BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...
-
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif,
karena penggunaannya yaitu untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai kemampuan interpretasi gambar dan grafik siswa kelas X
SMA Negeri dalam tes literasi sains PISA. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta fakta, atau kejadian-
kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu (Zuriah, 2009:47).
B. Definisi Operasional
Agar dapat menjabarkan penelitian ini dengan baik dan membantu
menjelaskan pada peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama berikut
adalah definisi operasional penelitian ini:
1. Kemampuan literasi sains adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal
tes literasi sains PISA.
2. Tes literasi sains PISA yang digunakan adalah tes literasi sains PISA tahun
2006 tentang literasi sains yang terdiri dari 10 unit dan 30 soal, soal yang
menampilkan gambar dan grafik terdiri dari 5 unit yang terdiri dari 15
soal.
-
23
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kemampuan interpretasi gambar dan grafik adalah kemampuan siswa
dalam menjawab tes kemampuan dasar dan tes literasi sains PISA
bergambar dan bergrafik.
C. Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di
Kota Bandung dari beberapa klaster. Penentuan sekolah dengan klaster tertentu
adalah dengan ketentuan passing grade sekolah tersebut yang digunakan untuk
menerima siswa baru. Sekolah yang digunakan sebagai subjek penelitiannya
adalah SMA Negeri dari klaster 1 sebanyak satu sekolah, klaster 2 sebanyak satu
sekolah, dan klaster 3 sebanyak satu sekolah. Sampel yang digunakan yaitu 40
siswa atau satu kelas kelas X dari SMA Negeri klaster 1, klaster 2 dan klaster 3.
Teknik penentuan sampel adalah dengan random cluster. Teknik sampel ini
digunakan untuk populasi yang berkelompok. Dalam menggunakan sampel
klaster ini, umumnya kesatuan-kesatuan yang diteliti merupakan kelompok yang
lebih besar (Mardalis, 2009).
Waktu penelitian ini adalah dari Bulan Februari sampai Bulan April 2012.
Sedangkan tempat penelitian dilakukan di tiga SMA Negeri kelas X yang terpilih
masing-masing dari klaster 1, klaster 2 dan klaster 3 di Kota Bandung.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan dasar grafik
dan tes kemampuan dasar gambar serta soal tes literasi sains PISA. Penggunaan
-
24
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen penelitian dimaksudkan untuk keperluan yang berbeda. Berikut adalah
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Tes kemampuan dasar grafik terdiri dari empat unit dan sepuluh soal
(dapat dilihat pada lampiran A.2), yang bersumber dari British
Broadcasting Corporation (2012). Unit 1 membahas mengenai unsur-
unsur grafik yang terdiri dari satu soal, diharapkan siswa dapat
menemukan kesalahan pada grafik yang dapat mendeskripsikan
pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur grafik. Unit 2 terdiri dari tiga
soal, soal pertama dan kedua adalah mengenai kemampuan membaca
grafik, sedangkan pada soal ketiga mengenai kemampuan prediksi. Unit 3
terdiri dari dua soal yang keduanya menilai kemampuan interpretasi grafik.
Unit 4 yang terdiri dari empat soal, digunakan untuk menilai kemampuan
interpretasi grafik serta kemampuan mengaitkan informasi dalam uraian
dengan grafik.
2. Tes kemampuan dasar gambar digunakan eksplorasi dari soal bergambar
pada tes literasi sains PISA yaitu pada Unit 5 mengenai biodiversitas . Tes
kemampuan dasar gambar terdiri dari lima soal essay, sedangkan gambar
yang disajikan berupa dua jenis jaring-jaring makanan yang menunjukkan
adanya biodiversitas. Eksplorasi dilakukan untuk menilai kemampuan
siswa dalam mendapatkan informasi dari gambar, komponen dan aturan
yang berlaku pada gambar kemudian kemampuan siswa mengubah bentuk
gambar ke bentuk uraian.
-
25
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Selain tes kemampuan dasar, digunakan pula tes literasi sains PISA yang
menggunakan soal sains PISA tahun 2006 yang terdiri dari 10 unit dan
terdiri dari 30 soal. Tetapi yang menjadi data penelitian hanya soal yang
berhubungan dengan grafik dan gambar saja, yaitu terdiri dari lima unit
dengan 15 pertanyaan atau soal. Soal yang berhubungan dengan grafik
terdiri dari empat unit yaitu, unit 4 Buku Harian Semmelweis terdiri dari
empat soal, unit 6 Gigi Berlubang yang terdiri dari tiga soal, unit 7
Perilaku Stickleback yang terdiri dari tiga soal serta unit 10 Efek Rumah
Kaca yang terdiri dari tiga soal. Sedangkan soal PISA yang berkaitan
dengan gambar hanya unit 5 Biodiversitas yang terdiri dari dua soal.
