BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

19
40 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan antara pimpinan dengan bawahan, stuktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pemimpin. Sedangkan kinerja pegawai terdiri dari tujuh dimensi, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, inisiatif kerja, kreativitas kerja, pengetahuan kerja, dapat diandalkan dan dapat bekerjasama. 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian dan Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut (Singarimbun dan Effendi, 1989: 5) : “Metode ini memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis“. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Variabel terikatnya (dependent) adalah kinerja pegawai diberi simbol (Y), selanjutnya variabel bebas (independent) adalah gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan pimpinan

Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

40

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja

pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri

dari tiga dimensi, yaitu hubungan antara pimpinan dengan bawahan, stuktur tugas,

kuasa dalam posisi sebagai pemimpin. Sedangkan kinerja pegawai terdiri dari

tujuh dimensi, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, inisiatif kerja, kreativitas kerja,

pengetahuan kerja, dapat diandalkan dan dapat bekerjasama.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian dan Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksplanatori (explanatory research). Menurut (Singarimbun dan Effendi, 1989: 5)

: “Metode ini memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi dengan

menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis“.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten

Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Variabel terikatnya (dependent) adalah

kinerja pegawai diberi simbol (Y), selanjutnya variabel bebas (independent)

adalah gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan pimpinan

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

41

dengan bawahan, dengan simbol (X1), struktur tugas dengan simbol (X2), dan

kuasa dalam posisi sebagai pemimpin, dengan simbol (X3).

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Menurut (Singarimbun, 1989:48), variabel adalah konsep yang diberi lebih

dari satu nilai. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai nilai variabel yang

akan diuji dalam penelitian ini, maka sebaiknya peneliti memberikan batasan-

batasan setiap nilai variabel secara konkrit dan jelas, yang akan diuraikan dalam

operasionalisasi variabel berikut:

1. Gaya Kepemimpinan, yaitu pola tingkah laku yang disukai oleh seorang

pemimpin (Kepala Dinas) Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten

Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara, dalam proses mengarahkan dan

mempengaruhi perilaku bawahan agar dapat bekerjasama dalam mencapai

tujuan organisasi.

2. Kinerja, yaitu tingkat keberhasilan para pegawai dalam melaksanakan tugas

dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat

Provinsi Maluku Utara, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil kerja mengenai tugas tertentu.

Untuk lebih jelasnya variabel dalam penelitian ini dapat di operasionalisasi

sebagai berikut:

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

42

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

1

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR No Pertanyaan

X

Gaya

Kepemimpinan (Fred Fidler 2008:121)

1

Hubungan

pemimpin-bawahan

1

Komunikasi

Hubungan kerja Dapat dipercaya

Dapat diandalkan

Kerjasama

1

2 3

4

5

2 Struktur tugas 2 pelaksanaan tugas penyelesaian tugas

metode yang digunakan

langkah penyelesaian pekerjaan petunjuk teknis

uraian rinci tentang tugas

6 7

8

9

10

11

3 Kekuasaan sebagai

pemimpin

3 perintah pelaksanaan tugas

rambu-rambu pelaksanaan tugas

perhatian dari bawahan ketaatan bawahan

12

13

14

15

2

Y

Kinerja

Pegawai

(Robbins,

2007:248)

1 Kualitas Kerja

1

Kerapihan Kecepatan

Kecakapan

1 2

3

2 Kuantitas Kerja 2 jumlah tugas yang diselesaikan membandingkan hasil kerja

dengan kesediaan waktu

4

5

3 Pengetahuan 3 persiapan pelaksanaan

penguasaan tugas

6

7

4 Kehandalan 4 kemampuan menyelesaikan

pekerjaan hasil pekerjaan yang dapat

diandalkan

8

9

5 Inisiatif 5 inisitatif terhadap evaluasi tindak lanjut dari hasil evaluasi

10 11

6 Kreativitas 6 membuat langkah kerja

pemanfaatan IPTEK

12

13

7 Kerjasama 7 harmonisasi dalam kerjasama

kerjasama dalam menyelesaikan

tugas bersama

14

15

3.2.3. Populasi dan Sampel

Populasi menurut (Riduan dan Akdon, 2005:227) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Sementara (Harun Al Rasyid, 2005:74) menyatakan

