BAB III METODE PENELITIAN -...

25
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Di mana peneliti bekerjasama dengan kepala sekolah atau guru kelas dan peneliti dibantu mitra peneliti sebagai suatu tim, terlibat langsung pada siklus penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aqib (2007: 18) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang diselenggarakan di kelas dan meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan”. Dengan penelitian tindakan kelas guru akan lebih terampil dalam menanggulangi masalahmasalah yang dihadapinya di kelas sekaligus memperbaiki dan meningkatkan kualitas unjuk kerjanya. Halhal yang kurang memuaskan dalam pembelajaran dapat disempurnakan untuk menuju keadaan yang lebih memuaskan tanpa mengganggu atau meninggalkan tugas pokoknya. 3.1.2. Setting Penelitian 3.1.2.1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan diadakan di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan sekolah tersebut tempat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga peneliti lebih mengetahui keadaan siswa yang hendak diteliti, dan mudah dalam

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Di mana peneliti bekerjasama

dengan kepala sekolah atau guru kelas dan peneliti dibantu mitra peneliti sebagai

suatu tim, terlibat langsung pada siklus penelitian yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tujuan utama Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran

dan hasil pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam

penelitian ini terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi.

Aqib (2007: 18) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki

layanan pendidikan yang diselenggarakan di kelas dan meningkatkan kualitas

program sekolah secara keseluruhan”. Dengan penelitian tindakan kelas guru akan

lebih terampil dalam menanggulangi masalah–masalah yang dihadapinya di kelas

sekaligus memperbaiki dan meningkatkan kualitas unjuk kerjanya. Hal–hal yang

kurang memuaskan dalam pembelajaran dapat disempurnakan untuk menuju

keadaan yang lebih memuaskan tanpa mengganggu atau meninggalkan tugas

pokoknya.

3.1.2. Setting Penelitian

3.1.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga.

Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan sekolah tersebut

tempat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga

peneliti lebih mengetahui keadaan siswa yang hendak diteliti, dan mudah dalam

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

36

mengumpulkan data, serta peluang waktu yang luas dan subek penelitian yang

sangat sesuai dengan target peneliti.

3.1.2.2. Waktu Penelitian

Perencanaan waktu penelitian pada Februari 2013. Waktu penelitian selama

2 (dua) bulan, yaitu pada April - Mei tahun ajaran 2012/2013. Waktu penulisan

laporan hasil penelitian tersebut pada Mei 2013.

3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini merupakan seluruh siswa kelas 4 di SD

Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga. Subjek penelitian berjumlah 38 orang siswa

yang terdiri atas 13 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Seluruh

siswa berasal dari wilayah di sekitar sekolah itu sendiri dan dengan latar belakang

perekonomian orang tua yang tergolong menengah ke bawah. Mayoritas orang tua

siswa memiliki mata pencaharian sebagai buruh atau karyawan swasta serta

petani. Dapat digambarkan bahwa dengan jumlah siswa yang tergolong banyak

dan latar belakang yang demikian, maka proses pembelajaran terkesan ramai serta

banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, terutama

pada mata pelajaran matematika. Untuk itu peneliti berusaha untuk merancang

penelitian agar kualitas dan hasil belajar matematika di kelas 4 tersebut dapat

meningkat.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional Konsep

3.2.1. Variabel Penelitian

Secara umum variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu

variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas

terdiri atas dua variabel, sedangkan variabel terikat terdiri atas satu variabel.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Assisted

Individualization (TAI) sebagai variabel X1 dan media realistik sebagai variabel

X2. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh karena

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

37

adanya variabel bebas (X). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil

belajar matematika siswa kelas 4 di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga.

3.2.2. Definisi Operasional Konsep

Teams Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok kecil dengan ciri

khas bahwa siswa yang kuat atau pandai membantu siswa yang lemah atau kurang

pandai.

Media realistik yaitu media berupa alat peraga yang dapat disentuh, diamati

maupun dibayangkan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga

memudahkan siswa untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kegiatan pembelajaran. Yang dimaksud dengan realita yaitu hal-hal yang

nyata atau konkret yang dapat diamati atau dipahami peserta didik dengan cara

membayangkan, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan

tempat peserta didik berada baik lingkungan sekolah, keluarga maupun

masyarakat yang dapat dipahami peserta didik. Lingkungan dalam hal ini disebut

juga kehidupan sehari-hari.