Beberapa soal PISA selain unit 5 menyajikan gambar, tetapi gambar
tersebut tidak berkaitan dengan informasi yang dicari dalam pertanyaan
sehingga tidak termasuk instrumen yang dapat digunakan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, untuk
mendapatkan banyak gambaran. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa observasi, tes, dan studi literatur.
1. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Teknik
pengumpulan data melalui tes pada penelitian ini adalah berupa tes literasi
-
26
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sains PISA itu sendiri serta tes kemampuan dasar interpretasi gambar dan
grafik.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah informasi mengenai
kemampuan siswa dan membandingkannya dengan hasil observasi. Studi
literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana
orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita
lakukan. Studi literatur yang digunakan adalah yang berkaitan dengan PISA,
literasi sains, grafik, serta gambar.
F. Analisis Pokok Uji Coba Instrumen
Analisis pokok uji instrumen dilakukan untuk mengetahui karakter soal
yang diberikan kepada siswa. Analisis pokok uji instrumen yang dilakukan adalah
tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Berikut adalah hasil
analisis pokok uji instrumen baik pada tes literasi sains PISA maupun pada tes
kemampuan dasar grafik.
1. Tingkat kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran pada tes literasi sains PISA didapatkan
bahwa dari total 15 soal yang memuat grafik dan gambar, 20% soal
termasuk soal yang sukar, 66,7 % termasuk soal dengan tingkat kesukaran
sedang, dan 13,33% termasuk soal mudah. Soal yang termasuk sukar yaitu
yaitu soal 4.1 tentang membuat alasan dari sebuah grafik, soal 7.1 tentang
-
27
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami teks bacaan, dan soal 7.3 tentang kemampuan melakukan
prediksi berdasarkan grafik, soal yang termasuk mudah yaitu soal 4.2
tentang memberikan gagasan baru dan soal 5.1 tentang memahami
gambar, sedangkan sisanya termasuk pada soal dengan tingkat kesukaran
sedang. Hasil analisis tingkat kesukaran tes kemampuan dasar didapatkan
bahwa 100% soal termasuk soal sedang.
2. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda pada soal tes literasi sains PISA yang berhubungan
dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 26,67% termasuk soal
dengan tingkat daya pembeda cukup yaitu pada soal 4.2 tentang
memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2
tentang mamahami teks, dan soal 7.3 tentang kemampuan prediksi,
sedangkan sisanya sebanyak 73,33% termasuk soal dengan daya pembeda
yang baik. Hasil analisis pokok uji daya pembeda pada tes kemampuan
dasar grafik didapatkan bahwa 40% termasuk soal yang memiliki daya
pembeda yang baik dan 60% baik sekali.
3. Validitas
Hasil analisis validitas pada tes literasi sains PISA yang berhubungan
dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 33,33% soal memiliki
validitas yang rendah, yaitu pada soal 4.2 tentang kemampuan
memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2
tentang mamahami teks, soal 6.3 tentang kemampuan menguraikan grafik
dan soal 7.3 tentang kemampuan prediksi. Soal PISA yang memiliki
-
28
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
validitas yang cukup sebanyak 53,33%, sedangkan soal yan memiliki soal
dengan validitas yang tinggi sebanyak 13,33% yaitu pada soal 4.3 tentang
pengetahuan tentang kebersihan dan 10.2 tentang pemahaman mengenai
grafik. Hasil analsis validitas pada tes kemampuan dasar grafik
menyatakan bahwa 22,22% termasuk soal dengan validitas yang cukup,
dan 77,78% termasuk soal dengan validitas yang tinggi.
4. Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown nilai yang diperoleh
dari tes literasi sains PISA yang berhubungan dengan grafik dan gambar
adalah 0,74, sedangkan hasil uji reliabilitas kemampuan dasar grafik
adalah adalah 0,94 sehingga dapat dikatakan reliabilitas tes PISA dan tes
kemampuan dasar grafik termasuk tinggi dan memiliki keajegan atau hasil
yang tetap.
G. Pengolahan Data
Analisis data pada penelitian kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh. Analisis deskriptif mengacu pada
transformasi dari data-data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti
dan diterjemahkan. Pengolahan data hasil penelitian meliputi adalah sebagai
berikut:
1. Memeriksa/editing
Dilakukan pemerikasaan pada jawaban siswa dan pemberian skor untuk
menentukan kemampuan setiap siswa. Pemberian skor dilakukan dengan
-
29
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan skor 1 jika jawaban benar atau jika dalam satu soal terdapat
beberapa subsoal, maka jika 50% atau lebih jawaban dianggap benar maka
akan mendapat nilai penuh, sedangkan jika jawabannya salah maka akan
diberi nilai 0.
