BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan...

10
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII Geomatika 1 SMK Negeri 3 Salatiga yang terletak di Jl. Ja’far Shodiq, Kel. Kalibening Rt 01 Rw 03, Kec. Tingkir, Salatiga. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII Geomatika 1 sebanyak 36 siswa yang terdiri 29 laki-laki dan 7 perempuan. Aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran PPKn masih rendah dan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum memenuhi batas KKM ≥75. Melalui penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya dapat tuntas mencapai KKM. 3.1.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2017-2018. Materi pembelajaran PPKn yang diberikan pada siswa kelas XII pada siklus 1 dan 2 dengan kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut: Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KI Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi 1 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan kepercayaan yang dianut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 1.Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan prinsip dan ajaran agama yang di anutnya. 2 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII Geomatika 1 SMK Negeri 3 Salatiga yang

terletak di Jl. Ja’far Shodiq, Kel. Kalibening Rt 01 Rw 03, Kec. Tingkir, Salatiga.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII Geomatika 1

sebanyak 36 siswa yang terdiri 29 laki-laki dan 7 perempuan. Aktifitas belajar siswa dalam

pembelajaran PPKn masih rendah dan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

memenuhi batas KKM ≥75. Melalui penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya dapat tuntas

mencapai KKM.

3.1.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2017-2018.

Materi pembelajaran PPKn yang diberikan pada siswa kelas XII pada siklus 1 dan 2

dengan kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut:

Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:

KI Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi

1 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama

dan kepercayaan yang dianut dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.Menunjukkan perilaku yang sesuai

dengan prinsip dan ajaran agama

yang di anutnya.

2 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila

sebagai pandangan hidup dan ideologi

nasional kehidupan bermasyarakat,

2. Menunjukkan perilaku disiplin

dalam menerapkan nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

berbangsa, dan bernegara.

3 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan

kekuasaan negara di pusat dan daerah

berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dalam

mewujudkan tujuan negara

1. Menguraikan Tujuan Negara

Republik Indonesia

2. Menganalisis mekanisme

pemerintahan pusat

3. Menganalisis mekanisme

pemerintahan daerah

4. Menganalisis perimbangan

kekuasaan antara pemerintah pusat

dan daerah

4 1.4 Menyaji hasil analisis dinamika

pengelolaan kekuasaan negara di pusat

dan daerah berdasarkan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dalam mewujudkan tujuan negara

1. Menyusun hasil analisis dinamika

pengelolaan kekuasaan

pemerintahan pusat dan daerah

dalam mencapai tujuan negara

2. Menyaji hasil analisis dinamika

pengelolaan kekuasaan

pemerintahan pusat dan daerah

dalam mencapai tujuan negara

3.2 Jenis penelitian

Jenis penilitan ini adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto (2009:105)

menyebutkan bahwa ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya tindakan

yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami (bukan dalam laboratorium),

ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan

suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam

rangkaian siklus kegiatan. Begitu pula menurut Sanjaya (2006:149) PTK (penelitian

tindakan kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas

melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan

berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap

pengaruh dari tindakan tersebut. Dari konsep tersebut ada beberapa hal yang penting

dari PTK. Pertama, PTK adalah suatu proses, artinya PTK merupakan rangkaian

kegiatan dari mulai menyadari adanya masalah, kemudian merencanakan tindakan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

untuk memecahkan masalah, mengimplementasikan dan merefleksi terhadap tindakan

yang telah dilakukan. Kedua, masalah yang dikaji adalah masalah pembelajaran yang

terjadi secara nyata di dalam kelas, artinya PTK memfokuskan pada masalah yang

berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru di dalam

kelas. Ketiga, PTK dimulai dan diakhiri dengan kegiatan refleksi oleh guru, artinya

yang melaksanakan PTK itu sendiri adalah guru dan guru merupakan pemeran utama

dalam PTK. Keempat, dalam PTK dilakukan berbagai tindakan, artinya PTK bukan

hanya sekedar ingin mengetahui sesuatu akan tetapi adanya aksi dari guru untuk

proses perbaikan. Kelima, PTK dilakukan dalam situasi nyata, artinya aksi yang

dilakukan guru dilaksanakan dalam setting pembelajaran yang sebenarnya tidak

mengganggu program pembelajaran yang sudah direncanakan. Menurut Taggrat

dalam Wiriaatmadja (2010:66) prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) mencakup:

1. Penetapan fokus masalah (identifikasi masalah), terdiri dari:

a. Merasakan adanya masalah

b. Analisis masalah

c. Perumusan masalah

2. Perencanaan (plan), terdiri dari:

a. Membuat rencana pembelajaran.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

Jika digunakan instrumen pengamatan tertentu, perlu dikemukakan bagaimana

pembuatannya, siapa yang akan menggunakan dan kapan akan digunakan.

c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai

proses dan hasil tindakan.

d. Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji

keterlaksanaan rancangan.

3. Pelaksanaan Tindakan (act)

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, kapan, di mana dan

bagaimana melakukannya. Rencana pembelajaran yang telah dibuat, dilaksanakan

dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan

kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan refleksi.

4. Pengamatan (observe)

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan

hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk

mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan djadikan landasan

dalam melakukan refleksi.

5. Refleksi (reflect)

Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan

hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak

pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1) Variabel Bebas (Independent) yaitu model pembelajaran Problem Based Learning.

Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang berbasis

masalah.

2) Variabel Terikat (Dependent) yaitu hasil belajar dan keaktifan siswa dalam mata

pelajaran PPKn pada materi Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasil

belajar siswa adalah skor/nilai tes PPKn yang dicapai oleh siswa setelah dilakukan

tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Aktivitas

siswa adalah kegiatan belajar siswa yang bersifat fisik maupun mental dalam proses

pembelajaran.

3.4 Prosedur dan Rencana Tindakan

3.4.1 Prosedur penelitian

1) Perencanaan (planning)

Perencanaan awal, peneliti dan guru kolaborator bersama-sama menelaah terhadap

materi Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang akan diajarkan di kelas XII

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

Geomatika. Kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan model PBL.

Peneliti merencanakan tindakan dalam 2 siklus. Siklus pertama ditargetkan dapat mencapai

indikator dari standar kompetensi Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sedangkan siklus dua ditargetkan dapat mencapai indikator dari standar kompetensi menyaji

pembahasan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara argumentatif dan

saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila.

2) Pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah

dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran Problem Based Learning.

3) Pengamatan (observing)

Observer mengamati jalannya pembelajaran PPKn dengan metode pembelajaran

Problem Based Learning. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

4) Refleksi (reflecting)

Refleksi dilakukan setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktifitas siswa, dan

ketrampilan guru, serta hasil belajar siswa. Proses pembelajaran tersebut dievaluasi

keefektifannya dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama,

serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan siklus pertama, kemudian membuat perencanaan tindak lanjut untuk sklus

berikutnya bersama tim kolaborasi.

3.4.2 Rencana tindakan

Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti mengacu pada PTK model spiral

Kemmis dan Mc Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3

tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tahapan-

tahapan dalam siklus tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

Gambar 3.1 Model Siklus PTK dari Kemmis dan Mc Taggart

Siklus 1

a Perencanaan (Planning)

Kegiatan perencanaan meliputi:

1) Menelaah KD dan materi pembelajaran yang telah ditetapkan untuk menyusun RPP

PPKn dengan materi Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

Model pembelajaran Problem Based Learning.

2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket PPKn.

3) Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar kerja siswa (LKS)

4) Membuat lembar pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan isi rancangan pada tahap perencanaan

oleh guru, sedangkan pengamatan dilakukan oleh observer. Istilah untuk cara ini adalah

penelitian kolaborasi. Siklus I dilaksanakan dalam pertemuan dengan konsep belajar

dalam kelompok yang beranggotakan 5 orang. Kegiatan siklus 1 meliputi:

1) Guru mengkondisikan kelas, mengawali pembelajaran dengan salam lalu berdoa,

mengabsen siswa dan meminta siswa mempersiapkan buku pelajaran.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

3) Guru menjelaskan secara garis besar materi Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

