BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain...

16
24 Eka Anistya Rohayati, 2015 PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan atau tindakan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila dibandingkan dengan yang tidak diberikan perlakuan. Menurut Riduwan (2013, hlm. 50) “penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”. Pada penelitian eksperimen terdapat perlakuan ( treatment) sehingga dalam penelitian ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.(Sugiyono, 2013, hlm. 72). Perlakuan (treatment) yang diberikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) sebagai variabel bebas. Sedangkan motivasi dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat atau variabel yang diamati peneliti. Pengamatan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest). Lebih spesifik lagi dalam metode eksperimen terdapat desain penelitian. Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dengan bentuk Nonequivalent Kontrol Group Design. Pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Alasan peneliti tidak memilih secara acak kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah karena kelas yang akan dijadikan objek penelitian hanya ada dua kelas sehingga peneliti hanya mempertimbangkan dari segi masalah yang terjadi di kedua kelas tersebut dari hasil observasi peneliti

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

24 Eka Anistya Rohayati, 2015 PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan

metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang

bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan atau tindakan terhadap tingkah

laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan

tersebut bila dibandingkan dengan yang tidak diberikan perlakuan.

Menurut Riduwan (2013, hlm. 50) “penelitian dengan pendekatan

eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel

tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara

ketat”. Pada penelitian eksperimen terdapat perlakuan (treatment) sehingga

dalam penelitian ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali.(Sugiyono, 2013, hlm. 72).

Perlakuan (treatment) yang diberikan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Somatic

Auditory Visual Intelectual (SAVI) sebagai variabel bebas. Sedangkan

motivasi dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat atau variabel yang

diamati peneliti. Pengamatan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat

sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan

(posttest).

Lebih spesifik lagi dalam metode eksperimen terdapat desain penelitian.

Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu Quasi Eksperimen

(eksperimen semu) dengan bentuk Nonequivalent Kontrol Group Design.

Pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih

secara random. Alasan peneliti tidak memilih secara acak kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah karena kelas yang akan dijadikan objek penelitian

hanya ada dua kelas sehingga peneliti hanya mempertimbangkan dari segi

masalah yang terjadi di kedua kelas tersebut dari hasil observasi peneliti

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

25

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelum treatment tersebut dilakukan. Setelah peneliti menentukan kelas

kontrol dan kelas eksperimen barulah diberikan pretest dan posttest yang sama

tapi perbedaannya adalah perlakuan (treatment) yang hanya diberikan pada

kelompok eksperimen saja. Berikut adalah gambaran desain penelitian :

Tabel 3.1

Desain Quasi Eksperimen

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen Q1 X Q2

Kontrol Q3 - Q4

(Sugiyono, 2012, hlm. 116)

Keterangan : Q1 , Q3 = tes awal (Pretest)

Q2 ,Q4 = tes akhir (Posttest)

X = diberikan perlakuan model pembelajaran

Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI)

Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VA dijadikan sebagai kelas

kontrol dan kelas VB dijadikan sebagia kelas eksperimen. Pada kelas kontrol

dilaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan

konvensional, sedangkan pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran IPA

dengan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh model atau

metode ajar yang diterapkan guru dalam pembelajaran IPA terhadap motivasi

dan hasil belajar siswa.

B. Lokasi dan Subjek

Dalam penelitian ini peneliti tertuju pada salah satu sekolah yang berada di

daerah Panimbang yaitu SD Negeri Panimbangjaya 6 yang berlokasi di

Kampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten. Peneliti mengambil lokasi ini karena belum

penah ada penelitian sebelumnya di sekolah tersebut dan permasalahan yang

peneliti temukan sangat cocok untuk diterapkan model Somatic Auditory

Visual Intellectual (SAVI) pada pembelajaran IPA di kelas V (lima).

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

26

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA dan VB SD Negeri

Panimbangjaya 6.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013, hlm. 80).

Menurut Riduwan (2013, hlm.54), populasi merupakan objek atau subjek

yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu

siswa-siswi kelas VA dan VB SD Negeri Panimbangjaya 6 yang berjumlah 72

siswa .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 81). Pengambilan sampel ini

menggunakan teknik Probability Sampling. Probability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan (peluang) yang

sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Salah satu

caranya dengan menggunakan Random Sampling. Random Sampling ialah

cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan cara

acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut

(Riduwan, 2013, hlm. 58). Pada penelitian ini, sampel yang diambil oleh

peneliti adalah siswa kelas VA dengan jumlah 30 siswa dan VB dengan

jumlah 30 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Instrumen dalam penelitian ini berupa instumen tes dan instrument non

tes.

