BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
Embed Size (px)
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat
(sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliable)
tentang hubungan antara berpikir kreatif dengan hasil belajar Prakarya
dan Kewirausahaan pada siswajurusan Pemasaran di SMK Pertiwi
Bogor.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pertiwi pada jurusan
pemasaran yang beralamat JL Raya Cemplang km 19, kec. Cibungbulang
kab. Bogor Barat 16660. Wilayah Bogor Barat khususnya pada wilayah
Cibungbulang dipilih karena di wilayah tersebut terdapat sekolahan SMK
yang memiliki jurusan Pemasaran serta memiliki permasalahan terkait
hasil belajar dengan jumlah yang relative besar.
Penelitian ini dilaksanakan selama (Empat) bulan, terhitung mulai
dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2015. Dengan alasan pada
waktu tersebut kegiatan penelitian tepat secara situasi dan kondisi untuk
diteliti, serta sesuai dengan jadwal peneliti untuk melakukan penelitian.

33
C. Metode Penelitian
1. Metode
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.34
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan pendekatan korelasional. Metode ini dipilih karena sesuai dengan
tujuan penelitian yang ingin dicapai, yakni untuk menemukan penyebab
yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang
disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan
perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi.
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan hubungan timbal balik
antara variabel X (berpikir kreatif) dengan variabel Y (hasil belajar).
Kerlinger mengemukakan bahwa:
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar
variabel35
.
Sedangkan pendekatan korelasional adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu36
.
34Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 1 35Ibid., h. 7 36 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rinek Cipta, 2010), hal.
313

34
Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang
ingin dicapai, yakni untuk memperoleh informasi yang bersangkutan
dengan status gejala pada saat penelitian dilakukan. Selain itu juga untuk
menemukan adakah kecocokan antara variabel bebas (berpikir kreatif)
yang diberi simbol X sebagai variabel yang memberi hubungan dengan
variabel terikat (hasil belajar) yang diberi simbol Y. Apabila kedua
variabel tersebut memiliki kecocokan atau hubungan, maka seberapa erat
hubungannya, dan apakah hubungan tersebut berarti atau tidak.
2. Konstelasi Hubungan Antar Variabel
X Y
Keterangan : X = Berpikir Kreatif
Y = Hasil Belajar
Arah Hubungan
D. Populasi dan teknik sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya37. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMK Pertiwi Jurusan Pemasaran di Bogor Barat.
37Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta, 2011) hal. 90

35
2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X pada Jurusan di SMK Pertiwi Bogor Barat dengan jumlah 150 siswa.
Alasan peneliti memilih populasi tersebut karena pada siswa kelas X
Jurusan Pemasaran tengah mengikuti Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan serta siswa kelas X Jurusan Pemasaran tersebut memiliki
jumlah kelas yang relativ banyak, yaitu sebanyak 4 kelas.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut38
. Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi
terjangkau yang diambil menurut tabel Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan (sampling error) 5% sehingga populasi pada 150 siswa didapat
sampel sebanyak 105 siswa.
Teknik sampling dalam penelitian ini diambil secara proposional
dengan menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling).
Teknik ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa setiap unsur atau
anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel, yaitu dengan cara melakukan undian dari seluruh populasi
terjangkau yang ada. Teknik ini digunakan dengan harapan dapat
terwakilnya data dari populasi tersebut. Adapun jumlah sampel dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
38Ibid., p. 91

36
Tabel III.1
Daftar Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Perhitungan Sampel
X PM 1
X PM 2
X PM 3
X PM 4
39Siswa
34 Siswa
38 Siswa
39 Siswa
(39/150) x 105
(34/150) x 105
(38/150) x 105
(39/150) x 105
27
25
26
27
Total 150 Siswa 105
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Hasil Belajar
a. Definisi Konseptual
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dan perubahan
pola berpikir setelah mengalami interaksi dengan lingkungan,
pengalaman ataupun dalam proses pembelajaran baik secara
formal maupun non formal.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar memiliki tiga indikator yaitu Afektif, Kognitif
dan psikomotorik. Data skunder yang diperoleh dari nilai
pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X
Jurusan Pemasaran.

37
1. Berpikir Kreatif
a. Definisi Konseptual
Berpikir kreatif merupakan kunci lahirnya temuan-temuan
baru dalam pemecahan masalah secara logis dan obyektif.
Selain itu kekuatan berpikir kreatif terdapat pada kemampuan
seseorang dalam menghubungkan banyak pengetahuan yang
memunculkan banyak solusi dan gagasan baru.
b. Definisi Operasional
Berpikir kreatif mencerminkan empat indikator. Indikator
pertama adalah Orisinalitas dengan sub indikator, adanya ide-
ide baru, hasil berpikir sendiri, tidak Plagiat, unik. Indikator
kedua adalah Elaborasi dengan sub indikator,
mengembangkan gagasan orang lain, memperinci,
meningkatkan kualitas gagasan. Indikator ketiga adalah
Kefasihan dengan sub indikator, memahami masalah, mudah
memecahkan masalah, memberi ragam jawaban. Indikator
keempat adalah Keluwesan (Flexibility) dengan sub indikator,
universal, mencari banyak alternatif, bersifat netral. Berpikir
kreatif diukur dengan menggunakan instrumen berbentuk
skala likert.

