BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian III.pdf · 2021. 8. 10. · BAB III METODE PENELITIAN...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian III.pdf · 2021. 8. 10. · BAB III METODE PENELITIAN...
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Penentuan lokasi pada penelitian harus sangat diperhatikan karena untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian terkait faktor-
faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Per Kabupaten
mengambil lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis idata iyang idigunakan ipada ipenelitian iini iyaitu idata ikuantitatif idan
isumber idata iyang idigunakan iyaitu idata isekunder iyang iberupa idata
ipaneli(pooling data) iatau idata ilongitudinal.iData ipanel imerupakan isekelompok
idata iindividu iyang iditeliti iselama irentang iwaktu itertentu.iData iyang idigunakan
ipada ipenelitian iini idiperoleh idari ibeberapa isumber idiantaranya iadalah:
a) Data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Per Kabupaten Provinsi Nusa
Tenggara Barat kurun waktu 2014-2018 bersumber dari Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan
b) Data Jumlah Penduduk Per Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada kurun waktu 2014-2018 bersumber dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Nusa Tenggara Barat
44
c) Data PDRB Per Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat kurun waktu
2014-2018 bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
d) Data Jumlah Industri Per Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat kurun
waktu 2014-2018 bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
e) Data Belanja Modal Per Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat kurun
waktu 2014-2018 bersumber dari Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Arikuntoi(2002), iberpendapat ibahwa iteknik ipengumpulan idata iadalah
isalah isatu iusaha idasar idalam imengumpulkan idata idengan iprosedur
istandar.iPengumpulan idata idapat idilakukan idengan idokumentasi, iyaitu idengan
imengumpulkan icatatan iatau idata iyang idibutuhkan isesuai ipenelitian iyang iakan
idilakukan idari idinas, ikantor, iinstansi iatau ilembaga iyang iterkait.iData isekunder
ibersumber idari idokumen iresmi iyang idikeluarkan ioleh iinstansi
iterkait.iPengumpulan idilakukan idengan icara istudi ipustaka idari ibuku-buku,
ilaporan ipenelitian, ijurnal iilmiah idan ipenelitian ilainnya iyang isesuai idengan
ipenelitian iini.
45
D. Populasi dan Sampel
Adapun Populasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan seluruh
Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sampel dalam penelitian ini
mengambil 8 Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan berguna untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dikemukakan pada penelitian serta menghitung seberapa
besar efek perubahan dari beberapa kejadian satu dengan kejadian lainnya.
Teknik analisa data merupakan teknik dalam menyederhanakan data supaya
mudah di baca, diinterpretasikan dan dipahami. Hal ini mempunyai tujuan
supaya bisa mendapat gambaran yang jelas terhadap kejadian yang sudah
diteliti dan berguna dalam pemecahan suatu masalah.
1) Model Analisis
Metode iyang idigunakan ipada ipenelitian iini imenggunakan idata
ipanel, idata ipanel iyaitu igabungan idari idata icoss isection idan idata itime
iseries, idimana iunit icross isectionyang isama idiukur ipada iwaktu iyang
iberbeda, idengan ikata ilain, idata ipanel imerupakan idata idari ibeberapa
iindividusama iyang idiamati ipada ikurun iwaktu itetentu.
Rumus regresi data panel:
Yit = α + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + e
Dimana:
Yit = Pendapatan Asli Daerah
46
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien Garis Regresi
X1 = Jumlah Penduduk
X2 = PDRB
X3 = Jumlah Industri
X4 = Belanja Modal
i = Data Cross-Section “Kabupaten di Provinsi Nusa
Tenggara Barat”
t = Data Time Series tahun 2014-2018
e = Tingkat Kesalahan Pengganggu
Pada iregresi idata ipanel iterdapat idua ipersamaan iregresi idata ipanel iyaitu
iOne iWay iModel idan iTwo iWay iModel.i
One iWay iModel imerupakan imodel isatu iarah, ikarena ihanya
imempertimbangkan iefek iindividui(ai) idalam imodel, iberikut iadalah ipersamaan
iOne iWay iModel:
yit= α + αi+X’itβ + 휀𝑖𝑡
Dimana:
α = Konstanta
β = Parameter hasil estimasi
Xit = Observasi ke-itdari parameter variabel bebas
αi = Efek individu yang berbeda-beda untuk setiap individu ke-i
47
sedangkanTwo iWay iModelmerupakan isuatu imodel iyang
imempertimbangkan isuatu iefek idari iwaktu ike iwaktu iatau imemasukkan ivariabel
iwaktu, idan ipersamaannya iadalah isebagai iberikut:
yit = α + αi + 𝛿𝑡+X’itβ + 휀𝑖𝑡
Hidayat (2014) berpendapat bahwa pada persamaan diatas menyatakan
adanya suatu tambahan dari efek waktu yang dilambangkan dengan delta dan
bersifat tetap serta bersifat acak antar tahunnya.