bahwa “Populasi adalah objek psikologis yang memiliki kesamaan ciri”. Lebih

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

43

lanjut (Akdon, 2005:144) menyatakan bahwa “Populasi yang secara kwantitatif

jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya, tidak saja

karena biayanya akan sangat besar dan waktu yang lama tapi juga hasilnya belum

tentu objektif”. Keadaan seperti itu mengharuskan dari sejumlah populasi

ditetapkan ukuran sampel yang menjadi sumber data sesungguhnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dikaitkan dengan populasi

penelitian yang tengah dilakukan maka dapat disampaikan bahwa populasi

penelitian ini adalah seluruh pegawai ada pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, ditampilkan

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2. Jumlah dan Jenjang Kepangkatan

No Nama Unit Kerja Populasi

1. Sekretaris 1

2. Kasubag 3

3. Kelompok Jabatan Fungsional 8

4. Kepala Seksi 8

5. Kelompok Unit Pelaksana 2

6. Staf 124

JUMLAH 146

Sumber: Dinas PU Kab. Halbar, Maluku Utara

Dari tabel 3.2. di atas dapat dibaca bahwa populasi penelitian adalah

seluruh pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten

Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, berjumlah 146 orang.

Sementara Sampel penelitian mengacu pada pendapat Arikunto, (2003:37)

bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Dilain pihak, Sugiyono,

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

44

Dimana N = Banyaknya responden

n = Jumlah sampel yang akan diambil

e = Error yang ditoleransi = 10 %

(2008:57) memberikan pengertian “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sedangkan sampling adalah cara yang

digunakan untuk mengambil sampel. Sampel dari populasi diharapkan dapat

mencerminkan seluruh populasi. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa

semakin banyak sampel yang diambil dari populasi, maka semakin baik hasil

penelitian. Anggapan tersebut tidak selalu benar, karena hal tersebut bergantung

kepada homogenitas yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi.

Adapun dalam penarikan sampel yang digunakan adalah stratified Random

Sampling”. Disebut pengambilan sampel stratified apabila menyeleksi anggota

sampel berdasarkan strata. Artinya menyeleksi anggota sampel pada alokasi

ukuran sampel menurut kepangkatan atau golongan pegawai pada tiap unit kerja

pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat,

Provinsi Maluku Utara. Namun di dalam proses penarikan sampel tersebut

ditentukan berapa besar ukuran sampel yang akan diambil, dengan menggunakan

rumus Slovin (Umar, 2004:49), yaitu:

N

n =

1 +N (e)2

Besarnya ukuran sampel terpilih adalah sebagai berikut:

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

45

146

n = = 59.35 (dibulatkan menjadi 60)

1 + 146 (0,1)2

Jadi ukuran sampel terpilih adalah 60 orang pegawai pada Dinas Pekerjaan

Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Selanjutnya melalui teknik Disproportionate stratified random sampling

yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap

sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini

karena anggota populasi heterogen (tidak sejenis). Artinya, hanya berlaku bagi

anggota populasi dari staf yang ditentukan ukuran sampelnya, sementara unit

kerja dengan strata yang lebih tinggi, ditentukan ukuran sampel sesuai dengan

jumlah populasi, yaitu strata 1 sampai 5, ukuran sampel diambil dari ukuran

populasi. Untuk lebih jelasnya, digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Berdasarkan Unit Kerja

Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Maluku Utara

Stratifikasi

Nama Unit Kerja

Populasi

Sampel

1 Sekretaris 1 1

2 Kasubag 3 3

3 Kelompok Jabatan Fungsional 8 8

4 Kepala Seksi 8 8

5 Kelompok Unit Pelaksana 2 2

6 Staf 124 38

JUMLAH 146 60

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Provinsi Maluku Utara

Berdasarkan hasil penentuan penarikan ukuran sampel dengan teknik

disproportionate stratified random sampling, maka didapat ukuran sampel

sebanyak 60 orang. Ukuran sampel ini adalah seluruh pegawai di lingkungan

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

46

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi

Maluku Utara.

