BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

12
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian turut menentukan ketercapaian tujuan penelitian. Sebelum peneliti mendapatkan data dan mengetahui hasil dari permasalahan penelitian tersebut tentu kita terlebih dahulu harus mengetahui jenis metode apa yang akan digunakan nantinya. Banyak metode yang digunakan peneliti dalam mengadakan penelitian suatu masalah, Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2002:03) mengungkapkan bahwa “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang menggangu”. Sugiyono (2007:107) mengungkapkan bahwa “Eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari . Dari beberapa definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa eksperimen adalah suatu metode yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk mencari hasil pengaruh dengan memberikan perlakuan. Penulis menggunakan metode eksperimen karena dalam penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh dari suatu perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu model latihan zig-zag run dan envelope run yang akan dicobakan untuk diketahui apakah terdapat pengaruh peningkatan yang signifikan terhadap satu variabel terikat yaitu kelincahan ( agility) pemain sepakbola. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penelitian ini adalah:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

turut menentukan ketercapaian tujuan penelitian. Sebelum peneliti

mendapatkan data dan mengetahui hasil dari permasalahan penelitian tersebut

tentu kita terlebih dahulu harus mengetahui jenis metode apa yang akan digunakan

nantinya.

Banyak metode yang digunakan peneliti dalam mengadakan penelitian

suatu masalah, Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah metode eksperimen. Mengenai metode eksperimen Arikunto

(2002:03) mengungkapkan bahwa “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara faktor yang sengaja

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor

yang menggangu”. Sugiyono (2007:107) mengungkapkan bahwa “Eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) “metode eksperimen adalah

cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami

dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari”.

Dari beberapa definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

eksperimen adalah suatu metode yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk mencari hasil pengaruh dengan memberikan perlakuan.

Penulis menggunakan metode eksperimen karena dalam penelitian ini

penulis ingin melihat pengaruh dari suatu perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel bebas yaitu model latihan zig-zag run dan envelope run yang akan

dicobakan untuk diketahui apakah terdapat pengaruh peningkatan yang

signifikan terhadap satu variabel terikat yaitu kelincahan (agility) pemain

sepakbola. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penelitian ini adalah:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

36

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kelompok sampel pada awal eksperimen harus dimulai dari

kondisi dan keterampilan yang sama/seimbang.

2. Perlakuan dalam masa eksperimen harus sama dari awal sampai akhir.

3. Alat ukur yang digunakan pada tes awal dan tes akhir harus sama.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka diharapkan

data yang dikumpulkan memberikan gambaran yang objektif dari kelompok

sampel tersebut mengenai aspek-aspek yang diukur.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:80). Sedangkan menurut Arikunto (2010:173) yaitu: "Populasi adalah

keseluruhan objek penelitian". Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah siswa SMK Negeri 2 Kota Bandung yang mengikuti kegiatan

ekstakulikuler sepakbola dan berjumlah 24 orang.

Pembinaan atlet sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung saat ini masih

terbilang belum maksimal, terlihat dari pencapaian prestasinya dalam cabang

olahraga sepakbola masih sangat jauh dari harapan. Kondisi seperti ini salah

satunya diakibatkan oleh kemampuan fisik para pemain yang kurang prima

sehingga diindikasikan bahwa latihan kondisi fisik di tim sepakbola SMKN 2

Kota Bandung kurang maksimal, dan hasil observasi peneliti di SMKN 2 Kota

Bandung, pelatih dalam memberikan latihan hanya terpusat atau terpatok

pada pola melatih kemampuan teknik itu saja, dan tidak memperhatikan

unsur-unsur kondisi fisik yang mampu memberikan pengaruh terhadap

kemampuan teknik tersebut.

Data peningkatan kemampuan kelincahan siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan

menggunakan dengan tes Illinois Agility Run yang diperoleh dari setiap siswa

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

37

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah mengikuti program latihan dengan metode zig-zag run dan envelope run.

Sebelum siswa mengikuti program latihan, terlebih dahulu dilakukan tes awal agar

mengetahui sejauh mana kemampuan mereka. Data tes peningkatan kelincahan

siswa yang mengikuti eksrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung

diperoleh dari hasil tes akhir, setelah perlakuan diberikan, sehingga merupakan

hasil dari proses latihan.