1. Tes Pengetahuan

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

27

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Test ini digunakan untuk mengukur pemahaman dan hasil belajar siswa

tentang materi yang diajarkan sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan

setelah diberikan perlakuan (posttest) dengan menggunakan model

pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI). Tes pengetahuan

ini terdiri dari 10 soal berupa tes uraian singkat untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa dalam belajar. Penyusunan tes pengetahuan ini, diawali

dengan penyusunan kisi-kisi soal yang mencakup subpokok bahasan,

kompetensi dasar, indikator, tingkat kesukaran soal, serta jumlah butir soal.

Setelah membuat kisi-kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal disertai kunci

jawaban dan pedoman penskoran untuk setiap butir soal.

2. Kuisioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2013, hlm. 142).

Kuisioner ini diberikan untuk mengetahui perbandingan motivasi belajar

pada kelas kontrol dan motivasi belajar pada kelas eksperimen.

Instrumen skala sikap ini digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dengan

menggunakan Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Kuisioner

tersebut meliputi beberapa indikator yaitu mempunyai tujuan yang ingin

dicapai dalam belajar (Goals), menunjukan minat siswa terhadap

pembelajaran (Value), tidak mudah menyerah dan ulet dalam menghadapi

kesulitan (Self-efficacy), Tidak mudah melepas hal yang diyakini (Kontrol

Beliefs). Kuisioner ini diberikan kepada siswa kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

berakhir, yakni pada saat pretest dan posttest dilakukan.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala sikap

Model Likert yang terdiri dari empat pilihan, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (ST), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jumlah

pernyataan yang diberikan sebanyak 20 nomor. Pernyataan tersebut terdiri

dari: 11 pernyataan positif dan 9 pernyataan negatif. Pernyataan positif

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

28

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu pada nomor 1,2,3,6,8,9,11,13,15,16, dan 19. Sedangkan pernyataan

negatif yaitu pada nomor 4,5,7,10,12,14,17,18, dan 20.

Menurut Riduwan (2006, hlm. 39) teknik penentuan skor dalam

penelitian ini secara apriori yaitu pernyataan atau pertanyaan yang berarah

positif akan mempunyai skor 4 bagi pilihan Sangat Setuju (SS), 3 bagi

Setuju (S), 2 bagi Tidak Setuju (TS), 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS).

Sedangkan bagi pernyataan atau pertanyaan yang berarah negatif

mempunyai skor 1 bagi pilihan Sangat Setuju (SS), 2 bagi Setuju (S), 3

bagi Tidak Setuju (TS), 4 bagi Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Wawancara

“Wawancara atau interview merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab

sepihak. Karena responden tidak diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan” (Arikunto, 2012, hlm.44). Wawancara ini dilakukan kepada

tiga responden yaitu siswa dengan nilai tinggi, sedang dan rendah yang

bertujuan untuk memperkuat data dalam mengetahui respon terhadap

pelaksanaan pembelajaran serta mencari data yang sulit diamati pada saat

pembelajaran berlangsung, yaitu data tentang sikap siswa dalam

pembelajaran model SAVI. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis

deskriptif sebagai salah satu pertimbangan pengambilan kesimpulan.

Wawancara siswa dilakukan terhadap beberapa perwakilan siswa dari kelas

eksperimen masing-masing satu dari kelompok tinggi, sedang dan rendah.

4. Lembar Isian Guru

Daftar isian untuk guru adalah instrumen non-tes yang digunakan untuk

mengungkapkan respon guru terhadap pembelajaran IPA menggunakan

model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI).

E. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum angket dan soal yang dibuat untuk mengukur motivasi dan hasil

belajar siswa yang digunakan dalam penelitian, soal dan angket tersebut harus

diujicobakan terlebih dahulu. Angket dan soal dapat dikatakan valid jika telah

memenuhi syarat validitas dan reliabilitas yaitu data yang diperoleh relevan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

29

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tujuan yang dibuat serta sejauh mana suatu tes mampu menghasilkan

skor-skor secara konsisten.

Angket motivasi ini terdapat empat kategori yaitu SS = Sangat Setuju, S =

Setuju, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Bobot yang dinilai

pada setiap item angket ini yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1 untuk

pernyataan positif dan SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4 untuk pernyataan

negatif .

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid

mempunyai validitas rendah. (Arikunto, 2010, hlm. 221).

Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu tes mengukur

sampel materi pelajaran dan atau perubahan prilaku hasil belajar secara

tepat.

a. Validitas tes

Kriteria yang mendasar dari suatu tes yang tangguh adalah tes tersebut

dapat mengukur hasil-hasil yang konsisten dengan tujuannya. Untuk

mengetahui validitas isi, dilakukan dengan berdasarkan atas

pertimbangan (judgement) dari para ahli, atau orang yang dianggap ahli

dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing. Pada penelitian

ini validitas soal dinilai oleh validator yang merupakan dosen

pembimbing yaitu Dra.Sri Wuryastuti, M.Pd sebagai dosen pembimbing

I.

1) Validitas Muka

Untuk setiap butir soal, jika validator mengangga soal tersebut valid

maka validator membubuhkan angka 1 pada tabel. Jika validator

menganggap soal tersebut tidak valid maka validator membubuhkan

angka 0 pada tabel. Kemudian, validator memberikan komentar

mengenai ketidakvalidan soal tersebut, serta memberikan

saran/perbaikan pada kolom dalam lembaran format yang telah

disediakan. Soal dikatakan valid (dari segi validitas muka) jika telah

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

30

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memenuhi kriteria validitas muka, yakni apabila butir soal tersebut

memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional.

Tabel 3.2

Validitas Muka

No.

Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan.

1 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

2 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

3 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

4 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

5 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

6 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

7 1 Sudah cukup baik, bahasa sudah

diperbaiki.

8 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

9 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

10 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal.

Serang, Maret 2015

Validator,

Dra Sri Wuryastuti, M.Pd

NIP. 19580614 198603 2 002

2) Validitas Isi

Sebagaimana validitas muka, validitas isi pun berlaku untuk setiap

butir soal, jika validator mengangga soal tersebut valid maka validator

membubuhkan angka 1 pada tabel. Jika validator menganggap soal

tersebut tidak valid maka validator membubuhkan angka 0 pada tabel.

Kemudian, validator memberikan komentar mengenai ketidakvalidan

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

31

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal tersebut, serta memberikan saran/perbaikan pada kolom dalam

lembaran format yang telah disediakan. Akan tetapi soal tersebut

dikatakan valid secara isi jika butir soal tersebut telah sesuai dengan:

a) Materi pokok yang diberikan

b) Indikator pencapaian hasil belajar

c) Aspek kemampuan pemahaman IPA

d) Tingkat kesukaran untuk siswa kelas V SD

Tabel 3.3

Validitas Isi

No.

Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan.

1 1 Sudah sesuai dengan sifat-sifat

cahaya

2 1 Sudah sesuai dengan materi

3 1 Sudah sesuai dengan materi, jawaban

yang disediankan hanya satu

4 1 Sudah sesuai dengan materi, jawaban

yang disediankan hanya satu

5 1 Sudah sesuai dengan kisi-kisi soal

6 1 Sudah sesuai dengan isi materi

7 1 Sudah cukup baik

8 1 Sudah sesuai dengan indikatornya

9 1 Sudah sesuai dan cukup baik

10 1 Sudah sesuai dengan materi

Serang, Maret 2015

Validator,

Dra Sri Wuryastuti, M.Pd

NIP. 19580614 198603 2 002

Berdasarkan tabel pertimbangan di atas dapat dilihat bahwa validitas muka

sudah sesuai ketentuan dan bahasanya sudah diperbaiki untuk validitas isi soal

hanya terdapat kesalahan pada soal no.3 saja karena terdapat tiga jawaban

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

32

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam satu soal. Maka, atas hasil pertimbangan tersebut untuk soal-soal yang

masih salah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh

validator, sehingga soal menjadi valid.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian

ini dideskripsikan sebagai berikut sebagai berikut :

1. Tahap Awal

Pada tahap awal, tanggal 21 Februari 2015 peneliti melakukan proses

perizinan ke pihak sekolah melalui kepala sekolah untuk meminta izin

mengadakan penelitian di SD Negeri Panimbangjaya 6 dengan dilengkapi

surat observasi atau surat izin mengadakan penelitian di SD tersebut. Setelah

mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti bertemu dengan guru kelas V

(lima) dan melakukan diskusi mengenai kegiatan peneliti dalam melaksanakan

penelitiannya, selanjutnya peneliti meminta data siswa kelas VA dan VB serta

meminta saran untuk memilih kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Pada tanggal 23 Februari 2015 peneliti melakukan observasi awal untuk

melihat proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas VA pada jam pelajaran

pertama dan VB pada jam pelajaran selanjutnya setelah istirahat. Dari hasil

pengamatan di kelas tersebut, ditemukan beberapa masalah yang akan peneliti

ambil untuk bahan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti

menyusun rencana pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan instrumen penelitian yang dikonsultasikan terlebih

dahulu kepada dosen pembimbing. Setelah mendapatkan perbaikan dari dosen

pembimbing barulah peneliti melaksanakan penelitian sesuai jadwal yang

telah disepakati dengan guru kelas V.

