BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III...

54
61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode yaitu Penelitian Tindakan Kelas atau sering kita sebut PTK. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam sebuah kelas untuk memecahkan masalah yang sering terjadi di dalam kelas atau kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan ditemukan pada saat observasi lapangan agar proses pembelajarannya menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari yang sebelumnya. Penelitian tindakan kelas sebagaimana yang telah dipaparkan oleh (Suyadi, 2012. Hlm 18).PTK secara lebih sistematis bagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama. Lebih lanjut dipaparkan oleh Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan Ermalinda, 2014, hlm. 7) dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa PTK adalah Tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui peningkatan suatu perencanaan yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu pada kelompok peserta didik dimana kegiatan yang dilakukan adalah di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan dari metode penelitian yang lain, Burns dalam

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode yaitu

Penelitian Tindakan Kelas atau sering kita sebut PTK. PTK adalah penelitian

yang dilakukan oleh guru di dalam sebuah kelas untuk memecahkan masalah

yang sering terjadi di dalam kelas atau kesulitan-kesulitan yang dialami oleh

siswa dan ditemukan pada saat observasi lapangan agar proses

pembelajarannya menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dari yang sebelumnya.

Penelitian tindakan kelas sebagaimana yang telah dipaparkan oleh

(Suyadi, 2012. Hlm 18).PTK secara lebih sistematis bagi menjadi tiga

kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan

mengamati suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu

dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan

tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang

dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dan

kelas adalah tempat di mana sekelompok peserta didik menerima

pelajaran dari guru yang sama.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan

Ermalinda, 2014, hlm. 7) dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada pengertian

ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, kelas adalah

sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang

sama dari guru yang sama juga.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa PTK

adalah Tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui peningkatan

suatu perencanaan yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan

suatu tujuan tertentu pada kelompok peserta didik dimana kegiatan yang

dilakukan adalah di dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti memiliki karakteristik

atau ciri-ciri yang membedakan dari metode penelitian yang lain, Burns dalam

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

62

Dadang Iskandar dan Narsim (2014, hlm. 05) menyebutkan bahwa penelitian

tindakan memiliki empat karakteristik yaitu:

(a) kontekstual, skala kecil dan lokal yakni mengidentifikasi dan menyelidiki

masalah dalam situasi tertentu; (b) evaluasi dan refleksi bertujuan untuk

membawa perubahan dan perbaikan praktik; (c) partisipatif untuk

penyelidikan kolaboratif tim rekan, praktisi dan peneliti; (d) perubahan

dalam praktik didasarkan pada pengumpulan informasi atau data

pendukung perubahan.

Lebih lanjut dikemukakan oleh Mulyasa (2009, hlm. 89-90) secara

umum tujuan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah:

1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta

kualitas pembelajaran.

2. Meningkatkan layanan profesional dan konteks pembelajaran

khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan

prima.

3. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam

melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat

waktu dan sasarannya.

4. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian

secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan

sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.

Jadi tujuan secara umum PTK yaitu untuk memperbaiki kulitas dan

kondisi belajar mengajar dikelas. Selain itu PTK juga bertujuan untuk untuk

memberikan kesempatan bagi guru untuk berimprovisasi dala melakukan

tindakan dalam pembelajaran secara terencana dan tepat sasarannya.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif, karena pada pelaksanaan

penelitian yang akan dilakukan peneliti akan melakukan kegiatan observasi

langsung untuk mendapatkan data yang otentik berdasarkan sikap yang

dimunculkan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dari

kegiatan pembelajaran.

Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil belajar

peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran, umumnya data kuantitatif

berupa angka-angka hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2015,

hlm. 08) yang menyatakan bahwa “pendekatan kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

63

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Data kualitatif merupakan data yang didapatkan dengan kegiatan

mengamati yang dilakukan peneliti (observasi) dan melihat langsung sikap

yang dimunculkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran seperti

pernyataan Sugiyono (2015, hlm. 09) yang menyatakan definisi pendekatan

kualitatif sebagai berikut:

“ Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi”.

Aktivitas yang difokuskan dalam penelitian ini, yaitu dalam tindakan-

tindakan tertentu yang diupayakan untuk meningkatkan peduli, santun,

pemahaman, keterampilan komunikasi pada subtema kebersamaan dalam

keberagaman. Penelitian ini disusun atas dasar kekurangan keberhasilan guru

dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Diharapkan aktivitas ini

dapat memberikan kesan yang baik bagi siswa, guru yang ada pada situasi

tersebut, baik peneliti yang hakikatnya melaksanakan penelitian ini.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini akan

dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

Desain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang akan

dilaksanakan peneliti adalah menggunakan desain penelitian Suharsimi

Arikunto. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan peneliti dalam tiga siklus

penelitian dengan mengikuti langkah-langkah model teori Suharsimi Arikunto

dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 23) menyatakan bahwa “satu

siklus penelitian tindakan kelas terdiri dari empat langkah yaitu: (1)

Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) refleksi”.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Kemmis dan Mc. Tanggart (Sosilo, 2009:

12) tahapan-tahapan penelitian “model spiral yang dimulai dengan

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, kemudian mengadakan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

64

perencanaan kembali”. Pelaksanaan dalam desain penelitian menikuti tahap-

tahap penelitian kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa

siklus.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa desain

penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan desain

Suharsimi Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 70) yang

dapat digambarkan dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Suharsimi Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 70)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

65

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti akan menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan dan dimana. Rekan yang dilibatkan dalam pengembangan

instrument dan tahap menyusun rancangan penelitian dipandang perlu, maka

dengan demikian peneliti harus menentukan titik focus peristiwa yang perlu

mendapatkan perlakuan khusus untuk diamati. Kegiatan yang dilakukan

sebelum melaksanakan tindakan yaitu:

Dipaparkan oleh Arikunto (2010, hlm 17) mengemukakan bahwa

perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan melalui

tindakannya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan

ini yakni:

a. Membuat skenario pembelajaran

b. Membuat lembaran observasi

c. Mendesain alat evaluasi

Perencanaan yang telah dipaparkan oleh Kunandar (2015, hlm. 3)

menyatakan bahwa “guru harus menyusun perencanaan sebelum

pelaksanaan pembelajaran di kelas”.perencanaan sebelum tahap pelaksanaan

berlangsung, tahap perencanaan meliputi penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan mempersiapkan apa yang dibutuhkan dalam kegiatan

penelitian.

Berdasarkan pendapat para ahli, yaitu dapat disimpulkan bahwa

penelitian juga harus direncanakan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Karena melalui tahapan perencanaan kita dapat mengetahui tahap

selanjutnya.

2. Tahap pelaksanaan (acting)

Pada tahap ini, rencana yang disusun pada tahap perencanaan

sebelumnya akan diuji cobakan dalam sebuah pembelajaran. Tahap ini

merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang menerapkan model

Inkuiri yang sudah disusun pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran

harus sesuai dengan rencana tang telah diusun sebelumnya. Hal ini

dilakukan untuk mengoptimalisasi strategi yang digunakan untuk mencapai

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

66

tujuan pembelajaran dan penelitian sehingga sesuai dengan yang

diharapkan.

Definisi model Inkuiri sebagaimana yang telah dipaparkan oleh

Bloud dan Feletti (dalam Rusman 2013, hlm. 230) mengemukakan bahwa

“pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan

dalam pendidikan”

Selanjutnya model Inkuiri juga dipaparkan oleh Khoirul Anam

(2015, hlm 70 mengemukakan “secara bahasa, Inkuiri berasal dari kata

inkuiri yang merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti:

penyelidikan/meminta keterangan; terjemahan bebas untuk konsep ini

adalah”siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri”.

Secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam

melaksanakan tindakan menurut Arikunto dalam Dadang Iskandar dan

Narsim (2015, hlm. 25) memaparkannya antara lain “

a. apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan,

b. apakah proses tindakan yang dilakukan pada siswa cukup lancar

c. bagaimanakah situasi proses tindakan,

d. apakah siswa-siswi melaksanakan dengan bersemangat

e. bagaimana hasil keseluruhan dari tindakan itu”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Inkuiri adalah model pembelajaran yang menggunakan

suatu permasalahan sebagai dasar dalam pembelajaran yang menuntut siswa

melakukan suatu percobaan didalam memecahkan suatu masalah dalam

pembelajarannya, mengajukan pertanyaan serta mencari jawaban sendiri dan

membandingkan temuan siswa satu dengan siswa lainnya.

3. Tahap pengamatan (Observing)

Observasi merupakan salah satu alat pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian. Melalui observasi dapat diketahui seberapa

jauh kegiatan pembelajaran membaik dalam melihat kinerja guru dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta mengumpulkan data

dan merekam data yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

67

Pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui

kegiatan yang berlangsung selama penelitian. Arikunto dalam Dadang

Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 25) mengemukakan bahwa “pengamatan

adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan”.

Seperti yang dikemukakan oleh M. Subana dan Sudrajat (2011, hlm.

143) menyatakan bahwa “observasi yang dilakukan disini adalah observasi

langsung atau pengamatan langsung yaitu cara pengumpulan data

berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara

langsung tanpa melalui alat bantu yang terstandar”.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa

observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan

bertujuan untuk mengamati aktivitas peserta didik serta kinerja guru dalam

proses pembelajaran apakah perencanaan berjalan sesuai dengan harapan.