Peningkatan hasil belajar matematika maksudnya adalah peningkatan hasil

yang dicapai siswa berupa nilai hasil dari evaluasi pada akhir kegiatan

pembelajaran. Peningkatan hasil belajar ini tetap berpedoman pada KKM yang

berlaku pada sekolah yang bersangkutan.

3.3. Desain Penelitian

”Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk

pertanyaan-pertanyaan penelitian” (Kerlinger dalam Sulistiyowati P.R, 2005: 55).

Desain yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Arikunto, dkk (2008) dalam pelaksanaan PTK terdapat empat

tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Seperti yang

digambarkan dalam gambar 3.1.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

38

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Iskandar (2012: 67)

Sesuai dengan rancangan awal, penelitian ini berjalan melalui beberapa

siklus. Siklus II dilaksanakan apabila siklus I belum tercapai sehingga mengulangi

atau melakukan perbaikan kegiatan pada siklus I, dan bila belum berhasil

dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Pada penelitian ini, rencana pelaksanaan

tindakan telah peneliti tetapkan sesuai dengan desain penelitian tersebut. Dalam

Penelitian ini, tiap siklus akan dilaksanakan dengan alur yang sama, akan tetapi

dengan materi yang berbeda sesuai dengan kondisi dan hasil pembelajaran pada

siklus sebelumnya.

3.3.1. Siklus I

Sebelum masuk pada bagian perencanaan, terlebih dahulu peneliti

melakukan diskusi dan berkonsultasi dengan guru kelas 4 untuk lebih

memperjelas permasalahan dan tindakan apa yang akan diberikan nantinya.

Adapun alur kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut

ini.

Perencanaan

Refleksi PelaksanaanSIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

?

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

39

3.3.1.1. Perencanaan

Perencanaan meliputi penetapan pokok bahasan matematika kelas 4 yang

telah dikonsultasikan dengan guru kelas 4, penetapan alokasi waktu

pelaksanaannya, dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan menggunakan media realistik

dengan pokok bahasan bangun ruang sederhana. Mempersiapkan media dan

sumber belajar berupa contoh bangun ruang sederhana seperti kubus, balok,

tabung, kerucut, dan bola, serta buku sumber sebagai penunjang kegiatan

pembelajaran. Mempersiapkan alat evaluasi berupa lembar evaluasi tertulis

beserta Lembar Kerja Siswa (LKS). Mempersiapkan lembar observasi untuk

mengamati aktivitas belajar siswa ketika kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung.

Rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media pembelajaran realistik. Dalam

model pembelajaran tersebut lebih ditekankan kepada kegiatan diskusi kelompok

kecil. Rencana penelitian terdiri dari siklus I dan Siklus II dengan dua kali

pertemuan pada tiap siklus. Secara umum, rincian dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan adalah seperti pada tabel 3.1 berikut.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

40

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I

StandarKompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun ruang

KompetesiDasar

8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

Indikator 8.1.1. Menyebutkan ciri khusus bangun ruang kubus, balok,tabung, kerucut, dan bola.

8.1.2. Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, tabung,kerucut, dan bola.

TujuanPembelajaran

Pertemuan I1. Menyebutkan lima macam bangun ruang sederhana.2. Menyebutkan tiga contoh benda yang menyerupai bangun

ruang kubus dan balok.3. Mengidentifikasi ciri khusus dari bangun ruang kubus dan

balok.4. Menemutunjukkan unsur-unsur yang dimiliki oleh bangun

ruang kubus dan balok.5. Menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang kubus dan

balok.6. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Pertemuan II1. Menyebutkan tiga contoh benda yang menyerupai bangun

ruang tabung, kerucut, dan bola.2. Mengidentifikasi ciri khusus dari bangun ruang tabung,

kerucut, dan bola.3. Menemutunjukkan unsur-unsur yang dimiliki oleh bangun

ruang tabung, kerucut, dan bola.4. Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang tabung, kerucut, dan bola.5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

3.3.1.2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dalam kegiatan

pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dalam perencanaan.

Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Dengan menggunakan media realistik. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan

rancangan yang dibuat pada bagian perencanaan, yaitu terdiri dari siklus I dan

siklus II dengan dua pertemuan pada tiap siklus. Secara umum rencana

pelaksanaan tindakan dan penelitian seperti pada tabel 3.2.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

41

Tabel 3.2

Rancangan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I Pertemuan Pertama

KegiatanPendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan saling mengucapkan salam, berdoabersama, dan melakukan presensi.

2. Mengecek kesiapan siswa.3. Melakukan apersepsi dan motivasi.4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi1. Memperkenalkan materi pembelajaran dengan menuliskan judul

di papan tulis.2. Menggali pengetahuan awal siswa.3. Membagi siswa dalam kelompok heterogen.4. Membagikan lembar kerja siswa dan media pembelajaran.5. Memberikan petunjuk tentang kegiatan diskusi kelompok.

Elaborasi1. Bertanya jawab tentang bangun ruang kubus dan balok.2. Siswa mengidentifikasi model bangun ruang kubus dan balok.3. Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil heterogen.4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara

singkat.5. Siswa bertanya jawab dengan bimbingan guru.

Konfirmasi1. Meluruskan konsep yang keliru.2. Membimbing siswa menarik simpulan akhir.3. Memberikan pujian dan motivasi serta label pada tiap

kelompok.

KegiatanPenutup

1. Menyampaikan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut.2. Menutup pelajaran

Demikian rancangan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan

pertama. Pada kegiatan tersebut belum dilakukan evaluasi atau tes kepada siswa.

Adapun tes atau evaluasi akan dilakukan pada siklus I pertemuan kedua yang

merupakan kegiatan lanjutan pertemuan pertama dan merupakan perbaikan pada

kegiatan pertemuan pertama. Untuk lebih jelasnya rencana siklus I pertemuan

kedua diuraikan pada tabel 3.3.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

42

Tabel 3.3

Rancangan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I Pertemuan Kedua

KegiatanPendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan saling mengucapkan salam, berdoabersama, dan melakukan presensi.

2. Mengecek kesiapan siswa.3. Melakukan apersepsi dan motivasi.4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi1. Memperkenalkan materi pembelajaran dengan menuliskan judul

di papan tulis.2. Mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari.3. Membagi siswa dalam kelompok heterogen.4. Membagikan lembar kerja siswa dan media pembelajaran.5. Memberikan petunjuk tentang kegiatan diskusi kelompok.

Elaborasi1. Bertanya jawab tentang bangun ruang tabung, kerucut, dan bola.2. Siswa mengidentifikasi model bangun ruang tabung, kerucut,

dan bola.3. Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil heterogen.4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara

singkat.5. Siswa bertanya jawab dengan bimbingan guru.

Konfirmasi1. Meluruskan konsep yang keliru.2. Membimbing siswa menarik simpulan akhir.3. Memberikan pujian dan motivasi serta label pada tiap

kelompok.

KegiatanPenutup

1. Menyampaikan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut.2. Membagikan soal evaluasi dan mengawasi siswa dalam

mengerjakan soal-soal evaluasi.3. Menutup pelajaran.

3.3.1.3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengamati proses

kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan tersebut dilakukan oleh guru kelas 4

selaku kolabor bersama dengan rekan sejawat peneliti selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati yaitu proses pembelajaran,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

43

aktivitas peneliti yang bertindak sebagai guru, dan aktivitas siswa selaku subjek

dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

3.3.1.4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan guru kelas

serta rekan sejawat peneliti yang bertindak selaku observer. Pada tahap ini peneliti

melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas 4

dan rekan sejawat peneliti. Selain itu, hal yang menjadi bahan refleksi utamanya

adalah hasil tes atau evaluasi pada siklus I. Pada tahap refleksi diharapkan dapat

diketahui kekurangan-kekurangan pada siklus I sehingga akan menjadi referensi

untuk melaksanakan tindakan dan perbaikan pada siklus II.

3.3.2. Siklus II

Kegiatan siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan pada siklus I.

siklus II juga merupakan tindak lanjut untuk dapat menyelesaikan pokok bahasan

yang telah direncanakan. Akan tetapi, sesuai dengan model Penelitian Tindakan

Kelas yang diungkapkan oleh Arikunto, dkk, maka kegiatan pada siklus II

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

3.3.2.1. Perencanaan

Perencaan pada siklus II dilakukan oleh peneliti yang juga bertindak selaku

pengajar dengan berkonsultasi dengan guru kelas dan rekan sejawat peneliti.

