BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian 3.2 Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian 3.2 Desain...
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif
dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi,
2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene
dengan kejadian keputihan.
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan
adalah Cross sectional yang merupakan desain penelitian
untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor efek dan
resiko dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat (Notoatmodjo, 2005).
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu :
a. Variabel Bebas ( Variabel Independent)
Dalam penelitian ini pengetahuan dan sikap vulva hygiene
siswi sebagai variabel bebas atau variabel yang
mempengaruhi variabel dependen.
b. Variabel Terikat ( Variabel Dependent)
Dalam penelitian ini kejadian keputihan (fisiologis dan
patologis) sebagai variabel terikat.
34
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu bagian dari penelitian
yang berfungsi untuk menjelaskan bagaimana caranya
menentukan variabel dan mengukur variabel
(pengembangan instrumen alat ukur) dan membatasi ruang
antar variabel yang ada sehingga menghindari adanya
perbedaan interpretasi (Setiadi, 2007). Adapun Definisi
operasional penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
35
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Jenis Data
Independen:
Pengetahuan
vulva
hygiene
Kemampuan responden untuk
menjawab pertanyaan yang
diberikan terkait hal yang
diketahui oleh responden tentang
cara merawat organ kewanitaan
khususnya vulva hygiene yang
dikaitkan dengan kejadian
keputihan.
Pernyataan favourabel dengan
jawaban benar : nilai 1 dan
salah : nilai 0. Pernyataan
unfavourabel dengan jawaban
benar : nilai 0 dan jawaban
salah nilai 1.
Kuesioner
Jika jawaban :
- Benar : Skor 1
- Salah : Skor 0
Kemudian dikategorikan
pengetahuan :
- Baik, jika skor 76% -100 %
- Cukup, jika skor 56%- 75%
- Kurang, jika skor > 56%
(Arikunto, 2002)
Ordinal
36
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Jenis Data
Sikap Vulva
Hygiene
siswi kelas X
Reaksi atau respon siswi yang
belum terwujud dalam bentuk
tindakan atau proses
pembentukan perilaku vulva
hygiene yang dikaitkan dengan
kejadian keputihan
Pernyataan positif Sangat
setuju (SS) : 3, Setuju (S) : 2,
Tidak setuju (TS) : 1, Sangat
tidak setuju (STS) : 0 dan
pernyataan negatif, Sangat
setuju (SS) : 0, Setuju (S) : 1,
Tidak setuju (TS) : 2, Sangat
tidak setuju (STS) : 3.
Kuesioner Dikategorikan baik, cukup,
kurang dengan
menggunakan rumus
Rentang Skala (RS) (Umar,
2003).
Ordinal
37
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Jenis Data
Dependen :
Kejadian
Keputihan
Pengeluaran cairan yang normal
bila cairan putih bening, tidak
berbau, tidak terasa gatal, dan
yang tidak normal bila cairan
berwarna putih susu, kuning,
bahkan hijau, cairan bergumpal
atau lendir disertai bau atau
terasa gatal.
Pengisian Kuisoner
- Sistem skoring angket
menggunakan 2 skala
jawaban.
- Skoring untuk Favorabel
diberi skor dari 1 (benar)
dan 0 (salah) dan
sebaliknya.
(Sugiyono,2010)
Kuesioner
- Jika jawaban
a.Ya: Bila pertanyaan
tersebut dinilai benar dengan
skor 1
b.Tidak: Bila pertanyaan
tersebut dinilai salah dengan
skor 0 Dikategorikan Tidak
Normal, jika keputihan gatal,
cairan berwarna putih susu,
kuning, bahkan hijau, cairan
Nominal
38
bergumpal atau lendir
disertai bau atau terasa gatal
dan normal, jika keputihan
lendir berwarna bening, tidak
gatal, tidak berbau.