4. Tahap Refleksi (reflecting)

Melalui pedoman pengamatan dan instrument pengumpulan data

yang telah dipersiapkan sebelumnya, maka diperoleh data dan informasi

yang selanjutnya direfleksikan untuk diadakannya penyempurnaan-

penyempurnaan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

melakukan tindak lanjut yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

Pada penelitian ini rencana dilakukan dengan secara bertahap, peneliti

melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Dari tiap siklus

peneliti melakukan tahap-tahap yaitu perencanaan siklus, pelaksanaan

siklus, observasi pelaksanaan siklus, dan refleksi. Sebagaimana yang telah

dipaparkan oleh Mansur Muslich (2009 hlm. 92) yang dimaksud dengan

refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan dengan

perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada diri siswa, suasana

kelas,maupun pada diri guru.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Arikunto (2010, hlm 80) refleksi

adalah mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,

berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna

menyempurnakan tindakan untuk mengkaji apa yang telah berhasil atau

belum berhasil dituntaskan dengan perbaikan yang telah dilakukan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

68

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa tahap

refleksi merupakan tahap pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan

dalam mencapai tujuan pelaksanaan tindakan. Tahap refleksi dilakukan

dengan mengacu pada hasil observasi yang telah dianalisis selama proses

pembelajaran berlangsung dan setelah selesai pembelajaran. Hasil observasi

tersebut merupakan data hasil belajar peserta didik. Apabila hasil yang

dicapai pada siklus I belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah

ditentukan maka akan dicari alternatif pemecahan yang lain. Salah satunya

membuat perencanaan untuk tindakan selanjutnya.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik di kelas IV

SDN Bhakti Winaya yang berjumlah 27 orang dimana terdiri dari 14 orang

peserta didik laki-laki dan 13 orang peserta didik perempuan. Peneliti

melakukan PTK di kelas IV ini salah satunya dikarenakan guru biasanya

menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu peneliti akan

menggunakan model pembelajaran Inkuiri untuk membantu meningkatkan

hasil belajar berupa aspek sikap peduli, santun, pemahaman dan

keterampilan peserta didik pada subtema kebersamaan dalam keberagaman.

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelas IV-C SDN Bhakti Winaya Bandung

Nomor N A M A S I S W A L P

Urt.

1 Ajhar Ryanto 1

2 Aji Prasetyo 1

3 Amelia Reisha Julmianti 1

4 Daffa Fibril Dwi Putra 1

5 Eneng Yulia Anfaal R S 1

6 Fauzi Dzaki Adriansyah 1

7 Fikri Fajar Saputra 1

8 Friska Nuri Santika 1

9 Gilar Wirawan 1

10 Hendar 1

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

69

11 Keyla Aulia Rustandi

1

12 Luthfi Umar Batistuta 1

13 Mentari Anggraeni

1

14 Muhammad A’rizki 1

15 Muhammad Diaz Prasetya 1

16 Muhammad Yuky Farelsa 1

17 Rachel Aprilia Cantika Andrian 1

18 Rafi Xavier Lintang Firdous 1

19 Raihan Aditya Awalludin 1

20 Rizky Ramadhan 1

21 Saefulloh Abdussalam 1

22 Santika Tina Rahayu

1

23 Sintya Ramadani

1

24 Thiara Sani Ramadhani

1

25 Thisha Rahma Fauzziah

1

26 Livie Novia Rahayu

1

27 Shella Febriana 1

Jumlah 29

14 13

Sumber: Dokumen SDN Bhakti Winaya Bandung Tahun

Ajaran 2017/2018

2. Objek Penelitian

Objek penelitian tindakan kelas ini adalah Hasil belajar peserta didik

kelas IV SDN Bhakti Winaya , pada tema 1 Indahnya Kebersamaan

subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman. Alasan peneliti untuk

menetapkan kemudahan dalam memahami konsep dan hasil belajar sebagai

objek penelitian karena setelah peneliti melakukan observasi awal peneliti

menemukan peserta didik kelas IV SDN Bhakti Winaya yang sulit

konsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga

menyebabkan hasil belajar peserta didik pun menjadi kurang optimal.

3. Karakteristik Sekolah

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN)

Bhakti Winaya yang beralamat di jalan PasirJaya VI No.1 Kecamatan

Regol, Bandung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap

tahun ajaran 2017/2018. Peneliti memilih lokasi penelitian di SD ini karena

masih terdapat beberapa kekurangan dalam memilih dan menggunakan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

70

model pembelajaran, sehingga menyebabkan hasil beljar siswa menjadi

kurang baik. Hal ini terlihat saat peneliti melaksanakan PPL 2 di SD

tersebut. Sehingga hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian di SD ini.

a. Keadaan Sekolah

Keadaan SDN Bhakti Winaya saat ini termasuk terbilang cukup

dari segi bangunan sekolah dan juga fasilitas sekolah, tetapi di SDN

Bhakti Winaya ini Masih membutuhkan 2 ruang kelas dan wc karena wc

di SDN ini tidak sesuai dengan banyaknya jumlah siswa. SDN Bhakti

Winaya memiliki Akreditasi A ( sangat baik). SDN Bhakti winaya

memiliki 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 14

ruang kelas, 1 ruang uks, 1 mushola, 2 wc (yang terdiri dari 1 wc siswa

dan 1 wc guru) dan lapangan yang cukup luas. Peneliti memilih SDN

Bhakti Winaya ketika peneliti melakukan praktik pengalaman lapangan

(PPL) sebagai observasi awal dan peneliti menemukana beberapa

permasalahan yaitu hasil belajar siswa kurang memuaskan dan

penggunaan model pembelajaran di sekolah tersebut masih kurang

bervariatif. Sehingga peneliti tertarik mengambil objek penelitian di SDN

Bhakti Winaya tersebut.

Tabel 3.2

Sarana dan Prasarana

Jenis Jumlah Kondisi Katagori

Kerusakan Keterangan

Baik Rusak

Ruang Kepala

Sekolah 1 1

Ruang Guru 1 1

Ruang Kelas 17 17

Ruang Perpustakaan 1 1

Laboratorium IPA 1

Ruang Komputer 1 1

Ruang Serbaguna 1 1

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

71

WC Guru 1 1

WC Siswa 1 1

Sumber: Dokumen SDN Bhakti Winaya Bandung Tahun Ajaran 2017/2018

b. Keadaan Tenaga Pendidik (Guru)

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah guru dan tenaga

kependidikan di SDN Bhakti Winaya tahun ajaran 2017/2018 dengan

jumlah guru kelas ada 17 guru, guru mata pelajaran 7 guru, guru agama

2, guru bahasa inggris 2, guru olahraga 2 orang dan guru PLH 1 orang,

guru Tata usaha 2 orang dan 3 penjaga sekolah. Berdasarkan sumber dari

tata usaha SDN Bhakti Winaya dapat dilihat pada uraian tabel yang telah

dirancang berikut ini:

Tabel 3.3

Data Pendidik (Guru Kelas)

No Kelas Wali Kelas NIP

1 1 A Yati Karyati, S.Pd NIP. 1959080419982042002

2 1 B Eva Sofiawati Sundar, S.Pd NIP. 196901192008012002

3 1 C Seni Arisnawati, S.Pdi NUPTK.8952750600820060

4 2 A Aisah NIP. 196807162008012005

5 2 B Rika Kartika Sari, S.Sn NUPTK. 135376162300050

6 2 C Wiwin Nuraeni, S.Pd NUPTK. 586763634300082

7 3 A Iim Suminar, S.Pd NIP. 19581103977032001

8 3 B Siti Mulyati, S.Ip NUPTK. 7441761662210100

9 3 C Nurlaeli Hayati, S.Pd NIP. 195811101978032013

10 4 A Rahayati, S.Pd NIP. 1967080920080120003

11 4 B N. Mamah Komalawati, S.Pd NIP. 196602072008012003

12 4 C Fajar Apriyani, S.E NUPTK. 8744761661210012

13 5 A Rosmini Kuase, S.Pd NIP. 195708011977032006

14 5 B Edi Ruhiyat, S.Pd NIP. 196407172007011007

15 5 C Rina Fitriana, S.Pd NIP. 198705302009022001

16 6 A Engkos Sulaeman. S.S.Pd NIP. 196607122008012003

17 6 B Suryani, S.Pd NIP. 196201571982042008

Sumber: Dokumen SDN Bhakti Winaya Bandung Tahun Ajaran 2016/2017

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

72

c. Kondisi Peserta Didik

Kondisi peserta didik di SDN Bhakti Winaya pada tahun ajaran

2017/2018 memiliki jumlah peserta didik sebanyak 525 peserta didik.

Adapun setiap kelas dari kelas 1 sampai 6 terdiri dari 18 kelas yaitu kelas

1 abc, 2 abc, 3 abc, 4 abc, 5 abc dan 6 abc. Kondisi peserta didik pada

kelas IV yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu memiliki tingkat

kecerdasan yang heterogen dengan tingkat pemahaman konsep yang

berbeda-beda setiap peserta didiknya.

