BAB III METODE PENELITIAN -...
-
Upload
nguyennguyet -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono
(2010:107) mengatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut pengertian di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah
metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini
membandingkan dua variabel yaitu penggunaan metode inkuiri dan hasil belajar
IPA siswa sekolah dasar.
3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Mranggen Tengah sebagai
kelompok eksperimen yang terletak di Desa Mranggen Tengah Kecamatan
Bansari Kabupaten Temanggung. Dengan jumlah siswa 16 siswa terdiri dari 6
siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Dan untuk kelompok kontrol dilakukan
di kelas V SD Negeri Mojosari yang terletak di Desa Mojosari Kecamatan Bansari
Kabupaten Temanggung , dengan jumlah siswa 15 siswa terdiri dari 6 siswa
perempuan dan 9 siswa laki-laki. SD Negeri Mranggen Tengah dan SD Negeri
Mojosari ini merupakan salah satu SD inti di gugus Ahmad Yani. Peneliti memilih
mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya kelas V semester II tahun
pelajaran 2011/2012.
3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
16
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen dan satu variabel
dependen.
a. Variabel independen.
Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas
atau variabel perlakuan merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dari hasil kajian
teori dan hasil kajian penelitian yang relevan, penggunaan atau pemanfaatan
metode inkuiri dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi, dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen adalah pemanfaatan metode inkuiri (X).
Dimana pemanfaatan metode inkuiri ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Metode inkuiri ini merupakan suatu metode pembelajaran yang berpusat pada
siswa, siswa mampu bekerja sesuai dengan prosedur sehingga siswa dapat
menemukan jawaban sendiri dari masalah yang dikaji. Melalui pemanfaatan
metode inkuiri dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah
memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil
belajarnya.
b. Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
hasil belajar (Y). Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh penggunaan
metode inkuiri dalam pembelajaran. Dengan diterapkannya variabel independen
berupa pengaruh penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA materi
cahaya dan sifat-sifatnya, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
17
terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa
yang sebelumnya belum tuntas dapat mencapai KKM. Untuk mengukur variabel
dependen digunakan instrumen tes
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130-131) bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas siswa V SD Negeri Mranggen
Tengah dan siswa kelas V SD Negeri Mojosari. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas V SD Negeri Mranggen Tengah. Jumlah siswa SD Negeri
Mranggen Tengah 16 siswa dan jumlah siswa SD Negeri Mojosari 15 anak.
Terdapat dua kelompok yang sudah ditentukan oleh peneliti dimana kelompok
yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen (kelas V SD Negeri
Mranggen Tengah) dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol (kelas V SD Negeri Mojosari).
Untuk memilih kedua kelompok siswa kelas V tersebut, terdapat beberapa
alasan sebagai berikut yaitu:
a. Kedua kelas berada pada satu gugus Ahmad Yani yang prestasinya tidak jauh
berbeda.
b. Kedua kelas merupakan SD Negeri yang sebagian besar memiliki latar
belakang yang sama.
c. Metode pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama yaitu sama-sama
mendominasi aktivitas dalam pembelajaran, jarang menggunakan metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi.
d. Jumlah siswa di kedua kelas di SD tersebut hampir sama hanya selisih 1 orang
siswa yaitu kelas V SD Negeri Mranggen Tengah berjumlah 16 siswa dan kelas
V SD Negeri Mojosari berjumlah 15 siswa.
18
3.4 Desain Penelitian Eksperimen dan Prosedur penelitian
3.4.1 Desain Penelitian Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Quasi
(Nonequivalent Control Group Design), dimana dalam desain ini terdapat dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih
secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3). Secara
homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan
kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O2 &O4).
Tabel 3.1
Desain Eksperimen
Nonequivalent Control Group Design
O1 X O2
O3 - O4
Keterangan :
O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelas kontrol.
O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode inkuiri.
O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran
konvensional.
X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada kelas V SD Negeri
Mranggen Tengah, dengan menggunakan metode inkuiri.
