BAB III METODE PENELITIAN - Institutional...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - Institutional...
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Setting Penelitian
Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis
penelitian, setting penelitian.
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
secara kolaboratif dan partisipatif. Dimana peneliti bekerjasama dengan kepala
sekolah atau guru kelas dan peneliti dibantu mitra peneliti sebagai suatu tim,
terlibat langsung pada siklus penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan dan observasi serta refleksi. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas
adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas. Dalam
kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat secara penuh
dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.2 Setting Penelitian
1) Setting Waktu
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif
dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2012-2013.
2) Setting Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Pulutan kelas 4 (Empat)
Semester 2 tahun ajaran 2012-2013.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Pulutan 02 dengan
jumlah siswa 15 orang, yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 10 orang
perempuan. Observer terdiri dari dua orang Guru yaitu wali kelas 4 dan kolega
peneliti yang membantu peneliti merekam proses pembelajaran. Berikut ini hasil
nilai prasiklus matematika siswa kelas 4 SDN Pulutan 02 Salatiga:
26
Tabel 3.1
Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus
Nilai Tes Jumlah Siswa90 – 10070 – 8960 – 6950 – 5940 – 4930 – 39
-
78--
Jumlah 15
Rata-rata nilai 59,53 yang mendapat nilai ≥ KKM ( 60) ada 7 siswa.
Berdasarkan kemampuan hasil nilai tes awal (prasiklus) siswa dibentuk kelompok
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Kelompok Siswa
Kemampuan No Absent Nilai Rangking Kelompok
Tinggi
8 69 1 14 68 2 214 65 3 36 65 4 410 64 5 111 63 6 2
Sedang
7 60 7 312 58 8 43 57 9 19 57 10 21 56 11 3
Rendah
5 54 12 415 54 13 113 53 14 22 50 15 3
Keterangan :
Kelompok 1, 2, 3 dan 4 merupakan perpaduan antara siswa yang
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
27
Peneliti menggunakan model pembelajaran TGT dimana dalam
pembelajaran TGT membagi siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari
4-5 siswa oleh sebab itu, karena jumlah siswa 15 maka di bagi 4 kelompok yaitu
ada 3 kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan ada 1 kelompok yang terdiri dari 3
siswa. Pembagian kelompok berdasarkan nilai tes awal di atas sebagai berikut:
Kelompok 1
Ketua : ACSAnggota : SAA
NFNRNA
Kelompok 2Ketua : AMAnggota : IFA
LUKelompok 3Ketua : MFTAnggota : AFZ
DAAD
Kelompok 4Ketua : ARA
SPAWAP
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998) variabel adalah gejala yang bervariasi
dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan
dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Variabel
terpengaruh pada penelitian ini yaitu hasil belajar matematika. Hasil belajar
Matematika merupakan suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.
Variabel tindakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model
28
pembelajaran TGT merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang
mengelompokkan berbagai tingkat kemampuan yang melibatkan pengakuan tim
dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individual” (Idris Harta dan
Djumbadi, 2009: 51).
3.4 Rencana Tindakan
Rencana yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas. Menurut Mc Taggart (dalam Arikunto, 2008: 16) dalam pelaksanaan PTK
terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Seperti yang digambarkan dalam skema berikut:
(Arikunto, dkk, 2008: 16)
Maka dalam penelitian ini, peneliti memiliki rancangan PTK sebagai
berikut:
1) Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut:
a) Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran matematika materi
tentang operasi hitung pecahan.
Perencanaan
Refleksi PelaksanaanSIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II PelaksanaanRefleksi
Pengamatan
?
29
b) Menyusun RPP matematika sesuai indikator yang telah ditetapkan dan
skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif TGT dengan materi operasi hitung pecahan.
c) Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang pembelajaran.
d) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
e) Menyipakan lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siwa dalam
pembelajaran yang dilaksanakan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan
tindakan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT yang diterapkan dalam
2 siklus dengan 3 kali pertemuan dalam masing-masing siklus.
3) Observasi
Observasi menurut Subyantoro (2009: 53) merupakan upaya merekam segala
peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung
dengan atau tanpa alat bantu. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar
misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu
mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung
(Subyantoro, 2009: 84). Kegiatan observasi dalam penelitian ini, dilaksanakan
secara kolaboratif oleh tim observer untuk mengamati aktifitas siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
TGT.
4) Refleksi
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau
tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan oleh
tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk
menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK (Subyantoro,
2009: 91).
