BAB III METODE PENELITIAN 3.1Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1Setting dan Karakteristik...
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan
pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik, dan data-data yang
diperoleh akan diolah menggunakan teknik kualitatif yaitu pengolahan data
kualitatif . Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian
dijelaskan dan diinterpretasikan dalam uraian (Arikunto, 2007).
2. Subjek Dalam Penelitian
Subyek ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti,
Kota Salatiga jumlah siswa 37 siswa. Pertimbangan penulis mengambil subyek
penelitian tersebut dimana penulis mengajar akan melakukan penelitian tindakan
kelas selama penyusunan skripsi disekolah tersebut.
3. Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Dukuh 01 ,
kecamatan Sidomukti Kota Salatiga penulis mengambil lokasi atau tempat ini
dengan pertimbangan pernah PPL pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan
dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat
sesuai dengan profesi penulis.
4. Waktu Penelitian
Berdasarkan pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan
waktu penelitian selama 4 bulan Februari sampai dengan Mei. Waktu dari
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II
tahun pelajaran 2012/2013.
5. Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan penelitian ini pada bulan april, mulai dari
siklus I dan Siklus II.
28
28
3.2 Variabel dan Tindakan Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut ,kemudian ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini peneliti mengadakan
penelitian dari dua variabel yaitu satu variabel bebas, dan satu variabel terikat.
Variabel bebas sering disimbolkan dengan variabel X .Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel terikat,
sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat adanya variabel bebas.
a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini berupa model pembelajaran CTL
yang digunakan untuk membelajarkan siswa.
b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah diukur dengan alat tes, yang
diambil dari nilai tes pada setiap akhir pembelajaran.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Suharsimi Arikunto, 1996;150). Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat
pengumpul data adalah lembar observasi, tes dan dokumentasi.
Adapun kisi-kisi Materi untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian
seperti pada Tabel 3.
29
Tabel 3
Kisi-Kisi Materi Untuk Instrumen Penelitian
No. Siklus Pokok Bahasan Nomor Item
Soal Jumlah
1
1
Energi dan
perubahannya A. Arti gaya.
B. Beberapa jenis
gaya
1-20
20
2
2
Energi dan
perubahannya.
C .Pengaruh gaya
terhadap bentuk dan gerak benda.
1-20
20
3.4 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan
model John Elliot dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus model
John Elliot dimungkinkan terdiri dari aksi 4 aksi (tindakan).
1 Perencanaan Tindakan:
Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK,
rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang
ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci.
Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana
pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik atau instrumen
observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.
Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul
pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih
dari diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan
hipotesis yang telah ditentukan.
30
2 Pelaksanaan Tindakan:
Tahapan ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang
telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari
segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya.
Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang
berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas keterlibatan
kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam
refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya
sendiri. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori
pembelajaran yang dikuasai dan relevan.
3 Pengamatan/Observasi Tindakan:
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data
yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana
yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang
dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh
peneliti. Pada tahap ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis
instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan
observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap observasi ini
guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran
orang lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat
kolaboratif. Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan
mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh
peneliti. Terdapat empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi
terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi sistematis.
Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya:
(a) ada perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat;
(b) fokus observasi harus ditetapkan bersama;
(c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria bersama;
(d) pengamat memiliki keterampilan mengamati; dan
(e) balikan hasil pengamatan diberikan dengan segera.
(f)
31
Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya:
1) menghindari kecenderungan untuk membuat penafsiran;
2) adanya keterlibatan keterampilan antar pribadi;
3) merencanakan skedul aktifitas kelas;
4) umpan balik tidak lebih dari 24 jam;
5) catatan harus teliti dan sistemaris
4 Refleksi Terhadap Tindakan:
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat
dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari
eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses pengkajian data ini
dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti halnya
pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti
untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini
segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional yang dikuasai dan
relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan
pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang
mantap dan sahih.Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam
menentukan suatu keberhasilan PTK. Berdasarkan refleksi yang tajam dan
terpecaya akan didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi
penentuan langkah tindakan selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan
memberikan umpan balik yang misleading dan bias, yang pada akhirnya
menyebabkan kegagalan suatu PTK. Tentu saja kadar ketajaman proses refleksi
ini ditentukan oleh ketajaman dan keragaman instrumen observasi yang dipakai
sebagai upaya triangulasi data. Observasi yang hanya mengunakan satu instrumen
saja. Akan menghasilkan data yang miskin. Adapun untuk memudahkan dalam
refleksi bisa juga dimunculkan kelebihan dan kekurangan setiap tindakan dan ini
dijadikan dasar perencanaan siiklus selanjutnya. Pelaksanaan refleksi diusahakan
tidak boleh lebih dari 24 jam artinya begitu selesai observasi langsung diadakan
refleksi bersama kolaborator.
