BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu...

21
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng No.37A Bandung. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian/pencarian datanya yaitu dilakukan pada bulan Juni 2009. B. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang berarti didasarkan ciri-ciri keilmuan dengan cara-cara yang masuk akal, bisa diamati oleh indera manusia, dan dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai menurut Sugiyono (2008: 8) yang menyatakan : “metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” Dengan metode penelitian ini diharapkan peneliti dapat menggambarkan dan mengkaji pengaruh perilaku siswa kelas X Kompetensi

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi

Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

No.37A Bandung. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian/pencarian datanya

yaitu dilakukan pada bulan Juni 2009.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang berarti

didasarkan ciri-ciri keilmuan dengan cara-cara yang masuk akal, bisa diamati

oleh indera manusia, dan dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis.

Hal ini sesuai menurut Sugiyono (2008: 8) yang menyatakan : “metode

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.” Dengan metode penelitian ini diharapkan peneliti dapat

menggambarkan dan mengkaji pengaruh perilaku siswa kelas X Kompetensi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

41

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung terhadap

kesulitan belajar yang dihadapinya. Gambaran tersebut selanjutnya dianalisis

dan diambil kesimpulan secara deskriptif dan inferensial (pengujian

hipotesis).

C. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:38), bahwa variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini variabel bebas

(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel) sudah

dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai

penelitian korelasi atau prediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh

tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun

prediksi digunakan hipotesis sebagai petunjuk pemecahan masalah

penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan

hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian

Variabel X

Perilaku Siswa

Variabel Y

Kesulitan Belajar yang Dihadapinya

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

42

2. Paradigma Penelitian

Paradigma atau model penelitian adalah bagan kerangka berpikir

yang menunjukan alur pikir peneliti serta keterkaitan antar variabel yang

diteliti. Adapun paradigma tersebut dibuat sebagai berikut :

D. Data dan Sumber Data

Data merupakan keterangan atau gambaran yang dapat dijadikan

bahan untuk menyatakan suatu informasi. Data yang akan didapatkan dalam

penelitian ini berupa data kuantitatif, hasil dari jawaban pertanyaan

(instrumen penelitian) penelitian terhadap responden, yaitu orang yang

menjawab atau merespons pertanyaan-pertanyaan peneliti secara tertulis,

dimana responden tersebut dianggap sebagai sumber data dan juga sebagai

Perilaku Siswa ( Variabel X )

Aspek yang diungkap :

1. Cenderung bebas dalam mengekplorasikan dan menampilkan diri.

2. Membutuhkan penerimaan sosial (masyarakat).

3. Kurang membutuhkan (menolak) pengawasan dari orang tua.

4. Kegiatan berfartisipasi dalam aktivitas-aktivitas kelompok

5. Siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

6. Siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya.

Kesulitan Belajar yang Dihadapinya

(Variabel Y)

Aspek yang diungkap :

1. Kesulitan belajar yang mencakup pengerian :

• Learning Disorder.

• Learning Disfunction.

• Slow Learner. • Learning

Disabilities

Temuan Penelitian

Siswa Kelas X

SMK Negeri 5 Bandung 2008-2009

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

43

subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka sumber data dalam

penelitian ini adalah orang yang akan menjawab pertanyaan pada kuesioner

(angket), yaitu siswa kelas X pada Kompetensi Keahlian Teknik Gambar

Bangunan di SMK Negeri 5 Bandung. Untuk mendapatkan data tersebut

dilakukan dengan penyebaran angket/kuesioner.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiono (2008:80) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan Riduwan (2008:11) mengatakan bahwa

“Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah

dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan yang berjumlah 201 siswa

seperti yang terlihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa X – TGB 1 X – TGB 2 X – TGB 3 X – TGB 4 X – TGB 5 X – TGB 6

34 34 33 34 35 31

Jumlah 201 siswa

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

44

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiono (2008:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Riduwan (2008:56)

menyatakan “ Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-

ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Dalam penentuan sampel

untuk penelitian ini mengacu pada pendapat Surakhmad (Riduwan,

2008:65) berpendapat bahwa apabila ukuran populasi sebanyak kurang

lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari

ukuran populasi. Apabila ukuran sampel sama dengan atau lebih dari

1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran

populasi. Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 201

siswa.

