BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi...
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan
penelitian tentang pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
motivasi kerja guru. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang berjumlah 32 Sekolah
Dasar.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Seperti yang dikemukakan oleh Susetyo (2010:139) bahwa
“Keseluruhan data atau objek yang diteliti berupa karakteristik tertentu
terhadap gejala, fenomena, peristiwa atau kejadian-kejadian
dinamakan dengan populasi.” Sedangkan menurut Sugiyono
(2013:117) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja
Guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung,
maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para guru
yang melaksanakan tugas mengajar pada Sekolah Dasar di Kecamatan
Kiaracondong Kota Bandung.
Adapun data populasi dalam penelitian ini sebagai berikut:
49
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Rekapitulasi Guru Sekolah Dasar
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Agustus 2014
NO NAMA SD JUMLAH GURU
1 SD Negeri Babakan Sari 1 11
2 SD Negeri Babakan Sari 2 11
3 SD Negeri Babakan Sari 3 13
4 SD Negeri Babakan Surabaya 1 26
5 SD Negeri Babakan Surabaya 2 28
6 SD Negeri Babakan Surabaya 3 19
7 SD Negeri Babakan Surabaya 4 33
8 SD Negeri Babakan Surabaya 5 10
9 SD Negeri Sekejati 1 10
10 SD Negeri Sekejati 2 12
11 SD Negeri Sekejati 3 13
12 SD Negeri Sekejati 4 12
13 SD Negeri Sekejati 6 9
14 SD Negeri Kiaracondong 3 17
15 SD Negeri Kiaracondong 5 26
16 SD Negeri Kiaracondong 7 15
17 SD Negeri Pindad 1 13
18 SD Negeri Pindad 2 14
19 SD Negeri Pindad 3 14
20 SD Negeri Sukapura 1 10
21 SD Negeri Sukapura 2 12
22 SD Negeri Sukapura 3 10
23 SD Negeri Sukapura 4 12
50
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 SD Negeri Sukapura 5 9
25 SD Negeri Babakan Sentral 1 13
26 SD Negeri Babakan Sentral 2 9
27 SD Negeri Babakan Sentral 3 12
28 SD Negeri Babakan Sentral 4 12
29 SD Negeri Warungjambu 1 14
30 SD Negeri Warungjambu 2 12
31 SD Muhammadiyah 2 13
32 SDS Ignatius Slamet Riyadi 2 25
JUMLAH GURU 469
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung
Dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwa populasi keseluruhan
dari penelitian ini berjumlah 469 guru Sekolah Dasar di Kecamatan
Kiaracondong Kota Bandung.
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian
data yang dianggap telah mewakili seluruh populasi. Pengambilan
sampel dilakukan apabila jumlah populasinya besar. Maka dari itu,
untuk mempermudah penelitian maka peneliti memerlukan sampel
penelitian yang merupakan sebagian dari populasi. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2013:118) yang mengatakan bahwa,
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Maka dari itu, sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik Probability Sampling yang dimana menurut
Sugiyono (2013:120) teknik ini merupakan “teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
51
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Teknik ini
lebih dikhususkan lagi pada Simple Random Sampling, dimana
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu karena anggota
populasi bersifat homogen.
Untuk menentukan ukuran sampel penelitian, maka peneliti
menggunakan rumus Surakhmad (dalam Riduwan 2010:250), yang
berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100,
maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari populasi.
Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran
sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.
Penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:
S =
Keterangan :
S = jumlah sampel yang diambil
n = jumlah populasi
Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 469 orang
dimasukkan ke dalam rumus di atas sehingga diperoleh hasil :
S =
S =
S =
S = 15% + 0.59 . (35%)
S = 35,65%
52
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi, jumlah sampel sebesar 469 x 35,65% = 167,19 dibulatkan
menjadi 167 orang
Setelah diketahui jumlah sampel keseluruhan 167 orang guru, maka
selanjutnya mengalokasikan dan menyebarkan satuan-satuan sampling
ini ke setiap Sekolah Dasar di Kecamatan Kiaracondong Kota
Bandung. Untuk mempermudah pengelolaan sampel (n) terhadap 32
Sekolah Dasar dilakukan secara proporsional dengan menggunakan
rumus seperti yang dikemukakan Sugiyono (dalam Ridwuan 2012:66),
yaitu:
Keterangan :
ni = jumlah sampel menurut stratum
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi keseluruhan
n = jumlah sampel seluruhnya
Berdasarkan rumus alokasi proporsional, diperoleh hasil
pengalokasian sampel seperti contoh untuk Sekolah Dasar Negeri
Babakan Sari 1 sebagai berikut:
Ni = 0,02 x 167
Ni = 3,34
Ni = 3 (dibulatkan)
53
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam tabel berikut, dapat dilihat penyebaran sampel tiap sekolah
secara merata ke seluruh objek penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Distribusi Populasi Penelitian Guru Sekolah Dasar Kecamatan
Kiaracondong Kota Bandung Bulan Agustus 2014
No Nama Sekolah Jumlah
Populasi Proporsi
Proporsi
Tiap
Sekolah
Sampel
1 SD Negeri Babakan Sari 1 11 11/469 0,023 x 167 3
2 SD Negeri Babakan Sari 2 11 11/469 0,023 x 167 3
3 SD Negeri Babakan Sari 3 13 13/469 0,027 x 167 4
4 SD Negeri Babakan Surabaya 1 26 26/469 0,055 x 167 9
5 SD Negeri Babakan Surabaya 2 28 28/469 0,059 x 167 10
6 SD Negeri Babakan Surabaya 3 19 19/469 0,045 x 167 7
7 SD Negeri Babakan Surabaya 4 33 33/469 0,070 x 167 11
8 SD Negeri Babakan Surabaya 5 10 10/469 0,021 x 167 3
9 SD Negeri Sekejati 1 10 10/469 0,021 x 167 3
10 SD Negeri Sekejati 2 12 12/469 0,025 x 167 4
11 SD Negeri Sekejati 3 13 13/469 0,027 x 167 4
12 SD Negeri Sekejati 4 12 12/469 0,025 x 167 4
13 SD Negeri Sekejati 6 9 9/469 0,019 x 167 3
14 SD Negeri Kiaracondong 3 17 17/469 0,036 x 167 6
15 SD Negeri Kiaracondong 5 26 26/469 0,055 x 167 9
16 SD Negeri Kiaracondong 7 15 15/469 0,031 x 167 5
17 SD Negeri Pindad 1 13 13/469 0,027 x 167 4
18 SD Negeri Pindad 2 14 14/469 0,029 x 167 9
19 SD Negeri Pindad 3 14 14/469 0,029 x 167 9
54
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 SD Negeri Sukapura 1 10 10/469 0,021 x 167 3
21 SD Negeri Sukapura 2 12 12/469 0,025 x 167 4
22 SD Negeri Sukapura 3 10 10/469 0,021 x 167 3
23 SD Negeri Sukapura 4 12 12/469 0,025 x 167 4
24 SD Negeri Sukapura 5 9 9/469 0,019 x 167 3
25 SD Negeri Babakan Sentral 1 13 13/469 0,027 x 167 3
26 SD Negeri Babakan Sentral 2 9 9/469 0,019 x 167 3
27 SD Negeri Babakan Sentral 3 12 12/469 0,025 x 167 4
28 SD Negeri Babakan Sentral 4 12 12/469 0,025 x 167 4
29 SD Negeri Warungjambu 1 14 14/469 0,029 x 167 9
30 SD Negeri Warungjambu 2 12 12/469 0,025 x 167 4
31 SD Muhammadiyah 2 13 13/469 0,027 x 167 4
32 SDS Ignatius Slamet Riyadi 2 25 25/469 0,053 x 167 9
JUMLAH 469 167
B. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian ada baiknya untuk menentukan suatu
rancangan dan perencanaan penelitian dahulu agar penelitian yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu di dalam suatu penelitian
diperlukan desain penelitian. Menurut Umar (2008:6), mengemukakan bahwa
Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal
hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa
agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan periset,
mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai
pada analisis akhir.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian
merupakan langkah-langkah untuk menuntun peneliti dalam melakukan proses
penelitian secara tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Sumber masalah
55
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk
dijadikan sebagai dasar penelitian serta mengumpulkan data-data di
lapangan dari berbagai sumber yang dapat menunjang proses penelitian.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini masalah-
masalah dirumuskan melalui suatu oertanyaanm yang akan diuji dengan
cara yang relevan.