38
c. Kisi-kisi instrumen Berpikir Kreatif
Kisi-kisi instrumen untuk mengukur berpikir kreatif terdiri
atas dua konsep instrumen yaitu yang diujicobakan dan kisi-kisi
instrumen final yang nantinya digunakan untuk mengukur
variabel berpikir kreatif
Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan
informasi mengenai butir-butir yang drop setelah dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas, serta memberikan gambaran seberapa
jauh instrumen final masih mencerminkan indikator variabel
berpikir kreatif. Kisi-kisi instrumen untuk mengukur berpikir
kreatif dapat dilihat pada tabel III.2.
Tabel III.2
Kisi-kisi Instrumen Berpikir Kreatif (Variabel X)
Indikator Sub indikator Uji coba
Drop No butir valid
Final (+) (-) (+) (-)
Orisinalitas
1. Adanya ide-ide baru 6 1, 10 6 1, 10 1, 5, 9
2. Hasil berpikir
sendiri
4, 2 17, 8 4 2 17, 8 2, 7, 15
3. Tidak Plagiat
3 9 - 3 9 3, 8
4. Unik 5, 16,
20
- - 5,16,
20
- 4, 14, 17
Elaborasi
1. Mengembangkan
gagasan
28 14 14 28 - 23
2. Memperinci
11, 12 - - 11,12 - 10, 11
3. Meningkatkan
kualitas gagasan
26 18 18 26 - 22

39
Kefasihan
1. Memahami masalah
13, 19 7 - 13,19 7 6, 12, 16
2. Mudah
memecahkanmasala
h
21, 24 15,
22 24 21 15,22 13, 18,
19
3. Memberi ragam
jawaban
23, 27 - 27 23 - 20
Keluwesan
(fleksibel)
1. Mencari banyak
alternatif
25, 29 30,
32 - 25,29 30,32 21, 24,
25, 27
2. Bersifat Netral 31, 33,
34
35 33 31, 34 35 26, 28,
29
Untuk mengisi setiap butir pertanyaan dalam instrumen
penelitian, responden dapat memilih salah satu jawaban dari 5
alternatif yang telah disediakan. Dari lima alternatif jawaban
tersebut diberi nilai 1 (satu) sampai 5 (lima) sesuai dengan tingkat
jawaban. Alternatif jawaban yang digunakan sebagai berikut:
Tabel III.3
Skala Penilaian Berpikir Kreatif
No Alternatif jawaban Item positif Item negatif
1 Sangat setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Ragu-ragu (R) 3 3
4 Tidak setuju (TS) 2 4
5 Sangat tidak setuju (STS) 1 5

40
22 xtxi
xixtrit
d. Validasi Instrumen Berpikir Kreatif
Proses pengembangan Instrumen berpikir kreatif dimulai
dengan penyusunan instrumen model skala likert yang mengacu
pada model indikator-indikator berpikir kreatif terlihat
pada tabel III.3.
Tahap berikutnya konsep instrumen dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu
seberapa jauh butir – butir indikator tersebut telah mengukur
indikator dari variabel berpikir kreatif sebagaimana tercantum
pada tabel III.2. Setelah konsep instrumen disetujui, langkah
selanjutnya adalah instrumen diuji cobakan kepada 30 siswa di
SMK Pertiwi Bogor (yang tidak masuk ke dalam sampel
penelitian).
Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil
uji coba instrumen, yaitu validitas butir dengan menggunakan
koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
39
Dimana :
rit= Koefisien skor butir dengan skor total instrumen
xi= Deviasi skor butir dari Xi
xt= Deviasi skor dari Xt
39DjaalidanPudjiono, Op.Cit.h. 86

41
2
2
11 st
si
k
krii
Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah r
tabel = 0.361, jika rhitung > r tabel, maka butir pernyataan
dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung < r tabel, maka butir
pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan
tersebut tidak digunakan atau harus di drop.
Hasil dari uji coba menunjukkan dari 35 butir pernyataan,
29 butir valid dan 6 butir drop, sehingga pernyataan yang valid
dapat digunakan sebanyak 29 butir pernyataan.
Selanjutnya menghitung reliabilitas terhadap 29butir
pernyataan yang telah dianggap valid dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach yang sebelumnya dihitung terlebih dahulu
varian butir dan varian total.
Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
40
Dimana :
r ii= Reliabilitas instrumen
k= Banyak butir pernyataan ( yang valid)
∑si2= Jumlah varians skor butir
st2= Varian skor total
40Ibid.,p.89

