BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

31
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa mengenai dimensi Cultural Value yang meliputi Intellectual Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy, Harmony, dan Mastery pada suatu daya tarik wisata Tanah Lot Bali yang mempengaruhi terhadap keputusan berkunjung. Menurut Sugiyono (2013: 38) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verikatif. Menurut Sofyan Siregar (2013:7) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. ” Adapun objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variabel adalah Cultural Value (X) dan untuk variabel dependent adalah keputusan berkunjung yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah wisatawan mancanegara di daya tarik wisata Pura Tanah Lot di Bali. Berdasarkan variabel-variabel tersebut maka akan diteliti mengenai Cultural Value yang berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata Pura Tanah Lot di Bali. 3.2 Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai suatu hal. Menurut Sugiyono (2013:3) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa mengenai dimensi Cultural Value yang

meliputi Intellectual Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy,

Harmony, dan Mastery pada suatu daya tarik wisata Tanah Lot Bali yang

mempengaruhi terhadap keputusan berkunjung. Menurut Sugiyono (2013: 38)

“variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif dan verikatif. Menurut Sofyan Siregar (2013:7)

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Adapun objek

penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variabel adalah Cultural

Value (X) dan untuk variabel dependent adalah keputusan berkunjung yang

meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran, waktu pembelian,

dan jumlah pembelian. Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah

wisatawan mancanegara di daya tarik wisata Pura Tanah Lot di Bali. Berdasarkan

variabel-variabel tersebut maka akan diteliti mengenai Cultural Value yang

berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata Pura Tanah Lot

di Bali.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau pendekatan

yang dilakukan untuk mencapai suatu hal. Menurut Sugiyono (2013:3) yang dimaksud

dengan metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu”.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah

Anastasia (2014:4) adn karakteristik dari variabel di dalam suatu situasi”. Tujuan dari

penelitian ini adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspek yang

relevan dengan suatu fenomena yang diteliti dari perspektif individual, organisasi,

industri dan perspectif lainnya. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat

diperoleh gambaran mengenai Cultural Value pada daya tarik wisata Tanah Lot

terhadap Keputusan Berkunjung. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Maholtra

(2009:104) “penelitian verifikatif adalah penelitian untuk menguji kebenaran kausal,

yaitu hubungan antara variabel dependen dan independen”. Penelitian verifikatif

bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari sebuah hipotesis yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data dilapangan. Hal ini penelitian veritifikatif bertujuan untuk

mengetahui pembentukan keputusan berkunjung dari adanya Cultural Value.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan veritifikatif

maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam

Sofyan siregar (2013:8) metode penelitian survei adalah “penelitian yang

mengumpulkan informasi dari sekelompok responden yang dianggap sebagai

respresentatif dari sebuah populasi mengenai karakteristik, tindakan dan pendapat.”

Penelitian survei disebut juga sebagai penelitian deskriptif yang berupaya

mendeskripsikan suatu keadaan atau kejadian tertentu. Dalam penelitian ini akan

diambil sampel dari sebuah populasi dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data adalah kuesioner.

3.2.2 Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua

variabel utama yakni dimensi Cultural Value yang terdiri dari Intellectual Autonomy

(X1), Affective Autonomy (X2), Embeddedness (X3), Hierarchy (X4), Harmony (X5),

Mastery (X6) adalah sebagai variabel independent (bebas), sedangkan variabel

dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke daya tarik wisata Tanah Lot dimana terdiri dari pemilihan produk,

pemilihan merek, pemilihan saluran, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Operasianalisasi setiap variabel independent dan variabel dependent dapat dijelaskan

sebagai berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL Variabel Sub

Variabel

Konsep

variabel dan

Sub Variabel

Indikator

Ukuran

Skala

No.

Item

Cultural

Value

(X)

Nilai budaya adalah keyakinan dasar yang orang berpendapat apa yang benar dan salah, baik

dan buruk, yang penting dan tidak penting dan nilai-nilai ini diadaptasi dari budaya di mana

individu dipelihara, dan budaya membantu untuk mengarahkan perilaku seseorang (Fred

Luthans dan Jonathan P, 2012:106)

Intellectual

Autonomy

(X1)

Affective

Autonomy

(X2)

Dorongan

setiap individu

untuk

membuat

suatu gagasan

ide dari setiap

individu guna

untuk

membuat

rancangan

kegiatan

kehidupan

secara

intelektual dan

mandiri dalam

suatu

kelompok.

Shalom H.

