BAB III METODE PENELITIAN -...

21
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 selama bulan Januari-April di SD Negeri Karangtengah 01 yang terletak di Jalan Macanan-Tlogo Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Siswa SD Negeri Karangtengah 01 berjumlah 234 siswa. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 41 siswa dengan jumlah 17 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Rata-rata usia siswa kelas 5 sekitar 10 tahun. Siswa kelas 5 pada umumnya masih suka bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh gurunya. 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilaksanakan secara kolaboratif, artinya penelitian dilaksanakan bekerjasama dengan guru kelas. Disini peneliti bekerja sama dengan guru kelas yaitu ibu Ari Rukoyah S.Pd.SD yang mengajar kelas 5 di SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang merupakan guru lulusan Universitas Terbuka berusia 34 tahun dan golongan II C. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Proses penelitian berbentuk siklus. Siklus berlangsung dua kali. Setiap siklus terdiri dari lima kegiatan pokok, yaitu (1) observasi, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) refleksi. Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

selama bulan Januari-April di SD Negeri Karangtengah 01 yang terletak di

Jalan Macanan-Tlogo Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. Siswa SD Negeri Karangtengah 01 berjumlah 234 siswa. Di sini

peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 41 siswa

dengan jumlah 17 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Rata-rata usia

siswa kelas 5 sekitar 10 tahun. Siswa kelas 5 pada umumnya masih suka

bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak

ditunggu oleh gurunya.

3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini

dilaksanakan secara kolaboratif, artinya penelitian dilaksanakan bekerjasama

dengan guru kelas. Disini peneliti bekerja sama dengan guru kelas yaitu ibu

Ari Rukoyah S.Pd.SD yang mengajar kelas 5 di SD Negeri Karangtengah 01

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang merupakan guru lulusan

Universitas Terbuka berusia 34 tahun dan golongan II C.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat

kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka

hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Proses penelitian

berbentuk siklus. Siklus berlangsung dua kali. Setiap siklus terdiri dari lima

kegiatan pokok, yaitu (1) observasi, (2) perencanaan tindakan, (3)

pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) refleksi. Sebelum kegiatan

dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

32

a. Perencanaan

Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan survey di kelas 5

SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Dalam survey ditemukan beberapa kondisi yang mengakibatkan hasil

belajar siswa rendah. Kenyataan yang terjadi seperti siswa yang selalu

pasif saat pembelajaran berlangsung, guru yang selalu menggunakan

metode konvensional (ceramah) sehingga mengakibatkan hasil belajar

siswa rendah. Hal ini dapat dilihat pada pemerolehan nilai pada

pembelajaran sebelumnya yaitu lebih dari sebagian besar siswa

mendapatkan nilai rendah di bawah KKM.

Dari kendala yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka

persiapan perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah:

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

2. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat

pembelajaran.

3. Merumuskan indikator yang akan dicapai.

4. Merancang pembelajaran berorientasi pada pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dalam mata pelajaran IPA melalui penyusunan RPP.

5. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

6. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi pembelajaran saat

tindakan berlangsung.

b. Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 3 kali

pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 3 kali pertemuan. Tindakan siklus I

dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan, yaitu :

1. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA pada

siswa kelas 5.

2. Melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran oleh observer pada

guru (praktikan dan siswa dengan lembar observasi).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

33

3. Melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung.

c. Pengamatan (observasi)

Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi

dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan proses pembelajaran di

kelas dengan tujuan mengumpulkan data secara kualitatif mengenai

aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk mencatat masalah yang terjadi

pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi

refleksi sebagai tindak lanjut. Instrumen pedoman observasi dapat dilihat

pada lampiran.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap

kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan

dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya.

Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya di

pertahankan dan kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat di

perbaiki oleh guru supaya dalam pembelajaran berikutnya semua

kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang kembali.

3.3 Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

Kolaborasi. Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan

dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian terdapat beberapa

variabel. Variabel dibedakan sebagai berikut :

1. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain

yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikatnya adalah hasil

belajar.

Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dalam mata pelajaran IPA di kelas 5, maka akan diperoleh hasil

belajar. Hasil belajar disini dapat diartikan sebagai perubahan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

34

kemampuan yang dimiliki seseorang baik kemampuan kognitif,

afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku ke arah yang lebih baik. Hasil belajar adalah perubahan perilaku

secara keseluruhan. Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui tes

tertulis (tes formatif) pilihan ganda yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai. Kemampuan kognitif dapat diukur melalui tes

pilihan ganda (tes formatif). Pencapaian hasil belajar dapat diketahui

dalam bentuk nilai.

2. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain

yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Jigsaw merupakan suatu metode pembelajaran dalam model

Cooperative Learning. Metode pembelajaran jigsaw adalah tipe

pembelajaran yang menekankan pada kerja kelompok. Dalam jigsaw

terdapat kelompok asal dan kelompok ahli, sebagai kelompok ahli

siswa bertugas menyampaikan materi dalam diskusi. Jigsaw

digunakan oleh peneliti pada mata pelajaran IPA tentang cahaya di

kelas 5 SD.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode jigsaw ini ada beberapa langkah yang harus diperhatikan di

antaranya kegiatan pembagian siswa dalam kelompok ahli dan

kelompok asal, selain itu juga jumlah siswa perlu diperhatikan.

Kelompok dibagi sesuai dengan jumlah materi yang akan

didiskusikan. Pada akhir pembelajaran guru tetap memberikan

kesimpulan dari keseluruhan topik yang dibahas. Langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, jumlah angota terdiri dari 5

orang saja. Kelima anggota ini ditugaskan membaca bagian yang

berlainan. Kelima anggota ini lalu berkumpul dan bertukar

informasi. Selanjutnya guru akan mengevaluasi mereka mengenai

seluruh bagian pelajaran.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

35

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun berdasarkan

masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan.

Secara operasional dapat dinyatakan bahwa rencana tindakan perlu disusun

untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis tindakan yang

diajukan. Ini berarti, suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan ke

arah yang diharapkan. Perubahan atau dampak atas tindakan yang

dilaksanakan, baik yang dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif,

hendaknya dapat diobservasi dan/atau diukur. Hal ini sangat penting untuk

diupayakan agar peneliti dapat mengetahui tingkat efektivitas tindakan yang

telah dilakukan. (Kasihani kasbolah ES. 2001)

Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam

Suwarsih Madya (2006:10) bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara

kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan

dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

PTK menggunakan model spiral Kemmis dan Targgart dengan menggunakan

2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan

(pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan

observasi, refleksi.

Gambar. 3.1

Model Spiral Dari Kemmis dan Targgart

Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Permintaan izin

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

36

a. Permintaan izin di SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang kepada Kepala Sekolah SD tersebut.

b. Meminta izin dan berkolaborasi guru kelas 5 sebagai bentuk penelitian

yang akan dilakukan.

2. Observasi dan Wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan

gambaran awal tentang SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang secara keseluruhan dan keadaan proses belajar

mengajar mata pelajaran IPA di kelas 5.

3. Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kelas 5 di SD Negeri

Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, pembelajaran

masih bersifat konvensional, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan

dalam proses belajar mengajar. Siswa cenderung belajar dengan hafalan

dari catatan yang diceramahkan dan dicatat oleh guru. Dari hal ini, siswa

tidak menguasai konsep yang diajarkan guru sehingga prestasi belajarnya

kurang. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

diharapkan pembelajaran akan menjadi menyenangkan sehingga siswa

mudah memahami materi pembelajaran.

4. Menyusun rencana penelitian

Pada tahap ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk

menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus

tindakan kelas.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang terdiri dari dua siklus yang masing-masing

tahapannya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan,

refleksi. Adapun tahap-tahap dari masing-masing siklus sebagai berikut:

1. Pra Siklus

a. Pelaksanaan Tindakan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

37

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti mengikuti

pembelajaran biasa.

b. Pengamatan

Peneliti sebagai pengamat mengamati cara kerja peserta didik

dalam pembelajaran. Peneliti dalam tahap ini menanyakan masalah-

masalah dalam pembelajaran sehingga diketahui kesulitan-kesulitan

yang dialami peserta didik. Kesulitan-kesulitan tersebut dicatat untuk

melakukan tindakan pada siklus I.

c. Refleksi

Pada pra siklus yang dilakukan diadakan refleksi yang diperoleh

dari pengamatan. Temuan tentang kekurangan maupun kelebihan

dijadikan perbaikan pada siklus I.

2. Siklus 1

a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan oleh guru kelas dengan mengamati kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan.

b. Perencanaan

Peneliti mengidentifikasi data dari dokumentasi dengan guru kelas

5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dengan kompetensi

”Mendeskripsikan Sifat Cahaya” dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Menyusun RPP dengan identitas mata pelajaran, kelas, semester

dan alokasi waktu. Komponen RPP terdiri dari aspek : standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber

belajar, jenis penilaian, dan dilengkapi dengan lampiran RPP berupa

uraian materi pembelajaran dan instrumen penilaian.

