BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

17
Yuli Sartika, 2019 PENGARUH PERSONAL BRANDING FASHION INFLUENCER @JOVIADHIGUNA TERHADAP MINAT FASHION ANDROGINI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitan, analisis data bersifat kunatitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2011,hlm.98). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana menurut Vardiansyah (2005,hlm.64) adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data-data terukur. Yang memiliki arti bahwa data harus dikumpulkan, diolah, dianalisis dalam matematika dan statistika. B. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah (2005, hlm. 64) bahwa jenis penelitian kuantitatif yang membangun pengetahuan dan mendapatkan kebenaran berdasarkan data-data terukur. pendekatan kuantitatif juga menggunakan uji statistik untuk menganalisa data dan hasilnya dapat digeneralisasikan dari sampel yang representatif (Kriyantono, 2010, hlm. 56). peneliti menggunakan statistik korelasional untuk menggambarkan dan mengukur tingkat atau asosiasi (atau hubungan) antara dua atau lebih variabel atau rangkaian skor. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar dua variabel atau lebih. Dimana hubungan tersebut dapat bersifat positif atau negatif (Kriyantono, 2010, hlm. 56). Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh, variabel independent (X) yaitu personal branding Jovi Adiguna

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Yuli Sartika, 2019 PENGARUH PERSONAL BRANDING FASHION INFLUENCER @JOVIADHIGUNA TERHADAP MINAT FASHION ANDROGINI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitan, analisis

data bersifat kunatitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. (Sugiyono, 2011,hlm.98).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana menurut

Vardiansyah (2005,hlm.64) adalah jenis penelitian yang membangun

pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data-data terukur. Yang

memiliki arti bahwa data harus dikumpulkan, diolah, dianalisis dalam

matematika dan statistika.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode

kuantitatif , Verdiansyah (2005, hlm. 64) bahwa jenis penelitian kuantitatif

yang membangun pengetahuan dan mendapatkan kebenaran berdasarkan

data-data terukur. pendekatan kuantitatif juga menggunakan uji statistik

untuk menganalisa data dan hasilnya dapat digeneralisasikan dari sampel

yang representatif (Kriyantono, 2010, hlm. 56). peneliti menggunakan

statistik korelasional untuk menggambarkan dan mengukur tingkat atau

asosiasi (atau hubungan) antara dua atau lebih variabel atau rangkaian skor.

Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antar dua variabel atau lebih. Dimana hubungan tersebut dapat

bersifat positif atau negatif (Kriyantono, 2010, hlm. 56). Metode ini dipilih

karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh, variabel independent (X) yaitu personal branding Jovi Adiguna

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

sebagai fashion influencer, dengan variabel dependent (Y) yaitu Minat Fashion Androgini.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1.Lokasi

Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu di SMKN 9 Bandung Jl

Soekarno-Hatta Km. 10 RT09/RW06, Kelurahan Jatisari, Kecanatan Buahbatu,

Bandung 40286, Jawa Barat.

2.Subjek Penlitian

Subjek penelitian/partisipan pada penelitian ini adalah siswa dan siswi yang

sebagian besar cenderung memiliki minat yang tinggi tehadap Fashion. Terdapat

sebanyak 100 siswa sebagai partisipan,

D. Gambaran Hubungan Variabel

Personal branding @joviadhiguna (x)

Spesialisasi (X1)

Keyakinan (X6)

Maksud Baik (X7)

Kepemimpinan (X2)

Kepribadian (X3)

Perbedaan (X4)

Visibilitas X5)

Minat (Y)

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

E. Definisi Operasional

Definisi opersional adalah suatu definisi dari variabel penelitian yang dapat di

operasikan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan didalam penelitian.

1. Variable Independen (X): Personal Branding

Personal branding adalah identitas pribadi individu yang mampu menciptakan

respon emosional orang lain terhadap kualitas dan nilai yang dimiliki individu tersebut