2. Sampel

Penarikan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk

ditarik kesimpulan sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto

(2010:174) mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian atau wakil dari

populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:118) "sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi".

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono,2001: 56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan teknik sampling yaitu : ”Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang representative”. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Dari pendapat para ahli tersebut peneliti mengambil sampel dengan

menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh. Yang dimaksud total

sampling disini adalah peneliti menggunakan semua populasi sebagai sampel,

seperti yang diungkapkan Sugiyono (2001: 61) “sampling jenuh yaitu teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal

ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah

lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel.

Dengan demikian yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh siswa

yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMK Negeri 2 Kota Bandung yang

berjumlah 24 siswa, kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok A dan B

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

38

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pembagian kelompok secara random, masing-masing kelompok terdiri

dari kelompok A = 12 siswa, kelompok B = 12 siswa. Selanjutnya kelompok A

diberi perlakuan dengan metode zig-zag run dan kelompok B diberi perlakuan

dengan metode envelope run.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi

yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.

Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu,

desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.

Nasution (2004:40) mengungkapkan bahwa : "Desain penelitian merupakan suatu

rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

penelitian".

Untuk mempermudah langkah-langkah dalam suatu penelitian,dipilih

suatu desain yang tepat untuk dijadikan suatu pegangan dalam penelitiannya.

Desain yang diterapkan peneliti untuk penelitiannya adalah pre-test - post-test

desain. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1

Desain Penelitian Eksperimen

(Sumber: Sugiyono, 2011:76)

Keterangan:

X1 : Tes awal

O1 : Treatment dengan Zig-Zag Run

O2 : Treatment dengan Envelope Run

X2 : Tes akhir

Kelompok A X1 O1 X2

Kelompok B X1 O2 X2

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

39

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan penulis adalah

sebagai berikut: (lihat gambar 3.3)

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian

Populasi

Sampel

Pre-test

Perlakuan Latihan zig

zag run

Perlakuan Latihan

Envelope run

Post-test

Pengolahan dan Analisis data

Kesimpulan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

40

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2010:203) “Instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data”. Dengan kata lain instrument berfungsi sebagai pendukung dari metode yang

sudah ada, sehingga data yang akan diperoleh menjadi valid.

Untuk memperoleh data yang akurat maka penulis melakukan tes untuk

mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal

kemampuan kelincahan atlet. Alat ukur yang digunakan penulis disini adalah

tes kelincahan Illinois Agility Run. Tes ini memiliki validitas sebesar 0,90 dan

realibilitas 0,94. Untuk lebih jelas mengenai instrumen penelitian dapat dilihat

pada (gambar 3.4)

Gambar 3.3. Illinois Agility Run

(sumber: topendsport.com)

Adapun tata cara pelaksanaan tes yang dijelaskan oleh adalah sebagai

berikut: subjek berdiri di belakang garis start dengan salah satu kaki diletakan

di depan setelah diberikan aba-aba “ya” subjek dengan cepat lari menunju ke

cone pembatas lalu melakukan perubahan arah kemudian lari lagi menuju

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

41

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanda yang diberi cones berikutnya lalu merubah arah lagi begitu seterusnya

sampai cone terakhir atau garis finish. Satu orang diberikan kesempatan dua kali

dan skor yang dicatat adalah waktu terbaik dari dua kali kesempatan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah

penelitian. Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu: tahap persiapan,

pelaksanaan dan pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan,

seperti diuraikan berikut ini:

1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

a) Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar

penelitian

b) Pengajuan surat izin penelitian ke sekolah;

c) Melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian sekolah;

2. Tahap pelaksanaan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

a) Pelaksanaan pre-test untuk melihat kemampuan awal kelincahan siswa

b) Pemberian treatment latihan zig-zag run dan envelope run kepada masing-

masing kelompok

c) Pelaksanaan post-test untuk melihat peningkatan kemampuan kelincahan

siswa

3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

a) Melakukan pengolahan dan analisis data yang telah terkumpul;

b) Membuat kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian;

c) Menyusun naskah skripsi secara lengkap

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes

Tempat penelitian di lapangan sepakbola BSI Bandung, jalan antapani

dan juga di lapangan Ciujung, Jl. Supratman, Bandung. Pemilihan tempat

tersebut didasari bahwa lapangan tersebut tempatnya cukup memadai, cukup

dekat dan rumput lapangan berkondisi rata sebagai terlaksananya suatu tes.