Pada awalnya guru memberikan beberapa pertanyaan seputar

materi yang akan disampaikan. Untuk membangkitkan minat belajar

siswa, menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Kemudian

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

38

guru menjelaskan materi akan disampaikan dengan cara ceramah

bervariasi.

c. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan. Langkah-langkah

pelaksanan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Tindakan yang dilakukan pada siklus I (3 kali pertemuan)

1. Kegiatan Awal

Guru memberikan motivasi

Guru memberikan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/ tema materi IPA tentang sifat-sifat

cahaya

Pembagian kelompok asal dan kelompok ahli

2. Menginformasikan materi pembelajaran mata pelajaran IPA

tentang cahaya

3. Membagi siswa 8 kelompok asal dengan memberi nama

kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian,

jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi

tiap anak berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli (yang satu

kelompok materinya sama)

Kelompok asal:

Terdiri dari 5 siswa yang tiap anak materinya berbeda yaitu

1. Materi sumber cahaya

2. Materi cahaya merambat lurus

3. Materi cahaya menembus benda bening

4. Materi cahaya dapat dipantulkan

5. Materi cahaya dapat dibiaskan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

39

Kelompok ahli:

Anggota terdiri dari kelompok asal yang materinya sama

berkumpul di kelompok ahli. Di kelompok ahli membahas

materi yang telah dibagikan oleh guru

Kelompok Asal

Kelompok Ahli

Keterangan :

= Kelompok materi sumber cahaya

= Kelompok materi cahaya merambat lurus

= Kelompok materi cahaya menembus benda bening

= Kelompok materi cahaya dapat dipantulkan

= Kelompok materi cahaya dapat dibiaskan

Gambar 3.2

Pembagian Kelompok Siklus I

4. Meminta siswa yang telah dibagi menjadi tim ahli melakukan

diskusi sesuai dengan materi yang dibagikan di kelompok

asal

5. Membagikan lembar kerja siswa

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Pembahasan materi di kelompok ahli

1. Membimbing diskusi kelompok ahli

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

40

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

tentang sifat-sifat cahaya

Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal

3. Meminta siswa dalam tim ahli menyampaikan hasil diskusi

tentang sifat-sifat cahaya kepada tim asal

4. Meminta siswa membuka buku dalam melakukan diskusi

tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru

Presentasi kelompok

5. Meminta perwakilan kelompok asal mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas tentang sifat-sifat cahaya

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Kesimpulan

1. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum

dimengerti

2. Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang

mereka kerjakan

3. Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

Guru melakukan evalusi terhadap hasil diskusi

Guru mengakhiri dengan salam penutup

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai

segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh

akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini guru memberikan soal

pelatihan secara individu dan memberikan pemantapan berupa pesan

moral yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian

dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan

hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama pembelajaran

berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan

kekurangan akan diperbaiki pada siklus II.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

41

3. Siklus Kedua

Tahap perencanaan pada siklus II diawali dengan identifikasi masalah

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Masalah–masalah yang timbul

pada siklus I ditetapkan alternatif pemecahan masalahnya dengan harapan

tidak terulang pada siklus II nantinya.

a. Pengamatan

1) Guru kelas mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II

mencatat temuan yang ada pada waktu peneliti melaksanakan

kegiatan KBM dan mengisi lembar observasi siswa dan guru

berdasarkan hasil pengamatan.

b. Tahap Perencanaan

1) Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus

I. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan merumuskan kembali

masalah yang muncul pada siklus I.

2) Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih

mengembangkan langkah-langkah pembelajarannya sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

3) Membuat lembar observasi siswa dan guru siklus II.

4) Membuat tes evaluasi siklus II.

c. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan. Langkah-langkah

pelaksanan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Tindakan yang dilakukan pada siklus II (3 kali pertemuan)

1. Kegiatan Awal

Guru memberikan motivasi

Guru memberikan apersepsi

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

42

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/ tema materi IPA tentang sifat-sifat

cahaya

Pembagian kelompok asal dan kelompok ahli

2. Menginformasikan materi pembelajaran mata pelajaran

IPA tentang cahaya

3. Membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi

nama kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk,

durian, jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa

(yang materi tiap anak berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli

(yang satu kelompok materinya sama)

Kelompok asal:

Terdiri dari 5 siswa yang tiap anak materinya berbeda yaitu

1. Materi cahaya dapat diuraikan

2. Materi pelangi

3. Materi alat-alat optik

4. Materi membuat periskop

5. Materi membuat lup

Kelompok ahli:

