BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

27
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quasi Experimental Design dan desain penelitiannya ialah Non-equivalent Control Group Design (Sugiyono, 2017), ilustrasi desain penelitian yang dimaksud. Tabel 3. 1 Rancangan Penelitaian Non-equivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O X O Kontrol O O Dimana: X : Model Pembelajaran PjBL-STEM O : Pretest-Posttest kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian Quasi Experimental digunakan agar mengetahui pengaruh model pembelajaran PjBL-STEM pada kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Cikijing tahun pelajaran 2020/2021. Disamping itu, yang menjadi variabel independennya ialah menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM kemudian untuk variabel dependennya ialah kemampuan berpikir kreatif. Desain penelitian Non-equivalent Control Group Design memberi kepada dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Sampel yang pertama kelas eksperimen yang sebelum dilakukan pembelajaran di beri pretest kemudian di beri perlakukan pembelajaran PjBL-STEM diakhiri dengan posttest. Untuk kelas kontrol juga sama di beri pretest sebelum pembelajaran serta posttest seusai pembelajaran, namun yang membedakan adalah tidak di berinya perlakukan pembelajaran PjBL- STEM tetapi menggunakan pembelajaran konvensional. Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik dikelompokkan dilakukan Test Pengetahuan Awal Matematis (PAM) untuk mengelompokkan berdasarkan PAM dari kedua kelas tersebut. Data yang didapatkan akan dilakukan pengukuran sebagai perbedaan pada kedua kelas. Sehingga setelah mengetahui perbedaannya,

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quasi Experimental Design

dan desain penelitiannya ialah Non-equivalent Control Group Design (Sugiyono,

2017), ilustrasi desain penelitian yang dimaksud.

Tabel 3. 1 Rancangan Penelitaian Non-equivalent Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O X O

Kontrol O O

Dimana:

X : Model Pembelajaran PjBL-STEM

O : Pretest-Posttest kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penelitian Quasi Experimental digunakan agar mengetahui pengaruh model

pembelajaran PjBL-STEM pada kemampuan berpikir kreatif matematis peserta

didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII di SMP

Negeri 1 Cikijing tahun pelajaran 2020/2021. Disamping itu, yang menjadi

variabel independennya ialah menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM

kemudian untuk variabel dependennya ialah kemampuan berpikir kreatif.

Desain penelitian Non-equivalent Control Group Design memberi kepada dua

sampel dengan perlakuan yang berbeda. Sampel yang pertama kelas eksperimen

yang sebelum dilakukan pembelajaran di beri pretest kemudian di beri perlakukan

pembelajaran PjBL-STEM diakhiri dengan posttest. Untuk kelas kontrol juga

sama di beri pretest sebelum pembelajaran serta posttest seusai pembelajaran,

namun yang membedakan adalah tidak di berinya perlakukan pembelajaran PjBL-

STEM tetapi menggunakan pembelajaran konvensional.

Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik dikelompokkan dilakukan Test

Pengetahuan Awal Matematis (PAM) untuk mengelompokkan berdasarkan PAM

dari kedua kelas tersebut. Data yang didapatkan akan dilakukan pengukuran

sebagai perbedaan pada kedua kelas. Sehingga setelah mengetahui perbedaannya,

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

31

akan dianalisis penyebab perbedaan tersebut berdasarkan perlakuan yang di beri.

Berikut skema dari desain penelitian ini.

Tabel 3. 2 Desain Penelitian PAM

Tingkat PAM Peserta

Didik

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tinggi KBK-PjBL-STEM-T KBK-K-T

Sedang KBK-PjBL-STEM-S KBK-K-S

Rendah KBK-PjBL-STEM-R KBK-K-R

Total KBK-PJbl-STEM KBK-K

Dimana :

1. KBK-PjBL-STEM-T adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta

didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis

Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM tinggi.

2. KBK-PjBL-STEM-S adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta

didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis

Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM sedang.

3. KBK-PjBL-STEM-R adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta

didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis

Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM rendah.

4. KBK-K-T adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang

memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM tinggi.

5. KBK-K-S adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang

memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM sedang.

6. KBK-K-R adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang

memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM rendah.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang memiliki

tujuan mengetahui efektivitas penerapan PjBL-STEM pada kemampuan berpikir

kreatif matematika peserta didik. Data kuantitatif yaitu angka, didatkan dari skor

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

32

tes Pengetahuan Awal Matematis (PAM) dan skor pretest serta posttest.

Kemudian untuk data kualitatif didapatkan berdasarkan data hasil angket skala

sikap peserta didik.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dari populasi Sekolah Menengah Pertama Negeri

I Cikijing tahun ajaran 2020-202 kelas VIII dengan total kelas ada 5 kelas.

