BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/19698/6/S_PJKR_100529_Chapter...

21
40 Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Data di sini adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta ataupun angka, (Arikunto, 2002, hlm. 96 dalam Arisma 2007, hlm. 35). Sedangkan menurut Sugiyono (2010, hlm. 3) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Penggunaan metode dalam melaksanakan penelitian adalah hal yang penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat, diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Disamping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan terdapat adanya perubahan positif menuju yang diharapkan. Metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya, dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin namun mencapai hasil maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran squash di sekolah Squash Bastaman Lodaya. Sesuai dengan permasalahan yang penulis telah kemukakan, maka untuk memperoleh dan menganalisi data diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/19698/6/S_PJKR_100529_Chapter...

40

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data,

menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Data di sini adalah hasil

pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta ataupun angka, (Arikunto, 2002,

hlm. 96 dalam Arisma 2007, hlm. 35). Sedangkan menurut Sugiyono (2010, hlm.

3) metode penelitian diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan cara-cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang

bersifat logis.

Penggunaan metode dalam melaksanakan penelitian adalah hal yang penting,

sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat, diharapkan dapat

mencapai tujuan yang diinginkan. Disamping itu, penggunaan metode tergantung

kepada permasalahan yang dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode

dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan terdapat adanya perubahan positif

menuju yang diharapkan. Metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,

fasilitas, biaya, dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin namun mencapai

hasil maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil

pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai,

yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran squash di sekolah Squash Bastaman

Lodaya. Sesuai dengan permasalahan yang penulis telah kemukakan, maka untuk

memperoleh dan menganalisi data diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun

41

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sebagai

metode penelitian ini. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya

(Best, 1982). Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan

atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menurut

Surakhmad (dalam Arisma, 2007, hlm. 36 ) sebagai berikut :

Penelitian deskriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena banyak sekali ragam penelitian demikian. Metode deskriptif

merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya penyelidikan dengan teknik survey, angket, inteview, observasi atau dengan tes, studi kasus dan studi komparatif atau operasional.

Pendapat lain mengenai metode deskriptif dikemukakan oleh Arikunto (dalam

Arisma, 2007, hlm. 36) “ Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mewujudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada suatu penelitian yang dilakukan”.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif bertujuan

pada penelaahan masalah yang waktunya penulis tentukan sesuai pengamatan

penulis dengan apa adanya, serta pengumpulan data atau infromasi selama penulis

amati. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka penulis memilih metode deskriptif

untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang menyebabkan minat siswa

menurun pada saat mengikuti pembelajaran squash dengan apa adanya.

B. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti, sedangkan sampel

adalah sebagian dari populasi. Seperti yang di jelaskan oleh Sugiyono (2010, hlm.

117) Populasi adalah ”wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi bukan hanya orang,

tetapi obyek benda-benda alam lainnya. Populasi juga tidak mempelajari jumlah

yang ada tetapi mempelajari karekteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek

42

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa Sekolah Squash Bastaman

Lodaya.

2. Sampel Peneltian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono, 2010, hlm. 118). “Sampel adalah sebagian dari

populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul

mewakili populasinya” (Sudjana dan Ibrahim, 2001, hlm. 84).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menentukan menggunakan teknik

Sampling Jenuh karena jumlah populasi tidak banyak. Menurut Sugiyono ( 2010,

hlm. 124) bahwa “Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30. Dalam penelitian ini sampelnya

adalah seluruh siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya. Adapun ciri-ciri sampel

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (a) Sampel

terdaftar sebagai siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya yang akan diteliti (b)

Sampel merupakan siswa yang sudah berlatih lebih dari 2 Tahun.

C. Langkah-langkah dan Desain Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, peneliti menyusun langkah-

langkah penelitiasn sebagai berikut :

a. Langkah pertama menentukan populasi yaitu diambil dari siswa Sekolah

Squash Bastaman Lodaya.

b. Menentukan sampel seluruh siswa, yang berada di Sekolah Squash

Bastaman Lodaya.

c. Kemudian melakukan tes pengukuran menggunakan skala untuk

mengetahui tingkat minat siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya.

d. Setelah mendapatkan data hasil pengetesan, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengolahan dan menganalisis data.

43

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menentukan kesimpulan berdasarkan hasil dari pengolahan dan

menganalisis data.