3.2.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Jenis Data:

a. Data Primer, yaitu data yang langsung berkaitan dengan objek

penelitian. Data primer harus dapat terjaring pada daftar isian atau

kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang akan diisi

responden dan juga melakukan wawancara untuk melengkapi data

yang terekam atau kurang lengkap dari data isian.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan

maupun dokumentasi.

2. Sumber Data:

Menggunakan klasifikasi 3 (tiga) P, seperti yang dikemukakan oleh

(Arikunto, 2003:114), yaitu:

a. Person: sumber data berupa orang

b. Place: sumber data berupa tempat (diam dan bergerak)

c. Paper: sumber data berupa simbol (angka, hurup, gambar, dan

lainnya).

3.2.5. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

penelitian lapangan, dalam bentuk data primer, yaitu data yang langsung didapat

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

47

dari para pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan,

Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Teknik pengumpulan data

untuk penelitian lapangan ini terdiri dari:

1) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

menggunakan buku, laporan-laporan, literatur dan sumber pustaka lain

untuk memperoleh data sekunder yang akan dijadikan landasan teoritis,

terutama yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu gaya

kepemimpinan dan kinerja para pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

2) Observasi lapangan, yaitu bagaimana cara pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan terhadap kejadian yang sedang berlangsung di

objek penelitian dan ditulis sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya

yang terjadi di lapangan, dengan lokasi penelitian.

3) Angket atau kuesioner, yaitu cara pengumpulan data melalui daftar

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sendiri dengan

alat bantu yang dipilih adalah kuesioner dalam bentuk pertanyaan

tertutup (fixed alternative questions). Kuesioner dengan pertanyaan

tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan yang

kemungkinan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang ada dengan memberikan tanda silang atau

checklist pada jawaban tersebut. Skala yang digunakan dalam kuesioner

ini adalah Skala Likert, yaitu alat untuk mengukur sikap dari keadaan

yang sangat negatif ke jenjang yang sangat positif, untuk menunjukkan

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

48

sejauh mana tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap

pernyataan yang diajukan oleh peneliti.

4) Wawancara, merupakan proses interaksi dan komunikasi antara peneliti

dengan responden. Adapun responden yang akan diwawancarai adalah

responden tertentu yang terpilih. Di samping pihak-pihak lainnya yang

dianggap dapat melengkapi data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel

yang diteliti.

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Dalam suatu penelitian validitas dan reliabilitas suatu hasil penelitian

bergantung pada instrumen yang digunakan. Jika alat ukur tersebut tidak valid

dan tidak reliable, maka hasilnya tidak menggambarkan keadaan yang

sesunguhnya. Kuesioner yang diberikan kepada responden merupakan kuesioner

yang berisi instrumen-instrumen yang harus diuji kehandalannya, maka kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.

3.2.5.1. Analisis Item (Butir)

Sebelum item digunakan dalam penelitian, akan diuji coba terlebih dahulu

kepada responden di luar responden yang diteliti, penulis menyebarkan kepada

sekitar 30 responden di luar responden yang telah ditetapkan. Melalui item

analisis ini dapat diperiksa apakah item bisa digunakan atau tidak. Bisa atau

tidaknya item digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien

korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut :

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

49

2

2

2

2

2

2

1

2

1

2

1

nnYR

nnXR

nnYRXR

r

ii

ii

s

rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman

R(x) = Rank untuk X (skor item)

R(y) = Rank untuk Y (skor total untuk item)

N = Ukuran Sampel

Item-item yang dipakai adalah item-item yang memiliki nilai korelasi

positif di atas 0.3.

3.2.5.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada di dalam

kuesioner. Suatu pernyataan dikatakan sahih jika pernyataan tersebut mampu

mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Seperti yang dikemukakan oleh

(Singarimbun, 2004:124), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan

untuk mengetahui apakah alat pengumpul data atau alat pengukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila

dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain

tetap memberikan hasil yang sama (Forcese dan Riche dalam Rahmat, 2004:17).