Tabel 3.4

Jumlah Siswa SDN Bhakti Winaya Bandung

Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Laki-Laki Perempuan

I 86 40 46

II 92 47 45

III 99 54 45

IV 89 43 46

V 93 43 50

VI 67 34 33

Jumlah 526 260 266

Sumber: Dokumen SDN Bhakti Winaya Bandung Tahun Ajaran

2017/2018

d. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun

ajaran 2017/2018 yang akan berlangsung pada minggu ke-4 bulan Juli

2017. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, siklus pertama sebanyak

2 pertemuan, siklus ke 2 sebanyak 2 pertemuan serta siklus ke 3 yang

akan memakan waktu selama satu minggu. Siklus ketiga ini merupakan

siklus kelanjutan dari kedua siklus sebelumnya. Diharapkan pada siklus

ketiga akan jauh meningkat dari kedua siklus sebelumnya. Siklus ketiga

merupakan bagian refleksi akhir dari proses yang sudah dilakukan pada

beberapa hari sebelumnya

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

73

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

N

o.

Rencana

Kegiatan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Persiapan

a. Pengajuan

judul

b. Penulisan

Proposal

c. Ujian

Proposal

d. Menyusun

Instrumen

Penelitian

2

Pelaksanaan

Siklus I

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Pengamatan

d. Refleksi

3

Pelaksanaan

Siklus II

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Pengamatan

d. Refleksi

4

Pelaksanaan

Siklus III

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Pengamatan

d. Refleksi

5 Pengelolaan

Hasil PTK

6 Penyusunan

Skripsi

7 Pengajuan

Sidang

8 Penggandaan

Skripsi

9 Ujian Sidang

Skripsi

10 Peletakkan

Laporan Akhir

Sumber: Andini Austi (2017, hlm 72)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

74

4. Variabel yang diteliti

Variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus kajian penelitian ini

terdiri dari tiga jenis variabel, antara lain:

a) Variabel Input yaitu variabel yang berkaitan dengan peserta didik, guru,

bahan ajar, sumber belajar, prosedur evaluasi dan lingkungan belajar.

Hal tersebut berkaitan dengan pendapat Sugiyono (2012, hlm.24)

menjelaskan bahwa: Variabel input yaitu variabel yang berkaitan dengan

siswa, guru, sarana pembelajaran, lingkungan belajar, bahan ajar,

prosedur evaluasi, dan sebagainya.

Sedangkan variabel input yang dipaparkan oleh Hermawan dkk.

(2007, hlm.36) merupakan “variabel yang memperngaruhi ata menjadi

sebab perubahannya dan timbulnya variabel terkait.

Berdasarkan paparan para ahli Variabel input pada penelitian ini

adalah siswa kelas IV dengan hasil belajar siswa kurang optimal

dikarenakan guru kurang menerapkan model yang tepat.

b) Variabel Proses dipaparkan oleh Sugiono (2012, hlm. 25) merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

dan timbulnya variabel independen. Variabel proses yaitu variabel yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang yaitu

penerapan model Inkuiri pada Subtema Kebersamaan dalam

Keberagaman Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bhakti Winaya Bandung.

Dipaparkan oleh Trianto dalam Catur Sugiarto (2014, hlm. 50).

Tahap pembelajaran menggunakan model Inkuiri uraiannya meliputi :

mengorientasi siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk

belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

mengeveluasi proses pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan para ahli Variabel proses pada penelitian

ini adalah Penggunaan model pembelajaran Inkuiri.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

75

c) Variabel Output dipaparkan oleh Sugiyono (2012, hlm 25) yaitu

variabel yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan setelah

penelitian dilakukan.

Sedangkan variabel output yang dipaparkan oleh Hermawan

dkk. (2007, hlm.37) merupakan “variabel yang dihasilkan atau ingin

dicapai oleh variabel input”

Variabel output yakni meningkatkan hasil belajar siswa

Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman di Kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Bhakti Winaya Bandung.

Bagan 3.2 Gambar Variabel penelitian

Sumber Andini Austi (2017, hlm. 75)

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengungkap atau menjaring fenomena,untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Pengumpulan data sebagiamana yang telah dipaparkan oleh

Arikunto (2010, hlm. 76) “Pengumpulan data adalah proses yang

dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring fenomena, lokasi

atau kondisi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian”.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Sugiyono (2011, hlm.68)

pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Variabel Input

Hasil belajar

peserta Didik

kurang optimal

dikarenakan guru

kurang

menerapkan

model yang tepat

Variabel Proses

Penggunaan

model

pembelajaran

Inkuiri

Variabel Output

Hasil belajar

Peserta Didik

baik aspek

kognitif, afektif

maupun

psikomotor pada

subtema

kebersamaan

dalam

keberagaman

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

76

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa

pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengungkap atau menjaring fenomena yang terjadi saat observasi , kondisi

penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

a. Jenis Data

Dalam penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi dua macam

yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif.

1) Data kualitatif

Analisis data kualitatif pada penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan tindakan

pembelajaran. Data kualitatif diperoleh dari hasil pengukur ketepatan

RPP, penilaian kinerja guru (peneliti), wawancara peneliti dengan

observer, angket peerta didik, dan catatan lapangan. Sebagaimana

yang telah dipaparkan oleh Arikunto (2008, hlm 131) data kualitatif

merupakan data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, (kognitif), pandangan

atau sikap siswa terhadap metode yang baru (afektif), aktivitas siswa

mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan

diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif.

dipaparkan oleh

Lebih lanjut dipaparkan oleh Zainal Aqib (2011, hlm.39).

data Kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang

diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai

siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran serta data kualitatif juga bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan

tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk

mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta

aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung .

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

77

Dari pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa data

kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka serta data

kualitatif juga bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil

belajar yang dicapai siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap

kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

2) Data kuantitatif

Data kuantitatif merupakan jenis data yang dapat diolah

dengan cara atau teknik statistic. Sebagaimana yang telah dipaparkan

oleh Supardi (2008, hlm 131) Data kuantitatif merupakan (nilai hasil

belajar siswa) yang dianalisis secara deskriptif. Statistik dapat

digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan

menjumlah, merata-rata mencari titik tengah, mencari presentase,

dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca dan diikuti alur

berfikirnya (grafik, table, chart).

Lebih lanjut dipaparkan oleh Sugiyono (2007 hlm 165)

analisis data kuantitatif adalah mengelompokkan data berdasarkan

data variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari variabel yang

diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah.

Dari pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa data

kuantitatif merupakan suatu data yang berbentuk dalam angka,

seperti data hasil penilaiaan RPP, penilaian pelaksanaan RPP,

observasi hasil belajar berupa instrument penilaian sikap, instrument

pemahaman,instrument keterampilan , penilaian lembar kerja peserta

didik dan lembar evalusi peserta didik. Data ini bersifat nyata atau

dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar

jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang

akan diteliti.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

78

b. Sumber Data

Sumber data berkaitan dengan keterangan data yang dibuat

berdasarkan data kualitatif atau data kuantitatif. Sebagaimana yang

telah dipaparkan oleh Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 52)

menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki dua sumber

data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif, sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa angka-angka yang diabil dari hasil

evaluasi setelah diadakan pembelajaran diolah dengan menggunakan

teknik deskriptif persentase. Nilai dianalisis berdasarkan pencapaian

siswa yakni nilai tertinggi, terendah, jumlah, rerata kelas, dan

ketuntasan.

2. Data kualitatif

Data kualitatif berisi kalimat penjelasan yang diambil dari

hasil observasi peneliti pada siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dan hasil pengamatan observer pada kegiatan

pembelajaran yang dilakukan peneliti dianalisis dengan deskripsi

persentase dan dikelompokan berdasarkan kategori.

Sumber data dalam penelitian ini sebagaimana yang telah

dipaparkan oleh Arikunto (2013, hlm 172) menyatakan bahwa yang

dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data

yang diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini dibagi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif:

1) Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam PTK ini bersumber dari hasil pengamatan

sumber dapat menggunakan instrument sebagai berikut:

(a) Lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran sumber dari

obsever yang mengacu pada 24 aspek yang diamati dengan skor

1-5 maksimalnya adalah 75.

(b) Lembar penilaian sikap sosial yang terdiri dari lembar sikap

peduli dan lembar sikap santun, yang sumber datanya berasal dari

siswa. Lembar penilaian sikap yang mengacu 6-8 aspek yang

akan dihitung dengan teknik penskoran yang sudah ditetapkan.

(c) Lembar penilaian pemahaman, sumber data dari siswa. Lembar

penilaian pemahaman yang mengacu 6-8 aspek yang akan

dihitung dengan teknik penskoran yang sudah ditetapkan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

79

(d) Lembar penilaian keterampilan, sumber dari siswa. Lembar

penilaian keterampilan yang mengacu 6-8 aspek yang akan

dihitung dengan teknik penskoran yang sudah ditetapkan

(e) Lembar penilaian hasil belajar. Sumber data dari penilaian ini

adalah siswa, observer, dan guru kelas IV. Observasi yang

dilakukan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

cara memberikan pretes dan postest dengan rentan skor 10-20 per

soal.