Merujuk pada pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel

dapat dirumuskan sebagai berikut:

� = 15% + 1000 − 1000 − 100 . (50% − 15%)

Dimana:

S = Jumlah sampel yang diambil

N = Jumlah anggota populasi

� = 15% + 1000 − 2011000 − 100 . (50% − 15%) = 46,61%

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas,

ukuran sampel yang diambil adalah 46,61% = 0,4661 dari jumlah

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

45

keseluruhan anggota populasi. Maka jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah : 201 x 0,4661 = 93,69 di bulatkan menjadi 94 siswa.

Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel Penelitian

Sampel Populasi Hitungan Sampel

Penelitian Kelas X-TGB 1 Kelas X-TGB 2 Kelas X-TGB 3 Kelas X-TGB 4 Kelas X-TGB 5 Kelas X-TGB 6

34 34 33 34 35 31

34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 33 x 94 : 201 = 15,43 = 15 34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 35 x 94 : 201 = 16,37 = 16 31 x 94 : 201 = 14,50 = 15

16 16 15 16 16 15

201 siswa 94 siswa 94 siswa

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik kuesioner (angket) untuk variabel X yaitu perilaku

siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya. Teknik

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Alat-alat pengumpulan data yang benar-benar valid atau dapat

diandalkan dalam mengungkap data penelitian. Alat tersebut disusun

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

46

a. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan masing-

masing variabel menjadi beberapa sub variabel dan indikator.

b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun

pernyataan atau butir-butir item.

c. Melakukan uji coba alat pengumpul data hasil untuk mengetahui

keberadaan alat ukur secara empirik, yaitu untuk mengetahui reliabilitas

dan validitas isi dari alat ukur tersebut.

d. Menguji Validitas

e. Menguji Reliabilitas

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiono, 2008:102).

Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat

pengumpulan data yang digunakan (instrument) serta sumber data.

Instrument penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket

(kuesioner) untuk menjaring data variabel X yaitu perilaku siswa sebanyak

45 item pertanyaan/pernyataan dan variable Y yaitu kesulitan belajar yang

dihadapinya sebanyak 63 item pertanyaan/pernyataan, yang didalamnya

terdiri dari item-item instrument berupa pernyataan negatif dan pernyataan

positif yang terdapat didalamnya, sehingga dari angket inilah diharapkan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

47

data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat

dipecahkan.

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

Setelah instrumen didistribusikan kepada responden, langkah

penting selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan usaha untuk

dapat memperoleh kembali kuesioner atau angket yang telah diisi

sebanyak mungkin atau disebut dengan data kasar. Sebelum pengolahan

data dilakukan terlebih dahulu dilakukan langkah mempersiapkan data

atau mengadministrasikan data.

Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrument penelitian diantaranya uji coba validitas dan uji coba

reliabilitas instrument.

a. Uji Coba Validitas Instrumen

Uji validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat

kemampuan dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas ini

menggunakan persamaan pearson product moment sebagai berikut :

������� = (Σ��) − (Σ�). (Σ�)��.Σ�� − (Σ�)��. �.Σ�� − (Σ�)��

Dimana: rhitung = koefisien korelasi

ΣX = jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total ( seluruh item)

n = jumlah responden

(Riduwan, 2008:98)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

48

Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus :

������� = �√ − 2√1 − ��

Dimana : thitung = Nilai thitung

R = Koefisien hasil rhitung

N = Jumlah responden

Hasil thitung kemudian dikonsultasikan dengan harga

distribusi ttabel dengan taraf signifikasi (α ) = 0,05 yang artinya

peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila

harga thitung > ttabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat

kebebasannya (dk) = n – 2, dengan kaidah keputusan : jika thitung >

ttabel berarti valid dan sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak valid.

