.457.300 atau 62,05 persen.

6. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

Program ini bertujuan untuk bertujuan untuk meningkatkan jumlah

perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca yang terbentuk dengan kegiatan

Pemasyarakatan Minat Dan Kebiasaan Membaca Untuk Mendorong Terwujudnya

Masyarakat Pembelajar; Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

798.656.950 dengan realisasi Rp. 795.943.950 atau 99,66 persen.

B.1.2 Beberapa capaian sebagai hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusanpendidikan tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut:

Meningkatnya angka melek huruf dari 89,59 persen tahun 2014 menjadi 89,63

persen tahun 2015;

Meningkatnya angka partisipasi PAUD pada tahun 2015 dari target 73 persen

terealisasi 70,77 persen atau capainnya 96,95 persen;

Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah dari 7,91 tahun pada tahun 2014

menjadi 7,63 tahun pada tahun 2015;

Angka partisipasi kasar untuk SD/MI mengalami peningkatan dari 106,73 pada

tahun 2014 menjadi 107,04 pada tahun 2015; untuk SMP/MTs mengalami

peningkatan dari 105,09 pada tahun 2014 menjadi 105,98 pada tahun 2015;

untuk SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 83,78 pada tahun 2014 menjadi

85,30 pada tahun 2015;

Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI mengalami peningkatan dari 95,56

persen pada tahun 2014 menjadi 96,05 pada tahun 2015; untuk SMP/MTs

mengalami peningkatan dari 80,74 persen pada tahun 2014 menjadi 87,19

persen pada tahun 2015; untuk SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 58,36

pada tahun 2014 menjadi 60,73 pada tahun 2015;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 53

Angka putus sekolah untuk SD/MI menurun dari 0,13 persen pada tahun 2014

menjadi 0,12 persen pada tahun 2015; untuk SMP/MTs mengalami penurunan

dari 0,43 persen pada tahun 2014 menjadi 0,41 persen pada tahun 2015; untuk

SMA/SMK/MA mengalami penurunan yaitu 0,28 persen pada tahun 2014 menjadi

0,25 persen pada tahun 2015;

Angka kelulusan untuk SD/MI dipertahankan pada angka 100 persen pada tahun

2014 dan 2015, untuk SMP/MTs mengalami peningkatan dari 97,38 persen pada

tahun 2014 menjadi 100 persen pada tahun 2015, untuk tingkat SMA/SMK/MA

mengalami peningkatan dari 98,07 persen pada tahun 2014 menjadi 100 persen

pada tahun 2015;

Angka melanjutkan sekolah ke jenjang SMP/MTs. dari 98,55 persen pada tahun

2014 menjadi 98,06 persen pada tahun 2015; dan angka melanjutkan sekolah ke

jenjang SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 86,54 pada tahun 2014

menjadi 93,15 persen pada tahun 2015;

Meningkatnya rasio siswa sekolah menengah umum dengan siswa sekolah

kejuruan dari 62,68 : 37,62 persen pada tahun 2014 menjadi 62:38 persen pada

tahun 2015;

Meningkatnya jumlah guru yang bersertifikasi pada tahun 2015 dari target 100

persen terealisasi 77,02 persen;

Persentase SD/MI yang memiliki Perpustakaan dari target 98 persen terealisasi

84,44 persen atau capaiannya 85,99 persen;

Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki Perpustakaan dari target 87 persen

terealisasi 89,29 persen atau capaiannya 102,63 persen;

Persentase SMP/MTs yang memiliki Laboratorium dari target 70 persen

terealisasi 89,29 persen atau capaiannya 127,55 persen;

Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki Laboratorium dari target 37,66 persen

terealisasi 45,31 persen atau capaiannya 120,32 persen;

Jumlah guru yang berkualifikasi S1/D4 mengalami peningkatan dari 89,93 persen

pada tahun 2014 menjadi 91,69 persen pada tahun 2015;

Setiap desa/kelurahan telah memiliki perpustakaan;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 54

Jumlah koleksi judul buku perpustakaan meningkat dari 55.570 judul pada tahun

2014 menjadi 56.032 judul pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 0,831

persen;

Koleksi buku meningkat dari 139.287 buku pada tahun 2014 menjadi 142.975

buku pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 2,65 persen;

Jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 194.298 orang pada tahun 2014

menurun menjadi 180.171 pengunjung pada tahun 2015 atau turun sebanyak

7,27 persen;

Sebagai apresiasi terhadap pencapaian indikator sasaran pada tahun 2015

antara lain berupa Juara II Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional pada Festival Lomba

Seni Siswa Nasional (FLS2N) Dari Kementerian Pendidikan; Tuntas 1 Desa 1 PAUD

Tahun 2015 dari Gubernur Sulawesi Selatan; dan Juara 3 tingkat Propinsi Lomba

Perpustakaan Desa/Kelurahan.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pendidikan:

Belum optimalnya peran pelaku pembangunan pendidikan;

Belum efektif dan efisiennya pemanfaaan anggaran pendidikan di tingkat satuan

pendidikan;

Petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang

pendidikan tidak tepat waktu;

Beberapa kegiatan fisik berupa pembangunan atau rehabilitasi ruang kelas atau

gedung perpustakaan dilakukan secara swakelola, sedangkan tenaga yang ada

dari sisi kompetensi masih relatif rendah;

Belum meratanya profesionalisme aparat dinas Pendidikan dalam pelaksanaan

kegiatan.;

Belum meratanya kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Belum tersedianya tenaga administrasi dan tenaga ketatausahaan pada tingkat

Sekolah Dasar;

Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia pengelola perpustakaan

desa/kelurahan dan taman baca ;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 55

Masih kurangnya PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan;

Kurangnya jumlah tenaga pustakawan;

Masih kurangnya jumlah koleksi buku;

Masih kurangnya sarana penunjang perpustakaan di perpustakaan

desa/kelurahan dan di Taman Baca;

2. Upaya/strategi yang dilakukan untuk memecahkan, antara lain:

Pelibatan secara aktif stakeholder pendidikan dalam setiap kegiatan pendidikan;

Peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran pendidikan;

Mendorong, mengoptimalkan dan mempercepat implementasi manajemen

berbasis sekolah (MBS) di seluruh sekolah pada semua jenjang pendidikan;

Penguatan kapasitas panitia pembangunan sekolah (P2S) dan mengoptimalkan

peningkatan peran serta Komite Sekolah dan masyarakat dalam proses

pembangunan;

Peningkatan kualitas aparat melalui pendidikan dan pelatihan;

Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan dan

pelatihan;

Mengupayakan penempatan tenaga administrasi dan ketatausahaanpada Sekolah

Dasar;

Meningkatkan kualitas kinerja perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan

anggaran;

Pelatihan bagi pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca

Pelatihan kepustakaan bagi PNS

Penambahan tenaga pustakawan.

Penambahan jumlah koleksi buku.

Penambahan sarana penunjang perpustakaan desa/kelurahan dan di Taman

Baca.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 56

B.2 Urusan Kesehatan

Keberhasilan pembangunan manusia seutuhnya adalah terciptanya manusia

yang sehat baik fisik maupun mental. Selama ini apresiasi masyarakat terhadap

kesehatan masih relatif rendah terutama bagi masyarakat miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota masyarakat

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Selain itu diharapkan pula

dapat terpenuhinya hak dasar masyarakat berupa kemudahan akses kesehatan yang

menjadi salah satu misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015.

Urusan Kesehatan di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Dinas

Kesehatan/Puskesmas dan Rumah Sakit Umum. Anggaran yang dialokasikan untuk

urusan Kesehatan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik

kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang

terkait dengan pelaksanaan urusan kesehatan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp. 95.592.729.559.00,-dengan realisasi sebesar Rp. 87,931,200,553.00,- atau

91,99 persen, yang terdiri dari Dinas Kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

25,585,109,477.00 dan realisasi sebesar Rp. 21,090,817,258.00 atau 82,43 persen dan

Rumah Sakit Umum Daerah dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 69,441,678,282.00 dan realisasi sebesar Rp. 66,298,819,579.00 atau 95,47 persen.

B.2.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan dengan kegiatan Pengadaan Obat Untuk

Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pengadaan Perbekalan Kesehatan (Alat Medis

dan Penunjang Medis).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

6.443.306.000 dengan realisasi Rp. 5.974.045.428 atau 92,72 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 57

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini terdiri dari berbagai kegiatan dengan indikator persentase

Puskesmas yg menerapkan Standar mutu pelayanan ISO. Bentuk kegiatannya antara

lain Pemeliharaan Dan Pemulihan Kesehatan, Revitalisasi Sitem Kesehatan,

Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Penyelenggaraan

Penyehatan Lingkungan. Pengembangan Sistem Administrasi dan Manajemen

Kesehatan, Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pelayanan Kesehatan

Gratis di Puskesmas.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

5.551.369.500 dengan realisasi Rp. 5.036.284.414 atau 90,72 persen.

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan sarana produksi dan

distribusi obat dan makanan/minuman yang memenuhi syarat dengan kegiatan

Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat Di Bidang Obat Dan Makanan,

Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan Berbahaya, Peningkatan

Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat Dan Makanan dan Peningkatan

Penyidikan dan penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

42.310.500 dengan realisasi Rp. 39.260.500 atau 92,79 persen.

4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program ini ditujukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

dengan indikator Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Cakupan

pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin dan Cakupan pelayanan kesehatan

dasar masyarakat miskin.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Pengembangan Media Promosi Dan

Informasi Sadar Hidup Sehat; Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat;

Pengembangan Kerjasama Dalam Pembinaan Usaha Kesehatan Masyarakat;

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM); Promosi

pelayanan kesehatan pada sektor informal.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 58

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

7.947.289.718 dengan realisasi Rp.896.259.271 atau 11,28 persen.

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi balita dengan indikator

Cakupan Balita yg naik berat badannya, Cakupan pemberian MPASI pada anak usia

6-24 bulan keluarga miskin dan Cakupan Balita Gizi Buruk yg mendapat. Kegiatan

yang dilaksanakan antara lain Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi;

Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin, Penanggulangan Kurang Energi Protein

(KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin

A Dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya, Pemberdayaan Masyarakat Untuk

Pencapaian Keluarga Sadar Gizi dan Peningkatan Upaya Kewaspadaan Pangan Dan

Gizi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

124.859.200 dengan realisasi Rp. 110.122.808 atau 88,20 persen.

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit menular serta penemuan dini penyakit menular dan

penanganannya dengan kegiatan antara lain Pelayanan Pencegahan Dan

Penanggulangan Penyakit Menular, Peningkatan Imunisasi, Peningkatan Surveillance

Epideminologi Dan Penaggulangan Wabah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp.583.682.232 dengan realisasi Rp. 519.652.144 atau 89,03 persen.

7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan penduduk

miskin dan penanggulangan Gizi Buruk bagi masyarakat miskin dengan kegiatan

Pelayanan Kesehatan Akibat Gizi Buruk/Busung Lapar.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp.73.660.000 dengan realisasi Rp. 69.750.000 atau 94,69 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 59

8. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Program ini bertujuan meningkatkan cakupan sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan dengan kegiatan Pembangunan Puskesmas;

Pembangunan Puskesmas Pembantu; Pengadaan Puskesmas Keliling;

Pembangunan Posyandu; Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas, Rehabilitasi

Sedang/Berat Puskesmas (Lanjutan).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.041.547.812 dengan realisasi Rp. 2.597.755.525 atau 64,28 persen.

9. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

dan cakupan pelayanan anak balita dengan kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan

Kesehatan Keluarga; Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

335.639.500 dengan realisasi Rp. 274.329.500 atau 81,73 persen.

10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RumahSakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana

Rumah Sakit dengan kegiatan Pembangunan Rumah Sakit, Pengadaan Alat-alat

Rumah Sakit, Pengadaan Obat-obatan Rumah Sakit, Pengadaan Mebeleur Rumah

Sakit, Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit (Dapur, Ruang Pasien,

Laundry, Ruang Tunggu dan Lain-lain), Pengadaan Bahan-bahan Logistik Rumah

Sakit.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

32.058.480.232 dengan realisasi Rp. 29.940.318.839 atau 93,39 persen.

B.2.2. Hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan dapat digambarkan sebagaiberikut:

Persentase cakupan tatanan PHBS yang memenuhi syarat kesehatan dari

target 56 persen realisasi 48 persen atau capaiannya 86 persen;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 60

Persentase Cakupan Desa Kategori Sehat dari target 46,30 persen

realisasinya 24 persen atau capaiannya 60 persen;

Persentase Puskesmas yang Menerapkan Pelayanan Prima dari target 50

persen realisasinya 50 persen atau capaiannya 100 persen;

Menurunnya Prevalensi Status Gizi Kurang dari target 5,12 persen

realisasinya 7,1 persen aau capaiannya 61 persen;

Menurunnya Prevalensi Balita Pendek dari targe 26 persen realisasinya 10,4

persen atau capaiannya 160 persen;

Menurunnya Prevalensi Balita Kurus dari target 5 persen realisasinya 2,9

persen aau capaiannya 143 persen;

Menurunnya Angka Kematian Bayi dari target 5 persen realisasinya 1,7 persen

atau capaiannya 166 persen;

Angka kelangsungan hidup bayi mengalami peningkatan dari 99,72 persen

pada tahun 2014 menjadi 99,80 persen pada tahun 2015;

Persentase balita gizi buruk menurun dari 0,08 persen pada tahun 2-014

menadi 006 persen pada tahun 2015;

Cakupan desa siaga aktif yang mencapai 100 persen pada tahun 2014 dan

2015 yakni 55 desa/kelurahan;

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin mencapai 100 persen

pada tahun 2014 dan 2015;

Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan mencapai 100 persen

pada tahun 2014dan 2015 yakni sebanyak 8 orang pada tahun 2015;

Cakupan ibu hamil K4 dari target 3.570 ibu hamil terealisasi 3.298 atau 92,4

persen pada tahun 2015;

Meningkatnya cakupan peserta KB aktif dari 76,9 persen pada tahun 2014

menjadi 78,6 persen pada tahun 2015 ( dari target 31.123 peserta terealisasi

24.469 peserta);

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dengan capaian kinerja

mencapai 63 persen pada tahun 2015;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 61

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD dengan

capaian kinerja sebesar 100,00 persen, sama dengan tahun 2014 yang

mencapai 100,00 persen;

Meningkatnya jumlah tempat tidur dari 147 pada tahun 2014 menjadi 119 pada

tahun 2015.

Meningkatnya jumlah pasien yang dilayani Rumah Sakit Umum Daerah dari

24.561 pasien pada tahun 2014 menjadi 35.923 pasien pada tahun 2015.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2015, Dinas

Kesehatan memperoleh penghargaan berupa Penghargaan Kabupaten Sehat (Swasti

Saba) Tingkat Padapa Tahun 2015 dari Kementerian Kesehatan.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan kesehatan pada tahun2015, antara lain:

Belum stabilnya prilaku masyarakat dalam ber PHBS, sehingga masih kadang

dilakukan dan kadang tidak dilakukan terutama terkait indikator rendahnya cakupan

ASI eksklusif, kebiasaan masyarakat yang merokok dalam rumah, rendahnya

cakupan jamban keluarga yang sehat , rendahnya cakupan masyarakat yang

melakukan ctps (cuci tangan sabun), Penimbangan balita;

partisipasi masyarakat dalam penimbangan masih kurang,masih banyaknya

sampah yang berserakan , sarana air bersih yang kurang memenuhi syarat, tidak

adanya pos ukk di sekitar tempat pekerja informal, masih kurangnya kesadaran

masyarakat untuk menggunakan jamban keluarga;

Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu balita dalam permasalahan

gizi yakni dalam memilih makanan yang baik dan bergizi;

Rendahnya capaian asi eksklusif;

Ketersediaan bahan makanan di tingkat RT yang masih rendah;

Masih adanya sebagian ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya

sedini mungkin, kasus kematian tersebut dampak dari Terlambat mengambil

keputusan, terlambat mendapat pelayanan pada level rujukan (terlambat

transportasi/dirujuk, terlambat mendapat pelayanan difasilitas rujukan);

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 62

Populasi yang beresiko terjangkit penyakit menular masih tinggi, untuk penyakit TB

dan kusta karena masih tingginya penularan kontak serumah, kasus diare masih

tinggi karena perilaku dari masyarakat (CTPS masih rendah yakni, pemanfaatan

jamban keluarga, dan SPAL), potensi penularan penyakit ISPA lebih besar (Iklim,

pembakaran jerami disawah bisa mempengaruhi meningkatnya kasus ISPA,

komitmen pengelola program masih kurang karena menganggap ISPA bukan

masalah prioritas) ,Masyarakat belum banyak dilibatkan dalam program dan untuk

penyakit HIV/AIDS penderita berasal dari luar daerah.

2. Upaya/solusi yang dilaksanakan untuk menghadapi permasalahan, antara lain:

Peningkatan penyuluhan tentang manfaat asi eksklusif, penyediaan ruang

menyusui di tempat-tempat umum, penyusunan kebijakan, sosialisasi dan

penerapan kebijakan tentang kawasan tanpa rokok (KTR), penyediaan dan

pemanfaatan jamban yang sehat, serta penyuluhan tentang pentingnya CTPS dan

peningkatan jumlah balita yang ditimbang;

Perlu adanya kegiatan kegiatan inovatif sebagai penarik agar masyarakat mau dan

mampu dating diposyandu, kegiatan kerja bakti oleh masyarakat di TTU,

Sosialisasi tentang bahaya buang air besar sembarangan bagi diri dan orang lain,

Pemicuan di desa-desa tentang BABS, Penyuluhan kepada masyarakat tentang

sanitasi tempat sarana penampungan air bersih yang harus memenuhi syarat,

perlu dilakukan pemeriksaan air bersih di rumah warga yang dianggap bermasalah,

Pembentukan POS UKK di tempat kerja;

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada keluarga yang

memiliki balita;

Melakukan pendampingan kepada kelompok rawan;

Pengadaan MP-ASI dan multivitamin perlu ditingkatkan;

sosialisasi pada masyarakat, pengenalan tanda/bahaya resiko bumil, bulin, bufas

pada keluarga dan masyarakat, pelatihan petugas dlm menangani kasus

fisiologis/patologis emergency;

Program Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator adalah Program

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak, kegiatan Peningkatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 63

pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan kinerja bidan, dukungan dari

pemerintah baik lintas program maupun lintas sektor, pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan di sarana kesehatan;

Menurunkan angka CDR dengan penemuan dini kasus TB Penjaringan suspek,

pemberdayaan CBS (Community Base Surveylans),Pengobatan penderita,

penyuluhan, Monitoring evaluasi, supervise, bimtek, Pemanfaatan Jamban

keluarga, SPAL, Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak

pembakaran jerami)

Manajemen program P2ML perlu ditingkatkan, masyarakat dilibatkan secara aktif,

kemitraan para stakeholder.

B.3 Urusan Pekerjaan Umum

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam

mempercepat proses pembangunan, antara lain sebagai roda penggerak pertumbuhan

ekonomi. Penyediaan infrastruktur yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat

melalui pembangunan baru maupun rehabilitasi guna mendukung aktifitas perekonomian

dan dalam upaya memacu kesejahteraan rakyat dan meningkatkan daya saing menjadi

salah satu prioritas dan fokus pembangunan yang harus ditangani.

Salah satu sarana yang penting dalam mendukung laju pembangunan adalah

sarana jalan. Berkaitan dengan hal tersebut di bidang kebinamargaan, telah dilakukan

pembangunan dan pemeliharaan beberapa ruas jalan yang memberikan dampak yang

luas terutama bagi kelancaran pergerakan barang dan jasa maupun dalam rangka

meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barru secara keseluruhan, yang

tentunya akan terus dibangun dan dipelihara beberapa ruas jalan lainnya, agar tercipta

aksesibilitas yang baik dari dan ke wilayah Kabupaten Barru serta dalam rangka

mewujudkan sistem transportasi yang lebih baik di masa mendatang.

Prasarana yang lain adalah di bidang pengairan, dimana salah satu sasarannya

adalah mempertahankan dan meningkatkan kinerja layanan jaringa irigasi sesuai dengan

kewenangan.

Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarananya yang bertujuan untuk

menunjang ketahanan pangan, pengendalian banjir serta penyediaan air baku, telah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 64

berhasil meningkatkan fungsi jaringan irigasi, melalui perbaikan saluran irigasi, bangunan

air dan pintu air. Keberhasilan dalam membangun sarana dan prasarana irigasi, diikuti

pula dengan upaya pemberdayaaan masyarakat petani melalui Gabungan Petani

Pemakai Air (GP3A) agar masyarakat petani ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi secara langsung. Partisipasi tersebut

dilaksanakan dalam naungan program pola kemitraan dan pelatihan pemberdayaan

GP3A, berupa pelatihan desain konstruksi dan operasional serta pemeliharaan jaringan

irigasi, sehingga masyarakat petani dan pemakai air dapat secara langsung

berpartisipasi dalam program ketahanan pangan.