Mengenai hal ini akan dilakukan uji Cronbach untuk melihat

konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus

sebagai berikut:

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

50

2

2

11

t

i

S

S

k

k

dimana

= Koefisien Reliability Cronbach

K = Banyaknya item

Si = Varians dari item ke-i (i = banyaknya item)

St = Varians Total (semua item digabungkan)

Sekumpulan item dinyatakan valid dan reliable jika nilai tersebut lebih

besar dari 0,7 (Kaplan yang dikutip oleh Rahmat, 2004). Untuk melihat validitas

dan reliabilitas, data yang diperoleh dari lapangan yang tingkat pengukurannya

ordinal, dinaikan menjadi interval.

3.2.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.2.7.1 Analisis Data

Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

penyebaran kuesioner kepada responden. Kepada setiap jawaban diberi skor,

dengan tingkat pengukuran ordinal. Nilai yang digunakan adalah dari lima sampai

satu, dengan catatan bahwa pernyataan bersifat positif, dan pemberian nilai dari

satu sampai dengan lima apabila pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam

kuesioner bersifat negatif.

Analisis data yang dilakukan terhadap perumusan masalah yang bersifat

deskriptif adalah dengan menggunakan rumus persentase. Sementara untuk

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

51

melakukan uji hipotesis adalah dengan menggunakan statistik parametrik dengan

Path Analysis. yang mensyaratkan skala pengukuran minimal interval. Oleh

karena itu, sebelum dilakukan analisis data, data yang diperoleh dalam skala

ordinal akan dinaikkan terlebih dahulu ke dalam skala interval. Seperti ditegaskan

oleh (Harun Al Rasyid, 1994:131) bahwa untuk menaikkan skala ordinal menjadi

interval digunakan Method of Successive Interval dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada (f)

2. Membagi setiap bilangan pada frekuensi dengan jumlah responden

sehingga diperoleh proporsi.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan sehingga diperoleh proporsi

komulatif.

4. Dari proporsi komulatif dicari nilai Z dengan menggunakan tabel

distribusi normal.

5. Dari nilai Z, dicari nilai density dengan menggunakan tabel ordinal

distribusi normal.

6. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus:

(Density at Lower) – (Density at Upper Limit)

SV = ------------------------------------------------------------------

(Area under Upper Limit) – ( Area under Lower Limit

Keterangan:

Density at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

52

Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas

Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas

Area Under Lower Limit : Daerah di Batas Batas Bawah

7. SV yang dinilai kecil diubah menjadi sama dengan satu (1), kemudian

SV yang lain ditambah dengan nilai pengubah tersebut. Hasil yang

diperoleh menunjukkan SV yang baru (skala interval) dengan rumus.

Y = SV + SVmin + 1

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik untuk menguji pengaruh

gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan

Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Variabel gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi yaitu (1) dimensi hubungan

pimpinan dengan bawahan; (2) dimensi struktur tugas; dan (3) dimensi kuasa

dalam posisi sebagai pimpinan sebagai variabel bebas (independent) dan variabel

kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan,

Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, sebagai variabel terikat

(dependent).

Adapun model hubungan antar variabel yang akan dianalisis dapat dilihat

dalam gambar berikut, yaitu menentukan diagram jalur.

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

53

Bagan 3.1. Diagram Jalur

Keterangan :

X1 = Dimensi Hubungan Pimpinan dengan Bawahan

X2 = Dimensi Struktur Tugas

X3 = Dimensi Kuasa dalam Posisi sebagai Pemimpin

Y = Kinerja Pegawai

Є = Epsilon

rx1x2 = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan– X1 dengan dimensi struktur tugas – X2, yang

menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua

variabel tersebut.

rx1x3 = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan – X1 dengan dimensi kuasa dalam posisi sebagai

pemimpin – X3, yang menggambarkan intensitas keeratan

hubungan antara kedua variabel tersebut.

rx2x3 = Koefisien korelasi variabel dimensi struktur tugas – X2 dengan

dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin – X3, yang

menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua

rx1x2

rx2x3

X1

X3

Y X2 rx1x2

PyЄ

Pyx1

Pyx2

Pyx3

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

54

variabel tersebut.