Dari penjelasan tersebut, langkah-langkah penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut :

2. Desain Penelitian

Desain penelitian sangat menentukan kualitas proses dan hasil penelitian, oleh

karena itu, supaya dapat menghasilkan penelitian yang baik, maka dibutuhkan

desain penelitian yang baik. “Desain penelitian adalah kerangka kerja yang

digunakan untuk melaksanakan penelitian” (Arifin, 2013, hlm 2). Secara singkat,

desain penelitian dapat didefinisikan sebagai rencana dan struktur penyelidikan

yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab

pertanyaan penelitian. Menurut Arifin (2013, hlm 3), dalam pengertian yang lebih

luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut:

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;

b. Pemilihan kerangka konseptual; c. Memformulasikan masalah penelitian; d. Membangun penyelidikan atau percobaan;

Populasi

Sampel

Tes Skala Minat

(interest)

Pengolahan dan Analisis data

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian

44

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Memilih serta mendefinisikan pengukuran variabel-variabel;

f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan; g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data; h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data;

i. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik; dan j. Penulisan laporan hasil penelitian.

Adapun desain penelitian ini yaitu penelitian one-shot case study yaitu terdapat

suatu kelompok diberi treatment dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Sugiyono,

2013, hlm. 110). Karya klasik Campbell dan Stanley 1963 (dalam Dantes, 2012,

hlm. 95) mengatakan bahwa “Desain one shot case study adalah desain yang

paling sederhana. Perlakuan diberikan kepada kelompok yang telah terbentuk apa

adanya, selanjutnya dilakukan pengambilan data”.

Gambar 3.2 (Sugiyono, 2013, hlm. 110).

X = Treatment yang diberikan ( Variabel Independen)

O = Observasi ( Variabel Dependen)

X sebagai treatment disini variabel independen yaitu siswa yang mengikuti

pembelajaran. Peneliti tidak memberikan treatment kepada responden tetapi

sekolah dari responden yang memberikan treatment. Jadi peneliti hanya

memberikan angket untuk diobservasi sebagai variabel dependen yaitu minat.

D. Definisi Konseptual

Minat menurut Hilgrad (dalam Slameto 2010, hlm. 57) menyatakan “Interest is

persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity and content”.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati diperhatikan terus menerus dengan

disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat

45

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik

pada suatu objek atau menyenangi suatu objek.

Belajar menurut Sudjana (2001, hlm. 28), adalah “suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Sumanto ( 1983, hlm. 107-115 ).

Bahwa yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan tiga macam yaitu :

1. Faktor –faktor stimuli belajar, yaitu segala hal di luar individu yang

merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.

2. Faktor –faktor metode belajar, yaitu metode mengajar yang dipakai oleh

guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar.

3. Faktor-faktor individual.

Pembelajaran menurut Arifin (2009, hlm. 10) bahwa:

“Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik,

yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik dengan peserta

didik.sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang

memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik dikelas maupun

diluar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak untuk menguasai kompetensi

yang telah ditentukan”

Olahraga squash menurut Millam (1979, hlm.22 dalam Arisma, 2007, hlm. 1),

adalah „permainan yang menggunakan raket dan bola kecil yang dilakukan oleh

dua orang pemain dalam suatu ruangan yang dibatasi oleh tembok, dengan tujuan

memukul bola ke dinding depan agar lawan tidak dapat mengembalikan bola

tersebut‟.

Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran squash ataupun sebaliknya. Alat untuk mengukur tingkat

minat belajar siswa yaitu dengan dibuatnya kisi-kisi instrument minat belajar

dengan mengacu kepada indikator, yang telah penulis rangkum dari pendapat para

ahli yaitu (1) Keinginan, (2) Perhatian, (3) Kegairahan, (4) Pengurus, (5) Pelatih,

(6) Sarana prasarana, (7) Program pembelajaran, (8) Orang tua.

46

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong siswa untuk melakukan

pembelajaran squash, sehingga siswa tersebut mempunyai rasa senang yang

nantinya akan menimbulkan keinginan untuk melakukannya lagi. Minat siswa ini

akan terlihat dalam pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh siswa Sekolah

Squash Bastaman Lodaya. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

minat yang berasal dari faktor internal dan eksternal terhadap pelatihan atau

pembelajaran siswa di Sekolah Squash Bastaman Lodaya, yang akan diukur

dengan menggunakan kisi-kisi instrument minat yang ditandai oleh variabel

konsep, sub variabel, indikator, sub indikator dan item-item yang telah disusun,

yang akan dituangkan pada skala minat.

F. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian selain metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah penelitian, maka diperlukan pula alat ukur untuk mengumpulkan data

yang didapatkan dari sampel yang diteliti. Keberhasilan penelitian dikatakan baik

apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur dengan baik apa yang

diiinginkan oleh seorang peneliti. Sugiyono (2010, hlm. 148) mengatakan bahwa

“karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik”. Alat ukur ini disebut dengan instrumen.

Menurut Arikunto (2000, hlm. 134) mengatakan bahwa “Instrumen

pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya”. Sementara itu, Sugiyono (2010, hlm.148) menjelaskan

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti yaitu instrumen skala

minat, berupa butir-butir soal yang ditentukan dari indikator-indikator variabel

minat yang telah peneliti rangkum dari definisi para ahli mengenai minat belajar.

Adapun instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut :

47

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Minat

Untuk memperoleh data tentang minat diri seseorang digunakan kuisioner

yang disusun oleh peneliti. Kuisionernya adalah berbentuk skala. Skala menurut

Azwar (2012, hlm. xvii) adalah “perangkat yang disusun untuk mengungkap

atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut”. Sebagai alat ukur,

skala psikologis mempunyai karakteristik khusus yang membedakan dengan

instrument pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian, inventori dan

lain-lain

Karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi menurut Azwar (2012, hlm 6)

ada 3 yaitu :

a. Stimulus atau item dalam skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan

yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. Meskipun subjek dapat dengan mudah memahami isi itemnya namun tidak mengetahui

arah jawaban yang di kehendaki oleh item yang diajukan sehingga jawaban yang diberikan subjek akan banyak tergantung pada interpretasinya terhadap

isi item. Karena itu jawaban yang diberikan atau dipilih oleh subjek lebih bersifat proyeksi diri dan perasaannya dan merupakan gambaran tipikal reaksinya.

b. Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan perilaku diterjemahkan dalam

bentuk item-item, maka skala psikologis selalu berisi banyak item jawaban subjek terhadap satu item baru merupakan sebagian banyak dari indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu

diagnosis diperoleh berdasar respon terhadap semua item. c. Respon subjek tidak di klasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”.

Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Skor yang diberikan hanyalah kuantitas yang mewakili indikasi adanya aatribut yang diukur.

Karekteristik tersebut menjadi ciri pengukuran terhadap performansi tipikal,

yaitu atribut manisfestasinya munculnya karakteristik seseorang dalam keadaan

sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon terhadap situasi yang sedang dihadapi.

Menurut Azwar (2012, hlm. 7) mengungkapkan bahwa:

Dalam penggunaan psikodiagnosa dan penelitian psikologi, skala-skala performansi tipikal digunakan untuk pengungkapan aspek-aspek afektif seperti

minat, sikap, dan berbagai variabel kepribadian lainya semisal agresifitas, self-esteem, locus of control, motivasi, resiliensi, kecemasan , kemepimpinan, dan sebagainya.

48

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument dikembangkan dalam bentuk skala dengan pola jawaban skala

Likert. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 134) “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Dalam penelitian ini fenomena sosial adalah minat. Dengan

skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian ini

skala untuk mengukur tingkat minat diri seseorang menggunakan pernyataan-

pernyataan.

Proses penyusunan skala diawali dengan menentukan minat sebagai variabel

konsep, kemudian menentukan dan menyusun sub variabel, lalu indikator dan sub

indikator, dan dikembangkan menjadi item-item pernyataan beserta taraf

skalanya. Penyusunan item-item pernyataan mengacu pada sub variabel yang

peneliti rangkum dari variabel konsep, lalu disederhanakan menjadi indikator dan

sub indikator, adapun indikator tersebut yang berasal dari kisi-kisi minat dalam

kuesioner ini terdiri dari (1) Keinginan, (2) Perhatian, (3) Kegairahan, (4)

Pengurus, (5) Pelatih, (6) Program Pembelajaran, (7) Sarana Prasarana, (8) Orang

tua. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 135) mengungkapkan bahwa “Jawaban setiap

item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif”. Skala pada penelitian ini dibuat untuk menjaring

dan memperoleh informasi bagaimana gambaran minat pada siswa Sekolah

Squash Bastaman Lodaya. Berdasarkan kisi-kisi di atas, kemudian disusun dari

varaiabel konsep yaitu pendapat para ahli, lalu sub variabel, indikator serta sub

indikator untuk mempermudah membuat item-item pertanyaan atau pernyataan.