19
3.4.2 Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan adalah:
1) Tahap Persiapan
a. Menentukan subyek penelitian.
b. Membuat kisi-kisi instrumen soal.
c. Membuat instrumen pretest dan posttest berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
d. Menguji cobakan instrumen pretest dan posttest pada kelas yang telah dipilih
yaitu kelas V SD Negeri Gentingsari
e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest dan posttest pada kelas uji coba
untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal.
f. Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
g. Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua
kelompok tersebut.
2) Tahap Pelaksanaan
Peneliti mengadakan pembelajaran di kelompok eksperimen dengan
menggunakan metode inkuiri. Dan untuk kelompok kontrol dengan materi yang
sama tetapi menggunakan metode konvensional. Pertama-tama kedua kelas
tersebut diberikan pretest terlebih dahulu kemudian setelah diberi treatmen yang
berbeda diberikan posttest.
3) Tahap Akhir
a. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
b. Menganalisis hasil posttest yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode inkuiri pada kelompok eksperimen.
c. Menyusun hasil penelitian
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar
dalam pemberian treatmen di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses
20
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Jadi, saat peneliti mengajar
dengan menggunakan metode inkuiri didalam kelas, guru kelas mengamati dan
mengisi angket.
b. Tes
Teknik pengumpulan data untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan
metode inkuiri dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPA materi cahaya dan
sifat-sifatnya pada siswa kelas V SD Negeri Mranggen Tengah dan kelas V SD
Negeri Mojosari Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012, adalah dengan
menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk soal.
Teknik tes digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengerjaan soal IPA
materi cahaya dan sifat-sifatnya. Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik
bagi pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah
seorang siswa melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan dengan siswa lainnya
maupun dibandingkan dengan alat ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Tes
hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai mengenai sejumlah pelajaran
tertentu.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Metode Inkuiri)
Sebelum pembuatan instrumen lembar observasi tindakan penggunaan
metode inkuiri pada pembelajaran, terlebih dahulu dapat disusun kisi-kisi
kemudian disusun lembar observasi penggunaan metode inkuiri yang digunakan
untuk mengetahui guru dalam menggunakan metode inkuiri apakah sudah sesuai
dengan prosedur penggunaan metode inkuiri
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penggunaan Metode Inkuiri
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Item Jumlah
Kegiatan pra- a. Menyiapkan RPP dan 1,2 2
21
pembelajaran kesesuaian RPP
dengan tujuan
pembelajaran
b. Pemilihan alat peraga
dan kesesuaian
dengan materi yang
diajarkan
3,4,5
3
Kegiatan
Awal
a. Menyiapkan kelas
dan memotivasi siswa
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
6,7
8
2
1
Kegiatan Inti a. Membagi siswa
dalam kelompok
b. Langkah-langkah
pembelajaran yang
disampaikan oleh
guru
c. Kegiatan yang
dilakukan oleh siswa
dalam kelompok
9
10,11,12,13,14,15,
16,17,18
1
6
3
Kegiatan
Akhir
a. Memberikan
penghargaan pada
kelompok yang
terbaik
b. Evaluasi
pembelajaran
19
20
1
1
22
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Sebelum pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen
tes hasil belajar.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
Soal
Menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya atau model.
6.1
Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.2 Membuat
suatu
karya/model,
missal periskop
atau lensa dari
bahan sederhana
dengan
menerapkan sifat-
sifat cahaya
- Mendiskipsikan sifat
cahaya merambat lurus
- mendemonstrasikan
sifat-sifat cahaya
cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening,
berwarna dan gelap).
- Mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya yang
mengenai cermin datar
dan cermin lengkung
(cembung atau cekung).
1,2,3
4,5,6,7,
8,9
10,11,1
2,13,14
,15,16,
17,18
- Menunjukkan contoh
peristiwa pembiasan
cahaya dalam
kehidupan sehari-hari
19,20,2
1,22,23
,24,
23
melalui percobaan
- Menunjukkan bukti
bahwa cahaya putih
terdiri dari berbagai
warna.