Dalam hal ini jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut

(Riduwan, 2008 : 98) :

0,800 – 1,000 : Validitas sangat tinggi

0,600 – 0,799 : Validitas tinggi

0,400 – 0,599 : Validitas sedang/cukup tinggi

0,200 – 0,399 : Validitas rendah

0,000 – 0,199 : Validitas sangat rendah (tidak valid)

Sebagai contoh untuk uji coba validitas pada variabel X

yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

49

dihadapinya diambil data hasil uji coba pada ítem no.1 dengan

derajad kebebasannya dk = 30 – 2 = 28 dengan batas t tabel pada

taraf signifikansi 5% yaitu 2,048. Selanjutnya dengan membuat

kaidah keputusan yaitu jika : thitung > ttabel berarti valid dan jika

thitung < ttabel berarti tidak valid. Didapat pada ítem no.1 pada

variabel X dengan thitung = 2,219 > ttabel = 2,048 dan variabel Y

dengan thitung = 2,274 > ttabel = 2,048 berarti untuk kedua variabel

pada ítem no.1 dinyatakan valid.

Semua langkah yang disebut diatas harus dikerjakan lagi

untuk semua butir yang tidak gugur, putaran-putaran análisis harus

dilakukan terus sampai pada suatu putaran yang ternyata tidak ada

lagi butir yang gugur atau semua butir telah dinyatakan valid.

Dari hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada

variabel X dengan jumlah ítem 45 soal diperoleh ítem yang tidak

valid sebanyak 5 item yaitu pada ítem soal 9, 18, 26, 29, 34 dan

pada variabel Y dengan jumlah ítem sebanyak 63 soal diperoleh

ítem yang tidak valid sebanyak 13 item yaitu pada ítem soal 3, 6,

13, 14, 16, 20, 24, 29, 38, 39, 42, 43 dan 47 dengan jumlah

responden 30 siswa. Ítem yang tidak valid dihilangkan dan

selanjutnya ítem yang telah diperbaiki dan valid yaitu untuk

variabel X dengan jumlah ítem 40 dan variabel Y dengan jumlah

ítem 50 diuji reliabilitasnya. (untuk perhitungan uji coba validitas

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran III).

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

50

b. Uji Coba Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur

tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun alat

ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama pengujian

reliabilitas digunakan rumus alpha (r11). Karena mengingat skor

setiap itemnya adalah bukan skor 0 (nol), melainkan rentang antara

beberapa nilai yaitu 1 - 5 atau jenis data yang tersedia merupakan

data interval. Arikunto (2002:190) menjelaskan bahwa ”rumus

alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya bentuk angket atau soal bentuk uraian”.

Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen

adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu sebagai berikut :

�!! = " ## − 1$ %1 − ∑ ���� ' Dimana: r11 = Nilai Reliabilitas ∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total K = jumlah item

(Riduwan, 2008:115)

Untuk mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha yaitu

dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2008:115-116) :

1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus :

( )

NN

XX

S

ii

22 ∑

−∑=

Dimana : S = Varians skor tiap-tiap item ∑ Xi

2 = Jumlah kuadrat item Xi

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

51

(∑X i)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden 2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus :

ΣSi = S1 + S2 + S3…………….Sn

Dimana : S∑ = Jumlah Varians emua item S1,S2,S3,Sn = Varians item ke-1,2,3........n 3) Menghitung Varians total dengan rumus :

( )

nn

YY

S

tt

t

22 ∑

−∑=

Dimana : St = Varians total

2

tY∑ = Jumlah kuadrat Y total

( tY∑ )2 = Jumlah Y total dikuadratkan

n = Jumlah responden

4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus :

�!! = " ## − 1$ %1 − ∑ ���� ' Ket : r11 = Nilai Reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total K = jumlah item

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan

atau tidak dikonsultasikan dengan nilai (Tabel r Product Moment)

untuk α = 5% dengan derajad kebebasan (dk = N – 1). Kemudian

membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel. Adapun kaidah

keputusan : Jika r11 > r tabel berarti Reliabel dan r11 < r tabel berarti tidak

Reliabel.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

52

Berdasarkan langkah-langkah perhitungan diatas setelah

dilakukan perhitungan uji coba reliabilitas diperoleh perhitungan uji

reliabilitas nilai koefisien reliabilitas sebesar r11 = 0,955 > rtabel =

0,367 untuk variabel X yaitu perilaku siswa dan r11 = 0,993 > rtabel =

0,367 untuk variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya, ini

berarti semua data instrumen yang dianalisis dengan metode Alpha

pada variabel X yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan

belajar yang dihadapinya adalah reliabel pada taraf kepercayaan

95%. (Untuk perhitungan uji coba reliabilitas selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran III).