2) Data kualitatif

Data kualitatif dapat dijabarkan sebagai berikut:

(a) Pelaksanaan pembelajaran, yang dikategorikan berdasarkan hasil

akhirnya , Sangat Baik (SB), Baik(B), Cukup(C), dan Kurang (K).

(b) Lembar observasi penilaian sikap, pemahaman dan keterampilan

juga diperoleh data kualitatifnya dengan cara mengkategorikan

nilai ahir yang diperoleh.

(c) Angket wawancara guru dan angket siswa. Sumber data hasil

angket ini adalah guru kelas IV/observer dari siswa kelas IV SDN

Bhakti Winaya.

c. Teknik Pengumpulan Data

Pada peserta didik kelas IVC SDN Bhakti Winaya akan

dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1) Observasi

Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar

observasi mengajar guru dan lembar observasi aktivitas belajar

siswa. Perbedaan dari kedua lembar observasi ini dipusatkan pada

hal yang akan diobsever yang telah ditentukan. Tujuannya agar

mempermudah obsever pada saat observasi berlangsung. Obervasi

merupakan kegiatan pengamatan secara langsung terhadap subjek

penelitian. Kunandar (2009, hlm. 14) menyatakan bahwa “observasi

adalah kegiatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh

efek tindakan telah mencapai sasaran, dapat disimpulkan bahwa

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

80

observasi ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajran siswa

dan tindakan guru selama pelaksanaan pembelajaran”.

Lebih lanjut observasi dipaparkan oleh Mansur Muslich

(2009 hlm 58), observasi tindakan kelas berfungsi untuk

mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Observasi itu

berorientasi ke depan, tetapi juga memberikan dasar bagi refleksi

sekarang, lebih-lebih lagi ketika siklus terkait masih berlangsung.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan

observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan

dengan mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya.

2) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan

untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap pembelajaran

yang sudah dilaksanakan dengan penerapan model Inkuiri.

Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Arikunto (2006, hlm. 151)

angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan dan keterkaitan

siswa sebagai respon terhadap metode dan materi yang telah

diterapkan dalam proses pembelajaran. Tanggapan pada saat proses

pembelajaran, dan penilaian terhadap model pembelajaran.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Susilo (2011, hlm.62)

menyatakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan

data dengan kuisioner, yaitu:

(a) Jangan lupa melakukan uji coba instrument

(b) Hindari bentuk angket yang tidak menarik

(c) Hindari angket yang terlalu panjang

(d) Jangan menyatakn pertanyaan yang tidak perlu

(e) Gunakan butir-butir terstruktur dengan berbagai macam

kemungkinan alternatif jawaban

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

81

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan

angket adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan mengumpulkan data dengan cara

mengalir atau mengambil data dari catatan, dokumentasi, administrai

yang sesuai dengan masalah yang di teliti. Sebagaiamana yang telah

dipaparkan oleh Sugiyono (2009, hlm. 240) mengemukakan bahwa

“dokumentasi biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental seseorang”.

Dokumentasi juga dapat berupa dokumen tertulis yang dapat

dipergunakan untuk mendapatkan data penelitian. Nawawi dalam

Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 50) menyatakan bahwa

“studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga

buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah

penyelidikan.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan

dokumentasi dapat dilakukan dengan mengambil gambar (foto) pada

saat pelaksanaan penelitian yang dilakukan dari pertemuan awal

hingga pertemuan terakhir serta foto-foto yang mendukung kegiatan

pelaksanaan penelitian di dalam maupun luar lingkungan sekolah.

4) Tes

Tes merupakan alat pengumpulan informasi mengenai hasil

belajar yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Dengan

menggunakan tes guru dapat mengetahui sejauh mana peserta didik

dapat memahami materi yang telah diajarkan. Sebelum pembelajaran

dimulai, guru melakukan pre-test yang diberikan kepada peserta

didik untuk memngetahui pemahaman peserta didik terhadap materi

yang akan diajarkan, dan di akhir pembelajaran dilakukan post-test

untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman peserta

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

82

didik terhadap materi yang telah diajarkan yaitu tentang

Kebersamaan dalam Keberagaman .

Tes berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengukur

tingkat pengetahuan, dan keterampilan pada saat proses

pembelajaran. Kunandar (2009, hlm. 186) mengemukakan bahwa

“tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang

atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis didalam

dirinya”.

Lebih lanjut dikemukakan oleh Arikunto (2013, hlm.193)

menyatakan bahwa tes adalah serentetan pernyataan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.

Pretest merupakan suatu lembar soal untuk memperkuat

pemahaman peserta didik apakah mereka memahami terhadap

materi yang akan diajarkan dan diberikan pada saat sebelum

mulainya pembelajaran. Post test merupakan suatu lembaran soal

evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa apakah mereka sudah

paham terhadap materi yang telah diajarkan dan diberikan pada akhir

pembelajaran sebagai evaluasi.

Lembar Kerja Peserta Didik yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah berupa panduan yang disajikan melalui permasalahan

yang mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep yang

dipelajarinya. Fokus materi yang terbuat dalam LKPD adalah

tentang tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 2 Kebersamaan

dalam Keberagaman.

5) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

83

Wawancara dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan verbal. Hal ini

sebagaimana wawancara diajukan secara verbal kepada orang-orang

yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal

yang dipandang perlu. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh

James & Dean (Paizaluddin & Ermalinda, 2014, hlm. 130) adalah

sesuatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan

informasi disamping mendapat gamaran yang menyeluruh, juga akan

mendapat informasi yang penting.

Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan memberikan pertanyaan terhadap observer.

Arikunto (2006 hlm. 155) mengatakan bahwa “wawancara dalam

penelitian ini di gunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa

terhadap metode pelajaran yang diterapkan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yaitu dapat disimpulkan

bahwa Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

tindakan kelas ini kegiatan perolehan informasi untuk menggali

berbagai informasi penting berkaitan dengan proses pelaksanaan

pembelajaran di lingkungan kelas.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan, agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Berdasarkan definisi

tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil

penelitian. Instrumen juga diartikan sebagai alat bantu merupakan sarana

yang diwujudkan dalam benda, misalnya angket, pedoman wawancara,

lembar/panduan pengamatan soal tes dan lainnya (Trianto 2014, hlm. 54).

a. Instrumen Utama.

1) Instrumen Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Lembaran observasi digunakan untuk menganalisis

komponen RPP sebelum dan saat proses pembelajaran siswa serta

aktivitas pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

84

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, dengan sumber data

diperoleh dari penilain observer terhadap cara peneliti menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penilaian penyusunan

RPP yang terdiri dari 6 aspek atau indikator yang diamati yaitu

perumusan indikator pembelajaran, perumusan tujuan pembelejaran,

perumusan dan pengorganisasian materi ajar, penetapan

sumber/media pembelajaran, penilaian kegiatan pembelajaran,

penilaian proses pembelajaran, penialaian hasil belajar. Instrumen

pelaksanaan pembelajaran terlampir.

2) Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

Lembaran observasi digunakan untuk mengamati tindakan

guru sebelum dan saat proses pembelajaran siswa serta aktivitas pada

saat proses pembelajaran. Lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran, dengan sumber data diperoleh dari penilain observer

terhadap cara peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Penilaian pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari 15 aspek atau

indikator yang diamati yaitu: kegiatan pendahuluan, menyiapkan

fisik & psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran,

mengaitkan materi pembelajaran sekolah dengan pengalaman peserta

didik, menyampaikan kompetensi tujuan, dan renca kegiatan.

Kegiatan Inti, melakukan Fretest, materi pembelajaran sesuai

indikator materi, menyiapkan strategi pembelajaran yang mendidik,

menerapkan pembelajaran saintifik, menerapkan pembelajaran

eksporasi, elaborasi dan konfirmasi, memnafaatkan sumber/media

pembelajaran, melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran,

melibatkan peserta didik dalam proses pembelajran, menggunakan

bahasa yang benar dan tepat, berprilaku sopan dan santun. Kegiatan

Penutup, membuat kesimpulan dengan melibatkan peserta didik,

melakukan posttes, melakukan refleksi, memberi tugas sebagai

bentuk tindak lanjut,. Instrumen pelaksanaan pembelajaran terlampir

.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

85

3) Instrumen Penilaian Sikap Peduli

Lembar observasi aspek afektif atau penilaian sikap peduli terdapat

beberapa aspek yang di amati adalah: Menunjukkan perhatian

terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah. Ingin tahu dan

ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran,

perhatian kepada orang lain., Meminjamkan alat kepada teman yang

tidak membawa/memiliki. Dan tidak suka menyakiti orang lain.

Instrumen penilaian sikap peduli terlampir.

4) Instrumen Penilaian Sikap Santun

Lembar observasi aspek afektif atau penilaian sikap santun

aspek yang di amati antara lain: selalu berbicara yang tidak kasar,

menghormati orang yang lebih tua, selalu berpakaian rapi, selalu

mendengarkan orang yang sedang berbicara . Instrumen penilaian

sikap santun terlampir.

