BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

35
36 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan interaktif Company Profile ini dilakukan berdasarkan SDLC (System Development Life Cycle) dimana SDLC didefinisikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS sebagai proses pengembangan software yang digunakan oleh analis sistem, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. Tahapan-tahapan yang digunakan dalam SDLC diantaranya adalah planning atau perencanaan, analisa, desain, implementasi, Testing atau pengujian, dan maintenance atau pemeliharaan. 3.1 Tahap Perencanaan Karya/Planning Untuk menghasilkan sebuah interaktif company profile diperlukan perencanaan matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Studi kelayakan yang dilakukan diantaranya adalah metode pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data, dan juga mengidentifikasi audien. 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membuat alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam STIKOM SURABAYA

Transcript of BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Page 1: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

36

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan interaktif

Company Profile ini dilakukan berdasarkan SDLC (System Development Life

Cycle) dimana SDLC didefinisikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS sebagai

proses pengembangan software yang digunakan oleh analis sistem, untuk

mengembangkan sebuah sistem informasi.

Tahapan-tahapan yang digunakan dalam SDLC diantaranya adalah planning

atau perencanaan, analisa, desain, implementasi, Testing atau pengujian, dan

maintenance atau pemeliharaan.

3.1 Tahap Perencanaan Karya/Planning

Untuk menghasilkan sebuah interaktif company profile diperlukan

perencanaan matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode

yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Studi kelayakan yang dilakukan

diantaranya adalah metode pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan

data, dan teknik analisa data, dan juga mengidentifikasi audien.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membuat

alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak

terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam

STIKOM S

URABAYA

Page 2: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

37

tahap ini, rancangan perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan proyek

multimedia ini dapat dilihat pada gambar 3.1 diagram metodelogi perancangan

berdasarkan metode SDLC berikut ini:

Gambar 3.1 Diagram Metodologi Perancangan Menggunakan Sistem SDLC STIKOM S

URABAYA

Page 3: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

38

2. Sumber Data

Setelah melakukan identifikasi dan membuat alur perancangan dalam proses

pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan dalam proses pembuatan

CD interaktif company profile ini yaitu menentukan sumber data. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini, sebagian besar merupakan data sekunder

yaitu data matang atau data yang sudah diolah, data diperoleh dengan mengambil

data-data laporan, catatan-catatan, dan hasil penelitian atau kajian terdahulu yang

berhubungan langsung dengan masalah yang dibahas. Sumber data tersebut

diantaranya bersumber dari buku literasi dan juga wawancara.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam pembuatan CD interaktif company profile

ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu: studi pustaka, wawancara, dan observasi.

a. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan

dengan membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet,

dan informasi lainnya sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan

penelitian ini.

b. Wawancara, mencari data dengan cara melakukan tanya jawab pada pihak

terkait, yang mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan

dengan objek penelitian.

c. Observasi, pada tahap ini diadakan kegiatan pengamatan mengenai alur dan

navigasi CD interaktif company profile yang akan dibangun, agar dapat

menjadi CD interaktif company profile yang user friendly.

STIKOM S

URABAYA

Page 4: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

39

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada proses pembuatan CD interaktif company profile

ini menggunakan metode kualitatif yang langsung wawancara kepada Bapak

Muhammad Yusuf selaku praktisi interaktif di bidang multimedia pada hari selasa

tanggal 28 Februari 2012 jam 19.00 WIB. “CD interaktif company profile dalam

bentuk stop motion bisa dibilang baru karena belum sama sekali mendapati

project seperti itu, hal ini bisa dipertimbangkan antara lain suatu project yang

tidak mungkin, biaya dalam pembuatan interaktif stop motion, dan sebagian besar

calon klien belum mengerti teknik ini.” ujar Bapak Muhammad Yusuf.

Menggunakan metode kualitatif karena data kualitatif bersifat induktif.

Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikembangkan

sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi hipotesis. Teknik analisis data

penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah

analisis data sebelum di lapangan, analisis data di lapangan, dan analisis data

selesai di lapangan.

a. Analisis Data Sebelum di Lapangan

Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat

sementara, dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di

lapangan. STIKOM S

URABAYA

Page 5: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

40

b. Analisis Selama di Lapangan

Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data

secara langsung melalui wawancara dengan praktisi interaktif di bidang

multimedia. Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai memperoleh

data yang valid.

c. Analisis Data Selesai di Lapangan

Tahap analisis data selesai di lapangan, merupakan tahap kajian-

kajian atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh gambaran umum

dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi. Proses selanjutnya

adalah menyusun dan menentukan hipotesa ataupun kesimpulan hingga

dapat menentukan tema yang akan dihasilkan.

3.2 Tahap Analisa

Tujuan dari analisa sistem adalah untuk menentukan masalah dalam upaya

memperbaiki sistem. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem,

maka permasalahan yang ada akan dapat teratasi dan menghasilkan suatu sistem

yang sempurna.

1. Studi Eksisting

Dalam pembuatan suatu CD interaktif company profile dibutuhkan Studi

Eksisting yang berfungsi untuk mengamati sebuah karya yang sudah ada. Objek

atau karya yang mejadi sampel studi eksisting akan dikaji untuk mempelajari

STIKOM S

URABAYA

Page 6: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

41

kelebihan dan kekurangan dari sampel yang akan dikaji. Kajian ini dilakukan

terhadap beberapa karya yang serupa, diantaranya:

a. Her Morning Elegance

Gambar 3.2 Screen shot Her Morning Elegance by Oren Lavie Sumber: (www.hmegallery.com)

Analisa SWOT pada gambar 3.2 adalah kekuatan pada video stop motion ini

bagus mulai dari animasinya serta transisi yang mendukung. Kelemahan dari

video ini adalah bukan interaktif, melainkan hanya video stop motion. Serta

kesempatan yang didapat dari video ini bisa digunakan sebagai portfolio atau self

promotion. Sedangkan ancaman dari video ini adalah kesulitan untuk menikmat

video stop motion karena video ini sedikit berpikir.

STIKOM S

URABAYA

Page 7: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

42

b. Model Agency

Gambar 3.3 Screen shot Model Agency Sumber: (interaktif the model agency)

Analisa SWOT pada gambar 3.3 adalah kekuatan content foto yang bagus

serta audio yang mendukung suasana. Dari situ terdapat kelemahan mulai warna,

desain, dan transisi sangat biasa sekali, serta membuat bosan. Kesempatan yang

didapat bisa digunakan sebagai portfolio atau self promotion. Sedangkan ancaman

dari interaktif ini adalah membuat orang menjadi bosan untuk mengeksplorasi

interaktif tersebut.

STIKOM S

URABAYA

Page 8: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

43

c. Nature

Gambar 3.4 Screen shot Nature Sumber: (interaktif nature)

Analisa SWOT pada gambar 3.4 adalah kekuatan pada animasi dan transisi

perpindahan halaman sangat bagus. Interaktif ini mempunyai kelemahan pada

desain layout, content dan terlalu monoton. Kesempatan yang didapat bisa

digunakan sebagai portfolio atau self promotion. Sedangkan ancamannya adalah

pesan yang ingin disampaikan tidak tersampaikan pada calon klien.

STIKOM S

URABAYA

Page 9: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

44

d. Architectural Co.

Gambar 3.5 Screen shot Architectural Co. Sumber: (interaktif architecture.co)

Analisa SWOT pada gambar 3.5 adalah kekuatan pada animasi dan transisi

perpindahan halaman sangat bagus. Kelemahan interaktif ini terdapat pada

animasi yang sangat membingungkan. Kesempatan yang didapat bisa digunakan

sebagai portfolio atau self promotion. Sedangkan ancamannya adalah bisa ditiru

para kompetitor dengan interaktif yang lebih sederhana.