3. Konsep dan teori
Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti mencari teori-teori yang
relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang
akan diteliti.
4. Pengajuan hipotesis
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, selanjutnya peneliti
membuat kerangka berfikir yang akhirnya menghasilkan suatu hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
belum dibuktikan kebenarannya.
5. Metode Penelitian
Setelah hipotesis diajukan, langkah berikutnya yaitu menentukan cara
atau metode yang akan digunakan agar hipotesis tersebut dapat teruji
secara empirik. Untuk melakukan hal itu diperlukan beberapa tahapan
seperti menentukan populasi dan sampel, menyusun istrumen penelitian,
teknik mengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan teknik
analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan studi
kepustakaan.
6. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dari suatu penelitian yang
merupakan jawaban dari rumusan masalah dan hasil dari penelitian serta
56
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
solusi dari masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk membuat
keputusan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan oleh
peneliti untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Seperti
yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:6) bahwa,
Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam bidang pendidikan.
Maka dari itu, untuk menemukan jawaban dari penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Kerja Guru di
Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”, maka digunakan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan atau kejadian sekarang.
Sehingga apa yang dilaporkan merupakan suatu keadaan dari subjek dan
objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Seperti yang dikemukakan
oleh Best (Sukardi, 2013:157) bahwa “penelitian deskriptif merupakan
metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi
objek sesuai dengan apa adanya”. Sedana dengan hal itu, Setyosari
(2010:33), mengungkapkan bahwa
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendesripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek,
atau segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variabel yang
bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.
Sedangkan Sugiyono (2012:11) berpendapat bahwa,
57
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting
seperti yang diungkapkan oleh Sukardi (2013:158), yaitu:
a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui metode deskriptif.
b. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e. Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian atau
hipotesis penelitian.
f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk
dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling,
menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
h. Membuat laporan penelitian.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan untuk meneliti
sampel tertentu dengan instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat
statistika seperti yang diungkapkan oleh Azwar (2012:5) bahwa,
“Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada
data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika”.
Dengan pendekatan ini, akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok
atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.
Sedana dengan pendapat yang dikemukakan oleh Azwar, Sugiyono
(2013:14) juga berpendapat bahwa:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
58
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan atau sering disebut juga studi bibliografi merupakan
proses penelusuran sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-
laporan penelitian, jurnal dan sejenisnya yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti untuk dijadikan bahan rujukan dalam mengkaji permasalahan
dalam penelitian.
Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai
pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap permasalahan yang
hendak diteliti. Karena studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan
seperti yang diungkapkan oleh Ary, dkk (dalam Sukardi, 2013:34), seperti:
a. Peneliti akan mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan.
b. Dengan mengetahui teori yang berkaitan dengan permasalahan,
peneliti dapat menempatkan pertanyaan secara prespektif.
c. Dengan studi literatur, peneliti dapat membatasi pertanyaan yang
diajukan dan menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan
permasalahan.
d. Dengan studi literatur, peneliti dapat mengetahui dan menilai hasil-
hasil penelitian yang sejenis yang mungkin kontradiktif antara satu
penelitian dengan penelitian lainnya.
e. Melalui studi literatur, peneliti dapat menentukan pilihan metode
penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan.
f. Dengan studi literatur dapat dicegah atau dikurangi replikasi yang
kurang bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan
peneliti lainnya.
g. Dengan studi literatur, para peneliti dapat lebih yakin dalam
menginterpretasikan hasil penelitian yang hendak dilakukannya.
Melalui studi kepustakaan ini, peneliti akan memperoleh dasar pijakan atau
fondasi untuk memperoleh tambahan informasi dan pengetahuan dalam
bentuk teori-teori yang dapat dijadikan landasan berfikir dalam mengkaji,
menganalisis dan memecahkan masalah yang diteliti.