Untuk imengolah idata iyang idiperoleh ipenulis, imaka ipenulis imenggunakan
ibeberapa ialat idiantaranya iadalah iMicrosoft iOffice iExcel i2007 idan iEviews
i9.iUntuk iMicrosoft iOffice iExcel i2007 idigunakan isebagai ialat idalam imengolah
idata iyang iterkait idengan ipembuatan isebuah itabel iserta ianalisis.iSedangkan
iuntuk iEviews i9 idigunakan iuntuk ialat idalam iproses iregresi idata.
Terdapat 3 (tiga) pendekatan didalam melakukan metode estimasi regresi
data panel, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Common Effect model
Common Effect modeladalah model data panel yang sangat
sederhana karena hanya menggabungkan dua data yaitu data time
series dan data cross section. Pada model ini juga dapat
menggunakanpendekatan OLS (Ordinary Least Square) sebagai
estimasi pada model data panel.
48
Model regresi data panel dengan menggunakan pendekatan
common effect model dinyatakan sebagai berikut (Silalahi et al., 2014):
Yit = 𝛼 + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ
+ 휀𝑖𝑡
Keterangan :
Yit : Variabel terikat untuk invidu ke-i pada waktu ke-t
𝑋𝑖𝑡ϳ
: Variabel bebas ke-𝗃 untuk individu ke-i pada waktu ke-t
i : Unit cross section sebanyak N
t : Unit time series sebanyak T
𝗃 : Urutan variabel
휀𝑖𝑡 : Komponen error untuk individu ke-i pada waktu ke-t
𝛼 : intercept
𝛽ϳ : Parameter untuk variabel ke-𝗃
b) Fixed Effect Model (FE)
Pada model data ini dapat diasumsikan bahwa adanya perbedaan
antar individu dalam memfasilitasi terhadap perbedaan intersep,
namun slopnya tidak berubah dan masih sama antar variabel. Pada
model estimasi ini menggunakan LSDV (Least Square Dummy
Variabel). Berikut adalah model fixed effectdengan menambah variabel
dummy untuk mengizinkan adanya perubahan intercept (Silalahi et al.,
2014):
Yit = 𝛼i + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ
+∑ α𝑖𝑛𝑖=2 Di+ 휀𝑖𝑡
49
Yit : Variabel terikat untuk invidu ke-i pada waktu ke-t
Di : dummy variable
𝑋𝑖𝑡ϳ
: Variabel bebas ke-𝗃 untuk individu ke-i pada waktu ke-t
휀𝑖𝑡 : Komponen error untuk individu ke-i pada waktu ke-t
𝛼 : intercept
𝛽ϳ : Parameter untuk variabel ke-𝗃
c) Random Effect Model (RE)
Model ini mengestimasi dari data panel dimana terdapat
gangguan variabel dan bisa saling berhubungan antar waktu maupun
antar individu. Pada model ini perbandingan intersep diakomodasikan
oleh error term terhadap setiap individu. Estimasi model dan
perhitungan pada model ini adalah dengan menggunakan GLS
(Generalized Least Square). Model regresi data panel dengan
menggunakan pendekatan random effect model dinyatakan sebagai
berikut (Silalahi et al., 2014):
Yit = 𝛼 + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ
+휀𝑖𝑡 ; 휀𝑖𝑡 = 𝑢𝑖 + 𝑉𝑡 + 𝑊𝑖𝑡
𝑢𝑖 : Komponen error cross section
𝑉𝑡 : Komponen time series
𝑊𝑖𝑡 : Komponen error gabungan
Penentuan Model Estimasi
Pada pemilihan model yang tepat dan akurat, maka terdapat beberapa
pengujian yang bisa dilakukan diantaranya adalah:
a) Uji F (Uji Chow)
50
Pengujian ini digunakan untuk penentuan model CE (Common
Effect) atau FE (Fixed Effect) danakan dilakukan beberapa pemilihan pada
perhitungan data panel, rumus dari uji chow adalah sebagai berikut:
CHOW= (𝐸𝑆𝑆1−𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁−1)
(𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁𝑇−𝑁−𝐾)
ESS1 : Residual Sun Square hasil pendugaan model fixedeffect
ESS2 : Residual Sun Square hasil pendugaan model pooled last
square
N : Jumlah Data Cross Section
T : Jumlah Data Time Series
K : Jumlah Variabel Penjelas
Pengujian ini menggunakan hipotesa sebagai berikut:
H0 = Metode Common Effect (CE)
H1 = Metode Fixed Effect (FE)
Dengan kriteria yaitu:
Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, H1 diterimah.
Apabila F Hitung < F tabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.
b) Uji Hausman
Pengujian ini dugunakan untuk penentuan model FE (Fixed Effect)
atau RE (Random Effect) yang tepat untuk digunakan, dengan rumus
sebagai berikut:
m = (𝛽 – b) (M0 – M 1)−1(𝛽 – b) ~𝑋2(K)
51
Dimana 𝛽 adalah vektor untuk variabel fixed effect, b adalah vektor
variabel random effect, M0 merupakan matrik kovarians untuk dugaan
random effect.