Di bidang Ciptakarya diarahkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air

minum dalam rangka pencapaian target MDG’s guna meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat. Selain itu terus dilakukan upaya-upaya perbaikan kualitas lingkungan

permukiman, serta kemudahan akses masyarakat untuk beraktifitas. Selain itu

peningkatan penyediaan air bersih melalui sistem perpipaan terus ditingkatkan untuk

memenuhi pelayanan air bersih kepada masyarakat perkotaan maupun masyarakat

perdesaan, sebagai upaya pemenuhan target dalam MDG’s.

Urusan Pekerjaan Umum di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Pekerjaan Umum dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik

kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang

terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp. 246,580,100,487.00,- dengan realisasi sebesar Rp. 188,370,717,112.00-

atau 76,39 persen.

B.3.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program ini bertujuan untuk meningkatnya akses jalan kendaraan ke daerah

terpencil dengan kegiatan Pembangunan Jalan dan Pembangunan Jembatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

158.386.379.200 dengan realisasi Rp. 129.433.358.876 atau 81,72 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 65

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi jalan dan jembatan

agar tetap terjaga dengan kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

2.046.904.100 dengan realisasi Rp. 1.363.903.100 atau 66,63 persen.

3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan JaringanPengairan Lainnya

Program ini bertujuan untuk memperluas jaringan irigasi dalam rangka

mendukung ketahanan pangan daerah dengan kegiatan Pembangunan/ Peningkatan

Saluran dan Bendung; Pelaksanaan Normalisasi Sungai; Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jaringan Irigasi, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi yang Telah Dibangun.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

57.098.415.798 dengan realisasi Rp. 40.783.194.259 atau 71,43 persen.

4. Program Pengendalian Banjir

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanggul pengaman sungai

dan dinding penahan sungai dengan kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Bantaran

dan Tanggul Sungai; Peningkatan Pembangunan Pusat-Pusat Pengendali Banjir,

Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

1.321.918.600 dengan realisasi Rp. 524.310.000 atau 39,66 persen.

5. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat

perdesaan terutama air bersih dengan kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan

Pedesaan; Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Bersih Perdesaaan,

Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air bersih Perdesaan.

Pencapaian standar pelayanan diukur berdasarkan indikator sasaran yang

telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2010-2015 dan Rensta Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2010-2015.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 66

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.433.655.885 dengan realisasi Rp. 2.730.456.000 atau 61,58 persen.

B.3.2 Capaian kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 62,18 persen (415,43 km) pada

tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 yang mencapai 51,46 persen

( 343,88 km);

Luas jaringan irigasi sekunder yang terbangun mencapai 60.246 meter pada

tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 yang mencapai 53.522 meter;

Jaringan irigasi teknis yang terbangun pada tahun 2015 dari target 5.181 m

terealisasi 5.256 m atau capaiannya 101,44 persen;

Jumlah spot wilayah rawan banjir yang tertangani pada tahun 2015 dari target

28,800 Ha terealisasi 20,231 Ha atau capaianya 70,25 persen;

Persentase dusun/lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan yang

baik pada tahun 2015 dari target 3,56 persen (35,26 km) terealisasi 7,09 persen

(71,55 km) atau capaiannya 199 persen;

Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani

air bersih pada tahun 2015 dari target 1 desa terealisasi 16 desa.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Pekerjaan Umum, antaralain:

Laju tingkat kerusakan jalan cukup tinggi disebabkan karena pembebanan lalu

lintas yang melebihi kapasitas pembebanan; kondisi geografis pada beberapa

wilayah memiliki stabilitas dan daya dukung tanah yang rendah;

Kondisi topografi yang sebagian besar berada di daerah pegunungan memiliki

potensi rawan bencana, erosi, dan longsor;

Kapasitas sistem drainase jalan yang belum memadai;

Menurunnya fungsi jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya;

Kurang tersedianya data sebagai dasar perencanaan;

Belum optimalnya pemanfaatan ruang yang berbasis RTRW ;

Masih tingginya potensi wilayah banjir dan kekeringan;

Masih terbatasnya ketersedian infrastruktur pelayanan umum;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 67

Masih kurangnya aparat yang memiliki pendidikan teknis dan masih rendahnya

pemahaman aparat tentang uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing

jabatan;

Masih kurangnya peralatan dan kendaraan operasional yang dimiliki, dan

banyaknya peralatan/ kendaraan yang rusak/ tua;

2. Upaya/strategi yang dilaksanakan untuk menghadapi permasalahan:

Penanganan kerusakan jalan melalui program peningkatan jalan, pemeliharaan

berkala/overlay dan pemeliharan rutin.

Perencanaan sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan

tingkat kerusakan serta rehabilitasi jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya.

Inventarisasi/penyusunan data base secara menyeluruh.

Pemetaan dan penyusunan masterplan drainase, pemetaan daerah rawan

banjir dan kekeringan serta sosialisasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Penyediaan infrastruktur pelayanan umum secara bertahap.

Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan studi lanjut.

Pengadaan peralatan dan kendaraan operasional secara bertahap.

Penyusunan program dan kegiatan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

B.4 Urusan Perumahan

Pembangunan perumahan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan

dan pengentasan kemiskinan karena memiliki multiplier effect terhadap pertumbuhan

ekonomi dan wilayah. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembina keluarga dalam rangka mendukung kehidupan dan berfungsi sebagai pusat

pendidikan keluarga, penyiapan generasi muda. Perumahan merupakan salah satu hak

dasar manusia. Namun demikian hak dasar tersebut masih belum sepenuhnya terpenuhi.

Salah satu penyebabnya adalah kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan yang

relatif masih besar. Hal tersebut terjadi antara lain karena masih kurangnya kemampuan

daya beli masyarakat khususnya kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah dalam

memenuhi kebutuhan perumahannya. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 68

Kabupaten Barru melaksanakan berbagai kegiatan untuk penataan lingkungan

pemukiman.

Urusan Perumahan diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Kantor

Lingkungan Hidup dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru. Anggaran

yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Perumahan dalam rangka membiayai

berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan

pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp 5.422.365.300,- dengan realisasi

sebesar Rp 5.079.834.660,- atau 93,68 persen.

B.4.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Perumahan

Program ini bertujuan untuk memenuhi Kebutuhan perumahan yang layak

huni dan sarana dasar bagi masyarakat miskin dengan kegiatan Fasilitasi dan

Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

201.787.700 dengan realisasi Rp. 201.087.700 atau 99,65 persen.

2. Program Lingkungan Sehat Perumahan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dasar pada

masyarakat dengan kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar

Terutama Bagi Masyarakat Miskin; Penataan Lingkungan Pemukiman Kawasan

Perkotaan dan Perdesaan; Pengendalian Dampak Resiko Pencemaran Lingkungan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

5.220.570.600 dengan realisasi Rp. 4.878.746.960 atau 93,45 persen.

B.4.2 Adapun capaian kinerjanya dapat digambarkan sebagai berikut:

Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 72,95 persen pada tahun 2015

(37.799 rumah tangga dari total 51.585 rumah tangga);

Rumah tangga bersanitasi baik mencapai 65,00 persen pada tahun 2015 (33.678

rumah tangga bersanitasi baik dari total 51.815 rumah tangga).

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 69

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Perumahan antara lain: Adanya kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan (Backlog) yang masih

relatif besar.

Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah dan

lingkungan sehat.

Belum tersedianya dokumen perencanaan perumahan secara komprehensif.

Tidak tersedianya data-data tentang kondisi perumahan dan wilayah-wilayah

kumuh.

Kualitas aparat yang menangani masalah perumahan belum memadai.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:

Pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya dan pemberian bantuan

fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Sosialisasisecara berkelanjutan untuk memberikan pemahaman tentang

pentingnya rumah dan lingkungan sehat bagi keluarga.

Mengusulkan kegiatan untuk penyusunan dokumen perencanaan tentang

perumahan.

Melaksanakan kegiatan pendataan baik terhadap perumahan maupun terhadap

wilayah-wilayah kumuh.

Mengikutsertakan aparat dalam berbagai pelatihan.

B.5. Urusan Penataan Ruang

Penataan ruang merupakan salah satu mata rantai dari pembangunan secara

holistik. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pemanfaatan tata ruang yang secara

optimal menjadi salah satu tujuan khusus pembangunan, dimana sasaran yang ingin

dicapai adalah: terlaksananya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian

penggunaan seluruh ruang yang berada di wilayah Kabupaten Barru.

Urusan Penataan Ruang di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum dan Bappeda Kabupaten Barru. Anggaran yang dialokasikan untuk

belanja langsung urusan Tata Ruang dalam rangka membiayai berbagai program dan

kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 70

tahun 2015 sebesar Rp. 868.633.300 dengan realisasi sebesar

Rp. 414.507.500 atau 47,72 persen.

B.5.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program ini bertujuan untuk menyusun dokumen dalam rangka pengendalian

pemanfaatan ruang dengan kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang;

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

369.739.500 dengan realisasi Rp. 365.887.000 atau 98,96 persen.

2. Program Perencanaan Tata Ruang

Program ini bertujuan untuk menghasilkan dokumen tata ruang dan

derivasinya dengan kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang

RTRW; Rencana Zonasi Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ; Studi Kajian

Lingkungan Hidup Strategis; Penyusunan perda Tata Ruang Kawasan Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

498.893.800 dengan realisasi Rp. 48.620.500 atau 9,75 persen.

B.5.2 Capaian kinerja untuk pelaksanaan program dan kegiatan antara lain :

1) Tersedianya dokumen pengendalian pemanfaatan ruang pada tahun 2015 dari

target 1 paket terealisasi 1 paket atau capaiannya 100 persen.

2) Persentase Tersusunnya Rencana Pemanfaatan Ruang dari target 2,68 perzen

terealisasi 2,68 persen atau capaiannya 100 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan penataan ruang, antaralain:

Belum sinkronnya perencanaan tata ruang dengan program pembangunan;

Masih adanya dokumen rencana detail dan rencana teknis tata ruang yang

merupakan penjabaran dari dokumen RTRW Kabupaten yang belum tersusun;

Kurangnya tenaga teknis terkait perizinan;

Disiplin dan kesadaran masyarakat terhadap ketataruangan masih relatif rendah.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 71

2. Upaya/strategi yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

Sinkronisasi perencanaan tata ruang dengan program pembangunan, melalui

koordinasi antara instansi yang terkait;

Penyusunan dokumen rencana detail dan rencana teknis tata ruang sebagai

penjabran RTRW Kabupaten;

Pelatihan bagi aparatur berkaitan dengan perizinan;

Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya aspek tata ruang dalam

pembangunan.

B.6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam pembangunan

secara keseluruhan. Pentingnya perencanaan karena untuk mensinkronkan tujuan

yang ingin dicapai dengan sumberdaya yang tersedia.

Sejalan dengan diterapkannya otonomi daerah, maka perencanaan

pembangunan daerah memegang peran yang penting dan sangat strategis dalam

menentukan kebijakan dan keberhasilan pembangunan menuju masyarakat daerah

yang lebih sejahtera. Pembangunan daerah, merupakan proses yang dilakukan oleh

pemerintah daerah bersama masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada

untuk menuju pada suatu kondisi yang lebih baik.

Urusan Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Barru diselenggarakan

oleh Badan Perencanaan Pembangunan. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja

langsung urusan Perencanaan dalam rangka membiayai berbagai program dan

kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun

kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran

2015 adalah sebesar Rp 2.098.041.320,- dengan realisasi sebesar Rp

1.639.719.126,- atau 78,15 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 72

B.6.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program ini bertujuan untuk menyediakan dokumen perencanaan lima tahun

dan satu tahun sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan. Kegiatan yang

dilaksanakan antara lain Pengembangan Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan

Program Dan Kebijakan Layanan Publik; Penyusunan Rancangan RKPD,

Penyelenggaraan Musrenbang RKPD, Penetapan RKPD, Kordinasi Penyusunan

Laporan Kinerja Pemerintah Daerah, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

381.120.830 dengan realisasi Rp. 346.423.197 atau 90,90 persen.

2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi kegiatan

penanggulangan kemiskinan dengan kegiatan Penyusunan Masterplan

Penanggulangan Kemiskinan dan Analisis Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

71.000.000 dengan realisasi Rp. 42.561.900 atau 59,95 persen.

3. Program Pengembangan Data/informasi

Program ini bertujuan untuk menyediakan database pembangunan yang

berkualitas dengan kegiatan Pengumpulan, Penyusunan Laporan Pencapaian MDG’s;

Penyusunan Dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen

Perencanaan; Indikator Sosial Ekonomi dan Budaya; Penyusunan dan Pemutakhiran

Data Perencanaan (Data SIPD); Penyusunan dan Pemutakhiran Data Perencanaan

(Citra Satelit/Peta Tematik); Penyusunan Data Base Mikro dan Makro Kab. Barru.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

295.762.900 dengan realisasi Rp. 222.951.300 atau 75,38 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 73

4. Program Kerjasama Pembangunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparatur dan

penyediaan infrastruktur yang berkualitas dengan kegiatan Fasilitasi Kerjasama

Dengan Dunia Usaha/Lembaga;

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 621.109.150 dengan realisasi Rp. 408.073.950 atau 65,70 persen.

B.6.2 Capaian kinerja dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan dapat digambarkansebagai berikut:

1) Tersedianya data dan informasi investasi pada tahun 2015 dari target I paket

terealisasi 1 paket.

2) Terkoordinasikannya program-program dan kegiatan-kegiatan kemiskinan.

3) Terlaksananya kerjasama dalam pelayanan publik dan ekonomi sebanyak 6

paket kerjasama (kerjasama dengan OXFAM, WASH, WISMP, USDRP, JICA,

USAID).

4) Tersedianya data-data pendukung perencanaan pembangunan (Barru Dalam

Angka, Kecamatan Dalam Angka, Indeks Pembangunan Manusia, Indikator

Sosial Ekonomi, PDRB)

5) Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan daerah (RKPD).

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Perencanaan antara lain:

1)Belum optimalnya evaluasi terhadap dokumen perencanaan.

2)Kualitas data perencanaan masih kurang memadai.

3)Kurang lengkapnya data primer dari SKPD.

2. Upaya/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

1) Meningkatkan evaluasi secara terjadwal terhadap dokumen-dokumen

perencanaan yang telah disusun.

2) Koordinasi tentang updating data secara rutin dengan BPS.

3) Perbaikan data yang berasal dari SKPD.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 74

B. 7. Urusan Perhubungan

Arah pengembangan perhubungan secara nasional bertumpu pada

transportasi laut dan udara, sedangkan peran pokok transportasi darat adalah sebagai

pengumpan sedangkan dalam lingkup regional pengembangan perhubungan bertujuan

untuk mewujudkan keterpaduan antara moda transportasi untuk menghubungan seluruh

wilayah. Bidang perhubungan memiliki peranan penting dan strategis dalam

memantapkan perwujudan wawasan nusantara, memperkukuh ketahanan nasional,

mempererat hubungan antar wilayah serta penghubung antar wilayah sehingga dapat

menunjang dan mendorong pembangunan daerah guna peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban lalulintas pemerintah

Kabupaten Barru telah melakukan kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas

perlengkapan jalan, pembuatan marka jalan dan melaksanakan manajemen dan rekayasa

lalu lintas untuk mewujudkan kelancaran dan ketertiban lalu lintas, serta melaksanakan

berbagai operasi pengamanan wilayah dalam upaya meningkatkan disiplin para pemakai

jalan, melakukan kegiatan sosialisasi keselamatan dan ketertiban berlalu lintas terhadap

pengguna jasa dan pengemudi angkutan umum, serta melaksanakan operasi dan

pengamanan secara rutin dalam rangka menertibkan pengguna dan pemilik angkutan

barang dan angkutan umum.

Urusan Perhubungan di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja

langsung urusan Perhubungan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp 3,439,009,498.00,- dengan realisasi sebesar Rp 2,625,321,674.00,- atau 76,34

persen.

B.7.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan

pemeliharaan fasilitas pokok dan penunjang pelabuhan penyeberangan Garongkong

dengan kegiatan Penyusunan Norma, Kebijakan, Standar dan Prosedur Bidang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 75

Perhubungan Peningkatan Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Sungai,

Danau dan Penyeberangan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

139.025.000 dengan realisasi Rp. 9.583.000 atau 6,89 persen.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan Jumlah supir/awak kendaraan

angkutan umum yang memahami peraturan lalulintas angkutan jalan dan jumlah

pemilik Kapal GT 1-7 yang memiliki sertifikasi kelaikan kapal dengan kegiatan

Pemilihan Dan Pemberian Penghargaan Sopir/juru Mudik/awak Kendaraaan Angkutan

Umum Teladan; Koordinasi Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

598.760.050 dengan realisasi Rp. 400.312.500 atau 66,86 persen.

3. Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan

Program ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pendukung transportasi

angkutan darat, dengan kegiatan Pembangunan Gedung Terminal.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

444.445.000 dengan realisasi Rp. 422.403.000 atau 95,04 persen.

4. Program Peningkatan Dan Pengamanan Lalu Lintas

Program ini bertujuan untuk menurunkan Jumlah Angka kecelakaan Lalulintas

dengan kegiatan Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas; Pengadaan Marka Jalan;

Pengadaan Pagar Pengaman Jalan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

1.438.979.798 dengan realisasi Rp. 1.229.367.000 atau 85,43 persen.

B.7.2 Capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan dapat digambarkan sebagaiberikut:

1. Persentase jalan yang memiliki rambu-rambu pada tahun 2015 dari target sebesar

36,33 km/218 unit terealisasi sebesar 36,33 km/218 unit atau capaiannya 100

persen;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 76

2. Marka jalan yang terbangun pada tahun 2015 dari target sebesar 4.800 meter

terealisasi sebesar 4.795 meter atau capaiannya 99,90 persen;

3. Pagar pengaman jalan yang terbangun Tahun 2015 dari target sebesar 488 meter

terealisasi sebesar 488 meter atau capainnya 100 persen;

4. Meningkatnya fasilitas pendukung angkutan darat pada tahun 2015 dari target 1

paket/5 unit terealisasi 1 paket/5 uni aau capainnya 100 persen;

5. Persentase moda angkutan yang memenuhi ijin kelaikan jalan pada tahun 2015 dari

target 2.455 kendaraan terealisasi 1.971 kendaraan atau capaiannya 80,23

persen.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2015, Dinas

Perhubungan mendapatkan penghargaan berupa Sertifikasi Wahana Tata Nugraha

Kategori Kota Kecil (Kementerian Pehubungan) Dan Procurement Award Dari LKPP.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Perhubungan antara lain:

Belum sinerginya koordinasi antar daerah dan instansi terkait dalam pelaksanaan

kewenangan.

Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-

undangan perhubungan.

Terbatasnya sumber daya manusia bidang perhubungan darat dan perhubungan

laut yang memiliki keahlian/kualifikasi terkait dengan pelayaran dan pengelolaan

Pelabuhan;

Belum memadainya sarana prasarana perlengkapan jalan dan pengujian

kendaraan bermotor;

Semakin meningkatnya keberadaan kendaraan Non Umum (pelat gantung) yang

beroperasi; Keberadaan “Ojek Motor” yang beroperasi di Kabupaten Barru, yang

mengurangi penghasilan para supir angkutan sehingga merasa berat secara

finansial untuk melakukan pengujian;

Belum optimalnya fasilitas pendukung dalam menunjang kegiatan operasional dan

pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Ferry dan Pelabuhan Laut;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 77

Ketidakpatuhan/kurangnya kesadaran para pemilik kendaraan yang kendaraannya

wajib uji untuk melakukan pengujian;

Semakin meningkatnya keberadaan kendaraan Non Umum (pelat gantung) yang

beroperasi; Keberadaan “Ojek Motor” yang beroperasi di Kabupaten Barru, yang

mengurangi penghasilan para supir angkutan sehingga merasa berat secara

finansial untuk melakukan pengujian.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Peningkatan koordinasi dan sinergitas antar daerah/instansi melalui rapat

koordinasi;

Penyediaan secara bertahap fasilitas pendukung dalam menunjang kegiatan

operasional dan pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Ferry dan Pelabuhan

Laut;

Pembinaan kepada para pemilik kendaraan akan pentingnya pengujian kendaraan

angkutan umum;

Pelatihan sumber daya manusia bidang Perhubungan darat;

Pelatihan sumber daya manusia bidang Perhubungan laut yang memiliki

keahlian/kualifikasi terkait dengan pelayaran dan pengelolaan Pelabuhan;

Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan sesuai dengan kebutuhan kondisi jalan;

Penyediaan biaya operasional yang memadai dalam pengelolaan sarana dan

prasarana perhubungan;

Peningkatan jumlah aparat yang mengikuti diklat teknis bidang perhubungan.