D. Definisi Operasional
59
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nasir (1998:152), menjelaskan bahwa; “Definisi operasional adalah suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti
atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional”.
Berdasarkan definisi tersebut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa definisi operasional merupakan penjelasan definisi dari variabel-
variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Adapun definisi operasional yang
berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
1. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah peranan kepala sekolah
sebagai pemimpin melalui perubahan dalam memberikan pengaruh kepada
guru dengan melakukan usaha memotivasi para guru untuk meningkatkan
kinerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Bass
dan Avolio (dalam Komariah dan Triatna, 2004:79) mengusulkan empat
dimensi dalam kadar kepemimpinan transformasional antara lain:
Idealiced influence atau kharismatik, Inspirational motivation atau
inspiratif, Intellectual stimulation atau rangsangan intelektual, dan
Individualized consideration atau kepekaan individual. Keempat indikator
ini yang di dalam penelitian ini akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur
kepemimpinan transformasional.
2. Motivasi Kerja
Motivasi yaitu suatu proses pemberian dorongan untuk mendorong
individu melakukan hal-hal yang dikerjakannya dengan baik untuk
mencapai tujuan dan keinginannya secara maksimal. Menurut Clyton
Alderfer, motivasi seseorang dapat diukur dari Existence (kebutuhan akan
eksistensi), Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak
lain), Growth (kebutuhan akan berkembang). Ketiga indikator ini yang
akan dijadikan tolok ukur untuk mengukur motivasi kerja guru.
E. Instrumen Penelitian
60
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2013:148) mengemukakan bahwa “instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati.” Instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan
tergantung dari jumlah variabel yang ditelitinya. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan sebanyak dua instrumen, yaitu instrumen variabel
X (kepemimpinan transformasional) dan variabel Y (motivasi kerja).
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X
(kepemimpinan transformasional) dan variabel Y (motivasi kerja). Adapun
yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah guru-guru Sekolah
Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Bandung tanpa memandang status
sebagai guru PNS ataupun guru honorer. Para guru dipilih sebagai
responden untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang
diteliti.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur variabel-variabel yang ada di dalam penelitian ini,
maka disusunlah dua instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang
diteliti yaitu variabel X (kepemimpinan transformasional) dan variabel Y
(motivasi kerja)
Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,
maka setiap instrumen harus memiliki skala. Skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan kuantitatif. Berbagai
skala yang sering digunakan ada lima macam, yaitu skala likert, skala
guttman, rating scale, semantic deferential, dan skala thurstone.
61
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala likert, karena
skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2013:134). Untuk pengukurannya dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor
Selalu (SL) 4
Sering (SR) 3
Kadang-Kadang (KD) 2
Tidak Pernah (TP) 1
Untuk mengisi instrumen penelitian ini bisa dilakukan dengan cara
responden memberikan tanda checklist (√) pada salah satu alternatif
jawaban untuk mengisi setiap item pernyataan.
