Bab III Metodologi

10
III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Minyak atsiri atau disebut juga Essential Oil memiliki banyak kegunaan dalam industri obat-obatan, flavour, fragrance dan parfum. Di Indonesia tercatat 14 jenis minyak atsiri yang sudah diekspor. Volume ekspor minyak atsiri per bulan selama 2002, misalnya, rata-rata mencapai 1.500 ton dengan jumlah devisa yang berhasil diraih sekitar US$ 4 juta. Dilihat dari permintaan pasar dan kegunaannya minyak atsiri merupakan salah satu komoditi agroindustri yang potensial. Layak untuk dikembangkan terutama untuk pemasaran ke luar, strategi pemasaran yang tepat pun merupakan salah satu ujung tombak dalam bersama- sama mengembangkan pasar industri minyak atsiri tanah air. Faktor pemilihan produk prospektif dipengaruhi oleh peluang pasar, ketersediaan SDA, teknologi yang digunakan, penyerapan tenaga kerja, kualifikasi SDM, peningkatan devisa, kebijakan pemerintah, distribusi produk. Faktor pemilihan pasar potensial dipengaruhi oleh pertumbuhan permintaan, volume ekspor, tingkat persaingan dan kebijakan pemerintah. Dengan mengetahui pasar potensial fokus dalam memasarkan lebih terarah. Faktor analisa kelayakan finansial berhubungan dengan modal usaha/ modal kerja. Analisa ini juga nantinya dapat membantu dan memberikan informasi pada perusahaan dalam pengambilan keputusan hal investasi maupun perkiraan keuntungan pada saat produksi. Dalam mengambil keputusan strategi pemasaran diperlukan pertimbangan-pertimbangan banyak hal yang berlaku sebagai faktor penunjang yang apabila dilakukan secara manual pasti akan memakan waktu lebih lama dan belum tentu efisien. Maka dari itu diperlukan suatu alat yang dapat membantu mengambil keputusan secara efektif dan efisien sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan terpercaya.

Transcript of Bab III Metodologi

Page 1: Bab III Metodologi

III. METODOLOGI

A. Kerangka Pemikiran

Minyak atsiri atau disebut juga Essential Oil memiliki banyak kegunaan

dalam industri obat-obatan, flavour, fragrance dan parfum. Di Indonesia tercatat

14 jenis minyak atsiri yang sudah diekspor. Volume ekspor minyak atsiri per

bulan selama 2002, misalnya, rata-rata mencapai 1.500 ton dengan jumlah devisa

yang berhasil diraih sekitar US$ 4 juta. Dilihat dari permintaan pasar dan

kegunaannya minyak atsiri merupakan salah satu komoditi agroindustri yang

potensial. Layak untuk dikembangkan terutama untuk pemasaran ke luar, strategi

pemasaran yang tepat pun merupakan salah satu ujung tombak dalam bersama-

sama mengembangkan pasar industri minyak atsiri tanah air.

Faktor pemilihan produk prospektif dipengaruhi oleh peluang pasar,

ketersediaan SDA, teknologi yang digunakan, penyerapan tenaga kerja,

kualifikasi SDM, peningkatan devisa, kebijakan pemerintah, distribusi produk.

Faktor pemilihan pasar potensial dipengaruhi oleh pertumbuhan

permintaan, volume ekspor, tingkat persaingan dan kebijakan pemerintah. Dengan

mengetahui pasar potensial fokus dalam memasarkan lebih terarah.

Faktor analisa kelayakan finansial berhubungan dengan modal usaha/

modal kerja. Analisa ini juga nantinya dapat membantu dan memberikan

informasi pada perusahaan dalam pengambilan keputusan hal investasi maupun

perkiraan keuntungan pada saat produksi.

Dalam mengambil keputusan strategi pemasaran diperlukan

pertimbangan-pertimbangan banyak hal yang berlaku sebagai faktor penunjang

yang apabila dilakukan secara manual pasti akan memakan waktu lebih lama dan

belum tentu efisien. Maka dari itu diperlukan suatu alat yang dapat membantu

mengambil keputusan secara efektif dan efisien sehingga dapat menghemat

waktu, biaya dan terpercaya.

