BAB III METODE PENELITIAN -...

15
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research). Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi sederhana. Menurut Sugiyono (2010), korelasi sederhana merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara satu variabel independen dan variabel dependen. Tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Iskandar, 2008). Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana hubungan antara kemandirian dan motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan pertama di Wirosari. Sekolah beralamat di jalan Gajah Mada No.144 58192 Wirosari Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 175 siswa yang terbagi dalam 5 kelas. Berdasarkan teori yang dikemukakan Arikunto (1998) menjelaskan jika jumlah subyek penelitian lebih dari 100, maka sampel dapat diambil 20-25% atau lebih tergantung pada keadaan. Adapun teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Cara tersebut dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Sampel dipilih dua kelas dari lima kelas yang ada, yang dalam menentukannya dilakukan secara diundi. Jumlah sampel yang diperoleh setelah pengundian adalah 68 siswa yang terdiri dari kelas X TPHP2 (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) 29 siswa dan kelas X TOSM3 (Teknik Otomotif Sepeda Motor) 39 siswa.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional

(correlational research). Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi

sederhana. Menurut Sugiyono (2010), korelasi sederhana merupakan

angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara satu variabel

independen dan variabel dependen. Tujuan dari penelitian korelasional

adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih atau

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Iskandar, 2008).

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana hubungan antara

kemandirian dan motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar

matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan

Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten

Grobogan. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

pertama di Wirosari. Sekolah beralamat di jalan Gajah Mada No.144 58192

Wirosari Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X

SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK

Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012 yang

terdiri dari 175 siswa yang terbagi dalam 5 kelas. Berdasarkan teori yang

dikemukakan Arikunto (1998) menjelaskan jika jumlah subyek penelitian

lebih dari 100, maka sampel dapat diambil 20-25% atau lebih tergantung

pada keadaan. Adapun teknik pengambilan sampel adalah simple random

sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Cara

tersebut dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Sampel

dipilih dua kelas dari lima kelas yang ada, yang dalam menentukannya

dilakukan secara diundi. Jumlah sampel yang diperoleh setelah pengundian

adalah 68 siswa yang terdiri dari kelas X TPHP2 (Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian) 29 siswa dan kelas X TOSM3 (Teknik Otomotif Sepeda

Motor) 39 siswa.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

19

D. Definisi Operasional

Tiga variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu

kemandirian belajar matematika, motivasi belajar matematika dan prestasi

belajar matematika. Definisi operasional tiap variabel yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Kemandirian Belajar Matematika

Thoha (1996) dan Surya (2003) menyatakan bahwa kemandirian

belajar adalah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri,

pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta

mampu mempertanggung jawabkan tindakannya untuk menggerakan

potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau

pengaruh asing di luar dirinya. Mengacu pada pendapat tersebut maka

emandirian belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

untuk mengarahkan dan mengatur perilakunya sendiri tanpa bantuan

orang lain serta mampu mempertanggung jawabkan tindakannya dalam

permasalahan belajarnya. Kemandirian belajar matematika adalah suatu

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengarahkan dan mengatur

perilakunya sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu

mempertanggung jawabkan tindakannya dalam permasalahan belajar

matematika.

Pengukuran variabel menggunakan 5 aspek berdasarkan Yulianti

(2004), yaitu: bebas bertanggung jawab yang memiliki ciri-ciri bahwa

tindakan dilakukan atas dasar kehendak sendiri, bukan orang lain dan tidak

tergantung pada orang lain; progresif dan ulet yang memiliki ciri-ciri yaitu

usaha mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta

mewujudkan harapan-harapannya; inisitaif yang memiliki ciri-ciri mampu

berfikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif;

pengendalian diri yang ditunjukan dengan mempunyai perasaan, mampu

mengatasi masalah yang dihadapai, mampu mengendalikan tindakan serta

mampu mempengaruhi lingkungan dan mengenal diri sendiri; dan

kemantapan diri yang ciri-cirinya merasa percaya pada kemampuan

sendiri, dapat menerima dan memperoleh kepuasan dan usaha sendiri.