B.8. Urusan Lingkungan Hidup

Berdasarkan prioritas nasional, urusan lingkungan hidup diarahkan pada

konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup guna mendukung pertumbuhan ekonomi

dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Dalam upaya untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan telah

dilakukan upaya melalui sosialisasi dan pembinaan secara intensif kepada para pelaku

usaha atau kegiatan yang usahanya atau kegiatannya berpotensi mengganggu lingkungan

hidup, disamping pengawasan yang secara intensif. Dalam pengelolaan kebersihan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 78

lingkungan persampahan dititikberatkan pada pengelolaan sampah mandiri berbasis

masyarakat, sehingga pengelolaannya dapat dilakukan secara komprehensif dan terpadu

dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, aman

bagi lingkungan dan dapat mengubah perilaku masyarakat.

Urusan Lingkungan Hidup di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Kantor

Lingkungan Hidup. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Lingkungan Hidup dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan

operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan

pelaksanaan urusan Lingkungan Hidup pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp.

6.444.928.850,00 dengan realisasi sebesar Rp. 5.623.048.822,00 atau 87,25 persen,

terdiri dari Kantor Lingkungan Hidup dengan anggaran sebesar

Rp. 2.310.627.550,00 dengan realisasi sebesar Rp. 2.200.166.522,00 atau 95,22 persen

dan Dinas Pekerjaan Umum dengan anggaran sebesar Rp. 4.134.301.300,00 dengan

realisasi Rp. 3.422.882.300,00 atau 82,79 persen.

B.8.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup

Program ini dilaksanakan untuk mempertahankan tingkat pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan kegiatan Koordinasi Penilaian

Kota Sehat/adipura, Pemantauan Kualitas Lingkungan, Pengendalian Lahan dan atau

Tanah Akibat Biomassa; Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan

Hidup; Pelayanan Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan; Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran Air, Pelatihan Dai

Lingkungan Hidup; Pembinaan Adiwiyata; Pengendalain Dampak Resiko

Pencemaran; Pengendalian Pencemaran Udara; Pengendalian Pencemaran Air.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 1.469.294.600 dengan realisasi Rp. 1.408.055.700 atau 95,83 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 79

2. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam DanLingkungan Hidup

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas akses informasi lingkungan

hidup dengan kegiatan Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup; Penyusunan

Dokumen Menuju Indonesia Hijau; Penyusunan Rencana Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan;

Penguatan Jejaring dan Informasi Lingkungan Hidup Pusat dan Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

42.737.000 dengan realisasi Rp. 42.544.000 atau 99,55 persen.

3. Program Program Rehabilitasi Dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Program ini bertujuan untuk meningkatkan luas areal terumbu karang,

mangrove, padang lamun dan estuaria yang direhabilitasi dengan kegiatan

Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove, Padang Lamun, Estuaria

dan Teluk.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

76.000.000 dengan realisasi Rp. 75.882.500 atau 99,85 persen.

4. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan wilayah pemukiman

perkotaan yang hijau, bersih dan indah dengan kegiatan Pemeliharaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH), Pengawasan Dan Pengendalian Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

276.400.000 dengan realisasi Rp. 251.669.500 atau 91,05 persen.

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana

pengelolaan persampahan dengan kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana

Pengelolaan Persampahan, Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan

Sarana Persampahan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.134.301.300 dengan realisasi Rp.3.422.882.300 atau 82,79 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 80

B.8.2 Capaian kinerja urusan lingkungan hidup antara lain:

Jumlah sampah yang dapat ditangani pada tahun 2015 sebanyak 108.501 m3 dari

total produksi sampah atau mencapai 17,03 persen. Hal ini mengalami

peningkatan dibanding tahun 2014 yang mencapai 16,58 persen;.

Persentase wilayah kota yang bebas sampah berserakan pada tahun 2015 dari

target 2,38 persen terealisasi 3,82 persen atau capaiannya 160,50 persen;

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dengan pencapaian

kinerja sebesar 15,97 ( Jumlah daya tampung TPS (m3) sebanyak 495,08 m3

dibagi jumlah penduduk yang dilayani sebanyak 32.551 orang;

Jumlah lokasi keanekaragaman hayati kab. Barru yang dapat dipantau atau

dilakukan pengawasan pada tahun 2015 dari target 10 lokasi terealisasi 8 lokasi

atau capaiannya 80 persen;

Penegakan hukum lingkungan pada tahun 2015 yang mencapai 100 persen

(jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan sebanyak 1 dari total 1 kasus yang

terjadi);

Meningkatnya luasan lahan terumbu karang, Mangrove, Padang Lamun dan

Estuaria yang terehabilitasi pada tahun 2015 dari target 21 Ha terealisasi 24 Ha

atau capainnya 114.29 persen;

Meningkatnya jenis pengendalian pencemaran lingkungan pada tahun 2015 dari

target 4 jenis terealisasi 4 jenis.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Lingkungan Hidup,antara lain:

Masih rendahnya peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan dan kesadaran dalam menjaga kebersihan;

Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

sampah sejak dari sumbernya (3R: reuse, reduce and recycle);

Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya;

Belum memadainya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak

sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari;

Masih kurangnya tenaga pengawas AMDAL (Penyidik Pengawas Lingkungan

Hidup);

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 81

Masih tingginya kerusakan lingkungan dan masih terjadi kerusakan ekosistem

pesisir dan laut.

2. Upaya/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan;

Pembinaan dan pelatihan tentag pemanfaatan dan pengelolaan sampah;

Pelatihan aparat untuk menjadi Penyidik Pengawas Lingkungan Hidup;

Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga lingkungan.

9. Urusan Pertanahan

Urusan Pertanahan merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan

pemerintah, dalam implementasinya diperuntukkan untuk kegiatan pengadaan tanah

dan penyelesaian konflik-konflik pertanahan. Pengadaan tanah mempunyai peranan

yang tak kalah penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Urusan Pertanahan di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Bagian

Pertanahan Sekretariat Daerah. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung

urusan Pertanahan pada tahun anggaran 2015 sebesar

Rp. 3.330.637.875,00,- dengan realisasi sebesar Rp. 709.591.041,00,- atau 21,30

persen.

B.9.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan PemanfaatanTanah

Program ini bertujuan untuk menyediakan lokasi untuk pembangunan sarana

dan fasilitas umum dengan kegiatan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan

Pemerintah dan Sertifikasi Tanah Asset Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

3.243.928.700 dengan realisasi Rp. 623.364.761 atau 19,22 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 82

2. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan

Program ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa maupun konflik

pertanahan yang terjadi dengan kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Konflik-Konflik

Pertanahan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

26.833.900 dengan realisasi Rp. 26.772.000 atau 99,77 persen.

B.9.2 Capaian kinerja urusan Pertanahan antara lain:

Penyelesian Ijin Lokasi dari target 1 lokasi terealisasi 1 lokasi atau capaiannya

100 persen.

Jumlah kasus tanah yang diselesaikan sebanyak 1 kasus dari 1 kasus yang

masuk.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Pertanahan antara lain:

Masih rendahnya pemahaman masyarakat terkait dengan kelengkaan dokumen

tanah;

Belum maksimalnya kegiatan dalam bidang pertanahan.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan dokumen pertanahan;

Optimalisasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pertanahan.

B.10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Peningkatan pelayanan publik yang lebih cepat dan murah menjadi salah satu

bentuk kinerja pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk pengurusan Kartu Keluarga

(KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pelayanan dimaksud terus ditingkatkan dengan

menyiapkan sarana dan prasarana guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

dengan kelengkapan alat cetak e-KTP dan akta catatan sipil.

Pelaksanaan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Barru

diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Anggaran yang

dialokasikan untuk belanja langsung urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun

anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 1.059.815.400,- dengan realisasi sebesar

Rp. 973.372.891,- atau 91,84 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 83

B.10.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Penataan Administrasi Kependudukan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah masyarakat miskin yang

difasilitasi dengan kegiatan Pengolahan Dalam Penyusunan Laporan Informasi

Kependudukan; Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan;

Pengembangan Data Base Kependudukan; Peningkatan Kapasitas Aparat

Kependudukan & Catatan Sipil; Sosialisasi Kebijakan Kependudukan; Pelayanan

KTP, KK dan Akte Kelahiran Gratis bagi Keluarga Miskin.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

701.755.200 dengan realisasi Rp. 660.019.900 atau 94,05 persen.

B.10.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Meningkatnya persentase penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2015

dari target 1,69 persen (14.744 orang) terealisasi 1,24 persen (10.827 orang) atau

capaiannya 73,37 persen;

Meningkatnya persentase penduduk ber Akte kelahiran persatuan penduduk pada

tahun 2015 dari target 1,85 persen (8.923 orang) terealisasi 1,06 persen (5.096

orang) atau capaiannya 50,30 persen;

Meningkatnya persentase penduduk berAkte Nikah persatuan penduduk pada tahun

2015 dari target 13,99 persen terealisasi 13,99 persen atau capaiannya 100 persen;

Sementara pada tahun 2015 untuk KK miskin yang mendapatkan pelayanan KTP

dari target 727 orang terealisasi 625 orang ( 85,96 persen); yang mendapatkan

pelayanan KK dari target 396 orang terealisasi 385 orang ( 97,22 persen); yang

mendapatkan pelayanan akte kelahiran dari target 3.126 orang terealisasi 3.287

orang (105,15 persen).

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Kependudukan danCatatan Sipil

Kesadaran masyarakat tentang dokumen kependudukan masih relatif rendah;

Belum maksimalnya pendataan kependudukan karena kesadaran masyarakat untuk

melapor masih rendah;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 84

Jumlah SDM yang ada belum memadai dengan jumlah masyarakat yang harus

dilayani.

1. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan, antara lain:

Sosialisasi tentang pentingnya dokumen kependudukan dan masalah kependudukan;

Pendataan dan update data kependudukan setiap bulan;

Penambahan tenaga operator.

B.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dengan mengacu MDG’s bahwa salah satu prioritas Pembangunan

Nasional adalah untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Berkaitan dengan

hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Barru telah berupaya mewujudkan amanat

MDG’s melalui pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG), yang

dilaksanakan melalui program/kegiatan SKPD untuk menjamin bahwa seluruh proses

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dari seluruh kebijakan program

dan kegiatan di seluruh sektor pembangunan telah memperhitungkan aspek gender;

karena tujuan akhir dari PUG adalah mempersempit dan bahkan meniadakan

kesenjangan gender, selain itu tercermin pula dari komitmen kebijakan anggaran yang

responsif gender.

Pelaksanaan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di

Kabupaten Barru diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka membiayai

berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan

pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 296.713.950,- dengan

realisasi sebesar Rp. 294.013.950,- atau 99,09 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 85

B.11.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas anak dan perempuan

dengan kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi Yang Terkait Dengan Kesetaraan

Gender, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak; Pelaksanaan

Kegiatan Hari Anak Nasional.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 53.772.300 dengan realisasi Rp. 43.482.300 atau 80,86 persen.

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak

Program ini bertujuan untuk penguatan kelembagaan PUG dengan

kegiatan Advokasi Dan Fasilitasi PUG Bagi Perempuan; Fasilitasi

Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 73.464.000 dengan realisasi Rp. 60.820.000 atau 82,79 persen.

3. Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Jender DalamPembangunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan partisipasi kaum

perempuan dalam pembangunan dengan kegiatan Pembinaan Organisasi

Perempuan; Pendidikan Dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta Dan

Kesetaraan Jender; Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 281.773.300 dengan realisasi Rp. 235.850.300 atau 83,70 persen.

4. Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan

Program ini bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus pelanggaran

ketenagakerjaan terhadap tenaga kerja perempuan dengan kegiatan Sosialisasi

Dan Advokasi Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan;

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 18.977.200 dengan realisasi Rp. 18.197.200 atau 95,89 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 86

B.11.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1. Meningkatnya persentase kelompok UPPKS yang produktif pada tahun 2015 dari

target 4 UPPKS terealisasi 4 UPPKS atau capaiannya 100 persen;

2. Meningkatnya peran serta perempuan dalam proses pembangunan yang ditandai

dengan kesempatan bagi perempuan baik di bidang eksekutif maupun legislative;

3. Menurunnya jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2015

dari target 3 kasus terealisasi 5 kasus atau capaiannya 30 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak antara lain:

Masih kurangnya pemahaman tentang potensi diri dan lingkungan sekitar serta

terbatasnya akses untuk meningkatkan taraf hidup;

Belum optimalnya pendekatan dan advokasi terhadap korban KDRT;

Belum memadainya kualitas perencanaan program dan kegiatan yang berkaitan

dengan pemberdayaan perempuan;

Belum optimalnya kinerja Pokja PUG dan masih rendahnya kompetensi anggota

Pokja PUG;

Belum optimal koordinasi antara stakeholder;

Belum tersedianya database yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.

2. Solusi/pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi antara lain:

Pembinaan, pelatihan, dan motivasi untuk mengembangkan potensi diri dan

lingkungan sekitar secara berkelanjutan;

Optimalisasi advokasi terhadap korban KDRT;

Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dengan memperhatikan segala

faktor/sumber daya yang ada;

Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur;

Optimalisasi kinerja kelompok kerja PUG dan pelatihan bagi Pokja PUG;

Meningkatkan koordinasi dengan seluruh instansi terkait dalam pelaksanaan

program dan kegiatan;

Penyediaan database kegiatan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 87

B. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan penanggulangan

kemiskinan melalui Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sangat

berperan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan.

Pelaksanaan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di

Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp 3.045.421.042,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.749.726.027,- atau 90,29

persen. SKPD yang terkait dengan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera adalah Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan dengan anggaran

Rp. 2.807.849.642 dengan realisasi Rp. 2.598.905.877 atau 92,56 persen; Bagian

Perekonomian dengan anggaran Rp. 80.871.400 dengan realisasi Rp. 68.845.550

atau 85,13 persen; Bagian Kesejahteraan Rakyat dengan anggaran

Rp. 45.000.000 dengan realisasi Rp.0,00; Bagian Pertanahan dengan anggaran Rp.

111.700.000 dengan realisasi Rp. 81.974.600 atau 73,39 persen.

B.12.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Keluarga Berencana

Program ini bertujuan untuk mempertahankan peserta KB aktif dan

menurunnya unmet need ber KB dengan kegiatan Penyediaan Pelayanan KB

Dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin; Pelayanan KIE ; Pembinaan

Keluarga Berencana, Pengadaan Insentif operasional pembantu pembina KB

Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD, Pelaksanaan Pendataan Keluarga dan

Pelaporan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 2.533.296.492 dengan realisasi Rp. 2.465.543.727 atau 97,33 persen.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

miskin, meringankan beban masyaakat miskin dengan kegiatan Pilot Proyek

Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PIK PAKET); Fasilitasi permodalan bagi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 88

usaha mikro kecil dan menengah di Pedesaan; Pelayanan Sertifikasi Tanah

Gratis bagi Masyarakat Miskin; Pemberian Bantuan Beras Bersubsidi;

Optimalisasi BAZ.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 439.017.000 dengan realisasi Rp. 211.454.750 atau 48,17 persen.

3. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan konselor dengan

kegiatan Pelatihan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Di Kecamatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 51.685.400 dengan realisasi Rp. 51.505.400 atau 99,65 persen.

A.12.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1. Prevalensi peserta KB aktif mencapai 71,55 persen (Jumlah PUS 31.140; Jumlah

peserta KB Aktif 22.281)

2. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun pada

tahun 2015 dari target 55,04 persen terealisasi 55,97 persen atau capaiannya

100,05 persen;

3. Cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB tidak terpenuhi

(unmet need) pada tahun 2015 dari target 25,5 persen terealisasi 21,87 persen

atau capaiannya 85,76 persen;

4. Dipertahankannya rasio petugas pembantu pembina KB Desa (PPKBD) setiap

Desa/Kelurahan pada tahun 2015 dari target 1: 1 terealisasi 1: 1 atau capainnya

100 persen;

5. Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan

masyarakat pada tahun 2015 dari target 19.070 peserta KB aktif terealisasi 20.214

peserta atau capaiannya 106 persen;

6. Meningkatnya cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB baru pada tahun 2015

dari target 9.307 peserta KB Baru terealisasi 9.307 atau capainnya 100 persen;

7. Cakupan anggota bina keluarga balita (BKB) ber KB pada tahun 2015 dari target

65 persen terealisasi 65,08 persen atau capaiannya 100,12 persen;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 89

8. Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan kontrasepsi gratis pada

tahun 2015 dari target 60,01 persen terealisasi 60,3 persen atau capaiannya

100,48 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Keluarga Berencanadan Keluarga Sejahtera antara lain:

Belum optimalnya sinergitas kegiatan instansi yang terkait dengan pelayanan KB

dan keluarga sejahtera;

Masih tingginya pernikahan usia muda dan masih kurangnya pemahaman

masyarakat tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR);

Masih lemahnya kegiatan usaha ekonomi produktif keluarga;

Belum terintegrasinya kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan antar SKPD;

Belum efektifnya pembinaan terhadap penduduk miskin yang difasilitasi;

Belum memadainya dukungan operasional terhadap pelaksanaan kegiatan.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Koordinasi pembahasan program dan kegiatan antar instansi;

Peningkatan kegiatan KIE dan pendewasaan usia perkawinan serta kesehatan

reproduksi remaja bersama stakeholder;

Peningkatan pembinaan kegiatan usaha ekonomi produktif melalui UPPKS,

sekaligus meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait;

Pengintegrasian kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan;

Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap penduduk miskin yang telah

difasilitasi;

Peningkatan dukungan operasional terhadap pelaksanaan kegiatan.

B. 13. Urusan Sosial

Konsep penyelenggaraan kesejahteraan warga masyarakat yang dikenal

dengan sebutan Panyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan masyarakat

miskin menjadi sasaran dalam pelayanan sosial.

Urusan Sosial diselenggarakan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi; Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 90

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Sosial dalam

rangka membiayai berbagai program dan kegiatan pada tahun anggaran 2015

sebesar Rp. 1.844.312.450,00.- dengan realisasi sebesar Rp. 1.691.332.280,00.-

atau 91,71 persen. Adapun rinciannya adalah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dengan anggaran Rp. 1.330.807.800 dengan realisasi 1.267.427.913

atau 95,24 persen dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan anggaran

Rp. 513.504.650 dengan realisasi Rp. 423.904.368 dengan atau 82,55 persen.

B.13.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) danPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah fakir miskin yang

mendapatkan pelatihan dan fasiitasi ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung usaha dengan kegiatan Pelatihan keterampilan berusaha bagi

keluarga miskin; Fasilitasi Manajemen Usaha Bagi Keluarga Miskin.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 344.368.800 dengan realisasi Rp. 340.695.100 atau 98,93 persen.

2. Program Pembinaan Anak Terlantar

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak terlantar dengan

kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak Terlantar.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 57.386.600 dengan realisasi Rp. 57.386.600 atau 100,00 persen.

3. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana,PSK, Narkoba Dan Penyakit Sosial Lainnya)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan

berusaha bagi penyandang penyakit sosial dengan kegiatan Pembinaan Tuna

Susila.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 183.633.800 dengan realisasi Rp. 183.445.800 atau 99,90 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 91

4. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma

Program ini bertujuan untuk meningkatnya jumlah PACA yang mendapat

keterampilan dan paket sarana usaha produktif dengan kegiatan Pendidikan Dan

Pelatihan Bagi Penyandang Cacat Dan Eks Trauma.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 124.054.000 dengan realisasi Rp. 124.054.000 atau 100,00 persen.

5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan jumlah PSM &

Karang Taruna yang memahami tekhnis Pendampingan PMKS dengan kegiatan

Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat;

Pembangunan/Rehabilitasi dan pembinaan TMP, Tugu dan Monumen bersejarah;

Pembinaan Dan Pemberdayaan Janda Pahlawan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 184.300.100 dengan realisasi Rp. 183.973.100 atau 99,82 persen.

B.13.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah PMKS yang diberi bantuan pada tahun 2015 sebanyak 986 orang;

Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial pada tahun 2015

sebanyak 7,32 persen ( 986 orang dari total PMKS 13.479 orang);

Jumlah Fakir Miskin yang mendapatkan pelatihan dan fasiitasi ketersediaan

sarana dan prasarana pendukung usaha dari target 200 orang terealisasi 209

orang atau capaian kinerjanya 100,75 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Sosial antara lain:

Belum akuratnya data tentang penyandang masalah sosial;

Terbatasnya jumlah PMKS yang ditangani;

Terbatasnya sarana dan prasarana dalam penanganan PMKS;

Masih kurangnya peran masyarakat dalam penanganan PMKS ;

Tidak optimalnya monitoring dan evaluasi kegiatan;

Belum adanya tindaklanjut bimbingan pelatihan kepada masyarakat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 92

2. Solusi/pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi antara lain:

Pendataan secara berkala terhadap PMKS;

Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan khususnya yang berkaitan dengan

PMKS dan berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi;

Penyediaan sarana dan prasarana penanganan PMKS secara bertahap;

Meningkatkan peran masyarakat dan seluruh stakeholder terkait serta

pengintegrasian program/kegiatan SKPD dalam penanganan PMKS;

Meningkatkan monitoring, evaluasi dan pembinaan terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan.

