BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain...
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen kuasi atau quasi eksperiment research. Metode ini dipilih oleh peneliti
karena pertimbangan sulitnya mengontrol semua variabel yang memengaruhi variabel
yang diteliti, seperti hal-hal yang bersifat di luar penelitian seperti keadaan psikologis
siswa atau keadaan fisik siswa. Penggunaan metode eksperimen kuasi ini untuk
mengetahui keefektifan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting,
Extending) melalui media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas
VII SMP Negeri 1 Baleendah. Untuk lebih mengetahui tingkat keberhasilan model
CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) di kelas eksperimen,
penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Hasil penelitian ini
akan ditampilkan melalui skor atau nilai siswa dalam pembelajaran menulis dengan
menggunakan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) melalui
media gambar.
2. Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah ekspeimen kuasi
dengan bentuk nonequivalent control group design. Peneliti dalam penelitian ini
membagi objek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen yang
mendapat perlakuan (kelas yang menggunakan model CORE melalui media gambar
ketika pembelajaran) dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Desain ini
hanya diberlakukan pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperiman dan kontrol,
bukan siswa yang dipilih secara acak. Berikut gambaran desain nonequivalent control
group design (Sugiyono, 2013, hlm. 116).
25
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Keterangan :
E = kelas eksperimen
K = kelas kontrol atau pembanding
O1 = tes awal (prates pada kelas eksperimen)
O2 = tes akhir (pascates pada kelas eksperimen
O3 = tes awal (prates pada kelas kontrol)
O4 = tes akhir (pascates pada kelas kontrol)
X = perlakuan (treatment) dengan menerapkan model CORE melalui
media gambar
Y = perlakuan dengan menerapkan metode yang digunakan
oleh guru dalam pembelajaran (metode penugasan)
Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal dengan tes yang sama
(O1,O3). Kemudian kelompok sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment)
berupa penerapan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)
melalui media gambar (X). Sementara itu, kelompok K sebagai kelas kontrol
menggunakan metode yang biasa digunakan guru dalam pembelajaran. Kemudian,
kedua kelompok diberi tes akhir dengan tes yang sama (O2,O4). Hasil dari keduanya
kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara
kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
pengaruh yang diberikan.
B. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1
Baleendah tahun ajaran 2014/2015. Sekolah ini dijadikan sumber penelitian karena
Eksperimen (E) O1 X O2
Kontrol (K) O3 Y O4
26
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa. Sumber data
penelitian akan dipaparkan kembali menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Baleendah tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 12 kelas, meliputi VII-1, VII-2,
VII-3, VII-4, VII-5, VII-6, VII-7, VII-8, VII-9, VII-10, VII-11, dan VII-12.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian dimaksudkan untuk memperkecil objek
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan. Pengambilan
sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposif (purposive sampling), yaitu
pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara non acak. Teknik
pengambilan sampel secara purposive sampling ini dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria tertentu, yakni kesamaan kemampuan antara kelas yang
akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, teknik ini diambil
karena tidak memungkinkan untuk mengambil sampel secara acak dari populasi yang
ada karena subjek telah secara alami terbentuk dalam satu kelompok kelas. Sampel
yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah satu kelas eksperimen yaitu
kelas VIII-12 dan satu kelas kontrol dari kelas VIII-11.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
Sampel Jumlah Jumlah
Keseluruhan Laki-laki Perempuan
Kelas
Eksperimen 10 orang 20 orang 30 orang
Kelas Kontrol 13 orang 17 orang 30 orang
Jumlah 60 Orang
27
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu:
Gambar 3.2
Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut.
a. Melakukan telaah pustaka terhadap kurikulum, silabus, dan buku pelajaran
bahasa Indonesia untuk merumuskan masalah
b. Melakukan studi materi pembelajaran menulis teks eksposisi
c. Melakukan kajian model pembelajaran dan menyusun rancangan
pembelajaran
d. Menyusun model dan media pembelajaran
e. Mempersiapkan surat izin penelitian dan menghubungi guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang bersangkutan untuk menentukan waktu penelitian.