5) Pemahaman

Pada penilaian angket pemahaman memuat 8 pernyataan

yang di ajukan antara lain: dapat menyimpulkan materi pembelajaran

hari ini, dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dapat

mengerjakan tugas sendiri, dapat mengerjakan soal evaluasi

dengan baik, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan riang,

menyukai kegiatan pembelajaran hari ini, dapat menjelaskan kembali

materi yang telah dipelajari, dan dapat mengeluarkan pendapat saat

beriskusi. Intrumen penilaian angket pemahaman terlampir.

6) Keterampilan Berkomunikasi

Pada penilaian angket keterampilan berkomunikasi memuat 8

pernyataan yang di ajukan antara lain: dapat menyimpulkan

kesimpulan yang diperoleh, memberikan pendapat saat berdiskusi,

dapat merespon suatu pertanyaan atau persoalan dari siswa lain

dalam bentuk argument yang meyakinkan, dapat menjawab

pertanyaan dari guru, menyampaikan kesimpulan pembelajaran

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

86

dengan menggunakan bahasa sendiri, tidak memotong pembicaraan

orang lain dan dapat memberi masukan kepada temannya yang

kurang benar dalam memberikan pendapat. Intrumen penilaian

angket keterampilan berkomunikasi terlampir.

.

7) Instrumen Wawancara Observer

Angket wawancara guru, sumber data dari angket ini

diperoleh dari guru kelas IVC SDN Bhakti Winaya Bandung

(observer). Pada Instrumen wawancara Guru memuat pertanyaan

yang di ajukan antara lain: Model/ metode pembelajaran apakah

yang sering bapak/ibu gunakan ?, Apakah bapak/ibu mengalami

kendala pada saat kegiatan pembelajaran ?, Apakah bapak/ibu

mengenal pembelajaran Inkuiri?, Apakah bapak/ibu pernah model

menerapkan pembelajaran Inkuiri?, Apakah bapak/ibu mengalamai

kendala pada saat menerapkan pembelajaran Inkuiri?, Menurut

Ibu/Bapak, Apakah model Inkuiri cocok pada subtema Kebersamaan

dalam Keberagaman? Apa Alasannya ?, Bagaimana tanggapan

Ibu/Bapak mengenai penerapan model Inkuiri pada subtema

Kebersamaan dalam Keberagaman ? Apa Alasannya ?, Menurut

Ibu/Bapak adakah kemudahan yang didapat oleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran menggunakan model Inkuiri pada subtema

Kebersamaan dalam Keberagaman ? Apa Alasannya ?, Setelah

melihat peneliti menggunakan model Inkuiri apakah Ibu/Bapak akan

menerapkan model Inkuiri pembelajaran ?, Bagaimana kesan dan

pesan Ibu/Bapak setelah pembelajaran ini selesai ? untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik? Intrumen penilaian angket

keterampilan berkomunikasi terlampir.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kuantitatif pada penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh informasi mengenai pelaksanaan tindakan pembelajaran. Data

kualitatif diperoleh dari hasil pengukur ketepatan RPP, penilaian kinerja guru

(peneliti), wawancara peneliti dengan observer, angket peerta didik, dan

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

87

catatan lapangan. Data kualitatif yang terkumpul dianalisis untuk melihat

kelemahan-kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Analisis data kualitatif digunakan untuk melihat ada tidaknnya

peningkatan terhadap rasa peduli peserta didik dan hasil belajar peserta didik.

Data kuantitatif diperoleh dari aktivitas peserta didik selama pembelajaran dan

hasil tes belajar peserta didik secara individu. Dengan kata lain, analisis data

merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam kelancaran dan

keberhasilan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah pengolahan data yang

digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

a) Analisis data penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Rumus Penilaian RPP:

Sumber: Buku Penilaian PPL FKIP UNPAS Tahun Ajaran

................ 2016-2017 (hlm. 33)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dari hasil pengolahan dan

observasi penilaian. Hasil tersebut harus diklasifikasikan dengan

menggunakan tabel kriteria di bawah ini:

Tabel 3.6

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

88

Kriteria Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Skor Nilai

3,50 – 4,00 A

2,75 – 3,49 B

2,00 – 2,74 C

Kurang dari 2,00 D

Sumber: Panduan Praktik pengalaman Lapangan (2017, hlm. 29)

b) Analisis Data Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Rumus penilaian Aktivitas Guru:

Sumber: Buku Penilaian PPL FKIP UNPAS Tahun Ajaran

.................2016-2017 (hlm. 33)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dari hasil pengolahan dan

observasi penilaian. Hasil tersebut harus diklasifikasikan dengan

menggunakan tabel kriteria di bawah ini

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

89

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Skor Nilai

3,50 – 4,00 A

2,75 – 3,49 B

2,00 – 2,74 C

Kurang dari 2,00 D

Sumber: Panduan Praktik pengalaman Lapangan (2017, hlm. 29)

2. Data Kualitatif

a) Analisis Data Penilaian Observasi Sikap peduli Peserta Didik

Analisis Data ini diperoleh dari hasil angket percaya diri peserta didik

dalam setiap siklus penelitian, yaitu tiga siklus penelitian :

SS

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.66)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

90

Tabel 3.8

Klasifikasi Presentase Aspek Kognitif

KKM Panjang

Interval

Rentang Predikat

Sangat

Baik (A)

Baik (B) Cukup (C) Perlu

Bimbingan

(D)

75 25/3=8,3 92<A≤100 83<B≤92 75<B≤83 D<75

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.47)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

b) Analisis Data Penilaian Observasi Sikap Santun Peserta Didik

Analisis Data ini diperoleh dari hasil angket santun peserta didik dalam

setiap siklus penelitian, yaitu tiga siklus penelitian :

SS

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.66)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

91

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

Tabel 3.9

Klasifikasi Presentase Aspek Afektif

KKM Panjang

Interval

Rentang Predikat

Sangat

Baik (A)

Baik (B) Cukup (C) Perlu

Bimbingan

(D)

75 25/3=8,3 92<A≤100 83<B≤92 75<B≤83 D<75

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.47)

c) Analisis Data Penilaian Pemahaman Peserta Didik

Analisis Data ini diperoleh dari hasil angket pemahaman peserta

didik dalam setiap siklus penelitian, yaitu tiga siklus penelitian. Cara

menghitung ketercapaian pemahaman peserta didik dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 63)

Menghitung presentasi siswa yang telah memenuhi KKM/tuntas

belajar

N

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.58)

Keterangan :

= Jumlah siswa yang tuntas

= Banyaknya siswa

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

92

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dari hasil pengolahan dan

penilaianangket peserta didik. Hasil tersebut harus diklasifikasikan

dengan menggunakan tabel kriteria di bawah ini:

Tabel 3.10

Klasifikasi Presentase Aspek Pemahaman

Nilai Predikat

86-100 A

71-85 B

56-70 C

≤ 55 D

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 63)

d) Analisis Data Penilaian Keterampilan Peserta Didik

Analisis Data ini diperoleh dari hasil angket keterampilan peserta

didik dalam setiap siklus penelitian, yaitu tiga siklus penelitian. Cara

menghitung ketercapaian keterampilan peserta didik dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 63)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dari hasil pengolahan

dan penilaian angket peserta didik. Hasil tersebut harus diklasifikasikan

dengan menggunakan tabel kriteria di bawah ini:

Tabel 3.11

Klasifikasi Presentase Aspek Psikomotor

KKM Panjang

Interval

Rentang Predikat

Sangat

Baik (A)

Baik (B) Cukup (C) Perlu

Bimbingan

(D)

75 25/3=8,3 92<A≤100 83<B≤92 75<B≤83 D<75

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 47)

e) Analisis Data Penilaian Hasil Belajar (Kognitif)

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

93

Data penilaian hasil belajar peserta didik diperoleh dari lembar

evaluasi (LKS) dan pre test serta post test yang diberikan peneliti dalam

proses pembelajaran sebanyak enam kali pertemuan.

Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 56)

Rumus Menghitung Rata-rata Nilai Peserta Didik:

keterangan:

SP : Skor perolehan

JS : Jumlah siswa

f) Analisis Penilaian Angket

Untuk menganalisis data kuantiataif hasil angket, maka data yang

telah dikumpulkan diolah dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Memberi bobot atas pernyataan Ya dan Tidak pada lembar telaah,

untuk Ya=1 dan Tidak=0

b. Menghitung jumlah pernyataan Ya dan Tidak pada lembar telaah,

untuk Ya=1 dan Tidak=0

c. Memberi jawaban atas pernyataan Ya dan Tidak pada lembar telaah,

untuk Ya=1 dan Tidak=0

d. Mengalikan jumlah pernyataan Ya=1 sesuai rumus berikut:

X

X = Rata-rata skor

F = Frekuensi/jumlah

Bobot = Harga Pada perny taan Ya= 1

N = Jumlah pernyataan Ya secara keseluruhan

g) Analisis Penilaian Tes

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

94

Analisis tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

peserta didik. Hasil belajar peserta didik terdiri dari dua, yaitu hasil

belajar kelompok (LKPD) dan hasil belajar individu.

(a) Kriteria Penskoran untuk Tes Kelompok (LKPD)

Jika jumlah soal di dalam tes kelompok (LKPD) ada 5 soal dan setiap

itemnya nilainya 20, maka skor ideal dari skor tersebut adalah 5 x 20

= 100, jadi penskorannya tergantung dengan bobot jawaban yang ada

pada soal tersebut dan dikalikan dengan jumlah soal pada tes tersebut.