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian dibuat untuk memudahkan dalam
penyusunan instrumen penelitian karena di dalam kisi-kisi instrumen akan
terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang akan
diteliti yang selanjutnya akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai
instrumen dari penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua buah kisi-kisi
instrumen yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen
variabel Y yang dapat dilihat sebagai berikut:
62
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X
Variabel Indikator Sub Indikator No Item
Kepemimpinan
Transformasional
(Variabel X)
Bass dan Avolio
(dalam Komariah
dan Triatna,
2004:79)
Kharismatik
(idealized
influence)
Memberikan visi dan misi
yang jelas
1, 2
Menjadi teladan bagi
bawahan
3, 4
Memperoleh dukungan dan
kepercayaan dari rekan kerja
5, 6, 7
Mengikutsertakan guru dalam
berbagai kegiatan sekolah
8, 9
Inspiratif
(Inspirational
Motivation)
Menjadi motivator ide dan
tindakan bagi bawahan
10, 11,
12
Dapat membangkitkan sikap
optimis dan antusias bawahan
13, 14
Rangsangan
intelektual
(Intelectual
Simulation)
Mendorong bawahan untuk
inovatif dan kreatif
15, 16
Memberikan pendidikan dan
pelatihan
17, 18,
19
Kepekaan
individual
Memberikan perhatian secara
personal
20, 21,
22
63
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Individualized
Consideration)
Memberikan kebebasan
berpendapat
23, 24
Memberikan penghargaan
(reward)
25, 26
Pengakuan terhadap prestasi
bawahan
27
Mencari ide-ide baru untuk
disampaikan kepada guru dan
staf
28, 29
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y
Variabel Indikator Sub Indikator No Item
Motivasi Kerja
(Variabel Y)
Clyton Alderfer
(dalam Siagian
2009:108)
Kebutuhan akan
keberadaan
(Existence)
Memperoleh gaji yang sesuai 1,2
Kondisi kerja yang baik 3, 4, 5
Kebutuhan untuk
berhubungan
dengan pihak lain
(Relatedness)
Hubungan dengan rekan kerja 6, 7
Bekerjasama dengan rekan
kerja
8, 9, 10
Pemberian penghargaan
(reward)
11, 12
Pengakuan terhadap prestasi
kerja
13
Kebutuhan akan
berkembang
(Growth)
Tanggungjawab dalam setiap
pekerjaan
14, 15,
16
Kesempatan untuk
berkembang
17, 18
Bekerja dengan kreatif dan
inovatif
19, 20,
21
64
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian ini disebarkan kepada responden atau objek
penelitian, ada baiknya instrumen tersebut diujicobakan dahulu untuk
mengetahui sejauh mana keakuratan instrumen yang dibuat oleh peneliti guna
memperoleh keberhasilan dalam penelitian. Instrumen ini diujicobakan kepada
responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang ada
di dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari beberapa kelemahan
dan kekurangan yang sering terjadi baik dari segi bahasa, dimensi dan
indikator dari masing-masing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, uji
coba instrumen ini juga berguna untuk memberi gambaran mengenai tingkat
validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang akan
digunakan untuk penelitian valid atau tidak, artinya pengujian dilakukan
untuk menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur apa
yang hendak diukur dalam penelitian dengan tepat. Uji validitas dilakukan
dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor
total.
Adapun rumus yang dipergunakan dalam pengujian validitas instrumen
ini adalah rumus dari Pearson yang disebut dengan rumus Pearson
Product Moment, sebagai berikut:
(Riduwan, 2013:98)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = jumlah responden
∑ X = skor tiap item
65
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ Y = skor total
∑ X2 = jumlah kuadran skor item X
∑ Y2 = jumlah kuadran skor item Y
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien
korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikansi koefisien korelasinya
dengan menggunakan rumus berikut:
thitung = (Riduwan, 2013:98)
Keterangan:
t hitung = nilai thitung
r = koefisien korelasi hasil thitung
n = jumlah responden
Kriteria pengujian yaitu tiap butir item pada instrumen penelitian
dikatakan valid jika thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Sebaliknya
apabila thitung lebih kecil dari ttabel (thitung < ttabel) maka butir item tersebut
tidak valid.