30
Dalam penelitian ini, setelah mengkaji aktivitas siswa dalam pembelajaran,
serta hasil belajar siswa apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam
indikator kinerja pada setiap siklus, mengkaji kekurangan dan membuat daftar
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama kemudian bersama
tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua. Apabila
pada siklus pertama belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan akan
dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. Jadi dalam refleksi akan ditentukan
apakah penelitian itu berhenti di situ atau terus.
3.5 Siklus Penelitian
3.5.1 Siklus I
Dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dengan melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, obsevasi, dan refleksi, sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyusun RPP matematika dengan materi operasi hitung campuran
sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT.
2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja beserta
kunci jawabannya.
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
a) Menyiapkan lembar kegiatan dan lembar jawab kelompok
b) Menetapkan siswa dalam kelompok. Menetapkan kelompok siswa
dengan jumlah maksimal 4-6 orang. Pembagian kelompok berdasarkan
nilai ulangan sebelumnya (skor awal) siswa. Pembagian kelompok secara
heterogen dan harus adil antara siswa yang prestasinya tinggi, sedang,
dan rendah.
31
2. Penyajian materi pelajaran
a) Pendahuluan
1) Menyampaikan apa yang akan dipelajari dalam kelompok.
2) Menyampaikan informasi berupa hal penting (tentang operasi hitung
pecahan) untuk memotivasi siswa tentang konsep bilangan pecahan.
3) Mempresentasikan tentang materi pelajaran agar siswa
memperhatikan untuk melangkah pada turnamen dalam kelompok.
b) Tahap turnamen dalam kelompok
1) Siswa dengan arahan guru masuk dalam kelompok masing-masing
dalam turnamen.
2) Guru sebagai moderator dalam pelaksanaan turnamen membacakan
soal dan memberikan skor ke setiap kelompok yang berhasil
menjawab.
c) Refleksi dari tahap turnamen
1) Guru bersama-sama siswa merefleksikan hasil kegiatan turnamen.
2) Memberikan pertanyaan-pertanyan kepada siswa mengenai hal-hal
yang belum dimengerti.
d) Evaluasi
1) Guru mempersilahkan siswa secara mandiri untuk menunjukkan
(mempresentasikan) apa yang telah dipelajari selama turnamen
berlangsung dan mengingatkan kembali (review) materi tentang
operasi hitung pecahan.
2) Siswa diberi tes individu sebagai sumbangan nilai untuk nilai
perkembangan kelompok. Siswa lain tidak diperbolehkan untuk
saling membantu.
3) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan sehingga guru
dan siswa memiliki pemahaman yang sama.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti. Observasi
dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran
dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai
32
2 aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)
aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua
aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi.
d. Refleksi
1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada siklus 1.
2) Mengkaji proses pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada
siklus1.
3) Mengkaji kekurangan dan kelemahan proses pembelajaran siklus 1.
4) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 1.
5) Pengelompokan siswa berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran
6) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 1.
3.5.2 Siklus II
Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada
siklus I, waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
di sekolah dasar tempat dilakukannya penelitian. Pada siklus II ini peneliti juga
menyusun dalam 3 pertemuan. Siklus II merupakan penyempurnaan dari
kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya yaitu siklus I.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Lembar Observasi
Lembar observasi berisi pedoman yang digunakan peneliti untuk mengamati
proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan lembar observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kisi-kisi lembar observasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut.
33
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Guru Menggunakan Model TGT
No Aspek yangdiamati
Indikator Item
1 Kegiatanpendahuluan
Guru memulai Kegiatan awal danperkenalan
1, 2, 3, 4, 5
2 Kegiatan intiTGT
Menggunakan konteks dunia nyataMenggunakan model-model(matematisasi)Menggunakan Produksi dan KonstrukMenggunakan interaktifMenggunakan keterkaitan