Schwartz

(2007:140)

Suatu

dorongan

setiap individu

untuk

membuat

suatu kegiatan

sehari-hari

berdasarkan

pengalaman

Keunikan

konsep

atraksi

seni dan

tradisi

budaya

Bali pada

daya tarik

wisata

Tanah Lot

Keunikan

konsep

banguan

pura di

tengah

laut pada

daya tarik

wisata

Tanah Lot

Keunikan

upacara

keagaama

n pada

daya tarik

wisata

Tanah Lot

Sejauhma

na anda

suka pada

seni

budaya

bali yang

ada pada

daya tarik

Tingkat

keunikan

konsep

atraksi seni

dan tradisi

budaya Bali

pada daya

tarik wisata

Tanah Lot

Tingkat

keunikan

konsep

bangunan

pura di

tengah laut

pada daya

tarik wiata

Tanah Lot

Tingkat

keunikan

upacara

keagamaan

pada daya

tarik wisata

Tanah Lot

Tingkat

sejauhmana

anda suka

seni budaya

bali yang ada

pada daya

tarik wisata

Tanah Lot

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

III.A.1

III.A.2

III.A.3

III.B.1

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Embeddedne

ss

(X3)

Hierarchy

yang sudah

didapat oleh

setiap individu

untuk

membuat

ketertarikan

pada indiviu

lain. Shalom

H. Schwartz

(2007:140)

Penekanan

pada

penanaman

kehidupan

sosial dalam

masyarakat

tertanam

secara

kolektivitas

sehingga

menciptakaka

n kehidupan

sosial secara

berkelompok

untuk

mencapai

tujuan hidup

dimana

disebut

dengan

tradisi.Shalom

H. Schwartz

(2007-140)

Suatu

wisata

tanah Lot

Sejauh

mana

anda suka

konsep

bagunan

pura di

kawasan

Tanah Lot

Sejauh

mana

anda suka

upacara

relidi di

kawasan

Tanah Lot

Keunikan

masyarak

at Bali

terhadap

kehidupan

dalam

mematuhi

peraturan

tradisi

budaya

yang

Anda

rasakan di

Tanah Lot

Keunikan

masyarak

at Bali

untuk

menjaga

tradisi

budaya

Bali di

Tanah Lot

Keunikan

masyarak

at Bali

menghor

mati

tradisi di

kawasan

Tanah Lot

Kemenari

Tingkat

sejauh mana

anda konsep

bangunan

pura di

kawasan

Tanah Lot

Tingkat

sejauh mana

anda suka

pelaksanaan

upacara religi

di kawasan

Tanah Lot

Tingkat

Keunikan

masyarakat

Bali terhadap

kehidupan

dalam

mematuhi

peraturan

tradisi

budaya yang

Anda rasakan

di Tanah Lot

Tingkat

Keunikan

masyarakat

Bali untuk

menjaga

tradisi

budaya Bali

di Tanah Lot

Tingkat

Keunikan

masyarakat

Bali

menghormati

tradisi di

kawasan

Tanah Lot

Tingkat

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

III.B.2

III.B.3

III.C.1

III.C.2

III.C.3

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

(X4)

Harmony

(X5)

dorongan

individu untuk

bergantung

pada peran-

peran yang

bertanggung

jawab dan

berperilaku

secara

produktif.

Dalam hal ini

hirarki

didefinisikan

sebagai

distribusi

kekuasaan,

peran penting,

dan sumber

daya. Shalom

H. Schwartz

(2007:141)

Suatu

dorongan dari

individu

kepada

khalayak luas

untuk

memahami

tradisi budaya

mereka,

menghargai

setiap tradisi

budaya yang

dijalankan dan

untuk

mengekploitas

i peran penting

tradisi budaya

yang mereka

percayai

dimana tradisi

budaya

meliputi

perdamaian,

kesatuan, dan

melindungi

kan

sistem

hierarki/k

asta pada

masyarak

at Bali

yang ada

di Tanah

Lot

Keunikan

sistem

hierarki/k

asta pada

masyarak

at Bali

yang ada

di Tanah

Lot

Keragama

n

hirarki/ka

sta pada

masyarak

at Bali di

kawasan

Tanah Lo

keharmon

isan

kehidupan

masyarak

at Bali

dengan

wisatawa

n yang

berkunjun

g ke

Tanah Lot

Keharmo

nisan

kehidupan

masyarak

at Bali

dengan

alam di

kawasan

Tanah Lot

Keharmo

nisan

kehidupan

antar

sesama

Kemenarikan

sistem

hierarki/kasta

pada

masyarakat

Bali yang ada

di Tanah Lot

Tingkat

Keunikan

sistem

hierarki/kasta

pada

masyarakat

Bali yang ada

di Tanah Lot

Tingkat

keragaman

hierarki/kasta

pada

masyarakat

Bali yang ada

di Tanah Lot

Tingkat

keharmonisan

kehidupan

masyarakat

Bali dengan

wisatawan

yang

berkunjung

ke Tanah Lot

Tingkat

Keharmonisa

n kehidupan

masyarakat

Bali dengan

alam di

kawasan

Tanah Lot

Tingkat

keharmonisan

antar sesama

masyarakat

Bali

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

III.D.1

III.D.2

III.D.3

III.E.1

III.E.2

III.E.3

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

Mastery (X6)

alam. Shalom

H. Schwartz

(2007:141)

Sebuah respon

dari setiap

individu

kepada

khayalak luas

dalam

penguasaan

secara hakiki

mengenai

perubahan

lingkungan

alam maupun

sosial untuk

tujuan

individu atau

kelompok

masyarakat

dalam

menjalankan

tradisi budaya.

