BAB III METODE PENELITIAN -...

16
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yaitu meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa. Kemis dan Mc Taggart (Dikmenum, 1999: 21) mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan model penelitian yang pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. 3.1.2. Seting Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Kelas 4 ini dipilih atas dasar kesepakatan peneliti dan guru bidang studi IPA kelas 4. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas, catatan lapangan, hasil angket motivasi belajar siswa, hasil wawancara dengan siswa dan guru, serta hasil tes. 3.2. Lokasi dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SDN Kalibeji 01 Kec Tuntang Kab Semarang. 3.2.2. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Kalibeji Kec Tuntang Kab Semarang. Usia siswa pada kelas ini rata-rata antara 9-10 tahun. Perkembangan kognitif anak pada usia ini menurut Piaget (Bringuier, 1980: 110), memiliki beberapa karakteristik antara lain: kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat, dapat mengatur obyek sesuai skala dimensi berat dan warna. Dari

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Seting Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena

penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yaitu meningkatkan hasil dan motivasi

belajar siswa. Kemis dan Mc Taggart (Dikmenum, 1999: 21) mengemukakan

bahwa penelitian tindakan merupakan model penelitian yang pada hakekatnya

berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri

dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus.

3.1.2. Seting Penelitian

Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan

penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas. Kelas 4 ini dipilih atas dasar kesepakatan

peneliti dan guru bidang studi IPA kelas 4. Sumber data utama dalam penelitian

ini adalah siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas,

catatan lapangan, hasil angket motivasi belajar siswa, hasil wawancara dengan

siswa dan guru, serta hasil tes.

3.2. Lokasi dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SDN Kalibeji 01 Kec Tuntang Kab

Semarang.

3.2.2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Kalibeji Kec Tuntang Kab

Semarang. Usia siswa pada kelas ini rata-rata antara 9-10 tahun. Perkembangan

kognitif anak pada usia ini menurut Piaget (Bringuier, 1980: 110), memiliki

beberapa karakteristik antara lain: kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai

dengan sifat, dapat mengatur obyek sesuai skala dimensi berat dan warna. Dari

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

25

segi kemampuan bahasa, anak pada usia ini memiliki keampuan memakai kalimat

majemuk dan gabungan, serta mulai mengerti tentang perubahan makna dan

bahasa/perilaku.

3.3. Variabel dan Definisi Operasional Konsep

3.3.1. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu:

a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

terjadinya variabel terikat. Variabel bebas sering disimbolkan dengan

variabel X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah

Model pembelajaran CTL tipe Learning Community.

b. Variabel terikat merupakan variabel akibat atau variabel yang menerima

pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat disimbolkan dengan variabel

Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah motivasi

belajar (Y1) dan hasil belajar IPA (Y2).

3.3.2. Definisi Operasional Konsep

Definisi operasional merupakan acuan dimana variabel konsep-konsep

perlu diterjemahkan, sehingga menjadi pembatas bagi penelitian ini. Pada

penelitian ini, ada tiga variabel konsep yang digunakan, yang perlu didefinisikan,

sehingga semua konsep yang terkait dengan ketiga variabel konsep ini mengacu

pada definisi operasional konsep ini. Adapun ketiganya adalah sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran CTL tipe Learning Community adalah salah satu tipe

dari model pembelajaran kontekstual teaching and learning dengan langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut memberikan garis besar materi,

menuntun siswa ke dunia nyata melalui pengalaman yang dialami berkaitan

dengan materi pelajaran, memotivasi siswa untuk berani bertanya,

membentuk learning community dengan membagi siswa dalam kelompok,

memberikan pengarahan tentang belajar ketrampilan yang dapat dicontoh

sisw3aw, dan melakukan evaluasi.

b. Motivasi Belajar Siswa merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam

diri maupun dari luar diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar, demi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

26

mencapai hasil belajar yang memuaskan, dengan aspek-aspek sebagai

berikut yaitu aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik.

c. Hasil Belajar Siswa adalah hasil atau capaian yang telah diperoleh siswa

karena telah melewati proses belajar mengajar, dimana hasil atau capaian itu

diukur dengan memberikan tes di kepada siswa.

3.4. Desain Penelitian

Kemis dan Mc Taggart (Dikmenum, 1999: 21) mengemukakan bahwa

penelitian tindakan merupakan model penelitian yang pada hakekatnya berupa

perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat

komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat

komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus.

