BAB III METODE PENELITIAN - Institutional...

13
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis penelitian, setting penelitian. 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Dimana peneliti bekerjasama dengan kepala sekolah atau guru kelas dan peneliti dibantu mitra peneliti sebagai suatu tim, terlibat langsung pada siklus penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 3.1.2 Setting Penelitian 1) Setting Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2012-2013. 2) Setting Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Pulutan kelas 4 (Empat) Semester 2 tahun ajaran 2012-2013. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Pulutan 02 dengan jumlah siswa 15 orang, yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Observer terdiri dari dua orang Guru yaitu wali kelas 4 dan kolega peneliti yang membantu peneliti merekam proses pembelajaran. Berikut ini hasil nilai prasiklus matematika siswa kelas 4 SDN Pulutan 02 Salatiga:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - Institutional...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Setting Penelitian

Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis

penelitian, setting penelitian.

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan

secara kolaboratif dan partisipatif. Dimana peneliti bekerjasama dengan kepala

sekolah atau guru kelas dan peneliti dibantu mitra peneliti sebagai suatu tim,

terlibat langsung pada siklus penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi serta refleksi. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas

adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas. Dalam

kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat secara penuh

dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.1.2 Setting Penelitian

1) Setting Waktu

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif

dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2012-2013.

2) Setting Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Pulutan kelas 4 (Empat)

Semester 2 tahun ajaran 2012-2013.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Pulutan 02 dengan

jumlah siswa 15 orang, yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 10 orang

perempuan. Observer terdiri dari dua orang Guru yaitu wali kelas 4 dan kolega

peneliti yang membantu peneliti merekam proses pembelajaran. Berikut ini hasil

nilai prasiklus matematika siswa kelas 4 SDN Pulutan 02 Salatiga:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

26

Tabel 3.1

Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus

Nilai Tes Jumlah Siswa90 – 10070 – 8960 – 6950 – 5940 – 4930 – 39

-

78--

Jumlah 15

Rata-rata nilai 59,53 yang mendapat nilai ≥ KKM ( 60) ada 7 siswa.

Berdasarkan kemampuan hasil nilai tes awal (prasiklus) siswa dibentuk kelompok

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Kelompok Siswa

Kemampuan No Absent Nilai Rangking Kelompok

Tinggi

8 69 1 14 68 2 214 65 3 36 65 4 410 64 5 111 63 6 2

Sedang

7 60 7 312 58 8 43 57 9 19 57 10 21 56 11 3

Rendah

5 54 12 415 54 13 113 53 14 22 50 15 3

Keterangan :

Kelompok 1, 2, 3 dan 4 merupakan perpaduan antara siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

27

Peneliti menggunakan model pembelajaran TGT dimana dalam

pembelajaran TGT membagi siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari

4-5 siswa oleh sebab itu, karena jumlah siswa 15 maka di bagi 4 kelompok yaitu

ada 3 kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan ada 1 kelompok yang terdiri dari 3

siswa. Pembagian kelompok berdasarkan nilai tes awal di atas sebagai berikut:

Kelompok 1

Ketua : ACSAnggota : SAA

NFNRNA

Kelompok 2Ketua : AMAnggota : IFA

LUKelompok 3Ketua : MFTAnggota : AFZ

DAAD

Kelompok 4Ketua : ARA

SPAWAP

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998) variabel adalah gejala yang bervariasi

dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan

dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan

dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Variabel

terpengaruh pada penelitian ini yaitu hasil belajar matematika. Hasil belajar

Matematika merupakan suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah

ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.

Variabel tindakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

28

pembelajaran TGT merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang

mengelompokkan berbagai tingkat kemampuan yang melibatkan pengakuan tim

dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individual” (Idris Harta dan

Djumbadi, 2009: 51).

3.4 Rencana Tindakan

Rencana yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas. Menurut Mc Taggart (dalam Arikunto, 2008: 16) dalam pelaksanaan PTK

terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Seperti yang digambarkan dalam skema berikut:

(Arikunto, dkk, 2008: 16)

Maka dalam penelitian ini, peneliti memiliki rancangan PTK sebagai

berikut:

1) Perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut:

a) Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran matematika materi

tentang operasi hitung pecahan.

Perencanaan

Refleksi PelaksanaanSIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

?

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

29

b) Menyusun RPP matematika sesuai indikator yang telah ditetapkan dan

skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif TGT dengan materi operasi hitung pecahan.

c) Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang pembelajaran.

d) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

e) Menyipakan lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siwa dalam

pembelajaran yang dilaksanakan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan

tindakan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT yang diterapkan dalam

2 siklus dengan 3 kali pertemuan dalam masing-masing siklus.

3) Observasi

Observasi menurut Subyantoro (2009: 53) merupakan upaya merekam segala

peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung

dengan atau tanpa alat bantu. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan

yang diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar

misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu

mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung

(Subyantoro, 2009: 84). Kegiatan observasi dalam penelitian ini, dilaksanakan

secara kolaboratif oleh tim observer untuk mengamati aktifitas siswa dalam

pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

TGT.