- Memberikan contoh
peristiwa penguraian
cahaya dalam
kehidupan sehari-hari
25,26
27,28,2
9,30
3.6 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk
menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji
hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan
variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut
penjelasan untuk masing-masing perhitungan.
3.6.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan
dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen
yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan
terdapat dua macam yaitu:
a. Uji persyaratan untuk variabel Y (Hasil Belajar)
Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal
tes, Setelah instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka
dilakukan uji intrumen yaitu dengan cara:
24
Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Menurut Sugiyono (2010: 455) bahwa N=30 maka item soal dapat
dikatakan valid apabila nilai koefisien > 0,361. Dengan N= jumlah siswa kelas uji
coba. Hal ini dapat dilihat pada tabel taraf signifikansi validitas di bawah ini.
Tabel 3.4
Taraf Signifikansi Validitas
N Taraf Signifikansi
5% 1%
25 0,396 0,505 26 0,388 0,496 27 0,381 0,487 28 0,374 0,478 29 0,367 0,470 30 0,361 0,463
Validitas suatu tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17
yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau dapat menggunakan
Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item
soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai
koefisien kurang dari 0,361 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh
digunakan.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Metode pengambilan keputusan
25
pada uji reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32), dapat
dilihat pada tabel taraf koefisien reliabilitas di bawah ini:
Tabel 3.5
Taraf Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas ( Kategori ≤ 0,6 Kurang baik 0,7 Dapat diterima ≥ 0,8 Baik
Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS
17 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. kemudian untuk
melihat hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output
hasil penghitungan, apabila nilai alpha kurang dari 0,6 maka instrumen tersebut
tidak reliabel
Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat
dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok eksperimen (kelas V SD
Negeri Mranggen Tengah) yaitu dengan menggunakan metode inkuiri. Pengujian
homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze–
Comperemean– Oneway Anova. Metode pengambilan keputusan pada Uji
Homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010: 114) yaitu jika signifikansi > 0,05
maka data yang diuji adalah homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di
uji adalah tidak homogen.
26
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi
normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis
data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik
analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode
Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan
SPSS (Statistical Product and Service Solutions) yaitu Analyse–Descriptive
Statistics–Explore-masukkan variabel pada Dependent List–Plots–Normality Plots
With Tests–Continue–Ok atau menggunakan Analyze–Non Parametric Test–One
Sampel KS–masukkan variabel pada jendela variabel– klik normal pada Test
Distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi
Priyatno (2010: 40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang
diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data
yang di uji tidak beristribusi normal.
b. Uji Persyaratan Variabel X (Penggunaan Metode Inkuiri)
Teknik statistik diskriptif berfungsi untuk menggambarkan,
mendiskripsikan obyek yang diteliti. Pada penelitian ini teknik analisis data pada
variabel X adalah menggunakan teknik statistik diskriptif.
3.6.2 Uji Hipotesis
a. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan treatmen berupa
penggunaan metode inkuiri pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang
akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,
27
artinya tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang menggunakan
metode inkuiri dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
H1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol,
artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar
siswa yang menggunakan metode inkuiri
Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-
test independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa
hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau
berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05,
maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki
varians yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada
sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
b. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Metode Inkuiri)
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan
obyek yang diteliti. Sugiyono (2010: 207). Dalam menyajikan data tentang
peragaan dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan tabel karena tabel
mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam
teknik analisis ini dapat didiskripsikan penggunaan metode inkuiri yang dilakukan
oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode inkuiri.
Sumber data ini bersumber dari lembar observasi yang diisikan oleh observer
yaitu guru kelas dari kelompok eksperimen. Keberhasilan tindakan dapat
28
dikatakan tuntas jika semua prosedur telah dilaksanakan dan sebagian besar
prosedur mendapatkan skor 3 (baik) dan 4 (sangat baik) dalam lembar observasi
yang diisikan oleh observer.