39
3.5 Partisipan Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswi
kelas X SMK Tarunatama Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang berjumlah 31 siswi. Penulis memilih populasi
penelitian dari kelas X karena kelas X adalah masa
peralihan dari masa SMP, yang masih memiliki pola pikir
yang jarang memperhatikan masalah-masalah reproduksi
yang dialami, kelas X juga merupakan kelas awal di SMA
dimana remaja belum banyak mendapatkan pendidikan
terkait kesehatan reproduksi.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
pengambilan sampling Non probability Sampling dengan
teknik sampling jenuh atau total sampling dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel (Setiadi, 2007). Alasan
mengambil total sampling karena populasi pada penelitian
ini relatif kecil.
3.6 Teknik pengumpulan data
a. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang disesuaikan dengan kuesioner yang
pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya oleh
40
Amanda Octavia tentang gambaran pengetahuan, sikap
dan perilaku feminine Hygiene terhadap terjadinya
keputihan di SMA X kota Subang. Kuesioner ini kemudian
ditambahkan dalam beberapa pertanyaan untuk
menyesuaikan kebutuhan penelitian. Kuesioner diisi pada
waktu yang sama, serta pengisian kuesioner didampingi
oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis
skala yaitu skala guttman dan skala likert (Setiadi, 2007).
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
bagian diantaranya bagian pertama berisi tentang
karakteristik responden yang meliputi nama atau inisial
responden dan umur responden. Bagian kedua terdiri dari
pernyataan untuk mengetahui pengetahuan mengenai
vulva hygiene responden. Bagian ketiga terdiri dari
pernyataan untuk mengetahui sikap mengenai vulva
hygiene responden. Bagian keempat berisi pertanyaan
tentang kejadian keputihan. Kuesioner akan mendapatkan
uji validitas dan reliabilitas yang digunakan untuk
mengetahui alat ukur yang akan digunakan dapat
dipercaya atau tidak, jika ada item yang tidak valid maka
akan di perbaiki atau di gugurkan.
41
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Pengujian Validitas
Instrumen yang digunakan dapat dikatakan valid jika
mampu mengukur apa yang diteliti dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Setiadi, 2007). Untuk mengetahui validitas intrumen, data
hasil uji coba instrumen di analisa dengan uji coba validitas
menggunakan Spearman Rank. Dasar pengambilan
keputusan yang digunakan adalah koefisien validitas dapat
dianggap valid jika nikai rxy – 0,30. Semua item paling
tidak memiliki nilai koefisien korelasi minimal 0.30. Tetapi,
bila jumlah item belum mencukupi maka bisa menurunkan
sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0.25 namun menurunkan
batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan
(Azwar, 2005).
2) Pengujian Reliabilitas
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik uji
reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan
reliabael jika memberikan nilai Alpha Cronbach (α) ≤ 0,6
(Ghozali, 2001).
Dalam penelitian ini hasil uji validitas dan reliabiltas
akan diukur dengan bantuan program khusus komputer
statistik yaitu SPSS seri 16.0 for windows.
42
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Pengetahuan Vulva Hygiene
Berdasarkan tabel 3.2 (hasil uji validitas) di atas peneliti memakai
batas kriteria koefisien korelasi yang sama pada variabel
pengetahuan yaitu 0,30 (Azwar, 2012). Tabel uji validitas
menjelaskan 25 item pada variabel pengetahuan, hasil yang
didapatkan yaitu 8 item yang dinyatakan valid adalah item 6, 11,
13, 14, 17, 19, 20, 23. Item yang valid akan peneliti gunakan dalam
penelitian dan item yang tidak valid dihapus, hal ini ini tidak
ITEM Correlation Coefficient
ITEM_1
ITEM_2
ITEM_3
ITEM_4
ITEM_3
ITEM_6
ITEM_7
ITEM_8
TEM_9
ITEM_10
ITEM_11
ITEM_12
.248
.301
.
-.088
.301
.635
.190
.196
.242
-.314
.519
.
ITEM Correlation Coefficient
ITEM_13
ITEM_14
ITEM_15
ITEM_16
ITEM_17
ITEM_18
ITEM_19
ITEM_20
ITEM_21
ITEM_22
ITEM_23
ITEM_24
ITEM_25
.628
.750
.
.
.419
.