Surat izin penelitian dapat dilihat di lampiran
f. Menyusun instrumen penelitian berupa soal tes uraian dan lembar observasi
g. Meminta pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli
kemudian diperbaiki berdasarkan hasil judgement. (lihat hlm. 149)
h. Memperbaiki instrumen penelitian.
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Prates di kelas eksperimen
Perlakuan dengan model CORE melalui
media gambar
Pascates di kelas eksperimen
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
28
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini akan dilaksanakna kegiatan sebagai berikut.
a. Melaksanakan tes awal (prates), baik pada kelas eksperimen maupun pada
kelas kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengukur atau mengetahui
kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksposisi. Hasil pengukuran ini
digunakan sebagai kemampuan awal siswa dalam pembelajaran menulis teks
eksposisi sebelum diberi perlakuan.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan model
CORE melalui media gambar. Pembelajaran ini dilaksanakan sebanyak 2x
pertemuan.
c. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan
dibantu oleh observer.
d. Melaksanakan tes akhir (pascates), yaitu memberikan soal uraian teks
eksposisi.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut.
1) Mengumpulkan dan menganalisis semua data penelitian.
2) Membahas hasil penelitian.
4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh,
yaitu mengenai kemampuan menulis teks eksposisi kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dengan menggunakan penilaian tes menulis, observasi, dan angket.
29
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Penilaian Tes Menulis
Pengumpulan data dalam bentuk tes ini dilakukan dengan memberikan tugas
menulis membuat teks eksposisi. Penilaian tugas menulis teks eksposisi dilakukan di
awal dan di akhir pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Prates pada
kelas eksperimen dilakukan sebelum diberi perlakuan berupa pembelajaran yang
menggunakan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) pada
pembelajaran menulis teks eksposisi, sedangkan pascates pada kelas eksperimen
dilakukan setelah adanya perlakuan menggunakan model CORE berbantuan media
gambar. Adapun untuk kelas kontrol, prates dilakukan sebelum diberi perlakuan
dengan menggunakan metode penugasan, sedangkan pascates pada kelas kontrol
dilakukan setelah adanya perlakuan dengan menggunakan metode penugasan. Prates
dan pascates menggunakan instrumen tes yang sama.
Prates dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata keterampilan menulis siswa
sedangkan pascates di akhir pembelajaran dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata
siswa setelah diberi perlakuan. Setelah data prates dan pascates terkumpul maka
selanjutnya data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik.
b. Observasi
Pengumpulan data dalam bentuk observasi dilakukan untuk memperoleh data
berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model CORE berbantuan media
gambar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Dalam penelitian ini digunakan
observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses
yang terjadi dalam situasi di kelas yang diamati oleh pengamat.
Observasi juga dilakukan untuk memperoleh data berupa reaksi atau sikap siswa
dalam proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model
CORE berbantuan media gambar.
c. Angket
Pengumpulan data dalam bentuk angket ini digunakan untuk mengetahui respons
siswa terhadap penerapan model CORE melalui media gambar dalam pembelajaran
30
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menulis teks eksposisi. Angket ini penting diberikan kepada siswa sebagai responden
penelitian. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert
yang memungkinkan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban untuk setiap
siswa.
E. Instrumen Penelitian
Kegiatan dalam perencanaan suatu penelitian adalah menyusun instrumen
penelitian atau alat pengumpul data sesuai dengan masalah yang diteliti. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen penilaian tes
menulis, lembar observasi, dan instrumen perlakuan.
1. Instrumen Tes
Teknik tes dalam penelitian ini adalah berupa tes subjektif kemampuan menulis
teks eksposisi siswa. Dalam penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes
akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan pada awal
penelitian dengan tujuan untuk mengukur kemampuan menulis teks eksposisi siswa
sebelum dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran
yang berbeda, yaitu model CORE melalui media gambar untuk kelas eksperimen dan
penugasan untuk kelas kontrol. Sedangkan tes akhir dilakukan pada akhir penelitian
dengan tujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi siswa
setelah dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada
kelas yang berbeda, yaitu model CORE melalui media gambar untuk kelas
eksperimen dan penugasan untuk kelas kontrol.