Shalom H.

Schwartz

(2007:141)

masyarak

at Bali

Kemampu

an

masyarak

at Bali

mengenal

kan tradisi

budaya

pada daya

tarik

wisata

Tanah Lot

Keberhasi

lan

masyarak

at bali

mengenal

kan tradisi

budaya

pada daya

tarik

wisata

tanah Lot

Keambisi

an

wisatawa

n pada

tradisi

budaya

yang

dikenalka

n oleh

masyarak

at Bai

Tingkat

Kemampuan

masyarakat

Bali

mengenalkan

tradisi

budaya pada

daya tarik

wisata Tanah

Lot

Tingkat

Keberhasilan

masyarakat

bali

mengenalkan

tradisi

budaya pada

daya tarik

wisata tanah

Lot

Tingkat

keambisian

wisatawan

pada tradisi

budaya yang

dikenalkan

oleh

masyarakat

Bali

Ordinal

Ordinal

Ordinal

III.F.1

III.F.2

III.F.3

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Keputusan

Berkunjung

(Y)

Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli untuk menentukan merek,

barang, atau jasa mana untuk dibeli. Kotler & Amstrong (Principal of

marketing, 2013:154) Pemilihan Prduk

Pemilihan

Merek

Pemilihan

Penyalur

Tingkkat

daya tarik

atraksi

wisata yang

ditawarkan

Tingkat

aksesbilitas

jalan

Tingkat

lokasi yang

dikunjungi

Tingkat

fasilitas

tempat

wisata

Kepopulera

n Tanah Lot

sebagai

tujuan

wisata

berbasis

alam yang

unik

dengan

konsep

“Nature &

Culture”

Tingkat

Kemudahan

wisatawan

mendapat

informasi

wisata Pura

Tanah Lot

Tingkat

keputusan

berkunjung

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

IV.A.1

IV.A.2

IV.A.3

IV.A.4

IV.B.1

IV.B.2

IV.C.1

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Waktu

Pembelian

Jumlah

Pembelian

daya tarik

wisata pura

tanah lot

melalui

travel agent

Tingkat

keputusan

berkunjung

daya tarik

wisata

tanah lot

melalui

loket

pembelian

Tingkat

melakukan

kunjungan

pada saat

weekdays

Tingkat

melakukan

kunjugan

pada saat

weekend

Tingkat

melakukan

kunjungan

pada saat

liburan

Tingkat

frekuensi

kunjungan

ke daya

tarik wisata

Tanah lot

dalam 1

tahun

Tingkat

pemilihan

jumlah

kunjungan

ke daya

tarik wisata

tanah lot

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

IV.C.2

I

V.D.1

IV.D.2

IV.D.3

IV.E.1

IV.E.2

Sumber: diolah dari berbagai literature 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang diperlukan, dikelompokkan ke

dalam dua golongan yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sofyan Siregar

(2013:16) data primer adalah “data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama atau tempat obyek penelitian dilakukan.” Sedangkan data

sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan

pengolahannya. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan

dalam penelitian terhadap daya tarik wisata Tanah Lot, Bali, maka peneliti ini

mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel 3.2 berikut ini:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No

Jenis Data

Jenis

Data

Sumber Data

Digunakan Untuk

Tujuan Penelitian

T-1 T-2 T3

1 Profil tanah Lot Bali

Sekunder

Marketing

Tanah Lot Bali

-

-

2 Jumlah Wisatawan

Sekunder

Marketing

Tanah Lot Bali

-

-

3 Tanggapan

wisatawan terhadap

keunikan dan

keunggulan Tanah

Lot Bali

Primer

Wisatawan yang

berkunjung ke

Tanah Lot Bali

-

4 Tanggapan

wisatawan mengenai

keputusan

berkunjung

Primer

Wisatawan yang

berkunjung ke

Tanah Lot Bali

Sumber : Hasil Pengelolaan Data 2015

Keterangan :

