BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain...
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan. Dalam kegitan
penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus
ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Sugiono (2012:2)
mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
tingkat pemahaman kosakata adjektiva bahasa Jepang siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan stategi Active Learning
tipe Peer Lesson dengan siswa yang tidak memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan stategi tersebut, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pnelitian eksperiental, yaitu dengan
menggunakan metode eksperimen murni (true experimental).
Menurut Sukmadinata (2012:58) eksperimen murni (true
experimental) merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti
prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-
syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel,
kelompok kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta
pengujian hasil. Dalam metode ini selain kelompok eksperimen juga
terdapat kelompok kontrol yang dijadikan sebagai objek penelitian. Pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus, sedangkan pada kelas
kontrol diberikan perlakuan lain, atau perlakuan yang biasa diberikan.
Karena penelitian ini menggunakan mtode eksperimen murni (true
experimental), maka desain penelitian yang digunakan adalah Pretest
posttest control group design. Desain penelitian ini menempatkan subjek
penelitian kedalam 2 kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada saat penelitian berlangsung, kelas eksperimen dan kelas
32
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontrol akan diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa,
kemudian diberi perlakuan pada kelas eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan strategi Active Learning tipe Peer Lesson dan pembelajaran
yang menggunakan metode konvensional untuk kelas kontrol. Adapun
desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
Pretest Posttest Control Group Design
A X
B
Keterangan :
A : Kelas eksperimen
B : Kelas kontrol
X : Treatment dengan menggunakan strategi Active Learning
tipe Peer Lesson
dan : Pretest
Posttest
(Sugiono, 2012:76)
3.2 Populasi dan sampel
a. Populasi
Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sedangkan menurut Sugiono (2012:80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 5 Cimahi
kelas XI tahun ajaran 2012/2013.
33
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sementara itu, Sugiono (2012:81) mengatakan bahwa
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik random sampling. Hal tersebut dikarenakan penulis
menganggap adanya kesamaan pada diri populasi. Teknik random sampling
ini hanya bisa dilakukan jika populasinya dianggap memiliki karakter yang
sama atau mendekati homogen dengan jumlah yang relatif banyak (Sutedi,
2009:180). Berdasar pada pendapat tersebut, maka sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebanyak 20 siswa sebagai
kelas eksperimen, dan siswa kelas XI IPA 3 sebanyak 20 siswa sebagai
kelas kontrol.
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2012:102) instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mngukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Dalam Arikunto (2006:150) dijelaskan bahwa secara garis besar
alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu
alat evaluasi yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa tes dan angket.
3.3.1 Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu
(Sutedi, 2011:157). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
pilihan ganda yang berjumlah 40 soal. Soal-soal yang diberikan dalam
penelitian ini tidak terlepas dari materi yang telah diberikan, dan
sebelumnya telah didiskusikan terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran
bahasa Jepang di SMA Negeri 5 Cimahi, serta dosen ahli.
34
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest). Jenis soal yang digunakan dalam pretest
dan posttest menggunakan soal yang sama. pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa mengenai kosakata adjektiva sebelum
diberikan treatment dengan menggunakan strategi Active Learning tipe Per
Lesson. Sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
mengenai kosakata adjektiva bahasa Jepang setelah diberikan treatment
dengan strategi Active Learning tipe Per Lesson bagi kelas eksperimen dan
metode konvensional bagi kelas kontrol.
Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes yang dibuat oleh penulis untuk
pembuatan soal. (Soal terlampir)
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Tes
Standar Kompetensi Mengungkapkan berbagai informasi
secara lisan dan tulisan dalam bentuk
paparan atau dialog sederhana tentang
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar Mengungkapkan berbagai informasi
secara lisan dan tertulis dalam kalimat
sederhana sesuai konteks, yang
mencerminkan kata, frasa, dan kalimat
dengan huruf dan struktur yang tepat.