STIKOM S

URABAYA

Page 10: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

45

Kesimpulan hasil analisa studi eksisting ke 4 (empat) contoh kompetitor

interaktif dan video stop motion tersebut, yaitu:

a. Desain yang digunakan sesuai dengan perusahaan

b. Animasinya tidak terlalu berlebihan

c. Mulai dari desain layout dan animasinya hampir sama

d. Membuat orang bosan kalau berlama-lama

2. SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat)

Hasil analisa SWOT dari kompetitor terhadap kegiatan pembuatan interaktif

company profile CV. First Aid Kit ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisa SWOT pembuatan interaktif company profile CV. First Aid Kit

STIKOM S

URABAYA

Page 11: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

46

Dari tabel 3.1, dapat disimpulkan bahwa pembuatan interaktif company

profile CV. First Aid Kit tersebut dapat memberikan sebuah media interaktif

dengan desain yang modern dan inovasi baru dalam teknik stop motion. Sehingga,

dengan aplikasi yang masih jarang digunakan, membuat mangsa pasar yang baru

mengenal penggabungan teknik ini menjadi menarik minat user, serta proyek yang

bernilai tinggi.

3. STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Pembagian segmentasi, target audien dan posisi interaktif sangat

diperhatikan agar interaktif yang akan dihasilkan bisa sesuai dengan kondisi

masyarakat sekitar, yang secara tidak langsung dapat membuat interaktif company

profile lebih efisien dalam proses distribusi.

a. Segmenting

Suatu proses membagi pasar ke dalam sekelompok pelanggan yang

memiliki perilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa. Segmentasi

adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi

dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama

segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan

variabel demografis, geografis.

i. Demografis  

a) Usia : 20-55 Tahun

b) Jenis kelamin : Laki-laki, Perempuan

c) Kelas sosial : Menengah, Menengah ke atas

STIKOM S

URABAYA

Page 12: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

47

ii. Geografis  

a) Negara : Indonesia

b) Daerah : Perkotaan

b. Targeting

Target audien interaktif ini yaitu untuk perusahan yang baru berdiri ataupun

sudah lama berdiri.

c. Positioning

Interaktif ini dibuat untuk Memberikan informasi tentang jati diri

perusahaan, dapat memperkenalkan profile perusahaan pada khalayak umum

dengan mudah, untuk memudahkan audience dalam memahami dan mengenal

lebih jauh tentang profile perusahaan, membangun citra perusahaan.

STIKOM S

URABAYA

Page 13: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

48

4. Keyword

Keyword/kata kunci, pada gambar 3.6 ini merupakan hal terpenting dalam

mencari point utama proyek penelitian, dan dengan meninjau kembali hasil dari

STP dan SWOT.

Gambar 3.6 Diagram alur keyword yang digunakan

STIKOM S

URABAYA

Page 14: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

49

Berdasarkan bagan di atas, hasil analisis dalam pencarian keyword adalah

kata modern. Keyword modern ini jika dilambangkan dengan warna dapat

diartikan netral. Nuansa warna-warna inilah yang akan diterapkan pada nuansa

didalam interaktif Company Profile.

5. Analisis Warna

Dalam tahap penelitian ini adalah kelanjutan dari seleksi kata kunci pada

tahap sebelumya, berbedanya pada tahap ini adalah mengambil dan menentukan

warna yang digunakan dalam proses produksi nantinya.

Gambar 3.7 Diagram seleksi warna keywords Sumber: (Kobayashi, 1999)

STIKOM S

URABAYA

Page 15: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

50

Gambar 3.7.1 Warna yang diambil sebagai analisa

Dari gambar 3.7.1 warna modern ini cocok untuk interaktif CV. First Aid

Kit menurut forum group discussion, dan hasil analisa sebagai berikut:

Fungsi

Perpaduan

Tipografi Background Tipografi

Jumlah

warna 1 4 3 7

warna 2 2 3 5

warna 3 0 2 2

warna 4 1 2 3

Gambar 3.7.2 Warna yang diambil sebagai analisa

STIKOM S

URABAYA

Page 16: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

51

Kesimpulan dari gambar 3.7.2, warna 1 pada analisa warna interaktif CV

First Aid Kit ini telah ditemukan sebuah keyword yang terdapat di teori warna

kobayashi yaitu modern. Dan warna modern yang akan digunakan adalah putih,

abu-abu, hitam. Warna-warna ini hanya digunakan untuk tipografi dan

background dari tipografi tersebut. “Kemampuan warna menciptakan impresi,

mampu menimbulkan efek-efek tertentu” Secara psikologis diuraikan oleh J.

Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna.