T-1 : Untuk mengetahui Tanggapan Cultural Value yang terdiri dari Intellectual

Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy, , Harmony,

Mastery

T-2 : Untuk mengetahui tanggapan keputusan berkunjung

T-3 : Menjelaskan pengaruh Cultural Value terhadap keputusan berkunjung

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Populasi menurut Bungin dalam Sofyan siregar (2013:30) berasal dari bahasa

inggris yaitu population yang bearti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata

populasi dipakai untuk menyebutkan sekelompok obyek yang menjadi sasaran

penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari obyek penelitian yang

dapat berupa manusia dan sebagainya, sehingga obyek-obyek tersebut menjadi sumber

data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. Populasi dalam penelitian ini

adalah wisatawan mancanegara pada daya tarik wisata Tanah Lot sebanyak 772.870

wisatawan mancanegara

3.2.4.2 Sampel

Suatu penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi diteliti. Hal ini

disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan

tenaga, dan keterbatasan waktu. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan

mengambil sebagian dari populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang

diambil tersebut mewakili yang tidak diteliti (representative). Menurut sofyan siregar

(2013:34) sampel adalah “sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti.

Sampel yang baik dimana kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi adalah

sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik

populasi.” Dalam menentukan ukuran sampel, dapat dilakukan dengan menggunakan

teknik solvin dengan rumus:

n = N

_________________

1 + Ne2

Keterangan :

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir (e=0,01)

n = 772.870

_________________

1 + (772.870) . 0,12

= 99,98, diulatkan menjadi 100

Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal yang digunakan adalah 100

orang responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilam sampel untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai

karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut sofyan siregar (2013:30) teknik

sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk sampel yang akan digunakan

dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua

yaitu Probability sampling yang meliputi simple random, strata sampel,

disproposional sample, cluster sampel, dan double sample, kemudian yang kedua

adalah Nonprobability sampling yang meliputi convenience sampling, purposive

sampling, quota sampling, snowball sampling.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple Random Sampling yang

bearti memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam

suatu populasi untuk dijadikan sampel. Syarat pengambilan teknik ini anggota

populasi tidak memiliki strata sehingga relative homogen dan adanya kerangka sampel

yaitu merupakan daftar elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan

sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendadaan data untuk

kepentingan penelitian. Data yang telah terkumpul digunakan untuk menguji hipotesis

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

yang telah dirumuskan. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar

dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang telah diperlukan, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

dilakukan dengan meninjau serta mengamati perilaku wisatawan mancanegara

pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot, bali.

2. Wawancara

sebagai teknik komunakasi langsung dengan pihak Marketing Operational

Tanah Lot Bali untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan dan jumlah

wisatawan

3. Kuisioner

Merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar

pertanyaan tertulis. Kuisioner berisi pertanyaan dan pertanyaan mengenai

karakterisitik responden, pengalaman rsponden pada daya tarik wisata Pura

Tanah lot Bali.

TABEL 3.3

TEKNIK PENGUMPULAN DAN SUMBER DATA

No

Jenis Data

Sumber Data

Digunakan Untuk Tujuan

Penelitian

T-1 T-2 T3

1 wawancara Marketing Tanah Lot

Bali

V

-

-

2 kuisioner Wisatawan

mancanegara Tanah Lot

V

V

V

3 Observasi Cultural Value yang

dimiliki daya tarik

wisata Tanah Lot

-

V

-

Keterangan:

T-1: untuk mengetahui tanggapan Cultutral Value yang terdiri dari Intelectual

Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy, Harmony Mastery

T-2: untuk mengetahui tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

T-3: untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh Cultural Value terhadap keputusan

berkunjung.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, yang

selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat

dilihat apakah antara variabel Cultural Value (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap

variabel keputusan berkunjung (Y). Sebelum melakukan analisis data, dan juga untuk

menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, terlebih

dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran

serta kualitas data.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Pada suatu penelitian, data adalah hal yang terpenting karena data merupakan

gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai pembentuan hipotesis.

Benar tidaknya data akan menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar

tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian

ini menggunakan data Ordinal Scale.

Menurut Sugiyono (dalam Riskawati 2013:2) validitas adalah Suatu ukuran

yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang

kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Jenis validitas yang digunakan adalah

validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor

yang diperoleh dari masing- masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya.

Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.

Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran

statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut

mempunyai validitas.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas dari persamaan

regresi dan kontribusi yang disumbang variabel X terhadap variabel Y menurut (Ir.

Sofyan Siregar (2013:289) adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataandengan skor

total memakai rumus teknik korelasi yang rumusnya seperti berikut:

r = n (∑xy) – (∑x ) (∑y )

{n∑x2 – (∑x

2)}{n∑y

2 – (∑y

2)} (Ir. Sofyan Siregar (2013: 290)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

5. Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesis dengan kriteria, sebagai

berikut:

Jika r hitung positif dan r tabel ≥ 0,3 maka butir soal valid.