Tabel 3.12

Pedoman Penilaian Tes Kelompok (LKPD)

No

Nomor Soal

Skor

1 1 20

2 2 20

3 3 20

4 4 20

5 5 20

Jumlah

100

Ketuntasan hasil tes kelompok diperoleh dengan rumusan:

Sumber: Direktorat pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm 66)

(b) Kriteria Penskoran untuk Pretest dan Postest

Jika jumlah soal di dalam tes individu (evaluasi) ada 5 soal dan di

setiap itemnya nilainya 20, maka skor ideal dari tes tersebut adalah 5 x 20

= 100. Jadi penskorannya tergantung dengan bobot jawaban yang ada pada

soal tersebut dan dikalikan dengan jumlah soal pada tes tersebut.

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

95

Tabel 3.13

Pedoman Penilaian Pretest dan Postest

No Nomor Soal Skor

1 1 20

2 2 20

3 3 20

4 4 20

5 5 20

Jumlah 100

Ketuntasan hasil tes individu diperoleh dengan rumusan:

Sumber: Direktorat pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm 66)

Tabel 3.14

Kriteria Nilai Pretest dan Postest

Predikat (%) Skor

A 86-100

B 71-85

C 56-70

D ≤55

Sumber: Direktorat pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm 66)

Keterangan : KKM ≥75

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan (desain) penelitian tindakan

kelas (PTK). Hopskin (Mansur Muslich, 2009 hlm 8) PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk

meningkatkan kemantapan rasional tindakan-tindakan dalam melaksanakan

tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik

pembelajaran.

Kunandar (2008, hlm 45) adalah suatu penelitian tindakan yang

dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-

Page 36: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

96

sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan

dan merefleksikkan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di

kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PTK

adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku

tindakan untuk mengetahui peningkatan suatu perencanaan yang telah

dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu pada

kelompok peserta didik dimana kegiatan yang dilakukan adalah di dalam

kelas.

Gambar 3.3 Bagan Penelitian Tindakan Kelas Hopskin dalam

Masnur Muslich (2009: hlm 43)

Plan

Reflective

Action/Observation

Revised Plan

Reflective

Action/Observation

` Revised Plan

Reflective

Action/Observation

Revised Plan

1. Siklus I

a. Tahap Pra Tindakan

Prosedur penelitian ini mengikuti tahp-tahap penelitian tindakan

kelas. Rencana ini dilaksanakan secara berkesinambungan, mulai dari

siklus I, sampai siklus III. Rencana dalam tindakan kelas ini,

dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri atas dua

pembelajaran, setiap siklus melalui 4 tahapan, yaitu a) tahap perencanaan

(planning), b) pelaksanaan (acting), c) pengamatan (observing), dan d)

refleksi (reflecting). Adapun rencana tindaknya adalah sebagai berikut:

Page 37: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

97

Tahapan pra tindakan merupakan suatu reflektif dari guru

terhadap masalah yang ada di kelas. Adapun tahapan pra tindakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN Bhakti Winaya Bandung

2) Permintaan Kerjasama dengan guru kelas IV-B sebagaimana dalam

PTK guru kelas berperan sebagai observer.

3) Membuat surat permohonan izin untuk melaksanakan penelitian, yang

dimana pembuatan surat penelitian ini dibuat di Universitas, Kesbang,

Dinas Pendidikan dan SDN Bhakti Winaya Bandung.

b. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti melakukan persiapan yang matang untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang bermakna sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik .

Adapaun kegiatan perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pendekatan kepada peserta didik supaya saat pembelajaran

yang dilakukan peneliti dapat terlaksana dengan baik.

2) Pada siklus ini peneliti menggunakan model pembelajaran Inkuiri

3) Pembuatan RPP belum menggunakan langkah-langkah model

pembelajaran Inkuiri pada pembelajaran 1 dan 2.

4) Membuat lembar pre test dan post test sebagai acuan untuk melihat

keberhasilan proses pembelajaran.

5) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKPD) untuk melihat hasil belajar

peserta didik.

6) Membuat angket respon peserta didik

7) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk menentukan perbaikan

dalam sintaks model pembelajaran yang harus digunakan

c. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun

dengan menggunakana model pembelajaran inkuiri Pengamatan aktivitas

Page 38: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

98

guru, aktivitas siswa dan catatan lapangan dilaksanakan secara

bersamaan dengan proses pembelajaran.

Dalam pelaksanakan PTK ini direncanakan sekurang-kurangnya

tiga siklus. Siklus pertama yaitu kegiatan pembelajaran dengan model

Inkuiri sedangkan siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki semua

yang belum baik pada siklus pertama. Dan siklus ketiga untuk

meyakinkan peningkatan hasil belajar pada penerapan model ini

penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator.

1) Membuat skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Menyiapkan sarana yang mendukung dalam pembelajaran.

3) Menyiapkan kondisi fisik dan Psikis peserta didik sebelum belajar.

4) Peneliti melakukan free test sebelum memulai pembelajaran dengan

tujuan mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang

akan disampaikan.

5) Melakukan pengamatan proses pembelajaran disaat melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

6) Penarikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

7) Menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan.

d. Observasi (observing)

Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti dan pengamat

dalam rangka menggali informasi dan menemukan data tentang objek

penelitian dan subjek penelitian dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan peneliti sehingga menghasilkan nialai hasil belajar.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung peneliti (observer)

mencatat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran. Observasi dilakukan

secara kolaboratif oleh pengajar (peneliti) dan dibantu oleh rekan guru

yang bertugas observer.

1. Setelah diobservasi peneliti menilai keaktifan siswa saat proses

pembelajaran

2. Menganalisis sikap siswa saat proses pembelajaran

3. Menilai pengetahuan yang dicapai dalam pembelajaran penilaian

terhadap Lembar Kerja Siswa.

Page 39: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

99

e. Refleksi/Reflect

Tahap refleksi merupakan tahap pengkajian terhadap keberhasilan

atau kegagalan dalam mencapai tujuan pelaksanaan tindakan. Tahap

refleksi dilakukan dengan mengacu pada hasil observasi yang telah

dianalisis selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah selesai

pembelajaran. Hasil observasi tersebut merupakan data hasil belajar

peserta didik. Apabila hasil yang dicapai pada siklus I belum sesuai

dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka akan dicari

alternatif pemecahan yang lain. Salah satunya membuat perencanaan

untuk tindakan selanjutnya.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami

dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang

terjadi dan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Mengecek kelengkapan data yang terjaring selama proses tindakan.

2) Mendiskusikan dan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala

sekolah pembimbing berupa hasil belajar siswa, dll.

3) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam

skenario pembelajaran dengan berdasar pada analisis data dari proses

dalam tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran

yang telah dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang

akan dilakukan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

1) Membuat skenario pembelajaran 3 dan 4 tema indahnya kebersamaan

subtema kebersamaan dalam keberagaman kedalam RPP.

2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar di kelas ketika peserta didik melaksanakan tugas yang

diberikan atau saat media yang disediakan guru dipergunakan.

3) Mempersiapkan media pembelajaran untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran.

4) Membuat lembar pre test dan post test sebagai acuan untuk melihat

keberhasilan proses pembelajaran.

Page 40: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

100

5) Membuat Lembar Kerja Siswa untuk mengukur tingkat kemampuan

siswa terhadap pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pengaplikasian atau melaksanakan RPP yang telah dibuat sesuai

dengan skenario pembelajaran. RPP yang diterapkan pada siklus II

adalah RPP tematik dengan menggunakan pendekatan student center,

dengan menggunakan model Inkuiri serta mengikuti sintak-sintak model

pembelajaran itu sendiri.

c. Observasi (Observing)

Pada tahap ini peneliti mengamati seluruh proses tindakan,

terutama pada aktivitas guru dan peserta didik. Aktivitas peserta didik

diamati mulai dari peserta didik masuk ke kelas, saat mulai pembelajaran

sampai dengan selesai pembelajaran. Data aktivitas peserta didik

diperoleh dengan menggunakan format observasi, lembar tes, dan hasil

pengamatan pada semua peserta didik.

d. Refleksi (Reflection

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang

telah dicapai pada siklus II. Refleksi difokuskan pada proses

pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, yaitu

aktivitas peserta didik, apabila aktivitas peserta didik belum sesuai

dengan kriteria keberhasilan 75% sesuai dengan rencana awal penelitian,

maka akan dilakukan penelitian pada siklus selanjutnya dengan

persetujuan guru kelas tersebut.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

1) Membuat skenario pembelajaran 5 dan 6 tema indahnya kebersamaan

subtema kebersamaan dalam keberagaman kedalam RPP.

Page 41: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

101

2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar di kelas ketika peserta didik melaksanakan tugas yang

diberikan atau saat media yang disediakan guru dipergunakan.

3) Mempersiapkan media pembelajaran untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran.

4) Membuat lembar pre test dan post test sebagai acuan untuk melihat

keberhasilan proses pembelajaran.