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan
menyebarkan angket (kuisioner) di Sekolah Dasar Negeri Sindangsari 3-5
dan Sekolah Dasar Negeri Prakarsa 1-2 dengan total responden berjumlah
30 orang guru. Adapun hasil perhitungan dari uji validitas kedua variabel
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Uji validitas variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
Dengan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh
nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
66
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Koefisien
Korelasi Nilai thitung Nilai ttabel Keputusan
1 0,465 2.779 1.701 Valid
2 0,381 2.181 1.701 Valid
3 0,479 2.887 1.701 Valid
4 0,710 5.335 1.701 Valid
5 0,396 2.282 1.701 Valid
6 0,581 3.777 1.701 Valid
7 0,523 3.247 1.701 Valid
8 0,488 2.958 1.701 Valid
9 0,311 1.732 1.701 Valid
10 0,316 1.762 1.701 Valid
11 0,554 3.521 1.701 Valid
12 0,575 3.719 1.701 Valid
13 -0,026 -0.138 1.701 Tidak Valid (Buang)
14 -0,037 -2.121 1.701 Tidak Valid (Revisi)
15 0,066 0.350 1.701 Tidak Valid (Revisi)
16 0,021 0.111 1.701 Tidak Valid (Revisi)
17 0,277 1.525 1.701 Tidak Valid (Revisi)
18 0,341 1.919 1.701 Valid
19 -0,044 -0.233 1.701 Tidak Valid (Buang)
20 0,490 2.974 1.701 Valid
21 0,744 5.892 1.701 Valid
22 0,524 3.255 1.701 Valid
23 0,485 2.935 1.701 Valid
24 0,679 4.894 1.701 Valid
25 0,501 3.063 1.701 Valid
26 0,611 4.084 1.701 Valid
27 0,520 3.221 1.701 Valid
67
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 0,316 1.762 1.701 Valid
29 0,648 4.502 1.701 Valid
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X
(kepemimpinan transformasional) dapat disimpulkan bahwa dari 29
item pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden, 23 item
pertanyaan dinyatakan valid dan enam item pertanyaan dinyatakan
tidak valid. Maka dari itu, dua item yang tidak valid akan dihapus
karena item tersebut sudah terwakili. Sedangkan empat item yang tidak
valid lainnya tetap digunakan dan akan direvisi.
b. Uji validitas variabel Y (Motivasi Kerja)
Dengan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh
nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Variabel Y (Motivasi Kerja)
No Koefisien
Korelasi Nilai thitung Nilai ttabel Keputusan
1 0,494 3.006 1.701 Valid
2 0,444 2.622 1.701 Valid
3 0,341 1.919 1.701 Valid
4 0,648 4.502 1.701 Valid
5 0,225 1.222 1.701 Tidak Valid (Buang)
6 0,642 4.431 1.701 Valid
7 0,568 3.652 1.701 Valid
8 0,173 0.929 1.701 Tidak Valid (Buang)
9 0,595 3.917 1.701 Valid
68
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0,634 4.338 1.701 Valid
11 0,547 3.458 1.701 Valid
12 0,511 3.146 1.701 Valid
13 0,672 4.802 1.701 Valid
14 0,696 5.129 1.701 Valid
15 0,725 5.570 1.701 Valid
16 0,809 7.283 1.701 Valid
17 0,542 3.413 1.701 Valid
18 0,519 3.213 1.701 Valid
19 0,811 5.350 1.701 Valid
20 0,665 4.712 1.701 Valid
21 0,605 4.021 1.701 Valid
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X
(kepemimpinan transformasional) dapat disimpulkan bahwa dari 21
item pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden, 19 item
pertanyaan dinyatakan valid dan dua item pertanyaan dinyatakan tidak
valid. Maka dari itu, dua item yang tidak valid akan dihapus karena
item tersebut sudah terwakili.
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji
reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah
dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan
sehingga jika beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama
(konstan).
Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu
69
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan oleh
Riduwan (2013:115) sebagai berikut:
rn =
Dimana:
rn = nilai reliabilitas
= jumlah varians skor tiap item
St = varians total
K = jumlah item
Dalam penghitungan uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode
Alpha dengan bantuan microsoft excel, dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
rn =
rn = (1,036) . (0,807)
rn = 0,836
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X dengan menggunakan
metode Alpha diperoleh rhitung sebesar 0,836. Dengan rtabel dimana dk =
(n-1) = 30-1 = 29 pada taraf kepercayaan 5% adalah 0,367. Maka dapat
disimpulkan bahwa angket variabel X tentang kepemimpinan
transformasional adalah reliabel, karena rhitung (0,836) > rtabel (0,367).
b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Kerja)
rn =
rn = (1,050) . (0,848)
rn = 0,891
70
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X dengan menggunakan
metode Alpha diperoleh rhitung sebesar 0,891. Dengan rtabel dimana dk =
(n-1) = 30-1 = 29 pada taraf kepercayaan 5% adalah 0,367. Maka dapat
disimpulkan bahwa angket variabel Y tentang motivasi kerja adalah
reliabel, karena rhitung (0,891) > rtabel (0,367).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data serta
mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
penelitian. Kualitas dari penelitian salah satunya ditentukan oleh teknik atau
cara yang digunakan dalam pengumpulan data. Ketepatan dalam
menggunakan teknik dan cara dalam pengumpulan data akan menunjukan
kualitas dari data yang dihasilkan. Sugiyono (2013:193), mengemukakan
bahwa : ”...instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu
dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut
tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya”. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode Dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:
231)”. Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-
data serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil,
dengan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan atau kebijakan, laporan kegiatan, serta
sumber data lainnya yang relevan dengan penelitian.