Dimana metode pengambilan sampel dilakukan dengan probability sampling dan

teknik simple random sampling. Populasi kelas VIII didasarkan pada informasi

dari beberapa guru di sekolah tidak terdapat pengelompokan kelas yang lebih

unggul serta kelas biasa pada dua kelas sampel kemudian rerata kemampuan

peserta didik tidak terlampau jauh pada masing-masing kelas. Sehingga metode

pengambilan sampel dikerjakan menggunakan probability sampling dan teknik

simple random sampling. Menurut Holland dan Wainer dalam (Alwi, 2015)

mengungkapkan menggunakan sampel yang beda berdasarkan satu populasi tidak

memberi perbedaan yang signifikan. Hasil pada sampel senilai 2% tidak

terlampau berbeda nyata dengan hasil 10% dari populasi yang sama. Dalam studi

eksperimental yang dilakukan pengontrolan tinggi, dianggap cukup masing-

masing kelompok yang terdiri dari delapan hingga sepuluh subyek agar

memperoleh hasil yang lebih tepat, meski uji statistik umumnya menunjukkan

signifikansi ketika sampelnya relatif besar.

Berdasarkan pertimbangan dan ungkapan tersebut, dipilih dua kelas untuk

dijadikan kelas eksperimen yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM serta

kelas kontrol yang memakai pembelajaran konvensional seperti metode ceramah

atau metode umum diterapkan pada sekolah tersebut. Peserta didik yang menjadi

sampel penelitian sebagai sumber data adalah peserta didik kelas VIII A yang

terdiri dari 12 peserta didik menjadi kelas eksperimen dan kelas VIII B yang

terdiri dari 13 peserta didik menjadi kelas kontrol.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu tes serta non-tes.

Instrumen penelitian tes yakni soal pretest, posttest, serta soal PAM dan non-tes

yaitu skala sikap.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

33

1. Tes Kemampuan Awal Matematika

Tes kemampuan awal matematika atau pengetahuan awal matematika

dilakukan sebanyak satu kali sebelum pembelajaran dilakukan. Tes PAM berupa 4

soal uraian yang memuat materi mata pelajaran matematika sebelumnya yaitu

materi kelas 7. Tes ini bertujuan untuk melakukan organisir peserta didik kedalam

kriteria tinggi, sedang serta rendah.

2. Tes Kemampuan Bepikir Kreatif Matematis

Tes ini dilaksanakan dua kali yaitu pretest serta posttest. Dilaksanakannya

pretest memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis

peserta didik sebelum mendapatkan perlakukan. Posttest memiliki tujuan agar di

dapat kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik setelah mendapatkan

perlakuan. Tes ini bertujuan agar mengetahui ada peningkatan ataupun tidak.

Dalam mengevaluasi hasil kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik,

digunakan pedoman penskoran menurut (Hendriana & Soemarmo, 2017).

Sebelum instrumen digunakan pada penelitian, instrumen tes ini diujicobakan

terlebih dahulu dengan dua tipe soal dengan setiap tipe ada 4 soal yang dimana

setiap soal pada tiap tipe soal setara dengan indikator kemampuan berpikir kreatif

matematis. Tes diujicobakan kepada kelas IX SMP Negeri 1 Cikijing karena

sudah mendapatkan materi yang diujikan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui

kelayakan soal sebagai instrumen penelitian. Kemudian seusai dilakukan uji coba

soal dan selanjutnya dilaksanakan analisis untuk mengetahui keshahihan dari

instrumen tes dengan langkah berikut.

a. Validitas

Kevalidan suatu butir soal dilakukan uji validitas item, dengan memakai

rumus korelasi product moment sampai didapatkan nilai r hitung, kemudian r

hitung itu dibandingkan dengan nilai r tabel agar mendapatkan suatu ketentuan,

dengan suatu ketentuan hipotesis berikut:

H0 : butir soal termasuk kedalam butir soal valid

H1 : butir soal termasuk kedalam butir soal tidak valid

Apabila didapat r hitung > r tabel, Ho diterima, yang artinya butir soal

termasuk soal yang valid, dan jika didapat r hitung < r tabel, H0 ditolak, hal ini

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

34

berarti butir soal termasuk pada soal yang tidak valid. Adapaun untuk

mendapatkan nilai r hitung adalah dengan rumus berikut ini.

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

Dimana :

skor koefisien relasi antara variabel X serta variabel Y

skor seluruh peserta didik masing-masing item soal

skor semua item soal masing-masing peserta didik

banyaknya responden

(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)

Setelah diperoleh hasil dari analsis teknik korelasi Product Moment,

dilanjutkan dengan intrepretasi nilai koefisien korelasi tersebut. Pada tabel 3. 3

tersaji mengenai interpretasi validitas item untuk menganalisis soal, yaitu.

