BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis ...eprints.umm.ac.id/48395/4/BAB III.pdf24 BAB III...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis ...eprints.umm.ac.id/48395/4/BAB III.pdf24 BAB III...
-
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian
Penelitian ini meggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiono, 2013: 8). Jenis penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
berbentuk angka untuk menguji suatu hipotesis.
Menurut margono penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih
banyak menggunakan logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berfikir
deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian lapangan
dan kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris.
Sedangkan pendekatan penelitian ini menggambarkan pola hubungan antara
dua variabel atau lebih.
B. Sasaran Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadikan perhatian dalam
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi
Adapun Sugiyono menjelaskan pengertian objek penelitian adalah
“sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang hal objektif, valid dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”.
Objek yang terdapat dalam penelitian ini adalah Latar Belakang Pendidikan
(X1), Pengalaman Kerja (X2), dan Produktivitas Kerja Karyawan (Y).
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Bank BTN Kantor Cabang Syariah Malang
di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 87, Rampal Celaket, Klojen Kota Malang.
-
25
D. Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan
waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Atau juga
bisa diartikan sebagai wilayah yang berdiri atas obyek dan subyek yang
mempunyai kualitas dan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipeljari dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Supardi,
2005:101). Dalam hal ini pupulasi yang menjadi objek penelitian adalah
seluruh karyawan PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah
Malang yang berjumlah sekitar 72 karyawan.
2. Sampel
Sampel atau juga sering disebut penelitian contoh, artinya penelitian
yang dilakukan dengan mengambil sebagian anggota populasi untuk
mewakili seluruh anggota populasi (Supardi, 2005:102). Sampel adalah
bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian “wakil” dari para
anggota populasi.
Pembagian sampel yang diterapkan oleh sugiyono ada berbagai
macam. Diantaranya penulis menerapkan dalam penelitian ini dengan
menggunakan “Sampel Jenuh” dimana teknik pengumpulan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:96).
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Berdasarkan teori diatas maka dalam penelitian ini semua jumlah
populasi karyawan yang berada di Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Malang dijadikan sampel, yaitu sebanyak 72 orang.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode pengumpulan data yang akan dilakukan
meliputi:
1. Metode Angket atau Kuesioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan
dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data
-
26
lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Supardi, 2005: 126).
Metode kuesioner ini memiliki sasaran yang sama dengan metode
wawancara yaitu memperoleh data lapangan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden (subyek) penelitian.
Wawancara dilakukan secara lisan, sedangkan metode kuesioner dilakukan
secara tertulis. Lebih-lebih pada uraian sebelumnya telah dinyatakan
bahwa dalam metode wawancarapun terdapat jenis wawancara yang
dilakukan secara terstruktur, artinya wawancara dengan membuat panduan
bertanya yang sebenarnya adalah wawancara dengan mempersiapkan
daftar pertanyaan (angket). Oleh karena itu kedua metode tersebut relatif
sama dan yang membedakan cara mengajukan pertanyaan. Dalam praktek
sering kedua metode ini dilakukan secara bersamaan dan sering disebut
metode campuran yaitu metode wawancara dengan angket atau angket
yang diwawancarakan.
Metode kuesioner seperti disebutkan merupakan pengumpulan data
lapangan dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis dengan media
cetakan (tertulis). Proses penyampaian pertanyaan kepada responden yang
menjadi subyek penelitian dilakukan dengan menyampaikan daftar
pertanyaan kepada responden secara langsung. Pengertian langsung disini
dalam arti peneliti menemui subyek penelitian (responden) untuk
menyampaikan angket untuk diisi atau dijawabnya. Jawaban dapat
disampaikan secara langsung pada saat angket diberikan , atau dapat pula
dilakukan tenggang waktu dengan cara angket ditinggalkan pada
responden untuk beberapa waktu kemudian angket akan diambil oleh
peneliti. Metode kuesioner ini dibantu dengan internet melalui G-mail dan
Google Drive yang sudah diisi oleh pertanyaan-pertanyaan yang akan
disebarkan ke responden melalui link yang ada di google drive tersebut
melalui internet atau media sosial lainnya, sehingga tidak perlu
menyebarkan angket berupa kertas kuesioner.