Page 2: Bab III Metodologi

40

Perencanaan strategi pemasaran minyak atsiri di pasar ekspor akan

memberi manfaat yang besar dalam mempersiapkan persaingan antar perusahaan

yang bergerak di bidang minyak atsiri. Dalam perencanaan strategi akan selalu

dihadapkan pada lingkungan yang memiliki karakteristik kompleks, dinamis, dan

ketidakpastian. Untuk itu diperlukan suatu formulasi strategi pemasaran

komoditas minyak atsiri ini. Aspek-aspek yang terkait antara dengan

memperkirakan produk yang prospektif, pasar minyak atsiri yang potensial dan

strategi pemasarannya itu sendiri. Garis besar kerangka logis penelitian

ditunjukkan pada Gambar 2.

Page 3: Bab III Metodologi

41

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persiapan Penelitian

Tujuan Penelitian

Latar Belakang dan Perumusan masalah

Studi Pendahuluan

Studi Dokumentasi

Studi Literatur

Pembatasan Masalah

Pemiihan Pakar

Pengumpulan Data finansial pendirian

Industri

NPV, IRR, PBP, B/C ratio

Pembangunan Model Pendukung Perumusan Strategi Pemasaran Minyak Atsiri Di Pasar Ekspor

Pemodelan Sistem Perancangan

Basis Data

Perancangan Basis Model

Pembuatan Program Komputer dan Pemilihan

Software Pendukung

Integrasi Pemodelan Sistem dan Program Komputer untuk Perancangan Sistem Pendukung Perumusan Strategi Pemasaran Minyak Atsiri Di pasar Ekspor

Verifikasi, Validasi, dan Evaluasi Prototipe Sistem

Rumusan Strategi Pemasaran Minyak Atsiri Di Pasar Ekspor sesuai dengan output sistem yang diperoleh

Pengumpulan Data

Permintaan Produk Minyak

Analisis Penentuan Permintaan Produk

dengan metode peramalan Time

Series

Analisis data pemasaran

Pengumpulan Data Produk

Prospektif

Pengumpulan Data Pasar Potensial

Analisis Penentuan Produk Prospektif dengan Teknik

MPE

Analisis Penentuan

Pasar Potensial dengan

Teknik AHP

Analisa SWOT, IFE, EFE

Page 4: Bab III Metodologi

42

B. Pendekatan sistem

1. Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan merupakan tahapan pendekatan sistem yang

melakukan analisa dan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang

ada. Identifikasi ini menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari

seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Identifikasi ini dapat

meliputi hasil suatu survei, pendapat seorang ahli, diskusi, observasi lapang,

dan lain-lain.

Identifikasi kebutuhan dari Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan

Agroindustri Strategi Pemasaran Minyak Atsiri di Pasar Ekspor meliputi aktor

dan kebutuhannya sebagai berikut :

Pemerintah

• Meningkatkan pendapatan daerah serta devisa negara.

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

• Menentukan kebijakan yang mendukung ekspor dari minyak atsiri.

Lembaga Perbankan

• Perbankan dapat memperoleh informasi secara langsung tentang industri

minyak atsiri.

• Dalam memproses kredit dapat diperoleh informasi jangka waktu

pengembalian.

Buyer/ Pembeli/ Importir

• Memperoleh informasi ketika berinvestasi di bidang ini, informasi yang

diperoleh dari segi komoditi, pasar dan kelayakan industri.

Eksportir Minyak Atsiri

• Memperoleh informasi akan langkah pemasaran yang akan diambil.

Lembaga intermediate minyak atsiri

• Memperoleh informasi mengenai perkembangan pasar minyak atsiri.

Setiap aktor memiliki kepentingan yang berbeda jadi perlu adanya

hubungan kerjasama satu sama lain yang harmonis dan saling mendukung.

Page 5: Bab III Metodologi

43

2. Formulasi Permasalahan

Indonesia memiliki prospek yang bagus dalam agroindustri minyak

atsiri dilihat dari segi permintaan dunia, namun ekspor yang dihasilkan

Indonesia masih belum optimal. Perkembangan ekspor dunia minyak

atsiri pada tahun 2002 mencapai US$ 500,071 ribu (33,183 ton) dan nilai

impor dunia mencapai US$ 564,620. Negara-negara pengekspor terbesar pada

tahun 2002 sebagai berikut: Dalam US$, Perancis (93,842), China (50,517),

Indonesia (47,940), USA (34,011), Inggris (24,346) dan Singapura (21,090).

Sedangkan berdasarkan data ITC/ Comtrade Statistics, nilai ekspor Indonesia

untuk komoditi minyak atsiri (HS.330129) pada tahun 2000 mencapai US$

36,799 ribu dan share Indonesia dalam total ekspor dunia mencapai 8%,

dibawah Perancis (22%) dan China (10%).