Mengacu pada langkah-langkah yang dikembangkan Hopkins (1993: 49),

penelitian tindakan kelas ini diawali dengan perumusan gagasan atau ide awal

(initial idea) yang dikembangkan dalam identifikasi dan analisis masalah,

sehingga hasilnya merupakan suatu bentuk perencanaan yang dituangkan dalam

tujuan penelitian, kemudian dilaksanakan melalui kegiatan bersiklus. Siklus-siklus

tersebut dikembangkan melalui tahapan-tahapan berupa rancangan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Setelah dilaksanakan tindakan, kemudian dilakukan

evaluasi keseluruhan, pengolahan/analisis, penarikan kesimpulan dan pelaporan

penelitian.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

27

Gambar 3. 1 Desain Penelitian Tindakan (Arikunto, 2006: 19)

a. Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan.

Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan

dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan.

Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran,

pembuatan istrumen pengamatan dan pembuatan media/alat peraga.

b. Tindakan (acting) dan observasi (observing), yaitu implementasi atau

penerapan isi rancangan. Hal yang perlu diingat pada tahap 2 ini adalah

pelaksana tindakan harus taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam

rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan adalah pmr dengan

alat peraga dan peneliti sebagai pelaksana tindakan. Bersamaan dengan

implementasi juga dilaksanakan kegiatan mengamati dampak atas tindakan

yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan

Pelaksanaan model pembelajaran learning communitydan Pengamatan aktivitas guru dan siswa

Pelaksanaan model pembelajaran learning communitydan Pengamatan aktivitas guru dan siswa

Perencanaan

SIKLUS I

SIKLUS II

Perencanaan

Refleksi

Refleksi

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

28

diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan

pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Penelitian tindakan ini

dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Jika peneliti telah berperan sebagai

pelaksana tindakan maka yang melakukan pengamatan adalah guru kelas.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang

terjadi ketika tindakan berlangsung, wawancara, kuesioner atau cara lain yang

sesuai dengan data yang dibutuhkan.

c. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi

atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak

tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui

perubahan yang terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan

sejauhmana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau

mengatasi masalah secara signifikan. Tahap ini dilaksanakan ketika pelaksana

sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pengamat

dan subjek penelitian (siswa-siswa yang diajar) untuk bersama-sama

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Bertolak dari refleksi ini

pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan. Jika

penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi

terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain

apabila dia menghentikan kegiatannya.

Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan

terdiri atas 2 siklus dengan tiga kali pertemuan tiap siklusnya, adalah sebagai

berikut:.

Siklus I

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:a. Menyusun RPP.

b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

c. Menyiapkan materi ajar berupa buku paket IPA kelas 4 SD.

d. Menyiapkan alat peraga

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

29

e. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat

bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika pembelajaran dengan

model learning community.

f. Menyiapkan instrument penilaian lembar evaluasi hasil belajar untuk

melihat apakah materi IPA telah dikuasai oleh siswa.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga

tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih

dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Untuk

lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

a. Salam pembukaan

b. Berdoa

c. Presensi

d. aprsepsi

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari.

b. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab dengan

siswa terkait gambar yang diamati.

Elaborasia. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk saling

membelajarkan.

c. Guru mendatangkan siswa yang dianggap keahlian untuk membagikan

pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari.

Konfirmasia. Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

b. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi yang baru dipelajari.

c. Guru meluruskan pemahaman siswa yang keliru.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

30

d. Guru memberikan penguatan.

c. Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok.

b. Guru memberikan salam penutup

c. Guru memberikan evaluasi

d. Doa penutup.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan observasi

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan

kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran CTL tipe learning community, dan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CTL tipe learning

community. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran

dan terhadap hasil evaluasi siswa.

3. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar.

Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh

observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai

dengan model pembelajaran learning community. Setelah tahap refleksi dan siklus

I selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan dianalisis apakah

sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, serta kelemahan-kelemahan apa

saja yang menghambat proses belajar mengajar. Apabila hasil yang diperoleh

belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus

II.

Siklus II

Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II, sama dengan siklus I, hanya

dilengkapi dengan revisi dari refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus I.

rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Melakukuan perencanaan perbaikan tindakan pada pelaksanaan tindakan

berdasarkan refleksi pada siklus I, yaitu:

a. Merencanakan ulang strategi melaksanakan pembelajaran.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

31

b. Merencanakan ulang pembagian kelompok dan peran dalam kelompok.

c. Merencanakan ulang melaksanakan langkah-langkah pembelajaran secara

lebih cermat.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga

tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih

dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Untuk

lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

e. Salam pembukaan

f. Berdoa

g. Presensi

h. aprsepsi

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

c. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari.

d. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara bertanya jawab dengan

siswa terkait gambar yang diamati.

Elaborasid. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

e. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk saling

membelajarkan.

f. Guru mendatangkan siswa yang dianggap keahlian untuk membagikan

pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari.