Pyx1 = Koefisien jalur dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan –

X1 terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang

menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Pyx2 = Koefisien jalur dimensi struktur tugas – X2 terhadap variabel

kinerja pegawai - Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh

langsung.

Pyx3 = Koefisien jalur dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin –

X3 terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang

menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Py(x1….x3) = Koefisien determinasi dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan, struktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pimpinan,

(X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai -Y,

yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Diagram tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

1. Hubungan antara X1, X2 , X3 ke Y merupakan hubungan kausal

2. Hubungan antara (X1 ke X2), (X1 ke X3), (X2 ke X3), merupakan hubungan

korelasional

Adapun proses penghitungan Uji Hipotesis adalah dengan menggunakan

Path Analysis, (Harun Al-Rasyid, 1997) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat persamaan struktural, yaitu:

yyxyxyxY 332211

2. Menghitung Matriks Korelasi, yaitu :

Page 16: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

55

1

1

1

1

3

232

13121

1

321

yrx

yrxxrx

yrxxrxxrx

R

Y

3. Mengeluarkan Matriks Korelasi antar variabel independen, yaitu :

1

1

1

32

3121

1

321

xrx

xrxxrx

R

4. Menghitung Matriks Invers R1-1

yaitu :

33

2322

131211

1

1

321

C

CC

CCC

R

5. Menghitung Koefisien Jalur dengan rumus sebagai berikut:

3

2

1

33

2322

131211

34

24

14

321

ryx

ryx

ryx

C

CC

CCC

xx

xx

xx

6. Menghitung 321 ,,Y

2R , yaitu koefisien determinasi total

X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:

3

2

1

3213214

2 ,,,,

xyr

xyr

xyr

xyxyxyxxxxR

Page 17: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

56

7. Menghitung pengaruh variabel lain (P4x ) dengan rumus sebagai berikut:

321

2

4 1 yRx

8. Menguji Koefisien Jalur secara parsial (individual) dengan rumus sebagai

berikut:

Ho : 1YP = 0 ( Xi tidak berpengaruh terhadap Y)

H1 : 1YP 0 ( Xi berpengaruh terhadap Y)

Statistik uji yang digunakan adalah:

1

1321

1

2

kn

cR

pt

iiY

Y

XXX

i =1,2,3… k = banyaknya variabel bebas.

9. Menghitung Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel

Dependen

(a) Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh Langsung = (Pyx1)2

Pengaruh Tidak Langsung melalui X2 dan X3.

(b) Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Langsung = (Pyx2)2

Pengaruh Tidak Langsung melalui X1 dan X3

(c) Pengaruh X3 terhadap Y

Pengaruh Langsung = (Pyx2)2

Pengaruh Tidak Langsung melalui X1 dan X2

Page 18: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

57

Pengaruh total X1, X2, X3, secara bersama-sama terhadap Y = Pengaruh

total X1 terhadap Y + pengaruh total X2 terhadap Y + dan pengaruh total X3

terhadap Y terhadap Y.

Di dalam proses penghitungannya penulis menggunakan program SPSS

Versi 16.0 dan program Excel 2007.

3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian

Rencana penelitian dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang

diperkirakan akan membutuhkan waktu antara bulan Pebruari sampai Bulan

Nopember 2013.

Page 19: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2011/170720110001_3_3545.pdf · 42 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel VARIABEL pemimpin Kerjasama

58

Tabel 3.4 Time Schedule Penelitian Tahun 2013

NO. KEGIATAN PENELITIAN Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nop

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi Lapangan

2. Persiapan Sumber Buku

3. Hasil Penelitian Terdahulu

4. Penulisan BAB 1

5. Bimbingan BAB 1, 2, 3

6. Revisi BAB 1 2,3

7. Revisi BAB 1,2,3

8. Persiapan Seminar UP

9. SEMINAR UP

10. Revisi Hasil Seminar UP

11. Persiapan Kuesioner

12. Penyebaran Kuesioner

13. Pengolahan Data Penelitian

14. Analisis Data dan Deskripsi

15. Penulisan Bab 4 dan 5

16 Bimbingan Tesis

17. Penyempurnaan Tesis

18 Persiapan Administrasi UT

19. UJIAN TESIS