Jika r hitung negatif dan r tabel < 0,3 maka butir soal tidak valid.

Menurut Ir. Sofyan Siregar (2012:290) item yang dipilih (valid) adalah yang

memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang

seharusnya diukur.

TABEL 3.4

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

Cultural Value

Intellectual Autonomy

1 The uniqueness of cultural tradition

attraction concept of Bali at Tanah

Lot 0,888 0,30 Valid

2 The uniqueness of temple building

concept in the middle of sea at Tanah

Lot 0,681 0,30 Valid

3 The uniqueness of religion ceremony

at Tanah Lot 0,488 0,30 Valid

Affective Autonomy

1 How much you like the Balinese

culture and art that exist at Tanah Lot 0,514 0,30 Valid

2 How much you like the temple

building concept in the middle of sea

at Tanah Lot 0,574 0,30 Valid

3 How much you like the religion

ceremony at Tanah Lot 0,521 0,30 Valid

Embeddedness

1 The uniqueness of Balinese in life to

abide the cultural tradition rules at

Tanah Lot 0,537 0,30 Valid

2 The uniqueness of Balinese to keep

the cultural traditions of Bali at

Tanah Lot 0,462 0,30 Valid

3 The uniqueness of Balinese to respect

the cultural traditions of Bali at

Tanah Lot 0,850 0,30 Valid

Hierarchy

1 The attractiveness of the hierarchy /

caste system in the society life of

Balinese at Tanah Lot 0,535 0,30 Valid

2 The uniqueness of hierarchy / caste

system in the society life of Balinese

at Tanah Lot 0,440 0,30 Valid

3 The diversity of hierarchy / caste

system in the society life of Balinese

at Tanah Lot 0,644 0,30 Valid

Harmony

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 The harmony of Balinese life with

tourists who visit to Tanah Lot 0,480 0,30 Valid

2 The Harmony of Balinese life with

nature at Tanah Lot 0,667 0,30 Valid

3 The Harmony of Balinese life each

other at Tanah Lot 0,733 0,30 Valid

Mastery

1 The ability of Balinese to introduce

the cultural traditions of Bali to

tourist at Tanah Lot 0,703 0,30 Valid

2 The success of Balinese to introduce

the cultural traditions of Bali to

tourist at Tanah Lot 0,725 0,30 Valid

3 How much ambition of tourist to

cultural tradition that presented by

balinese at Tanah Lot 0,574 0,30 Valid

Keputusan Berkunjung

Product Choice

1 The attractiveness of tourism

attraction at Tanah Lot than other

tourism attractions 0,531 0,30 Valid

2 The easiness of accessibility to Tanah

Lot than other tourism attrations 0,712 0,30 Valid

3 The attractiveness of Tanah Lot

location than other tourism

destination places 0,492 0,30 Valid

4 The attractiveness of Tanah Lot

facilities than other tourism

destination place 0,557 0,30 Valid

Brand Choice

1 The popularity of Tanah Lot as a

destiantion based an uniquely nature

with culture concept 0,310 0,30 Valid

2 The easiness to get information about

Tanah Lot as as a tourism destination 0,768 0,30 Valid

Dealer Choice

1 The easiness to buy entry ticket of

Tanah Lot by travel agent 0,495 0,30 Valid

2 The easiness to buy entry ticket of

Tanah Lot at counter purchase 0,471 0,30 Valid

Purchase Timing

1 Willing to visit Tanah Lot on

Weekdays 0,510 0,30 Valid

2 Willing to visit Tanah Lot on

Weekend 0,612 0,30 Valid

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

3 Willig to visit Tanah Lot on Public

Holiday 0,789 0,30 Valid

Purchase Amount

1 Willng to visit Tanah Lot in within

one year 0,636 0,30 Valid

2 The number of tourists who

participate when they want to visit to

Tanah Lot 0,546 0,30 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang

reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat

dipercaya, jadi dapat diandalkan. Menurut Sugiono (dalam Riskawati 2013:2)

Reliabilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau

konsisten. Dalam pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua

atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti

sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila

dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Pengujian reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = Jumlah butir pertanyaan

∑σ t2 = jumlah varians butir tiap pertanyaan

σ t2 = Varian total

Untuk mengetahui nilai varians rumus yang digunakan:

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Keterangan :

n = Jumlah sampel

σ = Nilai varian

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)

sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes

secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Cronbach alpha

adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu

kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung

dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat

Cronbach alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal. Perhitungan

validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS

Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 20 for Windows sebagai berikut:

a. Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor

item pada data view.

b. Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian

(misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel

penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom measure

(skala ordinal).

c. Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analyze

d. Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

e. Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan

membandingkan data hitung dengan data tabel.

