BAB III METODE PENELITIAN -...

15
Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Secara umum menurut Sugiyono (2013:3) menyatakan bahwa “Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Karena penelitian yang diajukan peneliti adalah penelitian ilmiah di bidang pendidikan, maka peneliti harus menggunakan langkah-langkah ilmiahdi dalam mendapatkan data guna memecahkan permasalah dalam bidang pendidikan. Lebih jelasnya metode pelitian yang digunakan peneliti adalah quasi experimental design dengan bentuk nonequivqlenty control group design, sehingga peneliti harus membandingkan dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas perlakuan (eksperimen) yang tidak dipilih secara random. Kelompok kelas perlakuan mendapatkan treatment, sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan treatment. Masing-masing kelompok diukur sebanyak dua, yaitu sekali sebelum treatment dan satu kali setelah treatment. Pada pengukuran sebelum treatment peneliti akan memberkan pretest dan setelah treatment peneliti akan memberikan post test untuk kedua kelompok. Pada kelompok eksperimen peneliti akan memberikan treatment dengan menggunakan metode CWPT sedangkan pada kelompok kontrol peneliti akan memberikan perlakuan metode RPT. Agar lebih jelas, desain penelitian yang digunakan peneliti digambarkan sebagai berikut: Eksperimen ∶ Kontrol ∶ O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 Keterangan : O 1 : Pre test pada kelompok eksperimen O 2 : Post test pada kelompok eksperimen

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Eksperimen

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Secara umum menurut Sugiyono (2013:3) menyatakan bahwa

“Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Karena penelitian yang

diajukan peneliti adalah penelitian ilmiah di bidang pendidikan, maka peneliti

harus menggunakan langkah-langkah ilmiahdi dalam mendapatkan data guna

memecahkan permasalah dalam bidang pendidikan.

Lebih jelasnya metode pelitian yang digunakan peneliti adalah quasi

experimental design dengan bentuk nonequivqlenty control group design,

sehingga peneliti harus membandingkan dua kelompok yaitu kelas kontrol dan

kelas perlakuan (eksperimen) yang tidak dipilih secara random. Kelompok kelas

perlakuan mendapatkan treatment, sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan

treatment. Masing-masing kelompok diukur sebanyak dua, yaitu sekali sebelum

treatment dan satu kali setelah treatment. Pada pengukuran sebelum treatment

peneliti akan memberkan pretest dan setelah treatment peneliti akan memberikan

post test untuk kedua kelompok.

Pada kelompok eksperimen peneliti akan memberikan treatment dengan

menggunakan metode CWPT sedangkan pada kelompok kontrol peneliti akan

memberikan perlakuan metode RPT. Agar lebih jelas, desain penelitian yang

digunakan peneliti digambarkan sebagai berikut:

Eksperimen ∶Kontrol ∶

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Keterangan :

O1 : Pre test pada kelompok eksperimen

O2 : Post test pada kelompok eksperimen

45

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O3 : Pre test pada kelompok kontrol

O4 : Post test pada kelompok kontrol

X1 : Penerapan metode pembelajaran Classwide Peer Tutoring

X2 : Penerapan metode pembelajaran Reciprocal Peer Tutoring

Selanjutnya langkah-langkah penelitian kuasi eksperimen bentuk

nonequivalent control group design peneliti digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Peneliti, 2015

Pre test Pre test

Post test Post test

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Uji Beda

Proses Pembelajaran

Kelas Treatment

Proses Pembelajaran

Kelas Kontrol Uji

Beda

Uji

Beda

Gain

Gain

Uji Beda

Uji Beda

Uji Beda

Uji Beda

46

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1.

Kerangka Eksperimen

Adapun langkah-langkah metode kuasi eksperimen adalah sebagai berikut:

1) Mengujikan soal pre test kepada peserta didik di kelas treatment dan kelas

kontrol.

2) Hasil dari pre test dari kelas treatment dan kelas kontrol diujikan dengan uji

beda yaitu uji-t. untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang

signifikan.

3) Setelah teruji kelas treatment dan kelas kontrol memiliki tidak memiliki

perbedaan, maka dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran masing-masing kelas. Bila hasil tes uji beda menyatakan ada

perbedaan maka eksperimen tidak bisa dilanjutkan.

4) Setelah kelas treatment dan kelas kontrol diberikan perlakuan metode

pembelajaran. Langkah selanjutnya melakukan mengujikan post test.

5) Hasil dari post test kelas treatment dan kelas kontrol diujikan kembali dengan

pengujian uji beda (uji-t) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan.

