BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek...

14
45 Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI angkatan darat SECAPA AD. Waktu penelitian dilaksanakan selama enam minggu. Dalam satu minggu dilakukan tiga kali pertemuan, sehingga jumlah pertemuannya sebanyak 18 kali pertemuan. Lamanya waktu eksperimen tersebut ditentukan atas dasar waktu dan tempat latihan SSB IPI GS Bandung. B. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian eksperimen haruslah terdapat populasi dan sampel untuk diteliti. Sugiyono (2012, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi “wilayah yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa “populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda - benda alam yang lain”. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa SSB IPI GS Bandung Jawa Barat KU 11 s.d 13 tahun yang berjumlah 25 orang. Dalam sebuah penelitian terdapat sampel penelitian yang diambil dari populasi . Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar maka, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”. Sedangkan Arikunto (2006, hlm. 131) menjelaskan bahwa “ sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 81) mengatakan bahwa “apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi”. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2012, hlm. 85) menjelaskan bahwa “ purposive sampling adalah teknik penentuan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek...

45

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah

Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks

TNI angkatan darat SECAPA AD. Waktu penelitian dilaksanakan selama enam

minggu. Dalam satu minggu dilakukan tiga kali pertemuan, sehingga jumlah

pertemuannya sebanyak 18 kali pertemuan. Lamanya waktu eksperimen tersebut

ditentukan atas dasar waktu dan tempat latihan SSB IPI GS Bandung.

B. Populasi dan Sampel

Dalam sebuah penelitian eksperimen haruslah terdapat populasi dan sampel

untuk diteliti. Sugiyono (2012, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi “wilayah

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa

“populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain”.

Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa SSB IPI GS Bandung Jawa Barat

KU 11 s.d 13 tahun yang berjumlah 25 orang.

Dalam sebuah penelitian terdapat sampel penelitian yang diambil dari

populasi. Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar maka,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu”. Sedangkan Arikunto (2006, hlm. 131)

menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 81) mengatakan bahwa “apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi”. Dalam

pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono

(2012, hlm. 85) menjelaskan bahwa “purposive sampling adalah teknik penentuan

46

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang penulis gunakan adalah siswa

SSB IPI GS Bandung KU 11 s.d 13 tahun sebanyak 20 siswa. 20 siswa tersebut

adalah siswa yang sudah bisa melakukan keterampilan dasar sepakbola dan yang

aktif latihan. Kemudian 20 siswa tersebut di bagi menjadi dua kelompok dengan

teknik random sampling. 10 siswa di treatmen dengan latihan terpusat, dan 10

siswa di treatment dengan latihan acak.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, penulis mengambil desain penelitian Pretest dan

Posttest. Di mana nantinya akan dilakukan tes sebanyak dua kali, yaitu tes awal

dan tes akhir. Diantara tes tersebut akan diberi perlakuan berupa latihan dribbling,

long pass, dan shooting. Adapun gambar Pretest dan Postest desain dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

A O1 X1 O2

B O1 X2 O2

Gambar 3.1

Pretest-Postest Control Group Design

Keterangan:

A : Kelompok A latihan terpusat

B : Kelompok B latihan acak

O1 : Tes awal

X1 : Treatment (perlakuan, diberikan latihan dribbling, long pass, dan shooting

dengan latihan terpusat)

X2 : Treatment (perlakuan, diberikan latihan dribbling, long pass, dan shooting

dengan latihan acak)

O2 : Tes akhir

Adapaun langkah-langkah yang penulis ambil dalam proses penelitian ini:

1. Menentukan populasi

2. Memilih dan menetapkan sampel

3. Mengadakan tes awal

47

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4. Melaksanakan latihan/treatment

5. Melaksanakan tes akhir

6. Mengolah data

7. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data

8. Mengambil kesimpulan

Populasi Siswa SSB IPI GS KU 11

s.d 13 tahun

Sampel

Treatment dengan latihan terpusat

Tes akhir

Pengolahan dan analisis data

Hasil pengolahan data

Kesimpulan

Bagan 3.1

Kelompok

Acak Kelompok

Terpusat

Tes awal

Treatment dengan

latihan acak

48

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pengolahan dan analisis data

D. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian ilmiah dalam mencapai tujuannya selalau

menggunakan metode. Metode yang tepat akan akan membantu dalam

keberhasilan suatu penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 2) mengatakan bahwa

“metode penelitian pada dasarnya meruapakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Bentuk dan jenis metode penelitian

yang digunakan biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari

sebuah penelitian.