4) Refleksi

Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau

tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan oleh

tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk

menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK (Subyantoro,

2009: 91).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

30

Dalam penelitian ini, setelah mengkaji aktivitas siswa dalam pembelajaran,

serta hasil belajar siswa apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam

indikator kinerja pada setiap siklus, mengkaji kekurangan dan membuat daftar

permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama kemudian bersama

tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua. Apabila

pada siklus pertama belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan akan

dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. Jadi dalam refleksi akan ditentukan

apakah penelitian itu berhenti di situ atau terus.

3.5 Siklus Penelitian

3.5.1 Siklus I

Dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dengan melaksanakan perencanaan,

pelaksanaan tindakan, obsevasi, dan refleksi, sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun RPP matematika dengan materi operasi hitung campuran

sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT.

2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja beserta

kunci jawabannya.

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam

pembelajaran yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok

a) Menyiapkan lembar kegiatan dan lembar jawab kelompok

b) Menetapkan siswa dalam kelompok. Menetapkan kelompok siswa

dengan jumlah maksimal 4-6 orang. Pembagian kelompok berdasarkan

nilai ulangan sebelumnya (skor awal) siswa. Pembagian kelompok secara

heterogen dan harus adil antara siswa yang prestasinya tinggi, sedang,

dan rendah.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

31

2. Penyajian materi pelajaran

a) Pendahuluan

1) Menyampaikan apa yang akan dipelajari dalam kelompok.

2) Menyampaikan informasi berupa hal penting (tentang operasi hitung

pecahan) untuk memotivasi siswa tentang konsep bilangan pecahan.

3) Mempresentasikan tentang materi pelajaran agar siswa

memperhatikan untuk melangkah pada turnamen dalam kelompok.

b) Tahap turnamen dalam kelompok

1) Siswa dengan arahan guru masuk dalam kelompok masing-masing

dalam turnamen.

2) Guru sebagai moderator dalam pelaksanaan turnamen membacakan

soal dan memberikan skor ke setiap kelompok yang berhasil

menjawab.

c) Refleksi dari tahap turnamen

1) Guru bersama-sama siswa merefleksikan hasil kegiatan turnamen.

2) Memberikan pertanyaan-pertanyan kepada siswa mengenai hal-hal

yang belum dimengerti.

d) Evaluasi

1) Guru mempersilahkan siswa secara mandiri untuk menunjukkan

(mempresentasikan) apa yang telah dipelajari selama turnamen

berlangsung dan mengingatkan kembali (review) materi tentang

operasi hitung pecahan.

2) Siswa diberi tes individu sebagai sumbangan nilai untuk nilai

perkembangan kelompok. Siswa lain tidak diperbolehkan untuk

saling membantu.

3) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan sehingga guru

dan siswa memiliki pemahaman yang sama.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti. Observasi

dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran

dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

32

2 aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)

aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua

aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada siklus 1.

2) Mengkaji proses pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada

siklus1.

3) Mengkaji kekurangan dan kelemahan proses pembelajaran siklus 1.

4) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 1.

5) Pengelompokan siswa berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran

6) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 1.

3.5.2 Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I, waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia

di sekolah dasar tempat dilakukannya penelitian. Pada siklus II ini peneliti juga

menyusun dalam 3 pertemuan. Siklus II merupakan penyempurnaan dari

kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya yaitu siklus I.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Lembar Observasi

Lembar observasi berisi pedoman yang digunakan peneliti untuk mengamati

proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan lembar observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Kisi-kisi lembar observasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3

berikut.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

33

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Guru Menggunakan Model TGT

No Aspek yangdiamati

Indikator Item

1 Kegiatanpendahuluan

Guru memulai Kegiatan awal danperkenalan

1, 2, 3, 4, 5

2 Kegiatan intiTGT

Menggunakan konteks dunia nyataMenggunakan model-model(matematisasi)Menggunakan Produksi dan KonstrukMenggunakan interaktifMenggunakan keterkaitan

4, 6, 97

810, 11, 13

3 Kegiatan penutup Membuat kesimpulan, tanya jawabdengan siswa tentang materi yangdipelajari, mengevaluasi.

14, 15, 16

Selain mengamati dan merekam aktivitas dari guru, kegiatan pengamatan

atau observasi juga dilakukan untuk mengamati dan merekam aktivitas belajar

siswa. Kisi-kisi instrumen observasi untuk mengamati aktivitas siswa seperti pada

tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Siswa

Menggunakan TGT

No Aspek yang diamati Indikator Item

1 Persiapan dan keaktifan siswa Aktif dalam pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8

2 Menggunakan model-model(matematisasi)

Pengembangan modelmatematika yang merupakanjembatan bagi siswa dari situasireal ke situasi abstrak