6) Selanjutnya melakukan uji beda antara hasil pre-test dengan post post pada

masing-masing kelas.

7) Selanjutnya melakukan perhitungan skor gain pre test dan post test pada

masing-masing kelas.

8) Langkah terakhir, hasil perhitungan gain di kelas eksperimen dan kelas kontrol

diujikan dengan uji beda untuk mengetahui bahwa proses bermakna secara

signifikan dapat tidaknya meningkatkan hasil belajar.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu varibel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Classwide

Peer Tutoring, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

peserta didik ranah kognitif. Adapun objek yang diteliti adalah peserta didik Kelas

X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota

Bandung.

47

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dimana kelas eksperimen diberikan treatment dengan Metode CWPT,

sedangkan kelas kontrol dengan Metode RPT. Selanjutnya hasil belajar peserta

didik antara ke dua kelas tersebut dibandingkan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X Program Studi

Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, yaitu Kelas X AP

1, X AP 2, X AP 3. Sedangkan sampel yang digunakan adalah Kelas X AP 1

dengan Kelas X AP 2. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik

nonprobability, yaitu berdasarkan pertimbangan peneliti. Adapun alasan peneliti

memilih Kelas X AP 1 dan Kelas X AP 2 karena kedua kelas diampu oleh guru

yang sama, yaitu Ibu Mitya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk

memperoleh data untuk mendukung penelitiannya. Dalam memilih teknik

pengumpulan data tentu saja disesuaikan dengan jenis penelitian yang dipilih

digunakan. Dalam rangka mengumpulan data, peneliti dapat menggunakan

metode non tes dan tes. Adapun dalam penelitian yang dilakukan, peneliti

menggunakan metode non tes berupa wawancara dan metode tes untuk

mengumpulkan data.

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Menurut Gulo (2002:123) instrument penelitian adalah pedoman tertulis

tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan

untuk mendapatkan informasi dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode tes dan non tes. Instrumen untuk metode non tes

(wawancara) adalah pedoman wawancara yang terdiri dari tujuh pertanyaan yang

48

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diajukan kepada peserta didik. Sedangkan intrumen penelitian yang peneliti

gunakan untuk metode tes adalah instrumen berbentuk tes.

Menurut Bruce (Djaali dan Muljono, 2007:6) menyatakan bahwa:

Tes dapat digunakan untuk mengukur banyaknya pengetahuan yang

diperloleh individu dari bahan pelajaran yang terbatas pada tingkat

tertentu. Oleh karena itu, tes merupakan alat ukur yang banyak

dipergunakan dalam dunia pendidikan.

Instrumen tes dibuat setelah peneliti mempelajari terlebih dahulu

Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan. Dalam penelitian,

peneliti membuat instrument tes berupa soal dalam bentuk pilihan ganda yang

berjumlah 40 soal. Setelah instrument tes dibuat, kemudian instrumen tes tersebut

di uji coba terhadap peserta didik Kelas X di SMK Profita Bandung untuk

mengetahui apakah intrumen tersebut layak digunakan sebagai alat pengambilan

data. Setelah diketahui bahwa instrument tes tersebut layak untuk digunakan,

maka instrument tes tersebut diberikan kepada peserta didik kelas X dikelas

kontrol dan kelas eksperimen. Berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Di

bawah ini merupakan langkah-langkah untuk menganalisis instrumen berbentuk

tes:

3.4.1.1 Uji Validitas Instrumen

Instrument yang akan digunakan untuk penelitian terlebih dahulu harus

melalui tahap diuji validitas, agar instrument dapat mengukur sesuai dengan

kenyataannya atau mengukur yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono

(2004:109) suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila instrument tersebut

dapat mengukut apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas yang dilakukan

peneliti diuji dengan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan nilai validitas

instrumen menggunakan koefsien Product Moment dari Person. Di bawah ini

merupakan rumus dari perhitungan koefsien Product Moment:

𝑟𝑥𝑦 =n ∑ xy − (∑ x). (∑ y)

√{n. ∑ x2 − (∑ x)2}. {n. ∑ y2 − (∑ y)2}

49

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Uno (2012:108)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel yang

dikorelasikan

x : Skors tiap items x

y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka nilai 𝑟𝑥𝑦

dibandingkan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 diperoleh dari tabel statistika

Critical Value of The r Product Moment dengan harga r pada taraf

signifikan (∝) = 95% dan taraf kebebasan (db)=n-2. Suatu butir soal

dikatakan valid jika 𝑟𝑥𝑦>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

3.4.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Sugiyono (2013:364) menyatakan bahwa suatu data dinyatakan reliable

apabila:(i) dua peneliti atau lebih dalam obyek yang sama, (ii) atau peneliti yang

sama dalam waktu yang berbeda, (iii) atau sekelompok data bila dipecah ketiga-

tiganya akan menghasilkan data yang sama. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila

hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan.