B.14. Urusan Ketenagakerjaan

Kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan daerah berkenaan dengan urusan

ketenagakerjaan adalah adanya ketersediaannya lapangan pekerjaan bagi pencari kerja

yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan, sehingga bekerja di luar negeri masih

menjadi pilihan sebagian besar pencari kerja.

Urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Barru dilaksanakan oleh Dinas Sosial,

Tenaga kerja dan Transmigrasi. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung

urusan Ketenagakerjaan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik

kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang

terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp 81.122.000.- dengan realisasi sebesar Rp. 81.122.000.- atau 100,00 persen.

B.14.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja

dengan kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 60.525.000 dengan realisasi Rp. 60.525.000 atau 100,00 persen.

2. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah Stakeholders

memahami peraturan ketenagakerjaan Peningkatan Pengawasan, Perlindungan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 93

dan Penegakkan Hukum Tehadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja;

Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenagakerjaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 20.597.000 dengan realisasi Rp. 20.597.000 atau 100,00 persen.

B.14.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Meningkatnya penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor non Pertanian pada tahun

2015 dari target 27 orang terealisasi 30 orang atau capaiannya 111 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi ketenagakerjaan antara lain:

Belum sepenuhnya pekerja memahami hukum ketenagakerjaan;

Masih minimnya kualitas angkatan kerja untuk bersaing di dunia kerja;

Belum optimalnya pendataan tentang ketenagakerjaan;

Masih rendahnya pemahaman pengusaha tentang peraturan ketenagakerjaan;

Masih terbatasnya peralatan untuk pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK)

dibanding kebutuhan yang diperlukan;

Belum adanya tenaga instruktur yang tetap di BLK, masih menggunakan tenaga

instruktur dari luar.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

Sosialisasi peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan secara optimal;

Pendataan tentang tenaga kerja secara terpadu;

Mengadakan pelatihan-pelatihan teknis guna meningkatkan kualitas dan

kemampuan angkatan kerja

Pengadaan peralatan untuk pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) agar

pelatihan dilaksanakan dengan baik.

Pengadaan Tenaga Instruktur yang tetap di Balai Latihan Kerja (BLK) melalui

pendidikan dan pelatihan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi

Sulawesi Selatan.

B.15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Peranan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dapat dipandang sebagai

katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional maupun regional sejak

krisis moneter, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 94

penyerapan tenaga kerja. Disamping itu memiliki kontribusi besar dalam

pembangunan ekonomi karena kegiatan usahanya lebih banyak berhubungan

langsung dengan ekonomi kerakyatan.

Pembinaan Koperasi dan UKM merupakan langkah strategis yang perlu terus

ditumbuhkembangkan secara berkelanjutan, guna mengatasi berbagai permasalahan

seperti pengangguran dan kesenjangan sosial ekonomi.

Pelaksanaan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten

Barru diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian dan

Perdagangan serta Bagian Perekonomian. Anggaran yang dialokasikan pada tahun

anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 815.812.400,- dengan realisasi sebesar

Rp. 728.580.938,- atau 89,31 persen yang terdiri dari Dinas Koperasi UMKM dan

Perindustrian dan Perdagangan dengan anggaran sebesar Rp. 738.526.900,00 dan

realisasi sebesar Rp. 655.108.438,00 atau 88,70 persen serta Bagian Perekonomian

dengan anggaran sebesar Rp. 77.285.500,00 dan realisasi sebesar

Rp. 73.472.500,00 atau 95,07 persen.

B.15.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif UsahaKecil Menengah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah unit usaha UMKM yang

produktif dengan kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah; dan Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 59.041.100 dengan realisasi Rp. 58.691.100 atau 99,41 persen

2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro KecilMenengah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah usaha UMKM dengan

kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan; dan

Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 64.640.800 dengan realisasi Rp. 64.640.800 atau 100,00 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 95

3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah koperasi yang aktif

dengan kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Dan Program Pembangunan

Koperasi; Pembinaan, Pengawasan Dan Penghargaan Koperasi Berprestasi;

Peningkatan Dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 226.826.700 dengan realisasi Rp. 192.749.500 atau 84,98 persen

B.15.2 Capaian kinerja sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan dapatdigambarkan sebagai berikut:

Meningkatnya jumlah koperasi dari 117 unit pada tahun 2014 menjadi 118 unit

pada tahun 2015 atau bertumbuh sebesar 0,85 persen;

Meningkatnya jumlah koperasi aktif dari 95 unit pada tahun 2014 menjadi 96 unit

pada tahun 2015 atau tumbuh sebesar 1,05 persen;

Jumlah koperasi sehat sebanyak 36 unit pada tahun 2015 atau sebesar 37,5

persen dari koperasi yang aktif;

Meningkatnya jumlah Usaha mikro dan kecil dari 17.929 unit pada tahun 2014

menjadi 18.638 unit pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 3,95 persen;

Berkembangnya produksi industri pengolahan / jumlah wirausahaan sektor

industri dan UMKM pada tahun 2015 dari target 986 unit terealisasi 1.451 unit.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan ada tahun 2015 Dinas

Koperasi UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan mendapat penghargaan berupa

Penghargaan Percepatan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) dari Kementerian Koperasi dan

Penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi (KPRI Relevan) dari Gubernur.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Koperasi, Usaha Kecildan Menengah antara lain:

Masih banyaknya pelaku UKM yang belum mampu mengembangkan usahanya;

Masih terbatasnya kapasitas UMKM untuk mengakses permodalan, informasi

teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya;

Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan UKM dalam menciptakan lapangan usaha

baru;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 96

Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya dalam manajemen,

organisasi, teknologi, dan pemasaran;

Kurangnya kemitraan dan jaringan usaha;

Masih terbatasnya informasi dan jaringan pendukung usaha;

Masih rendahnya daya saing produk koperasi;

Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang peran dan fungsi koperasi.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

Pendampingan kepada pelaku UKM secara berkelanjutan;

Pelatihan UKM sesuai dengan potensi yang ada, melalui Klinik Koperasi Usaha Kecil

Menengah (KUKM) sebagai sarana pendampingan dan konsultasi bisnis bagi KUKM;

Penguatan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pemberian informasi tentang

jaringan kemitraan dan pendukung usaha;

Peningkatan kemampuan pengelola koperasi melalui pelatihan;

Penguatan modal dengan memfasilitasi UMKM untuk mengakses lembaga

keuangan/perbankan;

Peningkatan kualitas produk koperasi;

Pengembangan terhadap produk-produk yang lebih inovatif;

Sosialisasi peran dan fungsi koperasi;

Pengembangan jaringan klaster dan penguatan melalui sentra UMKM;

Sosialisasi peran dan fungsi koperasi.

B.16. Urusan Penanaman Modal

Akselerasi urusan penanaman modal diarahkan untuk menarik investasi,

dimana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar investor baik dari dalam

negeri maupun luar negeri mau menanamkan modalnya.

Urusan Penanaman Modal di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Kantor

Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal dan Bappeda. Anggaran yang

dialokasikan untuk belanja langsung urusan Penanaman Modal dalam rangka

membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan

pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp 2.738.105.255,- dengan realisasi sebesar Rp 2.543.491.032,- atau 92,89 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 97

B.16.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan Jumlah Investor yang

mengenal potensi daerah dan minat investasi dengan kegiatan Penyelenggaraan

pameran Investasi; Koordinasi Perencanaan Dan Pengembangan Penanaman

Modal.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 777.573.800 dengan realisasi Rp. 747.108.945 atau 96,08 persen.

2. Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai/jumlah investasi dengan

kegiatan Pengembangan System Informasi Penanaman Modal; Kajian Kebijakan

Penanaman Modal; Sosialisasi Perizinan; Kajian Kebijakan Penanaman Modal;

Kajian Kebijakan Penanaman Modal (Kerjasama - Kinerja); Kajian Kebijakan

Penanaman Modal (Penyusunan Regulasi Investasi).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 1.375.026.555 dengan realisasi Rp. 1.241.186.487 atau 90,27 persen.

B.16.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Realisasi investasi pada tahun 2015 mencapai Rp. 841.535.650.684 dibanding

tahun 2014 yang mencapai Rp. 1.501.698.416.254;

Legalitas usaha dari 85,9 persen pada tahun 2014 menjadi 87,75 persen pada

tahun 2015;

Indeks kepuasan masyarakat pada tahun 2015 dengan nilai A (81,66) dibanding

tahun 2014 juga dengan nilai A (83,11);

Jumlah perizinan yang diterbitkan meningkat dari 2.866 izin pada tahun 2014

menjadi 7.403 izin pada tahun 2015;

Tersedianya data dan informasi investasi pada tahun 2015 dari target 1 dokumen

terealisasi 1 dokumen atau capaiannya 100 persen;

Terpromosikannya peluang investasi daerah dalam skala nasional dan

internasional pada tahun 2015 dari target 3 kali terealisasi 4 kali atau capaiannya

133 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 98

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Penanaman Modal antaralain:

Masih kurangnya kuantitas informasi dalam media permanen di wilayah

kabupaten Barru;

Media promosi investasi yang masih terbatas;

Dukungan aparatur yang cakap dalam melakukan promosi terkait investasi;

Belum maksimalnya hasil pameran yang dilakukan selama ini karena belum ada

data valid mengenai investor yang berhasil melakukan kerjasama minimal

berminat melakukan investasi;

Masih terbatasnya kualitas SDM aparatur yang dapat memberikan pelayanan

prima dan sesuai dengan prinsip pelayanan publik.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

Penyebaran informasi Masiga Center melalui media elektronik secar periodik

dalam acara kareba Masiga;

Memasukkan beberapa potensi investasi dan kemudahan perizinan dalam media

promosi yang diterbitkan oleh pihak propinsi yang memiliki kecukupan anggaran

dan networking customer yang lebih luas;

Memberikan / mengikutsertakan beberapa aparatur dalam setiap kesempatan

pelatihan promosi investasi.

Memanfaatkan sumber daya yang ada dengan memaksimalkan kemampuan

dalam mengemban tugas dan fungsi yang melebihi jumlah SDM;

Melakukan evaluasi dan validasi calon investor yang telah disetujui untuk segera

melakukan aktivitas.

Memaksimalkan sarana yang ada untuk memberikan pelayanan secara ramah,

pasti dan gampang.

B. 17. Urusan Kebudayaan

Pembangunan urusan kebudayaan diarahkan untuk meningkatkan penghayatan

dan pengamalan nilai-nilai agama dan sosial budaya dan kearifan lokal yang

difokuskan untuk memantapkan budaya lokal asli daerah, meningkatkan pelestarian

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 99

dan pengembangan kekayaan budaya, dan meningkatkan kecintaan masyarakat

terhadap budaya daerah.

Pelaksanaan urusan Kebudayaan diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja

langsung urusan Kebudayaan dalam rangka membiayai berbagai program dan

kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun

kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran

2015 adalah sebesar Rp. 1.306.340.000,00,- dengan realisasi sebesar Rp

1.273.527.471,00,- atau 97,49 persen.

A.17.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program ini bertujuan untuk pelestarian budaya lokal dan terpeliharanya

situs-situs bersejarah dengan kegiatan Pengelolaan Dan Pengembangan

Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum Dan Peninggalan Bawah Air;

Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 929.797.500 dengan realisasi Rp. 922.565.300 atau 99,22 persen.

2. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Program ini bertujuan untuk menyediakan wadah pengembangan

kebudayaan daerah dengan kegiatan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan

Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 60.000.000 dengan realisasi Rp. 59.960.000 atau 99,93 persen.

A.17.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah bidang seni yang meraih prestasi pada tahun 2015 dari target 2 bidang

terealisasi 1 bidang;

Terpeliharanya budaya lokal asli pada tahun 2015 dari target 1 jenis terealisasi 1

jenis atau capaian kinerjanya mencapai 100 persen;

Terpromosikannya potensi budaya lokal pada tingkat Nasional pada tahun 2015

sebanyak 1 kali dari target 1 kali;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 100

Terpeliharanya situs dan karya budaya lokal pada tahun 2015 dari target 3

terealisasi 3 atau capaiannya 100 persen;

Terselenggaranya Festival seni dan budaya tahun 2015 dari targrt 6 kali

terealisasi 5 kali.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Kebudayaan antara lain:

Masih kurangnya rasa memiliki akan budaya lokal dan seni

tradisional;

Rendahnya minat generasi muda terhadap kesenian lokal;

Aparat yang memahami budaya lokal relatif terbatas;

Pemahaman masyarakat tentang budaya lokal yang penuh kearifan semakin

luntur;

Belum teraktualisasikannya secara utuh nilai-nilai, norma-norma dan budaya lokal

asli dalam kehidupan sehari-hari;

Semakin kuatnya pengaruh media informasi yang membawa budaya yang tidak

sesuai dengan budaya local;

Pembinaan kepada sanggar-sanggar seni yang ada belum secara

berkesinambungan;

Terbatasnya aparat yang memilki kompetensi di bidang promosi dan pembinaan

sanggar seni;

Banyaknya situs yang sudah menyatu dengan makam – makan warga sekitar;

Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi yang terkait dengan

pengelolaan kekayaan budaya ini, baik dengan tokoh masyarakat/pemangku adat,

maupun instansi tingkat Kabupaten maupun tingkat Propinsi;

Kurangnya pengetahuan aparat yang memiliki kompetensi untuk pengelolaan

situs – situs bersejarah.

2. Solusi/pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi antara lain:

Pembinaan dan pengenalan budaya lokal dan seni tradisional kepada generasi

muda;

Pembinaan dan pelatihan serta pengenalan terhadap budaya lokal dan

memberikan motivasi salah satunya melalui ajang perlombaanM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 101

Meningkatkan kemampuan aparat dalam memahami budaya lokal melalui

pelatihan.

Sosialisasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya budaya lokal dalam

membendung pengaruh budaya luar yang sifatnya destruktif.

Sosialisasi dan penggalian nilai-nilai dan norma-norma budaya lokal dan

mengimplementasikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Peningkatan promosi yang berkaitan dengan kebudayaan baik kuantitas mupun

kualitas.

Pembinaan kepada sanggar – sanggar seni perlu dilakukan secara berkelanjutan

Mengikutsertakan aparat pariwisata dan budaya dalam bebagai pelatihan ,

petemuan , seminar tentang pengelolaan dan manajemen .

Perlunya batas yang jelas antara makam /situs dengan makam warga sekitar.

Perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelestarian situs budaya

sehingga ada kebersamaan dalam pengelolaannya.

Perlunya mengikutkan aparat dalam pelatihan dibidang pengelolaan dan

manajemen situs – situs budaya.

B.18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Peran pemuda sangat menentukan laju sebuah perubahan, sehingga dalam

dunia yang dinamis dan selalu berubah, pemuda sangat dibutuhkan dan diharapkan

mempunyai semangat serta memiliki kualitas dan keterampilan.

Pelaksanaan urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kabupaten Barru

diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan

Kantor Kecamatan. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Kepemudaan dan Olahraga pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp.934.373.500,- dengan realisasi sebesar Rp. 912.990.800,- atau 97,71 persen, terdiri

dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dengan anggaran sebesar

Rp. 813.387.000 dengan realisasi sebesar Rp. 792.214.300 atau 97,40 persen dan

Kecamatan-kecamatan dengan anggaran Rp. 120.986.500,00 dan realisasi sebesar

Rp. 120.776.500,00 atau 99,83 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 102

B.18.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah organisasi kepemudaan

yang dibina dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan dan Pendidikan

dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 803.201.000 dengan realisasi Rp. 785.793.300 atau 97,83 persen.

2. Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga

Program ini bertujuan untuk menyediakan atlet yang tangguh dan handal

dengan kegiatan Pembibitan dan Pembinaan Olahragawan Berbakat;

Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga; Pemberian Penghargaan Bagi Insan

Olahraga yang Berdedikasi dan Berprestasi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 107.922.500 dengan realisasi Rp. 106.222.500 atau 98,42 persen.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana / prasarana olahraga

yang layak digunakan untuk pembinaan dan prestasi dengan kegiatan Peningkatan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 23.250.000 dengan realisasi Rp. 20.975.000 atau 90,22 persen.

B.18.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah bidang kepemudaan yang meraih prestasi nasional pada tahun 2015

dari target 1 bidang terealisasi 1 bidang atau capaian kinerjanya 100 persen;

Jumlah cabang olahraga yang meraih prestasi pada tahun 2015 dari target 7

cabang terealisasi 5 cabang atau capaian kinerjanya mencapai 71,42 persen.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan kepemudaan dan

Olahraga antara lain dari Kejurda Pelajar yang diikuti, berhasil mendapatkan medali

emas dari cabang atletik nomor Lompat Jauh 1 buah, medali perak 3 buah dari lari

100 m dan 200 m, perunggu 5 buah dari Karate nomor Kumite 48 Kg 1 buah

Taekwondo 2 buah dan Atletik 2 buah.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 103

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Kepemudaan danOlahraga antara lain:

Masih rendahnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur dalam memfasilitasi

kegiatan kepemudaan dan olahraga;

Organisasi-organisasi kepemudaan belum sepenuhnya menunjukkan kemandirian;

Terbatasnya pembinaan dan sarana/prasarana kegiatan kepemudaan dan

keolahragaan;

Masih lemahnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta rendahnya

pencapaian kinerja SKPD;

Masih belum optimalnya peran serta pemuda dalam meningkatkan semangat

kewirausahaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;

Belum meratanya pembinaan kepada sekolah-sekolah;

Masih terbatasnya aparat yang memiliki kompetensi dalam pembinaan dan

pelatihan kepemimpinan.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

Meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial aparat melalui berbagai pelatihan

dan pendidikan;

Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan untuk mencapai

kemandirian;

Penyediaan sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga secara bertahap

terutama olahraga prestasi;

Meningkatkan koordinasi antar SKPD;

Meningkatkan peran pemuda melalui pelatihan.

A.19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Urusan Kesatuan Bangsa di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kantor Satuan Polisi PP, Badan Penanggulangan

Bencana Daerah dan RSUD. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung

urusan Kesatuan Bangsa dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan,

baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 104

yang terkait dengan pelaksanaan urusan Kesatuan Bangsa pada tahun anggaran 2015

adalah sebesar Rp. 11.099.192.799,- dengan realisasi sebesar

Rp. 5.094.562.778,- atau 45,90 persen, yang terdiri dari Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Linmas sebesar Rp. 1.524.688.050,- dengan realisasi sebesar

Rp. 1.376.830.500,- atau 90,30 persen, Kantor Satpol PP sebesar

Rp. 3.988.393.450.- dengan realisasi sebesar Rp. 3.480.901.625,- atau 87,28 persen;

BPBD dengan anggaran Rp. 5.586.111.299 dan realisasi sebesar

Rp. 236.830.653,- atau 4,24 persen.

B.19.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Program ini bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan informasi yang

cukup tentang situasi dan kondisi ipoleksosbudhankam melalui kegiatan Pelatihan

Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; Penguatan Jaringan

KOMINDA; Fasilitasi Forum Pengkajian Masalah Strategis Daerah; Pemantauan

Orang Asing dan Lembaga/LSM Asing.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 992.596.450 dengan realisasi Rp. 992.596.450 atau 100,00 persen.

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Program ini dengan tujuan memelihara persatuan bangsa melalui kegiatan

Peningkatan Toleransi Dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama; Peningkatan

Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 33.950.000 dengan realisasi Rp. 33.950.000 atau 100,00 persen.

3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Program ini dengan tujuan meningkat jumlah stakeholder yang mengetahui

tentang wawasan kebangsaan melalui kegiatan Seminar, Talk Show, Diskusi

Peningkatan Wawasan Kebangsaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 41.095.400 dengan realisasi Rp. 41.095.400 atau 100,00 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 105

4. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban danKeamanan

Program ini dengan tujuan meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang

dilibatkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban melalui kegiatan Pembentukan

Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 18.095.500 dengan realisasi Rp. 18.095.500 atau 100,00 persen.

5. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat)

Program ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

tentang bahaya narkoba dan miras dengan kegiatan Penyuluhan Pencegahan

Peredaran/Pengunaan Minuman Keras Dan Narkoba.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 24.713.900 dengan realisasi Rp. 24.713.900 atau 100,00 persen.

6. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Program ini dengan tujuan tersalurkannya pemberian bantuan kepada

parpol, meningkatnya jumlah Stakeholder yang mengetahui dan paham tentang

Undang-Undang Politik dengan kegiatan Pembinaan Ormas, Orpol, LSM dan

Organisasi Profesi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 108.683.500 dengan realisasi Rp. 86.763.500 atau 79,83 persen

7. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Program ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan

asyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana melalui kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 16.775.000 dengan realisasi Rp. 1.080.000 atau 6,44 persen.