2. Memberi tanda/ koding
Selain memberi kode pada soal tes kemampuan dasar, dilakukan pula
pemberian kode pada subjek penelitian. Kode K1 adalah SMA Negeri klaster
1, K2 adalah SMA Negeri klaster 2, dan K3 adalah SMA Negeri klaster 3.
Kode angka 01 adalah siswa urutan pertama dan seterusnya, semakin besar
angka semakin besar nilai yang diraihnya. Kode P untuk subjek perempuan, L
untuk subjek laki-laki. Sehingga jika kode yang diberikan adalah K1-01L
artinya subjek penelitian berasal dari SMA Negeri klaster 1, urutan pertama
berjenis kelamin laki-laki.
3. Tabulasi
Tabulasi dilakukan berdasarkan hasil capaian skor siswa pada tes literasi
sains PISA serta pada tes kemampuan dasar. Dilakukan pula perbadingan
berdasarkan jenis kelamin dan klaster sekolah. Analisis data dilakukan dengan
mengurutkan siswa bedasarkan capaiannya dalam tes sains PISA, kemudian
dengan urutan yang sama dilakukan pula pencatatan hasil tes kemampuan dasar
grafik dan gambar. Analisis data dilihat dari kemampuan siswa dalam
menjawab tes literasi sains PISA pada soal bergambar dan bergrafik dengan
kemampuan siswa mejawab tes kemampuan dasar.
-
30
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pengolahan Data Secara Statistik
Pengolahan data secara statistik dilakukan untuk menentukan beda rata-
rata dan menentukan korelasi dari dua variabel. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 18. Untuk menentukan beda rata-
rata skor siswa laki-laki dan perempuan dilakukan dengan independent t-test,
untuk menentukan beda rata-rata skor berdasarkan klaster dilakukan uji one
way Anova serta uji Turkey untuk menentukan nilai signifikan perbedaan skor
rata-rata. Uji korelasi bivariate dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Tes
Kemampuan Dasar dengan tes literasi sains PISA. Kemudian dilakukan pula
uji regresi linier untuk menemukan persamaannya.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan secara berurut dan sistematis untuk
mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian, adapun tahapan atau
prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini
melakukan pendataan terhadap populasi penelitian yaitu menentukan siswa
kelas X di SMA Negeri klaster 1, klaster 2, dan klaster 3 di Kota Bandung.
2. Tahap Pra Penelitian
Pada tahap ini dilakukan persiapan instrumen dan pengujian instrumen,
pengeluaran surat izin dan survey terhadap tempat penelitian.
3. Tahap Penelitian
-
31
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pemilihan Sampel yaitu 40 siswa (satu kelas) kelas X masing-masing
dari tiga SMA Negeri dari klaster yang berbeda.
b. Siswa mengerjakan soal sains PISA 2006.
c. Diberikan tes kemampuan dasar untuk mendapatkan data secara
keseluruhan dan umum tentang kemampuan menginterpretasi gambar
dan grafik.
d. Dilakukan penilaian hasil pengerjaan soal sains PISA.
e. Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil soal sains PISA.
f. Pengolahan dan Analisis data.
Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan hasil capaian skor
siswa pada tes literasi sains PISA dan tes kemampuan dasar. Kemudian
membandingkan hasil capaian berdasarkan gender serta berdasarkan
klaster sekolah masing-masing. Analisis data dilakukan dengan
menglasifikasikan soal PISA bergrafik dan soal tes kemampuan dasar
dengan menggunakan kategori yang dibuat Kimura (1999) dalam
Aoyama dan Stephens (2003). Pada soal PISA bergambar dilakukan
analisis pertanyaan dalam soal, sedangkan pada tes kemampuan dasar
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kemampuan dan
pengetahuan siswa mengenai gambar dan unsur-unsur gambar,
kemudian hasil kedua tes tersebut dibandingkan.
Pengolahan independent t-test, one way Anova, correlation bivariate,
dan regresi linier menggunakan program SPSS 18.
-
32
Intan Ayu Khairunnisa, 2013 KEMAMPUAN INTERPRETASI GAMBAR DAN GRAFIK SISWA DALAM TES LITERASI SAINS PISA DAN TES KEMAMPUAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Tahap Persiapan
Penelitian
Tahap Akhir
Penelitian
Tahap Pelaksanaan
Penelitian
Penyusunan
Proposal
Uji Keterbacaan
Instrumen
Penyusunan
Instrumen
Penyusunan
Surat Izin
Penelitian
Seminar
Proposal
Penentuan
Subjek
Penelitian
Penentuan Kelas Sampel dari Sekolah yang Terpilih
Pengerjaan Instrumen Penelitian Penilaian dan
Pengelompokkan hasil
Penarikan
Kesimpulan
Pengolahan dan Analisis
Data