Semiawan (2010:136) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjuk kepada

tingkat konsistensi bila penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti yang lain atau

oleh peneliti yang sama tapi tempat yang berbeda.“ Peneliti menggunakan rumus

koefisien alpha (α) dari cronbach untuk menguji reliabilitas instrumen. Adapun

rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑ 𝜎𝑏 2

𝜎𝑡 2 ]

(Sumber: Somantri & Muhidin, 2011:48)

50

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

𝑅11 : Realibilitas tes secara keseluruhan k : Jumlah butir instrumen

∑ σb 2 : Jumlah varians butir σt

2 : Varians total

3.4.1.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh

peserta didik pada setiap soal. Dari jawaban tesebut, pendidik dapat melihat

apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang, ataupun sulit.

Adapaun untuk menguji tingkat kesukaran instrumen peneliti menggunakan

rumus dibawah ini:

P = 𝐵

𝐽𝑠

Sumber: Arikunto (2006:100)

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar

Js : jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan mudah, sedang, atau

sukar, peneliti menggunakan kriteria yang tercantum pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 1.

Tingkat Kesukaran

No. Rentang Nilai tingkat

kesukaran Klasifikasi

1 0,70-1,00 Mudah

2 0,30-0,70 Sedang

3 0,00-0,30 Sukar

Sumber: Arikunto(2006:100)

51

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.1.4 Daya Pembeda Instrumen

Berdasarkan perhitungan daya pembeda instrument atau soal, pendidik

dapat mengukur kemampuan peserta didik. Sehingga nantinya, pendidik dapat

mengetahui mana peserta didik yang berkemampuan tinggi dan mana saja peserta

didik yang berkemampuan rendah. Adapaun untuk mengetahui daya pembeda

peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

D =𝐵𝐴

𝐽𝐴+

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝑩

Sumber: Arikunto (2006:100)

Keterangan :

D : Daya pembeda

𝐵𝐴 : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝐵𝐵 : Hanyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

𝐽𝐴 : Hanyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 : Banyaknya peserta kelompok bawah

𝑃𝐴 : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

𝑃𝑩 : Proporsi kelompok bawah yang menjawab salah

Tabel 3. 2.

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik

Sumber: Arikunto (2001:218)

52

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah uji beda (uji-t)

dua rata-rata. Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui dan menguji perbedaan

rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.5.1 Pengujian Persyaratan Analisis Data

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut

normal atau tidak. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang

akan digunakan. Adapun untuk menguji normalitas peneliti menggunakan uji

Liliefors Test.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut Somantri

dan Muhidin (2011:289-290), sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun

ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik

(observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z

6) Menghitung Theoretical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion,

kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua

proporsi.

8) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

Tabel 3.5 merupakan tabel distibusi pembantu untuk pengujian

normalitas data:

Tabel 3. 3.

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki 𝑆𝑛 (𝑋𝑖) Z 𝐹𝑜 (𝑋𝑖) 𝑆𝑛(𝑋𝑖)-

𝐹𝑜 (𝑋𝑖)

𝑆𝑛(𝑋𝑖−1)-

𝐹𝑜 (𝑋𝑖)

53

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : (Somantri & Muhidin, 2011:291)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, 𝑆𝑛 (𝑋𝑖) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula, 𝑍 =Xi− ��

S

Dimana : �� = ∑ 𝑋𝑖

𝑛 dan S =

√∑ 𝑋𝑖 −

(∑ 𝑋𝑖)2

𝑛

𝑛−1

Kolom 6 : Theoretical Proportion (label z): Proporsi Kumulalif Luas Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label distribust

normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai

selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D

hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada ∝ = 0,05 dengan cara 0,886

√𝑛.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

1) D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

2) D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians kelompok yang

digunakan untuk menguji apakah data yang diambil memiliki karakteristik sifat

54

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sama untuk taraf signifikan sebesar ∝. Dalam penelitian yang dilakukan

peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Perhitungan uji homogenitas

peneliti lakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010,

yaitu Uji F (F-Test Two-Sample for Variances).