Mempertimbangkan keefektifan metode dengan masalah yang akan diteliti

bertujuan untuk memudahkan seorang peneliti dalam proses pengambilan data

tersebut. Arikunto (2006, hlm. 162) menjelaskan bahwa “dalam menentukan

sumber data, jenis metode pengumpulan data dan istrumen penelitian, peneliti

sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal lain seperti yang sudah disebutkan,

yaitu tenaga, waktu, dana, dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat”.

Namun untuk langkah awal, agar pada akhirnya diperoleh metode dan istrumen

yang tepat, sebaiknya peneliti berpikir ideal dahulu, sesudah itu baru

mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu,

mengetahui seberapa besar pengaruh metode latihan terpusat dan latihan acak

terhadap siswa SSB IPI GS Bandung KU 11 s.d 13 tahun, berapa besar pengaruh

peningkatan latihan tersebut terhadap peningkatan keterampilan dribbling, long

pass, dan shooting pada siswa SSB IPI GS Bandung. Sesuai dengan permasalahan

yang penulis kemukakan di atas, maka untuk memperoleh dan menganalisis data

diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode penelitian eksperimen.

Mengenai metode penelitian eksperimen, Sugiyono (2012, hlm.72)

menjelaskan bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

49

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dari keterangan di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa metode eksperimen adalah rangkaian kegiatan

percobaan yang bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga diperoleh hasil

yang bermanfaat.

E. Defenisi Operasional

1. Latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan hari ke hari menambah jumlah beban

latihan atau pekerjaannya (Harsono,1998, hlm. 176).

2. Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan

kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum

(Mahendra, 2007, hlm. 25).

3. Sepakbola

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

sebelas pemain dan salah satunya sebagai penjaga gawang. Permainan ini hampir

seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang

yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Dalam perkembangannya permainan ini boleh dimainkan di luar lapangan (out

door) dan di dalam ruangan (indoor) (Sucipto dkk, 2000, hlm.7).

4. Dribbling

Dribbling adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan dengan bagian

kaki yang digunakan untuk menendang bola (Sucipto dkk, 2000, hlm. 28).

5. Long Pass

Long pass adalah Tendangan jauh (Arifin, 2009, hlm. 11).

6. Shooting

Shooting adalah menembak ke gawang (shooting at the gol) (Sucipto dkk,

2000, hlm. 17).

7. Latihan Terpusat

50

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Latihan terpusat adalah latihan yang dilaksanakan dengan mendahulukan

satu tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tugas lainnya. Latihan ini

memungkinkan atlet berlatih secara terfokus yaitu melatih satu keterampilan

berulang-ulang tanpa terganggu kegiatan lainnya (Mahendra, 2007, hlm.281).

8. Latihan acak

Latihan acak adalah latihan yang menghendaki atlet melakukan berbagai

kegiatan lainnya dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisahkan oleh jenis

keterampilan lainnya. Siswa seolah berputar untuk melakukan semua

keterampilan dengan cara acak, sehingga anak tidak pernah melakukan tugas yang

sama berturut-turut (Mahendra, 2007, hlm. 282).

F. Instumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, perlu digunakan

alat ukur sebagai hasil pengukuran. Nurhasan (2007, hlm. 5) menjelaskan bahwa

“dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Lebih lanjut Nurhasan

(2007, hlm. 6) menjelaskan bahwa “dengan alat ini ukur ini kita akan memperoleh

data dari suatu obyek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang

keadaan obyek tersebut secara obyektif”. Intrumen dalam penelitian ini adalah alat

pengumpul data. Sugiyono (2012, hlm 102) menjelaskan instrumen penelitian

adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”.

I. Alat pengumpulan data (instrumen) yang penulis gunakan untuk tes dribbling

dalam penelitian ini adalah tes slalom dribble yang merupakan latihan baku

yang bisa membantu meningkatkan keterampilan dribbling.

Dijelaskan oleh Hisyam (2014, hlm. 34-36) pengumpulan data dalam

penelitian ini diperoleh dari:

a. Pre-test (tes sebelum dilakukan treatmen), yaitu dengan memberikan tes

slalom dribble, yaitu tes dribbling 2 meter sebagai berikut:

51

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Tes slalom dribbling 2 meter 1. Tujuan tes, yaitu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan sampel dalam

melakukan dribbling sebelum diberikan latihan model-model pembelajaran

dribbling pada cabang olahraga sepakbola.

2. Butir tes dribbling 2 meter memiliki derajat validitas sebesar 0,73 dan

realibilitas sebesar 0,70. Dalam penganalisanya, setelah dibandingkan antara t-

hitung dan t-tabel dengan dk= n-2 dan tingkat kepercayaan 0,975, ternyata

koefisien validitas dan realibilitas tes tersebut adalah signifikan. Ini berarti

bahwa tes dribbling 2 meter yang digunakan adalah valid dan reliable.