Materi Kosakata adjektiva bahasa Jepang
Bentuk Soal Pilihan ganda
No. Indikator Soal Jumlah
Soal
No. Soal Bobot
Nilai
1. Memilih dengan tepat
arti dari kosakata
adjektiva.
10 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10.
1
35
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memilih dengan tepat
antonim dari kosakata
adjektiva.
10 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20.
1
3. Mencocokkan gambar
dengan kosakata
adjektiva yang tepat.
10 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30.
1
4. Memilih jawaban yang
tepat sesuai dengan
konteks kalimat.
10 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40.
1
3.3.2 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:130)
Instrumen angket disini digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran yang menggunakan strategi Active Learning tipe
Peer Lesson. Soal angket dalam penelitian ini terdiri dari 10 soal, dan model
angket yang digunakan adalah model skala likert yang terdiri dari empat
pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju),
STS (Sangat Tidak Setuju).
Berikut ini adalah kisi-kisi soal angket yang digunakan dalam
penelitian ini. (angket terlampir)
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket
No. Aspek yang Dinilai Jumlah Soal No. Soal
1.
Minat siswa terhadap mata
pelajaran bahasa Jepang.
1 1
2. Kesulitan yang dialami siswa 2 2, 3
36
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama ini dalam mempelajari
kosakata bahasa Jepang.
3.
Kesan siswa terhadap Strategi
Active Learning tipe Peer Lesson
dalam pembelajaran kosakata
adjektiva bahasa Jepang.
4 4, 5, 6, 7
4.
Pendapat siswa mengenai Strategi
Active Learning tipe Peer Lesson
dalam pembelajaran kosakata
adjektiva bahasa Jepang.
3 8, 9, 10
3.3.3 Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka harus diuji
kelayakannya terlebih dahulu. Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk
mengetahui apakah soal-soal yang dibuat baik dan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan atau tidak. Berdasarkan pada pendapat Arikunto (2006:168)
yang mengatakan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel, maka uji kelayakan instrumen
pada penelitian ini berupa:
1. Uji Validitas Soal
Selain melakukan tes kepada siswa diluar sampel yang
sebenarnya, penulis melakukan uji validitas berdasarkan surat pernyataan
atau Ekspert Judgment. Setelah melakukan konsultasi, maka pernyataan
dari guru judger menyatakan bahwa instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian ini valid atau layak digunakan.
2. Uji Reliabilitas Soal
Menurut Sutedi (2011:161) syarat lain yang harus dimiliki oleh
instrumen yang berupa tes adalah sifat reliabel, yaitu memiliki keajegan
37
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau keterpercayaan. Artinya suatu alat tes kapanpun dan dimanapun
digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada
perbedaan atau perubahan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen tes, penulis
menggunakan instrumen internal yaitu dengan teknik belah dua. Dalam
teknik ini, data nilai hasil tes yang diolah diambil dari hasil tes yang di
uji cobakan pada sampel lain (diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol).
Kemudian, jawaban pada sampel dibagi dua berdasarkan pada soal yang
bernomor ganjil (sebagai variabel X) dan yang bernomor genap ( sebagai
variabel Y). Lalu dicari angka korelasinya dengan menggunakan rumus
berikut:
1) Rumus Korelasi
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Keterangan:
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y.
N : Banyaknya siswa (sampel)
X : Skor soal bernomor ganjil
Y : Skor soal brnomor genap
2) Rumusan mencari reliabilitas penuh dalam teknik belah dua
38
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang angka korelasi Tafsiran
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
(Sutedi, 2011:220)
Dari perhitungan uji reliabilitas menggunakan teknik belah
dua, diperoleh angka korelasi sebesar 0,71 yang tergolong kuat
sehingga perangkat tes ini cukup layak untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
3. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal diantaranya mencakup tingkat kesukaran
(TK) dan daya pembeda (DP). Data untuk analisis soal diperoleh dari tes
yang diberikan kepada sampel diluar sampel sebenarnya yang pernah dan
sedang belajar bahasa Jepang. dalam penelitian ini, tes analisis butir soal
dilakukan pada 20 orang siswa kelas XI IPA 5 SMA Negri 5 Cimahi.