8. Program Pencegahan Dini Dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Program ini bertujuan untuk memantau secara rutin jumlah lokasi bencana

dengan kegiatan Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana

Alam; Pengadaan Logistik dan Obat-obatan Bagi Penduduk Di Tempat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 106

Penampungan Sementara; Penyiapan Dana Siap Pakai/Dana On Call dan

Pengadaan perlengkapan dan peralatan medis untuk penanganan bencana.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 5.586.111.299 dengan realisasi Rp. 236.830.653 atau 4,24 persen.

B.19.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1. Menurunnya penyakit masyarakat (pekat) pada tahun 2015 dari target 61 kasus

realisasi menjadi 40 kasus atau capaiannya 134 persen;

2. Terfasilitasinya dialog forum wawasan kebangsaan pada tahun 2015 dari target 1

terealisasi 2;

3. Terlaksananya pembinaan Ormas, Orpol, LSM dan organisasi profesi;

4. Terlaksananya penegakan PERDA dan tertanganinya kegiatan aksi di

masyarakat;

5. Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien. Dari

target 100 persen terealisasi 47 persen;

6. Tertanganinya kegiatan aksi di masyarakat pada tahun 2015 dari target 6 kali

terealisasi 4 kali;

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan progam dan kegiatan pada tahun 2015

mendapatkan penghargaan berupa Juara II Tingkat Nasional Kategori Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Daerah.

1. Permasalahan yang dihadapi:

1. Sebagian besar jenis bencana yang terjadi berupa ANGIN KENCANG sebesar 71

kejadian yang membutuhkan penanganan berupa pemenuhan kebutuhan bahan

dasar perumahan, tetapi pada sisi lain jenis bantuan ini belum tersedia di DPA

BPBD Kabupaten Barru;

2. Belum terpenuhinya jumlah sumber daya manusia BPBD khususnya Kepala

Seksi Logistik beserta staf;

3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif

dalam menjaga keamanan lingkungan;

4. Terbatasnya sarana penunjang kegiatan pemantauan dan pembinaan keamanan

dan ketertiban masyarakat;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 107

5. Masih adanya beberapa LSM, Yayasan dan Ormas yang tidak mematuhi aturan

tentang pendaftaran/pemberitahuan keberadaannya;

6. Keterbatasan sumber daya manusia pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan

Perlidungan Masyarakat;

7. Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang Peraturan

Daerah;

8. Masih kurangnya koordinasi dengan instansi terkait;

9. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pemadam kebakaran;

10. Belum terbangunnya sistem informasi dan antisipasi pemadam kebakaran;

11. Belum adanya PPNS yang menangani dan menindak pengaduan/pelanggaran

Perda di masyarakat.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

1. Kendala ini telah ditindak lanjuti berupa Surat Kepala Pelaksana BPBD

Kabupaten Barru Nomor 800/09/BPBD Tanggal 4 Februari 2014 dan Nomor

800/26/BPBD Tanggal 1 Maret 2014 tentang permintaan kepala seksi logistik

setingkat Eseleon IV beserta pengisian staf sesuai dengan Peraturan Bupati

Barru Nomor 28 Tahun 2013 tentang TUPOKSI BPBD Kabupaten Barru, yang

sampai akhir tahun anggaran 2015 belum terpenuhi;

2. Lebih mengintensifkan koordinasi dengan SKPD terkait dan penggalian informasi

awal dampak bencana dengan pihak pemerintah desa dan kecamatan khususnya

kajian kebutuhan dasar bagi pemulihan awal pasca terjadinya bencana;

3. Telah diterbitkannya Peraturan Bupati Barru Nomor 23 Tahun 2015 pada tanggal

24 Juli 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Barru Tahun 2016, sebagai solusi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar bagi

korban bencana khususnya kebutuhan sektor perumahan (papan);

4. Meningkatkan pelestarian lingkungan hidup dan antisipasi penanganan bencana

melalui pengembangan pembangunan dengan kesiagaan penanganan bencana

yang didukung oleh regulasi, sistem pengawasan, dan kerjasama atara SKPD

terkait;

5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan melalui

penerapan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 108

6. Meningkatkan kualitas Relawan Penanggulangan Bencana terhadap penguasaan

keahlian dasar penanganan pengungsi dan evakuasi korban terdampak;

7. Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi

informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan

evaluasi kegiatan SKPD terkait penanggulangan bencana berbasis pengurangan

resiko bencana (PRB);

8. Sosialisasi tentang siskamswakarsa dengan melibatkan aparat keamanan secara

intensif ke semua wilayah;

9. Pengadaan sarana penunjang secara bertahap;

10. Sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada LSM dan Ormas;

11. Peningkatan kualitas aparatur melalui bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan

yang dilaksanakan oleh instansi terkait;

12. Pembinaan secara periodik bagi parpol;

13. Meningkatkan operasi penegakan perda;

14. Sosialisasi tentang peran Peraturan Daerah dalam kehidupan bermasyarakat.

15. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instasi terkait;

16. Pembinaan dan sosoialisasi antisipasi dini pemadam kebakaran;

17. Perlunya Standard Operation Procedure (SOP) mengenai PEDOMAN

PENGERAHAN RELAWAN penanggulangan bencana daerah Kabupaten Barru

yang disusun dengan metode partisipatif dan menjadi kesepakatan semua pihak

yang terlibat agar peran relawan dapat lebih dioptimalkan;

18. Penyediaan PPNS yang menangani dan menindak pengaduan/pelanggaran

Perda di masyarakat.

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Pemerintahan umum merupakan suatu sistem yang dikembangkan dalam

rangka memelihara persatuan dan kesatuan seluruh elemen pemerintahan melalui asas

dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan. Fungsi pemerintahan pada

umumnya berupa penyediaan pelayanan umum, pengaturan dan perlindungan

masyarakat serta pembangunan dan pengembangan. Sedangkan tugas dan kewajiban

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 109

pemerintah adalah membuat regulasi tentang pelayanan umum, pengembangan sumber

daya produktif, melindungi ketentraman dan ketertiban masyarakat, pelestarian nilai-nilai

sosio-kultural, kesatuan dan persatuan nasional, pengembangan kehidupan demokrasi,

pencapaian keadilan dan pemerataan, penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undangan dalam mendukung pembangunan nasional serta mengembangkan kehidupan

berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Anggaran yang dialokasikan pada tahun 2015

untuk pelaksanaan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sebesar Rp

63.163.198.575 dengan realisasi sebesar Rp. 51.925.575.206 atau 82,21 persen.

B. 20.1. Sub Urusan Pemerintahan Umum

Sub Urusan Pemerintahan Umum di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh

Bagian Umum; Bagian Pemerintahan Umum; Bagian Hukum; Bagian Organisasi;

Bagian Humas dan Protokol; Bagian Administrasi Pembangunan; Bagian Administrasi

Perekonomian; Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa; Bagian

Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Inspektorat

Daerah dan Kecamatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk Sub Urusan Pemerintahan Umum pada

tahun 2015 sebesar Rp. 46.759.287.088,00 dengan realisasi sebesar

Rp. 38.886.512.060,00 atau mencapai 83,16 persen.

B.20.1.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi melalui kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik, Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan

Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor,

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan

Kantor, Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah, Rapat-Rapat

Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam Daerah.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 110

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

11.762.291.426 dengan realisasi Rp. 9.856.083.571 atau 83,79 persen.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan sarana prasarana

sehingga pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat berjalan dengan baik, melalui

kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, Pengadaan Perlengkapan

Rumah Jabatan/Dinas, Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan

Peralatan Rumah Jabatan/Dinas, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor,

Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung

Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan, Emeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung

Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

11.563.684.412 dengan realisasi Rp. 7.983.679.768 atau 69,04 persen.

3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama melalui

kegiatan Fasilitasi/pembentukan Kerjasama Antar Daerah Dalam Penyediaan

Pelayanan Publik.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

51.153.300 dengan realisasi Rp. 49.876.900 atau 97,50 persen.

4. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah melalui

kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD),

Penyusunan Laporan Reguler (evaluasi dan implementasi Otoda); Peningkatan

Kemampuan Aparat Kecamatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

245.649.400 dengan realisasi Rp. 242.025.600 atau 98,52 persen.

5. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah stakeholder yang mengikuti

sosialisasi peraturan perundang-undangan melalui kegiatan Pembinaan Hukum dan

Kamtibmas.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 111

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

232.896.600 dengan realisasi Rp. 219.674.600 atau 94,32 persen.

6. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil KepalaDaerah

Program ini bertujuan untuk melaksanakan tugas kepemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan dengan kegiatan Dialog/ Audiensi Dengan Tokoh-

tokoh Masyarakat, Pimpinan/ Anggota Organisasi Sosial Dan Masyarakat;

Penerimaan Kunjungan Kerja Pejabat Negara/ Departemen/ Lembaga Pemerintah

Non Departemen/ Luar Negeri; Rapat Koordinasi Unsur Muspida; Rapat Koordinasi

Pejabat Pemerintah Daerah; Kunjungan Kerja/ Inspeksi Kepala Daerah/ Wakil Kepala

Daerah; Koordinasi Dengan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Lainnya.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.097.000.600 dengan realisasi Rp. 3.957.682.958 atau 96,60 persen.

7. Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang

hubungan antar umat beragama melalui kegiatan Pembinaan Kehidupan Umat

Beragama, Pembinaan Lembaga Pendidikan Formal, Informal, Pengajian Dasar dan

Majelis Taklim; Peningkatan Sarana dan Prasarana Keagamaan; Pembinaan Dan

Fasilitasi Kehidupan Beragama Aparatur; Penyusunan Kerangka Regulasi

Keagamaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

5.984.850.400 dengan realisasi Rp. 5.953.924.750 atau 99,48 persen.

8. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan PengendalianPelaksanaan Kebijakan KDH

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelesaian pemasalahan dan

pengawasan kebijakan daerah serta mewujudkan pemeriksaan komprehensif dan

khusus melalui kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala, Tindak

Lanjut Hasil Temuan Pengawasan, Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan

Pemerintah Daerah, Inventarisasi Temuan Pengawasan, Koordinasi Pengawasan

Yang Lebih Komprehensif, Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Penegakan

Perda; Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 112

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

2.069.522.150 dengan realisasi Rp. 1.628.356.900 atau 78,68 persen.

9. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan produk hukum daerah

melalui kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-

undangan, Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-undangan, Fasilitasi

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, Publikasi Peraturan Perundang-

undangan, Kajian Peraturan Perundang-undangan Daerah Terhadap Peraturan

Perundang-undangan Yang Baru ,Lebih Tinggi Dari Keserasian Antar Peraturan

Perundang-undangan Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

597.622.300 dengan realisasi Rp. 592.469.050 atau 99,14 persen.

10. Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya

hukum dan HAM melalui kegiatan Orientasi Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 28.976.650 dengan realisasi Rp. 22.873.700 atau 78,94 persen.

11. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap dokumen analisis

kelembagaan perangkat daerah yang berdasarkanketentuan perundang-undangan

melalui kegiatan Pembuatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

(LHKPN).

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 456.544.600 dengan realisasi Rp. 453.656.536 atau 99,37 persen.

12. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan DPRD

melalui kegiatan Hearing/ Dialog Dan Koordinasi Dengan Pejabat Pemerintah Daerah

Dan Tokoh Masyarakat/ Tokoh Agama; Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan; Rapat-

rapat Paripurna; Kegiatan Reses; Kunjungan Kerja Pimpinan Dan Anggota DPRD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 113

Dalam Daerah; Peningkatan Kapasitas Pimpinan Dan Anggota DPRD dan Kunjungan

Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Keluar Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

6.788.065.000 dengan realisasi Rp. 5.522.098.000 atau 81,35 persen.

13. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan AparaturPengawasan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah staf yang memiliki

kompetensi dalam melakukan pemeriksaan melalui kegiatan Pelatihan Teknis

Pengawasan Dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

356.984.000 dengan realisasi Rp. 257.390.651 atau 72,10 persen.

14. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan

masyarakat yang ditangani dengan kegiatan Pembentukan Unit Khusus Penanganan

Pengaduan Masyarakat.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

55.063.500 dengan realisasi Rp. 53.963.500 atau 98,00 persen.

15. Program Pengembangan Otonomi Daerah

Program ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja pelaksanaan tugas-

tugas perencanaan, pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan dengan

kegiatan Peningkatan Pengkoordinasian Bidang Perencanaan Pembangunan

Pemerintahan dan Kemasyarakatan; Pembentukan, pemekaran, penghapusan dan

penggabungan Desa/Kelurahan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 680.686.100 dengan realisasi Rp. 624.067.800 atau 91,68 persen.

B.20.1.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1. Persentase permasalahan hukum yang ditindaklanjuti dari target 4,2 persen

terealisasi 4,2 persen atau capaian kinerjanya 100 persen;

2. Persentase kebutuhan produk hukum daerah yang diundangkan dari target 14

Perda terealisasi 7 Perda atau capaian kinerjanya 50 persen;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 114

3. Meningkatnya persentase jumlah stakeholder yang memahami dan memiliki

kesadaran hukum dan HAM dari target 26 persen terealisasi 26 persen atau

capaiannya 100 persen;

4. Ditetapkannya peraturan daerah terkait perijinan dari 1 Perda tahun 2014 menjadi

2 perda tahun 2015, jumlah Perda yang terkait lalulintas barang dan jasa sebanyak

1 Perda Tahun 2015 dan Perda yang terkait ketenagakerjaan sebanyak 1 Perda;

5. Tersusunnya laporan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

pelayanan kemasyarakatan dalam bentuk LKPJ, LPPD, EKPPD;

6. Persentase SKPD yang menerapkan sistem akuntabilitas kinerja pada tahun 2015

dari target 12,28 persen terealisasi 11,13 persen atau capaian kinerjanya 90,64

persen;

7. Persentase hasil pengawasan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 dari target 5,00

persen terealisasi 1,65 persen atau capaian kinerjanya 33 persen;

8. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda dalam bentuk Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP) Kasus dari target 8 kasus pada tahun 2015 terealisasi 15

kasus atau capaiannya 188 persen;

9. Tindak Lanjut Temuan Pengawasan: Terlaksananya Pemantauan Tindak Lanjut

dari target 3 kali terealisasi 1 kali atau capaiannya 33 persen;

10. Evaluasi LAKIP SKPD dalam bentuk Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dari target 24

LHE terealisasi 7 LHE atau capaiannya 29,17 persen;

11. Regulasi birokrasi yang berlandaskan ajaran agama yang ditetapkan sebanyak 3

regulasi.

Sebagai apresiasi terhadap pencapaian indikator sasaran pada tahun 2015 berupa

Penghargaan sebagai Pemerintah Daerah yang berkinerja baik dalam

menindaklanjuti hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan dari

Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan sub urusanPemerintahan antara lain:

Masih belum efektifnya dampak pemeriksaan, hal ini dapat terlihat dari masih

tingginya jumlah temuan dalam setiap pemeriksaan, adapun yang mempengaruhi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 115

masalah ini adalah kurangnya jangka waktu pemeriksaan dikarenakan terbatasnya

anggaran yang tersedia untuk Inspektorat;

Kualitas Auditor/Aparat Pengawas Inspektorat Daerah Kabupaten Barru yang rata-

rata masih ada pada level 1 (Initial) dan baru menuju ke level 2 (Infrastructure)

seharusnya Auditor di Inspektorat Daerah Kabupaten Barru sudah berada pada

level 3 (Integrated) atau level 4 (Managed) atau 5 (Optimized), hal ini disebabkan

karena masih terbatasnya penyertaan Auditor dalam pelaksanaan diklat teknis

kepengawasan serta masih minimnya upaya sebagian aparat Inspektorat Daerah

Kabupaten Barru untuk memacu dirinya untuk meningkatkan kapasitas dan

kapabilitasnya;

Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan yang masih belum memenuhi Standart

Pemeriksaan, hal ini disebabkan kurangnya dilaksanakannya Bintek Penulisan

LHP yang Efektif;

Pelaksanaan tindak lanjut Hasil pemeriksaan yang belum optimal;

Masih banyaknya SKPD yang kurang memahami pentingnya penyusunan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai bagian dari pelaksanaan good

governance;

Kerjasama antar daerah belum berjalan optimal;

Masih rendahnya disiplin dan profesionalisme aparat;

Masih rendahnya pemahaman terhadap Tupoksi.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Peningkatan kapabilitas Auditor/Aparat Pengawas Pemerintah Daerah;

Peningkatan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan;

Mewujudkan Inspektorat sebagai Counsultant Partner dan Quality Insurance;

Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

Peningkatan transparansi dalam pelayanan masyarakat;

Meningkatkan pembinaan dan pemahaman terhadap tugas-tugas pokok dan

fungsi;

Diadakan sosialisasi dan pelatihan kepada SKPD mengenai tata cara penyusunan

Laporan;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 116

Peningkatan kerjasama antar daerah;

Pengadaan sarana dan prasarana khususnya teknologi informasi;

Peningkatan disiplin dan profesionalisme aparat;

Sosialisasi terhadap Peraturan Bupati tentang uraian Tupoksi;

Pemberian pemahaman bahwa pada prinsipnya pemeriksaan lebih ditekankan

pada aspek pembinaan;

Penyediaan sarana dan prasarana secara bertahap;

Koordinasi lintas sektor lebih dioptimalkan.

B.20.2 Sub Urusan Administrasi Keuangan Daerah

Sub Urusan Administrasi Keuangan Daerah dilaksanakan oleh Dinas

Pengelola Keuangan Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung sub urusan Keuangan

Daerah dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan

operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait

dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015

adalah sebesar Rp. 13.650.880.737,- dengan realisasi sebesar

Rp. 11.380.924.146,- atau 83,37 persen.

B.20.2.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sistem pengelolaan

keuangan daerah melalui kegiatan Penyusunan Analisa Standar Belanja, Penyusunan

Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan

KDH Tentang Penjabaran APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang

Perubahan APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran

Perubahan APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan

KDHTentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Penyusunan

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Penyusunan Paket Regulasi

Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Sumber-

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 117

sumber pendapatan Daerah, Optimalisasi Sistem Komputerisasi Perpajakan dan

Retribusi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

10.325.906.750 dengan realisasi Rp. 8.833.695.675 atau 85,55 persen.

2. Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan data asset yang di

kelola oleh seluruh SKPD melalui kegiatan Penyusunan dan Pengumpulan Data

Asset, Pengelolaan dan Analisis Data; Asistensi Pengelolaan Asset.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

1.014.553.100 dengan realisasi Rp. 708.505.450 atau 69,83 persen.

B.20.2.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Terbentuknya kerjasama dalam pelayanan publik dan ekonomi dari target 6 lembaga

terealisasi 5 lembaga pada tahun 2015. Kerjasama dengan BPK dalam Hal E-

Auditing Pengelolaan Keuangan Daerah, PT. TASPEN dalam Hal Penggajian PNS,

PT. Askes dalam Hal Asuransi Kesehatan Bagi PNS dan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIAKUDA);

Jumlah kecamatan yang memiliki pasar yang layak dari target 7 unit pada tahun

terealisasi 7 unit pada tahun 2015;

Tersedianya dokumen dan sistem pengelolaan keuangan daerah yang berbasis

kinerja dari target 100 persen terealisasi 100 persen atau capaian kinerjanya 100

persen;

Ditetapkannya Peraturan Daerah tentang APBD secara tepat waktu;

Persentase aset daerah yang tercatat dan sesuai dengan peruntukannya dari target

95 persen terealisasi 95 persen atau capaian kinerjanyan mencapai 100 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program/ kegiatan antaralain:

Belum optimalnya koordinasi antar dalam penyusunan anggaran dan pelaporan

keuangan;

Belum optimalnya inventarisasi asset daerah;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 118

Masih rendahnya tingkat kemampuan aparat merespon berbagai perubahan strategis,

sehingga berimplikasi pada rendahnya kinerja aparat;

Belum optimalnya kinerja operasional aparatur baik dalam perencanaan, pelaksanaan

dan monitoring/evaluasi kegiatan;

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Optimalisasi koordinasi antar SKPD dalam perencanaan maupun penyusunan

anggaran dan pelaporan keuangan;

Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah melalui pemanfaatan sistem akuntansi

dan perencanaan keuangan secara matang;

Meningkatkan kualitas aparatur melalui berbagai pelatihan;

Pendistribusian tugas secara proporsional;

Meningkatkan koordinasi antar SKPD dalam hal perencaanaan anggaran,

pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.

B. 20.3 Sub Urusan Kepegawaian

Sub urusan Kepegawaian dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung sub urusan kepegawaian dalam

rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan

urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp 2.723.936.750,-

dengan realisasi sebesar Rp. 1.640.049.300,- atau 60,21 persen.

B.20.3.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program ini bertujuan untuk menyediakan informasi kepegawaian secara akurat

dan terbaharui melalui kegiatan Seleksi Penerimaan CPNS, Penempatan PNS,

Penyusunan Rencana Pembinaan karir PNS, Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan

PNS, Pemberian penghargaan bagi PNS yang Berprestasi, Pemberian Bantuan Tugas

Belajar dan Ikatan Dinas, Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja

IPDN.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 119

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

292.075.600 dengan realisasi Rp. 143.392.750 atau 49,09 persen.