(O’Brien T, 2007,hlm.06). Pendapat lain menyatakan bahwa personal branding

merupakan persepsi, pendapat, atau kesan seseorang terhadap kita (Mantoya,

2008,hlm.4). Hood bahkan menambahkan bahwa personal branding yang sukses akan

secara tepat menggambarkan keseluruhan potensi, kualitas, dan nilai-nilai yang berada

dalam diri seseorang individu (Hood, 2006,hlm.22). Dengan personal branding,

individu akan menjadi seseorang yang pertama terpikirkan ketika orang lain mencari

atau membutuhkan potensi, kualitas, atau nilai – nilai tertentu yang ada dalam diri

individu tersebut. Hal ini secara lebih sederhana dikatakan oleh Mantoya, yaitu bahwa

personal branding yang baik dapat dengan mudah mengomunikasikan perasaan atau

gagasan yang jelas dan sederhana tentang individu (Mantoya, 2008,hlm.5). Peter

Mantoya (2008,hlm.04) juga mengatakan bahwa dalam personal branding memiliki

delapan konsep utama yaitu :

Spesialisasi (The Law of Specialization)

Montoya menyatakan suatu personal branding harus terfokus pada suatu area kecil

seperti sinar laser. Personal brand tersebut harus terkonsentrasi dan kuat pada

keahlian dan pencapaian pada satu bidang tersebut. Karena jika tidak terfokus akan

menimbulkan keraguan dan akan dianggap tidak ahli pada satu hal karena tidak

terspesialisasi pada satu budang.

Kepemimpinan (The Law of Leadership)

Montoya mengatakan maksud pemimpin disini yaitu sosok yang dapat

menghilangkan rasa ketidakpastian tapi menawarkan kejelasan. Dimana dalam

membentuk sosok pemimpin disini tidak harus menjadi yang terbaik dalam segala

sisi. Namun dibentuk melalui keunggulan seperti dipandang sebagai seorang yang

ahli dalam bidang yang digeluti lalu mendapatkan pengakuan berupa penghargaan-

penghargaan yang didapat.

Kepribadian (The Law of Personality)

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Memiliki personal branding yang baik yaitu menggambarkan kepribadian pada diri

dalam segala aspek, yaitu bukan hanya kelebihan, tetapi juga kekuranganindividu

tersebut karena orang lain akan menyukai individu yang apa adanya, yaitu orang

yang mempunyai kelemahan seperti pada umumnya. Konsep ini bertolak belakang

dengan Konsep Kepribadian yang menekankan seseorang yang harus memiliki

pribadi sangat baik.

Perbedaan (The Law of Distinctiveness)

Dalam menggeluti bidang yang sama sebuah personal brand akan lebih efektif

ketika memiliki kesan yang berbeda dibandingkan yang lainnya.

Visibilitas (The Law of Visibility)

Dibandingkan dengan yang lain ketika membangun personal branding harus terlihat

konsisten sampai personal brand tersebut dikenal banyak orang. Karena banyak

orang yang memiliki keahlian yang sama sehingga individu harus membuat dirinya

lebih terlihat. Hal ini karena kenampakan lebih penting dibandingkan dengan

keahlian yang hanya dimiliki oleh satu individu

Keyakinan (The Law of Persistence)

Dalam membangun personal brand individu harus memiliki keyakinan pada

personal brand yang telah dibentuknya sejak awal, tanpa ada rasa ragu apalagi ingin

mengubahnya. Karena untuk membangun personal branding membutuhkan waktu

yang cukup lama.

Maksud baik (The Law of Goodwill)

Apabila seseorang di persepsikan secara positif maka personal branding orang

tersebut akan lebih berpengaruh.

2.Variabel Dependen (Y): Minat

Menurut Hilgard yang dikutip Slameto (2003,hlm.57) mengatakan bahwa minat

merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperlihatkan dan mengenang beberapa

kegiatan. Yaitu kegitan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus

yang disertai dengan rasa senang. Selaras dengan HIlgard, Saleh (2004,hlm.267) juga

berpendapat bahwa minat adalah arah keingian terhadap sesuatu untuk memenuhi

dorongan hati. Minat merupaka dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak

atau kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu yang mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

menjadi keinginannya. Minat memiliki unsur-unsur antara lain: Perhatian, Persiapan,

Keingintahuan, Kesiapan Bertindak, dan kecenderungan untuk terlibat.