3. Persiapan sebelum tes dilaksanakan, yaitu penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

a. Mempersiapakan alat-alat yang akan digunakan untuk tes

- Cones untuk membuat jalur dribbling

- Bola sebanyak 4 buah yang layak pakai

- Meteran untuk mengukur jarak jalur dribbling

- Stopwatch

- Peluit

b. Memberikan pemanasan atau uji coba dribbling kepada sampel

Pelaksanaan tes, pengumpulan data diperoleh dari tes slalom dribble 2 meter

a. Pelaksanan tes

1. Testee diberi pengarahan terlebih dahulu untuk melakukan tes dribbling 2

meter dengan menggunakan bola.

2. Testee berdiri dibelakang cones jalur dribbling yang sudah disediakan oleh

peneliti.

52

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Setelah aba-aba pluit testee melakukan tes slalom dribble 2 meter dengan

menggunakan bola pada jalur dribbling yang sudah disediakan oleh peneliti

dengan mengikuti jalur tersebut sehingga membentuk angka 8.

4. Setiap testee diberi 2 kali kesempatan untuk melakukan tes slalom dribble 2

meter dengan menggunakan bola.

b. Penilaian

1. Nilai atau skor diperoleh dari 2 kesempatan yang diberikan oleh peneliti

dan dribbling lancar dilakukan tanpa menyentuh cones yang terpasang.

2. Diambil waktu terkecil dari 2 kesempatan melakukan tes slalom dribble 2

meter dengan menggunakan bola.

3. Nilai terkecil dari 2 kesempatan melakukan dribbling tersebut berarti itu

nilai terbaik dan itu yang diambil untuk data yang kemudian akan diolah.

c. Pos-test (tes setelah melakukan treatmen), yaitu dengan memberikan tes

slalom dribble dengan menggunakan bola. Tujuan tes, untuk mengetahui

berapa besar kemampuan dribbling sampel dalam melakukan dribbling setelah

melakukan latihan dengan menggunakan model latihan terpusat dan latihan

acak dalam cabang olahraga sepakbola.

II. Alat pengumpulan data (instrumen) yang penulis gunakan untuk tes long pass

yaitu tes long pass, dalam melakukan long pass teknik yang dipakai adalah

punggung kaki bagian dalam. Seperti yang dijelaskan oleh Sucipto (2000, hlm.

21) bahwa: “Pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam

digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Dalam penelitian ini

instrumen yang digunakan adalah tes tendangan jauh Djide yang dikutip dalam

Arifin (2009, hlm. 38) dengan koefesien realibilitas 0,91 dengan validitas 0,87.

a. Tujuan: mengukur hasil tendangan jauh (long pass)

b. Alat yang digunakan

- Bola

- Meteran/ pita ukuran

- Kapur

53

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

- Alat tulis

c. Pelaksanaan

Tester menendang bola dari batas yang telah ditentukan, dalam menendang

tanpa menggunakan awalan, dan bola dalam keadaan diam. Bola ditendang saat

tester sudah siap untuk mengambil tendangan, bola ditendang sekeras-kerasnya,

melambung ke udara dan arah batas yang ditentukan. Hasil dari tendangan

diambil dari jarak saat bola ditendang hingga tempat pertama jatuhnya bola ke

tanah. Diberi kesempatan menendang tiga kali, hasil yang diambil berdasarkan

hasil tendangan yang terjauh

Tendangan dinyatakan gagal apabila:

- Bola yang ditendang keluar dari batas yang telah ditentukan:

Gambar 3.3 Pengukuran Tendangan Jauh (Long Pass)

Djide 1992 dikutip Arifin (2009, hlm. 38)

III. Tes keterampilan shooting menggunakan (shooting test)

a. Tujuan:

Dalam penelitian ini isntrumen yang digunakan adalah shooting test Bobby

Charlton skill test yang dikutip dalam Zulkifly (2014, hlm. 46-47) dengan

validitas 0,57 dan reliabilitas 0,72. Tes ini dirancang mengembangkan akurasi

Garis batas

naracoba

15 m

25 m

35 m

45 m

bola

54

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

keterampilan teknik shooting dengan mengarahkan setiap tembakan kearah 4

target yang telah dibagi setiap target terdapat jumlah skor masing-masing.

b. Alat yang digunakan

- Bola 4 buah

- Nomor poin

- Gawang

- Tali

- Peluit

- Stopwatch

- Cones

c. Pelaksanaan

- Testee bersiap-siap berdiri dibelakang empat bola yang telah disediakan

- Setelah peluit tanda dimulainya tes dibunyikan testee langsung menendang

bola ke gawang dengan mengarahakan bola ke target yang telah ditentukan

poinnya masing-masing.