Jadwal ekstrakuliluler sepakbola SMK Negeri 2 yaitu 3 kali seminggu meliputi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

42

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hari senin, kamis, sabtu. Waktu pelaksanaan tes awal diadakan pada jam 15.00-

17.00, hari kamis, 17 april 2014. Sedangkan tes akhir diadakan pada jam 15.00-

17.00, hari minggu, 25 mei 2014.

G. Analisis Data

Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil

test awal dan test akhir, perlu adanya pengolahan secara statistik. Dalam

pengolahan data penulis menggunakan beberapa rumus statistika yaitu

menggunakan rumus :

1. Menghitung Nilai rata-rata

Dengan pendekatan rumus :

Keterangan :

X : Nilai rata-rata yang dicapai

x1 : Skor yang diperoleh

n :Jumlah sampel

∑ : “Sigma” yang berarti jumlah

2. Mencari Simpangan Baku

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

√ ( )

( )

Keterangan :

S : simpangan baku yang dicari

: jumlah

: skor yang dicapai seseorang

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

43

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: nilai rata-rata

: banyaknya sampel

3. Mencari Varians

Pendekatan statistik yang digunakan :

S²=

( )

( )

4. Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas kedua kelompok sampel, terdapat

beberapa langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah

pengujian yang dapatdilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan yang dimulai dari nilai

pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling

besar.

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z skor, yaitu :

c. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal

baku (table distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-

masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka

dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z pada

tabel.

d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang

kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak seluruh

sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

44

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Dengan bantuan nilai nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka

tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui

diterima atau ditolak hipotesisnya dengan kriteria :

- Terima Ho jika Lo < L = Normal

- Tolak Ho jika Lo > L = Tidak Normal

5. Uji Homogenitas

Dalam menguji homogen atau tidaknya data yang diperoleh dari

2 variansi, peneliti melakukan pendekatan Uji Kesamaan Dua

Variansi, dengan formulasi rumus sebagai berikut :

6. Pengujian Hipotesis (Uji Signifikansi Kedua Kelompok)

Adapun langlah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut :

a. 1) Ho : B = 0, Latihan zig zag run tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola

H1 : B ≠ 0, Latihan zig zag run memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola.

2) Ho : B = 0, latihan envelope run tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola

H1 : B ≠ 0, latihan envelope run memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

45

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Rumus

Keterangan :

t : Nilai kritis untuk uji signifikansi beda

: Rata-rata beda

SB : Simpangan baku beda

n : Jumlah sampel

c. Terima Ho jika :

-t(1-1₂ ) (dk=n-1)<t<(1-1₂ )(dk+n-1)

=0,05.

7. Uji Signifikansi (dua rata-rata satu pihak)

a. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho. µ = µ₂, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan zig-

zag run dengan envelope run terhadap kelincahan pemain dalam

permainan sepakbola

H1. µ ≠ µ₂, terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan zig-zag run

dengan envelope run terhadap kelincahan pemain dalam permainan

sepakbola

b. Adapun pendekatan rumus yang digunakan menurut Nurhasan, dkk

(2008:152) :

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/15649/6/S_KOR_0906613_Chapter3.pdfekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan menggunakan

46

Alan Amanda, 2014

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

: Nilai rata-rata kelompok 1

₂ : Nilai rata-rata kelompok 2

S : Simpangan baku gabungan

: Banyaknya sampel kelompok 1

₂ : Banyaknya sampel kelompok 2

S² : Variansi kelompok 1

S²₂ : Variansi kelompok 2

c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima Hipotesis (Ho) jika : -t (1-½ )< t <(1-½ )

Dalam hal lain hipotesis (Ho) di tolak.