Pada pengujan ini menggunakan hipotesa diantaranya:
H0 = Metode Random Effect (RE)
H1 = Metode Fixed Effect (FE)
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka H0 di tolak dan H1 di
terima.sedangkan apabila Chi-Square <Chi-Square tabel maka H0 diterima
dan H1 ditolak.
c) Uji Lagrange Multiplier
Pengujian ini digunakan sebagai kriteria untuk menentukan model
Random Effect atau Common Effect yang tepat untuk digunakan, Rumus
dari pengujian LM adalah sebagai berikut :
𝐿𝑀 = 𝑛𝑇
2(𝑇−1[
∑ = [∑ =𝑇𝑡 1 𝑒𝑖𝑡]𝑛
𝑖
∑ = [∑ =𝑇𝑡 1 𝑒𝑖𝑡
2 ]𝑛𝑖
− 1]2
n : Jumlah individu
T : Jumlah periode waktu
E : Residual metode Commond Effect (OLS)
Uji ini menggunakan hipotesa diantaranya adalah sebagai berikut:
H0 = Metode Pooled Least Square (PLS)
H1 = Metode Random Effect (RE)
52
Dengan kriteria:
Apabila iLM ihitung i> iChi-Square itabel, imaka iH0 iditolak, iH1
iditerima.iSedangkan iapabila iLM ihitung i< iChi-Square itabel, imaka iH0
iditerima, iH1 iditolak.
2) Pengujian Hipotesis
Untuk menentukan kebenaran pada pengujian hipotesis, maka
penelitian ini menggunakan uji hipotesis diantaranya sebagai berikut:
a) Uji t
Pengujian ini digunakan untuk bahan pengujian hubungan
regresi secara individual dan untuk mengetahui apakah variabel
bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan dengan uji dua arah dengan hipotesis sebagai
berikut:
a. H0 : βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh pada variabel
independen terhadap variabel dependen.
b. H0 : βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh pada variabel independen
terhadap variabel dependen.
Untuk menghitung nilai dari t hitung adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
thitung=𝛽𝑖
𝑠𝑒 (𝛽𝑖)
53
Dimana:
βi = Koefisien korelasi
se(βi) = Standart error koefisien regresi
Dengan demikian maka terdapat kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Ketika iH0 iditerima idan iH1 iditolak ijika ithitung< ittabel idan iartinya
ivariabel iindependen itidak iakan iberpengaruh isecara isignifikan
iterhadap ivariabel idependen.
b. Ketika iH0 iditolak idan iH1 iditerima ijika ithitung> ittabel idan iartinya
ivariabel iindependen iakan iberpengaruh isecara isignifikan
iterhadap ivariabel idependen.
b) Uji F
Pengujian ini digunakan guna mengetahui apakah variabel
independen mempunyai berpengaruh secara signifikan atau tidak
terhadap variabel dependen, dengan rumus sebagai berikut:
F hitung =
𝑅2
𝑘(1− 𝑅2)
(𝑛−𝑘−1)
R2 : Determinasi Koefisian
k : Jumlah variabel yang digunakan
n : Jumlah sampel
Hipotesa pada pengujian ini terdapat adalah sebagai berikut:
54
1. Jika H0 = β1 = β2 = β3 = β4 = β5 dengan artian bahwa tidak terdapat
pengaruh secara signifikan yang terjadi dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
2. Jika H0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 dengan artian bahwa adanya
pengaruh secara signifikan yang terjadi dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Terdapat kriteria pengujian sebagai berikut:
1. Apabila H0 diterima dan H1 ditolak jika Fhitung< Ftabel dan artinya
variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Apabila H0 ditolak dan H1 diterima jika Fhitung > Ftabel maka artinya
variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
c) Koefisien Determinasi (R-Squared)
Koefisien ideterminasi imenggambarkan itingkat ihubungan
iantara isatu idan ibeberapa ivariabel ibebas idengan ivariabel
iterikat.iR2adalah ibesaran inon inegatif, ibatasnya iialah i0 i≤
iR2≥1.iDimana iketika iR2sebesar i1 imaka iterjadi ihubungan iyang
isempurna, akan tetapi apabila hasil R2sebesar 0 maka tidak terjadi
hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Semakin
55
kecil R2maka akan semakin lemah hubungan antar variabelnya.
Rumus dari pengujian determinasi (𝑅2) adalah sebagai berikut :
𝑅2 =𝐸𝑆𝑆
𝑇𝑆𝑆
ESS : Jumlah kuadrat dari resgresi
TSS : Total jumlah kuadrat
Jika perolehan nilai R-square kurang dari 0,5 atau 50 % maka
kemampuan variable independen dalam menjelaskan variable
dependen adalah lemah dan sebaliknya jika perolehan nilai R-square
lebi dari 0,5 atau 50% maka kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependent kuat.