Tanggal 09 Maret 2015, peneliti mengadakan tes awal (pretest) berupa

soal dan angket yang disebar di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada

tanggal 10 dan 24 Maret 2015, peneliti melakukan simulasi mengajar di kelas

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

33

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kemudian

pada tanggal 12 dan 26 Maret 2015, peneliti melakukan simulasi mengajar

kedua di kelas eksperimen dengan melakukan treatment menggunakan model

pembelajaran Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Pada saat peneliti

melakukan simulasi mengajar, guru sebagai pengamat mengisi lembar isian

guru untuk mengetahui respon terhadap model pembelajaran yang peneliti

gunakan yaitu Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Pada tanggal 28

Maret 2015, peneliti mengadakan tes akhir (posttest) berupa soal tes dan

angket yang sama pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah

pelaksanaan posttest selesai, kemudian dilanjutkan dengan melakukan

wawancara kepada siswa. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, peneliti

mengolah data, menganalisis dan menguji hipotesis penelitian.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir, peneliti dapat menjawab rumusan masalah dan menarik

kesimpulan dari hasil penelitian serta membuat laporan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Tes, dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses

pembelajaran terhadap kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol.

Namun waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pada masing-

masing kelas.

2. Kuisioner (angket) diisi oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Angket ini diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran selesai

dilaksanakan.

3. Wawancara dilakukan terhadap tiga siswa pada kelas eksperimen yang

merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok rendah, sedang dan

tinggi.

4. Lembar isian guru diisi oleh guru kelas untuk mengungkapkan respon

guru terhadap pembelajaran IPA menggunakan model Somatic Auditory

Visual Intelectual (SAVI).

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

34

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Tes

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah

uji kecocokan χ² (Chi-kuadrat) sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm.

132) :

χ2 =

(𝑓𝑜− 𝑓 𝑒)²

𝑓𝑒

𝑘

𝑙

Keterangan :

𝑓𝑜

= frekuensi yang diamati

𝑓𝑒

= frekuensi yang diharapkan

𝑘 = banyak kelas

𝑑𝑘 = 𝑘 − 3 , derajat kebebasan (k = banyak kelas)

χ𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 akan dibandingkan dengan 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 atau 𝑥 𝑎(𝑑𝑘) 2 dengan α

adalah taraf signifikan 0,01

Apabila menggunakan bantuan program Software SPSS Statistic 21.0

for windows, maka uji normalitas data yang digunakan yaitu Uji

Shapiro-Wilk.

b). Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui apakah satu kelompok eksperimen dan satu kelompok

kontrol memiliki varians yang homogen. Karena kedua kelompok

sampel yang diteliti saling bebas, maka uji variansi ini menggunakan

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

35

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji variansi dua peubah bebas, dengan rumus sebagai berikut

(Riduwan, 2013, hlm.120):

F = 𝑆12

𝑆22

Keterangan :

S12

: Variansi Besar

S22

: Variansi Kecil

Setelah memperoleh nilai 𝐹𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 kemudian bandingkan antara 𝐹𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan db pembilang : n-1 (untuk variansi terbesar) dan

dbpenyebut n-1 (untuk variansi terkecil). Dengan kriteria pengujian :

Jika Fhitung < Ftabel maka varians homogen

Jika Fhitung > Ftabel maka varians tidak homogen.

Apabila menggunakan bantuan program Software SPSS Statistic 21.0

for windows, maka uji homogenitas data yang digunakan yaitu Uji

Levene’s (Levene’s Test).

c). Uji Hipotesis

Uji t dua sampel bertujuan untuk membandingkan (membedakan)

apakah kedua data sama atau berbeda. Uji t dilakukan apabila data yang

diperoleh berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau

homogen. Langkah-langkah uji t (Riduwan, 2006, hlm. 207) :

a. Buatlah Ha dan Ho dalam uraian kalimat

b. Buatlah Ha dan Ho dalam model statistik

c. Mencari t hitung

d. Tentukan taraf signifikasinya,

e. Bandingkan antara t hitung dengan t tabel kemudian buat kesimpulan.