Anggota terdiri dari kelompok asal yang materinya sama

berkumpul di kelompok ahli. Di kelompok ahli membahas

meteri yang dibagikan oleh guru.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

43

Kelompok Asal

Kelompok Ahli

Keterangan :

= Kelompok materi cahaya dapat diuraikan

= Kelompok materi cakram warna

= Kelompok materi alat-alat optik

= Kelompok materi membuat periskop

= Kelompok materi membuat lup

Gambar 3.3

Pembagian Kelompok Siklus II

4. Meminta siswa yang telah dibagi menjadi tim ahli

melakukan diskusi dan melakukan percobaan sesuai

dengan materi yang dibagikan di kelompok asal

5. Membagikan lembar kerja siswa

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Pembahasan materi di kelompok ahli

1. Membimbing diskusi kelompok ahli

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

tentang sifat-sifat cahaya

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

44

Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal

3. Meminta siswa dalam tim ahli menyampaikan hasil

diskusi tentang sifat-sifat cahaya kepada tim asal

4. Meminta siswa membuka buku dalam melakukan diskusi

tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru

Presentasi kelompok

5. Meminta perwakilan kelompok asal mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas tentang sifat-sifat cahaya

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Kesimpulan

1. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum

dimengerti

2. Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang

mereka kerjakan

3. Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

Guru melakukan evalusi terhadap hasil diskusi

Guru mengakhiri dengan salam penutup

d. Refleksi

Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis

untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap

tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran pada mata

pelajaran IPA. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dapat

lebih optimal.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

45

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti

menggunakan teknik :

a. Observasi

Data observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, guru sebagai peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi

selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini

dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi/evaluasi

yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat

pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya

terhadap hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi observasi kegiatan belajar

mengajar terdapat pada tabel 3.1:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Observasi Metode Pembelajaran Jigsaw

NO Aspek Indikator Item Jumlah

Item

1. Pembagian kelompok

asal dan kelompok ahli

a. Menginformasikan materi

b. Membagi kelompok asal dan

kelompok ahli

c. Membagi materi tekstual

kepada tiap-tiap kelompok

1a, 1b,

1c

3

2. Pembahasan materi di

kelompok ahli

d. Membimbing diskusi di

kelompok ahli

e. Kelompok ahli melakukan

diskusi

f. Kelompok ahli membahas

materi

2d, 2e,

2f

3

3. Menjelaskan materi ke

anggota kelompok asal

g. Kelompok ahli menjelaskan

materi ke kelompok asal

3g, 3h 2

h. Guru membimbing diskusi di

kelompok asal

4. Presentasi kelompok i. Hasil diskusi dipresentasikan

di depan kelas

4i, 4j 2

j. Guru memberikan fasilitas

untuk bertanya pada kelompok

yang maju

5. Kesimpulan k. Tanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui

l. Memberi penguatan

m. Bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran

5k, 5l,

5m

3

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

46

b. Tes

Guru memberi tes yaitu tes formatif sebagai sarana mengevaluasi

siswa guna mengukur tingkat keberhasilan siswa belajar tentang cahaya

melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tes formatif

diselenggarakan setelah pembelajaran IPA usai. Alat pengumpulan data

berupa teknis tes tertulis dibagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk

siklus 1 dan butir soal tes untuk siklus 2 berbentuk tes pilihan ganda.

Tes yang digunakan adalah tes tertulis digunakan untuk mengukur

pemahaman siswa pada ranah kognitif. Adapun kisi-kisi soal siklus I

dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus I

SK KD Indikator Item

Soal

Jumlah

Soal

6.

Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model

6.1.

Mendiskripsik

an sifat-sifat

cahaya

6.1.1.

Mendefinisikan sifat

cahaya yang

mengenai berbagai

benda (bening,

berwarna, dan

gelap).

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7, 8, 19,

20, 31,

35, 37,

39,

14

6.1.2.

Mendeskripsikan

sifat cahaya yang

mengenai cermin

datar dan cermin

lengkung (cekung

dan cembung).

9, 10,

11, 12,

13, 14,

15, 16,

21, 22,

32, 33,

34, 38

14

6.1.3.

Menunjukkan

contoh peristiwa

pembiasan cahaya

dalam kehidupan

sehari-hari melalui

percobaan.