4, 6, 97
810, 11, 13
3 Kegiatan penutup Membuat kesimpulan, tanya jawabdengan siswa tentang materi yangdipelajari, mengevaluasi.
14, 15, 16
Selain mengamati dan merekam aktivitas dari guru, kegiatan pengamatan
atau observasi juga dilakukan untuk mengamati dan merekam aktivitas belajar
siswa. Kisi-kisi instrumen observasi untuk mengamati aktivitas siswa seperti pada
tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Observasi Siswa
Menggunakan TGT
No Aspek yang diamati Indikator Item
1 Persiapan dan keaktifan siswa Aktif dalam pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8
2 Menggunakan model-model(matematisasi)
Pengembangan modelmatematika yang merupakanjembatan bagi siswa dari situasireal ke situasi abstrak
9
3 Menggunakan produksi dankonstruksi siswa
a. Penemuan pemecahan masalahsecara mandiri denganbimbingan guru maupunkelompok
10, 11, 12,13
4 Menggunakan interaktif a. Adanya interaksi antar siswamaupun kelompokAdanya interaksi antar siswadan guru
14, 15, 16,17
5 Menggunakan keterkaitan Keterkaitan materi lain dalampembelajaran matematika
18
34
2) Tes
Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukan hasil
belajar yang dicapai pada setiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui
apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa mata pelajaran
matematika tentang operasi hitung pecahan. Adapun kisi-kisi soal tes yang
digunakan dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5Kisi-Kisi Soal Evaluasi
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal6.3. Mengenal dan
menggunakanpecahan dalampemecahan masalah
6.3.1 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebut sama dalambentuk soal cerita
1,2,3,13,14,15
6.3.2 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpenguranganpecahan berpenyebutsama dalam bentuk soalmatematika
4,5,6,16,17
6.3.3 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebuttidak sama dalambentuk soal cerita
7,8,9,18
6.3.4 Melakukan operasi hitungpenjumlahan danpengurangan pecahanberpenyebut tidak sama dalambentuk soal matematika
10,11,12,19,20
3.7 Validitas dan Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010: 60), untuk menentukan suatu item tertentu valid
atau tidak digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
35
Tabel 3. 6
Koefisien Validitas
No Kategori Koefisien Keterangan1 0.00 – 0.20 Tidak ada validitas2 0.21 – 0.40 Validitas rendah3 0.41 – 0.60 Validitas sedang4 0.61 – 0.80 Validitas tinggi5 0.81 – 1.00 Validitas sempurna
Berdasarkan pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui butir soal yang
valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,
21, 24. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 16, 17, 22, 23, 25.
Adapun hasil penghitungan uji validitasnya disajikan dalam tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas (Corrected Total Item Correlation)
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedVAR00001 11.50 35.690 .696 . .929VAR00002 11.59 37.015 .444 . .934VAR00003 11.41 36.063 .686 . .929VAR00004 11.50 35.690 .696 . .929VAR00005 11.59 37.015 .444 . .934VAR00006 11.50 34.643 .887 . .925VAR00007 11.32 36.608 .683 . .930VAR00008 11.64 35.195 .753 . .928VAR00009 11.82 36.918 .498 . .933VAR00010 11.55 36.545 .531 . .932VAR00011 11.41 36.063 .686 . .929VAR00012 11.50 35.690 .696 . .929VAR00013 11.59 37.015 .444 . .934VAR00014 11.41 38.348 .461 . .937VAR00015 11.50 34.643 .887 . .925VAR00018 11.32 36.608 .683 . .930VAR00019 11.82 37.108 .464 . .933VAR00020 11.50 34.643 .887 . .925VAR00021 11.32 36.608 .683 . .930VAR00024 11.82 36.918 .498 . .933
Dari 20 butir soal yang dinyatakan valid tersebut, maka 10 butir soal akan
digunakan pada evaluasi hasil belajar pada siklus I, dan 10 butir soal akan
digunakan pada evaluasi hasil belajar pada siklus II.
36
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel
sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,
konsisten, dan lain sebagainya. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil
belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach.
Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 18.0 for windows.
Menurut Azwar (2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau
kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam
rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka
semakin tinggi reliabilitasnya. Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas
menurut Gulford & Frucker (dalam Azwar, 2007: 44) sebagai berikut:
Tabel 3.8Kategori Reliabilitas Data
Nilai Reliabilitas0,90 ≤……. Sangat Reliabel0,71 – 0,89 Reliabel0,41 – 0,70 Cukup Reliabel0,21 – 0,40 Kurang Reliabel…..≤ 0,20 Tidak Reliabel
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diketahui bahwa nilai
alpha adalah 0.934. Berdasarkan kriteria di atas, maka instrumen soal yang akan
digunakan dalam penelitian masuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil
pengujiannya disajikan dalam tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
ItemsN ofItems
.934 .935 20
37
3.8 Teknik Analisis Data
Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data
kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada
siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis
diskriptif. Untuk memperoleh signifikasi tindakan yang dilakukan terhadap hasil
belajar. Setelah data diperoleh langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
mengolah dan menganalisis hasil belajar siswa baik nilai test maupun lembar
observasi.
Data hasil tes:
Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:
×= ∑×Ν
Keterangan:
x = rata-rata kelas
Σ x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya siswa
3.9 Indikator Kinerja Siswa
Hasil yang diperoleh yang mencerminkan peningkatan masing-masing siswa
maksimal 100% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar tuntas (KKM = 60).
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
= ∑ 100%∑Keterangan :
P : persentase ketuntasan belajar
Σ : jumlah