BAB III METODOLOGI A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/25003/6/TA_PIG_1306746_Chapter...

30
Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia. Kabupaten tasikmalaya ini meliputi 23 desa dengan tiap desa yang memiliki blok-blok lokasi Kebun Bibit Rakyat (KBR). Total blok KBR yang dipetakan adalah sebanyak 72 blok dengan luas 1.875 Hektar. Berikut peta lokasi penelitian. Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Laptop dengan spesifikasi Intel(R) Core(TM) i5 CPU @1.70 GHz, RAM 4 Gb sistem operasi Windows 7 Ultimate 64 bit;

Transcript of BAB III METODOLOGI A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/25003/6/TA_PIG_1306746_Chapter...

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan di Kabupaten

Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia. Kabupaten tasikmalaya

ini meliputi 23 desa dengan tiap desa yang memiliki blok-blok lokasi Kebun

Bibit Rakyat (KBR). Total blok KBR yang dipetakan adalah sebanyak 72 blok

dengan luas 1.875 Hektar. Berikut peta lokasi penelitian.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Laptop dengan spesifikasi Intel(R) Core(TM) i5 CPU @1.70 GHz, RAM 4

Gb sistem operasi Windows 7 Ultimate 64 bit;

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Software ArcMap 10.4;

c. Software Map Source;

d. Software Microsoft Excel dan Microsoft Word 2010;

e. Global Positioning System (GPS) Garmin Tipe Oregon 650;

f. Alat Tulis, Kamera dan Printer Canon MP237 untuk mencetak Laporan.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Data koordinat tiap blok KBR;

b. Peta Administrasi Kabupaten Tasikmalaya;

c. Peta Persebaran Lahan Kritis dan Kawasan Hutan di Kabupaten

Tasikmalaya;

d. Peta Kontur, Sungai dan Jaringan Jalan Kabupaten Tasikmalaya.

C. Teknik Analisis

Pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim Survey yang beranggotakan

Staf Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL)

Cimanuk Citanduy dan Staf Teknis dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Tasikmalaya. Dengan melibatkan instansi terkait daerah diharapkan

data dan informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dalam Penyusunan Data

Spasial Lahan Kritis Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan survey di lapangan

dilakukan bertujuan untuk mencatat sifat-sifat fisik di lapangan serta untuk

mengetahui keadaan sosial, ekonomi dan budaya wilayah sasaran untuk

penetapan lokasi KBR. Penetapan lokasi KBR ini didasari dengan peta

persebaran lahan kritis dan kawasan hutan di kabupaten Tasikmalaya (lihat

gambar 3.2).

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Peta Persebaran Lahan Kritis Dan Kawasan Hutan Kabupaten

Tasikmalaya

Penentuan lahan kritis yang digunakan untuk KBR yaitu:

a. Berada di luar kawasan hutan dan berada pada areal rehabilitasi hutan dan

lahan berdasarkan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah

Aliran Sungai (RTkRHL-DAS) atau Rencana Pengelolaan Rehabilitasi

Hutan dan Lahan (RPRHL) atau Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan (RTnRHL), dan/atau lahan tidak produktif lainnya.

b. Memiliki topografi relatif datar (kemiringan 0-8%).

c. Bebas banjir dan tanah longsor, cukup sinar matahari dan tersedia sumber

daya air.

d. Aksebilitas baik dan mudah dijangkau.

Jika seluruh kriteria terpenuhi maka dapat diambil koordinat area lahan kritis

yang digunakan untuk KBR dengan menggunakan GPS. Saat berada dilokasi

maka lakukan plotting, pembuatan sketsa area KBR dan menulis koordinat

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara manual, hal ini dilakukan agar terdapat data cadangan apabila GPS

mengalami error ataupun hal lain. Tahapan plotting koordinat untuk lokasi KBR

adalah sebagai berikut.

a. Hidupkan GPS, maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Gambar 3.3 Tampilan Menu GPS

b. Pilih menu buat waypoint

Gambar 3.4 Pilih menu “Buat Waypoint”