Berdasarkan data di atas Indonesia menempati posisi ketiga negara

pengekspor minyak atsiri terbesar, padahal jika dilihat lebih lanjut Indonesia

memiliki daerah–daerah yang berpotensial yang menghasilkan minyak atsiri.

Melihat potensi pasar minyak atsiri yang besar di pasar dunia, maka

diprediksikan negara lain juga akan mulai serius untuk terjun di bisnis ini.

Agar dapat beberapa langkah lebih maju, maka diperlukan pengambilan

keputusan yang cepat di bidang pemasaran.

3. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan mata rantai hubungan antara pernyataan

dari kebutuhan dengan pernyataan khusus masalah yang perlu dipecahkan

untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Identifikasi sistem bertujuan untuk

memberikan gambaran terhadap sistem yang dikaji berupa rantai hubungan

antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan antar komponen-komponen.

Tujuan akhir dari identifikasi sistem yaitu menghasilkan spesifikasi

yang terperinci tentang peubah yang menyangkut rancangan dan proses

kontrol yang ditentukan dan ditandai dengan adanya kriteria jalannya sistem

akan membantu dalam evaluasi alternatif sistem (Eriyatno,1999). Hal ini

Page 6: Bab III Metodologi

44

dapat dilakukan dengan cara menggambarkan sistem yang dikaji ke konsep

kotak gelap (black box) dan dalam bentuk diagram input-ouput berikut.

Sistem Penunjang Keputusan Strategi

Pemasaran minyak Atsiri di Pasar Ekspor

1. Harga yang fluktuatif 2. Ketidaklayakan suatu

industri

Output tidak dikehendaki

Manajemen Pemasaran

1. Kebijakan pemerintah 2. Kondisi sosial dan

ekonomi 3. Globalisasi perdagangan 4. Kondisi iklim yang

berpengaruh di komoditi

Input lingkungan

1. Prakiraan permintaan produk 2. Negara yang menjadi pasar

potensial 3. Produk minyak atsiri yang

prospektif untuk diekspor 4. Perumusan strategi pemasaran

mnyak atsiri di pasar ekspor 5. Kelayakan finansial industri

Output dikehendaki Input tak terkendali

1. Ekonomi 2. Ukuran dan

kecenderungan pasar 3. Kebijakan Pemerintah 4. Aspek sosial 5. Tingkat Persaingan

Input terkendali

1. Volume ekspor 2. Jenis komoditi 3. Teknologi

pengolahan 4. Kuantitas

permintaan komoditi

5. Volume produksi yang sesuai

Gambar 3. Diagram Input-Output

Page 7: Bab III Metodologi

45

C. Tata Laksana

Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa tahapan dalam

pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey dan wawancara

dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Secara berurutan dimulai dari

tahapan pertama yaitu kajian pustaka dan observasi lapang digunakan untuk

mempelajari sistem perencanaan pemasaran serta permasalahannya secara umum

beserta penerapannya ke dalam sistem.

Tahapan yang kedua dilakukan penelitian pendahuluan dalam melihat

produk prospektif di antara sekian komoditi minyak atsiri, melihat pasar potensial

ketika produk ini diekspor beserta prakiraan permintaannya. Tahapan ketiga

berdasarkan keseluruhan informasi pada tahap pertama dan kedua dilakukan

formulasi strategi pemasaran bagi produk prospektif.

1. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan menggunakan data primer dan sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pakar ahli di bidang pemasaran

minyak atsiri. Data sekunder didapatkan dari Departemen Perindustrian,

Departemen Perdagangan, Biro Pusat Statistik dan Departemen Pertanian.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan survey lapangan,

mempelajari sistem pemasaran minyak atsiri yang diekspor serta

permasalahannya secara umum. Kajian pustaka juga digunakan untuk

penerapan berbagai aplikasi dalam sistem.

Tahapan kedua adalah observasi lapang dilakukan dengan cara

pengumpulan data dan informasi pendukung. Tahapan ini dilakukan dengan

tujuan untuk mempelajari secara langsung permasalahan pemasaran minyak

atsiri Indonesia dalam mengekspor ke negara luar.

Tahapan ketiga adalah wawancara dilakukan untuk mendapatkan faktor-

faktor kritis operasionalisasi perumusan keputusan dalam pemasaran minyak

atsiri.