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparatur dengan

kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal; Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi

Calon PNS Daerah; Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi Calon PNS Daerah;

Pendidikan dan Pelatihan Struktural Bagi PNS Daerah; Pendidikan dan Pelatihan

Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

1.550.220.800 dengan realisasi Rp. 972.704.400 atau 62,75 persen.

3. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi aparat yang yang akan pindahtugas

dan pensiun melalui kegiatan Pemulangan Pegawai Yang Pensiun dan Pemindahan

Tugas PNS.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

277.821.850 dengan realisasi Rp. 156.556.350 atau 56,35 persen.

4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah kasus pelanggaran disiplin

yang ditangani dengan kegiatan Pembinaan Disiplin Pegawai.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

13.941.500 dengan realisasi Rp. 1.222.000 atau 8,77 persen.

B.20.3.2 Capaian kinerja sebagai program dan kegiatan antara lain:

1. Terimplementasikannya pola pengembangan karir yang jelas pada tahun 2015

dari target 6,0 persen realisasi 6,03 persen atau capaiannya 100,5 persen;

2. Persentase aparatur yang mendapatkan reward dan punishment pada tahun

2015 dari target 3,75 persen terealisasi 4,94 persen atau capaiannya 131,73

persen;

3. Jumlah aparatur yang difasilitasi dalam pemberian penghargaan Satya Lencana

Karya Satya 10, 20 dan 30 tahun pada tahun 2015 sebanyak 356 orang dari

target yang ditetapkan yakni 300 orang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 120

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan sub urusan kepegawaianantara lain:

1. Penurunan capaian kinerja pada tahun 2015 disebabkan oleh tidak

dilaksanakannya seleksi penerimaan CPNS tahun 2015 akibat dari adanya

kebijakan moratorium PNS;

2. Belum tercapainya realisasi kinerja persentase aparatur yang kompeten sesuai

jabatannya disebabkan oleh : 1) Dikeluarkannya kebijakan moratorium

penerimaan CPNS, sehingga tidak dilaksanakannya penerimaan CPNS pada

tahun 2015; 2)Jumlah PNS yang ditempatkan dalam SKPD belum mencapai

target sebagai dampak dari belum tercapainya target jumlah yang lulus seleksi

penerimaan CPNS;

3. Terbatasnya pelaksanaan diklat teknis dan fungsional yang dapat diikuti oleh

aparatur Pemerintah Kabupaten Barru. Pada umumnya informasi

penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional dari lembaga penyelenggara

diterima menjelang dan atau setelah batas akhir pendaftaran keikutsertaan.

Selain itu jenis diklat teknis dan fungsional yang ditawarkan dari lembaga

penyelenggara pada umumnya tidak sesuai dengan kebutuhan diklat yang

direncanakan oleh SKPD;

4. Tidak dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan teknis, tugas dan fungsi pada

Tahun 2015, yang meliputi Workshop penilaian prestasi kerja, Workshop analisis

kebutuhan diklat dan Diklat teknis penerapan sistem akuntansi berbasis akrual,

karena menunggu pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) turunan

dari Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang Pengembangan karier

PNS dan RPP tentang Penilaian kinerja;

5. Belum optimalnya koordinasi dan keterpaduan dengan lembaga pelaksana

kediklatan tentang jadwal rencana pelaksanaan kediklatan dan jenis kediklatan

yang dibutuhkan;

6. Belum maksimalnya penerapan aturan disiplin PNS.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 121

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

1. Mengoptimalkan koordinasi dan membangun hubungan kerjasama yang lebih

baik dengan lembaga pelaksana kediklatan dan berbagai pihak yang terkait

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi;

2. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan teknis,

tugas dan fungsi;

3. Meningkatkan motivasi kerja dan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam

mencapai tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam

renstra;

4. Meningkatkan pemahaman terhadap tugas-tugas pokok dan fungsi;

5. Pemantapan analisis/kajian kebutuhan diklat teknis, tugas dan fungsi yang sangat

dibutuhkan, dan analisis peserta yang lebih berkompeten untuk diikutkan dalam

pelatihan;

6. Rekrutmen aparatur sesuai kebutuhan organisasi;

7. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

secara tegas, transparan, dan tidak diskriminatif;

8. Mengoptimalkan koordinasi dan membangun hubungan kerjasama yang lebih

baik dengan lembaga pelaksana kediklatan dan berbagai pihak yang terkait

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.

B.21. Urusan Ketahanan Pangan

Sebagai daerah agraris dan bahari yang cukup luas dengan keragaman hayati

yang sangat tinggi, menjadi modal dasar yang sangat penting dalam mewujudkan

ketahanan pangan. Namun keberhasilan pembangunan ketahanan pangan tidak hanya

ditentukan oleh potensi Sumber Daya pertanian, perikanan dan kehutanan tetapi sangat

ditentukan juga oleh peran masyarakat dan kualitas Sumber Daya manusia yang

mendukung dalam pengelolaan baik ditingkat on farm maupun off farm.

Pada tingkat on farm peran sektor pertanian, perikanan dan kehutanan terus

didorong untuk dapat meningkatkan produksi pangan, guna menjamin ketersediaan

pangan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan akibat meningkatnya jumlah

penduduk. Sedang pada tingkat off farm sistem distribusi pangan perlu penataan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 122

kembali sehingga menjamin seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan yang

cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Selain itu pola konsumsi

masyarakat perlu terus didorong untuk mengikuti Pola Pangan Harapan (PPH) yang

memenuhi kaidah hidup sehat, baik mutu, keragaman, kandungan gizi dan

keamanannya serta tidak bertumpu pada satu komoditi pangan tertentu seperti beras.

Guna lebih meningkatkan peran sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan

dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan

petani serta untuk mengantisipasi perubahan lingkungan strategis yang berkembang

saat ini dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, kemiskinan dan

pembangunan berkelanjutan, diperlukan Sumber Daya manusia yang handal sehingga

penyuluhan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam proses pengembangan

pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka

dapat mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan, efisiensi usaha, daya saing, pendapatan dan kesejahteraan, serta

meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup.

Urusan Ketahanan Pangan di Kabupaten Barru diselenggarakan Badan

Ketahanan Pangan Daerah. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung

urusan Ketahanan Pangan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan,

baik kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan

yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015

adalah sebesar Rp. 1.549.510.294.000,00- dengan realisasi sebesar

Rp. 922.501.306,00,- atau 59,54 persen.

B.21.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan jumlah kelompok yang

menerapkan pola agribisnis dan meningkatkan kualitas data dan informasi pola

Konsumsi Masyarakat yang tersedia dengan kegiatan Analisis Dan Penyusunan Pola

Konsumsi Dan Suplai Pangan; Kajian Rantai Pasokan Dan Pemasaran Pangan;

Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan; Pengembangan Desa

Mandiri Pangan,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 123

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

883.172.000 dengan realisasi Rp. 637.032.750 atau 72,13 persen.

B.21.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita dari 96.44 persen pada tahun 2014

menjadi 96.94 persen pada tahun 2015;

Penguatan Cadangan Pangan dari 93,30 persen pada tahun 2014 menjadi

91,17 persen pada tahun 2015;

Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah pada

kisaran 152,78 persen pada tahun 2014 dan 2015;

Meningkatnya skor pola pangan harapan dari 85,41 pada tahun 2014 menjadi

89.75 pada tahun 2015;

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan dari 66,67 persen pada tahun 2014

menjadi 100,00 persen pada tahun 2015.

Sebagai apresiasi atas pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015, Badan

Ketahan Pangan Daerah mendapatkan penghargaan berupa Juara Harapan 3

Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan oleh BKPD Provinsi

Sulawesi Selatan.

1. Permasalahan yang dihadapi Ketahanan Pangan antara lain:

Belum tersedianya alat penguji pestisida untuk pangan segar;

Belum optimalnya penanganan terhadap distribusi, ketersediaan dan keamanan

pangan;

Masih kurangnya pola kemitraan dalam pengelolaan dan pemasaran hasil olahan;

Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan masih berorientasi fisik yaitu

pendekatan KRPL;

Belum optimalnya diversifikasi pangan;

Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pola konsumsi pangan yang

beragam, berimbang dan bergizi;

Belum adanya peta kerawanan pangan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 124

2. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka strategi/upaya yang dilaksanakanantara lain:

Pengadaan alat uji pestisida untuk pangan segar;

Optimalisasi pendistribusian, penyediaan dan jaminan terhadap keamanan

pangan;

Fasilitasi pola kemitraan dalam pengelolaan dan pemasaran hasil olahan;

Percepatan penganekaragaman dan konsumsi pangan difokuskan pada pola

B2SA ( Beragam, bergizi, seimbang dan aman);

Sosialisasi dan demo tentang keanekaragaman pangan;

Sosialisasi tentang pola konsumsi pangan yang beragam, berimbang dan bergizi.

B. 22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat

Wilayah Kabupaten Barru yang sebagian besar adalah wilayah perdesaan,

maka kebijakan pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk memacu pembangunan

di tingkat desa melalui pemberdayaan masyarakat desa, penguatan kelembagaan dan

penguatan kapasitas pemerintahan desa.

Pelaksanaan urusan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Barru

diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pekerjaan

Umum, Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, KP4K, Bagian Perekonomian dan

Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa.

Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan urusan Pemberdayaan

Masyarakat pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp 5.835.344.600,-dengan

realisasi sebesar Rp 4.817.660.149,- atau 82,56 persen dengan uraian BPMD dari

target anggaran Rp. 3.752.987.300,- terealisasi sebesar Rp.

3.515.242.849 atau 93,67 persen; KP4K dari target anggaran Rp. 68.972.000,-

terealisasi sebesar Rp 54.732.000,- atau 79,35 persen; Bagian Perekonomian dari

target anggaran Rp. 173.290.500,- terealisasi sebesar Rp 25.927.900,- atau 14,96

persen; Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa dari target anggaran

Rp. 1.840.094.800,- terealisasi sebesar Rp. 1.221.757.400,- atau 66,40 persen.

B.22.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 125

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah anggota Lembaga

Kemasyarakatan dan BPD yang terlatih melalui kegiatan Pemberdayaan Lembaga

dan Organisasi Masyarakat Pedesaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

709.964.400 dengan realisasi Rp. 672.071.100 atau 94,66 persen.

2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Program ini dengan tujuan terfasilitasinya lembaga ekonomi pedesaan melalui

kegiatan Pelatihan Ketrampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa; Pelatihan

Ketrampilan Usaha Industri Kerajinan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

93.844.000 dengan realisasi Rp. 67.537.000 atau 71,97 persen.

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Program ini dengan tujuan meningkatnya jumlah Desa yang memiliki

dokumen perencanaan tahunan melalui kegiatan Pelaksanaan Musyawarah

Pembangunan Desa; Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

191.054.500 dengan realisasi Rp. 182.429.000 atau 95,49 persen.

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Program ini dengan tujuan meningkatkan jumlah aparatur pemerintah desa

yang terlatih melalui kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang

Pembangunan Kawasan Perdesaan; Perlombaan Desa/Kelurahan; Pelatihan aparatur

pemerintah desa dalam bidang manajemen; Pemilihan Kepala Desa; Penyusunan

kerangka regulasi Pemdes dan LKD/LKK. Anggaran yang dialokasikan untuk program

ini pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.486.176.350 dengan realisasi Rp. 1.850.851.700

atau 74,45 persen.

5. Program Peningkatan Peran Perempuan Di Perdesaan

Program ini dengan tujuan meningkatkan jumlah perempuan yang

mendapatkan pembinaan dengan kegiatan Pembinaan, Pelatihan dan Pelaksanaan

HKG dan Rakerda PKK; Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok

Dasa Wisma.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 126

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

378.095.900 dengan realisasi Rp. 355.919.600 atau 94,13 persen.

6. Program Percepatan Pembangunan Pedesaan

Program ini bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan desa melalui

kegiatan Pendampingan dan Administrasi PNPM-MP yang terintegrasi; Pembinaan

dan penguatan penyelenggaraan Alokasi Dana Desa; Pengembangan Infrastruktur

pedesaan terintegrasi (Lanjutan). Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada

tahun 2015 sebesar Rp. 1.443.930.300 dengan realisasi Rp. 1.368.472.258 atau

94,77 persen.

7. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan TeknologiBaru

Program ini dengan tujuan untuk penyediaan teknologi tepat guna dengan

kegiatan Pengembangan dan Rekayasa TTG dan Teknologi Baru Perdesaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

48.735.100 dengan realisasi Rp. 48.171.500 atau 98,84 persen.

8. Program Percepatan Pembangunan Pedesaan

Program ini dengan tujuan meningkatkan kegiatan perekonomian yang

berbasis sumberdaya lokal dengan kegiatan Pengembangan Komoditi Unggulan

Perdesaan .

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

68.972.000 dengan realisasi Rp. 54.732.000 atau 79,35 persen.

9. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Program ini dengan tujuan untuk meningkatkan peran lembaga ekonomi di

tingat desa sebagai penggerak ekonomi masyarakat melalui kegiatan Fasilitasi

Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Perdesaan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

173.290.500 dengan realisasi Rp. 25.927.900 atau 14,96 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 127

B.22.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1) Jumlah Desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapatkan fasilitasi

dari 54 Pokmas/54 desa terealisasi 59 Pokmas/55 desa/kelurahan atau

capaiannya 109 persen;

2) Meningkatnya kualitas peran serta perempuan pada pelaksanaan kegiatan

pembangunan dari target 80 persen terealisasi 80 persen atau capaian kinerjanya

mencapai 100 persen;

3) Persentase Desa/Dusun yang melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan secara partisipatif dengan basis data yang akurat dari target 90

persen terealisasi 90 persen atau capaian kinerjanya mencapai 100 persen;

4) Jumlah anggota lembaga kemasyarakatan desa (LKD) dan anggota badan

permusyawaratan desa (BPD) yang terlatih dari target 12 orang/desa terealisasi 12

orang/desa atau capaian kinerjanya mencapai 100 persen;

5) Persentase aparat pemerintah desa/kelurahan yang memahami perencanaan

partisipatif dari target 75 persen terealisasi 75 persen atau capaiannya 100 persen;

6) Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki BUMdes/Lembaga ekonomi masyarakat

dari target 40 desa/kelurahan persen terealisasi 40 desa/kelurahan atau capaian

kinerjanya mencapai 100 persen;

7) Jumlah Desa/Kel. yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi

Tepat Guna (TTG) dari target 40 desa/kel terealisasi 36 desa/kelurahan atau

capaian kinerjanya mencapai 90 persen;

8) Jumlah desa/kelurahan yang mendapat fasilitasi pengembangan komoditi unggulan

dari target 18 desa/kelurahan terealisasi 18 desa/kelurahan atau capaian

kinerjanya 100 persen.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2015

Badan Pemberdayaan Masyarakat mendapat penghargaan berupa Juara 3

BUMDES tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dari Gubernur dan Juara Harapan 3

Lomba Desa/Kelurahan (Kelurahan Kiru-kiru) dari Gubernur.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 128

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan PemberdayaanMasyarakat antara lain:

1) Belum semua kader utamanya pada tingkat keompok PKK dan Dasawisma

memahami sepenuhnya perihal administrasi PKK;

2) Adanya anggapan bahwa gerakan PKK adalah suatu kegiatan yang tidak produktif

utamanya dari segi ekonomis;

3) Belum dipahaminya tujuan dari gerakan PKK oleh generasi muda sehingga

kesulitan untuk mencari kader;

4) Kegiatan pencatatan dan pelaporan dari tingkat kelurahan sering terlambat

sehingga berpengaruh pada keterlambatan di tingkat Kecamatan dan Kota;

5) Saat ini perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif hanya

dilakukan dan di fasilitasi pada level atau tingkat desa dan kelurahan saja belum

menyentuh pada level yang paling bawah yaitu level atau tingkat dusun/lingkungan;

6) Tidak adanya inovasi dan kreativitas desa dan kelurahan untuk lebih

menumbuhkembangkan kearifan-kearifan lokal yang ada di masing-masing desa

dan kelurahan. Dimana kearifan lokal ini menjadi salah satu penunjang penilaian

pada perlombaan desa dan kelurahan;

7) Pengisian profil desa/kelurahan yang merefleksikan potensi dan perkembangan

pembangunan belum dilaksanakan secara akurat, tertib dan berkesinambungan,

disamping masalah dana yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan

pengumpulan data;

8) Belum maksimalnya fungsi dan peran LKD, BPD dalam mengawal proses

pembangunan di masing-masing desa/kelurahan;

9) Tidak adanya metode baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

pelatihan;

10) Kurangnya pemberian kesempatan bagi aparat desa/kelurahan selaku alumni

Kader KPM untuk mengaktualisasikan hasil pelatihan;

11) BUMDES belum bisa berfungsi dengan baik disebabkan karena SDM

kepengurusan di tingkat desa yang belum maksimal dan terbatasnya kreativitas

bagi pengurus;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 129

12) Terbatasnya teknologi Tepat Guna yang dapat diperkenalkan di tengah-tengah

masyarakat;

13) Keterbatasan instruktur dan SDM dalam bidang TTG.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

14) Mengadakan pembinaan secara tehnis tentang pengerjaan buku administrasi

kepada Sekretaris TP PKK;

15) Mengadakan sosialisasi dengan melibatkan semua unsur masyarakat termasuk

generasi muda untuk menunjukkan bahwa gerakan PKK adalah suatu gerakan

yang memang perlu dilaksanakan oleh masyarakat untuk mencapai keluarga yang

berdaya dan sejahtera, melalui kegiatan yang memupuk semangat gotong royong

dan kerjasama dalam interaksi sosial yang tinggi;

16) Dengan dipahaminya tujuan gerakan PKK diharapkan generasi muda bersedia

dan mampu menjadi kader PP yang tangguh dan terampil;

17) Proses pendampingan dan fasilitasi yang di mulai pada level atau tingkat yang

paling bawah yaitu tingkat dusun/lingkungan, sehingga proses perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan secara partisipatif dengan sistem perencanaan dari

bawah (Bottom-Up Planning) yang dilakukan oleh masyarakat dapat tercapai;

18) Desa dan kelurahan lebih berinovasi dan berkreativitas sehingga kearifan-kearifan

lokal tersebut dapat muncul;

19) Melaksanakan pembinaan yang lebih intensif dan fokus terhadap pengisian buku-

buku administrasi Desa/Kelurahan dan profil Desa/Kelurahan disamping

peningkatan anggaran untuk mendukung terlaksananya semua kegiatan;

20) Berperan aktif LKD, BPD di dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

terhadap hasil-hasil pembangunan di Desa/Kelurahan;

21) Perlu adanya metode baku yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

pelatihan, sehingga proses pelatihan dapat lebih berkesinambungan;

22) Perlunya diberikan ruang bagi para alumni Kader KPM untuk lebih

mengaktualisasikan diri dalam proses perencanaan partisipatif;

23) Sistem evaluasi dan pembinaan kepada Bumdes yang ada, agar target

berfungsinya BUMDES sebanyak 60 % (24 Bumdes) pada tahun 2015 dapat

tercapai;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 130

24) Melakukan identifikasi Teknologi Tepat Guna yang diperkenalkan ke masyarakat

sesuai dengan potensi yang ada di desa/kelurahan;

25) Akan diadakan proses percepatan dan peningkatan intensitas pelatihan agar

capaian kinerja terpenuhi.

B.23. Urusan Statistik

Ketersediaan data dan informasi statistik yang akurat dan tepat waktu

terus meningkat seiring dengan semakin tingginya kesadaran pengguna terhadap

pentingnya data dan informasi statistik. Data statistik yang berkualitas merupakan

rujukan dalam rangka perumusan kebijakan yang diawali dari proses penyusunan

perencanaan pembangunan hingga pada proses pemantauan/monitoring, serta

pada proses evaluasi program agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai

dengan efektif.

Pelaksanaan urusan Statistik di Kabupaten Barru masih diselenggarakan

oleh instansi vertikal di daerah yaitu Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru yang

diatur berdasarkan Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

Badan ini merupakan perwakilan dari Badan Pusat Statistik Nasional dengan tugas,

fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja diatur dengan Keputusan Presiden RI.

Sementara itu, SKPD yang melaksanakan kegiatan berkaitan dengan kestatistikan

antara lain Bappeda, Dinas Peternakan.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Kestatistikan

dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan

pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp. 498.989.800,00,- dengan realisasi sebesar Rp. 351.041.500,00,- atau 70,35

persen.

B.23.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Program ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi yang akurat

sebagai acuan dalam menyusun perencanaan di daerah dengan kegiatan Penyusunan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 131

Dan Pengumpulan Data Dan Statistik Daerah; Penyusunan dan Pengumpulan Data

PDRB, Survey Harga Bangunan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM); Kajian dan

Evaluasi Kinerja Pemerintah Kab. Barru terhadap Pemenuhan Dasar Masyarakat;

Kajian Belanja Publik Kabupaten Barru.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 135.681.300 dengan realisasi Rp. 114.943.800 atau 84,72 persen.