Perencanaan pada siklus II juga memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. jadi,

indikator dan tujuan pembelajaran yang belum tercapai pada siklus I diulangi pada

siklus II.

Secara umum, Perencanaan pada siklus II meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan

menggunakan media realistik dengan pokok bahasan jaring-jaring bangun ruang

sederhana kubus dan balok. Mempersiapkan media dan sumber belajar berupa

contoh bangun ruang sederhana kubus, balok, puzzle, serta buku sumber sebagai

penunjang kegiatan pembelajaran. Mempersiapkan alat evaluasi berupa lembar

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

44

evaluasi tertulis beserta Lembar Kerja Siswa (LKS). Mempersiapkan lembar

observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung.

Rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media pembelajaran realistik. Dalam

model pembelajaran tersebut lebih ditekankan kepada kegiatan diskusi kelompok

kecil. Rencana penelitian pada Siklus II terdiri atas dua kali pertemuan. Secara

umum, rincian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan adalah seperti pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II

StandarKompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun ruang

KompetesiDasar

8.2. Menentukan jaring-jaring balok dan kubus

Indikator 8.2.1. Menyebutkan dan menggambar bangun sesuai sifat-sifatbangun ruang yang diberikan.

8.2.2. Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring kubusTujuan

PembelajaranPertemuan I1. Menjelaskan pengertian dari jaring-jaring secara umum.2. Menemutunjukkan jaring-jaring kubus dari benda nyata.3. Mengidentifikasi berbagai bentuk jaring-jaring dari kubus.4. Membuat jaring-jaring kubus.5. Menggambar jaring-jaring kubus.6. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Pertemuan II1. Menemutunjukkan jaring-jaring balok dari benda nyata.2. Mengidentifikasi berbagai bentuk jaring-jaring balok.3. Membuat jaring-jaring balok.4. Menggambar jaring-jaring balok.5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

3.3.2.2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II merupakan tindak lanjut

dari kegiatan pada siklus I. Oleh karena itu kegiatan ini memperhatikan hasil

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

45

refleksi pada siklus I. Akan tetapi secara umum pada tahap ini peneliti

melaksanakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang

telah dibuat dalam perencanaan. Kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media realistik.

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rancangan yang dibuat pada bagian

perencanaan, yaitu terdiri dari dau kali pertemuan. Secara umum rencana

pelaksanaan tindakan dan penelitian seperti pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5

Rancangan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Pertemuan Pertama

KegiatanPendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan saling mengucapkan salam, berdoabersama, dan melakukan presensi.

2. Mengecek kesiapan siswa.3. Melakukan apersepsi dan motivasi.4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi1. Memperkenalkan materi pembelajaran dengan menuliskan judul

di papan tulis.2. Mengingatkan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari.3. Membagi siswa dalam kelompok heterogen dan berbeda dengan

kelompok pada siklus I.4. Membagikan lembar kerja siswa dan media pembelajaran.5. Memberikan petunjuk tentang kegiatan diskusi kelompok.

Elaborasi1. Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil heterogen.2. Siswa menemutunjukkan jaring-jaring kubus.3. Siswa membuat dan menggambar jaring-jaring kubus.4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara

singkat.5. Siswa bertanya jawab dengan bimbingan guru.

Konfirmasi4. Meluruskan konsep yang keliru.5. Membimbing siswa menarik simpulan akhir.6. Memberikan pujian dan motivasi serta label pada tiap

kelompok.

KegiatanPenutup

3. Menyampaikan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut.4. Menutup pelajaran

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

46

Demikian rancangan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan

pertama. Pada kegiatan tersebut belum dilakukan evaluasi atau tes kepada siswa.

Adapun tes atau evaluasi akan dilakukan pertemuan kedua yang merupakan

kegiatan lanjutan pertemuan pertama dan merupakan perbaikan kegiatan pertama.

Untuk lebih jelasnya rencana siklus II pertemuan kedua diuraikan pada tabel 3.6

berikut.

Tabel 3.6

Rancangan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Pertemuan Kedua

KegiatanPendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan saling mengucapkan salam, berdoabersama, dan melakukan presensi.