4) Guru menjelaskan langkah–langkah tentang model pembelajaran Problem Based

Learning

5) Guru memberikan sebuah apersepsi dengan mengajukan pertanyaan

6) Guru mengeksplor pengetahuan awal siswa dengan memberikan beberapa persoalan

yang mudah dan guru memancing siswa untuk memberikan tanggapan terhadap topik

tersebut

7) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota kelompok masing-

masing 5 orang serta mengatur tempat dan membagikan lembar kerja pada tiap-tiap

kelompok

8) Siswa melaksanakan tugas dalam kelompok dengan menciptakan situasi yang

kondusif dimana setiap kelompoknya dapat bekerja sama dengan baik

9) Guru meminta siswa untuk menyajikan/mempresentasikan hasil diskusi kelompok

10) Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil kegiatan

kelompok

11) Pemberian skor/poin kepada kelompok dan penghargaan kepada kelompok yang

bekerja sama dengan baik.

12) Guru bersama siswa melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah

berlangsung.

13) Observer melakukan pengamatan aktifitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran

PPKn dengan menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning.

Pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru dilaksanakan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

1) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I

2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan setelah menerapkan Model pembelajaran

Problem Based Learning.

3) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus I apakah sudah efektif

atau belum.

4) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada pertemuan I

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

5) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk pertemuan II

Siklus II

Pada siklus II kegiatan dan alur proses pembelajaran sama seperti siklus I, hanya saja

waktu pelaksanaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SMK dengan materi

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan sub bab yang berbeda dengan

siklus 1. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kekurangan dan kelebihan dari siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi dan tes.

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif (hasil belajar) dan

kualitatif (aktivitas siswa). Data kuantitatif diambil dari penilaian tes tertulis, data

kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan aktifitas siswa pada saat proses

pembelajaran yang dilakukan secara sistematis.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam

penelitian ini meliputi:

1) Memperhatikan penjelasan guru

2) Mengajukan pertanyaan

3) Menjawab pertanyaan

4) Berdiskusi dalam kelompok

5) Menyelesaikan masalah

6) Memperhatikan, dan

7) Menanggapi hasil presentasi teman

b. Soal Tes

Soal tes digunakan unttuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes

a. Uji Validitas

Kata ‘valid’ sering diartikan dengan : tepat, benar, sahih, jadi kata validitas

dapat diartikan sebagai ketepatan, kebenaran, kesahihan atau keabsahan. Apabila kata

valid dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur, maka sebuah tes dikatakan

valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara sahih, atau secara

absah dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sudjono, 2007 : 93) . Validitas

juga dapat diartikan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut

dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur ( Arikunto, 2010 : 11 ).

Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap

skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (

corrected item to total correlation). Kriteria tingkat validitas menurut Zainal Arifin

(2011 : 257) adalah :

r< 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas Rendah

0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60 ≤ r < 0,80 : Validitas tinggi

0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas Sempurna

b. Reliabilitas Tes

Realibilitas adalah tingkat atau derajat konsintensi dari suatu instrumen.

Reliabilitas tes berkenan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat

dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan

reliable jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok

yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Untuk meningkatkan

reliabilitas suatu tes, antara lain dapat dilakukan dengan memperbanyak butir soal

( Zainal Arifin 2009 : 258 ). Selanjutnya menurut Sutrisno Hadi ( dalam Arikunto,

2010 : 173) reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative

konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Kriteria untuk menentukan tingkat

realibilitas instrumen didasarkan pada nilai koefisien alpha Cronbach (α) (Zainal

Arifin, 2011 : 257) sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional kehidupan bermasyarakat, 2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung

0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

α ˃ 0,9 : Reliabilitas memuaskan

3.6 Teknik Analisis Data

Data hasil belajar yang diperoleh dari siklus I dan II dianalisis menggunakan analisis

deskriptif komparatif yaitu membandingkan prosentase ketuntasan hasil belajar dan

prosentase keaktifan siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan keaktifan

siswa. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila sekurang-kurangnya 85% dari

jumlah siswa mencapai batas kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) ≥ 75, dan keaktifan

siswanya dikatakan meningkat apabila rata-rata persentase keaktivan siswa minimal

85% dari jumlah siswa.