Instrumen penilaian tes menulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
31
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3
Instrumen Tes Menulis Teks Eksposisi
Adapun kriteria penilaian tes menulis teks eksposisi menggunakan model
CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) melalui media gambar dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Sekolah : SMP Negeri 1 Baleendah
Petunjuk mengerjakan:
a. Tulislah identitas pada lembar jawaban yang disediakan!
b. Bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan!
c. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang disediakan!
d. Tulislah dengan rapi dan jelas!
e. Periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada guru!
Soal
1. Tulislah sebuah teks eksposisi dengan ketentuan sebagai berikut.
- Teks harus sesuai dengan struktur teks eksposisi (tesis, argumentasi, dan
penegasan ulang)
- Teks harus sesuai dengan ciri kebahasaan teks eksposisi (penggunaan kata
lugas, konjungsi, dan pronomina)
- Waktu mengerjakan 40 menit
32
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Tes Menulis Teks Eksposisi
Nama : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Judul : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Tanggal: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Aspek Skor Kategori Indikator
Ketepatan
Struktur Teks
21-25 Sangat Baik
1. Sruktur teks eksposisi lengkap
(tesis, argumentasi, penjelasan
ulang)
2. Implementasi sifat setiap
komponen diungkapkan dengan
jelas
3. Keseluruhan paragraf sudah padu
16-20 Baik
1. Sruktur teks eksposisi lengkap
2. Implementasi sifat setiap
komponen terorganisasi, ide utama
ternyatakan
3. Keseluruhan paragraf cukup padu
11-15 Cukup
1. Sruktur teks eksposisi lengkap
lengkap
2. Implementasi sifat setiap
komponen kurang terorganisasi
3. Keseluruhan paragraf tidak padu
6-10 Kurang
1. Sruktur teks eksposisi tidak
lengkap
2. Implementasi sifat setiap
komponen tidak terorganisasi
3. Keseluruhan paragraf tidak padu
33
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesesuaian Isi
26-30 Sangat Baik
1. Ide relevan dengan topik yang
dibahas
2. Pengembangan teks rinci dan
sistematis
3. Padat informasi dan disertai fakta
4. Terdapat lebih dari 3 paparan
pendapat yang saling menguatkan
5. Sintesis pengetahuan ke dalam isi
tulisan baik
21-25 Baik
1. Ide relevan dengan topik yang
dibahas
2. Pengembangan teks cukup rinci
dan sistematis
3. Padat informasi namun tidak
disertai fakta
4. Terdapat lebih dari 3 paparan
pendapat yang saling menguatkan
5. Sintesis pengetahuan ke dalam isi
tulisan cukup baik
16-20 Cukup
1. Ide kurang relevan dengan topik
yang dibahas
2. Pengembangan teks kurang rinci
dan tidak sistematis
3. Informasi terbatas namun disertai
fakta
4. Terdapat kurang dari 3 paparan
pendapat yang saling menguatkan
5. Sintesis pengetahuan ke dalam isi
tulisan kurang baik
34
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11-15 Kurang
1. Ide tidak relevan dengan topik
yang dibahas
2. Pengembangan teks tidak rinci dan
tidak sistematis
3. Informasi terbatas dan tidak
disertai fakta
4. Terdapat kurang dari 3 paparan
pendapat yang yang menguatkan
5. Sintesis pengetahuan ke dalam isi
tulisan tidak baik
Ciri Kebahasaan
26-30 Sangat Baik
1. Menggunakan kata lugas, makna
jelas
2. Disampaikan secara objektif
3. Tidak terdapat kesalahan
penggunaan pronomina, dan
konjungsi
21-25 Baik
1. Menggunakan kata lugas, makna
jelas
2. Disampaikan secara objektif
3. Terdapat sedikit kesalahan
penggunaan pronomina dan
konjungsi
16-20 Cukup
1. Makna kurang jelas
2. Disampaikan secara objektif
3. Terdapat beberapa kesalahan
penggunaan pronomina dan
konjungsi
11-15 Kurang
1. Makna kabur dan membingungkan
2. Disampaikan secara subjektif
3. Banyak kesalahan penggunaan
35
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pronomina dan konjungsi
Ketepatan
Ejaan/Tanda
Baca
13-15 Sangat Baik
1. Menguasai aturan penulisan
2. Tidak ada kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf kapital
10-12 Baik
1. Cukup menguasai aturan penulisan
2. Kadang terjadi kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf
capital
7-9 Cukup
1. Kurang menguasai aturan
penulisan
2. Sering terjadi kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf
kapital.