2. Program peningkatan dan pengembangan statistik

Program bertujuan untuk menyediakan data dalam penyusunan perencanaan

dengan kegiatan Penyusunan Database Peternakan; Penyusunan Profil Kesehatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 363.308.500 dengan realisasi Rp. 236.097.700 atau 64,99 persen.

B.23.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Tersedianya data dan informasi kinerja pembangunan daerah;

Tersedianya data dan informasi sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan

keputusan;

Persentase data yang terintegrasi secara akurat dan up to date pada tahun 2015

dari target 5,21 persen terealisasi 4,51 persen atau capaian kinerjanya mencapai

86,56 persen;

Diterbitkannya buku Daerah Dalam Angka, Kecamatan Dalam ANgka, Indeks

Pembangunan Manusia, Survey Harga Bangunan, PDRB Kabupaten, PDRB

Kecamatan, Indikator Ekonomi, Sosial dan Budaya.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Kestatistikan antara lain:

Belum lengkapnya data-data yang dipublikasikan;

Keterlambatan publikasi data-data;

Akurasi data masih relative kurang;

Masih belum optimalnya kualitas Sumber Daya manusia yang memahami

pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan,

mengolah, menganalisa serta menginterprestasikan data untuk disajikan secara

lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pengguna.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 132

2. Solusi/pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi antara lain:

Memberikan masukan tentang data-data yang seharusnya dilengkapi dalam setiap

publikasi;

Memberi masukan tentang waktu penerbitan dan publikasi data-data;

Pemberian informasi tentang data-data dari SKPD agar lebih akurat;

Pelatihan kepada aparatur.

B.24. Urusan Kearsipan

Kearsipan sebagai naskah dinas yang dibuat dan diterima oleh pimpinan unit

kerja dalam berbagai bentuk baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok

merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan pemerintahan dengan tujuan untuk

menyediakan data dan informasi cepat dan tepat bagi yang memerlukan. Mengingat

arsip sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok bagi pimpinan, maka

perlu dilakukan pengendalian, penyusunan pola klasifikasi dengan memperhatikan

keamanan dan kerahasiaan arsip.

Pelaksanaan urusan Kearsipan di Kabupaten Barru masih diselenggarakan

oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Kearsipan

dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan operasional

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait dengan

pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp.

417.400.450,- dengan realisasi sebesar Rp. 390.384.928,- atau 93,53 persen.

B.24.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase dokumen arsip yang

tersimpan sesuai dengan jenis klasifikasi kearsipan dengan kegiatan Pengklasifikasian

Data.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 81.851.650 dengan realisasi Rp. 76.545.900 atau 93,52 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 133

2. Program Pemeliharaan Rutin/berkala Sarana Dan Prasarana Kearsipan

Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan memelihara Dokumen/

arsip yang telah disampaiakan kepada Kantor perpustkaan, Arsip dan Dokumentasi

melalui kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Arsip Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 8.486.000 dengan realisasi Rp. 8.486.000 atau 100,00 persen.

B.24.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah SKPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2015

sebanyak 15 SKPD dari total 39 SKPD yang ada (38,46 persen);

Meningkatnya persentase dokumen arsip pemerintah daerah yang tersimpan rapih

dan aman pada tahun 2015 dari target 8,00 persen trealisasi 2,07 persen atau

capainnya 25,87 persen.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015, Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mendapatkan penghargaan dari Gubernur

berupa Juara 1 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dalam Lomba Kearsipan Daerah dan

Juara Harapan 1 Tingkat Nasional Lomba Kearsipan Daerah dari Kepala Arsip Nasional

Republik Indonesia.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Kearsipan:

Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman SKPD tentang pengelolaan

kearsipan;

Belum tertatanya arsip daerah sesuai dengan aturan yang ada;

Tidak tersedianya tenaga arsiparis;

Masih minimnya fasilitas pemeliharaan arsip;

Belum tersedianya Peraturan Daerah tentang Kearsipan.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Sosialisasi kepada seluruh SKPD tentang fungsi dan peran arsip

Peningkatan sarana prasarana dan peningkatan Sumber Daya manusia dalam hal

kearsipan;

Penambahan tenaga arsiparis.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 134

Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan tentang pentingnya

pemeliharaan arsip terutama arsip vital.

Meningkatkan sarana prasarana pemeliharaan arsip.

Sebagai apresiasi atas pelaksanaan urusan Kearsipan pada tahun 2015 mendapat

penghargaan berupa Juara Harapan I Tingkat Nasional Pengelolaan Kearsipan.

B. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, telah menjadikannya

menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga informasi yang akurat, cepat,

tepat dan terpercaya menjadi tuntutan masyarakat.

Pemanfaatan teknologi informasi saat ini, merupakan bagian penting dari

aktivitas masyarakat dan pemerintah ini terbukti dengan semakin luasnya penggunaan

teknologi informasi di berbagai sektor antara lain e-Government dan e-Procurenment

sehingga pemanfaatan teknologi yang efisien mempunyai peranan yang strategis dan

penting.

Pelaksanaan urusan Komunikasi dan Informatika di Kabupaten Barru

diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; Bagian

Humas dan Protokol serta Bagian Umum.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Komunikasi dan

informatika dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan

operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait

dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp. 2.533.525.900 dengan realisasi sebesar Rp. 1.969.655.800,00 atau

77,74 persen. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dengan anggaran Rp.

740.286.500 dan realisasi Rp. 447.805.100 atau 60.49 persen; Bagian Umum dengan

anggaran Rp. 62.426.500 dan realisasi Rp. 59.306.850 atau 95 persen; Bagian

Humas dan Protokol dengan anggaran Rp. 1.730.812.900 dan realisasi Rp.

1.462.543.850 atau 84,50 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 135

B.26.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah Desa/Kelurahan yang

terlayani komunikasi dan informasi dengan kegiatan Pembinaan Dan

Pengembangan Jaringan Komunikasi Dan Informasi; Pengembangan Peralatan

Sandi dan Telekomunikasi; Pembinaan Dan Pengembangan Sumber Daya

Komunikasi Dan Informasi; Pelaksanaan Dokumentasi Kegiatan; Penyebarluasan

Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Penyebarluasan Informasi Yang

Bersifat Penyuluhan Bagi Masyarakat.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

946.802.300 dengan realisasi Rp. 651.139.500 atau 68.77 persen.

2. Program Penguatan Kelembagaan, Komunikasi, Informasi Dan Hubungan AntarLembaga

Program ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dengan media massa

dalam penyebaran informasi dengan kegiatan Pengembangan operasional

kehumasan daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

378.784.100 dengan realisasi Rp. 348.223.216 atau 91,93 persen.

3. Program kerjasama informasi dengan Media Massa

Program ini bertujuan untuk penyebarluasan informasi kepada

masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kepemerintahan

dengan kegiatan Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;

Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

1.207.939.500 dengan realisasi Rp. 970.293.084 atau 80,33 persen.

A.25.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah jenis informasi pembangunan yang dipublikasi melalui media massa dari

pada tahun 2015 target 130 jenis terealisasi 287 jenis atau capaiannya 220,77

persen;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 136

Tersebarnya informasi pembangunan dan terjalinnya hubungan kemitraan dengan

media massa;

Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani

telekomunikasi pada tahun 2015 dari target 5,25 persen terealisasi 8,45 persen

atau capaiannya 160,95 persen;

Terlaksananya Penyebarluasan Informasi yang bersifat Penyuluhan Bagi

Masyarakat Melalui Kegiatan Safari Ramadhan oleh Tim Bakohumas.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Komunikasi danInformatika antara lain:

Minimnya informasi yang diterima dari SKPD untuk dipublikasikan di Website

Kabupaten Barru;

Kualitas informasi masih sangat rendah untuk dipublikasikan;

Belum tersedianya database sebagai dasar untuk melaksanakan program;

Kualitas aparatur dalam melaksanakan kegiatan belum memadai;

Koordinasi antar instansi belum optimal.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan:

Mendorong SKPD untuk menyampaikan data/informasi yang akan dipublikasikan;

Pelatihan kepada aparatur yang menangani data/informasi pada tingkat SKPD.

Penyusunan data base;

Pelatihan kepada aparatur yang menangani kegiatan/program;

Optimalisasi koordinasi dengan instansi terkait.

C. Urusan Pilihan

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang merupakan urusan pilihan yaitu

urusan yang secara nyata ada dan sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi

unggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah dalam rangka meningkatkan

kesejahtraan masyarakat.

Adapun penyelenggaraannya disesuaikan dengan penataan Organisasi

Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Barru adalah sebagai berikut :

1) Pertanian;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 137

2) Kehutanan;

3) Energi dan sumber daya mineral

4) Pariwisata;

5) Kelautan dan Perikanan

6) Perdagangan;

7) Industri;

C.1. Urusan Pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam

perekonomian, hal tersebut dapat diukur dari kontribusi sektor pertanian dalam

pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyediaan lapangan kerja,

sumber pendapatan bagi sebagian besar masyarakat, pengentasan kemiskinan,

mempertahankan ketahanan pangan. Selain itu sektor pertanian juga mempunyai peran

sebagai penyedia bahan baku dan pasar yang potensial bagi sektor industri pengolahan

hasil pertanian.

Pembangunan pertanian dalam jangka panjang juga akan menghadapi

tantangan antara lain: bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dan keseimbangan gizi

keluarga; memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan

dan perbibitan; meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian. Selain

itu pembangunan sub sektor peternakan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dengan pembangunan pertanian. Peran strategis yang subsektor peternakan dalam

rangka penyediaan pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani, disamping itu

juga mempunyai peran dalam meningkatkan nilai tambah pendapatan masyarakat dan

membuka lapangan pekerjaan.

Pelaksanaan Urusan Pertanian di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan; Dinas Peternakan, Kantor

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Badan Ketahanan

Pangan, Dinas Kehutanan dan DPKD.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Pertanian pada

tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 27.680.636.258,- dengan realisasi sebesar

Rp 21.494.936.734,- atau 77,65 persen, masing-masing untuk Dinas Pertanian dan

Perkebunan dari target anggaran sebesar Rp. 22.813.679.333,- terealisasi sebesar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 138

Rp.17.344.940.432,- atau sebesar 76,03 persen, Dinas Peternakan dari target

anggaran Rp. 2.822.076.100,- terealisasi sebesar Rp. 2.730.892.219,- atau 96,77

persen dan Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dari

target anggaran sebesar Rp. 1.283.584.525,- terealisasi sebesar Rp. 971.669.583,-

atau 75,70 persen; Dinas Kehutanan dari target anggaran Rp. 69.620.000 dengan

realisasi Rp. 69.620.000 atau 100 persen; DPKD dari target anggaran sebesar Rp.

761.296.300,- terealisasi sebesar Rp. 447.434.500,- atau 58,77 persen.

C.1.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1.Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan Jumlah petani dan lembaga yang

difasilitasi teknik perlindungan tanaman dengan kegiatan Pengembangan

Perbenihan/perbibitan; Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk

Perkebunan, Produk Pertanian; dan Peningkatan PerlindunganTanaman, Perluasan

Areal Tanaman Pangan Dan Hortikultura; Pengembangan Lumbung Pangan Desa

(DAK); Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif; Peningkatan Kewaspadaan pangan

dan gizi; Pemantapan struktur Ekonomi Pangan dan agribisnis.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

20.842.856.389 dengan realisasi Rp. 15.922.281.441 atau 76,39 persen.

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah bibit unggul yang

tersedia dengan kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan, Dana

Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau; Penyuluhan Kualitas Gizi dan Pakan Ternak;

Pengembangan Kawasan Agropolitan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

325.605.000 dengan realisasi Rp. 244.935.000 atau 75,22 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 139

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian

Program ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan jumlah

masyarakat miskin yang difasilitasi dengan kegiatan Penanggulangan Kemiskinan

Bidang Pertanian dan Perkebunan dan Penanggulangan Kemiskinan Bidang

Kehutanan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

196.655.000 dengan realisasi Rp. 192.975.000 atau 98,13 persen.

4. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Program ini bertujuan untuk menurunkan kasus penyakit ternak dengan

kegiatan Pendataan Masalah Peternakan; Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular Ternak; Pemusnahan Ternak yang Terjangkit

Penyakit Endemik.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 652.264.100 dengan realisasi Rp. 647.167.700 atau 99,22 persen.

5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak

dengan kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan Ternak;

Pembibitan dan Perawatan Ternak, Penyuluhan Kualitas Gizi dan Pakan Ternak,

Pengembangan Agribisnis Pertenakan, Pengelolaan Lahan dan Air.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 900.932.000 dengan realisasi Rp. 897.897.000 atau 99,66 persen.

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan prosentase permintaan

peternakan masyarakat dengan kegiatan Pembangunan Pusat-pusat

Etalase/eksebisi/promosi atas Hasil Produksi Peternakan, Promosi atas Hasil

Produksi Peternakan Unggulan Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 697.020.000 dengan realisasi Rp. 635.835.000 atau 91,22 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 140

7. Program Pembinaan dan Produksi Pertanian

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kelembagaan peternak

unggas yang bermitra dengan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Depo Obat

Hewan, Bahan Asal Ternak dan Hasil Olahannya; Pemberdayaan Kelembagaan

Peternak.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 327.213.800 dengan realisasi Rp. 312.631.300 atau 95,54 persen.

8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kelompok tani yang

mampu menerapkan pola agribisnis dengan kegiatan Pelatihan Petani Dan

Pelaku Agribisnis; Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani; Pengembangan

Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K); Penguatan

Masyarakat Rawan Pangan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 337.831.375 dengan realisasi Rp. 192.638.875 atau 57,02 persen.

9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/perkebunan Lapangan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah penyuluh yang memiliki

kemampuan dalam melakukan pendampingan terhadap kelompok tani-nelayan

dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh

Pertanian/perkebunan; Penyuluhan dan Pendampingan Bagi

Pertanian/perkebunan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 771.125.900 dengan realisasi Rp. 636.154.882 atau 82,50 persen.

10. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pasar yang berfungsi

secara layak dan memadai melalui kegiatan Pemeliharan Rutin/berkala Sarana

Dan Prasarana Pasar Kecamatan/pedesaan Produksi Hasil

Pertanian/perkebunan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 761.296.300 dengan realisasi Rp. 447.434.500 atau 58,77 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 141

C.1.2 Capaian kinerja sebagai program dan kegiatan antara lain:

1. Persentase KK miskin di daerah pertanian yang mendapatkan bantuan pada

tahun 2015 dari target 32.5 persen terealisasi 52.5 persen atau capaiannya

161.54 persen;

2. Meningkatnya penggunaan bibit unggul pertanian yang terjamin kualitasnya pada

tahun 2015 dari target 18,00 persen terealisasi 14,30 persen atau capaiannya

79,44 persen;

3. Prosentase kelompok usaha tani yang mandiri dalam pengelolaan agribisnis pada

tahun 2015 dari target 5 persen terealisasi 5 persen atau capaiannya 100,00

persen;

4. Terbangunnya embung sebanyak 16 unit pada tahun 2015;

5. Jalan tani yang dibangun mencapai 3.033 meter pada tahun 2015;

6. Jumlah traktor yang dibagikan sebanyak 18 unit pada tahun 2015;

7. Pompa air yang dibagikan sebanyak 28 unit pada tahun 2015;

8. Tersedianya benih sebar bermutu dan bersertifikat sebanyak 33.825 kg pada

tahun 2015.

9. Tersedianya bibit unggul komoditi perkebunan sebanyak 32.000 pohon (cengkeh

3.000 pohon; Pala 1.000 pohon; kopi 1.000 pohon; tembakau 24.000 pohon;

rambutan 1.000 pohon; durian 1.000 pohon; manga 1.000 pohon);

10. Jumlah desa/kel. yang mendapat fasilitasi program pengembangan komoditi

unggulan sebanyak 18 desa/kelurahan.

11. Bertambahnya jumlah industri pengolahan hasil peternakan pada tahun 2015

sebanyak 1 unit ( fasilitasi pakan ternak unggas kepada kelompok Sinar Pagi,

Kel. Lalolang Kecamatan Tanete Rilau).

12. Meningkatnya usaha tani ternak terpadu pada tahun 2015 dari target 14 unit

terealisasi 12 unit atau capaiannya 85,71 persen.

13. Meningkatnya populasi ternak pada tahun 2015 untuk tenak sapi dari target

63.904 ekor terealisasi 68.805 ekor atau capaiannya 107,67 persen; ungags dari

target 445.588 ekor terealisasi 529.521 ekor atau capaiannya 118,84 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 142

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2015

mendapatkan penghargaan Juara III Nasional Penghargaan Kelompok Budidaya

Sapi Potong Berbasis Pemberdayaan oleh Dirjen Kesehatan Hewan.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pertanian antara lain:

1. Lemahnya jaringan kemitraan dan kelembagaan yang dimiliki petani;

2. Belum memadainya ketersediaan database tentang produksi, produktivitas,

komoditas unggulan;

3. Terbatasnya jumlah areal persawahan yang dialiri jaringan irigasi;

4. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat petani untuk melakukan

pemeliharaan jaringan irigasi desa dan jaringan irigasi usaha tani;

5. Belum optimalnya penggunaan lahan;

6. Belum berkembangnya sistem pertanian yang berbasis agribisnis dan

agroindustri;

7. Terbatasnya penerapan teknologi pertanian tanaman pangan dan perkebunan

terutama pada kegiatan budidaya;

8. Masih lemahnya kelembagaan petani;

9. Tingkat kerusakan pasca panen masih cukup besar;

10. Belum berkembangnya sentra industri dan kawasan strategis sesuai dengan

potensi wilayah yang telah ditetapkan;

11. Jumlah tenaga inseminator belum mampu memenuhi untuk seluruh wilayah

kabupaten;

12. Masih kurangnya sosialisasi kegiatan IB;

13. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui mekanisme

pelaksanaan/pelaporan IB, terutama tanda-tanda birahi dan ciri-ciri reproduksi

lainnya;

14. Kualitas semen tidak semuanya baik;

15. Sistem pemeliharaan ternak sapi yang bersifat ekstensif sehingga deteksi birahi

sulit dilakukan;

16. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak belum optimal;

17. Masih kurangnya pejantan unggul;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 143

18. Masih kurangnya jumlah dan kualitas SDM peternakan;

19. Masih kurangnya kemampuan penyuluh baik dalam bidang materi maupun

metode penyuluhan;

20. Belum efisiennya manajemen penyuluhan;

21. Kurangnya penggunaan metode penyuluhan yang efektif dan efisien;

22. Belum optimalnya partisipasi petani, sebagai pelaku utama usahatani;

23. Masih lemahnya manajemen organisasi petani.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

1. Peningkatan jaringan kemitraan dan kelembagaan yang di miliki petani;

2. Penyediaan database produksi, produktivitas, komoditas unggulan;

3. Peningkatan jumlah areal persawahan yang dialiri melalui penggunaan pompa;

4. Pengembangan sistem pertanian yang berbasis agribisnis dan agroindustri;

5. Introduksi teknologi pertanian tanaman pangan dan perkebunan terutama pada

kegiatan budidaya;

6. Penguatan kelembagaan petani melalui revitalisasi kelembagaan;

7. Pengembangan sentra industri dan kawasan strategis sesuai dengan rencana

tata ruang yang telah ditetapkan;

8. Meningkatkan sosialisasi sistem kelembagaan kelompok;

9. Optimalisasi kawin alam/IB;

10. Meningkatkan pengawasan lalulintas ternak;

11. Penyuluhan pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak;

12. Meningkatkan kemampuan petugas IB;

13. Pelatihan kepada petani berkaitan dengan inseminasi buatan;

14. Pengadaan pejantan unggul;

15. Vaksinasi brucellosis;

16. Pengadaan/pelatihan tenaga teknis kesehatan hewan;

17. Peningkatan kemampuan penyuluh baik dalam bidang materi maupun metode

penyuluhan;

18. Penyuluhan secara terintegrasi;

19. Penataan struktur dan kelembagaan penyuluhan di tingkat lapang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 144

C.2. Urusan Kehutanan

Sumber daya hutan memiliki nilai strategis yang diperlukan bagi proses

pembangunan, maka dalam pengelolaan dan pemanfaatannya supaya benar dan

bijak sehingga fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan dan penyedia

sumber daya bagi kesejahteraan masyarakat dapat berkelanjutan dari generasi ke

generasi berikutnya.

Pelaksanaan urusan Kehutanan di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh

Dinas Kehutanan. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Kehutanan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik kegiatan

operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang terkait

dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp 2.448.861.800,00,- dengan realisasi sebesar Rp 2.240.948.842,00,- atau

91,51 persen.