Apabila menghitung uji t secara manual, sebelum mencari thitung harus

mencari nilai S dengan rumus :

𝑆 = 𝑛1−1 𝑠1+ 𝑛2−1 𝑠2

𝑛1+𝑛2−2

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

36

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah nilai S didapat, kemudian mencari nilai t hitung dengan statistik

uji :

thitung = 𝑥1−𝑥2

𝑠 1

𝑛1+

1

𝑛2

Dengan kriteria uji : terima Ho untuk thitung < t (1 – 𝛼

2).

Apabila menggunakan bantuan program software SPSS Statistic 21.0 for

windows maka langkah untuk uji rata-rata (Uji t) yang dilakukakan adalah

Compare Means-Independent Sample T Test.

d). Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa selama

penelitian ini. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan

rumus :

pretesskoridealskor

pretesskorpostesskorg

..

..

Interpretasi gain ternormalisasi tersebut disajikan dalam bentuk

klasifikasi seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Interpretasi Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

2. Analisis Data Angket

Angket ini diberikan kepada 30 orang siswa pada masing-masing

kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran telah selesai dan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

37

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya akan dianalisis hasilnya oleh peneliti. Data angket yang

terkumpul selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Analisis Data Angket

Analisis data angket dilakukan dengan statistic deskriptif dan uji t.

Hasil analisis data dilakukan untuk menelaah dan mendapatkan

gambaran data dari hasil kuisioner yang didapat seperti jumlah, rata-

rata, dan standar deviasinya.

Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji t dua sampel ini

tergolong uji perbandingan (uji komparatif). Tujuan dari uji ini adalah

untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau

berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan

generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan

keadaan variable dari dua rata-rata sampel).

Uji hipotesis dua rata-rata atau uji-t pada penelitian kali ini

menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Dimana untuk data

pretest yang diuji merupakan kesamaan rata-rata dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Dan untuk data posttest yang diuji merupakan

perbedaan dua rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah angket tersebut dianalisis melalui uji deskriptif dan uji t,

langkah selanjutnya memaparkan setiap pernyataan dengan langkah

sebagai berikut :

a. Setiap butir kuisioner yang terkumpul kemudian dihitung

menggunakan cara apriori.

b. Siswa yang mengikuti tes sikap ada 60 siswa yang terdiri dari 2 kelas

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa 30

orang/kelas.

c. Rata-rata skor dari keseluruhan jumlah siswa dihitung, cara ini

bertujuan untuk mengetahui letak sikap siswa secara umum.

d. Rata-rata jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS,atau STS dihitung,

cara ini bertujuan mengungkap kecendrungan pilihan siswa secara

umum.

Cara menghitung skor persentase rata–rata (Supriadi: 2010):

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

38

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sifat soal positif = 4n1+3n2+2n3+1n4

Jumlah Responden x 4 x 100%

Sifat soal negatif = 1n1+2n2+3n3+4n4

Jumlah Responden x 4 x 100%

e. Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung. Data

ini akan mengungkapkan kecendrungan persetujuan siswa secara

umum. Cara menentukan tingkat persetujuan adalah sebagai berikut:

Tingkat Persetujuan = 4𝑛1+ 3𝑛2+ 2𝑛3+1𝑛4

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100 %

Keterangan :

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4

n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3

n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2

n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

Setelah diketahui tingkat persetujuannya barulah digolongkan dalam

beberapa kriteria untuk mengetahui seberapa kuat tingkat persetujuan siswa

terhadap pernyataan yang ada dalam angket. Berikut ini kriteria tingkat

persetujuan angket. (Riduwan, 2013, hlm. 89)

Tabel 3.5

Tingkat persetujuan angket motivasi

Persentase Kriteria

0% - 20% Sangat Lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup Kuat

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat Kuat

3. Analisis Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa pada kelas eksperimen dengan

dipilih secara acak dari masing-masing kelompok tinggi, sedang, dan rendah

pada nilai tiap kelompok eksperimen. Data yang terkumpul ditulis dan

diringkas berdasarkan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini.

4. Analisis Data Daftar Isian untuk Guru

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/18458/6/S_IPA_KDSERANG_1106016_Chapter3.pdfKampung Soge Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang

39

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang diambil berdasarkan daftar isian yang diberikan kepada satu

orang guru. Guru tersebut terlibat langsung sebagai observer dalam

penelitian ini, dengan tujuan untuk mengungkapkan pandangan guru

tersebut terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI), juga untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang sedang

dilaksanakan berdasarkan sudut pandangnya.