Konfirmasie. Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

f. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi yang baru dipelajari.

g. Guru meluruskan pemahaman siswa yang keliru.

h. Guru memberikan penguatan.

3. Kegiatan Akhir

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

32

e. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok.

f. Guru memberikan salam penutup

g. Guru memberikan evaluasi

h. Doa penutup.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan observasi

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan

kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran CTL tipe learning community, dan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CTL tipe learning

community. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran

dan terhadap hasil evaluasi siswa.

3. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan

belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh

observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai

dengan model pembelajaran learning community. Hasil refleksi pada siklus II,

sangat ditentukan oleh hasil yang diperoleh selama proses pelaksanaan tindakan

siklus II. Harapannya, hasil tersebut memberikan sesuai yang diharapkan.

3.5. Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi

mengacu pada langkah-langkah pembelajaran CTL tipe learning

community. Berikut disajikan dalam tabel kisi-kisi lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CTL

tipe learning community.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

33

Tabel 3. 1Lembar Observasi Kinerja Guru

Tahapan kegiatan Aspek yang diamati Indikator Kegiatan pendahuluan Membuka pelajaran 1. Memberikan salam

2. Mengabsensi3. Memberikan motivasi utnuk

membangkitkan minat belajar siswa terhadap materi

4. Memberikan apersepsi5. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti Penyampaian materi dan strategi pembelajaran

1. Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing

Penggunaan model pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar

1. Menyajikan garis besar materi perubahan kenampakan benda langit.

2. Menuntun siswa ke dunia nyata siswa melalui pengalaman-pengalaman yang peranah dialami yang berkaitan dengan materi.

3. Membentuk learning communitydengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil

4. Memberikan pengarahan tentang bagaimana cara belajar yaitu pembelajaran ketrampilan yang dapat dicontoh siswa.

Penilaian hasil belajar 1. Mengadakan evaluasi.2. Menanyakan siswa tentang suasana

belajar di kelas3. Mengadakan refleksi terhadap proses

dan hasil belajar.4. Bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran.Kegiatan penutup Mengakhiri pelajaran 1. Memberikan penguatan

2. Memberikan tes3. Menutup pelajaran

2. Evaluasi dalam bentuk tes. Tes diberikan setelah pertemuan kedua dari

masing-masing siklus dilaksanakan. Tes dilaksanakan dalam maksud untuk

melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran CTL tipe learning

community dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Instrument tes disajikan

dalam kisi-kisi soal tes berikut ini:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

34

Tabel 3. 2Kisi-Kisi Soal

SK KD Indikator Item SoalNomor Soal

Jumlah Soal

Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor)

Menyebutkan kerusakan lingkungan

Mendeskripsikan cara pencegahan lingkungan erosi tanah, banjir dan longsor

1 – 15

1 – 15

15

15

Total 30 30

3. Angket. Angket yang diberikan adalah angket motivasi belajar. Angket ini

digunakan untuk mengukur bagaimana model pembelajaran CTL tipe

learning community berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa. Berikut disajiikan dalam kisi-kisi angket motivasi belajar siswa.

Tabel 3. 3Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

Variabel Aspek Indikator Jumlah item

Motivasi Intrinsik Ada dorongan dalam diri menggunakan model pembelajaran CTL tipe learning community dalam pembelajaran IPA

5

Ekstrinsik Didorong oleh guru untuk menggunakan model pembelajaran CTL tipe learning community dalam pembelajaran IPA

5

Total 10

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif

kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh

akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif

kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang

diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran CTL tipe learning community yang dilakukan oleh guru,

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

35

sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes belajar

siswa. Analisa data dilakukan dengan cara:

1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar

siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal

65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini

jumahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan individual = jumlah nilai maksimal

jumlah nilaix100%

Ketuntasan klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar

jumlah seluruh siswax100%

Keterangan

Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor ≥ 65

Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

skor ≥ 650.

2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama

proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar

kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang paling sering

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.

3. Mengukur skala motivasi belajar dalam mengikuti pembelajaran IPA

dengan model pembelajaran CTL tipe learning community, digunakan skala

menggunakan rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah. Untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa, digunakan

ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:

Nilai=Σskor yang diperoleh siswa

Σskor maksimumX100%

Dengan ketentuan sebagai berikut:

≥ 80 ke atas : tinggi60 – 79 : sedang≤ 59 : rendah

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

36

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah

instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 27).