C.2.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase sumber daya hutan

yang teridentifikasi dan dapat dimanfaatkan potensinya dengan kegiatan

Pengembangan Hasil Hutan Non-kayu, Pemantapan Kawasan Hutan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 191.004.600 dengan realisasi Rp. 45.600.000 atau 23,87 persen.

2. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase kawasan hutan

yang direhabilitasi dengan kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Reboisasi Dan

Penghijauan Hutan; Pengawasan dan Peredaran Hasil Hutan, Peningkatan Peran

Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 1.920.915.000 dengan realisasi Rp. 1.905.397.300 atau 99,19 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 145

C.2.2. Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Persentase masyarakat miskin disekitar hutan yang mampu mengelola hasil

hutan non kayu secara produktif pada tahun 2015 dari target 9,4 persen (10

orang/10Ha) terealisasi target 9,4 persen (10 orang/10Ha) atau capaiannya 100

persen;

Meningkatnya jumlah luas hutan yang mampu dipertahankan fungsinya pada

tahun 2015 dari target 155 Ha terealisasi 155 Ha atau capaiannya 100 persen;

Jumlah kawasan hutan yang direhabilitasi pada tahun 2015 dari target 140 Ha

terealisasi 140 Ha atau capaiannya 100 persen;

Jumlah pal batas hutan yang direkonstruksi pada tahun 2015 dari target 270 km

terealisasi 270 km atau capaiannya 100 persen;

Kasus illegal logging dari target 0 kasus terealisasi 0 kasus .

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Kehutanan antara lain:

Sebagian masyarakat belum memahami arti penting keberadaan hutan;

Kurangnya pemahaman tentang sanksi yang akan diterima jika melakukan

perambahan hutan;

Masih adanya klaim status kepemilikan lahan masyarakat dalam kawasan dan

luar kawasan hutan;

Usulan perubahan status kepemilikan lahan (enclave) belum disetujui

Kementerian Kehutanan;

Koordinasi dan sinkronisasi tata ruang belum berjalan secara optimal;

Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan;

Belum optimalnya kelembagaan pengelolaan hutan pada tingkat lapangan dalam

kesatuan pengelolaan hutan;

Jumlah personil tidak berimbang dengan jumlah hutan yang harus diawasi.

2. Solusi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Sosialisasi tentang arti pentingnya hutan dalam kehidupan;

Sosialisasi perturan perundang-undangan terkait perambahan hutan dan kegiatan

illegal lainnya di dalam kawasan hutan;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 146

Mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan hutan

sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian hutan;

Peningkatan koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait;

Sosialisasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan;

Peningkatan frekuensi pengawasan melalui intensifikasi pengawasan;

Optimalisasi kelembagaan pengelolaan hutan;

Sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan konversi lahan hutan;

Penambahan jumlah personil.

C .3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan di bidang energi dan sumber daya merupakan upaya untuk

mendayagunakan sumber daya bagi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat dengan

tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,

kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal.

Pelaksanaan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabupaten Barru

diselenggarakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi.

Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan Energi dan

Sumberdaya Mineral pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp 5.793.830.655,00 dengan realisasi sebesar Rp. 5.553.182.940,00,- atau 95,85

persen.

C.3.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pembinaan Dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan volume produksi

pertambangan dengan kegiatan Koordinasi Dan Pendataan Tentang Hasil Produksi

Dibidang Pertambangan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

93.059.000 dengan realisasi Rp. 82.064.000 atau 88,18 persen.

2. Program Pembinaan dan Pengadaan Pengelolaan Usaha PertambanganSumberdaya Mineral dan Batu Bara

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah usaha pertambangan yang

melaksanakan eksplorasi sesuai standar dengan kegiatan Penelitian dan

pengembangan bahan galian aneka tambang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 147

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

128.640.000 dengan realisasi Rp. 128.640.000 atau 100,00 persen.

3. Program Pembinaan dan Pengembangan Air Bawah Tanah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan informasi sumberdaya air bawah

tanah yang akurat dan terukur dengan kegiatan Penelitian dan pengembangan air

bawah tanah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

231.445.500 dengan realisasi Rp. 225.835.500 atau 97,58 persen.

4. Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah KK yang mendapatkan

fasilitasi tenaga listrik dengan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Potensi

Kelistrikan; Pemasangan Listrik Desa / Genset.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.582.893.505 dengan realisasi Rp. 4.403.413.350 atau 96,08 persen.

5. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi serta TeknologiBaru

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan informasi

sumberdaya pertambangan dan energi dalam Sistem Informasi geografis (SIG)

melalui kegiatan Pengadaan Sarana Laboratorium Pertambangan dan Energi.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

50.000.000 dengan realisasi Rp. 49.885.000 atau 99,77 persen.

C.3.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Pengembangan ketenagalistrikan pada tahun 2015 dari target 1 wilayah terealisasi

1 wilayah;

Pembangunan jaringan penerangan umum PLTS sebanyak 306 unit, penerangan

jalan dari PLTS 45 unit dan biogas 67 unit;

Ketersediaan data dasar potensi Air Bawah Tanah dari target 1 wilayah terealisasi

100 persen di wilayah Kelurahan Lompo Riaja Kecamatan Tanete Riaja).

Sementara untuk pengembangan Air Bawah Tanah pada Tahun 2015 adalah 1

titik (Kelurahan Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi) dari 1 titik yang ditargetkan;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 148

Penambang yang memiliki surat izin pertambangan yang masih berlaku sampai

dengan Tahun 2015 sebanyak 61 termasuk Izin Pertambangan dari target 60 izin,

dengan rincian sebagai berikut :

1. Izin Pertambangan Rakyat (IPR), yang berlaku sampai dengan Tahun 2015

sebanyak 18 izin.

2. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, yang berlaku sampai dengan Tahun

2015 sebanyak 8 izin.

3. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi, yang berlaku sampai dengan

Tahun 2015 sebanyak 25 izin.

Persentase ketersediaan data dasar dan data pengembangan potensi bahan galian

aneka tambang pada Tahun 2015 sebanyak 2 jenis bahan galian penelitian (Trast

di Kecamatan Malluseasi dan Galena di Kelurahan Coppo);

Penambangan liar yang ditertibkan seluas 10 Ha dibandingkan dengan total

penambangan liar seluas 15 Ha atau 67 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pertambangan dan Energi antara lain:

Belum optimalnya pengelolaan usaha pertambangan dalam upaya peningkatan

nilai tambah/produksi bahan galian;

Belum optimalnya pengolahan dan pemurnian produksi bahan baku menjadi

bahan jadi;

Masih minimnya pengetahuan penambang akan aturan dan teknik penambangan

yang benar;

Masih banyaknya penambang yang tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan;

Masih kurangnya data potensi rawan bahaya geologi.

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Pembinaan dan Pengawasan;

Melaksanakan pengelolaan usaha pertambangan sesuai peraturan yang berlaku;

Sosialisasi tentang aturan dan teknik penambangan yang benar;

Pendataan potensi Sumberdaya mineral, energi dan air tanah;

Pengadaan data potensi rawan bahaya geologi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 149

C.4. Urusan Pariwisata

Pariwisata memiliki peran yang penting dan memiliki dampak besar terhadap

pendapatan daerah, maka potensi pariwisata yang dimiliki harus ditingkatkan agar

mampu menarik wisatawan dalam jumlah yang besar. Dengan keindahan alam yang

ada di Kabupaten Barru menjadi asset wisata potensial yang dapat digali dan

dikembangkan.

Pelaksanaan urusan Pariwisata diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja

langsung urusan Pariwisata pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar

Rp 655.975.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 633.202.600,00 - atau 96,53 persen.

B.4.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah potensi wisata budaya yang

dipromosikan dengan kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam

Dan Di Luar Negeri.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

593.000.000 dengan realisasi Rp. 576.727.600 atau 97,26 persen.

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan destinasi pariwisata

yang memiliki keunggulan daya saing Pengembangan Daerah Tujuan Wisata.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

62.975.000 dengan realisasi Rp. 56.475.000 atau 89,68 persen.

B.4.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Jumlah destinasi wisata yang dikembangkan pada tahun 2015 dari target 1

destinasi terealisasi 1 destinasi atau capaiannya 100 persen;

Jumlah capaian kinerja kunjungan wisata se-kabupaten pada tahun 2015 dari

target 28.000 orang terealisasi 24.900 orang atau 88,93 persen.

3. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pariwisata antara lain:

Masih kurangnya destinasi yang bisa dikembangkan karena minimnya fasilitas

pendukung dan aksesibilitas terhadap objek-objek wisata potensial;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 150

Kurangnya promosi ke lokasi wisata yang siap dikunjungi karena belum

representatifnya objek-objek wisata dan belum optimalnya pengelolaan dan

promosi wisata;

Lemahnya koordinasi, singkronisasi dan integrasi antara stakholder pengelola

kepariwisataan;

Masyarakat sekitar obyek wisata masih belum berperan secara optimal dalam ikut

serta dalam pengembangan obyek wisata;

Kompetensi sumber daya manusia belum memadai dalam bidang kepariwisataan.

4. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Penyediaan sarana pendukung objek wisata secara bertahap;

Promosi lokasi wisata yang siap dikunjungi melalui media cetak mapun elektronik;

Peningkatan koordinasi antar SKPD dalam pengembangan wisata;

Peningkatan kompetensi melalui pembinaan, kursus, workshop, seminar dan

pelatihan di bidang pariwisata;

Peningkatan peran masyarakat melalui Kelompok Penggerak Pariwisata;

Kerjasama dengan pihak ketiga/ investor untuk menanamkan modalnya dibidang

kepariwisataan

B.5. Urusan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Barru memiliki panjang pantai 78 km dengan 5 kecamatan yang

memiliki wilayah pantai dan potensi perikanan budidaya yan besar. Wilayah laut

merupakan potensi perikanan tangkap yang cukup besar untuk dimanfaatkan, dimana

pengelolaannya lebih ke arah optimalisasi penggunaan sarana

dan prasarana tangkap.

Urusan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Barru diselenggarakan oleh Dinas

Kelautan dan Perikanan. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Kelautan dan Perikanan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan, baik

kegiatan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun kegiatan yang

terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan pada tahun anggaran 2015 adalah

sebesar Rp 7.460.521.500,00,- dengan realisasi sebesar Rp 6.593.632.730,00,- atau

88,38 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 151

B.5.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah masyarakat miskin yang

mendapat fasilitas penguatan modal dengan kegiatan Penanggulangan Kemiskinan

Bidang Kelautan dan Perikanan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 43.914.500 dengan realisasi Rp. 41.863.000 atau 95,33 persen.

2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi udang, ikan Bandeng,

Rumput laut dan ikan air tawar dengan kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul,

Pembinaan dan Pengembangan Perikanan; Rehabilitasi saluran irigasi tambak.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 1.000.680.500 dengan realisasi Rp. 1.000.256.500 atau 99,96 persen.

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan PengendalianSumberdaya Kelautan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kelompok masyarakat

pengawas yang aktif dengan kegiatan Pembinaan / Pengawasan Sumber Daya

Kelautan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 746.401.500 dengan realisasi Rp. 735.035.500 atau 98,48 persen.

4. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Program ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatnya produksi hasil

tangkapan ikan nelayan dengan kegiatan Pendampingan Pada Kelompok Nelayan

Perikanan Tangkap; Rehabilitasi Sedang/Berat Tempat Pelelangan Ikan; Pengadaan

Sarana Dan Prasarana Perikanan Tangkap Pengembangan dan Pengembangan dan

Pemanfaatan Sistim Informasi Dan Statistik Perikanan Tangkap.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.036.805.400 dengan realisasi Rp. 3.536.397.000 atau 87,60 persen.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 152

5. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

nelayan, petani dan pengolah ikan dengan kegiatan Pembinaan sumber daya

manusia kelautan dan perikanan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 215.696.600 dengan realisasi Rp. 182.332.600 atau 84,53 persen.

6. Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil olahan ikan dengan

kegiatan Pengadaan Alat dan Sarana Pengolahan / Pemasaran Ikan.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 661.802.000 dengan realisasi Rp. 661.109.000 atau 99,90 persen.

7. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Program ini bertujuan untuk mendapatkan manfaat terhadap hasil kajian yang

dilakukan dengan kegiatan Kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 303.405.000 dengan realisasi Rp. 40.010.000 atau 13,19 persen.

B.5.2. Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

1. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dari 18.039 ton pada tahun 2014

menjadi 18.244 ton pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 1,14 persen;

2. Produksi perikanan budidaya dari 5.052 ton pada tahun 2014 menjadi 5033.1

ton pada tahun 2015;

3. Jumlah masyarakat miskin yang mendapat fasilitasi pada tahun 2015 dari target

33 KK terelaisasi 27 KK atau capaiannya 81,82 persen;

4. Meningkatnya produksi udang vannamei dari 2.541 ton pada tahun 2014 menjadi

3.389 ton pada tahun 2015 atau 33,37 persen; Cakalang dari 2034,3 ton pada

tahun 2014 menjadi 2043,6 ton pada tahun 2015 atau 0,5 persen; ikan Lele dari

30 ton pada tahun 2014 menjadi 212 ton pada tahun 2015 atau 606,7 persen;

ikan Nila dari 15 ton pada tahun 2014 menjadi 35 ton pada tahun 2015 atau 133,3

persen; ikan teri dari 1948,4 ton pada tahun 2014 menjadi 1956,7 ton pada tahun

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 153

2015 atau 0,4 persen; Kakap Merah dari 181,4 ton pada tahun 2014 menjadi

303,7 ton pada tahun 2015 atau 67,42 persen.

Sebagai apresiasi terhadap pencapaian indikator sasaran pada tahun 2014 antara lain

berupa Juara III Nasional Kelompok Budidaya Ikan Oleh Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Kelautan dan Perikanan antara lain:

1. Semakin menjauhnya posisi fishing ground;

2. Kualitas sumberdaya manusia masih terbatas terutama dalam hal pengetahuan

teknis fungsional;

3. Belum optimalnya koordinasi antar sektor terkait;

4. Kesadaran hukum masyarakat kelautan dan perikanan usaha masih rendah;

5. Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang kelestarian sumberdaya kelautan

dan perikanan;

6. Degradasi / pengrusakan lingkungan;

7. Pembinaan kelompok dan kelembagaannya masih belum optimal;

8. Tingkat produktivitas masih rendah;

9. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan

belum optimal;

2. Solusi/strategi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

1. Penyediaan sarana penangkapan berupa perahu bermotor dengan kapasitas lebih

besar yang memiliki jangkauan penangkapan lebih jauh;

2. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan;

3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan lintas sektor;

4. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui pembinaan dan sosialisasi;

5. Peningkatan pengawasan / patroli melalui pembentukan Posmaswas;

6. Meningkatkan intensitas pembinaan pada kelompok nelayan dan pembudidaya ikan

termasuk yang berkaitan dengan pengolahan dan pemasaran;

7. Peningkatan produksi melalui introduksi teknologi baru.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 154

C. 6. Urusan Perdagangan

Pembangunan sektor perdagangan sebagai salah satu penggerak dari

pertumbuhan perekonomian akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap

pembangunan, mengingat perannya yang penting dan strategis dalam pertumbuhan

perekonomian.

Urusan Perdagangan diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perindag. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung urusan

Perdagangan dalam rangka membiayai berbagai program dan kegiatan pada tahun

anggaran 2015 adalah sebesar Rp 12.066.980.390,- dengan realisasi sebesar Rp.

7.987.387.790 - atau 66,19 persen.

C.6.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase keamanan barang

yang diperdagangkan dengan kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-

permasalahan Pengaduan Konsumen; Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang

Dan Jasa; Operasionalisasi Dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 78.137.700 dengan realisasi Rp. 52.387.700 atau 67,05 persen.

2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Program ini bertujuan untuk menjamin kelancaran distribusi barang/produk

dengan kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang / Produk; Pendataan,

Sosialisasi dan Pelatihan Komoditi Ekspor.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 11.988.842.690 dengan realisasi Rp. 7.935.000.090 atau 66,19 persen.

C.6.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Ekspor bersih perdagangan meningkat dari Rp. 95.737.000 pada tahun 2014

menjadi Rp. 95.767.000 pada tahun 2015;

Jumlah desa yang memiliki pasar yang layak pada tahun 2015 dari target 4 desa

terealisasi 1 desa. Meningkatnya jumlah pasar desa dengan kondisi yang layak

memacu berkembangnya aktifitas perekonomian dalam wilayah tersebut;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 155

Tersedianya data informasi harga kebutuhan pokok setiap minggu. Ketersediaan

data tersebut akan memudahkan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan

dengan perdagangan;

Jumlah pengaduan konsumen yang difasilitasi dari target 14 pengaduan terealisasi

14 pengaduan atau capaiannya 100 persen.

Sebagai apresiasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2015 oleh

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindag mendapat penghargaan berupa

Daerah Tertib Ukur Tahun 2015 dari Kementerian Perdagangan.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Perdagangan antara lain:

Belum mantapnya jaringan pemasaran terhadap komoditi yang dihasilkan;

Masih belum efektifnya pengawasan barang yang beredar dan jasa tertib ukur,

takar, timbangan dan perlengkapannya;

Masih ada pelaku usaha/ pedagang pemilik alat ukur takar timbangan dan

perlengkapannya yang tidak menera ulangkan alat ukur timbangannya;

Terbatasnya jumlah pengusaha yang melakukan perdagangan antar pulau

maupun ekspor.

2. Solusi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Pengembangan jaringan pemasaran;

Kerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pengawasan barang dan

jasa serta pengawasan alat ukur, takar, timbangan dan perlengkapannya.

Pembinaan terhadap pengusaha melalui pelatihan tentang tata cara perdagangan

antar pulau maupun ekspor.

C.7. Urusan Industri

Peran industri khususnya industri industri kecil sangat besar dalam penciptaan

lapangan usaha dan lapangan kerja yang luas, karena memiliki kemampuan bertahan

dalam menghadapi berbagai situasi perubahan ekonomi yang sulit. Oleh karena itu

pengembangan sektor industri tetap menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten.

Pengembangan industri rumah tangga, kecil dan menengah bertujuan

memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam

meningkatkan perekonomian daerah. karena sektor industri memiliki beberapa

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 156

keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan-keunggulan sektor industri

tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu

menciptakan nilai tambah pada berbagai komoditas yang dihasilkan.

Pelaksanaan urusan Industri diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha

Kecil Menengah dan Perindag. Anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung

urusan Industri pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp 461.953.700,- dengan

realisasi sebesar Rp. 371.997.700,- atau 80,53 persen.

C.7.1 Program dan Kegiatan Prioritas

1. Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas industri kecil dan

menengah dengan kegiatan Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap

pemanfaatan Sumber Daya; Pembinaan Industri Kecil Dan Menengah dalam

Memperkuat Jaringan Klaster Industri; Survey, Pendataan, Sosialisasi dan

Penyuluhan; dan Pelatihan Teknologi Produksi, Kewirausahaan, GKM dan AMT.

Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2015 sebesar

Rp. 461.953.700 dengan realisasi Rp. 371.997.700 atau 80,53 persen.

C.7.2 Capaian kinerja program dan kegiatan antara lain:

Berkembangnya jumlah industri rumah tangga, kecil dan menengah pada tahun

2015 dari target 60 unit terealisasi 100 unit atau capainnya 166 persen;

Peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor industri pada tahun 2015 dari

target 60 orang terealisasi 60 orang atau capaiannya 100 persen.

1. Permasalahan yang dihadapi Urusan Industri antara lain:

Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas produksi industri rumah tangga;

Akses pasar yang terbatas;

Terbatasnya pembiayaan untuk modal kerja bagi para pelaku Iindustri kecil;

Kualitas produk yang tidak sesuai standar dan mutu;

Rendahnya kualitas SDM tenaga kerja IKM;

Masih kurangnya promosi produk IKM;

Akses dan informasi sumber teknologi masih kurang dan tidak merata;

Belum tersedianya roadmap pengembangan industry;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 157

Peranan instansi pemerintahan, non pemerintahan dan perguruan tinggi dalam

mengidentifikasi, menemukan, menyebarluaskan dan melakukan pembinaan

teknis tentang teknologi baru atau teknologi tepat guna bagi industri kecil masih

kurang intensif;

Keterbatasan jumlah aparat yang memiliki kompetensi dalam pengembangan

industry;

2. Solusi yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan, antara lain:

Fasilitasi/pembinaan bagi industry rumahtangga berkaitan dengan

kualifikasi/standar produk;

Memfasilitasi pemasaran produk IKM;

Memfasilitasi akses permodalan bagi IKM;

Pelatihan SDM IKM berkaitan dengan standar dan mutu produk;

Mempromosikan produk-produk IKM melalui pameran;

Penyusunan database dan profil industri secara lengkap;

Penyusunan dokumen pengembangan industri khususnya untuk industri rumah

tangga dan kecil;

Mengintensifkan pembinaan khususnya dalam mengidentifikasi, menemukan,

menyebarluaskan dan melakukan pembinaan teknis tentang teknologi baru atau

teknologi tepat guna.