Bab III Metodologi Penelitian -...

17
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Tahapan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1 di bawah ini. Gambar III.1. Diagram Alir Penelitian 28

Transcript of Bab III Metodologi Penelitian -...

Page 1: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

Bab III Metodologi Penelitian

III.1 Tahapan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

III.1 di bawah ini.

Gambar III.1. Diagram Alir Penelitian

28

Page 2: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

29

III.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Wilayah penelitian merupakan daerah dimana penelitian akan dilakukan dan

wilayah dimana terdapat sampel (obyek penelitian) yang akan diteliti. Masyarakat

yang tinggal di sekitar Sungai Kaligarang dipilih sebagai sampel dengan beberapa

anggapan, antara lain: masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kaligarang akan

lebih dominan merasakan manfaat maupun dampak negatif dari Sungai

Kaligarang. Selain itu masyarakat di sekitar Sungai Kaligarang juga memiliki

peranan yang cukup penting dalam usaha peningkatan kualitas air Sungai

Kaligarang.

Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober - November 2007 di Kelurahan

Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kotamadya Semarang. Kelurahan

Barusari ditetapkan sebagai lokasi penelitian karena dilewati oleh Sungai

Kaligarang. Selain itu karena di daerah ini banyak warganya yang tinggal di

pinggir Sungai dan masih banyak beberapa warga di kelurahan ini yang

melakukan aktivitas berhubungan dengan Sungai Kaligarang. Sehingga

diharapkan penelitian ini akan tepat sasaran karena masyarakat yang tinggal di

sekitar Sungai Kaligarang akan lebih dominan merasakan manfaat maupun

dampak negatif dari kondisi Sungai Kaligarang.

Page 3: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

30

Gambar III.2. Lokasi Penelitian di Kelurahan Barusari

Page 4: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

III.3 Kebutuhan Data

III.3.1 Data Primer

Di dalam penelitian ini memerlukan data-data primer antara lain sebagai berikut:

a. Latar belakang masyarakat: umur, jenis kelamin, pendidikan, jumlah

anggota keluarga, pekerjaan, penghasilan, pengeluaran, lama tinggal dan

status kepemilikan rumah.

b. Sikap masyarakat terhadap upaya konservasi Sungai Kaligarang

c. Aktivitas masyarakat di Sungai Kaligarang

d. Pandangan/ persepsi masyarakat terhadap kondisi air Sungai Kaligarang.

e. Tingkat kesanggupan membayar (WTP) masyarakat jika dilakukan

program peningkatan kualitas air Sungai Kaligarang.

III.3.2 Data Sekunder

Data-data sekunder yang diperlukan di dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

gambaran umum wilayah studi seperti: jumlah rumah tangga yang tinggal di

Kelurahan Barusari dan kualitas air Sungai Kaligarang Semarang.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

III.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei wawancara secara langsung ke

masyarakat yang dipandu dengan kuesioner yang telah disiapkan. Pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner disusun secara sistematis untuk memudahkan

responden dalam menjawabnya. Responden adalah orang yang memberikan

tanggapan atau respon atas pertanyaan yang diajukan. Sampel dalam penelitian ini

selanjutnya dapat disebut sebagai responden.

Analisis tingkat kesanggupan membayar (WTP) masyarakat dilakukan dengan

metode Contingent Valuation Method (CVM). Yaitu suatu metode valuasi yang

menanyakan secara langsung kepada masyarakat tingkat kesanggupan membayar

masyarakat (WTP). Metode CVM yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode permainan penawaran (Bidding Game). Pada proses valuasi dengan

metode permainan penawaran (Bidding game) ini harga tertentu telah ditetapkan

31

Page 5: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

oleh pewawancara, kemudian ditanyakan kepada responden. Bila responden

setuju pada harga yang ditawarkan maka harga dinaikkan dan terus dinaikkan

sampai responden menjawab tidak. Sebaliknya bila responden menjawab tidak

pada penawaran pertama, maka harga diturunkan dan terus diturunkan sampai

responden menjawab ya. Pada saat terjadi kesepakatan harga dengan konsumen/

responden, maka harga tersebut dianggap sebagai nilai lingkungan yang sanggup

dibayarkan oleh responden. Tahapan dalam teknik valuasi WTP dengan metode

permainan penawaran ini dapat dilihat pada Gambar III.3.