32
3.4.1 Siklus I
1. Perencanaan
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
b. Merancang skenario pembelajaran RPP, menyusun tes formatif yang akan
digunakan, menyiapkan media dan alat peraga.
c. Merancang tes formatif.
d. Membuat/menyiapkan lembar observasi siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dimana tiap kelompok
dengan perbedaan gender, latar belakang sosial dan ekonomi serta kemampuan
akademis.
b) Guru memberikan lembar kerja kelompok.
c) Setelah siswa membentuk kelompok kemudian setiap kelompok membahas
lembar kerja kelompok yang telah di berikan .
d) Siswa melakukan percoban berdasarka materi tugas kelompok
e) Selesai dibahas setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil
kerja kelompok dan kelompok lain mendengarkan sehingga terjadilah interaksi
sehingga siswa yang satu dengan yang lain dapat bertukar pikiran .
f) Setelah hasil kerja kelompok selesai di presentasikan siswa diberikan
penguatan materi berupa materi materi yang dianggap perlu di tambahkan dan
perlu diterima siswa.
g) Siswa di berikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi
dan di laksanakan di akhir kegiatan.
3. Observasi
a. Peneliti menyiapkan lembar observasi
b. Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan sewaktu mengajar.
c. Peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
33
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelebihan maupun
kekurangan yang terdapat pada siklus I, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan
pada siklus II.
3.4.2 Siklus II
1. Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus1
b) Merancang kembali skenario pembelajaran, tes yang akan digunakan,
pedoman observasi dan menyiapkan media pembelajaran untuk dilaksanakan
sebagaimana pada siklus I.
c) Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam hal ini yang dipakai masih
sama seperti pada siklus 1
d) Merancang kembali tes formatif.
e) membuat/ menyiapkan lembar observasi
2. Pelaksanaan Tindakan
a) Guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dimana tiap kelompok berjumlah
4-5 siswa dengan perbedaan gender, latar belakang sosial, dan ekonomi serta
kemampuan akademis.
b) Guru memberikan lembar kerja kelompok.
c) Siswa melakukan percobaan berdasarkan materi tugas kelompok
d) Selesai dibahas, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil
kerja kelompok dan kelompok lain mnendengarkan sehingga terjadilah
interaksi sehingga siswa yang satu dengan yang lain dapat bertukar pikiran .
e) Setelah hasil kerja kelompok selesai di presentasikan siswa diberikan
penguatan materi berupa materi materi yang dianggap perlu di tambahkan dan
perlu diterima siswa.
f) Siswa di berikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi.
g) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan sewaktu mengajar.
34
3. Observasi
a. Peneliti menyiapkan lembar observasi
b. Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan sewaktu mengajar.
c. Peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
4. Refleksi
Pada akhir siklus II ini, melalui pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning diharapkan hasil belajar pada
mapel IPA siswa kelas 4 SD Negeri Dukuh 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti.
Gambar 1
Riset Aksi Model John Elliot
Siklus 2
Refleksi
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus 1
35
3.5 Data dan Cara Pengumpulannya
3.5.1 Jenis data primer dan data sekunder.
a) Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
b) Data Sekunder (Secindary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan
3.5.2 Teknik/instrumen pengumpulan data menggunakan skor tes tertulis
(evaluasi), kerja kelompok, dokumentasi dan lembar observasi.
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran IPA yang ditunjukkan dengan adanya
pencapaian nilai ketuntasan KKM 65. Harapan yang ingin dicapai oleh peneliti
diharapan mampu memenuhi syarat KKM yang telah ditentukan oleh guru kelas,
dari siswa yang berjumlah sebanyak 37 siswa di kelas 4 SD Negeri Dukuh 01
Salatiga.
3.7 Teknik Analisis
Data Teknik analisis yang digunakan penelitian melalui model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning dengan menemukan sendiri di kelas 4 pada
mata pelajaran IPA adalah distribusi frekuensi, rata-rata, skor minimal, skor
maksimal dan persentase.
36
3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas Instumen Penelitian
Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang
nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran
berlangsung. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 17 for windows.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item
total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item
nilai. Sebagai tolok ukur validitas, maka peneliti menggunakan tolok ukur nilai
koefisien korelasi (r) menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2011)
sebagai berikut:
0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40 : validitas rendah
0,41 – 0,60 : validitas sedang
0,61 – 0,80 : validitas tinggi
0,81 – 1,00 : validitas sempurna
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian ini terhadap 20 siswa diperoleh hasil yang terangkum pada tabel
berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Siklus Kriteria Nomor Soal Jumlah
1 Valid 2, 3, 4, 5 ,6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24.
20
Tidak valid 1, 9, 19, 22, 25 5
2 Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 25
20
Tidak valid 2, 10, 19, 22, 24 5
37
3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji
reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal
yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas
dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 17 for windows. Pengujian
reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan
menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI
PGSD UKSW, 2011) sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
α> 0,9 : relibilitas memuaskan
Soal dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan, atau
apabila tes yang sama tersebut diberikan pada waktu yang berlainan, maka setiap
siswa akan berada dalam urutan/rangking yang sama dalam kelompok.
Uji reliabilitas soal yang telah dilakukan memperoleh hasil reliabilitas
memuaskan karena nilai alpha lebih dari dari 0,8 yaitu sebesar .857. Hasil
penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.