17, 18,

23, 24,

25, 26,

27, 28,

29, 30,

36, 40,

12

Jumlah 40

Keterangan:

Soal 1-40 adalah pilihan ganda

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

47

Kisi-kisi soal siklus II dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus II

SK KD Indikator Item

Soal

Jumlah

Soal

6.

Menerapkan

sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan

membuat suatu

karya/model

6.2.

Membuat

suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari

bahan

sederhana

dengan

menerapkan

sifat-sifat

cahaya.

6.2.1.

Menunjukkan bukti

bahwa cahaya putih

terdiri dari berbagai

warna.

7, 8, 11,

23,

4

6.2.2.

Memberikan contoh

peristiwa penguraian

cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

9, 10,

12, 29

4

6.2.3.

Membuat karya/

model sederhana

dengan sifat-sifat

cahaya, misal

periskop, dan kaca

pembesar.

1, 2, 3,

4, 5, 6,

13,14,15

, 16, 17,

18, 19,

20, 21,

22, 24

25, 26,

27, 28,

30

22

Jumlah 30

Keterangan :

Soal 1-30 adalah pilihan ganda

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kuantitatif dan kualitatif.

a. Kuantitatif

Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini

adalah data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan

pembelajaran pada siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan

menggunakan teknik analisis diskriptif. Analisis data hasil penelitian

yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara

persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar

siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

48

minimal 70 dan dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut

dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual

Persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar

siswa di SDN 01 Karangtengah dalam pelajaran IPA yang

dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan

kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4

Kriteria Ketuntasan

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

< 70 Tidak tuntas

≥ 70 Tuntas

b. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa,

keterampilan siswa, keterampilan guru dan kualitas dalam pembelajaran.

Data kualitatif dipaparkan dalam bentuk kalimat yang dipisah-pisahkan

menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini

data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan guru dan

siswa.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Data

a. Uji Validitas Instrumen Data

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan

tidaknya suatu item menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan

sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

49

mengetahui tingkat kevalidan soal yang akan diujikan kepada siswa, maka

sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi

tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji coba ini

dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama. Validitas

menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Adapun validitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative

konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrument dikatakan valid

artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Dalam penelitian Yun Nugraheni (2011: 23), tingkat

validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan

setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor

butirnya sendiri (corrected item to total correlation).

r < 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi

0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

Hasil uji validitas instrument tes siklus I dapat dilihat pada tabel 3.5 di

bawah ini:

Tabel 3.5

Hasil Validitas Item Soal Siklus I

Corrected Item-Total

Correlation

No Soal Jumlah

Soal

r < 0,20 1, 2, 3, 5, 6, 14, 15, 19, 21,

26, 31, 33, 39, 40

14

0,20 ≤ r < 0,40 4, 8, 9, 10. 11, 13, 17, 18,

20, 23, 24, 25, 28, 29, 35,

36, 38

17

0,40≤ r < 0,60 7, 16, 22, 27, 30, 34, 37 7

0,60≤ r <0,80 12, 32 2

0,80≤ r < 1,00 0

Jumlah 40

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

50

Hasil uji validitas instrument tes siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6

di bawah ini:

Tabel 3.6

Hasil Validitas Item Soal Siklus II

Corrected Item-Total

Correlation

No Soal Jumlah

Soal

r < 0,20 3, 6, 7, 8, 12, 14, 17, 24, 26 9

0,20 ≤ r < 0,40 5, 9, 15, 21, 22, 27, 30 7

0,40≤ r < 0,60 1, 2, 4, 10, 11, 13, 19, 23,

25, 28, 29

11

0,60≤ r <0,80 16, 20 2

0,80≤ r < 1,00 1 1

Jumlah 30

b. Uji Reliabilitas Instrumen Data

Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan

hasil-hasil yang mantap. Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal

berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal

harus valid dulu. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis

factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan

merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (Nugraheni, Y.

2011: 24). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument

digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery

(Nugraheni, Y. 2011: 24) sebagai berikut:

≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

> 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Hasil uji reliabilitas instrument tes siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7

di bawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.848 40

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3797/4/T1_292009078_BAB III.pdf · 3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini

51

Hasil uji reliabilitas instrument tes siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8

di bawah ini:

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.829 30

3.9 Indikator Keberhasilan

a. Hasil belajar

Hasil yang diperoleh yang mencerminkan peningkatan masing-masing

siswa minimal 80% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar tuntas (KKM

= 70 ). Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

sebagai berikut:

P = siswa yang tuntas belajar

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%

Keterangan :

P : persentase ketuntasan belajar

Σ : jumlah