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Setelah muncul tampilan, lalu pilih “Save” maka otomatis titik tersebut

tersimpan di “Peta” & menu “Kelola Waypoint”,

Gambar 3.5 Save Waypoint

Pengumpulan data lapangan ini dilakukan untuk menentukan titik koordinat

pada blok-blok lokasi KBR. Koordinat di plot menggunakan GPS Garmin tipe

Oregon 650. Selain itu koordinat juga ditulis dan sketsa lokasi digambar dalam

kertas berukuran A4. Koordinat yang didapatkan diolah di download dahulu

menggunakan software Mapsource yang kemudian di input ke dalam Microsoft

Excel 2010.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6 Sketsa Lokasi KBR

Gambar 3.7 Formulir Koordinat Pengukuran

1. Pemetaan Kebun Bibit Rakyat yang Digunakan untuk Rehabilitasi

Lahan Kritis

Dalam penentuan lokasi KBR terlebih dahulu harus mengetahui persebaran

lahan kritis. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

Republik Indonesia P.29/Menlhk-setjen/2015 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kebun Bibit Rakyat, bahwa lokasi KBR merupakan areal lahan

kritis dan berada diluar kawasan hutan. Dalam pemetaan lahan kritis dilakukan

berdasarkan Petunjuk Teknis Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai Dan Perhutanan Sosial Nomor : P. 4/V-Set/2013 Tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Pemetaan areal KBR

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan software ArcGIS 10.4 tahapan yang dilakukan merupakan

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

1. Input seluruh Koordinat yang di dapat di lapangan ke dalam Microsoft Excel

dengan format petak, x, y, alamat dan blok KBR. Setiap blok memiliki sheet

tersendiri.

Gambar 3.8 Format field dalam excel

2. Buka ArcMap 10.2 lalu add data dan pilih file tasik_desadislv,

tasik_kecdislv, kawasan hutan, sungai, jalan dan kontur.

Gambar 3.9 Add data administrasi kabupaten Tasik

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Setelah muncul administrasi tasik maka add data koordinat excel yang telah

dibuat sebelumnya. Pilih file > add data > add XY Data.

Gambar 3.10 Menambah koordinat excel

4. Pilih ikon untuk membuka folder lokasi penempatan file koordinat

excel yang telah dibuat sebelumnya.

5. Pilih folder tasik > tabel > data baru > pilih sheet koordinat yang akan di

input.

Gambar 3.11 Membuka sheet koordinat

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Setelah itu klik Add. Setelah muncul menu maka klik Ok.

Gambar 3.12 Tampilan menu Add XY Data

7. Setelah itu maka akan muncul titik koordinat tersebut pada peta administrasi

tasik seperti gambar 3.13.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.13 Titik koordinat Bantar Pari

8. Data excel yang muncul pada peta belum berbentuk shapefile oleh karena

itu data harus di export terlebih dahulu kedalam format shp. Klik kanan

pada layer BANTAR PARI’ Events > data > Export data.

Gambar 3.14 Export data excel menjadi shapefile

9. Maka akan muncul tampilan menu export data. Pilih lokasi penyimpanan

file shp dengan klik ikon > Ok.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.15 tampilan menu Export data

10. Masukan seluruh koordinat KBR dengan melakukan tahapan 1 sampai 9.

Jika seluruh koordinat sudah dimasukan dalam peta, koordinat tersebut

diubah kedalam bentuk polygon. Klik search lalu ketik “point to line“ pada

kolom Search lalu klik tools points to line (data management).

Gambar 3.16 Mencari tools point to line

11. Maka akan muncul menu points to line. Input feature : diisi dengan point

yang akan dirubah menjadi polygon. Output Feature Class : lokasi

penyimpanan shapefile baru yang berbentuk line. Close line di ceklis, hal ini

untuk menutp semua garis agar mudah dirubah menjadi polygon.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.17 Menu Point To Line

12. Jika proses berhasil maka akan muncul kolom pemberitahuan seperti

gambar 3.18 pada pojok kanan lembar kerja.

Gambar 3.18 Proses point to line berhasil

13. Lakukan tahapan 10 sampai 11 hingga seluruh koordinat berubah menjadi

garis.

14. Setelah seluruh koordinat menjadi garis, tahapan selanjutnya adalah

merubah garis menjadi polygon. Klik search lalu ketik “line to polygon“

pada kolom Search lalu klik feature to polygon (data management).

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.19 Merubah line ke bentuk polygon

15. Maka akan muncul menu feature to polygon. Input feature: layer yang akan

dirubah menjadi polygon. Pada tools ini hanya feature dengan bentuk line

yang bisa dirubah menjadi polygon. Output feature class: lokasi

penyimpanan shapefile baru dengan bentuk polygon.