Setelah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitasnya,

selanjutnya instrumen penelitian disebarkan kepada semua anggota

renponden yaitu pada 94 siswa yang telah ditetapkan secara acak.

G. Teknik Analisis Data

Karena hasil penelitian sangat tergantung dari data yang

diperoleh/teknik pengumpulan data dan cara analisis data penelitian maka

setelah dilakukan pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan adalah

analisis data.

1. Langkah-Langkah Analisis Data

Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data

halus dan lebih bermakna. Sedangkan analisis yang dimaksud adalah

untuk menguji data hubungannya dengan pengujian hipotesis

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

53

penelitian. Secara garis besar teknik analisis data meliputi langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :

1) Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal dan lembar

jawaban.

2) Menyebarkan angket kepada responden.

3) Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.

b. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah :

1) Memberi skor pada tiap item jawaban.

2) Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel.

c. Pendekatan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun

prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai

berikut :

1) Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa

jawabannya serta kebenaran pengisiannya.

2) Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket.

3) Memberi skor pada lembar jawaban angket.

4) Mengontrol data dengan uji statistik.

5) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

d. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X yaitu

perilaku siswa, dan data variabel Y yaitu kesulitan belajar yang

dihadapinya.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

54

2. Konversi T – Score

Konversi T-Score dimaksudkan untuk menyetarakan dua sebaran

skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh

dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya

dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku.

Berikut ini langkah-langkah perhitungan konversi T- Score :

a. Menghitung rata-rata (X )

Dari tabel data mentah diperoleh (untuk variabel X) :

n

XX

Σ=

Dimana : X = rata-rata ΣX = jumlah harga semua x n = jumlah data

(Sudjana, 2002 : 67)

b. Menghitung simpangan baku

( )1

2

−−Σ=

n

XXiSD

Dimana : SD = standar deviasi X i - X = selisih antara skor Xi dengan rata-rata

(Sudjana, 2002 : 94)

c. Mengkonversikan data mentah ke dalam T- Score

Konversi T-Score :

( ) 5010 +

−=−SD

XXiScoreT

Dimana : SD = standar deviasi X i - X = selisih antara skor Xi dengan rata-rata

(Sudjana, 2002 : 104)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

55

3. Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui

kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian

yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji

kecenderungan sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

dan sub variabel

b. Menentukan skala skor mentah (Suprian, 2005:82) :

Tabel 3.3 Kriteria Kecenderungan

Kriteria Kecenderungan Kategori > X + 1,5. SD Sangat Baik

X + 1,5. SD < x ≤ X + 0,5. SD Baik

X + 0,5. SD < x ≤ X - 0,5. SD Cukup Baik

X - 0,5. SD < x ≤ X - 1,5. SD Kurang Baik

x < X - 1,5. SD Tidak Baik

c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data

kecenderungan variabel dan sub variabel.

4. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak

dilakukan uji normalitas. Pengujian ini akan menentukan penggunaan

rumus statistik yang digunakan pada analisis data selanjutnya.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas data adalah

sebagai berikut (Riduwan, 2008 : 121-124):

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

56

a. Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

b. Mencari banyaknya kelas interval (bk), dengan rumus sturgess yaitu :

bk = 1 + 3,3 log n

c. Mencari nilai panjang kelas interval (i)

( = )*#

d. Membuat tabel distribusi frekuensi

e. Menghitung rata-rata (Mean)

�+ = Σ-. ��

f. Mencari simpangan baku (standard deviasi)

. = /.Σ-��� − (Σ-��)�. ( − 1)

g. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1) Menentukan kelas interval

2) Menghitung nilai Z-score (Z) : S

xBatasKelasZ

−=

3) Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-

angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

57

6) Menentukan Chi-Kuadrat hitung (χ2 hitung) :

χ2 = ( )

∑=

−k

i fe

fefo

1

2

7) Membandingkan X2hitung dengan X2tabel

Dengan membandingkan 2χ hitung dengan 2χ tabel untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = k – 1. Apabila χ2hitung ≤ χ2

tabel artinya data

pada variabel tersebut berdistribusi normal, dan apabila χ2hitung ≥

χ2tabel artinya data pada variabel tersebut tidak berdistribusi normal.