Tabel 3. 3 Klasifikasi Nilai r Pada Validitas

Nilai Klasifikasi

0,00 0,20 Sangat Rendah

0,20 0,40 Rendah

0,40 0,60 Cukup

0,60 0,80 Tinggi

0,80 1,00 Sangat Tinggi

Berikut disajikan perolehan hasil perhitungan validitas dari butir-butir soal

yang telah diujicobakan.

Tabel 3. 4 Analsis Validitas Pada Uji Coba Soal

Tipe Soal Nomor Soal R Validitas Klasifikasi r

A

1 0,81 7,61 Valid Sangat

tinggi

2 0,35 2,08 Valid Rendah

3 0,60 4,07 Valid Cukup

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

35

Tipe Soal Nomor Soal R Validitas Klasifikasi r

4 0,28 1,60 Tidak

Valid Rendah

B

1 0,87 9,13 Valid Tinggi

2 0,51 3,12 Valid Cukup

3 0,73 5,63 Valid Tinggi

4 0,41 2,39 Valid Cukup

b. Realibilitas

Dalam penentuan reliabilitas soal, digunakan rumus Cronbach Alpha, hal

ini digunakan karena dalam instrumen yang akan diuji reliabilitasnya adalah

soal uraian, maka rumus yang cocok yaitu Cronbach Aplha. Rumus dalam

pencarian koefisien Cronbach Alpha yaitu:

(

)(

)

Dimana:

: Reliabilitas instrumen

: Banyaknya butir item yang diujikan.

: Bilangan konstanta

: Total varians soal.

: Varians soal

Setelah itu, koefisien Cronbach Alpha akan dibandingkan dengan kriteria

pencapaiannya. Adapun kriteria terlihat dalam Tabel 3.5

Tabel 3. 5 Kritera Realibilitas

R Klasifikasi

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < ≤ 0,60 Sedang

0,20 < ≤ 0,40 Rendah

0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah

≤ 0,00 Tidak reliabel

(Juliandi, Irfan, and Manurung 2014)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

36

Rekapitulasi hasil uji realibilitas yang termuat dalam tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Uji Realibilitas Butir Soal

Tipe Soal Realibilitas Instrumen Klasifikasi

A 0,21 Rendah

B 0,53 Sedang

c. Daya Beda

Kualitas pembeda dapat terlihat terhadap murid yang tinggi dan rendah,

maka dalam suatu butir soal diperlukan kualitas pembeda yang baik. Hal

tersebut bisa ditentukan dengan menganalisis kualitas pembeda pada tiap butir

soal yang akan dipakai. Berikut merupakan rumus yang dipakai peneliti dalam

penentuan kualitas pembeda pada butir soal tes objektif yaitu:

Dimana:

: indeks daya pembeda butir soal

: rerata skor jawaban peserta didik kelompok atas

: rerata skor jawaban peserta didik kelompok bawah

: Skor Maksimum Ideal

Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP 0,70 Baik

0,20 < DP 0,40 Cukup

0,00 < DP 0,20 Buruk

DP 0,00 Sangat Buruk

(Lestari & Yudhanegara, 2017)

Hasil analisis uji coba soal daya beda pada tiap item termuat dalam tabel

3.8.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

37

Tabel 3. 8 Hasil Uji Daya Beda Instrumen

Tipe Soal Nomor Soal Klasifikasi

A

1 90 60 123 0,24 Cukup

2 50 39 174 0,06 Jelek

3 52 15 368 0,10 Jelek

4 23 17 194 0,03 Jelek

B

1 120 50 225 0,31 Cukup

2 27 14 180 0,07 Jelek

3 58 20 176 0,22 Cukup

4 13 4 345 0,03 Jelek

d. Indeks kesukaran

Dalam menganalisis tingkat kesukaran butir soal dipakai rumus yaitu:

Dimana:

: Indeks kesukaran

: total skor grup atas butir soal

: total skor grup bawah butir soal

: total skor ideal pada buti soal

Hasil dari tingkat kesukaran tersebut dibandingkan dengan kriteria yang

sudah ditentukan, kriterianya terdapat dalam tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Nilai Kriteria

Sangat Sukar

Sukar

Sedang

Mudah

Sangat Mudah

(Hendriana, 2017)

Rekapitulasi analisis uji coba daya beda soal, dalam tabel 3.10

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

38

Tabel 3. 10 Hasil Uji Daya Beda Insrtrumen

Tipe Soal Nomor Soal Klasifikasi

A

1 90 60 123 0,66 0,58 Sedang

2 50 39 174 O,19 0,18 Sngat Sukar

3 52 15 368 0,09 0,09 Sangat Sukar

4 23 17 194 0,13 0,07 Sangat Sukar

B

1 120 50 225 0,38 120 Sukar

2 27 14 180 0,11 27 Sangat sukar

3 58 20 176 0,31 58 Sukar

4 13 4 345 0,02 13 Sangat sukar

Maka rekapitulasi hasil analisis instrumen tes yang telah dilakukan yaitu:

Tabel 3. 11 Rekapitulasi Hasil Uji Coba

Tipe

Soal

No

Soal Validitas Realibilitas Daya Beda Indeks Kesukaran Interpretasi

A

1 0,71 Valid

(0,21)

Rendah

0,24 Cukup 0,66 Sedang Dibuang

2 2,08 Valid 0,06 Jelek 0,19 Sangat

Sukar Dibuang

3 4,07 Valid 0,10 Jelek 0,09 Sangat

Sukar Dibuang

4 1,60 Tidak

Valid 0,03 Jelek 0,13

Sangat

Sukar Dibuang

B

1 9,13 Valid

(0,53)

Cukup

0,31 Cukup 0,38 Sukar Dipakai

2 3,12 Valid 0,07 Jelek 0,11 Sangat

Sukar Dipakai

3 5,63 Valid 0,22 Cukup 0,31 Sukar Dipakai

4 2,39 Valid 0,03 Jelek 0,0 Sangat

Sukar Dipakai

3. Instrumen Skala Sikap

Pada penelitian ini skala sikap yang dipakai dalam pengumpulan data terkait

sikap peserta didik pada pengajaran Project Based Learning (PjBL) berbasis

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

39

STEM yang disusun berdasarkan skala likert. Skala Likert yang digunakan

menggunakan skala Likert model secara apriori (persentase). Peserta didik dapat

memilih jawaban yang berdasarkan pengalaman mereka. Masing-masing

pertanyaan diberi empat opsi pernyataan sikap, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Tidak Setuju (TS) serta Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun untuk rubrik skor

dalam penilaian skala Likert menurut (Salmaniah dkk, 2015) terdapat pada tabel

3.11 :

Tabel 3. 12 Rubrik Skor Angket Skala Sikap Peserta Didik

Pernyataan Postif Pernyataan Negatif

Respon Peserta didik Skor Respon Peserta didik Skor

Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga proses

pengumpulan data yang dihasilkan dari PAM, tes kemampuan berpikir kreatif

serta skala sikap.

D. Teknik Pengumpulam Data

Metode Pengumpulan data diperlukan agar pengabilan data dapat diperoleh

dengan mudah. Berikut pengumpulan data yang digunakan peneliti.

Tabel 3. 13 Teknik Pengumpulan Data

No. Data Sumber Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

yang

Digunakan

1

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Matematis

Peserta Didik

kelas sampel

Pretest serta

Posttest Perangkat tes

2

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Matematis

Peserta Didik

kelas sampel

Pretest serta

Posttest Perangkat Tes

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

40

No. Data Sumber Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

yang

Digunakan

3 Skala Sikap

peserta didik

Peserta Didik

kelas sampel Skala Likert

Lembar Skala

Sikap

(Angket)

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 1

Dalam memberi jawaban pada rumusan masalah yang pertama, mengenai

peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang memperoleh

perlakuan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) berbasis STEM serta pembelajaran konvensional maka

dilakukan dengan pengolahan data hasil pretest serta posttest yaitu melakukan

pengujian gain ternormalisasi yang kemudian dilanjutkan analisis dengan

menggunakan software SPSS. Beberapa langkah yang dilaksanakan ialah

melakukan pencarian skor gain ternormalisasi yang diperoleh berdasarkan nilai

pretest serta posttest peserta didik dari kelas yang memperoleh pengajaran dengan

memakai model PjBL-STEM. Kemudian skor gain itu dilakukan perhitungan

menggunakan rumus gain faktor. Ketika telah memperoleh skor gain untuk setiap

peserta didik, langkah berikutnya ialah melakukan perhitungan rerata gain serta

mengklasifikasikannya. Berikut merupakan rumus gain ternormalisasi

(normalized gain) berdasarkan Hake (1999) :

n-gain

Dari rumus tersebut, nilai n-gain yang didapat berada di angka 0 hingga 1,

untuk peserta didik yang memperoleh nilai pretest serta posttest sama maka

memperoleh nilai n-gain 0, sedangkan ketika peserta didik yang memperoleh nilai

pretest 0 serta mencapai nilai maksimal ketika posttest maka mendapatkan nilai n-

gain 1. Kriteria gain ternormalisasi dikelompokkan pada tabel 8 berikut:

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

41

Tabel 3. 14 Kriteria ternormalsasi

Nilai N-gain Kriteria

N-gain 0,7 Tinggi

0,3 < N-gain < 0,7 Sedang

N-gain ≤ 0,3 Rendah

(Lestari & Yudhanegara, 2017)

Jika data hasil posttest berdistribusi normal serta variansnya homogen

selanjutnya dilakukan uji t-bebas (independent), namun apabila ada asumsi yang

tidak terlengkapi, data dilakukan analisis menggunakan uji statistik non-

parametrik, ialah pengujian Mann-Whitney.

a. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilaksanakan pengujian prasyarat

analisis diantaranya:

1) Uji normalitas

Dalam pengujian normalitas data bisa memakai pengujian kolmogorov

smirnov. Beberapa tahapannya yaitu:

(a) Memastikan Hipotesis

H0: Populasi berdistribusi normal

H1: Populasi tidak berdistribusi normal

(b) Memastikan Nilai

(c) Uji Statistik

(d) Memastikan Kriteria Pengujian Hipotesis

Apabila nilai | | terbesar < nilai tabel Kolmogorov Smirnov, H0

diterima dan data berdistribusi normal.