2. Mengecek kesiapan siswa.3. Melakukan apersepsi dan motivasi.4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi1. Memperkenalkan materi pembelajaran dengan menuliskan judul

di papan tulis.2. Mengingatkan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari.3. Membagi siswa dalam kelompok heterogen.4. Membagikan lembar kerja siswa dan media pembelajaran.5. Memberikan petunjuk tentang kegiatan diskusi kelompok.

Elaborasi1. Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil heterogen.2. Siswa menemutunjukkan jaring-jaring balok.3. Siswa membuat dan menggambar jaring-jaring balok.4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara

singkat.5. Siswa bertanya jawab dengan bimbingan guru.

Konfirmasi1. Meluruskan konsep yang keliru.2. Membimbing siswa menarik simpulan akhir.3. Memberikan pujian dan motivasi serta label pada tiap

kelompok.

KegiatanPenutup

1. Menyampaikan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut.2. Membagikan soal evaluasi dan mengawasi siswa dalam

mengerjakan soal evaluasi.3. Menutup pelajaran.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

47

3.3.2.3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengamati proses

kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan tersebut dilakukan oleh guru kelas 4

selaku kolabor bersama dengan rekan sejawat peneliti selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati yaitu proses pembelajaran,

aktivitas peneliti yang bertindak sebagai guru, dan aktivitas siswa selaku subjek

dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Jadi, kegiatan pengamatan pada siklus II

sama persis dengan kegiatan pada siklus I.

3.3.2.4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan guru kelas

serta rekan sejawat peneliti yang bertindak selaku observer. Pada tahap ini peneliti

melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas 4

dan rekan sejawat peneliti. Selain itu, hal yang menjadi bahan refleksi utamanya

adalah hasil tes atau evaluasi pada siklus I. Pada tahap refleksi diharapkan dapat

diketahui kekurangan-kekurangan pada siklus II sehingga akan menjadi referensi

apakah kegiatan pada siklus II sudah berhasil atau harus ada tindakan pada siklus

berikutnya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk merekam atau

mengumpulkan data yang berupa aktivitas siswa dan guru beserta hasil belajar

siswa berupa nilai evaluasi pada tiap siklus. Berikut adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan.

3.4.1. Tes Hasil Belajar

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes). Guru

memberikan tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur tingkat

keberhasilan siswa belajar tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana dan jaring-

jaring bangun ruang. Tes hasil belajar diselenggarakan setelah pembelajaran

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

48

selesai pada tiap siklus. Alat pengumpulan data berupa instrumen soal yang

berjumlah 15 butir soal pada tiap siklus, jadi jumlah keseluruhan soal ada 30 butir

soal. Intrumen soal berbentuk pilihan ganda dengan opsi empat pilihan (a, b, c, d).

Tabel 3.7 memuat tentang kisi-kisi soal yang akan digunakan.

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Soal Evaluasi (Post Test)

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal8.1. Menentukan sifat-sifat

bangun ruangsederhana

8.1.1. Menyebutkan ciri khususbangun ruang kubus, balok,tabung, kerucut, dan bola.

1, 2, 3, 7, 9,10,11

8.1.2. Menjelaskan sifat-sifat bangunruang kubus, balok, tabung,kerucut, dan bola.

4, 5, 6, 8, 12,13, 14, 15

8.2. Menentukan jaring-jaring balok dankubus

8.2.1. Menyebutkan danmenggambar bangun sesuaisifat-sifat bangun ruang yangdiberikan.

1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8

8.2.2. Menggambar dan membuatberbagai jaring-jaring kubus

9, 10, 11, 12,13, 14, 15

3.4.2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran beralangsung.

Observasi dilakukan oleh guru kelas 4 bersama dengan rekan sejawat peneliti.

Pada tahap ini, guru kelas 4 sebagai observer melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar

instrumen observasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat

terhadap pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya

terhadap hasil belajar siswa. Instrumen observasi yang digunakan adalah

instrumen yang telah dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat

mengamati aktivitas peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa yang

bertindak sebagai subjek pembelajar. Kisi-kisi intrumen observasi yang digunakan

seperti pada tabel 3.8.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

49

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Yang Diamati Nomor ItemI Pra pembelajaran 1, 2II Membuka pembelajaran 3, 4III Kegiatan inti pembelajaran