Gambar 3.20 Tampilan menu feature to polygon

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. Jika proses berhasil maka akan muncul kolom pemberitahuan seperti

gambar 3.21 pada pojok kanan lembar kerja dan tampilan point berubah

menjadi garis.

Gambar 3.21 Proses feature to polygon berhasil

17. Lakukan tahapan 15 sampai 16 hingga seluruh layer garis menjadi polygon.

18. Jika seluruh layer sudah menjadi polygon tahapan selanjutnya adalah

menghitung luas area polygon.

19. Buka data attribute pada layer polygon. Klik kanan > open attribute table.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.22 Open Attribute Table

20. Maka akan muncul data attribut pada layer tersebut. Buat field baru untuk

menghitung luas area polygon. Klik table options > add field

Gambar 3.23 Menambah kolom attribut

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21. Maka akan muncul menu add field. Name diisi dengan nama kolom. Type

merupakan tipe untuk field. Tipe yang dipilih untuk menghitung luas adalah

Float karena hasil perhitungan memiliki dua angka dibelakang koma. Field

properties di default saja lalu klik ok.

Gambar 3.24 Tampilan menu add field

22. Setelah itu akan muncul kolom baru (Luas_Ha) pada data attribut. Untuk

menghitung luas klik kanan pada kolom tersebut lalu pilih calculate

geometry.

Gambar 3.25 calculate geometry

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23. Akan muncul menu calculate geometry. Property pilih Area. Coordinate

system dibiarkan default. Units merupakan satuan untuk hasil perhitungan

area, untuk luas pilih Hectares (ha) lalu Ok.

Gambar 3.26 menu calculate geometry

24. Setelah klik Ok luas akan dihitung secara otomatis oleh software. Hasil

perhitungan akan muncul setelah proses calculate geometry selesai.

Gambar 3.27 Hasil perhitungan luas dengan calculate geometry

25. Setelah mennghitung luas area selanjutnya toponimi blok atau area tersebut

sesuai data lapangan yang didapat. Klik table options > add field > name : “

Blok” > type : text > ok. Isikan kolom blok dengan nama blok sesuai data

lapangan.

26. Lakukan tahapan 20 hingga 24 pada setiap layer polygon.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27. Setelah semua seluruh area menjadi polygon dan telah di dapat luas area

pada area tersebut selanjutnya adalah layouting peta. layouting yang

diterapkan pada peta KBR ini sesuai dengan ketentuan dari Dinas

Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya. Format yang

digunakan dalam layout ini dapat dilihat pada Gambar 3.28 dibawah ini.

Gambar 3.28 Tampilan Layout Peta

28. Untuk melakukan layouting rubah terlebih dahulu ukuran kertas dan bentuk

kertas yang akan digunakan. Klik file > page and print setup.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.29 Merubah ukuran kertas

29. Maka akan muncul menu page and print setup. Dalam menu ini hanya

merubah Size menjadi ukuran kertas A3. Orientation pilih landscape dan

ceklis kolom scale map yang berada di pojok kanan bawah setelah itu klik

Ok.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.30 Menu Page And Print Setup

30. Seteah mengatur ukuran kertas rubah tampilan kerja dari data view menjadi

layout view. Klik view > layout view.

Gambar 3.31 Merubah tampilan lembar kerja

31. Maka tampilan lembar kerja akan berubah menjadi seperti gambar 3.32. atur

letak peta pada sebelah kiri kertas.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.32 Tampilan Layout View

32. Aturlah skala peta menjadi 1:15000 atau 1:25000 sesuaikan dengan blok

KBR yang akan dipetakan. Tampilkan nama blok dengan klik kanan pada

layer lalu klik Label Feature.

33. Buat grid pada peta. klik kanan pada Data Frame (layer) > properties >

Grid > new grid.

Gambar 3.33 Membuat Grid

34. Setelah itu akan muncul menu grid. Pilih Measure Grid > next.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.34 Format Grid

35. Setelah next maka akan muncul menu measure grid. Atur interval x: 40000

dan y: 40000 lalu klik next hingga finish.