Apabila nilai | | terbesar > nilai tabel Kolmogorov Smirnov, H0

ditolak dan data tidak berdistribusi normal.

(e) Memberi Kesimpulan

(Rahayu, 2017: 31-32)

Uji normalitas data bisa dikerjakan berbantuan Software SPSS ialah Analisis

nonparametric test 1-Sample K-S. Agar didapat data berdistribusi normal

ataupun tidak, haruslah melihat angka Asymp. Sig. (2-tailed) akan ada dua

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

42

macam asumsu berdasarkan angka signifikansi tersebut yaitu data berdistribusi

normal jika nilai signifikansinya (p) > 0,05 sedangkan data berdistibusi tidak

normal jika nilai signifikansinya(p) < 0,05 (Sufren and Natanael 2014: 66-67)

2) Uji Homogenitas Varians

Uji homogen varians dilaksanakan dalam memberi kepastian kedua

kelompok yang disandingkan adalah kelompok yang memiliki varians

homogen. Uji homogen varins untuk dua kelompok data, bisa dikerjakan

memakai uji F. Beberapa tahapannya yaitu:

Varians ( ∑

Ketentuannya yaitu:

Apabila < kedua varians yang diuji homogeny

Apabila ≥ kedua varians yang diuji tidak homogen

(Kariadinata, 2012: 208-209)

Uji homogenitas varians dapat dilakukan dengan Software SPSS ialah

menggunakan Analyze – Compare Means – Independent Sample Test,

hasilnya, akan kita lihat nilai Sig. Apabila nilai Sig. > 0,05 data kedua

kelompok dapat dianggap homogenya secara varians (Sufren and Natanael

2014 : 114).

b. Uji t-bebas

1) Jika data hasil penelitian berdistribusi normal serta memiliki varians yang

homogen, diteruskan pengujian t-bebas pada data gain. Beberapa

tahapannya yaitu:

(a) Memastikan hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif

pada peserta didik yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM

serta model pembelajaran konvensional.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

43

H1 : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada

peserta didik yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM serta

model pembelajaran konvensional.

(b) Memastikan Nilai Statistik Uji

Dimana:

serta : rerata

: simpangan baku

serta : banyaknya data

(c) Menentukan Tingkat Signifikansi (α)

Dengan:

= derajat kebebasan =

(Rahayu, 2017)

Pada Software SPSS cara membaca tabel Independent Sample T-Test yaitu

dengan melihat angka pada Sig. terlebih dahulu, bila lebih besar dari 0,05;

maka lihat nilai t serta sig. (2-tailed) dalam equal variance assumed. Jika Sig.

lebih kecil dari 0,05; lihat nilai t serta Sig. (2-tailed) dalam equal variance non

assumed (Sufren and Natanael 2014 : 114).

c. Uji Mann-Whitney

Apabila data tidak berdistribusi normal, diteruskan pengujian statistik non-

parametrik dengan pengujian Mann-Whitney. Beberapa tahapannya yaitu:

1) Menentukan Hipotesis

: Tidak ada perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada

peserta didik yang memakai pembelajaran dengan PjBL-STEM dan

model pembelajaran konvensional.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

44

: Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada

peserta didik yang memakai pembelajaran dengan PjBL-STEM dan

model pembelajaran konvensional.

2) Memastikan nilai uji statistik

Rumus Mann-Whitney U menggunakan pendekatan Z:

[∑ ∑ ]

Dimana:

: Rank untuk

: Rank untuk

N :

3) Memastikan nilai kritis

Dimana, = taraf signifikansi

4) Memastikan kriteria uji hipotesis

Apabila > , H0 diterima serta apabila ≤ , H0

ditolak.

5) Memberi kesimpulan

(Lestari & Yudhanegara, 2017)

Dengan menggunakan Software SPSS dapat dilakukan dengan Analyze –

Nonparametric test – 2 Independent Sample. Output akan memperlihatkan nilai

Asymp. Sig. (2-tailed), nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 memiliki

artian ada perbedaan yang signifikan pada kedua sampel (Sufren and Natanael,

2014 ).

2. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 2

Dalam memberi jawaban pada rumusan masalah kedua, mengenai perbedaan

pencapaian kemampuan berpikir kreatif peserta didik antara yang memakai

pembelajaran dengan PjBL-STEM dengan pembelajaran konvensional

berlandaskan tingkat Pengetahuan Awal Matematika (PAM) yang kategorinya

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

45

Tinggi, Sedang, Rendah. Tahapan awal yang perlu dilaksanakan ialah melakukan

olah data pada beberapa data kuantitatif dengan cara mengelompokkan peserta

didik keadalam tiga rangking, yakni: Rangking Atas (kelompok peserta didik

yang tergolong pandai), Rangking Tengah (kelompok peserta didik yang

tergolong cukup/sedang) serta Rangking Bawah (kelompok peserta didik yang

tergolong lemah), dengan menggunakan patokan sebagai berikut:

Mean + 1 SD Ranking Atas

Mean ± 1 SD

Ranking Tengah

Mean - 1 SD

Ranking Bawah

Rumus Standar Deviasi

√ ∑ ∑

Dimana :

SD : Standar Deviasi

N : Total data

X : Skor peserta didik

Analisis data yang dikerjakan ialah Analisis Of Varian (ANOVA) dua jalur

memiliki tujuan dalam melihat penyebab pada kedua unsur yang terdiri dari

beberapa kriteria pada sebuah variabel. Beberapa tahapannya yaitu:

a) Menentukan Hipotesis

Persyaratan yang perlu terpenuhi dalam melaksanakan pengujian ANOVA

yaitu:

Ho: Data adalah data tidak berdistribusi normal.

H1: Data adalah data berdistribusi normal.

b) Menguji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dipakai dalam mendapati normal tidaknya hasil

posttest. Dalam penelitian ini pengujian normalitas yang dipakai yaitu

kolmogorov smirnov. Beberapa tahapannya yaitu :

(1) Menentukan formula hipotesis

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

46

Nilai posttest dari model pembelajaran PjBL-STEM serta

konvensional berdistribusi normal

Nilai posttest dari model pembelajaran PjBL-STEM serta

konvensional tidak berdistribusi normal.

(2) Memastikan nilai (level signifikansi )

(3) Memastikan nilai uji statistik

(a) Memastikan Rata-rata menggunakan rumus:

Dimana:

: Rerata skor peserta didik kelas yang memakai model

pengajaran PjBL-STEM serta konvensional.

∑ : Total skor masing-masing kelas yang memakai PjBL-STEM

serta konvensional.

: banyaknya peserta didik kelas yang memakai model pembelajaran

PjBL-STEM MID dan konvensional.

(b) Memastikan Standar deviasi menggunakan rumus:

√∑

Dimana:

: Standar deviasi kelas yang memakai model pembelajaran PjBL-

STEM serta konvensional.

: Angka pada data ke- pada kelas yang memakai model

pembelajaran PjBL-STEM dan konvensional.

: Rata-rata skor peserta didik yang menggunakan menggunakan

model pembelajaran PjBL-STEM dan konvensional.

N : Banyaknya peserta didik di kelas yang model pembelajaran

PjBL-STEM dan konvensional.

(c) Memastikan nilai Z

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

47

Dimana:

: transformasi dari angka ke notasi dalam distribusi normal.

(d) Membuat tabel FT serta FS

(e) Melakukan pencarian nilai yang terbesar dari hasil | |.

(4) Memastikan nilai tabel

Agar memperoleh nilai kuantil kolmogorov, dengan melihat nilai tabel

berdasarkan serta Total responden dalam tabel kolmogorov

smirnov.

(5) Memastikan kriteria pengujian hipotesis

H0 ditolak : apabila nilai | | terbesar ≥ nilai tabel Kolmogorov

Smirnov

H0 diterima : apabila nilai | | terbesar < nilai tabel Kolmogorov

Smirnov.

Dalam melakukan uji normalitas yang dilaksanakan menggunakan uji

kolmogorov smirnov dengan bantuan SPSS, ketentuan uji normalitasnya yaitu

apabila nilai Sig. , data berdistribusi normal.

(Rahayu, 2017)

c) Menguji homogenitas variansi

(1) Melakukan uji homogenitas variansi sesuai skor peserta didik

berlandaskan Pengetahuan Awal Matematika-PAM (Peserta didik

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah) menggunakan rumus yaitu:

(2) Variansi skor peserta didik dengan PAM-Tinggi, Sedang serta Rendah

Dimana:

: Variansi skor Posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik

tinggi, sedang serta rendah

: Skor rerata Posttest dalam setiap kelompok PAM peserta didik

: Skor ujian

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(3) Variansi gabungan skor peserta didik berlandaskan PAM

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

48

Dimana:

: Variansi skor posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik

tinggi, sedang serta rendah

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(4) Melakukan perhitungan Nilai B (Bartlett), menggunakan rumus

Dimana:

: Variansi gabungan skor Posttest peserta didik

: Total peserta didik pada masing-masing kelompok PAM peserta didik

(5) Menghitung , dengan rumus:

{ ∑ }

Dimana :

: Variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM tinggi, sedang, serta

rendah

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(6) Melakukan perhitungan Nilai berdasarkan tabel

(7) Memastikan Homogenitas

Apabila

, variannya homogen. Namun, apabila

, variannya tidak homogen.