Variabel Dimensi Indicator Skala

Variable (X)

Personal Branding

(Peter

Mantoya,2002:04)

Spesialisasi

(The Law of

Specialization)

Pandangan

mengenai

keahlian

Skala Likert

Pandangan

mengenai

pencapaian

Kepemimpinan

(The Law of

Leadership)

Pengakuan

mengenai

keahlian dalam

bidang Fashion

Skala Likert

Kepribadian

(The Law Of

Personality)

Kepribadian

dalam segala

aspek

Skala Likert

Perbedaan (The

Law of

Distinctiveness)

Ciri Khas yang

dimiliki

Skala Likert

Visibilitas (The

Law of

Visibility)

Terlihat secara

konsisten

Skala Likert

Keyakinan (The

Law of

Persistence)

Keyakinan

terhadap personal

branding yang

dibentuk

Skala Likert

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Maksud baik

(The Law of

Goodwill)

Dipersepsikan

secara positif

Skala Likert

Variabel (Y) Minat

Saleh (2004:267)

Perhatian Menarik

perhatian para

followers

@Joviadhiguna

Skala

Likert

Persiapan Keingintahuan

dari akun

instagram

@joviadhiguna

Skala Likert

Keingintahuan Ketertarikan,

senang dan

adanyanya

perasaan suka

pada akun

instargam

@joviadhiguna

namun belum

pada tahap

meniru

Skala Likert

Kesiapan

Bertindak

Tahap meniru dan

mencontoh apa

yang ditampilkan

akun instagram

@joviadhiguna

Skala Likert

kecenderungan

untuk terlibat.

mempunyai

keinginan untuk

bergaya dengan

fashion androgini

yang ditampilkan

Skala Likert

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

dan mengikuti

apa yang

dilakukan Jovi

pada akun

Instagramnya.

F. Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2017, hlm 50). Populasi dari

penelitian ini adalah followers akun instagram @Joviadhiguna pada siswa SMKN 9

Bandung jurusan Tata Busana

2.Teknik Sampling

Teknik Sampling yang dipakai pada penelitian ini adalah nonprobability

sampling. Teknik sampel non probabilitas dinilai sebagai metode yang paling unggul

dalam memilih sampel karena sifatnya yang mewakili populasi atau representatif dan

hasil dapat di generalisasikan terhadap seluruh populasi (Morissan, 2012 hlm. 114)

selain itu pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling

merupakan anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri (Darmawan, 2016

hlm. 152). Dalam teknik pengambilan sampel ini, responden memiliki beberapa syarat

untuk dapat mengisi kuisoner yaitu :

Siswa SMKN 9 Bandung Jurusan Tata Busana

Followers akun unstagram Jovi Adhiguna

Karena ukuran populasi yang tidak diketahui, maka peneliti menggunakan sampel

yang didapat dari prasurvei terhadap beberapa orang yang dianggap mewakili (Ardial

2015 hlm. 35) setelah melakukan prasurvei pada seluruh siswa Jurusan tata Busana di

SMKN 9 Bandung peneliti mendapatkan 100 orang yang sesuai dengan sampel yang

dibutuhkan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

G. Teknik pengumpulan data

Terdapat dua metode yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini. Metode pertama adalah dengan melakukan observasi langsung atau

penelitian langsung ke lapangan dan metode kedua adalah kajian teori.

1.Penelitian lapangan

Penelitian di lapangan dilakukan dengan menyebarkan survei kepada responden

yang dianggap sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Responden

dalam penelitian ini adalah followers akun @Joviadhiguna di SMKN 9 Bandung siswa

jurusan Tata Busana yang dilakukan ialah angket atau kuisioner merupakan serangkaian

atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden

(Ardianto 2011, hlm. 162).

Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan.

2) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.

3) Menetapkan skala penilaian angket dengan kriteria pemberian bobot untuk setiap

alternatif jawaban, skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima

kategori ordinal model Likert.

Tabel 3.1

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2017, hlm.93)

Pilihan jawaban Bobot nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-

kadang/netral/tidak tahu

3

Tidak setuju/hampir tidak

pernah/negative

2

Sangat tidak setuju/tidak

pernah/negative

1

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

2.Kajian Teori

Kajian teori dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Penelitian tersebut

harus membahas mengenai personal branding fashion influencer agar memberikan data

yang sesuai dan valid.