Gambar III.3. Tahapan dalam Valuasi WTP dengan Metode Permainan Penawaran (Bidding Game)

32

Page 6: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

III.4.1.1Penyusunan Hipotesis Pasar

Awal pelaksanaan metode CVM adalah membuat hipotesis pasar terhadap sumber

daya yang akan dievaluasi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu skenario yang dapat

memberikan gambaran secara jelas kepada responden tentang kebijakan maupun

program yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa responden akan

memperoleh “barang” yang diinginkan dalam pasar. Gambaran mengenai

kebijakan yang akan diambil sebaiknya juga mengikutsertakan instrumen

pembayaran bagaimana responden dapat membayar barang yang diinginkan

tersebut.

Desain metode CVM yang baik adalah dengan membuat/ menyediakan skenario

dan kebijakan yang realistis dan tidak rumit yang mudah dimengerti oleh

responden. Sehingga diharapkan dapat tercapai suatu transaksi yang memuaskan,

dimana responden memperoleh seluruh informasi, tidak ada paksaan dan

responden dapat mengidentifikasi keinginan terbaiknya. Transaksi yang

memuaskan akan menghasilkan WTP yang valid dan reliabel.

Pada penelitian ini sebelum memulai proses valuasi dijelaskan terlebih dahulu

kepada responden mengenai gambaran kondisi Sungai Kaligarang saat ini.

Kemudian dijelaskan program-program atau kebijakan yang dapat diterapkan

untuk menjaga/ meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang. Setelah itu baru

dipaparkan kepada responden manfaat apa saja yang akan diperoleh bila program/

kebijakan-kebijakan tersebut diterapkan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang antara lain adalah:

a. Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah.

b. Adanya larangan yang cukup keras untuk membuang sampah di

pinggir mapun ke dalam sungai.

c. Pembersihan/ pengerukan Sungai Kaligarang dari pulau-pulau sungai

yang ada di sekitarnya.

d. Pengawasan yang lebih ketat terhadap industri yang membuang

limbahnya ke Sungai Kaligarang.

33

Page 7: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

Manfaat yang akan diperoleh oleh warga jika ada program/ usaha untuk menjaga

& meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang ini antara lain adalah:

Air Sungai Kaligarang menjadi lebih jernih dan tidak kotor oleh

sampah-sampah.

Jumlah ikan yang hidup di Sungai Kaligarang akan semakin

bertambah, sehingga akan meningkatkan pendapatan para pencari ikan

di Sungai Kaligarang.

Mencegah kemungkinan terjangkitnya masyarakat dari penyakit-

penyakit seperti: diare, penyakit kulit, dll.

Beban pengolahan air baku PDAM Kota Semarang tidak terlalu tinggi

sehingga biaya pengolahan air baku dapat ditekan. Hal ini akan

berhubungan dengan kenaikan tarif retribusi PDAM pada pelanggan

yang tidak terlalu besar, karena biaya pengolahan dapat ditekan.

Mencegah potensi terjadinya banjir saat musim penghujan.

Sungai Kaligarang yang bersih dan nyaman akan membuka peluang

sebagai tempat rekreasi dan wisata air yang juga akan berdampak pada

meningkatnya sektor perekonomian daerah di sekitar Sungai

Kaligarang.

Mekanisme pembayaran juga perlu untuk dijelaskan yaitu dengan cara melalui

iuran bulanan yang dikumpulkan oleh aparat pemerintah misalnya kelurahan

untuk kemudian diserahkan kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).

Hal ini dilakukan untuk menggambarkan secara jelas skenario yang akan

dilakukan kepada responden untuk memastikan bahwa responden akan

memperoleh “barang” yang diinginkan dalam pasar.

III.4.1.2Pelaksanaan Survei

Survei dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu survei pendahuluan dan survei utama.

Tujuan dilaksanakannya survei pendahuluan adalah untuk melakukan uji coba

terhadap kuesioner yang telah disusun. Apakah responden dapat memahami

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner serta untuk melihat

kesesuaian pertanyaan yang diajukan dengan sasaran yang diharapkan. Selain itu

34

Page 8: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

survei pendahuluan juga dilakukan untuk menguji tanggapan responden terhadap

harga yang ditawarkan apakah sesuai atau tidak. Hasil survei pendahuluan ini

dievaluasi kemudian dilakukan perbaikan kuesioner bila memang diperlukan.