Kalau pada warna tipografi dan backgroundnya yang harus ditekankan

adalah Clarity (suatu jenis huruf yang bisa dilihat secara jelas), Readibility

(keterbacaan dari jenis huruf tersebut), Legibility (lebih menekankan apakah kita

bisa membacanya atau tidak), Visibility (lebih menekankan pada keindahan jenis

huruf).

3.3 Tahap Perancangan Karya/Design

Tahap perancangan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam

pembuatan sebuah interaktif. Pada tahap ini, terdapat beberapa teknis perancangan

yang diperlukan untuk menerjemahkan metode perancangan yang telah dibuat.

Teknis perancangan yang diperlukan, diantaranya adalah ide, konsep, struktur

navigasi, alur sistem interaktif, tipografi, karakter, animasi, warna, komposisi dan

angle, dan audio yang digunakan.

STIKOM S

URABAYA

Page 17: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

52

1. Ide

Ide awal pembuatan interaktif untuk company profile ini lahir berkat

melejitnya perusahaan baru yang masih belum mempunyai suatu media promosi

atau media untuk memperkenalkan perusahaannya terhadap masyarakat luas dan

media untuk presentasi terhadap klien. Salah satunya dengan cara membuatkan

interaktif company profile.

Melihat fenomena tersebut, banyak perusahaan yang bingung tentang hal

tersebut. Oleh karena itu, banyak orang yang membuatkan sebuah interaktif

company profile dengan animasi atau konsep yang berbeda.

Konsep yang berbeda ini berawal dari film atau video animasi dalam bentuk

stop motion, disamping itu masih jarang sekali para pembuat interaktif dalam

bentuk company profile ini menggunakan teknik stop motion dengan

menggunakan beberapa gabungan dari foto.

2. Konsep

Pada dasarnya konsep dari interaktif ini adalah berawal dari video stop

motion yang sering kita lihat dalam bentuk gambar atau foto dan bisa juga

menggunakan plug in untuk membuat suatu gerakan yang patah – patah atau stop

motion. Dan pada akhirnya terpikirkan cara untuk menggabungkan antara

interaktif dan stop motion.

STIKOM S

URABAYA

Page 18: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

53

3. Struktur Navigasi

Hierarchical model baik bagi aplikasi untuk menemukan lokasi halaman

dengan mudah. Untuk menggambarkan model tersebut dapat digunakan ilustrasi

dengan tree. Menurut (Ariesto Hadi Sutopo, Multimedia Interaktif Dengan Flash,

(Yogyakarta, Graha Ilmu 2003.) hal .37). Maka dari itu struktur dari interaktif

company profile ini menggunakan model hirarki yang bertujuan agar user

friendly.

Gambar 3.8 Struktur Navigasi

STIKOM S

URABAYA

Page 19: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

54

4. Alur Sistem Interaktif

Gambar 3.9 Alur Sistem Interaktif

STIKOM S

URABAYA

Page 20: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

55

5. Typography

Tipografi yang dipakai dalam interaktif ini adalah Sans Serif karena jenis

huruf ini memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf sans serif lebih

tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Berikut pada tabel 3.2 adalah analisa

untuk menentukan font yang akan dipakai.

Tabel 3.2 Pemilihan untuk font

Fungsi

Font

Clarity Legibility Mudah

diingat

Sesuai

Keyword

Jumlah

Arial 1 1 2 2 6

Calibri 1 1 1 2 5

Andale Mono 1 1 0 1 3

Century Gothic 1 1 4 4 10

Kesimpulan dari tabel 3.2 menurut forum group discussion, interaktif CV.

First Aid Kit menggunakan font berjenis modern, menyesuaikan dari keyword

warna dan tipe fontnya adalah Century Gothic, yang melambangkan sifat

keseriusan dan rapi. Sehingga, tampak konsep atau suatu inovasi baru.

STIKOM S

URABAYA

Page 21: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

56

6. Karakter

Gambar 3.9.1 karakter

Tabel 3.3 Pemilihan untuk Karakter

Kesan

Objek utama

Santai Serius Pemimpin Tegas Jumlah

Orang (laki-laki) 3 2 2 3 10

Orang (perempuan) 2 2 1 2 7

Kesimpulan dari tabel 3.3 menurut forum group discussion adalah karakter

pada gambar 3.9.1 yang digunakan dalam interaktif ini adalah seorang laki-laki,

alasan menggunakan orang adalah untuk memberikan kesan yang sebenarnya atau

real dan kenapa karakter tersebut laki-laki, dikarenakan pada perusahaan First Aid

Kit ini anggota yang lebih banyak adalah laki-laki. Penampilan karakter ini

menggunakan pakaian santai, tidak formal tetapi sopan yang disesuaikan dengan

latar belakang perusahaan tersebut.