.716
.607
.230
576
.
.
.214
43
mempengaruhi isi kuesioner karena maasing-masing indikator
sudah terwakilkan.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.704 8
Berdasarkan tabel 3.3 di atas menjelaskan bahwa 8 item pada
variabel pengetahuan dengan nilai koefisien alpha = 0,704. Hal ini
berarti instrumen pengetahuan adalah reliable dengan standar
cukup.
Tabel 3.4
Hasil Uji validitas Sikap mengenai Vulva Hygiene
ITEM Correlation Coefficient
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14 ITEM_15
.380
.203
.483
.613
.203
.365
.483
.380
.283
.299
.723
.574 -.366 .778 .354
44
Berdasarkan tabel 3.4 di atas peneliti memakai batas kriteria
koefisien korelasi yang sama pada variabel pengetahuan yaitu 0,30
(Azwar, 2012). Tabel uji validitas menjelaskan 15 item pada
variabel sikap, hasil yang didapatkan yaitu 10 item yang dinyatakan
valid adalah item 1, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15. Item yang valid
akan peneliti gunakan dalam penelitian dan item yang tidak valid
dihapus, hal ini ini tidak mempengaruhi isi kuesioner karena
maasing-masing indikator sudah terwakilkan.
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.742 10
Berdasarkan tabel 3.5 (hasil uji reliabilitas) di atas menjelaskan
bahwa 10 item pada variabel sikap dengan nilai koefisien alpha =
0,742. Hal ini berarti instrumen pengetahuan adalah reliable dengan
standar cukup.
45
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Kejadian Keputihan
ITEM Correlation Coefficient
ITEM_1
ITEM_2
ITEM_3
ITEM_4
ITEM_5
ITEM_6
ITEM_7
ITEM_8
TEM_9
ITEM_10
ITEM_11
ITEM_12
ITEM_13
ITEM_14
ITEM_15
.
.
.573
.574
.416
.262
.600
.523
.422
.496
.132
.418
.318
.323
.558
Berdasarkan tabel 3.6 di atas peneliti memakai batas kriteria
koefisien korelasi yang sama pada variabel pengetahuan yaitu 0,30
(Azwar, 2012). Tabel uji validitas menjelaskan 15 item pada
variabel kejadian keputihann, hasil yang didapatkan yaitu 11 item
yang dinyatakan valid adalah item 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
15. Item yang valid akan peneliti gunakan dalam penelitian dan item
46
yang tidak valid dihapus, hal ini ini tidak mempengaruhi isi
kuesioner karena maasing-masing indikator sudah terwakilkan.
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Kejadian Keputihan
Berdasarkan tabel 3.7 di atas menjelaskan bahwa 11 item pada
variabel sikap dengan nilai koefisien alpha = 0,703. Hal ini berarti
instrumen pengetahuan adalah reliable dengan standar cukup.
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisa data
1. Pengolahan data
Menurut Setiadi (2007), pengolahan data meliputi 5 tahap
yaitu penyuntingan, pengkodean, tabulasi, entry data dan
pengecekan data kembali.
2. Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan cara yang digunakan
untuk memudahkan peneliti menarik suatu kesimpulan dari
hasil penelitian.
a. Analisis Univariat
Analisa data dilakukan secara umum yaitu untuk
mengetahui gambaran secara umum dari masing-masing
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.703 11
47
variabel yang akan diteliti seperti umur, pekerjaan dan
lain-lain.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dalam penelitian ini berguna untuk
mencari hubungan dua variabel. Dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik chi square, yaitu uji statistik
yang digunakan untuk mencari hubungan dan menguji
hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya
bentuk ordinal (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini
analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene dengan
kejadian keputihan pada siswi kelas X SMK Tarunatama
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel maka
digunakan nilai probabilitas dengan tingkat kemaknaan
95% (α = 0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika p < α (0,05), maka H1 diterima, yang artinya ada
hubungan yang bermakna secara statistik
2. Jika p ≥ α (0,05), maka H1 di tolak, yang artinya tidak ada
hubungan yang bermakna secara statistik.