5) Membuat Lembar Kerja Siswa untuk mengukur tingkat kemampuan

siswa terhadap pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pengaplikasian atau melaksanakan RPP yang telah dibuat sesuai

dengan skenario pembelajaran. RPP yang diterapkan pada siklus II

adalah RPP tematik dengan menggunakan pendekatan student center,

dengan menggunakan model Inkuiri serta mengikuti sintak-sintak model

pembelajaran itu sendiri.

c. Observasi (Observing)

Pada tahap ini peneliti mengamati seluruh proses tindakan,

terutama pada aktivitas guru dan peserta didik. Aktivitas peserta didik

diamati mulai dari peserta didik masuk ke kelas, saat mulai pembelajaran

sampai dengan selesai pembelajaran. Data aktivitas peserta didik

diperoleh dengan menggunakan format observasi, lembar tes, dan hasil

pengamatan pada semua peserta didik.

4. Refleksi (Reflection

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang

telah dicapai pada siklus III. Refleksi difokuskan pada proses

pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, yaitu

aktivitas peserta didik dan hasil belajar, pada siklus ini keberhasilan 75%

KKM peserta didik mengalami kenaikan dan penelitian ini dinyatakan

berhasil. Refleksi pada tahap ini meliputi penyesuaian data-data yang

diperoleh pada siklus I, siklus II, dan siklus III.

Page 42: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

102

Tabel 3.15

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

No Siklus Pertemuan Materi Waktu

1. Siklus I Pertemuan

1

1. IPS

Mengidentifikasi keragaman

budaya, etnis, dan agama dari

teman-teman dikelas sebagai

identitas bangsa Indonesia.

2. Bahasa Indonesia

Mengidentifikasi gagasan

pokok dan gagasan

pendukung setiap paragraph

dari teks bekerja sama dalama

keberragaman.

3. IPA

Percobaan tentang sumber

bunyi.

Kamis, 27 Juli

2017

Pertemuan

2

1. Matematika

Mengenal jenis-jenis sudut

2. PPKN

Menjelaskan bahwa

keberagaman akan

memperkaya ketika

bekerjasama.

3. SBdP

Mempraktikkan taria

Bungong jeumpa

Jum’at, 28 Juli

2017

2 Siklus II Pertemuan

3

1. PJOK

Menjelaskan peraturan

permainan Engklek

2. Bahasa Indonesia

Mengidentifikasi gagasan

pokok dan gagasan

pendukung setiap paragraph

dari teks tulis.

3. IPA

Memahami sifat-sifat bunyi

dan keterkaitannya dengan

indera pendengaran.

Sabtu, 29 Juli 2017

Pertemuan

4

1. Bahasa Indonesia

Membaca teks perbedaan

bukan penghalang

2. PPKn

Senin, 31 Juni

2017

Page 43: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

103

Sumber: Andini Austi, hlm. 102)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu

indikator proses dan indikator keberhasilan penelitian. Indikator keberhasilan

suatu penelitian merupakan gambaran hasil yang harus dicapai peneliti dalam

penelitian yang dilakukan. Maharani (2014, hlm.127) berpendapat bahwa

“Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

Menjelaskan bentuk-

bentukkerjasama dalam

kebersamaan.

3. Matematika

Menghitung bangu dengan

busur derajat.

3. Siklus III Pertemuan

5

1. Matematika

Membandingkan hasil

penaksiran dan pengukuran

sudut-sudut yang terdapat

dalam segi banyak pada

tangram

2. SBdP

Menari tari Bungong Jeumpa

pada formasi duduk

3. IPS

Menghargai keberagaman

budaya

Selasa,1 Agustus

2017

Pertemuan

6

1. PPKn

Menjelaskan kegiatan yang

mencerminkan sikap kerja

sama dalam keberagaman

agama.

2. PJOK

Menjelaskan prosedur variaso

pola gerak dasar jalan, lari,

lompat melalui permainan

bakiak.

3. Bahasa Indonesia

Menemukan gagasan pokok

dan gagasan pendukung yang

diperoleh dari teks cerita.

Rabu, 2 Agustus

2017

Page 44: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

104

tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas”.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Dimyati dan Mudjono (2009, hlm.5)

mengemukakan bahwa indikator keberhasilan teori belajar sebagai berikut :

Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi

baik secara kelompok atau individu., Perilaku yang digariskan dalam tujuan

pengajaran telah dicapai siswa., Terjadinya proses pemahaman materi

sekunsial mengantarkan materi terhadap berikutnya.

Berdasarkan pernyataan para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa

indikator keberhasilan adalah Indikator keberhasilan dalam pembelajaran

meliputi kemampuan peserta didik menerima pembelajaran, tingkah laku

selama mengikuti pembelajaran, dan pemahaman yang telah dimiliki

sebelumnya., untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Indikator proses

a. Indikator proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikatakan berhasil apabila

disusun sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan

Pembelajan (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka

untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar (KD).

Komponen RPP terdiri atas:

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan sekolah

2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema

3) Kelas/semester

4) Materi pokok\Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan

keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan

mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam

silabus dan KD yang harus dicapai

5) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan

6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi

7) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir

sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi

Page 45: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

105

8) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk

mewujudkan suaana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai

9) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran

untuk menyampaikan materi pembelajaran

10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan

elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan

11) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan penilaian hasil

pembelajaran.

b. Indikator proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil apabila guru dapat

memberikan pembelajaran yang mecapai tujuan, hal tersebut meliputi

semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran baik

pada tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup,

pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil jika guru melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Inkuiri sebagai berikut :

Indikator pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model

inkuiri harus sesuai dengan tahapan model tersebut. Sanjaya (2012 hlm.

202) langkah-langkah model pembelajaran inkuiri ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Langkah orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina

suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Langkah ini

guru mengkondisikan siswa siap melaksanakan proses

pembelajaran.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap ini adalah:

(a) Menjelaskan topik, tujuan dan hasilbelajar yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

(b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa untuk mencapai tujuan.

2) Merumuskan masalah

Merumuskan masalah adalah langkah membawa siswa

kepada persoalan yang mengadung teka teki. Persoalan yang

disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk

berpikir memecahkan teka teki itu.

3) Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu

permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara,

hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Page 46: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

106

4) Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring

informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang

diajukan.

5) Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban

yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang

diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6) Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses

mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil

pengujian hipotesis.

Dari fase di atas,nantinya akan dibuat penilaian pelaksanaan

pembelajaran dengan tujuan agar mengetahui sejauh mana ketercapaian

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan diamati oleh

obsever, terlampir.

Beberapa langkah-langkah dalam model inkuiri sebagaimana

yang telah dipaparkan oleh Hanafiah (2009, hlm 78) adalah:

1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa,

2) Seleksi pendahulu terhadap konsep yang akan dipelajari,

3) Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari,

4) Menentukan peran yang akan dilakukan masing-masing

peserta didik,

5) Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang

akan diselidiki dan ditemukan,

6) Mempersiapkan setting kelas,

7) Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan.

8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan penyelidikan dan penemuan

9) Menganalisis sendiri atas data temuan

10) Merangsang terjadinya dialog interaktif antar peserta didik,

11) Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam

melakukan penemuan, dan

12) Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip

dari generalisasi atas hasil temuannya.

c. Indikator proses sikap peduli

Sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti harus mengetahui apa

saja indikator variabel yang akan diteliti. Indikator ini merupakan tempat

dari rencana yang telah dibuat dan implikasi dalam rangka meningkatka

sikap peduli. Indikator ketercapaian peduli dapat dilihat dari Direktorat

Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.25) .

1) Ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam

pembelajaran, perhatian kepada orang lain.

Page 47: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

107

2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal:

mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit atau

kemalangan.

3) Meminjamkan alat kepada teman yang tidak

membawa/memiliki.

4) Menolong teman yang mengalami kesulitan. 5) Menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan lingkungan

sekolah. 6) Melerai teman yang berselisih (bertengkar).

7) Menjenguk teman atau pendidik yang sakit.

8) Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan

lingkungan sekolah.

Sikap peduli yang dimiliki peserta didik juga dapat tercermin dari

tindakan yang dilakukannya terhadap lingkungan sekitar. Nenggala

(2007, hlm.173) menyatakan bahwa indikator sesorang yang peduli

lingkungan adalah sebagai berikut:

1) Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

2) Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan

yang terdapat disepanjang perjalanan.

3) Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-

batu, jalan atau dinding.

4) Selalu membuang sampah pada tempatnya.

5) Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.

6) Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.

7) Menimbun barang-barang bekas.

8) Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air

Berdasarkan dari teori dan buku panduan, maka disimpulkan

bahwa indikator Peduli adalah:

1) Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan

sekolah

2) Ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam

pembelajaran, perhatian kepada orang lain.

3) Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki.

4) Tidak suka menyakiti orang lain

Dari indikator di atas, nantinya akan dibuat angket dengan tujuan

agar mengetahui sejauh mana perkembangan siswa mengenai respon

terhadap variabel yang akan peneliti teliti. Angket tersebut akan

Page 48: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

108

diberikan kepada siswa secara terus menerus yaitu pada setiap siklusnya,

terlampir.

d. Indikator proses sikap santun

Sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti harus mengetahui apa

saja indikator variabel yang akan diteliti. Indikator ini merupakan

tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasi dalam rangka

meningkatka sikap peduli. Indikator ketercapaian peduli dapat dilihat

dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm.24) .