42
n
n
XiXi
St
2
2
2
Varians butir itu sendiri dapatdiperoleh dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
41
Dimana :
St2 = Simpangan baku
N = Jumlah populasi
∑Xi2
= Jumlah kuadrat data X
∑Xi = Jumlah data
Berdasarkan rumus di atas reliabilitas terhadap butir-butir
pernyataan yang telah dinyatakan valid dihitung sehingga didapat
jumlah varians butir (∑Si2) adalah 0,60 Selanjutnya dicari jumlah
varians total (St2) sebesar 161,62 kemudian dimasukkan dalam
rumus Alpha Cronbach dan didapat hasil rii yaitu sebesar 0,922.
Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam
kategori sangat tinggi, sesuai dengan kriteria yang ditunjukkan
oleh tabel Alpha Cronbach α ≥ 0,9 (proses perhitungan lihat pada
lampiran) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen
mempunyai reliabilitas tinggi dan 29 butir pernyataan inilah yang
digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur variabel
berpikir kreatif.
41Ibid., p. 310

43
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari Persamaan Regresi
Mencari persamaan regresi dengan rumus :
Ŷ = a + bX 42
Keterangan :
Ŷ = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi
Dimana koefiesien a dan b dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut :
43
42Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar.Pengantar Statistika. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 216 43
M Iqbal Hasan.Pokok-pokok materi Statistik 1.(Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h. 250

44
G. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X (Y-Ŷ)
Sebelumdata yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data
tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji
Liliefors, pada taraf signifikan (α) = 0,05.
Dengan hipotesis statistik:
Ho : Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi normal
H1: Galat Taksiran Regresi Y atas X tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian:
Terima Ho jika Lhitung< Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X
berdistribusi normal.
Tolak Ho jika Lhitung> Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Regresi
Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
persamaan regresi yang diperoleh merupakan bentuk linear
atau tidak linear
Dengan statistika :

45
Ho : Y = α + βX
Hi : Y ≠ α + βX
Kriteria pengujian :
Terima Ho jika Fhitung < Ftabel, maka persamaan regresi
dinyatakan linier.
Tolak Ho jikaFhitung> Ftabel, maka persamaan regresi
dinyatakan tidak linier.
H. Uji Hipotesis
a. Uji Keberartian Regresi
Uji keberartian regresi ini digunakan untuk mengetahui
apakah persamaan regresi yang diperoleh berarti atau tidak
berarti, dengan kriteria pengujian bahwa regresi sangat berarti
apabila Fhitung> Ftabel.
Dengan hipotesis statistik :
HO : β =0
H1 : β ≠ 0
Kriteria Pengujian :
Regresi dinyatakan positif signifikan jika Fhitung> Ftabel
Regresi dinyatakan negatif signifikan jika Fhitung< Ftabel

46
Untuk mengetahui keberartian dan linieritas persamaan regresi
di atas digunakan table ANAVA pada tabel III.4 berikut ini44
Tabel III.4
DAFTAR ANALISIS VARIANS
UNTUK UJI KEBERARTIAN DAN LINEARITAS REGRESI
Sumber
Varians
Bebas
(db)
Jumlah Kuadrat
(JK)
Rata-rata
Jumlah
Kuadrat
(RJK)
Fhitung
(Fo)
Ftabel
(Ft)
Total (T) N ΣY2
- - -
Regresi (a) L ∑
- - -
Regresi
(b/a) L b(Σxy)
Fo>Ft
Maka
Regresi
Berarti
Sisa (s) n – 2 JK(T) – JK(a) –
JK(b/a)
- -
Tuna Cocok
(TC) k – 2 JK(s) – JK (G)
Fo<Ft
Maka
regresi
linier
44
Ibid., p. 220

47
Galat (G) n- k
∑
∑
- -
b. Perhitungan Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh vasiabel X terhadap
variabel Y (besar kecilnya pengaruh antara kedua variabel), maka
menghitung rxy dapat menggunakan rumus rxy Product Moment dari
Karl Pearson sebagai berikut :
45
Keterangan :
rxy =Tingkat keterkaitan hubungan
x = Skor dalam sebaran X
y = Skor dalam sebaran Y
c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)
Untuk mengetahui keberartian pengaruh antara kedua
variabel digunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut :
45
Ibid, h 235

48
46
Dimana:
thitung = Skor signifikan koefisien korelasi
rxy = Koefisien korelasi product moment
n = banyaknya sampel/data
Hipotesis statistik:
Ho : ρ ≤ 0
Hi : ρ > 0
Dengan kriteria pengujian:
Koefisien korelasi dinyatakan signifikan jika thitung> ttabel
Koefisien korelasi dinyatakan signifikan jika thitung< ttabel
Koefisien korelasi dilakukan pada taraf signifikan (α=0,05) dengan
derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika Ho ditolak maka koefisien
korelasi signifikan, sehingga dapat disimpulkan antara variabel
X dan variabel Y terdapat hubungan positif.
46Ibid., p. 214

49
d. Perhitungan Koefisien Determinasi
Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien determinasi
(penentu) yaitu untuk mengetahui persentase besarnya variasi
variabel Y ditentukan oleh variabel X dengan menggunakan
rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = rxy² 47
Dimana :
KD = Koefisien determinasi
r xy = Koefisien korelasi product moment
47Ibid