STIKOM S

URABAYA

Page 22: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

57

7. Animasi

Animasi dibagi menjadi 2, yaitu animasi tweening dan animasi frame by

frame. Animasi tweening adalah animasi yang dibuat mulai dari frame awal dan

frame akhir, sedangkan flash membuat frame diantaranya (in between). Animasi

frame by frame yaitu membuat sebuah pergerakan dari sebuah gambar atau objek

yang diam (still image) frame demi frame-nya, menurut (Aldwin Handriana,

mahasiswa Univ. Gunadarma). Oleh sebab itu, animasi yang akan digunakan pada

interaktif ini adalah animasi frame by frame. Karena interaktif pada CV First Aid

Kit ini menggunakan banyak kumpulan foto dan menggunakan teknik stop

motion. Mulai dari pintu awal intro, bubble chat pada keterangan suatu objek,

pada saat meng-klik menu gallery, services, info dan client.

8. Audio

Atau disebut juga medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa

didengar dengan menggunakan indera pendengaran. Contoh: narasi, lagu, sound

effect, back sound. Pada interaktif CV First Aid Kit ini dimasukkan beberapa

audio yang bisa mendukung suasana terutama pada animasinya. Dan lagu yang

dipakai adalah Instrumental Jazz The Beatles – Ticket to Ride.

Alasan mengambil musik instrumental beraliran jazz karena musik jazz

sangat santai, serius, pintar, ringan, terkesan eksklusif. Penjabaran ini diambil

menurut forum group discussion dan bisa dilihat di tabel 3.4.

STIKOM S

URABAYA

Page 23: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

58

Tabel 3.4 Pemilihan untuk genre music

Kesan

Genre

Santai Serius Ringan Eksklusif Jumlah

Jazz 5 4 3 5 17

Rock 2 4 2 2 10

Grunge 2 4 1 1 8

Death Metal 1 4 1 1 7

9. Komposisi dan Angle

Interaktif company profile CV. First Aid Kit ini menggunakan teknik stop

motion, yang berarti melakukan suatu pemotretan secara berturut-turut dan yang

harus diperhatikan adalah komposisi, angle, dan perspektif. Secara sadar,

komposisi diterapkan setiap desain untuk mencapai keindahan, sehingga dalam

setiap komposisi desain yang baik akan ditemukan, menurut (Nirmana Dwimatra

(Desain Dasar Dwimatra), Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984):

Oleh karena itu, komposisi yang akan diambil adalah Kesebandingan atau

lebih dikenal dengan sebutan proporsi. Proporsi adalah perbandingan ukuran pada

unsur-unsurnya, baik perbandingan antar bagian maupun antara bagian terhadap

keseluruhan. Pengaturan besar kecilnya bagian merupakan prinsip yang erat

kaitannya dengan keseimbangan.

STIKOM S

URABAYA

Page 24: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

59

Sedangkan angle adalah sudut pengambilan gambar atau foto pada kamera,

dan angle yang akan dipakai adalah angle eye level dikarenakan sudut standar atau

normal. Efek yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah seperti kita melihat

langsung ke objek dengan mata kita, menurut (Chandler, Daniel. Grammar of

television and film). Komposisi dan angle yang akan dipakai sesuai dengan teori

adalah nomor satu. Karena tidak terlalu melelahkan mata, dan workspace yang

didapat menjadi seimbang. Tidak terlalu ke kanan jauh ataupun ke kiri jauh.

a. Angle

Gambar 3.10 Angle

8

8

STIKOM S

URABAYA

Page 25: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

60

b. Komposisi Info

Gambar 3.11 Komposisi info

Alasan memilih nomor satu adalah karena tidak terlalu membuat mata

kita lelah, dan dekat dengan objek yang dituju. Sedangkan angle eye level

membuat mata kita tidak terlalu repot melihat terlalu atas maupun bawah.