Item-item pernyataan untuk mengukur tingkat minat diri siswa dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

49

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

Variabel Sub Variabel Indikator Item Soal

(+) (-)

Minat Belajar

Internal

a. Keinginan

b. Perhatian

c. Kegairahan

Eksternal

a. Pengurus

b. Pelatih

c. Program Pembelajaran

d. Sarana dan Prasarana

e. Orang Tua

Dari 2 sub variabel dan indikator yang tercantum di atas, ada beberapa item

yang tercantum dalam tiap-tiap indikator dan sub variabel tersebut, masing-

masing item tersebut, kemungkinan besar ada item yang tidak valid, jadi tidak

semua item yang ada akan dipakai untuk mengetahui tingkat minat siswa Sekolah

Squash Bastaman Lodaya.

Dalam alternatif dari pernyataan yang diberikan peneliti, peneliti memberikan

bobot skor sebagai skor pernyataan yang telah diisi oleh responden dalam hal ini

siswa yang mengikuti pembelajaran squash disekolah squash bastaman lodaya.

Bobot skor yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala

Likert. Skala Likert menurut Sugiono (2010, hlm. 134) yaitu “untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial”. Dalam skala Likert ini, alternatif jawaban yang digunakan adalah Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Peneliti memilih pilihan alternatif jawaban tengah yaitu Netral (N),

dikarenakan respon yang peneliti inginkan adalah respon yang diyakini oleh

subyek. Sekalipun subyek memilih N atau memilih respon tidak menentukan

pendapat, namun pilihan itu harus merupakan pilihan yang diyakini olehnya.

50

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti memilih pilihan alternatif jawaban tengah Netral (N) ini, karena mengutip

dari Azwar (2015, hlm. 47) bahwa “memilih respon negatif atau respon positif

pun sama tidak ada gunanya bila dilakukan tidak dengan keyakinan atau diberikan

oleh responden secara sembarang”. Artinya siswa percaya kalau dirinya memang

berada pada posisi tengah, siswa yakin bahwa dirinya memang netral, bukan

memilih jawaban tengah dikarenakan ragu-ragu.

Dalam penelitian ini, minat seseorang tersebut telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti di dalam sub variabel yang peneliti ambil dari variabel konsep.

Dengan menggunakan skala Likert, maka sub variable yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator dan sub indikator, kemudian sub indikator tersebut

dijadikan sebagai patokan untuk menyusun item-item instrument berupa

pernyataan, sedangkan dari indikator tersebut dijadikan titik tolak pengukuran,

yang akhirnya akan terlihat, faktor mana yang lebih mempengaruhi minat siswa

itu menurun.

Untuk lebih jelasnya dalam pemberian bobot nilai dalam setiap variable pilihan

jawaban dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 3.2

Skala Likert

NO Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Netral (N) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

51

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Coba Lembar Pernyataan

Skala yang sudah dibuat oleh peneliti tidak bisa langsung di berikan kepada

sampel yang akan diteliti tetapi harus di ujicobakan dulu untuk mengukur tingkat

validitas dan reliabilitas dari setiap item-item pernyataan. Hasil dari ujicoba

tersebut akan diperoleh skala minat yang memenuhi syarat untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini. Ujicoba instrumen bertujuan untuk mengetahui valid

atau tidaknya suatu tes dan cocok atau tidaknya digunakan dalam penelitian ini.

Setelah peneliti membuat butir-butir soal yang telah disetujui maka peneliti

harus mengujicobakan angket tersebut kepada responden lain diluar sampel. Pada

penelitian ini penulis melakukan uji coba angket minat pada anak-anak squash

Balikpapan, Kabupaten Bandung dan anak-anak squash Siliwangi sebanyak 30

orang. Uji coba angket minat tersebut akan diberikan kepada siswa-siswa sekolah

squash yang sudah diberikan pelatihan lebih dari 2 tahun, adapun pengolahan data

hasil uji coba dilakukan dengan menggunakan program SPSS “Statistical Packed

for Social Sience” versi 20.

Tujuan dari angket ini dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm. 188) adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat kepahaman instrumen, apakah responden tidak

menemukan kesulitan dalam menangkap maksud dari peneliti. b. Untuk mengetahui teknik yang paling efektif

c. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket.

d. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah

memadai dan cocok dengan keadaan dilapangan.