A.Penguasaan materi pelajaran 5, 6, 7, 8B. Pendekatan/ strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15C. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar 16, 17, 18, 19D.Pembelajaran yang menantang dan memacu

keterlibatan siswa20, 21, 22, 23,

24, 25E. Penilaian proses dan hasil belajar 26, 27F. Penggunaan bahasa 28, 29, 30

IV Penutup 31, 32, 33

Selain mengamati dan merekam aktivitas dari guru, kegiatan pengamatan

atau observasi juga dilakukan untuk mengamati dan merekam aktivitas belajar

siswa. Kisi-kisi instrument observasi untuk mengamati aktivitas siswa seperti

pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek Yang Diamati Nomor ItemI Pra pembelajaran 1, 2II Kegiatan Awal 3, 4III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran 5, 6, 7, 8B. Pendekatan/ strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12,

13, 14C. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar 15, 16, 17D. Penilaian proses dan hasil belajar 18, 19E. Penggunaan bahasa 20, 21

IV Penutup 22, 23, 24

Penilaian aktivitas guru dan siswa pada lembar observasi akan

menggunakan skor 1 bila item dilakukan kurang dari 10%, skor 2 bila dilakukan

11% - 40%, skor 3 bila dilakukan 41% - 70%, dan skor 4 bila dilakukan ≥ 71%.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

50

Dengan kriteria tersebut maka untuk menentukan nilainya dapat dilakukan dengan

membuat interval penilaian seperti tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Skor Kualifikasi Keterangan1 100 – 132 A Sangat Baik2 67 – 99 B Baik3 32 – 66 C Cukup4 ≤ 31 D Kurang

Intrumen penilaian aktivitas guru menggunakan 33 item, sedangkan

intrumen penilaian aktivitas siswa menggunakan 24 item dengan cara penskoran

yang sama. Adapun interval dan kriteria penilaian aktivitas siswa seperti pada

tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No Skor Kualifikasi Keterangan1 73 – 96 A Sangat Baik2 47 – 72 B Baik3 23 – 48 C Cukup4 ≤ 24 D Kurang

Aktivitas guru dan siswa diamati dan dinilai oleh guru kelas 4 selaku

kolabor merangkap observer dan rekan sejawat peneliti.

3.4.3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian

dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil

kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumentasi tidak sekedar

mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

51

tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil

analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang diberikan pada

setiap akhir siklus. Hal ini diperlukan untuk memudahkan peneliti ketika

membuat perbandingan dari tiap tindakan dan memudahkan dalam penyusunan

laporan.

3.5. Analisis atau Interpretasi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif

kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh

akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif

kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang

diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media realistik yang dilakukan oleh

peneliti sebagai guru. Sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari

hasil tes belajar siswa.

Untuk analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi

awal, nilai tes siklus 1 dan nilai tes siklus II, penelitian ini menggunakana rumus

berikut.

P = x100%

Keterangan:

P = Presentase

n = Jumlah frekuensi yang muncul

N = Jumlah total siswa

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut akan diperoleh

persentase peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus.

3.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (dalam Taniredja dan Mustafidah 2012: 42):

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

52

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidanatau kesahihan suatu isntrumen....Secara mendasar, validitas adalahkeadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutanmampu mengkur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid atausah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya intrumen yang kurang validberarti memiliki validitas rendah.

Sedangkan Sudjana (dalam Taniredja dan Mustafidah 2012: 43) memberikan

definisi bahwa ”reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat

tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapan pun alat penilaian

tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama”.

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) dari hal yang akan diukur. ”Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur....Instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama” (Sugiyono 2010: 348). Teknik yang

digunakan untuk menguji tingkat kevalidan instrumen menggunakan teknik

corrected item to total score correlation yang dinotasikan dengan (r), yang

mengatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki

koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,05. Adapun rumusnya adalah

sebagai berikut:= ⅀ − (⅀ )(⅀ )√( ⅀ − (⅀ )2 ⅀ − (⅀ )2)2Keterangan:

rit = koefisien korelasi antara dua variabel

i = skor setiap item

t = skor total

(⅀ ) = kuadrat jumlah skor item⅀ = jumlah kuadrat skor item⅀ = jumlah kuadrat skor total

(⅀ ) = kuadrat jumlah skor total

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

53

Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman

nilai koefisien korelasi seperti pada tabel 3.12.