a. Tingkat Kesukaran (TK)
Menghitung tingkat kesukaran menggunakan rumus:
Keterangan:
TK : Tingkat kesukaran
BA : Jumlah jawaban benar kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah
39
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sutedi, 2011:214)
Tabel 3.4
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
TK Klasifikasi
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
(Sutedi, 2011:214)
(Perhitungan tingkat kesukaran terlampir)
b. Daya Pembeda (DP)
Menghitung daya pembeda menggunakan rumus:
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
BA : Jumlah jawaban benar kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar kelompok bawah
n : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah
(Sutedi, 2011:214)
Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
DP Klasifikasi
0,00 – 0,25 Rendah (lemah)
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Tinggi (kuat)
(Sutedi, 2011:214)
(Perhitungan daya pembeda terlampir)
40
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Teknik Pengolahan Data
Berikut ini adalah tahapan-tahapan analisis pengolahan data yang
dilakukan dalam penelitian ini :
3.4.1 Analisis Data Tes
Untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil tes dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memberikan nilai pada hasil pretest dan posttest dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
Keterangan:
N : Nilai
B : Jawaban benar
2. Mencari mean kedua variabel dengan rumus sebagai berikut.
∑
∑
Keterangan:
: Mean kelas eksperimen
: Mean kelas kontrol
∑ : Jumlah seluruh nilai kelas eksperimen
∑ : Jumlah seluruh nilai kelas kontrol
: Jumlah sampel kelas eksperimen
: Jumlah sampel kelas kontrol
(Sutedi, 2011:231)
41
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus sebagai
berikut
√∑
√
∑
Keterangan:
: Standar deviasi dari variabel X
: Standar deviasi dari variabel Y
(Sutedi, 2011:231)
4. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus
sebagai berikut.
√
√
Keterangan:
: Standar eror mean dari variabel X
: Standar eror mean dari variabel Y
(Sutedi, 2011:231)
5. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y, dengan rumus
sebagai berikut.
√
Keterangan:
: Standar eror perbedaan mean dari variabel X dan Y
(Sutedi, 2011:231)
42
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Mencari nilai t hitung untuk menghitung taraf signifikan perbedaan
dua mean yang dimaksudkan untuk menghitung efektifitas strategi
yang digunakan dalam pengajaran yaitu strategi Active Learning tipe
Peer Lesson dengan mnggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
: Nilai t hitung yang dicari
(Sutedi, 2011:229)
3.4.2 Pengujian Hipotesis
Dalam pngujian hipotesis harus terlebih dahulu diketahui nilai t
hitung nya, setelah nilai t hitung diketahui, langkah selanjutnya adalah
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar
dari nilai t tabel maka hipotesis awal diterima, dan sebaliknya jika nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka hipotesis awal ditolak.
t hitung > t tabel maka Hk diterima sedangkan Ho ditolak.
t hitung < t tabel maka Hk ditolak sedangkan Ho diterima.