Tahap kedua adalah pelaksanaan survei utama untuk mendapatkan data yang

diperlukan.

III.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti misalnya: Bapedal

Provinsi Jawa Tengah, Kantor Kelurahan Barusari dan Biro Pusat Statistik (BPS)

Kota Semarang. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain

adalah jumlah rumah tangga di Kelurahan Barusari, peta Sungai Kaligarang dan

data mengenai kualitas air Sungai Kaligarang Semarang.

III.5 Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner dan wawancara. Kuesioner mencakup sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan penelitian dan disusun secara sistematis untuk mempermudah

responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Target

responden untuk penyebaran kuesioner adalah warga yang tinggal di sekitar

Sungai Kaligarang Semarang. Kemudian kuesioner digunakan di dalam

wawancara tatap muka secara langsung kepada responden. Hal ini dilakukan

untuk menghindari kesalahpahaman terhadap maksud dari pertanyaan yang ada

pada kuesioner.

Keuntungan penggunaan kuesioner dalam wawancara tatap muka dengan

responden masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kaligarang Semarang

adalah:

1. Rumusan petanyaan dapat disusun secara sistematis dan dipersiapkan

secara matang.

2. Dapat digunakan untuk pengumpulan data jumlah besar.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan seluruh data relatif singkat.

35

Page 9: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

4. Dapat dilakukan pengecekan kembali karena semua pertanyaan dan

jawaban responden tertulis dalam lembar kuesioner.

5. Terhindar dari penafsiran pertanyaan yang salah.

Secara umum prosedur penelitian dengan menggunakan kuesioner dapat dilihat

pada Gambar III.4 berikut ini:

Gambar III.4. Prosedur Pengambilan Data

III.5.1 Perancangan Bentuk Kuesioner

Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner ini sebagian besar adalah

pertanyaan tertutup dan beberapa pertanyaan terbuka.

• Pertanyaan tertutup

Jenis pertanyaan ini merupakan pertanyaan dengan pilihan jawaban yang

telah ditentukan. Tujuan dari penggunaan jenis pertanyaan ini adalah tidak

memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban

selain pilihan jawaban yang sudah ditetapkan. Hal ini akan memudahkan

dalam proses pengolahan data.

• Pertanyaan terbuka

Pada pertanyaan terbuka kemungkinan jawaban tidak ditentukan terlebih

dahulu sehingga responden bebas memberikan jawaban. Pertanyaan

terbuka ini digunakan dalam kuesioner hanya untuk pertanyaan-

36

Page 10: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

pertanyaan yang berhubungan dengan jumlah uang dan alasan mengapa

tidak bersedia untuk membayar. Hal ini ditujukan agar responden

memberikan jawaban pasti mengenai pertanyaan yang diajukan.

III.5.2 Struktur Kuesioner

Materi-materi dalam kuesioner disusun berdasarkan variabel-variabel yang telah

ditentukan sebelumnya. Struktur kuesioner yang digunakan dalam penelitian

dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut ini.

Tabel III.1. Struktur Kuesioner Aspek Komponen Materi Pertanyaan Kode

Latar Belakang/ Atribut Masyarakat

• Jenis kelamin • Usia • Pendidikan • Pekerjaan • Penghasilan • Jumlah anggota keluarga • Pengeluaran • Status kepemilikan rumah • Lama tinggal

Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11

Sikap & Perilaku Masyarakat terhadap Sungai Kaligarang

Penilaian/ motif masyarakat terhadap konservasi Sungai Kaligarang

• Pencemaran Sungai Kaligarang merupakan masalah penting meskipun tidak ada sama sekali orang yang menggunakan (stewardship value)

• Kewajiban menjaga Sungai Kaligarang untuk kepentingan generasi yang akan datang (bequest value)

• Penurunan jumlah ikan merupakan masalah yang serius (existence value)

• Sungai Kaligarang yang bersih & nyaman akan membuka peluang ekonomi/ bisnis (indirect value)

Q12

Q13

Q14

Q15

Aktivitas Masyarakat di Sungai Kaligarang

• Frekuensi mengunjungi Sungai Kaligarang • Penggunaan Sungai Kaligarang untuk

keperluan sehari-hari • Aktivitas yang sering dilakukan di Sungai

Kaligarang

Q16 Q17

Q18

Persepsi masyarakat terhadap kondisi air Sungai Kaligarang

• Kondisi air Sungai Kaligarang kotor • Sungai Kaligarang menimbulkan bau • Banyak sampah di sekitar/ dalam Sungai