Teknik yang digunakan untuk menguji kevalidan instrumen menggunakan

teknik corrected item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang

mengatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki

koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,05. Adapun rumusnya adalah

sebagai berikut:

rit=N⅀it-(⅀i)(⅀t)

√(n⅀i2-(⅀i)2 n⅀t2-(⅀t)2)2

Keterangan:rit = koefisien korelasi antara dua variabel

i = skor setiap item

t = skor total

(⅀i)2= kuadrat jumlah skor item

⅀i2= jumlah kuadrat skor item

⅀t2= jumlah kuadrat skor total

(⅀t)2 = kuadrat jumlah skor total

Untuk menentukan validitas suatu instrumen, digunakan ketentuan koefisien

validitas instrumen, seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 4Koefisien Validitas Instrumen

Koefisien Kualifikasi0,91 – 1,000,71 – 0,900,41 – 0,700,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggiTinggiCukupRendah

Sangat rendah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

37

Pada siklus I ada 23 instrumen soal yang diujikan. Setelah diuji validitas,

instrument yang dinyatakan valid ada 15 instrumen soal dan instrument yang

dinyatakan tidak valid ada 8. Adapaun instrument yang valid adalah sebagai

berikut: 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22. Soal yang tidak valid

adalah soal nomor: 4, 5, 9, 12, 13, 17, 20, 23 (hasil pengujian terlampir)

Pada siklus II, dari 25 instrumen soal yang diujikan, ada 15 soal yang

dinyatakan valid dan ada 10 soal yang dinyatakan tidak valid. Soal yang

dinyatakan valid adalah soal nomor: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18,

20. Soal yang tidak valid adalah soal nomor: 1, 2, 5, 15, 19, 21, 22, 23, 24, 25

(hasil pengujian terlampir).

Soal yang dinyatakan valid selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Teknik

yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan teknik

Reliability Coefficient Alpha menggunakan program SPSS 18 for windows. Hasil

pengujian reliabilitas dengan alat bantu SPSS disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 5Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I dan II

Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrument disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3. 6Koefisien Reliabilitas Instrumen

Nilai Reliabilitas0,90 ≤……. Sangat Reliabel0,71 – 0,89 Reliabel0,41 – 0,70 Cukup Reliabel0,21 – 0,40 Kurang Reliabel…..≤ 0,20 Tidak Reliabel

Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas di atas, maka reliabilitas

instrumen pada siklus I dan II masuk dalam kategori reliabel.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

38

3.8. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran soal dimaksudkan untk mengetahui apakah instrument

soal yang diujikan tepat atau belum tepat. Tepat artinya instrument soal yang

diujikan masuk dalam kategori sedang dan bukan dalam kategori terlalu sulit

ataupun terlalu mudah. Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan

persamaan sebagai berikut:

TK=∑B∑PKeterangan:TK = tingkat kesukaran

∑B = jumlah siswa yang menjawab benar

∑P = jumlah siswa peserta tes.

Untuk mengetahui tingkat atau kategori tingkat kesukaran soal,

digunakan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3. 7Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Nilai F Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Mudah

Berikut ini disajikan hasil pengujian tingkat kesukaran instrument soal baik

siklus I maupun siklus II.

Tabel 3. 8Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

Nomor Soal Nilai F Tingkat Kesukaran1 0.6 Sedang2 0.6 Sedang 3 0.6 Sedang6 0.6 Sedang7 0.5 Sedang8 0.3 Sedang

10 0.4 Sedang11 0.6 Sedang14 0.5 Sedang15 0.3 Sedang

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8310/3/T1_292009346_BAB III... · Variabel dan Definisi Operasional Konsep ... dan hasil belajar

39

16 0.4 Sedang

18 0.3 Sedang19 0.5 Sedang 21 0.5 Sedang

22 0.5 Sedang

Tabel 3. 9Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

Nomor Soal Nilai F Tingkat Kesukaran3 0.3 Sedang4 0.3 Sedang 6 0.5 Sedang

7 0.4 Sedang8 0.5 Sedang9 0.3 Sedang

10 0.6 Sedang11 0.6 Sedang12 0.5 Sedang

13 0.3 Sedang14 0.3 Sedang 16 0.7 Sedang17 0.6 Sedang 18 0.7 Sedang 20 0.5 Sedang

Berdasarkan hasil pengujian, maka tingkat kesukaran instrument soal siklus

I maupun siklus II masuk dalam kategori sedang. Dengan demikian, instrument

soal ini adalah instrument soal yang baik untuk diujikan pada siswa kelas 4 SDN

Kalibeji 01.

3.9. Indikator Kinerja

Pembelajaran dikatakan berhasil, apabila terjadi:

1) Meningkatnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA, yaitu

perolehan nilai siswa berada pada kategori tinggi.

2) 75% dari total siswa dalam kelas lulus kriteria individual dan 75% siswa

dalam kelas lulus kriteria KKM = 65 (acuan yang digunakan sekolah).