1) Menghormati orang lain dan Menghormati cara bicara yang

tepat

2) Menghormati pendidik, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan

orang yang lebih tua

3) Berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar.

4) Berpakaian rapi dan pantas

5) Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah,

tidak marah-marah

6) Mengucapkan salam ketika bertemu pendidik, teman, dan

orang-orang di sekolah

7) Menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut

8) Mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam

bentuk jasa atau barang dari orang lain

Sedangkan yang dipaparkan oleh Kurniasih dan Sani (2014, hlm

72) Indikator Santun adalah sebagai berikut:

1) Menghormati orang yang lebih tua

2) Tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur

3) Tidak meludah disembarangan tempat

4) Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tiak tepat

5) Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang

lain

6) Bersikap 3s (salam, senyum dan sapa)

7) Meminta izin ketika memasuki ruangan orang lain atau

meminjam barang orang lain.

8) Memerlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin

diperlakukan

Berdasarkan dari teori dan buku panduan, maka disimpulkan

bahwa indikator Peduli adalah:

1) Selalu berbicara yang tidak kasar

2) Menghormati orang yang lebih tua

3) Selalu berpakaian rapi

Page 49: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

109

4) Selalu mendengarkan orang yang sedang berbicara

Dari indikator di atas, nantinya akan dibuat angket dengan

tujuan agar mengetahui sejauh mana perkembangan siswa mengenai

respon terhadap variabel yang akan peneliti teliti. Angket tersebut akan

diberikan kepada siswa secara terus menerus yaitu pada setiap siklusnya,

terlampir.

e. Indikator Proses Pemahaman (Aspek Pengetahuan)

Aspek pemahaman dalam penelitian dikatakan berhasil apabila

pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung pada peserta didik

memenuhi kriteria atau indikator yang telah disusun dan ditetapkan

sebelumnya. Indikator pemahaman Sebagaimana yang dipaparkan

Winasanjaya (2008, hlm. 45) mengatakan pemahaman konsep memiliki

ciri-ciri yaitu:

1) Pemahaman lebih tinggi tingkatnya dari pengetahuan.

2) Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi

berkenaan dengan menjelaskan makna suatu konsep.

3) Dapat mendeskripsikan, mampu menerjemahkan.

4) Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara variabel.

5) Pemahaman eksplorasi, mampu membuat estimasi.

Lebih lanjut Darianto (2008, hlm. 106) kemampuan pemahaman

dapat dijabarkan menjadi 3 yaitu:

1) Menerjemahkan (Translation)

Pengertian menerjemahkan disini bukan hanya

pengalihan (translation) arti dari bahasa satu ke bahasa lain.

Dapat juga dari konsepsi abstrak menajadi suatu model, yaitu

model simbolik untuk mudah orang mempelajarinya.

2) Menginterpresentasikan ( interpretation)

Kemampuan ini lebih luas dari menerjemahkan, ini adalah

kemampuan mengenal dan memahami ide utama suatu

komunikasi

3) Mengekstrapolasi (extrapolation)

Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan tetapi lebih

tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih

tinggi.

Berdasarkan teori para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

indikator pemahaman konsep adalah sebagai berikut:

Page 50: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

110

1) Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini

2) Mengerjakan soal evaluasi dengan baik

3) Mengikuti pembelajaran dengan riang

4) Menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari

Dari indikator di atas, nantinya akan dibuat angket dengan tujuan

agar mengetahui sejauh mana perkembangan siswa mengenai respon

terhadap variabel yang akan peneliti teliti. Angket tersebut akan

diberikan kepada siswa secara terus menerus yaitu pada setiap siklusnya,

terlampir.

f. Indikator Proses keterampilan Komunikasi Peserta Didik

Keterampilan Komunikasi peserta didik dinyatakan berhasil

apabila memenuhi kriteria atau indikator yang menunjukan kemampuan

yang baik pada keterampilan berkomunikasi. Suzana dalam Afifah (2011,

hlm. 15) menyatakan indikator kemampuan keterampilan komunikasi

lisan sebagai berikut:

1) Menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

2) Menafsirkan solusi yang diperoleh

3) Memilih cara yang paling tepat dalam menyampaikan

penjelasannya

4) Menggunakan tabel, gambar, model, dan lain-lain untuk

menyampaikan penjelasan

5) Mengajukan suatu permasalahan atau persoalan

6) Menyajikan penyelesaian dari suatu permasalahan

7) Merespon suatu pertanyaan atau persoalan dari siswa lain

dalam bentuk argumen yang menyakinkan

8) Menginterpretasi dan mengevaluasi ide-ide, simbol, istilah,

serta informasi matematika

9) Mengungkapkan lambang, notasi, dan persamaan matematis

secara lengkap dan benar

Sedangkan oleh Ross dalam Nurlaelah (2009: hlm. 25) adalah:

menyatakan indikator kemampuan komunikasi siswa dalam diskusi

adalah sebagai berikut:

1) Menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi

masalah menggunakan gambar, bagan, tabel, atau penyajian

secara aljabar.

2) Menyatakan hasil dalam bentuk tulisan.

Page 51: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

111

3) Menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya.

4) Membuat situasi matematika dengan menyediakan ide dan

keterangan dalam bentuk tulisan.

5) Menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat.

Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator keterampilan komunikasi yang harus dimiliki peserta didik

adalah sebagai berikut:

1) Menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

2) Merespon suatu pertanyaan atau persoalan dari siswa lain

3) Mengucapkan bahasa Indonesia dengan pengucapan atau

tekanan yang tepat

4) Memberikan masukan kepada temannya yang kurang benar

dalam memberikan pendapat

Dari indikator di atas, nantinya akan dibuat angket dengan

tujuan agar mengetahui sejauh mana perkembangan siswa mengenai

respon terhadap variabel yang akan peneliti teliti. Angket tersebut

akan diberikan kepada siswa secara terus menerus yaitu pada setiap

siklusnya, terlampir

g. Indikator Hasil Belajar

Keberhasilan hasil belajar dikatakan berhasil apabila peserta

didik dapat dilihat pada pencapaian hasil belajar pada proses

pembelajaran yang meliputi tiga aspek penting yaitu pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Sebagaimana yang telah dipaparkan Permendikbud

Nomor 53 Tahun 2015 mengemukakan bahwa:

4) Aspek Kognitif

Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara

mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam

berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses

pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi

kesulitan belajar (assesment as learning),penilaian sebagai

proses pembelajaran (assessment for learning ), dan

Page 52: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

112

penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam

proses pembelajaran (assessment of learning).

5) Aspek Afektif

Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap

perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan

kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap

spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik

yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan

keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan

juga berbeda.

6) Aspek Psikomotor

Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi

karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk

menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua

kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja,

penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik

penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi

keterampilan yang hendak diukur. Penilaian keterampilan

dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan

peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya

(dunia nyata).

Sedangkan indikator hasil belajar yang dikemukakan Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zain (2002, hlm.120) yang menjadi indikator utama

hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan,

baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian

daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria

Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).

2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Berdasarkan paparan para ahli yaitu dapat disimpulkan bahwa

Indikator hasil belajar didapat melalui hasil peserta didik menjawab LKPD,

mengisi tabel pengamatan, pengisian soal yang berhubungan dengan LKPD

dan tabel pengamatan.. Kegiatan ini diamati dan diketahui melalui lembar

observasi yang hasilnya telah di analisis . Jika hasil rata-rata baik maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengami peningkatan. Penulis

menyimpulkan Indikator dari hasil belajar didapat melalui kognitif

(Pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) pada

setiap proses pembelajaran yang dilakukan.

Page 53: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

113

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan kriteria yang digunakan untuk

melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam

mencapai tujuan penelitian itu sendiri.

a. Indikator Keberhasilan Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keberhasilan Rencana pelaksanaan pembelajaran dapat

dikatakan berhasil jika nilai pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori

baik (B) atau persentase 75%.

b. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pembelajaran

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil

jika nilai pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori baik (B) atau

persentase 75%.

c. Indikator Keberhasilan Sikap Peduli

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil

jika nilai pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori baik (B) atau

persentase 75%.

d. Indikator Keberhasilan Sikap Santun

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil

jika nilai pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori baik (B) atau

persentase 75%.

e. Indikator Keberhasilan Pemahaman

Keberhasilan pemahaman dapat dikatakan berhasil jika nilai

pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori baik (B) atau persentase

75%.

f. Indikator Keberhasilan Pemahaman

keterampilan komunikasi dapat dikatakan berhasil jika nilai

pelaksanaan pembelajaran mencapai kategori baik (B) atau persentase

75%.

Page 54: BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30687/5/15. BAB III ACC.pdf · 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

114

g. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

Indikator hasil belajar yang dinilai berdasarkan aspek afektif,

aspek kognitif, dan aspek psikomotor dikatakan berhasil jika rata-rata

KKM peserta didik Kelas IV B SDN Bhakti Winaya Bandung mencapai

75% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 75.