Bab III Metodologi

6
BAB III. METODOLOGI 3.1 Metode Kegiatan Metode yang digunakan dalam program Dokter Gigi kecil yang dilaksanakan di SDIT At-Taqwa, SDN Tegalsari 02, dan MIMA 29 Miftahul Ulum adalah: 3.1.1 Pretest Sebelum dilakukan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa diberikan pretest sebanyak 20 soal selama 10 menit yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta dokter gigi kecil tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum diberikan materi pelatihan dokter gigi kecil. Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest, panduan penilaian dan pemberian scoring dengan menggunakan pendekatan skala Linkert. Adapun panduan penilaian adalah sebagai berikut (Djaali dan Muljono, 2006) : 1. Jumlah pilihan 4 2. Jumlah pertanyaan 20 3. Scoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah) 4. Scoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar) Penentuan Skoring Pada Kriteria Objektif

description

bab 3

Transcript of Bab III Metodologi

20

BAB III. METODOLOGI 3.1 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam program Dokter Gigi kecil yang dilaksanakan di SDIT At-Taqwa, SDN Tegalsari 02, dan MIMA 29 Miftahul Ulum adalah: 3.1.1 PretestSebelum dilakukan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa diberikan pretest sebanyak 20 soal selama 10 menit yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta dokter gigi kecil tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum diberikan materi pelatihan dokter gigi kecil. Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest, panduan penilaian dan pemberian scoring dengan menggunakan pendekatan skala Linkert. Adapun panduan penilaian adalah sebagai berikut (Djaali dan Muljono, 2006) :1. Jumlah pilihan 42. Jumlah pertanyaan 203. Scoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah)

4. Scoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar)

Penentuan Skoring Pada Kriteria Objektif

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan interval penilaian adalah 33,3. Sehingga kriteria penilaian adalah sebagai berikut (Djaali dan Muljono, 2006) :a. Pengetahuan baik: mempunyai nilai pengetahuan > 66,7%

b. Pengetahuan cukup: mempunyai nilai pengetahuan 33,3% - 66,7%

c. Pengetahuan kurang: mempunyai nilai pengetahuan < 33,3% 3.1.2Penyampaian Materi Pelatihan

Siswa diberi penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan menggunakan alat bantu poster, demonstrasi dengan menggunakan alat bantu phantom, dan pemberian buku panduan dokter gigi kecil (booklet). Materi pelatihan yang diberikan :a. Pengetahuan tentang gigi dan rongga mulut1. Anatomi dan Morfologi gigi2. Bentuk dan Fungsi gigi3. Penyebab gigi berlubang (Karies)4. Makanan yang baik dan kurang baik untuk kesehatan gigi dan mulut5. Cara menyikat gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat 6. Alat pemeriksaan gigi dan mulut serta fungsinyab. Demonstrasi cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan model phantom dan sikat gigi serta memperkenalkan alat-alat dasar dan fungsinya untuk memeriksa gigi dan mulut.3.1.3 Evaluasi Pelatihan dokter gigi kecilPada pelatihan ini dilakukan penyuluhan dengan metode simulasi yaitu salah dua siswa ditunjuk untuk menyuluh dan menjelaskan kembali materi yang telah diberikan kepada siswa yang lain. Saat siswa menjelaskan materi dilakukan penilaian dengan menggunakan check list indikator keberhasilan pelatihan dokter gigi kecil yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan diadakannya pelatihan dokter gigi kecil ini diharapkan materi yang telah diberikan dipahami oleh para siswa dan siswa tersebut mampu menjelaskan kepada siswa-siswa yang lainnya.3.1.4 Postest

Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa diberikan postest sebanyak 20 soal selama 15 menit. Soal yang diberikan pada postest sama dengan soal pada pretest, karena pada postest ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dokter gigi kecil setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, serta pemahaman peserta terhadap penyampaian materi dengan menggunakan soal yang sama. 3.2 Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan adalah siswa siswi kelas IV dan V SDIT AT-Taqwa, SDN Tegalsari 02, dan MIMA 29 Miftahul Ulum. Jumlah siswa dari masing-masing SD sebanyak 15 siswa sehingga jumlah keseluruhan kader dokter gigi kecil sebanyak 45 siswa. Pemilihan peserta dokter gigi kecil ini dilakukan oleh guru masing-masing SD berdasarkan prestasi siswa. Dimana yang terpilih adalah siswa yang paling berprestasi di setiap kelas.3.3 Pelaksanaan Kegiatan

1.Hari, tanggal : Rabu, 28 Agustus 2013Waktu

: 08.30 - 11.00

Tempat: SDIT At-TaqwaKelas

: Siswa-siswi kelas IV dan V

Jumlah siswa: 152.Hari, tanggal : Rabu, 28 Agustus 2013Waktu

: 08.30 11.00

Tempat: SDN Tegalsari 2Kelas

: Siswa-siswi kelas IV dan V

Jumlah siswa: 153.Hari, tanggal : Rabu, 28 Agustus 2013Waktu

: 08.30 11.00

Tempat: MIMA 29 Miftahul UlumKelas

: Siswa-siswi kelas IV dan V

Jumlah siswa: 153.4 Topik kegiatan

Pelatihan dokter gigi kecil mempunyai serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan penyuluhan dan kaderisasi dokter gigi kecil. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga tempat, yaitu SDIT At-Taqwa, SDN Tegalsari 2, dan MIMA 29 Miftahul Ulum. Pengkaderan dokter gigi kecil diikuti oleh siswa-siswi dari kelas IV dan V dari masing-masing sekolah yang kemudian mendapatkan bimbingan dan latihan secara khusus tentang upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, cara pencegahan penyakit gigi dan mulut sejak dini serta pengenalan alat-alat dasar kedokteran gigi. Hasil kegiatan ini diharapkan peserta dapat berperan sebagai mediator informasi tentang kesehatan gigi dan mulut bagi lingkungannya.3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorof-Smirnof untuk mengetahui data tersebut terdistribusi normal atau tidak dan di uji Levene untuk mengetahui homogenitasnya. Jika data terdistribusi normal dan homogen (p > 0,05), dilanjutkan dengan uji parametric dengan menggunakan uji One Sample T-test dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05).

Rumus Interval = Skor tertinggi skor terendah

Jumlah Kategori