3.4.3 Analisis Data angket
Analisis data angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan mencari presentase jawaban angket dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah jawaban
n : Jumlah responden
43
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Penafsiran Standar Penilaian
Interval Keterangan
0% Tidak seorangpun
1% ─ 5% Hampir tidak ada
6% ─ 25% Sebagian kecil
26% ─ 49% Hampir stengahnya
50% Setengahnya
51% ─ 75% Lebih dari setengahnya
76% ─ 95% Sebagian besar
96% ─ 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
3.4.4 Analisis Data Indeks Gain
Perhitungan indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan kosakata adjektiva siswa. Perhitungan tersebut diperoleh dari
nilai pretest dan posttest masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Dalam penelitian ini, indeks gain akan digunakan apabila
rata-rata posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda. Normalized
gain (gain yang dinormalilisir) secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
= Gain
= Skor pretes
= Skor postes
= Skor maksimal
(Hake, RR, 1998)
44
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besar normalized gain diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
efektifitas pembelajaran, dengan kriteria seperti yang terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.7
Kriteria Efektifitas Pembelajaran
Rentang Normalized Gain Kriteria Efektifitas
0,71 - 1,00 Sangat efektif
0,41 - 0,70 Efektif
0,10 - 0,40 Kurang efektif
3.5 Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Pada tahap
ini ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain melakukan identifikasi
terhadap permasalahan yang terjadi dilapangan, yaitu mencari tahu tentang
penguasaan kosakata adjektiva bahasa Jepang yang telah dikuasai oleh
siswa. Kemudian, menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam
penelitian, mendesain perangkat pembelajaran seperti RPP, media
pembelajaran, dan membuat soal serta angket yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa pada proses penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini diawali dengan pemberian pretest pada kelas ekperimen
dan kelas kontrol dengan soal yang sama untuk mengetahui kemampuan
awal siswa. Kemudian, pemberian perlakuan terhadap kelas ekperimen
dengan menggunakan strategi Active Learning tipe Peer Lesson, dan kelas
kontrol dengan menggunakan metode konvensional. Tahap pelaksanaan
selanjutnya yaitu melakukan posttest pada kelas kontrol dan kelas
45
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen dengan soal tes yang sama untuk mengukur peningkatan
pemahaman hasil belajar siswa setelah diberikan treatment atau perlakuan.
c. Tahap Pengolahan Hasil Penelitian
Pada tahap pengolahan hasil penelitian ini, data yang diperoleh
dilapangan akan diolah dan dianalisis, hingga diperoleh kesimpulan
penelitian.
3.6 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama lima kali pertemuan, satu kali
pertemuan memakan waktu 2x45 menit. Penelitian dimulai pada Tanggal 1
April 2013 dan berakhir pada tanggal 6 Mei 2013. Pemberian treatment
dengan menggunakan strategi Active Learning tipe Peer Lesson dilakukan
sebanyak tiga kali. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan melalui
tabel waktu penelitian yang telah disusun oleh penulis.
Tabel 3.8
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Senin, 1 April
2013
06.45 – 08.05 Pemberian soal pretest di
kelas kontrol
2 Senin, 1 April
2013
10.25 – 11.45 Pemberian soal pretest di
kelas eksperimen
3 Senin, 22 April
2013
06.45 – 08.05 Pertemuan pertama
dengan kelas kontrol
pembahasan adjektif-i
4 Senin, 22 April
2013
10.25 – 11.45 Pertemuan pertama
dengan kelas eksperimen
pembahasan adjektif-i
5 Senin, 29 April
2013
06.45 – 08.05 Pertemuan kedua dengan
kelas kontrol
46
Maya Mutiara Jaya, 2013 Implementasi Strategi Active Learning Tipe Peer Lesson Pada Pembelajaran Kosakata Adjectiva Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembahasan adjektif-i
dan adjektif-na
6 Senin, 29 April
2013
10.25 – 11.45 Pertemuan kedua dengan
kelas eksperimen
pembahasan adjektif-i
dan adjektif-na
7 Senin, 6 Mei 2013 06.45 – 07.25 Pertemuan ketiga dengan
kelas kontrol
pembahasan adjektif-i
dan adjektif-na
8 Senin, 6 Mei 2013 10.25 – 11.05 Pertemuan ketiga dengan
kelas eksperimen
pembahasan adjektif-i
dan adjektif-na
9 Senin, 6 Mei 2013 07.25-08.05 Pemberian soal posttest
kelas kontrol
10 Senin, 6 Mei 2013 11.05 – 11.45 Pemberian soal posttest
kelas eksperimen