- Testee memiliki kesempatan melakukan shoting empat bola yang telah

disediakan dengan batas waktu 15 detik untuk menyelesaikan tugas.

d. Penskoran:

- Poin ditentukan dari masuknya bola kearah yang telah dibagi dan

ditentukan poinnya masing-masing.

- Waktu tes adalah 15 detik, jika testee melakukan tes lebih dari 15 detik

maka poin masuk tidak akan dihitung

- Skor tertinggi adalah 200 poin dengan perolehan hasil dari empat kali

kesempatan melakukan tes.

55

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4

Keterampilan Shooting (Bobby Charlton Skill Test) Sumber: Zulkifly (2014, hlm. 46-47)

G. Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengetesan masih merupakan angka-angka

(skor) yang belum mempunyai makna. Selanjutnya supaya angka-angka itu

mempunyai arti dan mempunyai makan, maka data tersebut harus diolah secara

statistik agar menimbulkan kebenaran untuk menjawab persoalan-persoalan atau

yang diajukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh

dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari kelompok sampel yang telah di standarisasikan

dengan menggunakan rumus menurut Nurhasan (2008, hlm. 24) :

X =n

X

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

X = Skor yang diperoleh

N = Jumlah orang

∑ = “sigma” yang berarti jumlah

56

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Mencari simpangan baku dari skor yang tidak dikelompokkan dengan

menggunakan rumus statistika menurut Nurhasan (2008, hlm. 39) sebagai

berikut :

) 1 -n (

) x -(x S

2

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari

n = Banyaknya sampel

x = Nilai yang didapat

x = Nilai rata-rata

Langkah-langkah yang ditempuh adalah:

a. Menentukan nilai rata-rata

b. Mencari x dengan cara mengurangi skor yang didapat dengan nilai rata-

rata.

c. Harga x dikuadratkan, kemudian dijumlahkan

d. Menarik akar kuadrat setelah dibagi jumlah responden.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil

pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis

dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors menurut

Nurhasan (2008, hlm. 118-119), Uji ini menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang

paling kecil sampai pengamatan yang paling besar.

b. Membakukan setiap bilangan dari hasil observasi, X1, X2, . . . Xn dengan

menjadikan bilangan baku Z1, Z2, . . . , Zn dengan mempergunakan rumus :

Zi = s

X X i

57

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Z = Bilangan baku ke-i

X1 = Data hasil observasi ke-i

X = Rata-rata kelompok sampel

S = Simpangan baku kelompok sampel

c. Untuk setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian menghitung peluang F (zi) = P ( z zi)

d. Kemudian menghitung proporsi Z1, Z2, . . . , Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi . Jika Proporsi itu dinyatakan dengan

S (Zi) : S (Zi) = n

,...,, Zbanyaknya 21 in ZZZ

e. Menghitung selisih F (Zi) =- S (Zi) dan menentukan harga mutlaknya

f. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut,

sebutlah harga terbesar L0 kriteria Uji Normalitas Liliefors, adalah:

g. Hipotesis diterima apabila Lo < Lt , kesimpulannya data berdistribusi normal

h. Hipotesis ditolak apabila Lo > Lt, kesimpulannya data berdistribusi tidak

normal

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008, hlm.

125) adalah sebagai berikut:

terkecilVariansi

terbesarVariansiF

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-

tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) =

0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan). Uji Signifikansi peningkatan

hasil latihan, rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008, hlm. 154)

dengan menggunakan uji t dengan rumus:

t = : B Untuk masing-masing kelompok

58

Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) DENGAN LATIHAN ACAK (RANDOM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PADA PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sb / √n

Arti dari tanda-tanda rumus tersebut:

t = Nilai t hitung yang dicari

B = Rata-rata nilai beda

SB = Simpangan baku beda

n = Jumlah sampel

kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

6. Uji kesamaan dua rata-rata (dua pihak). Pengujian signifikansi perbedaan

peningkatan hasil latihan, rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008,

hlm. 147) menggunakan uji t:

H0 : µ1 ≤ µ2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H0 : µ1 ≥ µ2. Terdapat perbedaan yang signifikan

t =

t = nilai hitung yang dicari

s = simpangan baku

n1 = jumlah sampel kelompok 1

n2 = jumlah sampel kelompok 2

X = nilai rata-rata kelompok 1

X = nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

Terima hipotesis jika, t hitung ≤ t (1-0,05)

Terima hipotesis jika, t hitung ≥ t (1-0,05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis:

1-α

1 – (0,05)

0,95

Dk = n1 +n2 - 2