Tabel 3. 12Koefisien Validitas

No Kategori Koefisien Keterangan1 0.00 – 0.20 Tidak ada validitas2 0.21 – 0.40 Validitas rendah3 0.41 – 0.60 Validitas sedang4 0.61 – 0.80 Validitas tinggi5 0.81 – 1.00 Validitas sempurna

Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan

teknik Reliability Coefficient Alpha menggunakan program SPSS 16.0 for

windows. Menurut George dan Mallery (dalam Jasminah, 2010: 31), kategori

koefisien reliabilitas instrumen adalah seperti pada tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Koefisien Reliabilitas

No Kategori koefisien reliabilitas Keterangan1 α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima2 0,7 < α ≤ 0,8 Dapat diterima3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

Untuk mengukur reliabilitas dengan Coeffiecient Alpha, menggunakan

rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

= − 1 1 − ∑Keterangan

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal∑ = jumlah variansi butir

= variansi total

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

54

Untuk melihat validitas intrumen yang digunakan, maka data hasil uji

validitas pada siklus I disajikan pada tabel 3.14.

Tabel 3.14

Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

VAR00001 9.45 30.831 .699 .886

VAR00002 9.55 30.450 .771 .884

VAR00003 9.45 30.831 .699 .886

VAR00004 9.50 30.929 .671 .887

VAR00005 9.50 30.929 .678 .887

VAR00006 9.55 33.117 .285 .898

VAR00007 9.45 34.641 .225 .905

VAR00008 9.45 33.117 .285 .898

VAR00009 9.45 30.831 .699 .886

VAR00010 9.55 33.784 .170 .901

VAR00011 9.55 34.450 .056 .904

VAR00012 9.55 30.450 .771 .884

VAR00013 9.50 30.929 .678 .887

VAR00014 9.45 30.831 .699 .886

VAR00015 9.55 30.450 .771 .884

VAR00016 9.50 34.643 .024 .905

VAR00017 9.55 33.117 .285 .898

VAR00018 9.50 30.643 .731 .885

VAR00019 9.41 30.634 .747 .885

VAR00020 9.55 30.450 .741 .884

Dari uji validitas yang dilakukan untuk intrumen siklus I, diujikan 20 butir

soal yang dinyatakan valid sebanyak 17 butir soal. Dari 17 butir soal tersebut

maka diambil 15 butir soal untuk evaluasi pada siklus I.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

55

Tabel 3.15

Hasil Uji Validitas Intrumen Siklus II

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

VAR00001 9.50 28.262 .685 .871

VAR00002 9.59 27.777 .782 .868

VAR00003 9.50 28.262 .685 .871

VAR00004 9.64 28.909 .568 .875

VAR00005 9.55 28.260 .163 .872

VAR00006 9.59 30.539 .455 .885

VAR00007 9.50 34.357 -.399 .904

VAR00008 9.50 30.357 .288 .884

VAR00009 9.50 28.262 .685 .871

VAR00010 9.50 30.167 .323 .883

VAR00011 9.50 31.786 .033 .892

VAR00012 9.59 27.777 .782 .868

VAR00013 9.55 28.260 .683 .872

VAR00014 9.45 27.974 .753 .869

VAR00015 9.59 27.777 .782 .868

VAR00016 9.50 32.167 -.033 .894

VAR00017 9.59 30.539 .255 .885

VAR00018 9.55 28.069 .020 .870

VAR00019 9.59 28.158 .706 .871

VAR00020 9.59 27.777 .782 .868

Selanjutnya uji validitas yang dilakukan untuk soal yang akan digunakan

pada siklus II diujikan sebanyak 20 butir soal lagi dan dinyatakan valid sebanyak

15 butir soal. Selanjutnya 15 butir soal tersebut yang akan digunakan pada

evaluasi hasil belajar siklus II.

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel

sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,

konsisten, dan lain sebagainya. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil

belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach.

Untuk menghitung reliabilitas, digunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar

(2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

56

yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan

koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin

tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi tingkat

reliabilitasnya.

Langkah pengujian reliabilitas yaitu setelah dilakukan uji validitas, maka

instrumen (soal) yang dinyatakan tidak valid dibuang, selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas instrument yang dinyatakan valid dengan bantuan SPSS 16.0 for

windows. Hasil uji reliabilitas untuk soal yang telah dinyatakan valid dapat dilihat

pada tabel 3.15 berikut.