Kaligarang • Sumber pencemaran Sungai Kaligarang • Ketergangguan masyarakat dengan kondisi

Sungai Kaligarang

Q19 Q20 Q21

Q22 Q23

Willingness To Pay (WTP) masyarakat

• Tanggapan terhadap program peningkatan kualitas air Sungai Kaligarang

Q24

37

Page 11: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

Aspek Komponen Materi Pertanyaan Kode • Kesediaan untuk berpartisipasi dalam program

peningkatan kualitas air Sungai Kaligarang dengan cara membayar

• Jumlah rupiah yang sanggup dibayarkan oleh masyarakat (WTP)

• Jumlah rupiah yang mampu dibayarkan oleh masyarakat (ATP)

• Alasan tidak bersedia membayar

Q25

Q26-Q32

Q33

Q34

Keterangan: Pilihan Jawaban; Q5 (tidak sekolah, SD, SMP, SMU, PT); Q6 (PNS/ TNI/ POLRI, wiraswasta/ perdagangan, buruh pabrik/ industri, karyawan swasta, lain-lain); Q10 (milik sendiri, sewa/ kontrak, dinas); Q11 (< 1, 1-5, 5-10, 10-20, >20); Q12-Q15 (setuju, ragu-ragu, tidak setuju), Q16 (tiap hari, tiap minggu, tiap 2 minggu sekali, tiap bulan, tidak tentu); Q17 (ya, jarang, tidak pernah); Q18 (sekedar lewat, bersantai/ menikmati pemandangan, berenang, memancing/ mencari ikan, piknik/ rekreasi keluarga, cuci baju/mandi, tidak pernah melakukan aktivitas apapun); Q19-Q21 (ya, ragu-ragu, tidak); Q22 (limbah industri, limbah domestik, pertanian, sampah sekitar sungai, lain-lain); Q23 (ya, ragu-ragu, tidak); Q24 (setuju, ragu-ragu, tidak setuju); Q25 (bersedia, ragu-ragu, tidak bersedia).

III.5.3 Prosedur Penyebaran Kuesioner

Setelah dilakukan pengarahan kepada surveior yang bertujuan untuk

menyampaikan maksud dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, maka

kuesioner siap disebarkan oleh surveior ke lokasi penelitian. Kuesioner kemudian

diisikan oleh surveior berdasarkan jawaban dari responden.

III.6 Teknik Sampling

Dalam suatu penelitian yang menggunakan metode survei, tidaklah perlu untuk

meneliti semua individu dalam populasi, karena di samping akan memerlukan

biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama (Sugiyono, 2004).

Oleh karena itu dilakukan pemilihan sampel untuk memperoleh sampel yang

representatif.

Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah

pemilihan sampel secara acak sederhana atau simple random sampling. Pada

teknik ini, setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

dipilih sebagai sampel. Prosedur yang dapat dilakukan pada simple random

sampling ini adalah:

1. Menentukan wilayah penelitian.

2. Mengetahui data jumlah penduduk di Kelurahan Barusari Semarang. Data

ini dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang.

38

Page 12: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

3. Menentukan banyaknya sampel yang akan diambil.

4. Mengambil sampel secara acak.

III.6.1 Penentuan Jumlah Sampel

Penelitian ini berkaitan dengan kualitas air Sungai Kaligarang yang melewati

Kelurahan Barusari, sehingga populasi yang menjadi obyek survei adalah

penduduk Kelurahan Barusari. Pemilihan anggota populasi sebagai sampel

dilakukan dengan acak. Metode pengambilan sampel ini disebut dengan Simple

Random Sampling. Yaitu pengambilan sampel secara acak terhadap populasi

sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih

sebagai sampel.

Banyaknya sampel tergantung dari populasi yang ada pada wilayah penelitian.

Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel mengacu pada rumus Slovin

dalam Sugiyono (2004).

Rumus Slovin yang dapat digunakan dalam penentuan jumlah sampel ini adalah

sebagai berikut:

n = N

1 + N e2 dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan

Sehingga bila jumlah populasi di dalam penelitian ini adalah 1724 rumah tangga,

dengan tingkat kesalahan (e) = 10% maka akan diperoleh ukuran sampel sebanyak

94,5 atau dapat dibulatkan menjadi 100 rumah tangga.