STIKOM S

URABAYA

Page 26: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

61

c. Audio

Gambar 3.12 penempatan audio

Alasan memilih nomor empat adalah karena pemahaman pemikiran

orang terhadap pengaturan audio selalu diposisi sudut atas kanan. Apabila

ditaruh bagian bawah maka orang tersebut kesulita untuk mencarinya.

STIKOM S

URABAYA

Page 27: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

62

d. Button Back Services

Gambar 3.13 penempatan button back

Alasan memilih nomor empat adalah karena focus of interest dari back

to home tepat ditengah, jadi secara tidak sadar mata kita akan terarah ke

button tersebut.

STIKOM S

URABAYA

Page 28: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

63

e. Content Info

Gambar 3.14 penempatan content info

Alasan memilih nomor empat adalah karena bagian kiri dari papan

sudah terisi logo dan foreground, sehingga bagian kanan kosong. Oleh

karena itu, bagian sisi kanan diisi agar memiliki keseimbangan.

STIKOM S

URABAYA

Page 29: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

64

f. Logo

Gambar 3.15 penempatan logo

Alasan memilih nomor tiga adalah karena bagian atas disebelah kiri

tempat yang kosong dan tidak mengganggu jalannya animasi ataupun

transisi dan logo tersebut menetap di sebelah kiri.

STIKOM S

URABAYA

Page 30: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

65

g. Sketsa Intro

Gambar 3.16 Sketsa intro

h. Sketsa home

Gambar 3.17 Sketsa home

STIKOM S

URABAYA

Page 31: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

66

i. Sketsa gallery

Gambar 3.18 Sketsa gallery

j. Sketsa client

Gambar 3.19 Sketsa client

STIKOM S

URABAYA

Page 32: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

67

k. Sketsa info

Gambar 3.20 Sketsa info

l. Sketsa services

Gambar 3.21 Sketsa services

STIKOM S

URABAYA

Page 33: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

68

3.6 Rancangan Publikasi Karya

Pada rancangan publikasi karya berisi media publikasi seperti poster, cover

CD, sampul CD yang berisi konsep dan sketsa dari media publikasi.

1. Poster

a. Konsep

Konsep poster menggunakan header dari desain interaktif, judul berada

di header, supaya judul interaktif menjadi pandangan pertama untuk

ditampilkan, dan pada content tengah merupakan background bernuansa

kantor CV. First Aid Kit, dengan tambahan bubble chat. Point interest

terdapat pada gambaran objek yang disajikan di tengah. Keterangan dari

poster dan logo terletak di bagian bawah, sehingga komposisi poster

menjadi seimbang dan unsur yang satu dengan yang lain tidak saling

menganggu.

b. Sketsa

Gambar 3.22 Sketsa Poster

Judul

Content Background About FAK

Keterangan

Logo Nama STIKOM S

URABAYA

Page 34: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

69

2. Cover CD

a. Konsep

CD sebagai media penampung data website, dengan desain cover yang

modern dan minimalis, menyederhanakan sebuah visi misi dari

perusahaan penjualan barang-barang IT. Sehingga, sisi streamline dan

kubis yang ditonjolkan.

b. Sketsa

Gambar 3.23 Sketsa Cover CD bagian dalam

3. Sampul

a. Konsep

Sampul CD adalah tempat untuk menyimpan CD dan melindungi CD,

dengan desain terbagi menjadi 2 bagian, tampak depan dan tampak

belakang. Pada sampul depan, Judul berada pada bagian atas, dan logo

STIKOM S

URABAYA

Page 35: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

70

berada di bagian bawah, dengan mengambil desain yang sama dengan

media promosi poster. Hanya berbeda pada bagian belakang, bagian

sampul belakang terdapat keterangan singkat dan jelas mengenai isi di

dalam CD, dan beberapa thumbnail kecil sebagai gambaran isi dalam

CD.

b. Sketsa

1 2

Gambar 3.24 Sketsa Sampul 1(depan), 2(belakang)

Abstrak

Footer

Judul

Content Background

About FAK

Keterangan

Footer (logo)

Keterangan

Perusahaan

Gambaran

Interaktif

STIKOM S

URABAYA