2. Kuesioner/Angket
71
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199)”. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika digunakan pada
penelitian dengan jumlah responden yang cukup besar dan tersebar di
wilayah yang luas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan
skala (1-4).
Adapun keuntungan pengumpulan data dengan menggunakan angket
ini menurut Suharsimi Arikunto (2002:25) adalah sebagai berikut:
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
c. Memberikan kemudahan untuk menganalisa alternative jawaban yang
ada
d. Pengumpulan data lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga
e. Agar memperoleh jawaban-jawaban singkat dan objektif serta untuk
memudahkan tabulasi perhitungan.
H. Analisis Data
“Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono,
2013:207)”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dengan melakukan
analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas masalah yang diteliti, baik
berupa implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya. Adapun
tahap analisis data sebagai berikut:
1. Seleksi Angket
72
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap pertama ini yang dilakukan adalah memeriksa dan
menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Seleksi angket ini
dilakukan setelah semua data telah terkumpul. Hal ini sangat penting
untuk dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul
telah memenuhi syarat untuk diolah dan siap diolah lebih lanjut. Langkah-
langkah yang dilakukan untuk menyeleksi angket ini yaitu memeriksa
apakah data dari seluruh responden telah terkumpul dan memeriksa
apakah semua pertanyaan/pernyataan telah dijawab sesuai dengan
petunjuk yang diberikan.
2. Klasifikasi data
Tahap selanjutnya yaitu klasifikasi data. Data yang telah terkumpul
diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X dan
variabel Y yang dibentuk dalam sistem tabulasi atau dalam bentuk tabel.
Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu dengan menggunakan Skala
Likert. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan
skor-skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.
3. Pengolahan Data
a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-Masing
Variabel Dengan Rumus Weight Means Score (WMS)
Teknik Weight Means Score (WMS) digunakan untuk menghitung
dan menggambarkan kecenderungan dari masing-masing variabel
penelitian, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau
indikator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi
SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui gambaran deskriptif
hasil pengolahan data masing-masing variabel serta menggunakan
bantuan aplikasi Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang
dalam pengolahan data WMS ini sebagai berikut:
73
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yang
dipilih.
2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih
3) Menjumlahkan nilai jawaban yang dipilih responden pada setiap
pertanyaan dan dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu
sendiri.
4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing
kolom dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
= Rata-rata skor responden
= Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban
= Jumlah responden
5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan
kriteria konsultasi hasil perhitungan WMS, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Nilai Keterangan
3,01 – 4,00 Sangat Baik
2,01 – 3,00 Baik
1,01 – 2,00 Cukup
0,01 – 1,00 Rendah
6) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria
masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap
74
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel atau dengan kata lain mengetahui arah kecenderungan
masing-masing variabel.
b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk Setiap
Variabel
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel,
digunakan rumus seperti yang diungkapkan Riduwan (2013:131)
berikut:
Keterangan :
Ti = Skor baku
Xi = Skor mentah
S = Standar deviasi
= Rata-rata (mean)
Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengubah skor mentah
menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Riduwan (2013: 130),
sebagai berikut:
1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)
2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar dikurangi skor
terkecil
3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus
Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n
4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:
i =
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
75
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Menentukan rata-rata atau mean ( ), dengan rumus:
7) Menentukan standar deviasi (s), dengan rumus:
8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus
yang telah ditentukan diatas.
c. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui normal
atau tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh
terhadap teknik statistik yang digunakan untuk mengolah data
selanjutnya.
Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows
dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun
langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-
masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 17.0),
sebagai berikut:
1) Buka program SPSS
2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel
3) Klik Variabel View. Pada Variabel View, kolom name pada baris
pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel
Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-
masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu.