III.7 Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) jenis statistik, yaitu

statistik deskriptif dan statistik induktif. Kedua jenis statistik ini dapat digunakan

secara bersama-sama. Biasanya dimulai dengan statistik deskriptif lalu dilanjutkan

dengan berbagai analisis statistik induktif.

39

Page 13: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data

serta penyajian hasil peringkasan data tersebut. Data-data statistik yang

diperoleh dari hasil sensus, survei, atau pengamatan lainnya, umumnya

masih acak, mentah dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-

data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, yang dapat

ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik sebagai dasar untuk berbagai

pengambilan keputusan/ statistik inferensi. Selain itu untuk mengetahui

deskripsi data perlu juga dilakukan ukuran data atau ringkasan statistik

seperti mean, median dan modus.

Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

nilai median WTP yang merupakan kemauan/ kesanggupan maksimal

responden untuk membayar (WTPmaks). Pemilihan median WTP sebagai

WTP maksimum ini didasarkan oleh karakteristik data yang bersifat

campuran antara nominal, ordinal dan rasio (Ma’ruf, 2002).

2. Statistik Induktif/ Inferensi

Pada statistik induktif dilakukan berbagai analisis yang mengarah ke sebuah

pengambilan keputusan melalui estimasi, peramalan (forecast) dan uji

hipotesis. Namun yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

peramalan dan uji hipotesis. Statistik induktif dapat dilakukan dengan

metode parametrik maupun non parametrik. Statistik non parametrik

digunakan untuk melengkapi metode statistik parametrik, agar tidak terjadi

kesalahan dalam memilih metode statistik yang akan digunakan untuk

kegiatan inferensi. Hal ini disebabkan data-data dengan ciri tertentu yang

tidak bisa memenuhi asumsi-asumsi pada penggunaan metode parametrik.

Statistik parametrik mensyaratkan pada suatu asumsi bahwa sampel (data)

diambil dari populasi yang mempunyai distribusi normal serta variabel

(data) yang diuji haruslah data bertipe interval atau rasio yang tingkatannya

lebih tinggi daripada tipe nominal atau ordinal. Sedangkan pada statistik

40

Page 14: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

non parametrik tidak didasarkan pada asumsi bahwa data terdistribusi

normal dan dapat digunakan pada tipe data nominal atau ordinal.

Data yang diperoleh pada penelitian ini bersifat kualitatif sehingga analisis data

dengan statistik inferensi akan dilakukan menggunakan metode statistik non

parametrik.

III.7.1 Analisa Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel dalam

penelitian. Kekuatan hubungan ini dinyatakan melalui suatu nilai koefisien

korelasi yang berada antara 0 hingga 1. sedangkan bentuk/ arah hubungan, nilai

koefisien korelasi (R) dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-). Untuk

mengetahui besarnya derajat keeratan dari koefisien korelasi (R) dua variabel

terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Melihat tanda dari derajat keeratan tersebut, positif atau negatif. Korelasi

kedua variabel akan negatif apabila salah satu variabel memiliki hubungan

yang bertolak belakang dengan variabel lainnya. Dengan kata lain apabila

nilai satu variabel membesar maka nilai variabel lainnya mengecil.

Sedangkan korelasi kedua variabel akan bernilai positif jika hubungan

kedua variabel searah atau dengan kata lain apabila satu variuabel

membesar nilainya maka variabel lainnya ikut membesar dan sebaliknya

jika satu variabel mengecil nilainya maka variabel lainnya ikut mengecil.

2. Melihat besarnya nilai dari koefisien korelasi. Untuk membaca nilai dari

koefisien korelasi dapat digunakan klasifikasi hubungan statistika menurut

Guilford berikut ini:

Tabel III.2. Klasifikasi Hubungan Statistik Antar Variabel

Nilai Hubungan Statistika antar variabel

Keterangan

< 0,2 Hubungan antar variabel sangat kecil bisa diabaikan

0,2 - < 0,4 Hubungan antar variabel kecil 0,4 - < 0,7 Hubungan antar variabel sedang

0,70 - < 0,9 Hubungan antar variabel kuat 0,9 - < 1 Hubungan antar variabel sangat kuat

1 Hubungan antar variabel sempurna

41

Page 15: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

Setelah angka koefisien korelasi diperoleh kemudian dilakukan pengujian apakah

angka korelasi yang diperoleh benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis yang digunakan dalam uji korelasi ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi 0.