TABEL 3.5

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

(ΣX)2

ΣX2

-

n σ

2 =

n

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

No VARIABEL Chitung C

minimal Keterangan

1 Cultural Value 0,902 0,70 Reliabel

2 Keputusan

Berkunjung

0,831 0,70 Reliabel

Sumber :Hasil Pengolahan Data 2015

Tabel 3.5 menunjukkan nilai daripada variabel terikat dan variabel bebasnya,

dimana nilai tertinggi terdapat pada cultural value dengan Chitung sebesar 0,902 dan

keputusan berkunjung dengan perolehan Chitung sebesar 0,841 yang menunjukkan

bahwa instrumen penelitian pada variabel tersebut reliabel.

3.2.7 Rancangan Analisis Data Deskriptif dan Pengujian Hipotesis

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Pada penelitian ini digunakan dua jenis analisis, yaitu deskriptif khususnya

bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor

penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan

perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut

dapat diperoleh generelisasi yang bersifat komperehensif.

Sofyan Siregar (2013:100) mengemukakan bahwa analisis deskriptif

merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian

berdasarkan satu sampel. Analisis ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif.

Hasil analisisnya adalah apakah hipetesis penelitian dapat digereralisasikan atau tidak,

apabila hipotesis diterima, bila diterima bearti hasil penelitian dapat digeneralisasikan.

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel

penelitian sebagai berikut:

a. Cultural Value yang dilakukan di daya tark wisata Tanah Lot yang terdiri dari

Intellectual Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy,

Harmony, Mastery.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

b. Keputusan berkunjung ke daya tarik wisata alam Tanah Lot yang terdiri dari

pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu berkunjung,

dan jumlah pembelian.

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif

Setelah dilakukannya analisis deskriptif dan keseluruhan data yang diperoleh

dari responden telah terkumpul, maka dilakukan analisis berikutnya yaitu analisis data

verifikatif. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu

teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau

menggugurkan teori atau hasil penelitian tersebut. Langkahnya sebagai berikut:

1. Menyusun data, penyusunan data dilakukan dengan cara memeriksa

kelengkapan data mulai dari identitas responden hingga pengisian data yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian.

2. Memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul

3. Tabulasi data

a. Memberikan skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Mengubah jenis data

d. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian

4. Menganalisis data, dimulai dengan melakukan pengolahan data-data yang

diperoleh untuk dianalisis dengan menginterpretasi data berdasarkan hasil

perhitungan menggunakan rumus-rumus statistik

5. Pengujian

Proses pengujian hopitesis pada penelitian ini adalah metode eksplanatif, maka

analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis verifikatif merupakan analisis data yang dilakukan setelah data

seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi linier berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat

hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal ( ),( ),( ),( ),( ),( )

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

terhadap keputusan wisman untuk berkunjung pada Pura Tanah Lot. Adapun langkah-

langkah analisis verifikatif adalah sebagai berikut:

1. Method of Successive Internal (MSI), skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ordinal scale (skala ordinal) yaitu skala yang berbentuk peringkat yang

menunjukkan suatu urutan preferensi atau penilaian. Skala ordinal ini perlu

ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive

internal. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil

jawaban respoden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuesi

dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi

kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap

pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan sebagai berikut:

Scale Value = (Dencity at Lower Limit)-(Dencity at Upper Limit)

(Are Below Upper Limit)-(Are Below Lower Limit)

f. Hitungan skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban

persamaan berikut : Score = Score Value + Scale Value minimum (perkecil

dibawah) 1=1.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

Selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel bebas dengan variabel

terikat serta akan dilakukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan

tersebut.

3.2.7.3 Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan

bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain”. Sedangkan menurut

Silalahi (2009, hlm. 375) mengungkapkan bahwa:

Jika koefesien korelasi sama dengan atau mendekati +1, ini

mengindikasikan satu korelasi positif atau searah (direct) sempurna (perfect

positive correlation) yang didalamnya perubahan skor tinggi dalam satu

variabel disertai oleh perubahan ekuivalen dalam arah yang sama (same

diretion) dalam variabel lain, tanpa terkecuali.

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang

diteliti. Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.

Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah korelasi antara dua variabel yang

tidak mempunyai hubungan kasual atau sebab akibat atau hubungan fungsional.