76
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-
Sample K-S
5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik
tanda
6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude
cases test by test, continue
7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (lakukan kembali
untuk menghitung uji normalitas variabel Y)
Adapun dasar keputusan normalitas yang digunakan peneliti adalah
dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji
normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov
Smirnov, sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan
distribusi normal
Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi
normal.
Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan berikut:
Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak
terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima, berarti
terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
4. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Mencari Analisis Korelasi
Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui arah dari
koefisien dan pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen. Teknik statistik yang digunakan akan bergantung pada hasil
uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang digunakan
77
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya
menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan,
2013:138).
Dalam pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi
17.0 for Windows. Variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X
(independen) dan variabel Y (dependen), dan rxy merupakan hasilnya.
Selanjutnya, rxyhitung dibandingkan dengan rxytabel dengan taraf
kesalahan 5%. Bila rxyhitung > rxytabel dan bernilai positif, maka terdapat
hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungan tersebut.
Langkah selanjutnya yaitu menggunakan penafsiran klasifikasi dengan
menggunakan kriteria koefisien korelasi berdasarkan rxyhitung yang
dikemukakan oleh Riduwan (2012:138), sebagai berikut
Tabel 3.9
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Adapun langkah-langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut:
1) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan
dengan mengisi kolom-kolom berikut:
78
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua
isi dengan Y
Kolom Type isi dengan Numeric
Kolom Decimal = 0
Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X
dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y
Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X
dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y
Kolom Value dan Missing diisi dengan None
Kolom Coloumns diisi dengan 8
Kolom Align pilih Center
Kolom Measure pilih Scale
2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan
Y
3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate
4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan
cara mengklik tanda
5) Tandai pilihan pada kotak pearson
6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart
Deviation. Klik continue
7) Klik Ok
b. Analisis Koefisien Determinasi
Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Adapun rumus yang dapat
digunakan seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:139)
sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
79
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi yang dicari
r2 = Koefisien Korelasi
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut:
1) Buka program SPSS
2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan variabel Y
3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak
dependen
5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model Fit, R Square,
Descriptive, klik continue
6) Klik Plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak
X, lalu Next
7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals, klik Mean dan Individu, lalu Continue
10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05,
lalu klik continue dan Ok
Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien
determinasi ada pada Tabel Model Summary.
c. Uji Tingkat Signifikansi
Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk menguji signifikansi hasil
korelasi variabel independen dan dependen dengan maksud untuk
mengetahui apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk
seluruh populasi (Sugiyono, 2013:257). Uji tingkat signifikansi
dilakukan dengan menggunakan rumus Uji Signifikansi Korelasi atau
biasa disebut Uji t sebagai berikut:
80
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
Secara statistik, hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Ha : r ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel
Y
Ho : r = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y
Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah
menerima Ho jika thitung < ttabel dan menolak Ho jika thitung < ttabel.
Dalam uji tingkat signifikansi, tingkat kesalahan yang digunakan
peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf signifikansi 95%, dengan
dk = n – 2. Dalam perhitungannya dengan menggunakan program
SPSS, langkah yang dilakukan sama dengan langkah untuk mencari
koefisien determinasi, namun hasilnya berada pada tabel Coefficient.
d. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional
atau hubungan sebab akibar variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). Riduwan (2012:148) mengemukakan
bahwa“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya
untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila
variabel bebas (X) diketahui”. Dalam penelitian ini, rumus yang
digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena
memiliki satu variabel independen dan satu variabel dependen.
81
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus regresi linier sederhana (Riduwan, 2013:148) sebagai
berikut:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan
A = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
B = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
Untuk nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Riduwan (2013:148), sebagai berikut:
Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi
17.0 for Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai
berikut:
1) Buka program SPSS
2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y
3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak
dependen
5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R Square,
Descriptive, klik continue
82
Fanny Silviane, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Klik Plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak
X, lalu Next
7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals, klik Mean dan Individu, lalu Continue
10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05,
lalu klik continue dan Ok