3. Pengujian Vaiditas Instrumen

Istilah validitas banyak digunakan dalam penelitian seperti validitas

eksperimen, validitas pengukuran dan validitas butir. Menurut Azwar (2015, hlm.

10) bahwa “Validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam

menjalankan fungsi ukurnya”. Artinya validitas menunjuk pada sejauhmana skala

itu mampu mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai atribut yang

dirancang untuk mengukurnya. Skala yang hanya mampu mengungkap sebagian

atribut yang diukurnya, dapat dikatakan sebagai skala yang fungsinya tidak valid.

Karena validitas sangat erat kaitannya dengan tujuan pengukuran, maka setiap

52

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skala hanya dapat menghasilkan data yang valid untuk suatu tujuan ukur yang

spesifik. Menurut Sugiono (2010, hlm. 173) bahwa “Validitas berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus di ukur”.

Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian instrumen skala minat di

Sekolah Squash Bastaman Lodaya sebanyak 30 orang. Instrumen skala minat

tersebut akan diberikan kepada seluruh siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya,

yang terdiri dari putra dan putri, sekaligus para alumni sekolah tersebut yang

merasakan dan mengetahui keadaan sekolah sampai sekarang. Adapun

pengolahan data hasil Instrumen skala minat dilakukan dengan menggunakan

program SPSS “Statistical Packed for Social Sience” versi 20.

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen

yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan sesuai dengan jawaban.

b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap responden.

c. Setiap skor butir pernyataan dikorelasikan dengan rumus korelasi product-

moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS, sedangkan

secara manual menurut Azwar (2013, hlm. 153) dapat menggunakan

rumus korelasi product-moment dari Pearson sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

∑ ∑

I = Skor responden pada keikutsertaan mengikuti pembelajaran

X = Skor responden pada skala minat

n = Banyaknya responden keseluruhan

d. Setelah dihasilkan nilai korelasi (rhitung), maka untuk mengetahui masing-

masing butir soal valid atau tidak valid akan dilakukan perbandingan

dengan (rtabel) yang diperoleh berdasarkan “Tabel III dari nilai-nilai r

Product-Moment”. Supardi (2013, hlm. 424) mengatakan bahwa “dengan

53

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah responden (n) sebanyak 30 responden adalah 0,361 dengan taraf