5. Analisis Regresi Sederhana

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara

sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan

datang berdasarkan informasi masa lalu dan masa sekarang yang dimiliki

agar kesalahannya dapat diperkecil (Riduwan, 2008:147). Regresi dapat

juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan. Jadi, regresi

mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi dimasa depan

untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang terbaik.

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas

(X) diketahui. Persamaan regresi dirumuskan (Riduwan,2008:148):

�0 = 1 + *�

Dimana :

Y3 = (dibaca y topi) subjek variabel yang diproyeksikan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

58

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Harga a dan b dapat diketahui dari rumus sebagai berikut:

* = . ∑ �� − ∑ �. ∑ �. ∑ �� − (∑ �)� 1 = ∑ � − *. ∑ �

(Riduwan, 2008:148)

Setelah harga a dan b didapat, maka perhitungan selanjutnya dapat

dilanjutkan sampai pada uji signifikansi (untuk perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran V). Setelah didapat hasil uji signifikansi

selanjutnya menguji linearitas data dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE), dengan rumus :

GHI = J KΣ�� − (Σ�)� L

M

b. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC), dengan rumus :

GHNO = GHPQR + GHI

c. Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan

rumus :

)GHNO = GHNO# − 2

d. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus :

)GHI = GHI − #

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

59

e. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

S������ = )GHNO)GHI

f. Menentukan keputusan pengujian Linearitas

Jika : Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier

Fhitung ≥ Ftabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier.

g. Membuat Kesimpulan dan tabel ringkasan Anava Variabel X dan Variabel Y

uji signifikansi dan uji linearitas.

Tabel 3.4 Ringkasan Anava Variabel X dan Variabel Y Uji Signifikan dan Uji Linieritas

Sumber Variansi dk

Jumlah Kuadrat

Rata-rata jml F hitung F tabel

(JK) Kuadrat (RJK)

Total n ∑Y2 - Signifikansi

Linearitas

Keterangan :

Regresi (a) 1 JKReg (a) RJKReg (a) Perbandingan perhitungan F hitung

Regresi (a/b) 1 JKReg (b│a) RJKReg (b│a) dengan F tabel Signifikansi dan

linier

Residu n-2 JKRes RJKRes linearitas, ternyata :

Tuna cocok k-2 JKTC RJKTC 0,37 < 3,946 = Tidak signifikan dan

Kesalahan (Error) n-k JKE RJKE 383,30 > 1,630 = tidak berpola linier

6. Uji Hipotesis

Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai

keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Dengan demikian

dalam perhitungan statistik yang diuji adalah hipotesis nol (H0) yaitu

pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara

parameter dan statistik. Kemudian lawan dari H0 adalah Ha yang

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0351_044772_chapter3.pdf · Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : ... Sebagai

60

menyatakan bahwa adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara

parameter dan statistik. Hipotesis H0 dirumuskan dengan kalimat negatif.

interval (interval estimate), dimana taksiran parameter populasi

berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Tingkat signifikansi (level

of significant) atau tingkat kesalahan dalam pengujian ini menggunakan

kesalahan tipe I yaitu berapa persen peluang kesalahan untuk menolak

hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam penelitian ini

peluang kesalahan yang diambil sebesar 5% maka taraf kepercayaan 95%.

Selanjutnya dilakukan uji signifikansi yang berfungsi untuk

mencari makna pengaruh variabel X yaitu perilaku siswa terhadap variabel

Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya. Dalam penelitian ini

menggunakan hasil dari analisis regresi pada uji signifikansi dengan

rumus :

S������ = )GHPQ�(T|V))GHPQR

Dimana :

Fhitung = Nilai F )GHPQ�(T|V) = Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi )GHPQR = Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (Riduwan, 2008:149)

Kaidah pengujian :

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikan (α ) = 0,05, dicari nilai Ftabel menggunakan tabel F

dengan rumus : S�VTQW = S�(!XY)(ZM PQ� [T\V]),(ZM PQR)�.