Berikut ini merupakan penjabaran variabel kemandirian belajar

matematika siswa ke dalam indikator dan indikator empirisnya.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

20

Tabel 2

Blue Print Kemandirian Belajar Matematika

Aspek Kemandirian Belajar Matematika

Indikator Kemandirian Belajar matematika

Indikator Empiris Kemandirian Belajar Mtematika

F UF Jumlah Item

1. Bebas yang bertanggung jawab

a.Mampu mengambil keputusan dari diri sendiri

1. Saya selalu menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas matematika.

2. Saya sering memilih untuk belajar daripada bermain.

3. Saya menentukan sendiri cara (membaca, mencatat, menghafal, latihan soal atau lainnya) dalam memahami materi pelajaran matematika.

4. Saat belajar matematika di kelas, saya malas mengerjakan soal-soal jika tidak disuruh oleh guru.

√ √

4

b.Mampu menyelesaikan tugas dalam PBM

5. Saya tetap mau mengerjakan tugas matematika yang sulit dan belum pernah saya kerjakan.

6. Apapun kesulitan dalam belajar matematika saya mencoba menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

7. Saya langsung meminta bantuan pada orang lain ketika mendapat hukuman (menyelesaikan soal yang sulit) dari guru karena tidak mengerjakan tugas matematika.

3

2. Ulet dan Progresif

a.memiliki kesadaran akan manfaat belajar

8. Saya rutin belajar matematika agar mendapatkan hasil belajar yang baik.

9. Setiap akan tes, orang tuua saya mengingatkan saya untuk tetap belajar matematika.

2

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

21

Aspek Kemandirian Belajar Matematika

Indikator Kemandirian Belajar matematika

Indikator Empiris Kemandirian Belajar Mtematika

F UF Jumlah Item

2. Ulet dan Progresif

b. Melakukan berbagai cara atau menempuh berbagai jalan untuk mencapai tujuan

10. Saya menetapkan sendiri target minimum nilai yang diperoleh setiap kali tes matematika.

11. Saya berusaha mencapai target nilai matematika yang telah saya tetapkan sendiri.

2

3. Inisiatif a. Mewujudkan diri sendiri secara optimal dalam belajar

12. Saya mengerjakan banyak latihan soal matematika meskipun tidak disuruh guru.

13. Setiap ada kesulitan dalam belajar matematika saya berusaha mencari sendiri dan berbagai sumber sebelum bertanya kepada orang lain.

14. Saya langsung bertanya kepada orang lain jika menemukan kesulitan dalam belajar matematika.

3

b.Terampil membuat dan menetapkan cara belajar

15. Saya mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran matematika yang akan dipelajari di kelas.

16. Saya menambah sendiri buku referensi matematika selain yang disarankan guru untuk memperbanyak variasi soal dan materi.

17. Saya tidak pernah mencari buku referensi matematika diluar yang diwajibkan guru.

3

4. Pengendalian diri

a. Mampu menguasai diri

18. Meskipun lelah dan tanpa disuruh orang tua saya tetap bersemangat dalam belajar matematika.

19. Saya berusaha sendiri dalam membagi waktu dengan baik antara belajar matematika dengan pelajaran lain.

2

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

22

Aspek Kemandirian Belajar Matematika

Indikator Kemandirian Belajar matematika

Indikator Empiris Kemandirian Belajar Mtematika

F UF Jumlah Item

4. Pengendalian diri

a. Mampu menguasai diri

20. Saya baru belajar matematika jika orang tua sudah menyuruh berkali-kali.

√ 1

b. Mampu mengambil keputusan dari diri sendiri

21. Saya lebih senang menentukan sendiri buku referensi matematika untuk belajar.

22. Saya sering memilih untuk bermain daripada belajar matematika.

√ 2

c. Mampu menyelesaikan tugas dalam PBM

23.Apabila disuruh mengerjakan soal matematika yang sulit saya selalu meminta bantuan pada orang lain.

24.Sebelum bertanya kepada orang lain saya berusaha mengerjakan sendiri tugas matematika yang diberikan guru.

2

5. Kemanta pan diri

a. Percaya pada kemampuan diri sendiri

25.Ketika tes matematika saya selalu mengerjakan sendiri tanpa bertanya kepada orang lain meskipun kesempatan itu ada.

26.Saya merasa kurang yakin dalam mengerjakan tes matematika jika tidak bertanya kepada orang lain.