signifikan 5%”. Apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel maka

dapat dinyatakan butir soal tersebut valid, sebaliknya apabila rhitung lebih

kecil atau tidak sama dengan rtabel maka dapat dinyatakan butir soal

tersebut tidak valid. Berikut hasil perhitungan validitas instrumen

penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Skala Minat

No

Soal

rhitung rtabel 5 %

Keterangan

1. 0.257 0.361 Tidak valid

2. -0.202 0.361 Tidak valid

3. 0.236 0.361 Tidak valid

4. 0.182 0.361 Tidak valid

5. -0.130 0.361 Tidak valid

6. 0.467 0.361 Valid

7. 0.401 0.361 Valid

8. -0.019 0.361 Tidak valid

9. 0.133 0.361 Tidak valid

10. 0.290 0.361 Tidak valid

11. 0.267 0.361 Tidak valid

12. 0.419 0.361 Valid

13. 0.496 0.361 Valid

14. 0.029 0.361 Tidak valid

15. 0.240 0.361 Tidak valid

16. 0.012 0.361 Tidak valid

17. 0.134 0.361 Tidak valid

18. 0.445 0.361 Valid

19. 0.146 0.361 Tidak valid

20. 0.601 0.361 Valid

21 -0.040 0.361 Tidak valid

22. 0.247 0.361 Tidak valid

23. 0.573 0.361 Valid

24. 0.307 0.361 Tidak valid

25. 0.442 0.361 Valid

26. 0.133 0.361 Tidak valid

27. 0.178 0.361 Tidak valid

28. 0.378 0.361 Valid

29. 0.229 0.361 Tidak valid

54

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Soal

rhitung rtabel 5 %

Keterangan

30. 0.198 0.361 Tidak valid

31. -0.204 0.361 Tidak valid

32. 0.036 0.361 Tidak valid

33. -0.052 0.361 Tidak valid

34. 0.412 0.361 Valid

35. 0.259 0.361 Tidak valid

36. 0.243 0.361 Tidak valid

37. 0.401 0.361 Valid

38. 0.256 0.361 Tidak valid

39. 0.423 0.361 Valid

40. 0.347 0.361 Tidak valid

41. 0.488 0.361 Valid

42. 0.417 0.361 Valid

43. 0.306 0.361 Tidak valid

44. 0.619 0.361 Valid

45. 0.442 0.361 Valid

46. 0.554 0.361 Valid

47. 0.033 0.361 Tidak valid

48. 0.093 0.361 Tidak valid

49. 0.105 0.361 Tidak valid

50. 0.464 0.361 Valid

51. 0.492 0.361 Valid

52. 0.006 0.361 Tidak valid

53. -0.035 0.361 Tidak valid

54. 0.460 0.361 Valid

55. 0.060 0.361 Tidak valid

56. 0.381 0.361 Valid

57. 0.522 0.361 Valid

58. 0.297 0.361 Tidak valid

59. 0.428 0.361 Valid

60. 0.295 0.361 Tidak valid

61. 0.354 0.361 Tidak valid

62. 0.101 0.361 Tidak valid

63. 0.423 0.361 Valid

64. 0.405 0.361 Valid

65. 0.093 0.361 Tidak valid

66. 0.300 0.361 Tidak valid

67. -0.388 0.361 Valid

68. 0.207 0.361 Tidak valid

69. 0.539 0.361 Valid

70. 0.575 0.361 Valid

71. 0.213 0.361 Tidak valid

55

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Soal

rhitung rtabel 5 %

Keterangan

72. 0.337 0.361 Tidak valid

73. 0.190 0.361 Tidak valid

74. 0.316 0.361 Tidak valid

75. 0.040 0.361 Tidak valid

76. 0.443 0.361 Valid

77. 0.479 0.361 Valid

78. 0.441 0.361 Valid

79. -0.077 0.361 Tidak valid

80. 0.545 0.361 Valid

81. 0.496 0.361 Valid

82. 0.412 0.361 Valid

83. 0.026 0.361 Tidak valid

84. 0.397 0.361 Valid

85. 0.406 0.361 Valid

86. 0.255 0.361 Valid

87. 0.138 0.361 Tidak valid

88. 0.541 0.361 Valid

89. -0.061 0.361 Tidak valid

90. 0.427 0.361 Valid

91. 0.363 0.361 Valid

92. 0.128 0.361 Tidak valid

93. 0.220 0.361 Tidak valid

94. 0.548 0.361 Valid

95. 0.566 0.361 Valid

96. 0.295 0.361 Tidak valid

97. 0.561 0.361 Valid

98. -0.034 0.361 Tidak valid

99. 0.284 0.361 Tidak valid

100. 0.087 0.361 Tidak valid

101. 0.458 0.361 Valid

102. 0.275 0.361 Tidak valid

103. 0.411 0.361 Valid

104. 0.578 0.361 Valid

105. 0.507 0.361 Valid

106. 0.188 0.361 Tidak valid

107. 0.353 0.361 Tidak valid

108. 0.349 0.361 Tidak valid

109. 0.508 0.361 Valid

110. 0.479 0.361 Valid

111. 0.461 0.361 Valid

112. 0.164 0.361 Tidak valid

113. 0.449 0.361 Valid

56

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Soal

rhitung rtabel 5 %

Keterangan

114. 0.169 0.361 Tidak valid

115. 0.416 0.361 Valid

116. 0.611 0.361 Tidak valid

117. 0.590 0.361 Valid

118. 0.135 0.361 Tidak valid

119. 0.468 0.361 Valid

120. 0.431 0.361 Valid

121. 0.065 0.361 Valid

122. 0.296 0.361 Tidak valid

123. 0.082 0.361 Tidak valid

124. 0.593 0.361 Valid

125. 0.572 0.361 Valid

126. 0.257 0.361 Tidak valid

127. 0.343 0.361 Tidak valid

128. 0.247 0.361 Tidak valid

129. 0.568 0.361 Valid

130. 0.223 0.361 Tidak valid

131. 0.449 0.361 Valid

132. 0.466 0.361 Valid

133. 0.365 0.361 Valid

134. 0.435 0.361 Valid