9

3 Menggunakan produksi dankonstruksi siswa

a. Penemuan pemecahan masalahsecara mandiri denganbimbingan guru maupunkelompok

10, 11, 12,13

4 Menggunakan interaktif a. Adanya interaksi antar siswamaupun kelompokAdanya interaksi antar siswadan guru

14, 15, 16,17

5 Menggunakan keterkaitan Keterkaitan materi lain dalampembelajaran matematika

18

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

34

2) Tes

Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukan hasil

belajar yang dicapai pada setiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui

apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa mata pelajaran

matematika tentang operasi hitung pecahan. Adapun kisi-kisi soal tes yang

digunakan dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal6.3. Mengenal dan

menggunakanpecahan dalampemecahan masalah

6.3.1 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebut sama dalambentuk soal cerita

1,2,3,13,14,15

6.3.2 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpenguranganpecahan berpenyebutsama dalam bentuk soalmatematika

4,5,6,16,17

6.3.3 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebuttidak sama dalambentuk soal cerita

7,8,9,18

6.3.4 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebut tidak sama dalambentuk soal matematika

10,11,12,19,20

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010: 60), untuk menentukan suatu item tertentu valid

atau tidak digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

35

Tabel 3. 6

Koefisien Validitas

No Kategori Koefisien Keterangan1 0.00 – 0.20 Tidak ada validitas2 0.21 – 0.40 Validitas rendah3 0.41 – 0.60 Validitas sedang4 0.61 – 0.80 Validitas tinggi5 0.81 – 1.00 Validitas sempurna

Berdasarkan pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui butir soal yang

valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,

21, 24. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 16, 17, 22, 23, 25.

Adapun hasil penghitungan uji validitasnya disajikan dalam tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas (Corrected Total Item Correlation)

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

DeletedVAR00001 11.50 35.690 .696 . .929VAR00002 11.59 37.015 .444 . .934VAR00003 11.41 36.063 .686 . .929VAR00004 11.50 35.690 .696 . .929VAR00005 11.59 37.015 .444 . .934VAR00006 11.50 34.643 .887 . .925VAR00007 11.32 36.608 .683 . .930VAR00008 11.64 35.195 .753 . .928VAR00009 11.82 36.918 .498 . .933VAR00010 11.55 36.545 .531 . .932VAR00011 11.41 36.063 .686 . .929VAR00012 11.50 35.690 .696 . .929VAR00013 11.59 37.015 .444 . .934VAR00014 11.41 38.348 .461 . .937VAR00015 11.50 34.643 .887 . .925VAR00018 11.32 36.608 .683 . .930VAR00019 11.82 37.108 .464 . .933VAR00020 11.50 34.643 .887 . .925VAR00021 11.32 36.608 .683 . .930VAR00024 11.82 36.918 .498 . .933

Dari 20 butir soal yang dinyatakan valid tersebut, maka 10 butir soal akan

digunakan pada evaluasi hasil belajar pada siklus I, dan 10 butir soal akan

digunakan pada evaluasi hasil belajar pada siklus II.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

36

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel

sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,

konsisten, dan lain sebagainya. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil

belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach.

Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 18.0 for windows.

Menurut Azwar (2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau

kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam

rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka

semakin tinggi reliabilitasnya. Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas

menurut Gulford & Frucker (dalam Azwar, 2007: 44) sebagai berikut:

Tabel 3.8Kategori Reliabilitas Data

Nilai Reliabilitas0,90 ≤……. Sangat Reliabel0,71 – 0,89 Reliabel0,41 – 0,70 Cukup Reliabel0,21 – 0,40 Kurang Reliabel…..≤ 0,20 Tidak Reliabel

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diketahui bahwa nilai

alpha adalah 0.934. Berdasarkan kriteria di atas, maka instrumen soal yang akan

digunakan dalam penelitian masuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil

pengujiannya disajikan dalam tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

ItemsN ofItems

.934 .935 20

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8402/3/T1_292011609_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian

37

3.8 Teknik Analisis Data

Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data

kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada

siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis

diskriptif. Untuk memperoleh signifikasi tindakan yang dilakukan terhadap hasil

belajar. Setelah data diperoleh langkah selanjutnya yang dilakukan adalah

mengolah dan menganalisis hasil belajar siswa baik nilai test maupun lembar

observasi.

Data hasil tes:

Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:

×= ∑×Ν

Keterangan:

x = rata-rata kelas

Σ x = jumlah seluruh skor

N = banyaknya siswa

3.9 Indikator Kinerja Siswa

Hasil yang diperoleh yang mencerminkan peningkatan masing-masing siswa

maksimal 100% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar tuntas (KKM = 60).

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

= ∑ 100%∑Keterangan :

P : persentase ketuntasan belajar

Σ : jumlah