Uji F memiliki kriteria, apabila nilai F (Fhitung) < nilai F critical one-tail

(Ftabel), maka varians skor data homogen. Sedangkan, apabila F (Fhitung) > nilai F

critical one-tail (Ftabel), maka varians skor data tidak homogen. Data yang

diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif yang diambil dari hasil pretest

dan hasil postest.

3.5.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan dua rata-rata nilai

yang diperoleh peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan

nilai pre test dan post test yang telah dilakukan. Tujuan dari pengujian hipotesis

adalah untuk mengetahui apakan hipotesis dalam penelitian ini di tolak atau

diterima.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian hipotesis

menurut Rasyid (Somantri dan Muhidin, 2006:161), adalah sebagai berikut:

a) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang diajukan.

b) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α).

c) Kumpulkan data melalui sampel peluang (probaility sample/random

sample).

d) Gunakan statistik uji yang tepat.

e) Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0

f) Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan.

g) Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan

atau penolakan?

h) Berikan kesimpulan statistik.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua

rata-rata. Uji perbedaan rata-rata ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini,

yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang

menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT) dengan kelas yang

55

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada Kompetensi Dasar

Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Dalam penelitian ini, uji-t yang peneliti lakukan menggunakan bantuan

software Microsoft Excel 2010, yaitu T-test (Two-Sample Assuming Equal

Variances). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji-beda (uji-t) polled

variance sebagai berikut:

𝑡 =𝑋1 − 𝑋2

√(𝑛1 − 1 )𝑆1

2 – ( 𝑛2 − 1 )𝑆2 2

𝑛1 + 𝑛2 − 2 (1

𝑛1+

1𝑛2

)

(Sumber: Sugiyono, 2013:273)

Keterangan:

X1 : rata-rata skor gain kelompok eksperimen

X2 : rata-rata skor gain kelompok kontrol

n1 : jumlah peserta didik kelas eksperimen

n2 : jumlah peserta didik kelas kontrol

S1 2 : Standar deviasi skor kelompok eksperimen

S2 2 : Srandar deviasi skor kelompok kontrol

Uji beda (uji-t) ini akan digunakan untuk mencari perbedaan pada soal

pretest, perbedaan pada saat proses ketika terjadi perlakuan, dan juga perbedaan

pada soal postest. Uji beda ini dilakukan agar mengetahui kesignifikansi statistik

perbedaan atau perubahan yang terjadi.

Apabila nilai t Stat (Thitung) > t Critical one-tail (Ttabel), maka H0 ditolak.

Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar peserta

didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT)

dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada

Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian

56

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung dapat

diterima.

Apabila nilai t Stat (Thitung) < t Critical one-tail (Ttabel), maka H0 diterima.

Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu tidak terdapat perbedaan hasil belajar

peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring

CWPT) dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT)

pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program

Keahlian Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung

ditolak.

3.6 Skenario Pembelajaran

Dibawah ini adalah langkah-langkah penerapan metode pembelajaran

Classwide Peer Tutoring (kelas eksperimen) dan penerapan metode pembelajaran

Reciprocal Peer Tutoring (kelas kontrol):

Tabel 3. 4.

Skenario Pembelajaran

Metode Pembelajaran CWPT (Kelas

Eksperimen)

Metode Pembelajaran Reciprocal

Peer Tutoring (Kelas Kontrol)

1. Tahap Persiapan

a. Pendidik membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Pendidik menyiapkan materi yang

akan dibahas

c. Menyiapkan soal-soal untuk pre

test dan post test

1. Tahap Persiapan

a. Pendidik membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

b. Pendidik menyiapkan materi

yang akan dibahas

c. Menyiapkan soal-soal untuk pre

test dan post test

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pendahuluan

1) Pendidik mengkondisikan peserta

didik dan mengecek kehadiran.

2) Apersepsi: Mengaitkan materi

yang akan dipelajari dengan

materi yang sebelumnya.

3) Motivasi: Memberikan gambaran

manfaat mempelajari materi yang

akan disampaikan

4) Pemberian Acuan:

a) Pendidik memberikan pre test

kepada peserta didik

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pendahuluan

1) Pendidik mengkondisikan

peserta didik dan mengcek

kehadiran.