4-6 Kurang
1. Tidak menguasai aturan penulisan
2. Sering terjadi kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf
kapital.
(Diadaptasi dari Model Penilaian Kurikulum
2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan)
Tabel 3.3
Skala Penilaian Teks Eksposisi Siswa
Interval Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan
91-100 A Sangat baik
81-90 B Baik
70-80 C Cukup
<70 D Kurang
(Kunandar, 2013, hlm. 303)
36
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Observasi Proses
Pedoman observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) melalui media gambar dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Proses Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
dengan Menggunakan Model CORE melalui Media Gambar
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama observer :
Materi Pembelajaran :
Pertemuan ke :
No Proses
Pembelajaran
Keterangan Proses
Pembelajaran
Model CORE
melalui Media Gambar
Deskripsi Proses Pembelajaran
yang Terjadi di Kelas
Terlaksana Belum
Terlaksana
Catatan
1 Tahap
Connecting
- Mengamati gambar yang
telah disediakan dengan
cermat
- Menggali pengetahuan
awal yang dimiliki siswa
terkait gambar tersebut
- Bertukar pendapat dan
mengaitkan pengetahuan
yang dimiliki dengan
pengetahuan bersama
berdasarkan diskusi
2
Tahap
Organizing
- Memilih pendapat dan
informasi yang sesuai
37
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui respons siswa dalam pembelajaran menulis
teks eksposisi dengan menggunakan model CORE melalui media gambar.
topik yang dibahas dalam
gambar
- Mengorganisasikan atau
mengelompokkan
informasi ke dalam sebuah
peta pikiran
3
Tahap
Reflecting
- Memikirkan kembali
secara berkelompok
apakah hasil peta pikiran
pada tahap organizing
sudah sesuai dengan topik
permasalahan yang
dibahas
4
Tahap
Extending
- Menggeneralisasikan
pengetahuan yang
diperoleh selama proses
pembelajaran
- Mengembangkan
kerangka teks ke dalam
teks eksposisi sesuai
dengan struktur dan ciri
kebahasan teks eksposisi
38
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Lembar Angket Respons Siswa Terhadap Penggunaan Model CORE melalui
Media Gambar pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
Berilah jawaban pernyataan dengan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia di
bawah ini.
No. Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya menyukai kegiatan menulis teks
eksposisi dibandingkan sebelumnya
2 Saya tertarik menulis teks eksposisi
dengan menggunakan model CORE
melalui media gambar
3 Model CORE melalui media gambar
membantu mengorganisasikan ide
yang saya miliki untuk menulis teks
eksposisi
4 Model CORE melalui media gambar
membantu mengeksplorasi
pengetahuan yang kamu miliki untuk
menulis teks eksposisi
5 Model CORE melalui media gabar
dapat membantu saya dalam
mengatasi kesulitan saat menulis teks
eksposisi
6 Setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model CORE
melalui media gambar saya lebih
mudah memahami materi
39
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Saya merasa lebih aktif dalam
pembelajaran dengan menggunakan
model CORE melalui media gambar
4. Instrumen Perlakuan
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas, maka di dalamnya harus terdapat instrumen
pembelajaran. Instrumen pembelajaran adalah seluruh komponen yang menunjang
terselenggaranya proses pembelajaran yaitu berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan
dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran (hlm.152).