2

b. Memiliki kebebasan untuk melaksanakan belajar tanpa tekanan dari pihak lain

27.Saya rutin belajar matematika meski tidak ada tes dari guru.

28.Saya belajar matematika kalau hanya ada tes dari guru.

2

Jumlah 17 11 28

Keterangan: F= Favourable, U= Unfavourable.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

23

2. Variabel Motivasi Belajar Matematika

Motivasi belajar adalah kekuatan atau dorongan yang berasal dari

dalam maupun luar diri siswa yang menggerakkannya untuk melakukan

kegiatan belajar agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi

belajar matematika adalah kekuatan atau dorongan yang berasal dari

dalam maupun luar diri siswa yang menggerakkannya untuk melakukan

kegiatan belajar matematika agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Pengukuran variael motivasi belajar matematika menggunakan 6 aspek

yang diambil dari Setyoningrum (2010) yang telah dimodifikasi, meliputi

manfaat belajar, sasaran belajar, peluang belajar, hadiah atau pujian,

sanksi atau hukuman, dan pengaruh lingkungan. Berikut ini merupakan

Sub konsep, indikator dan indikator empirik dari motivasi belajar.

Tabel 3

Blue Print Motivasi Belajar Matematika

Sub Konsep

Motivasi Belajar

Indikator

Motivasi Belajar

Indikator Empiris Motivasi

Belajar F UF

Jumlah

Item

1. Kekuatan dari

dalam diri yang

menggerakkan

untuk

melakukan

kegiatan belajar

a. Memahami

manfaat dari

kegiatan belajar

yang dilakukan

1. Saya mengerjakan

pekerjaan rumah (PR)

matematika supaya saya

dapat lebih

memahaminya.

2. Matematika sangat

penting karena diperlukan

dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Saya giat belajar

matematika agar bisa

mengerjakan tes

matematika.

4. Saya rajin belajar

matematika karena cita-

cita saya ingin menjadi

guru matematika.

5. Mulai sekarang saya rajin

belajar matematika karena

matematika masuk dalam

Ujian Nasional.

5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

24

Sub Konsep Motivasi Belajar

Indikator Motivasi Belajar

Indikator Empiris Motivasi Belajar

F UF Jumlah Item

1. Kekuatan dari dalam diri yang menggerakkan untuk melakukan kegiatan belajar

b. Adanya sasaran yang ingin dicapai

6. Saya belajar matematika karena ingin maraih nilai yang bagus.

7. Saya giat belajar matematika karena ingin menjadi juara kelas.

8. Saya berusaha belajar mati-matian karena malu mendapat nilai matematika yang jelek.

9. Saya banyak belajar matematika agar memperoleh pekerjaan yang layak.

10. Saya rajin belajar matematika karena ingin mengikuti olympiade matematika.

11. Saya rajin belajar matematika, agar teman-teman tidak dapat menyaingi prestasi belajar matematika saya.

12. Saya rajin belajar matematika agar lulus ujian dengan nilai yang terbaik.

√ √ √ √ √ √ √

7

c.Memanfaatkan peluang yang tersedia

13. Saya banyak belajar matematika, walaupun belum tentu dapat memperoleh pekerjaan setelah lulus dari SMK.

14. Saya belajar matematika dengan maksimal agar mendapat peluang bessar diterima di fakultas favorit saya.

√ √

2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

25

Sub Konsep Motivasi Belajar

Indikator Motivasi Belajar

Indikator Empiris Motivasi Belajar

F UF Jumlah Item

1. Kekuatan dari dalam diri yang menggerakkan untuk melakukan kegiatan belajar

c. Memanfaatkan peluang yang tersedia

15. Saya giat belajar matematika agar mendapatkan kesempatan besar untuk masuk ke fakultas Matematika.

16. Saya rajin belajar matematika agar setelah lulus dari SMK mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

17. Dengan banyak belajar matematika, saya memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan di jurusan-jurusan yang banyak dibutuhkan.