Adapun skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan
-
27
tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan Purwanto dan Sulistyastuti
(2017:63). Pada skala likert dilakukan dengan menghitung respon
kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap objek tertentu. Artinya
pertanyaan yang disusun peneliti memiliki kategori positif atau negatif
(Kasmadi, Nia Siti Sunariah, 2014: 74). Jawaban dari setiap item yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga
sangat negatif . sementara untuk keperluan analisis kuantitatif diberikan
skor sebagai berikut:
b. Sangat Setuju (SS) diberikan skor 5
c. Setuju (S) diberikan skor 4
d. Netral (N) diberikan skor 3
e. Tidak Setuju (TS) diberikan skor 2
f. Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan skor 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam mengenal dan mencari hal-hal atau sesuatu yang
berkaitan dengan masalah variabel. Yang berupa catatan-catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalan dan lain sebagainya. Dokumentasi dapat
dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa informasi tentang data
yang berhubungan dengan masalah dan tujuan peneliti, baik dari sumber
dokumen yang dipublikasikan, jurnal ilmiah, koran, majalah, website dan
lain sebagainya. Dalam penelitian ini dokumentasi didapatkan dari
perusahaan, website dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian ini (Burhan Bungin, 2009: 144).
F.iiSumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian
ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:
1. Data primer: adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di
lokasi penelitian atau objek penelitian (Burhan Bungin, 2009: 122).
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data primer melalui kuesioner
atau sebar angket dan dokumentasi terhadap karyawan PT. Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Malang.
-
28
2. Data sekunder: data yang diperoleh dari studi kepustakaan mencakup
dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang
berwujud laporan dan sebagainya atau data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Burhan
Bungin, 2009: 122). Data sekunder berasal dari sumber internal maupun
eksternal. Dalam hal ini, data sekunder yang bersifat internal bisa didapat
melalui data-data perusahaan pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Syariah Malang dan data yang bersifat eksternal bisa didapat
melalui sumber-sumber di luar perusahaan yang dipublikasi dan juga
jurnal, artikel, majalah dan internet.
G. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif berarti proses mensistematiskan
apa yang sedang diteliti dan mengatur hasil wawancara seperti apa yang
dilakukan dan dipahami dan supaya dapat menyajikan apa yang didapatkan
pada orang lain. Tujuan analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah
mencari makna dibalik data melalui pengakuan subyek pelakunya, analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Kuesioner
Analisis Validitas yaitu analisis yang digunakan untuk mengukur
valid atau tidaknya semua data suatu pengukur dikatakan valid, jika alat
itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu (Nasution, 2009: 74).
Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang diharapkan. Hasil
dari pengujian tersebut akan diperoleh instrument data yang valid dan
yang tidak valid, dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Apabila
rhitung> dari rtabel maka instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila
rhitung< dari rtabel maka instrumen tersebut tidaak valid dan tidak dapat
dipergunakan dalam penelitian. Kuesioner dinyatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu data akan
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok suatu pengukuran.
-
29
Apabila alat pengumpulan data yang digunakan mampu untuk mengukur
apa yang akan diukur, maka data yang dihasilkan dapat dikatakan valid.
Dalam melakukan uji validitas, peneliti akan menggunakan metode
komputerisasi SPSS 23 dengan teknik pengujian brivariate pearson/
produk momen pearson (Dewi Priyatno, 2010:90).
Setelah data-data semua terkumpul oleh penulis, maka penulis
menata dan mengelola data yang didapat secara sistematis dengan
permasalahan yang ada dan menganalisis data tersebut dengan metode
kuantitatif.
b. Uji Reliabilitas Kuesioner
Reabilitas adalah instrumen alat untuk mengukur ketepatan,
keterandalan, cinsistency, stability dan dependability terhadap alat ukur
yang digunakan (Usman dan Setiady Akbar, 2000: 287). Alat ukur
yang dikatakan reabilitas apabila alat ukur yang digunakan stabil dan
dapat diandalkan. Data yang dikatakan reabilitas adalah alat ukur yang
digunakan bisa memberikan hasil yang sama meskipun digunakan
berkali-kali dengan penelitian yang berbeda. Dalam penelitian ini
pengujian akan menggunakan alat SPSS 23 dan pengujian penelitian ini
menggunakan batasan nilai sebesar 0,60 jika nilai kurang dari 0,60 maka
hasil tersebut dikatakan tidak baik.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square
(OLS). Ada 3 uji asumsi klasik yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian dan sebaiknya dilakukan
saat data belum diolah berdasarkan model penelitian. Berdasarkan
definisi tersebut maka tujuan dari uji normalitas tentu saja untuk
mengetahui apakah suatu variabel tersebut normal atau tidak. Metode
yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode
kolmogrovsmirnov untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
-
30
digunakan (Sujarweni 2015: 52-56). Uji kolmogrovsmirnov adalah uji
beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku:
1) Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas
Uji Multikolineritas digunakan untuk apakah antar variabel bebas itu
saling berkolerasi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit menentukan
variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Pedoman suatu
model regresi yang bebas multikolineritas adalah koefisien kolerasi
antara variabel independent haruslah lemah dibawah 0,05 jika kolerasi
kuat maka terjadi problem multikolineritas (Sutrisno, 2002: 42).
c. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya. Autokolerasi terjadi jika terdapat kesalahan observasi yang
ada berkolerasi satu sama lain.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokolerasi, melalui metode
Durbin-Watson yang dilakukan melalui program SPSS, dimana secara
umum dapat diambil patokan yaitu:
1). Jika angka D-W dibawah -2 berarti autokolerasi positif
2). Jika angka D-W diatas +2 berarti autokolerasi negatif
3). Jika angka D-W diantara -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada
autokolerasi.
d . Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu
pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. untuk mendapatkan kepastian perlu
uji hipotesis yaitu menggunakan uji Glejser, uji glejser dilakukan dengan
cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut
residualnya (ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel
-
31
independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel
bebas. Maka untuk menguji suatu permasalahan yang terdiri dari satu
variabel bebas tidak bisa menggunakan regresi sederhana. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (Agus Eko
Sujianto, 2009: 97). Persamaan umum regresi linier berganda adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + ...bnXn
Keterangan:
Y= variable dependent (produktivitas kerja)
X1= variable independent (latar belakang pendidikan)
X2= variable independent (pengalaman kerja)
a = Harga Konstanta ( Harga Y bila X=0)
b1, b2, bn = angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variable dependent yang didasarkan pada
variable independent, bila (+) maka terjadi kenaikan dan bila (-) maka
terjadi penurunan.
a. Uji t atau Uji Parsial
Uji t menggunakan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien regresi
terhadap kenyataan yang ada. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari
masing-masing variabel yang terdiri atas latar belakang pendidikan dan
pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja yang mempengaruhi
variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan
tingkat signifikansi 5%, apabila sig. t < 0,05 maka terdapat pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika thitung> ttabel maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Uji hipotesis secara parsial juga dapat didasarkan pada nilai
probabilitas yang didaptkan dari pengolahan data melalui program
Eviews. Untuk mengetahui kemaknaan dari koefisien regresi, sehingga
-
32
dapat diketahui apakah pengaruh variabel latar belakang pendidikan
(X1) dan pengalaman kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y)
signifikan atau tidak. Maka cara pengujian yang digunakan sebagai
berikut:
1) Apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, artinya masing-
masing variabel latar belakang pendidika dan pengalaman kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Bank BTN
Kantor Cabang Syariah Malang.
2) Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya masing-masing variabel latar belakang pendidika
dan pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Malang.
b. Uji F atau Uji Simultan
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama
antara latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan.
1) Apabila Fhitung < dari Ftabel maka keputusannya menerima hipotesis
nol (Ho), artinya masing masing variabel latar belakang pendidikan
dan pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Malang.
2) Apabila Fhitung > dari Ftabel maka keputusannya menolak
hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya
masing-masing variabel latar belakang pendidikan dan pengalaman
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Malang.
3) Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolah, sedangkan apabila
nilai signifikansinya < 0,05 maka Ha diterima.
c. Koefisien Determinasi
Pada model linier berganda ini akan dilihat besarnya kontribusi
untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat
dengan melihat koefisiensi Determinasi (R2) totalnya, atau kontribusi
-
33
variabel independen (latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja)
terhadap variabel dependen (produktivitas kerja). Uji determinasi dapat
dilihat melalui R square, nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,05.
H. Oprasionalisasi Variabel
Definisi operasional ialah semua variabel da istilah yang akan digunakan
dalam penelitian secara operasional, sehingga mempermudah pembaca/penguji
dalam mengartikan makna penelitian (Nursalam dan Siti Pariani, 2000:
107).
Menurut Nursalam bahwa syarat definisi operasional adalah sebagai
berikut:
1. Definisi harus dapat dibolak balikan dengan hal yang didefinisikan (luas
keduanya harus sama)
2. Definisi tidak boleh negatif
3. Apa yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi
4. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur (ambigous).