H. Prosedur penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa prosedur penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Merumuskan Masalah

2. Melakukan Studi Kepustakaan

3. Merumuskan Hipotesis

4. Menentukan Desain Penelitian

5. Mengumpulkan Data

6. Mengolah dan Menyajikan Informasi

7. Menganalisis dan Menginterpretasikan

8. Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi

sesuai dengan prosedur penelitian di atas maka peneliti membuat hipotesis

sebagai patokan penelitian. Hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

H0 : Tidak ada pengaruh personal branding fashion influencer Jovi Adhiguna terhadap

minat fashion Androgini

Ha : Adanya pengaruh personal branding fashion influencer Jovi Adhiguna terhadap

minat fashion Androsgini

I. Teknik analisa data

1.Metode Analisis Kuantitatif

Penelitian ini akan menggunakan analisa regresi linier sederhana untuk mengukur ada

tidaknya pengaruh diantara kedua variabel. Didalam penelitian ini, analisa regresi linier

sederhana akan menggunakan bantuan dari program statistik yaitu Statistical Package for the

Social Sciences (SPSS). Menurut Kriyantono, (2010, hlm.182) Regresi linear sederhana ini jika

terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang

mana variabel terikat Y sedangkan nilai – nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi

berdasarkan suatu nilai X tertentu.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah personal branding yang akan mempengaruhi

variabel tak bebas dalam penelitian ini yaitu minat fashion androgini. Bentuk persamaan regresi

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+Ξ²X

Penjelasan:

Y = Minat fashion

a = Nilai konstan dari Y ketika nilai X = 0

Ξ² = Koefisien regresi

X = Personal Branding

J. Pengujian analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

berikut :

1. Metode Analisis Data Deskriptif

Darmawan (2013, hlm. 49 ) menjelaskan bahwa analisa deskriptif memiliki tujuan

untuk mendeskripsikan bagaimana suatu objek atau kegiatan yang menjadi perhatian

peneliti. Mengingat sampel yang digunakan yaitu representative, maka penelitian ini

lebih terstuktur dari penelitian eksplorasi. Penelitian ini juga dapat berfungsi sebagai

penelitian perantara guna keperluan penelitian lebih lanjut.

Analisa data dilakukan guna menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan pada

bagian rumusan masalah. Analisis ini digunakan dalam menjawab rumusan masalah

mengingat penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui terkait pengaruh personal

branding fashion influencer Jovi Adhiguna terhadap minat Ifashion fashion

androgini. Kusnendi (2017, hlm. 6) menjelaskan bahwa analisis data yang dilakukan

dengan tahapan menentukan kriteria kategorisasi menghitung nilai statistik

deskriptif, dan mendeskripsikan variabel.

Kriteria Kategorisasi

X > (πœ‡ + 1.0𝜎) : Tinggi

(πœ‡ βˆ’ 1.0𝜎) ≀ 𝑋 ≀ (πœ‡ + 1.0𝜎) : Moderat / Sedang

X < (πœ‡ βˆ’ 1.0𝜎) : Rendah

Keterangan:

πœ‡ = rata-rata teoritas = (Skor min + skor maks)/2

𝜎 = simpangan baku teoritis =(skor maks – skor min)/2

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

X = Skor Empiris

2. Distribusi Frekuensi

Merubah data variabel menjadi data ordinal sebagaimana tercantum pada Tabel 3.2

Tabel 3.6

Kategori Variabel Distribusi Frekuensi

Kategori Nilai

Tinggi 3

Moderat 2

Rendah 1

Sumber: Kusnendi, 2017, hlm. 6

Chun Li (dalam Darmawan, 2013, hlm. 61) mengutarakan pendapatnya bahwa

analisis jalur adalah salah satu bentuk analisis statistic yang dapat digunakan untuk

menguji beberapa hipotesis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini menganalisis

data akan menggunakan analisis regresi multiple (ARM). Jenis data yang terkumpul

yaitu data interval. Analisis tersebut merupakan metode statistika multivariate

dependensi yang digunakan untuk menjelaskan huungan antara beberapa variabel (iv)

dengan satu variabel dependen (DV), mengetahui besarnya pengaruh IV terhadap DV,

serta memprediksi nilai DV atas dasar nilai IV yang diketahui (Kusendi, 2017, hlm.2)

Penelitian ini menggunakan alat bantu program SPSS dengan model persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut:

Unstandardized : Y = 𝑏0= b1Xli + b2X2i + b3X3i + b4X4i + b5X5i + b6X6i + b7x6i +

e

Standardized : Y = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑙𝑖 + 𝛽2𝑋2𝑖 + 𝛽3𝑋3𝑖 + 𝛽4𝑋4𝑖 + 𝛽5𝑋5𝑖 + 𝛽6𝑋6𝑖 + 𝛽7𝑋7𝑖 + e

3. Uji Validitas

Menurut Ardianto (2011, hlm.188), Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang

digunakan mengukur sesuatu. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Formula yang digunakan untuk menentukan tingkat validitas dari alat ukur tersebut

adalah koefisien korelasi untuk sampel (r). Formula tersebut adalah sebagai berikut.