√ √ √

3

d. Adannya keinginan untuk memperoleh hadiah atau penghargaan yang dijanjikan maupun untuk memperoleh pujian

18. Saya rajin belajar matematika agar mendapatkan pujian dari orang tua.

19. Saya giat belajar matematika agar dianggap pintar oleh teman-teman.

20. Saya belajar matematika semaksimal mungkin untuk memperoleh beasiswa.

21. Saya rutin mengerjakan tugas-tugas matematika yang diberikan agar mendapatkan nilai tambahan dari guru.

22. Saya berusaha untuk mendapatkan nilai tes matematika yang terbaik agar dipuji oleh guru.

√ √ √ √ √

5

e. Adanya keinginan untuk menghindari hukuman atau sanksi

23. Saya rajin mengikuti pelajaran matematika di kelas, agar terhindar dari hukuman guru.

24. Saya tidak pernah terlambat mengikuti jam pelajaran matematika agar tidak dimarahi oleh guru.

√ √

2

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

26

Sub Konsep Motivasi Belajar

Indikator Motivasi Belajar

Indikator Empiris Motivasi Belajar

F UF Jumlah Item

1. Kekuatan dari dalam diri yang menggerakkan untuk melakukan kegiatan belajar

e. Adanya keinginan untuk menghindari hukuman atau sanksi

25. Saya malas belajar matematika, walaupun orang tua menghukum saya jika nilai-nilai ulangan pelajaran matematika saya jelek.

26. Saya rutin mengerjakan tugas-tugas pelajaran matematika agar tidak mendapatkan sanksi dari guru.

27. Saya berusaha untuk meraih nilai matematika yang bagus di raport agar tidak dimarahi oleh orang tua.

√ √

2

2. Kekuatan dari dalam diri yang menggerakkan untuk melakukan kegiatan belajar

f. Adanya pengaruh lingkungan

28. Saya tetap belajar matematika walaupun teman-teman sering mengejek karena nilai-nilai ulangan matematika saya jelek.

29. Saya tetap bersemangat dalam belajar matematika, walaupun keadaan ekonomi keluarga serba kekurangan.

30. Saya tidak terpengaruh dengan teman-teman yang tidak mau rajin belajar matematika.

31. Saya sering mengikuti ajakan teman-teman untuk membolos dari pelajaran matematika.

32. Saya tetap mengerjakan PR matematika meskipun sebagian siswa tidak mau mengerjakannya.

√ √ √ √

5

Jumlah 30 2 32

Keterangan: F= Favourable, U= Unfavourable

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

27

3. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha belajar siswa pada

pelajaran matematika yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik berupa

angka maupun huruf, atau yang disebut dengan nilai yang diberikan oleh

guru setelah menempuh pengalaman belajar. Prestasi belajar matematika

diambil dari nilai Semester 1 nilai Tes Akhir Semester 1 (TAS 1) Tahun

Ajaran 2011/2012.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010). Variabel tersebut adalah variabel Independen (bebas)

yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat) dan variabel terikat yaitu

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel independen (bebas). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah kemandirian belajar matematika (x1) dan motivasi belajar

matematika (x2) sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah

prestasi belajar (y).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik angket dan dokumentasi. Angket yang digunakan adalah angket

kemandirian belajar matematika yang disusun berdasarkan Yulianti (2004)

dan angket motivasi belajar matematika berdasarkan 6 aspek yang diambil

dari Setyoningrum (2010) yang telah dimodifikasi. Jumlah angket yang

dibagikan sebanyak 28 lembar untuk angket kemandirian belajar

matematika dan 32 lembar untuk angket motivasi belajar matematika.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya responden

hanya tinggal memberi tanda cek atau (√) pada salah satu alternatif

jawaban yang telah disediakan. Bentuk angketnya adalah angket langsung

karena peneliti langsung memberikan angket pada responden yang berisi

penggambaran diri responden tersebut. Tersedia 5 alternatif jawaban

dalam angket yang diberikan kepada responden yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS) , Sangat Tidak Setuju (STS).

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

28

Adapun skor yang diberikan pada setiap alternatif jawaban dapat dilihat

pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4

Skor Jawaban Variabel Kemandirian dan Motivasi Belajar Matematika

Pilihan Jawaban Favorabel Unfavorabel

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi. Teknik

dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data nilai atau variabel prestasi

belajar matematika di sekolah. Data dapat diketahui dengan melihat

legger nilai akhir semester 1 yang diperoleh dari Tes Akhir Semester 1

(TAS1).