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi yang

dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ { ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

N = Jumlah sampel

∑ = Kuadrat faktor variabel X

∑ = Kuadrat faktor variabel Y

∑ = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

Adapun tabel yang digunakan sebagai pedoman untuk memberikan

interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

TABEL 3.5

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 165)

Setelah menghitung korelasi sederhana, langkah selanjutnya yaitu

menghitung korelasi ganda menggunakan rumus berikut ini:

∑ ∑ ∑

Keterangan :

= Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor sub variabel

Y = Skor variabel terikat

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

3.2.7.4 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis determinasi dalam regresi berganda digunakan untuk mengetahui

presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel

dependen. Koefesien determinasi adalah kuadrat koefesien korelasi. Dalam

menggunakan koefesien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus

dikalikan 100%. Adapun rumus koefisien determinasi menurut Buchari Alma (2009,

hlm. 81) adalah sebagai berikut:

KP =

Keterangan :

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

3.2.8 Teknik Analisis Data

3.2.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut ir. Sofyan Siregar (2013:301) analisis regresi linear berganda adalah

suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas Cultural

Value (X) terhadap variabel terikat upaya meningkatkan keputusan berkunjung (Y)

untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau

lebih. Menurut ir. Sofyan Siregar (2013:301) dalam suatu penelitian saat tahap

menganilisa data, bila topik permasalahannya terdiri dari satu variabel tak bebas

(dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent) maka digunakan uji

statistik dengan metode regresi linear dengan dua atau lebih variabel bebas, berikut

gambarnya:

GAMBAR 3.1

REGRESI BERGANDA

Keterangan:

X1 : Intellectual Autonomy

X2 : Affective Autonomy

X3 : Embeddedness

X1

1

Y

X2

X5

X4

X3

X6

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

X4 : Hierarchy

X5 : Harmony

X6 : Mastery

Y : Keputusan Berkunjung

Menurut Sofyan Siregar (2013:301) Tujuan dilakukan uji hipotesis terhadap

penerapan metode regresi linear berganda adalah untuk mengetahui sejauh mana

silmutan antara kelompok variabel X terhadap variabel Y. Berikut adalah rumus

regresi linear berganda:

Keterengan:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi (keputusan berkunjung)

a = Harga Y bila X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan secara simultan dan parsial dengan

rumus sebagai berikut:

1. Pengujian Secara Simultan

Uji ini merupakan pengujian terhadap koofisien regresi secara bersama-sama

yaitu melihat dari semua pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y). menurut Ir. Sofyan Siregar (2013:18) uji secara simultan ini adalah uji

statistik bagi koefisien regresi yang bersama-sama mempengaruhi Y, uji ini

menggunakan uji F. berikut rumusnya:

F = R2

(n–m–1)

m (1 – R2)

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + e

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

Keterangan

R = Nilai korelasi

K = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah subjek (sampel)

2. Pengujuan Secara Parsial

Uji secara parsial yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu

koefisien regresi yang mempengaruhi Y, uji ini menggunakan uji t :

t0 = bi – Bi , i= 1,2,3

Sbi

Sebelum uji hipotesis dilakukan dengan pengujian secara simultan dan parsial,

maka dapat dilakukan dengan prosedur kerja uji asumsi regresi sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual

terdistribusi normal. Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah

normalitas, yaitu data sampel memenuhi persyaratan distribusi normal. Untuk

mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dapat

menggunakan normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan uji

normalitas:

a. Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal

b. Jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

c. Dilihat berdasarkan bentuk kurva, jika bentuk kurva tidak miring atau

cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk

lonceng yang hampir sempurna (bell-shapped-curve) maka data tersebut

berdistribusi normal

Pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for

Windows adalah sebagai berikut:

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

a. Buka file Analyze - regresi - linear

b. Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak

independent, kemudian klik save

c. Pada pada bagian Residul, centang (V) Unstandardized (abaikan kolom yang

lain) - klik Continue - klik OK (maka akan muncul variabel baru dengan nama

RES_1)

d. Pilih menu Analyze, lalu pilih Non- parametric Test, Legacy Dialogs - pilih

submenu 1-Sample K-S

e. Masukkan variabel unstandardized residual ke kotak Test Variable List

f. Pada Test Distribution centang (V) normal

g. Abaikan pilikan lain – OK

2. Uji Asumsi Multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang

tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda.

Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan

antara variabel bebas terhadap veriabel terikat menjadi terganggu. Parameter yang

sering digunakan untuk mendeteksi multikorlinieritas adalah nilai VIF (variance

inflation factor). Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai

VIF menjauhi 1 dan kurang dari 10. Dasar keputusan pada uji multikolineritas

adalah Melihat nilai Tolerance:

a. Jika nilai tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikolineritas

b. Jika nilai tolerance ≤ 0,10, maka terjadi multikolineritas

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

c. Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolineritas

d. Jika nilai VIF ≥ 10,00 maka terjadi multikolineritas

Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas antar variabel bebas

dilihat melalui nilai variance inflation factor (VIP) dengan bantuan SPSS 20 for

Windows yang dilakukan sebagai berikut:

a. Buka file Analisis regresi, Analyze - regression - linear

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

b. Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak

independent

c. Beri contreng pada Collinearity Diagnostics. Kemudian klik tombol Continue.