Hasil Validitas:

Perbandingan Nilai rhitung dengan rtabel

1. Jika nilai rhitung > rtabel = valid

2. Jika nilai rhitung < rtabel = tidak valid

Cara mencari nilai rtabel dengan N=30 pada signifikansi 5% pada distribusi nilai rtabel

statistik. Maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,361

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas

No

Item

rxy rtabel Keterangan

1 0,365 0,361 Valid

2 0,405 0,361 Valid

3 0,485 0,361 Valid

4 0,475 0,361 Valid

5 0,530 0,361 Valid

6 0,525 0,361 Valid

7 0,427 0.361 Valid

8 0,375 0,361 Valid

9 0,594 0,361 Valid

10 0,594 0,361 Valid

11 0,608 0,361 Valid

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

12 0,637 0,361 Valid

13 0,608 0,361 Valid

14 0,712 0,361 Valid

15 0,608 0,361 Valid

16 0,459 0,361 Valid

17 0,447 0,361 Valid

18 0,429 0,361 Valid

19 0,381 0,361 Valid

20 0,435 0,361 Valid

21 0,434 0,361 Valid

22 0,410 0,361 Valid

23 0,381 0,361 Valid

24 0,385 0,361 Valid

26 0,396 0,361 Valid

27 0,388 0,361 Valid

28 0,387 0,361 Valid

29 0,436 0,361 Valid

30 0,451 0,361 Valid

4. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmanasuatu alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan (Ardianto 2011, hlm. 189).Didalam metode ini, pengujian

dilakukan dengan cara menggunakan instrumen sekali dan lalu hasilnya dianalisa

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

menggunakan teknik yang spesifik. Teknik yang digunakan untuk proses pengukuran

adalah alat Alpha Cronbach yang dapat dihitung menggunakan formula berikut:

Penjelasan:

R11 = Reliabilitas Instrumen

K = Jumlah Pertanyaan

Ξ£a2i = Total butir varian

a2i = Total varian

Metode Alpha Cronbach diukur menggunakan skala 0 hingga 1. Skala ini

diklasifikasikan menjadi enam kelompok yang menentukan tingkat keandalan dari suatu

alat pengukuran. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut (DeVellis, 2012:209)

- Alpha Cronbach score 0.0-0.5 artinya tidak dapat diterima

- Alpha Cronbach score 0.51-0.6 artinya buruk

- Alpha Cronbach score 0.61-0.7 artinya dipertanyakan

- Alpha Cronbach score 0.71-0.8 artinya dapat diterima

- Alpha Cronbach score 0.81-0.9 artinya bagus

- Alpha Cronbach score 0.91-1 artinya sangat bagus

Hasil Uji Reabilitas:

Tabel output diatas, memberikan informasi tentang jumlah sampel atau

responden (N) yang dianalisis program SPSS yakni N sebanyak 30 orang. Karena tidak

ada data yang kosong (dalam pengertian jawaban responden terisi semua) maka jumlah

valid adalah 100%.

Dari tabel output di atas diketahui ada N of item (banyaknya item atau butir

pertanyaan angket) ada 30 buah item dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,669.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

Karena nilai Cronbach’s Alpha 0,669 > 0,60, maka sebagaimana dasar pengambilan

keputusan dalam uji reabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa ke-30 atau semua item

pertanyaan angket adalah reliable atau konsisten

5. Uji Normalitas

Sebuah penelitian membutuhkan uji normalitas data yang merupakan syarat

pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametris. Statistik parametris memerlukan

terpenuhi banyak asumsi, asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal (Sugiyono, 2017, hlm.172). Normalitas suatu data penting karena

dengan data yang berdistribusi normal atau mendekati normal, maka data tersebut

terdistribusi normal dan data dianggap dapat mewakili suatu populasi. Maka dari itu

pengolahan data normalitas tersebut dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS

versi 16.0.

6. Uji Multikolinieritas

Kusnendi (2007, hlm 51) menggambarkan uji multikolinieritas sebagai uji yang

menggambarkan mengenai kondisi variabel bebas atau variabel penyebab terhadap

hubungan sempurna antara variabel personal branding Jovi Adhiguna di instagram

terhadap minat fashion androgini. Uji ini tidak dapat dilanggar. Bilamana sampel dalam

penelitian ditemukan adanya masalah terhadap uji ini akan menghasilkan model yang

tidak dapat untuk diprediksi.