(Rahayu, 2017)

d) Melakukan uji homogenitas variansi sesuai skor peserta didik pada

pengajaran menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM serta

pembelajaran konvensional.

(1) Menentukan variansi tiap kelompok dengan rumus:

∑( )

Dimana:

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

49

: Variansi skor peserta didik dalam setiap kelompok model

pembelajaran PjBL-STEM

: Skor rerata Posttest dalam setiap kelompok model pembelajaran

PjBL-STEM

: Skor ujian

: Total peserta didik dalam setiap kelompok model pembelajaran

PjBL-STEM

(2) Memastikan nilai F menggunakan rumus:

(3) Melakukan pencarian derajat kebebasan menggunakan rumus: db = n – 1

(4) Memastikan nilai

(5) Memastikan kriteria homogenitas

Apabila , kedua variansi yang dilakukan pengujian

homogen, tetapi apabila , kedua variansi yang dilakukan

pengujian tidak homogen.

e) Melakukan pengujian homogenitas variansi berdasarkan pasangan

▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik

kemampuan tinggi.

▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik

kemampuan sedang.

▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik

kemampuan rendah.

▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan

tinggi.

▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan

sedang.

▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan

rendah.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

50

(1) Variansi skor peserta didik berdasarkan variansi pasangan

: variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM peserta didik tinggi,

sedang, serta rendah

: skor rerata Posttest dalam setiap pasangan pembelajaran model

pembelajaran PjBL-STEM berdasarkan PAM peserta didik

: skor ujian

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(2) Variansi gabungan

Dimana:

: Variansi skor Posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik

tinggi, sedang serta rendah

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(3) Melakukan perhitungan Nilai B (Bartlett), menggunakan rumus

Dimana:

: Variansi gabungan dari skor Posttest peserta didik

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(4) Melakukan perhitungan , menggunakan rumus:

{ ∑ }

Dimana :

: Variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM peserta didik tinggi,

sedang serta rendah

: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik

(5) Melakukan perhitungan Nilai berdasarkan tabel

(6) Memastikan Homogenitas

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

51

Apabila

variannya homogen. Namun apabila

, variannya tidak homogen.

(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)

d) Analisys of Variance (ANOVA) Dua Jalur

Apabila data berdistribusi normal serta variansnya homogen, diteruskan

menggunakan uji ANOVA dua jalur berdasarkan beberapa tahapan yaitu:

1) Menentukan Hipotesis

2) Membuat tabel statistik deskriptif

3) Menghitung anova dua jalur:

(a) Melakukan perhitungan Total kuadrat Total berdasarkan kelompok

A (PAM Peserta didik) serta kelompok B (Model Pembelajaran)

menggunakan rumus:

Dimana:

∑ : total kuadrat skor posttest semua sampel

∑ : total skor posttest semua sampel

: total peserta didik semua sampel

(b) Melakukan perhitungan Total kuadrat antar kelompok (Kelompok A

/ B), menggunakan rumus:

∑((∑ )

)

Dimana:

(∑ ) : total kuadrat dalam setiap nilai posttest kelompok PAM

dengan kelompok model Pembelajaran

∑ : Total nilai posttest semua sampel

: total peserta didik dalam setiap kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran

: total peserta didik semua sampel

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

52

(c) Melakukan perhitungan Total kuadrat interaksi dari kelompok A dan

B, menggunakan rumus:

[∑ ∑

]

Dimana:

∑ : total kuadrat skor Posttest dalam setiap kelompok PAM

masing-masing model pembelajaran

: total peserta didik dalam setiap kelompok PAM masing-

masing model pembelajaran

∑ : total nilai Posttest semua sampel

: total peserta didik semua sampel

: total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik

: total kuadrat Total berdasarkan kelompok model pembelajaran

(d) Melakukan perhitungan Total kuadrat pada kelompok, menggunakan

rumus:

Dimana:

: total kuadrat Total semua sampel

: total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik

: total kuadrat Total berdasarkan kelompok model pembelajaran

: total kuadrat Total berdasarkan kelompok (kelompok PAM

dan kelompok model pembelajaran

(e) Melakukan perhitungan derajat kebebasan menggunakan rumus:

Dimana:

: derajat kebebasan kelompok PAM peserta didik

: derajat kebebasan kelompok model pembelajaran

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

53

: derajat kebebasan antar kelompok (kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran)

: derajat kebebasan inter kelompok (kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran)

: total peserta didik semua sampel

(f) Melakukan perhitungan rerata kuadrat kelompok menggunakan

rumus:

Rerata kuadrat kelompok A

Rerata kuadrat kelompok B

Rerata kuadrat kelompok A dan B

Rerata kuadrat dalam kelompok

Dimana:

: Total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik

: Total kuadrat Total berdasarkan kelompok model

pembelajaran

: Total kuadrat antar kelompok (kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran

: Total kuadrat dalam kelompok (kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran

: Derajat kebebasan kelompok PAM peserta didik

: Derajat kebebasan kelompok model pembelajaran

: Derajat kebebasan antar kelompok (kelompok

PAM serta kelompok model pembelajaran)

: Derajat kebebasan inter kelompok (kelompok PAM serta

kelompok model pembelajaran)

(g) Melakukan perhitungan nilai Fhitung menggunakan rumus:

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

54

Dimana:

: Fhitung kelompok PAM

: Fhitung kelompok model pembelajaran

: Fhitung antar kelompok (kelompok PAM serta kelompok model

pembelajaran)

: Rerata kuadrat kelompok PAM peserta didik

: Rerata kuadrat kelompok model pembelajaran

: Rerata kuadrat kelompok PAM peserta didik serta kelompok

model pembelajaran

: Rerata kuadrat pada kelompok

(h) Menentukan nilai F dari Tabel dengan taraf signifikansi 1%

(i) Membuat Tabel perolehan ANOVA

Tabel 3. 15 Kriterian Gain Anova

Sumber Varians Total

Kuadrat

Derajat

Kebebasan

Rerata

Kuadrat F

(SV) (JK) (db) (RK)

Kelompok PAM

peserta didik (A)

Kelompok

Pembelajaran (B)

Sumber Variansi

(SV)

Total

Kuadrat

(JK)

Derajat

Kebebasan

(db)

Rata-rata

Kuadrat

(RK)

F

A interaksi B (AB)

Kelompok pada

(d)

Total (T)

(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

55

(j) Melakukan pengujian hipotesis

Ketentuan dari uji hipotesis ialah apabila ,

ditolak serta diterima

● Uji Normalitas : Terdapat dua tipe pengujian normalitas distribusi

data yang bisa dipakai, ialah: Komogorov Smirnov serta Shapiro-

Wilk. Apabila nilai sig. ataupun signifikansi atau nilai

probabilitas > 0,05, distribusi normal.

● Homogenitas Data : dalam pengujiannya dipakai Test Levene’s.

Ketentuan dari uji ini yaitu apabila nilai sig. > 0,05, variansi data

sama.

(k) Uji Anova Dua Jalur terbagi pada dua faktor:

● Anova satu faktor : Perbedaan rerata keterampilan pemecahan

masalah matematis peserta didik berlandaskan Kelompok PAM

peserta didik, serta beda rerata kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik berlandaskan model pembelajaran

● Anova dua faktor : Interaksi pada kelompok PAM peserta didik

serta keterampilan berpikir kreatif matematis peserta didik

Pengambilan kesimpulan:

Apabila nilai probabilitas > 0,05, H0 diterima

Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05, H0 ditolak

3. Analisis Data Untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 3

Dalam memberi jawaban untuk rumusan masalah yang ketiga terkait

mengetahui sikap peserta didik pada pembelajaran PjBL-STEM. Pengolahan data

yang didapat dideskripsikan atau digambarkan dari data yang terkumpul dengan

skala likert tanpa menciptakan generalisasi. Pengolahan data yang dikerjakan

dengan melakukan penentuan pada ukuran pemusatan serta persebaran data yaitu

jenis data interval/rasio dengan teknik analisis statistik deskriptifnya adalah rata-

rata.

F. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 1 Cikijing kelas VIII Semester

genap tahun ajaran 2020/2021. Sebelumnya penulis telas melakukan studi

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tabel 3. 1

56

pendahuluan, didapatkan informasi keterampilan berikir kreatif matematis peserta

didik hingga saat ini rendah sehingga diperlukan solusi agar dapat memberi

peningkatan pada kemampuan itu. Jadwal penelitian bisa terlihat dalam tabel 3.15.

Tabel 3. 16 Jadwal Penelitian

Hari/Tanggal Kelas Kegiatan

Senin, 19 April 2021 Kontrol Tes PAM dan Pretest

Senin, 19 April 2021 Eksperimen Tes PAM dan Pretest

Kamis, 22 April 2021 Kontrol Pertemuan I

Kamis, 22 April 2021 Eksperimen Pertemuan I

Senin, 26 April 2021 Kontrol Pertemuan II

Senin, 26 April 2021 Eksperimen Pertemuan II

Kamis, 29 April 2021 Kontrol Pertemuan III

Kamis, 29 April 2021 Eksperimen Pertemuan III

Senin, 3 Mei 2021 Kontrol Posttest

Senin, 3 Mei 2021 Eksperimen Posttest