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi

pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2010). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas alat ukur dalam

penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment,

dengan rumus:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁( 𝑋𝑌) − 𝑋 𝑌

𝑁 𝑋2 − ( 𝑋)2 𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)

2

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi skor item dan skor total item

N : banyaknya subyek/jumlah sampel yang dikenai tes

(instrumen)

∑ X : jumlah skor masing-masing item

∑ Y : jumlah skor total item

∑ X2 : jumlah skor masing-masing item kuadrat

∑ Y2 : jumlah skor total item kuadrat

(∑ X)2 : kuadrat jumlah skor item

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

29

(∑ Y)2 : kuadrat jumlah skor item total

∑ xy : jumlah dari setiap skor item dikalikan dengan setiap skor

total

Menurut Sugiyono (2010) instrumen dikatakan valid apabila nilai r

≥ 0,3, dan dikatakan tidak valid apabila nilai r < 0,3.

Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut

Purwanto (2010) adalah:

0,00 – 0,20 : tidak ada validitas

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : Validitas sangat tinggi (sempurna)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas

data atau temuan (Sugiyono, 2010). Menurut pendapat diatas instrumen

yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula.

Pengujian reliabilitas instrument digunakan teknik koefisien korelasi Alpha

Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut:

𝛼 =𝑛

(𝑛 − 1) 1 −

𝑆𝑖2

𝑆𝑡2

Keterangan:

𝛼 : Koefisien reliabilitas alpha Cronbach’s

n : Jumlah item dalam instrumen

∑Si2 : Varians item

St2 : Varians total

1 : Bilangan konstanta.

Berdasarkan standar reliabilitas Sugiyono (2010), instrumen

dikatakan reliabel jika nilai r ≥ 0,7 dan dikatakan tidak reliabel apabila nilai

r < 0,7.

Kriteria reliabilitas instrumen menggunakan standar reliabilitas

yang dikemukakan oleh Azwar (2000) adalah :

𝛼 < 0,7 : Tidak reliabel

0,7 ≤ 𝛼 < 0,8 : Cukup Reliabel

0,8 ≤ 𝛼 < 0,9 : Reliabel

0,9 ≤ 𝛼 ≤ 1,0 : Sangat Reliabel

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

30

H. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua macam analisis yang dilakukan dalam penelitian ini,

yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis deskriptif

digunakan untuk menjabarkan sejumlah data guna memperoleh gambaran

secara sistematis dan menyeluruh mengenai keadaan subyek penelitian.

Deskripsi hasil penelitian meliputi rata-rata hitung, standar deviasi, nilai

maksimum, dan nilai minimum.

Analisis inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dan

hasilnya diberlakukan untuk populasi. Tiga variabel yang akan diuji

hubungannya dalam penelitian ini, yaitu kemandirian belajar matematika,

motiivasi belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Korelasi

antara variabel kemandirian belajar dan motivasi belajar matematika

dengan prestasi belajar matematika akan ditentukan menggunakan

korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁( 𝑋𝑌) − 𝑋 𝑌

𝑁 𝑋2 − ( 𝑋)2 𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)

2

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi skor item dan skor total item (hasil

koefisien korelasi antara kemandirian belajar

matematika dan prestasi belajar dengan prestasi belajar

matematika)

N : banyaknya subyek/jumlah sampel yang dikenai tes

(instrumen)

∑ X : jumlah skor masing-masing item (skor kemandirian

belajar dan motivasi belajar matematika)

∑ Y : jumlah skor total item (nilai prestasi belajar

matematika)

∑ X2 : jumlah skor masing-masing item kuadrat

∑ Y2 : jumlah skor total item kuadrat

(∑ X)2 : kuadrat jumlah skor item

(∑ Y)2 : kuadrat jumlah skor item total

∑ xy : jumlah dari setiap skor item dikalikan dengan setiap

skor total (hasil perkalian antara kemandirian belajar

dan motivasi belajar matematika dengan prestasi

belajar matematika)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan

31

Intepretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2010) adalah

sebagai berikut:

0,80 – 1,000 = sangat kuat

0,60 – 0,799 = kuat

0,40 – 0,599 = sedang

0,20 – 0,399 = rendah

0,00 – 0,199 = sangat rendah (dianggap tidak ada korelas)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2584/4/T1_202008085_BAB II… · Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Menengah Kejuruan