Penelitian ini menggunakan definisi operasional variabel agar menjadi
petunjuk dalam penelitian ini, definisi operasional tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Penelitian
Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Pertanyaan
(X1)
Tingkat
Pendidikan
menurut instruksi
Presiden No. 15
Tahun 1974
adalah segala
usaha untuk
membina
kepribadian dan
mengembangkan
kemampuan
manusia
1. Jenjang
Pendidikan
2. Jurusan
Keilmuan
1. Karyawan
Bank BTN
Kantor Cabang
Syariah Malang
mayoritas lulusan
Diploma, Sarjan
atau diatasnya.
2. Saya bukan
lulusan Ekonomi
Syariah namun
-
34
Indonesia jasmani
dan rohani, yang
berlangsung
seumur hidup,
baik di dalam
maupun diluar
sekolah dalam
rangka
membangun
persatuan
Indonesia dan
masyarakat adil
dan makmur.
3. Pelatihan
saya pernah
mengikuti
pelatihan
mengenai
Perbankan
Syariah.
3. Pendidikan
yang
berkelanjutan
dapat
meningkatkan
keahlian dan
pengetahuan
karyawan.
4. Pendidikan
akan membentuk
kepribadian dan
pengembangan
wawasan bagi
seorang
karyawan.
5. Pendidikan
akademis
(pendidikan yang
pernah ditempuh)
akan
meningkatkan
kualitas dan
kemampuan
untuk mencapai
kedudukan dan
karir yang baik.
-
35
6. Latar belakang
pendidikan
akademis dapat
mempengaruhi
produktivitas
kerja karyawan
dalam bekerja.
7. Ilmu
pengetahuan yang
dimiliki karyawan
Bank BTN
Kantor Cabang
Syariah Malang
harus sesuai
dengan bidang
pekerjaannya.
8. Pengetahuan
yang dimiliki oleh
Karyawan Bank
BTN Kantor
Cabang Syariah
Malang efektif
dalam menunjang
pekerjaan.
9. Bank BTN
Syariah
memberikan
pendidikan atau
pelatihan terlebih
dahulu bila ada
karyawan yang
dimutasi ke devisi
-
36
lain.
(X2)
Pengalaman
Kerja
suatu proses
pembentukan
ketrampilan
tentang metode
suatu pekerjaan
karena
keterlibatan
karyawan tersebut
dalam
melaksanakan
pekerjaan.
1. Masa Kerja
2. Tingkat
Pengetahuan dan
Keterampilan
Yang Dimiliki
3. Penguasaan
Terhadap
Pekerjaan
1. Pengalaman
kerja minimal 1
tahun mampu
menambah
keahlian
karyawan Bank
BTN Kantor
Cabang Syariah
Malang.
2. Ketrampilan
dan pengalaman
yang saudara
miliki membantu
saudara dalam
bekerja di Bank
BTN Kantor
Cabang Syariah
Malang.
3. Ketrampilan
yang saya miliki
masih diatas rata-
rata dari
karyawan lain.
4. Dengan
pengalaman kerja
yang saya miliki
selama bekerja di
perusahaan saat
ini hamper tidak
melakukan
-
37
kesalahan.
5. Pengalaman
kerja yang saya
miliki membantu
mengurangi
kesalahan-
kesalahan saat
bekerja.
6. Pekerjaan yang
saya lakukan saat
ini sangat
membutuhkan
pengalaman kerja
yang saya miliki.
7. Pengalaman
kerja yang saya
miliki tidak dapat
diterapkan di
perusahaan saat
ini karena adanya
perbedaan yang
signifikan oleh
perusahaan.
8. Dengan
pengalaman kerja
yang saya miliki
saya selalu
menghasilkan
kualitas kerja
sesuai dengan
kriteria yang
ditentukan oleh
-
38
perusahaan.
(Y)
Produktivitas
Kerja Karyawan
suatu kekuatan
yang
menghasilkan
barang dan jasa,
selain itu juga
dapat berdampak
pada peningkatan
standart hidup
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
1. Saya
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan standart
yang diterapkan
oleh perusahaan.
2. Saya
melaksanakan
pekerjaan secara
maksimal demi
tercapainya hasil
yang ditetapkan.
3. Saya selalu
berusaha
meningkatkan
kualitas kerja.
4. Saya mampu
bekerja sesuai
target yang
ditetapkan oleh
perusahaan.
5. Saya merasa
mudah dalam
bekerja karena
fasilitas dan
peralatannya
sangat
mendukung.
6. Lingkungan
diperusahaan ini
sangat baik
-
39
sehingga
membuat saya
merasa senang
dalam bekerja.