135. 0.568 0.361 Valid

136. 0.546 0.361 Valid

137. 0.596 0.361 Valid

138. -0.188 0.361 Tidak valid

139. 0.432 0.361 Valid

140. 0.365 0.361 Valid

141. -0.039 0.361 Tidak valid

142. -0.222 0.361 Tidak valid

143. 0.307 0.361 Tidak valid

144. 0.173 0.361 Tidak valid

145. 0.136 0.361 Tidak valid

146. 0.187 0.361 Tidak valid

147. 0.053 0.361 Tidak valid

148. 0.539 0.361 Valid

149. 0.775 0.361 Valid

150. 0.480 0.361 Valid

151. 0.467 0.361 Valid

152. 0.394 0.361 Valid

153. 0.567 0.361 Valid

154. 0.004 0.361 Valid

155. 0.308 0.361 Tidak valid

57

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Soal

rhitung rtabel 5 %

Keterangan

156. 0.062 0.361 Tidak valid

157. 0.305 0.361 Tidak valid

158. 0.204 0.361 Tidak valid

159. 0.378 0.361 Valid

160. 0.644 0.361 Valid

161. 0.351 0.361 Tidak valid

162. 0.560 0.361 Valid

163. 0.529 0.361 Valid

164. 0.388 0.361 Valid

165. 0.269 0.361 Tidak valid

166. 0.482 0.361 Valid

167. 0.371 0.361 Valid

168. 0.412 0.361 Valid

169. 0.076 0.361 Tidak valid

170. 0.484 0.361 Valid

Pada tabel 3.3 hasil uji coba validitas skala minat dari 170 item pernyataan

menunjukan 84 item dinyaatakan valid dan 86 item dinyatakan tidak valid.

4. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Suatu alat ukur yang dapat dipercaya adalah alat ukur yang hasilnya tidak

berubah atau hasilnya relative sama jika dilakukan pengetesan secara berulang-

ulang dan alat ukur yang demikian dinamakan dengan reliabel (Susetyo, dalam

Fadhillah, 2014, hlm. 59). Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas dalam

penelitian ini adalah Cronbach Alpha. Menurut Susetyo (dalam Fadhillah, 2014,

hlm. 59) bahwa “Cronbach Alpha digunakan untuk butir yang politomi, sehingga

sering digunakan untuk tes yang berbentuk essay”. Adapun rumus Alpha

Croncbach sebagai berikut:

r11=[

] [

]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pernyataan (item)

= jumlah varians butir

= jumlah varians total

58

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas terhadap skala minat:

Setelah diperoleh hasil perhitungan, lalu diinterpretasikan pada interpretasi

nilai r pada tabel kriteria keterandalan, menurut Abduljabar (2012, hlm.90)

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas)

Interval Koefisien Tafsiran

0.80-1.00 Sangat Tinggi

0.60-0.799 Tinggi

0.40-0.599 Cukup

0.20-0.399 Rendah

0.00-0.199 Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach butir soal dengan menggunakan bantuan

program Statistical Packed for Sosial Sciences (SPSSVersi 20) adalah sebesar

0.934 dengan jumlah aitem sebanyak 170 pernyataan yang ditampilkan pada tabel

3.4, yang artinya instrumen minat ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat

tinggi.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Skala Minat

Cronbach's Alpha N of Items

0.934 170

59

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. TEKNIK ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Setelah data hasil penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan dan

analisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Adapun rumus statistik

yang dapat digunakan untuk mengolah data hasil tes skala sebagai berikut :

a. Mencari rata-rata dari setiap variable data, yaitu dengan rumus:

Keterangan :

X = rata-rata yang dicari

∑ = jumlah seluruh skor

n = jumlah sampel

b. Menghitung Persentase

P = ∑

Keterangan :

P = Jumlah persentase yang dicari

∑ = Banyaknya skor (berdasarkan banyaknya frekuensi

seluruh jawaban responden).

∑ = Jumlah skor ideal

c. Skala Pengukuran

Dalam skala pengukuran ini penulis menentukan jumlah keseluruhan skor

dari setiap sampel. Kemudian membuat kategori untuk menentukan tingkatan

hasil dari sampel tersebut, yaitu pemain squash di Sekolah Squash Bastaman

Lodaya. Dalam pembuatan kategori ini penulis menggunakan persentase.

Menurut Nurhasan (2007, hlm.429) berikut contoh tabel kriteria penilaiannya:

60

Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN SQUASH: (Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Tabel Kriteria Penilaian

Persentase Tafsiran

81% sampai dengan 100 % Sangat Baik

61% sampai dengan 80% Baik

41% sampai dengan 60% Cukup

21% sampai dengan 40% Kurang

0% sampai dengan 20% Sangat Kurang