Gambar 3.35 Mengatur Interval Grid

36. Setelah dinish maka akan muncul grid pada peta.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.36 Tampilan Grid Pada Peta

37. Setelah grid buat judul peta. klik insert > text.

Gambar 3.37 Membuat Text

38. Ketik judul peta dan tempatkan di bagian atas kanan peta.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.38 Penempatan Judul Peta

39. Setelah judul peta buatlah arah utara dan skala peta. klik insert > north

arrow untuk arah utara dan insert > scale bar.

Gambar 3.39 Membuat arah utara dan skala peta

40. Selanjutnya buatlah legenda peta. klik insert > Legend. Akan muncul

tampilan menu legenda. Pilihlah data yang akan dimasukan ke dalam

legenda. Lalu klik next hingga finish.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.40 Pilih legenda

41. Untuk merubah legenda ubah terlebih dahulu legenda menjadi grafik dengan

klik kanan pada legenda lalu klik convert to graphics.

Gambar 3.41 Merubah legenda kedalam bentuk grafik

42. Setelah legenda selesai selanjutnya membuat peta inset. Peta inset memiliki

data frame tersendiri. Klik insert > data frame. Setelah muncul data frame

baru add data pada data frame baru. Masukkan administrasi tasik dan

administrasi pulau jawa.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.42 Data Frame Baru

43. Setelah insert data pada data frame baru, buatlah grid pada peta inset. Peta

inset akan muncul seperti Gambar 3.43.

Gambar 3.43 Tampilan Peta Inset

44. Setelah membuat peta inset selanjutnya buat informasi sumber peta,

pembuat peta dan pengesahan peta dengan klik insert > text. Untuk

memasukan logo klik insert > picture. Setelah semua informasi ditampilkan

pada peta maka tampilan akan terlihat seperti Gambar 3.44.

Gambar 3.44 Tampilan Logo

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.45 Peta dengan Informasi lengkap

45. Setelah itu buatlah garis tepi pada peta. Klik insert > neatline. Maka akan

muncul menu neatline. Ubahlah background menjadi warna putih untuk

legenda dan warna biru untuk latar seluruh peta.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.46 Menu Neatline

46. Setelah neatline dibuat peta telah selesai di layout. Tampilan akhir peta

terlihat pada Gambar 3.47.

Gambar 3.47 Tampilan Akhir Peta

47. Setelah peta jadi tahapa terakhir adalah export peta. hal ini dilakukan agar

mempermudah saat mencetak peta.

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48. klik file > export map. Pilih format JPEG dan ubah resolusi menjadi 200

lalu klik save. Peta telah selesai dikerjakan dan dilayout sesuai format.

2. Tingkat Kekritisan Lahan pada KBR

Dalam penentuan distribusi tingkat kekritisan lahan yang digunakan untuk

KBR ini dilakukan menggunakan software ArcGIS 10.4 dengan analisis Identity.

3. Jenis Tanaman yang ditanam pada KBR

Jenis tanaman yang ditanam pada KBR ini jenis kayu-kayuan dan

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, jenis tanah, kualitas air dan beberapa

parameter lain yang bersangkutan.

D. Diagram Alur Penelitian

Alur pada penelitian ini divisualisasikan sebagai berikut.

........................................................................................................................Input

......................................................................................................................Proses

Peta Persebaran Lahan

Kritis dan Kawasan Hutan

Kab.Tasikmalaya

Penentuan Lokasi Kebun Bibit

Rakyat (KBR)

Pengumpulan Koordinat Areal KBR

(Ground Truth)

Pembuatan Data Spasial Koordinat

Areal KBR (Input ke ArcGIS)

Point to Line Feature to Polygon Calculate Geometry dan

Labeling

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016 Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.......................................................................................................................Output

Gambar 3.48 Diagram Alur Penelitian

E. Waktu Penelitian

Penelitian Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (KBR) ini dilakukan selama

dua bulan. Kegiatan dimulai pada bulan Februari minggu pertama dan selesai

pada bulan maret minggu ke 4. Rincian kegiatan dan waktu pelaksanaan

kegiatan tertera pada tabel III.2 berikut ini.

Tabel III.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data

Pembuatan Peta Persebaran Lahan

Kritis dan Kawasan Hutan

Penentuan Lokasi KBR

Pengumpulan Koordinat KBR (Ground

Truth)

Pengolahan Data

Pelaporan

Februari MaretKegiatan

Layout

Peta Lokasi Penanaman Bibit

KBR Kab.Tasikmalaya