2) Apersepsi: Mengaitkan materi

yang akan dipelajari dengan

materi yang sebelumnya

3) Motivasi: Memberikan

gambaran manfaat mempelajarai

materi yang akan disampaikan

4) Pemberian Acuan:

a) Pendidik memberikan pre

57

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Pendidik menyampaikan

tujuan pembelajaran yang

akan dicapai kepada peserta

didik.

c) Pendidik terlebih dahulu harus

mengorganisir dan

mengelompokkan peserta

didik berpasangan.

d) Seorang peserta didik menjadi

tutor (pendidik) dan seorang

peserta didik yang lainnya

menjadi tutee (peserta yang

dibimbing)

e) Menjelaskan langkah-langkah

Classwide Peer Tutoring

b. Kegiatan Inti

Tahap pelaksanaan CWPT

1) Pendidik membagikan materi

yang akan dipelajari.

2) Setiap peserta didik membaca dan

mendiskusikan materi tersebut

dengan pasangannya.

3) Setiap tutor menyajikan atau

menanyakan suatu masalah

kepada tutee. Berdasarkan

5W+1H (who, what, when,

where, why and how).

(Greenwood, 1997:54)

4) Tutee harus menjawab pertanyaan

tersebut.

5) Tutee akan mendapatkan poin jika

jawabannya benar.

6) Jika jawaban tutee salah atau tutee

tidak mampu menjawabnya,

maka tutorlah yang menyediakan

jawabannya; kemudian tutee

menuliskan jawaban tersebut

sebanyak tiga kali, membaca

jawaban kembali tersebut dengan

tepat, atau bahkan mengoreksi

kesalahan yang mungkin

terdapat dalam jawaban itu.

7) Tutor berganti peran dengan tutee

setiap 10 menit.

8) Bersama-sama peserta didik

membahas soal yang telah

diberikan.

test kepada peserta didik

b) Pendidik menyampaikan

tujuan pembelajaran yang

akan dicapai kepada peserta

didik.

c) Pendidik terlebih dahulu

harus mengorganisir dan

mengelompokkan peserta

didik berpasangan.

d) Seorang peserta didik

menjadi tutor (pendidik) dan

seorang peserta didik yang

lainnya menjadi tutee

(peserta yang dibimbing).

e) Menjelaskan langkah-

langkah Reciprocal Peer

Tutoring

b. Kegiatan Inti

Tahap pelaksanaan Reciprocal

Peer Tutoring

1) Setiap tutor mempersiapkan

materi yang akan diajarkan.

2) Setiap tutor mengajarkan

materi yang telah ia persiapkan

kepada pasangannya.

3) Setiap pasangan membaca dan

mendiskusikan materi tersebut.

4) Tutor membuat soal dalam

bentuk pilihan ganda dan

menyerahkan soal tersebut

kepada pendidik untuk dilihat

kelayakannya.

5) Apabila soal tersebut layak

maka setiap tutor menyajikan

atau menanyakan suatu

masalah kepada tutee. Namun,

jika soal tersebut tidak layak

maka tutor harus mengganti

dengan soal yang lain.

6) Tutee harus menjawab

pertanyaan tersebut.

7) Tutee akan mendapatkan poin

jika jawabannya benar.

8) Jika jawaban tutee salah atau

tutee tidak mampu

menjawabnya, maka tutor

tidak langsung memberikan

58

Indri Okaviani, 2015 PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9) Pendidik memonitoring dan

membimbing peserta didik

selama pembelajaran.

10) Pada pertemuan berikutnya,

pasangan tutor dan tutee

berubah.

jawaban kepada tutee, tetapi

mendorongnnya untuk berfikir

lagi atau jika tidak maka tutor

menyajikan masalah-masalah

alternatif lain yang sekiranya

bisa dijawab oleh tutee.

9) Bersama-sama peserta didik

membahas soal yang telah

diberikan bersama-sama.

10) Pendidik memonitoring dan

membimbing peserta didik

selama pembelajaran.

11) Tutor berganti peran dengan

tutee pada pertemuan

berikutnya. Tanpa merubah

pasangan.

3.Kegiatan Penutup

1) Pendidik membimbing peserta didik

untuk membuat kesimpulan

mengenai keseluruhan materi

pembelajaran yang didiskusikan oleh

peserta didik.

2) Mengadakan refleksi

3) Menginformasikan rencana kegiatan

berikutnya.

4) Pendidik menutup proses

pembelajaran.

3.Kegiatan Penutup

1. Pendidik membuat kesimpulan

bersama peserta didik

mengenai materi pembelajaran

yang dipelajari.

2. Mengadakan refleksi

3. Menginformasikan rencana

kegiatan berikutnya.

4. Pendidik menutup proses

pembelajaran.

Sumber: Peneliti, 2014