Pada kotak dialog sebelumnya klik tombol OK.

3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidak

samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau

disebut homoskedastisitas. Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi

heteroskedastisitas apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola

tertentu. Dasar pengambilan keputusan uji heterokedastisitas adalah :

Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel dan

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05

Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan bantuan

SPSS 20 for Windows sebagai berikut:

a. Klik Menu - Analyze - Regression - Linear. Setelah terbuka jendela,

Masukkan Variabel X ke kotak Variabel Independent dan masukkan Variabel

Y ke kotak Variabel Dependent.

b. Cari tombol "SAVE" lalu klik, cari "Unstandardized" lalu centang, OK dan OK

lagi.

c. Abaikan Output dan Lihat ada sebuah variabel baru dengan nama "RES_1"

d. Klik Transform - Compute Variabel. Pada Kotak "Target Variabel" isi dengan

RES2. Pada kotak "Numeric Expression" ketikkan rumus: "ABS_RES

(RES_1)“

e. Abaikan output dan lihat ada variabel baru dengan nama "RES2"

f. Klik Menu - Analyze - Regression - Linear: Keluarkan Variabel Y dari kotak

Variabel dependent dan masukkan variabel RES2 ke kotak Variabel dependent.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

g. Cari tombol "SAVE" lalu klik maka akan muncul jendela baru, cari

"Unstandardized" dan hilangkan centang, OK dan OK lagi

h. Lihat Output pada kolom "Sig.". Apabila nilai signifikansi (Sig.)> 0,05 maka

tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.

4. Uji Asumsi Autokolerasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik autokolerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara resudial pada satu

pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Untuk mengetahui

adanya autokolerasi dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for Windows

sebagai berikut:

a. Pilih menu Analyze - Regression – Linear

b. Masukkan variabel Y pada Dependent dan masukkan variabel X1, X2 dan X3

dan seterusnya pada Independent (s)

c. Pilih Statistics – Centang (v) Durbin-Watson (abaikan centangan yang lain).

d. Klik Continue – Ok

5. Uji Asumsi Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel yang

mempunyai hubungan linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:

Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y

adalah linear.

Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y

adalah tidak linear.

Uji Linearitas adalah bentuk hubungan antara variabel bebas X dan variabel

terikat Y adalah Linear. Untuk mengetahui adanya signifikasi dapat dilakukan

dengan bantuan SPSS 20 for Windows sebagai berikut:

a. Klik variabel view pada SPSS data Editor

b. Pada kolom Name, ketik X pada baris pertama dan ketik Y pada baris kedua

c. Pada colom decimals, ganti 0

d. Klik data view pada SPSS data Editor

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

e. Klik menu Analayze - Compare Means

f. Masukkan Variabel Y pada Dependent dan masukkan beberapa Variabel pada

Independent

g. Klik Options beri tanda centang pada pilihan Test for linearity, klik Continue

dan untuk mengakhiri klik OK, maka akan muncul outputnya

3.2.9 Rancangan Pengujian Hipotesis

Menurut Ir. Sofyan Siregar (2013:38) hipotesis adalah pernyataan sementara

yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya atau dugaan terhadap

hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Cara merumuskan hipotesis

terdapat 3 jenis hipotesis yaitu Hipotesis Penelitian yaitu hipotesis yang dibuat dan

dinyatakan dalam bentuk kalimat, Hipotesis Operasional yaitu mendefinisikan

hipotesis secara operasional variabel yang ada di dalamnya agar dioperasionalisasikan.

Hipotesis operasional ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Hipotesis alternative (Ha) merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu

masalah yang sedang dikaji bersifat tidak netral, sehingga berbunyi Ha = adanya

hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.

b. Hipotesis null (Ho) yang bersifat netral atau juga dapat didefinisikan suatu

pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti atau

kebalikan Ha. Ho = tidak ada hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.

Kemudian yang terakhir adalah hipotesis statistik dimana hipotesis operasional

yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur

yang dipilih oleh peneliti. Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji statistik dapat digunakan dengan beberapa metode tergantung dari

perumusan masalah dan jenis data yang digunakan sebagi berikut (Ir. Sofyan Siregar

2013:41):

1. Jika thitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Jika thitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Maka, kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini

secara uji parsial dapat ditulis sebagai berikut

1. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari

Intellectual Autonomy terhadap keputusan berkunjung.

2. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri

dari Affective Autonomy terhadap keputusan berkunjung.

3. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari

Embeddedness terhadap keputusan berkunjung.

4. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari

Hierarchy terhadap keputusan berkunjung.

5. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri

dari Harmony terhadap keputusan berkunjung.

6. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri

dari Mastery terhadap keputusan berkunjung.