5. Pengujian Validitas Instrumen
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk
tes untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen nontes untuk mengukur sikap
(Sugiyono, 2013, hlm. 174). Jika instrumen dibuat untuk mengukur prestasi belajar
maka jawaban dari instrumen itu adalah salah atau benar, berbeda dengan instrumen
yang dibuat untuk mengukur sikap. Instrumen yang dibuat oleh peneliti tentunya
harus diuji validasinya sebelum diujikan kepada siswa ketika penelitian. Instrumen
yang baik (yang berupa tes maupun nontes) harus valid dan reliabel (Sugiyono, 2013,
hlm. 174).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan dan penilaian dari
tim penimbang (judgement experts) yaitu sebanyak tiga penimbang. Adapun format
hasil rekapitulasi dari tiga penimbang adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Uji Pakar
Terhadap Instrumen Penelitian
No. Nama Penimbang Bidang Keahlian Rekomendasi
1. Dr. H. E. Kosasih, M.Pd Pendidikan
Bahasa dan
- Perintah tugas di instrumen
tes harus sesuai dengan
40
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sastra Indonesia aspek penilaian di
instrumen penilaian.
- Ditambahkan penilaian
mengenai ciri kebahasaan
teks eksposisi (pronomina,
dan konjungsi).
2. Dr. H. Khaerudin
Kurniawan, M. Pd.
Pendidikan
Bahasa dan
Sastra Indonesia
- Perbaiki tata kalimat
dalam instrumen
penilaian.
- Lembar kerja siswa
disesuaikan.
3. Dr. Hj. Isah Cahyani, M.
Pd.
Pendidikan
Bahasa dan
Sastra Indonesia
- Dalam instrumen tes tidak
boleh dicantumkan media
gambar
F. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Hasil Tes
Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang terkumpul
berupa hasil karya tulis, tes awal dan tes akhir kemampuan dan pengetahuan menulis
teks eksposisi pada kelas kontrol dan eksperimen. Pengolahan data yang digunakan
adalah pengolahan kuantitatif (hasil pretes dan postes). Data tersebut akan diolah dan
dianalisis dengan menggunakan rumus statistik. Dari hasil perhitungan tersebut akan
terlihat bagaimana pengaruh model CORE dalam pembelajaran menulis teks
eksposisi.
Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut sebagai berikut.
1. Menganalisis hasil prates dan pascates siswa.
2. Mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa.
3. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian diolah menjadi nilai dengan
rumus :
Nilai =
41
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SSt∑ t2 =
∑
∑
4. Hasil prates dan pascates akan dirata-ratakan dari tiga penguji dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
.
Nilai akhir =
5. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang
Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat
reliabilitas penilaian antarpenguji. Penghitungan reliabilitas instrumen ini terdiri atas
beberapa langkah sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah kuadrat siswa
b. Menghitung kuadrat penguji
SSp∑ p2
= (∑ )
∑
c. Menghitung kuadrat total
SStot∑ 2t = ∑ 2
-
d. Menghitung jumlah kekeliruan
SSkk∑ 2kk = SStot∑ 2
t - SSt∑ t2
Setelah semua data dihitung, kemudian data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA.
Tabel 3.7
Tabel ANAVA
Variasi Sum of Squares DK Varians
Siswa SSt∑ t2 N-1
∑
(Vt)
Penguji SSp∑ p2 K-1 -
Kekeliruan SSkk∑ 2kk (N-1) (K-1)
∑
(Vkk)
42
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R11=
Selanjutnya, menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
R11 = realibilitas yang dicari
Vt = varian dari tes
Vkk = varian dari kekeliruan
Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford,
yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.8
Tabel Guilford
Rentang Kriteria
0,80-1,00 Korelasi Sangat Tinggi
0,60-0,80 Korelasi Tinggi
0,40-0,60 Korelasi Sedang
0,20-0,40 Korelasi Rendah
<0,20 Korelasi Sangat Rendah
e. Melakukan uji normalitas data
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data yang
akan dianalisis. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas data. Salah satunya adalah Chi Kuadrat. Langkah-langkah pengujian
normalitas data dengan Chi Kuadrat, adalah sebagai berikut.