Tabel 3. 16Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.896 20

Berdasarkan koefisien reliabilitas pada tabel 3.12, maka hasil uji reliabilitas

pada tabel 3.15 dapat dinyatakan hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus I

adalah 0,896. Dapat dikatakan reliabilitas instrumen berada pada kategori

reliabilitas bagus.

Tabel 3.17

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.883 20

Tabel 3.16 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas instrumen siklus II

adalah 0,883. Berdasarkan ketentuan koefisien reliabilitas pada tabel 3.12, maka

reliabilitas isntrumen yang diuji berada pada kategori reliabilitas bagus.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

57

3.7. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2007: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu

sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus

mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

P = BJSKeterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.18

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

No Koefisien P Keterangan1 0,00 – 0,30 Soal Sukar2 0,31 – 0,70 Soal Sedang3 0,71 – 1,00 Soal Mudah

Tabel 3.18 adalah tabel kriteria tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran

suatu instrument dapat dicari dengan menggunakan rumus, dan kemudian hasilnya

dicocokkan dengan tabel 3.18. Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal pada

siklus I dapat dilihat pada tabel 3.19 berikut.

Tabel 3.19Indeks Kesukaran Soal siklus I

Nomor Soal Tingkat Kesukaran Jumlah1,4,5,8,9,12,16 Mudah 7

2,3,10,11,14,15,17,18 Sedang 86,7,13,19,20 Sukar 5

Jumlah 20

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

58

Dari tabel 3.19 dapat diketahui tingkat kesukaran dari instrumen atau soal

yang digunakan pada siklus I, yaitu 7 buah soal termasuk kategori mudah, 8 buah

soal termasuk kategori sedang, dan 5 buah soal termasuk kategori sukar.

Tabel 3.20Indeks Kesukaran Soal Siklus II

Nomor Soal Tingkat Kesukaran Jumlah1, 2,3,8,11, Mudah 5

4,7,10,12,14,15,16,19,20 Sedang 95,6,9,13,17,18 Sukar 6

Jumlah 20

3.8. Range dan Interval Nilai

Untuk keperluan pengolahan data berupa nilai siswa dan untuk keperluan

visualisasi dari nilai evaluasi siswa, maka nilai siswa perlu dikelompokkan

dengan kategori tertentu. Range atau jangkauan dan interval nilai dapat ditentukan

dengan rumus tertentu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan rumus dari Sugiyono

(2011: 34-35) yang menggunakan rumus K=1+3,3 log n. Adapun rumus untuk

menentukan Range, banyak kategori dan interval adalah sebagai berikut:

Range/ Jangkauan = skort tertinggi – skor terendah

Banyak kategori/ kelas = 1 + 3,3 log n

Interval =

Dalam menentukan interval nilai peneliti menggunakan rumus untuk

memudahkan mengatur jarak interval nilai sesuai dengan nilai yang di peroleh

siswa. Adapun cara untuk menentukan interval tersebut dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Siswa (n) = 38

Log 38 = 1,58

K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 x log 38

K = 1 + 3,3 x 1,58

K = 6,794 dibulatkan menjadi 7

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8406/3/T1_292011613_BAB III... · pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja kelompok

59

3.9. Indikator Kinerja

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa

setelah proses pembelajaran pada setiap siklusnya, maka dilakukan dengan cara

memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap akhir siklus. Analisis ini

menggunakan statistik sederhana.

Untuk menilai ulangan atau tes formatif maka peneliti melakukan

penjumlahan terhadap hasil tes siswa setelah itu dibagi dengan jumlah siswa

sehingga memperoleh rata-rata tes formatif. Untuk menghitung rata-rata kelas

setiap siklus dapat dilakukan dengan rumus sederhana berikut ini.×= ∑×Ν

Keterangan:

x = rata-rata kelas

Σ x = jumlah nilai seluruh siswa

N = jumlah siswa

Ada dua kategori dalam ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

klasikal. Untuk KKM pada mata pelajaran matematika disesuaikan dengan

ketentuan sekolah . Untuk ketuntasan klasikal kelas dikatakan tuntas ketika 85%

siswa telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

matematika yang ada di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 Salatiga seperti pada tabel

3.17 berikut.

Tabel 3.21Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Mata Pelajaran Matematika

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi≥63 Tuntas<63 Tidak tuntas