Hi : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi tidak 0.

Dasar pengambilan keputusan yang dapat digunakan adalah dengan

membandingkan nilai probabilitas.

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

III.7.2 Uji Sampel Bebas Kruskal-Wallis

Uji Kruskal-Wallis adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk

membandingkan beberapa kelompok yang berasal dari satu populasi namun

kelompok tersebut saling bebas atau tidak saling mempengaruhi. Persyaratan

untuk menggunakan uji ini adalah data bertipe nominal atau ordinal atau data

bertipe interval atau rasio namun tidak berdistribusi normal (Santosa, 2006).

Hipotesis yang digunakan bersifat komparatif atau perbandingan, yaitu:

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga atau lebih kelompok

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara ketiga atau lebih kelompok.

Dasar pengambilan keputusan yang dapat digunakan adalah (Santosa, 2006):

1. Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel

- Jika statistik hitung < statistik tabel, maka Ho diterima

- Jika statistik hitung > statistik tabel, maka Ho ditolak

2. Berdasarkan probabilitas

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

42

Page 16: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

III.7.3 Analisa Diskriminan

Analisis diskriminan adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk

memprediksi probabilitas obyek-obyek yang menjadi milik dua atau lebih

kategori yang benar-benar berbeda yang terdapat dalam satu variabel tergantung

didasarkan pada beberapa variabel bebas (Narimawati, 2008). Analisis

diskriminan digunakan untuk membuat satu model prediksi keanggotaan

kelompok, berdasarkan pada karakteristik-karakteristik yang diobservasi untuk

masing-masing kasus. Prosedur ini akan menghasilkan fungsi diskriminan yang

dibuat berdasarkan pada kombinasi-kombinasi linear yang berasal dari variabel-

variabel bebas yang dapat menghasilkan perbedaan paling baik antara kelompok-

kelompok yang dianalisis. Analisis diskriminan merupakan bagian dari analisis

multivariat, yaitu metode statistik yang secara bersama-sama atau simultan

melakukan analisis terhadap lebih dari dua variabel pada setiap obyek.

Analisis diskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokkan setiap

obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasar pada kriteria sejumlah variabel

bebas. Pengelompokkan ini bersifat mutually exclusive, yaitu jika obyek A sudah

masuk kelompok satu maka obyek tersebut tidak mungkin juga dapat masuk ke

dalam kelompok dua. Analisis kemudian dapat dikembangkan pada variabel bebas

mana saja yang membuat kelompok satu berbeda dengan kelompok dua.

Secara teknis analisis diskriminan mirip dengan analisis regresi, hanya pada

analisis diskriminan data variabel dependen harus berupa data kategori, sedangkan

untuk variabel independen berupa data non kategori (Santosa, 2006).

Tujuan analisis diskriminan secara umum adalah:

1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang jelas antar grup pada variabel

dependen.

2. Jika ada perbedaan, variabel independen mana pada fungsi diskriminan

yang membuat perbedaan tersebut.

3. Membuat fungsi atau model diskriminan yang pada dasarnya mirip dengan

persamaan regresi.

43

Page 17: Bab III Metodologi Penelitian - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-herdianaku-31583-4... · Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah. ... Struktur kuesioner

4. Melakukan klasifikasi terhadap obyek sesuai dengan variabel bebas yang

dimilikinya.

Pada analisis diskriminan akan dibuat sebuah model seperti regresi, yaitu adanya

sebuah variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. Model analisis

diskriminan berhubungan dengan kombinasi linear yang bentuknya sebagai

berikut:

Yi = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + ...... + bnxn

dengan :

Yi = variabel terikat yang merupakan nilai diskriminan dari responden ke-i

i = 1, 2, ......., n

a, b1, b2, b3, b = konstanta

x1, x2, x3, xn = variabel-variabel bebas

Dalam penelitian ini digunakan analisis diskriminan berganda karena ingin

diketahui hubungan secara bersama-sama atau simultan antara tingkat

kesanggupan membayar masyarakat (WTP) sebagai variabel terikat dengan usia,

pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengeluaran, jumlah anggota keluarga, lokasi

rumah, status kepemilikan rumah dan lama tinggal responden sebagai variabel

bebas.

44