Ghozali (2011, hlm.106) juga menjelaskan parameter uji multikolinieritas

dipandang dari nilai VIF. Jika nilai VIF < 10, maka data yang dapat disimpulkan bebas

dari gejala multikolinieritas.

1. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gozali (2011, hlm, 139-143) menjelaskan bahwa uji

heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk melihat apakah

terjadi ketidaksamaan varian dalam model regresi dari residuan antara satu pengamatan

terhadap pengamatan lainnya. Dalam keperluan ini model regresi yang diterapkan

yakni pengujian terhadap model regresi pada personal branding fashion influencer Jovi

Adhiguna terhadap Minat fashion androgini. Kedua model regresi ini akan digunakan

dalam menunjukan bentuk model yang terjadi antara variabel bebas dan terikat .

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam perspektif Ghozali (2011, hlm 110) bertujuan untuk

menguji bagaimana model regresi linier, adakah korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan periode t-1 model regresi linier yang diujikan antara personal

branding fashion influencer Jovi Adhiguna terhada minat fashion androgini

3. Uji Korelasi

Ketika data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya

dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya

hubungan dan apabila ada, berapa keeratan hubungan serta berarti atau tidaknya

hubungan tersebut (Arikunto, 2013, hlm. 313). Analisis korelasi tersebut dapat

menggunakan rumus product moment sebagai berikut.

Penjelasan:

r : Nilai Korelasi Pearson

Ξ£X : Jumlah pengamatan variabel X

Ξ£Y : Jumlah pengamatan variabel Y

Ξ£XY : Jumlah total dari pengamatan terhadap variabel X dan Y

Ξ£X2 : Jumlah nilai kuadrat dari pengamatan variabel X

Ξ£Y2 : Jumlah nilai kuadrat dari pengamatan variabel Y

4. Uji Hipotesis

Pengujian Secara Parsial (Uji-t)

Keputusan untuk menerima atau menolak H0 dibuat berdasarkan dengan

nilai uji statistik yang akan diperoleh dari data. Uji t adalah salah satu

prosedur yang harus dilakukan dimana hasil sampel dapat digunakan untuk

memverifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis (H0) (Rohmana, 2010,

hlm.48). dalam pengujian hipotesis melalui uji-ttingkat kesalahan yang

digunakan penelitian adalah 5% atau 0,05% pada taraf signifikansi 95%.

Rumus uji t hitung: uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikansi dari

setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terkait. Secara

sederhana t hitung dapat menggunakan rumus yang dituliskan sebagai

berikut (Kusnendi,2017, hlm. 4):

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitianrepository.upi.edu/44300/4/S_IKOM_1506625_Chapter3.pdfPenelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif , Verdiansyah

π‘‡π‘π‘˜ = π‘π‘˜

√(𝑅≀𝐾𝑅𝑒𝑠) βˆπœ‡βˆ

; db = n-k-1

Kriteria terkait penerimaan atau penolakan H0 dijelaskan sebagai berikut

- Apabila Nilai T dari penelitan > Nilai T dalam tabel, Ho ditolak dan Ha tidak dapat

ditolak

- Apabila Nilai T dari penelitan < Nilai T dalam tabel, Ho tidak dapat ditolak dan Ha

ditolak

Uji Simultan (uji-f)

Uji F berfungsi untuk menguji hipotesis yang mencangkup seluruh variabel

dalam penelitian. Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan

penggabungan dalam mengitung variabel bebas terhadap variabel terikat

untuk kemudian diketahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan

(Kusnendi, 2017, hlm. 4) Uji F merupakan penggabungan dari pengujian

seluruh hipotesis, yaitu penggabungan variabel X terhadap variabel terkait Y

untuk berapa besar pengaruhnya. Langkah – langkah menghitung uji F

sebagai berikut:

𝐻0: 𝑏1 = 𝑏2 = β‹― = π‘π‘˜ = 0

𝐻1 : π‘šπ‘–π‘›π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘ π‘’π‘π‘’π‘Žβ„Ž 𝑏 β‰  0

𝐹 = 𝑅}𝐾𝑅𝑒𝑔

𝑅}𝐾𝑅𝑒π‘