1) Membuat daftar distribusi mean
Rentang (R) = skor terbesar-skor terkecil
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
Panjang interval (P) =
43
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sd = √
Dk = K – 3
2) Menghitung mean
X =
Keterangan: Ʃfx = jumlah skor pretest atau pretest
3) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
4) Membuat daftar frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk
menghitung harga Chi Kuadrat.
5) Menghitung dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat, yaitu sebagai berikut.
keterangan:
X2
= Chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi
fe = frekuensi yang diharapkan
(Riduwan, 2013, hlm. 124)
6) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
7) Menentukan nilai x2hitung dengan x
2tabel dengan bantuan tabel x
2 dengan tingkat
kepercayaan 95% (@ = 0,05).
8) Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika x2
hitung≤ x2
tabel maka data tersebut berdistribusi normal
Jika x2
hitung ≥ x2
tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
44
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Melakukan uji homogenitas varian nilai prates dan pascates
Pengujian homogenitas varian dilakukan untuk memastikan bahwa data yang
dibandingkan merupakan data yang homogen. Adapun rumus yang digunakan yaitu
sebagai berikut.
Keterangan:
Varian = standar deviasi dikuadratkan / s2
(Riduwan, 2012, hlm. 120)
Data dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel.. Jika Fhitung< Ftabel maka H1 ditolak
atau H0 diterima. Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima atau H0 ditolak.
g. Melakukan uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
signifikan antara dua variabel. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak,
maka dilakukanlah penghitungan dengan rumus uji-t. Adapun langkah-langkah dalam
melakukan penghitungan uji-t adalah sebagai berikut.
1) Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir untuk
mengetahui peningkatan pemahaman siswa di kedua kelas.
2) Menyusun tabel distribusi perbedaan data prates dan pascates
3) Melakukan uji-t sehingga didapatkan nilai thitung yang akan dibandingkan
dengan ttabel. Berikut rumus uji-t yang digunakan.
√(
)(
)
Keterangan :
M = nilai rata-rata hasil per kelompok
N = banyaknya subjek
x = deviasi setiap nilai x2 dan y2
y = deviasi setiap nilai y2 dari mean y1
(Arikunto, 2010, hlm. 354)
45
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menghitung derajat kebebasan (DK) dengan rumus berikut.
Rumus DK: n1 + n2 - 2
5) Membandingkan hasil thitung dengan ttabel
6) Pembahasan hasil penelitian
7) Menentukan ttabel dengan taraf signifikasi 0,05 atau tingkat kepercayaan
95%
Adapun kriteria penghitungan hipotesis yaitu jikathitung ≤ ttabel maka Ha ditolak
atau Ho diterima. Hal tersebut menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol, sedangkan jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hal
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis teks eksposisi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang artinya model
CORE melalui media gambar efektif digunakan dalam pembelajaran menulis tek
eksposisi siswa.
2. Pengolahan Data Hasil Observasi
Data observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa
menggunakan model CORE melalui media gambar. Data yang telah terkumpul tidak
dianalisis secara statistik melainkan dengan cara dianalisis dan ditarik kesimpulan.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sikap dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi ini juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan
kegiatan pembelajaran yang menggunakan model CORE melalui media gambar dan
yang tidak menggunakan model CORE.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung ≥ ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≤ ttabel
46
Vina Triana Ardiyanti, 2015 KEEFEKTIFAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengolahan Data Angket
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respons siswa. Angket
yang berisi 7 pertanyaan pada masing-masing kelas dan bersifat campuran ini
disebarkan kepada kelas eksperimen. Pengolahan dan penganalisisan angket dinilai
dengan menghitung dan mempersentasekannya sesuai dengan rumus berikut ini
P = fo x 100
N
Keterangan :
P = Persentase
fo = frekuensi responden yang menjawab pilihan setiap pertanyaan
N = jumlah responden