Page 8: Bab III Metodologi

46

2. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul pada tahap

pengumpulan data. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

berbagai model atau metode, antara lain Metode Perbandingan Eksponensial

(MPE), Analytical Hierarchy Process (AHP), Metode prakiraan Time series,

untuk kelayakan finansial IRR,B/C Ratio, NPV, PBP. Sedangkan untuk

memformulasi strategi pemasaran menggunakan Matriks SWOT.

a. Pemilihan Produk Prospektif

Pemilihan produk prospektif dilakukan dengan menggunakan dua

tahapan. Tahapan pertama diskusi dengan pakar, dengan menggunakan MPE

(Metode Perbandingan Eksponensial). Hasil dari pengolahan data tersebut

akan diperoleh urutan prioritas produk yang dinilai prospektif berdasarkan

kriteria kritis.

b. Pemilihan Pasar Potensial

Pada tahap ini perlu adanya penentuan kriteria dan alternatif yang

didiskusikan dengan para pakar dalam pemilihan negara tujuan pasar produk

agroindustri minyak atsiri. Berdasarkan kriteria dipilih beberapa negara yang

merupakan pasar potensial dengan menggunakan metode AHP, sehingga

dihasilkan urutan pasar potensial.

c. Prakiraan Permintaan Pasar

Tahap ini dilakukan untuk memperkirakan tingkat permintaan minyak

atsiri di pasar ekspor. Peramalan permintaan diolah berdasarkan data

permintaan impor dari Indonesia. Metode yang digunakan yaitu metode

peramalan Time Series pemulusan eksponensial.

d. Formulasi Strategi Pemasaran

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap faktor dominan yang

mempengaruhi perencanaan strategi dengan menggunakan:

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), yaitu untuk mengevaluasi

faktor internal industri yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang

ada pada agroindustri.

Page 9: Bab III Metodologi

47

Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE), yaitu untuk mengevaluasi

faktor eksternal industri yang meliputi peluang dan ancaman yang ada

pada agroindustri.

Matriks Internal-Eksternal (IE) yang menggunakan parameter

kekuatan internal agroindustri dan pengaruh eksternal yang dihadapi.

Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi

pemasaran di tingkat korporat yang lebih detail.

Matriks SWOT memperkirakan Strength, Weaknesses, Opportunities,

Threats dalam suatu industri.

e. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial agroindustri biodiesel tersebut dilakukan

dengan menggunakan metode NPV, IRR, B/C Ratio, PBP dan BEP. Hasil

analisis pada tahap ini akan memberikan predikat kelayakan usaha ditinjau

dari aspek finansial.

3. Perancangan Sistem

Sistem yang dirancang terdiri dari sistem manajemen basis data dan

sistem manajemen basis model dihubungkan dengan sistem pengolahan

terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi

antara pengguna dan komputer.

a. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data berfungsi untuk memasukkan data dan

mengorganisasikan sehingga akan mempermudah dalam pengambilan data.

Pengembangan basis data dalam sistem membutuhkan beberapa data yang

hatus tersedia yaitu data ekspor impor minyak atsiri dan data responden pakar

serta data hasil pengolahan.

b. Sistem Manajemen Basis Model

Sistem manajemen basis model merupakan suatu sistem yang

berfungsi sebagai penunjang keputusan. Pengembangan sistem manajemen

basis model berdasarkan data-data yang diperoleh dari manajemen basis data

Page 10: Bab III Metodologi

48

yang akan dikembangkan dengan formula matematis. Sistem manajemen

basis model akan mengasilkan beberapa model Produk prospekif, model

wilayah negara potensial, model permintaan dan model strategi pemasaran.

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan koordinasi antar basis model dan basis data

yang akan diimplementasikan ke dalam suatu program komputer.

Pengembangan sistem ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual

Basic untuk pengembangan sistem dan manajemen basis data dinamis.

5. Verifikasi

Model yang dikembangkan dalam program komputer diuji dengan

menggunakan data aktual untuk mengetahui apakah model tersebut cukup

layak untuk digunakan dan dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Verifikasi model yang dikembangkan adalah pada pengembangan formulasi

strategi pemasaran minyak atsiri.

6. Evaluasi

Setelah diverifikasi dengan menggunakan data sebenarnya maka

dilakukan evaluasi, evaluasi yang dimaksudkan apakah hasil verifikasi dan

validasi benar atau tidak maka perlu adanya perhitungan manual untuk

meyakinkan kebenarannya dan juga sebagai pembanding.