BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian...

15
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian ekperimental (experimental research) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen sebagai bagian dari model kuantitatif yang mempunyai ciri khas dengan adanya kelompok kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat berapa besar hubungan tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu: 1) Memberikan soal pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan. 2) Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subyek yaitu berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Salatiga 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 3) Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental (Eksperimen Semu) yaitu desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, menurut Sugiyono (2010: 114). Penelitian eksperimen dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Setting Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut

Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja

menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan

dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Menurut Sugiyono (2010:

107) penelitian ekperimental (experimental research) merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen sebagai bagian

dari model kuantitatif yang mempunyai ciri khas dengan adanya kelompok

kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya

hubungan sebab akibat berapa besar hubungan tersebut dengan cara memberikan

perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan

menyediakan kontrol untuk perbandingan. Model eksperimen ini melalui tiga

langkah yaitu:

1) Memberikan soal pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum

treatment atau perlakuan dilakukan.

2) Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subyek yaitu berupa

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

matematika kelas IV SD Negeri Salatiga 06 Semester II Tahun Pelajaran

2011/2012.

3) Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental

(Eksperimen Semu) yaitu desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, menurut Sugiyono (2010: 114).

Penelitian eksperimen dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

28

terkendali untuk menemukan hubungan sebab akibat dan pengaruh faktor-faktor

pada kondisi tertentu.

3.1.2. Setting Penelitian dan Waktu Penelitian

3.1.2.1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 Kelas IV Semester II

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terletak di Jalan Kartini No. 26, Salatiga. Lokasi

sekolah yang berada dalam kompleks sekolah yaitu SMP N 1 Salatiga dan SMP N

2 Salatiga. Sekolah ini terasa nyaman karena letak SD Negeri Salatiga 06 tidak

begitu dekat dengan jalan raya, sehingga tidak terganggu dengan suara kendaraan.

3.1.2.2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2012 dan dilaksanakan

secara bertahap. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah:

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi, pembuatan

proposal skripsi, pembuatan instrumen penelitian, permohonan ijin kepada

pihak sekolah serta melakukan survei terlebih dahulu di sekolah yang

digunakan sebagai tempat penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan mencakup tentang kegiatan penelitian yang

dilakukan di sekolah yang meliputi implementasi dari suatu model

pembelajaran dan pengambilan data sebagai hasil penelitian.

c. Tahap Penyusunan

Pada tahap penyusunan merupakan tahapan penulis untuk pengelolaan data

dan konsultasi kepada dosen pembimbing yang diikuti dengan penyusunan

laporan serta persiapan ujian skripsi.

3.2. Variabel Penelitian

Sugiyono (2007: 2-4) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi. Dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

29

kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

lain, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahan timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang dikatakan

sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima

tahap yaitu penyajian materi, tahap kerja kelompok, tahap tes individu, tahap

perhitungan skor perkembangan individu dan tahap pemberian penghargaan

kelompok.

Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) apabila

dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang dikatakan sebagai

variabel terikat adalah hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Salatiga 06.

Hasil belajar yang merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari

seluruh kegiatan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan menerima suatu

pelajaran untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai dengan menggunakan

alat penilaian yang disusun oleh guru berupa tes yang hasilnya adalah nilai

kemampuan siswa setelah tes diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah

dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas hasil belajar matematika

kelas IV operasi hitung penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif adalah

sebagai berikut:

1) Apabila rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih

tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol.

2) Apabila selisih rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol memiliki selisih di atas 3,5.

Dalam menentukan selisih rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol, menurut Anna Annastasi (2007: 58) adalah metode paling tepat

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

30

menentukan perbedaan luasnya kelompok dengan menggunakan rentang atau

range skor paling tinggi dan paling rendah.

3.3. Desain Penelitian

Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design. Desain ini hampir sama dengan pre-test-postest control group

design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

tidak dipilih secara random menurut Sugiyono ( 2011: 116).

Dapat bahwa O1 dan O3 merupakan kelompok kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O2 merupakan hasil belajar

dari tes kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajarn dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan O4

merupakan hasil belajar dari tes kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

Kemudian X merupakan pemberian perlakuan pada kelompok atas sebagai kelas

eksperimen yang diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division),

sedangkan kelompok bawah merupakan kelas kontrol, pembelajaran pada kelas

kontrol menggunakan model pembelajaran secara konvensional.

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka dapat disusun prosedur

pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

O1 X O2 .................................................... O3 O4

Siswa Kelas Kontrol

Siswa Kelas Eksperimen

Pre-test

Pre-test

Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran kooperatif tipe

STAD

Post-test

Post-test

Dibandingkan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

31

Dengan prosedur penelitian pada gambar 3.1 maka peneliti akan

membandingkan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Dimana kelas kontrol pembelajaran dilakukan seperti biasa guru kelas mengajar

atau pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division). Untuk pre-test diambil dari alat evaluasi pada kelas uji

coba dan hasil pre-test kedua kelompok (kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen) digunakan untuk mengetahui perbedaan varian kedua kelompok.

Apabila kedua kelompok adalah homogen atau tidak ada perbedaan varian yang

signifikan maka dapat dilakukan pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada

siswa kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada siswa

kelompok kontrol.

Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelas tersebut maka dilakukan post-

test untuk mengetahui hasil belajar matematika dari kedua kelompok pada siswa

kelas IV, di samping itu post-test digunakan untuk mengetahui tingkat normalitas

dan homogenitasnya. Peneliti akan membandingkan hasil belajar matematika pada

siswa kelompok eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD(Student

Team Achievement Division) dan pembelajaran kelompok kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional, sehingga akan dapat diketahui

kefektifan model pembelajaran tersebut.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2010: 117) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan Duwi Priyatno (2010: 2) menyatakan bahwa

populasi merupakan sekelompok subjek ataupun objek yang memiliki

karakteristik tertentu yang kemudian diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

diambil kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

32

siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06 semester II tahun pelajaran 2011/2012

dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Data Siswa

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas IV Keterangan

SD Negeri Salatiga 06

Kelas IVA: 26 siswa Putra: 7 siswa Putri: 19 siswa

Kelas IVB: 28 siswa Putra: 16 siswa Putri: 12 siswa

Sampel penelitian menurut Sugiyono (2007: 62) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel

dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam

penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Menurut

Sugiyono (2007: 68) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah

sensus, karena semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian

ini adalah

1) Siswa kelas IV B SD Negeri Salatiga 06

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan

(treatment) yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan jumlah siswa

28 siswa.

2) Siswa kelas IV A SD Negeri Salatiga 06

Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan

(treatment) apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah

dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa

26 siswa.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 160) adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik dalam artian lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah untuk diolah. Dalam hal ini peneliti perlu menyusun sebuah

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

33

rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah kisi-kisi. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi/pengamatan yang

dilakukan pada saat pembelajaran dan tes/kuis yang dilaksanakan setelah

pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengontrol proses

pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Tes/kuis digunakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani sebuah pembelajaran.

Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1) Menyusun kisi-kisi observasi

Sebelum instrument observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya.

Konsep dasar penyusunan instrument observasi dalam hal ini adalah teori

dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division).

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Rumusan

Pra pembelajaran

Pemilihan pembelajaran kooperatif tipe STAD

a. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran.

Menyiapkan materi, menyiapkan instrument

dalam format RPP

a. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Kesesuaian instrument penilaian dengan tujuan pembelajaran.

Menyiapkan kelas dan memotivasi siswa

a. Guru bersama siswa merapikan tempat duduk.

b. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis.

Kegiatan awal Menyampaikan tujuan pembelajaran

a. Guru memberikan salam pembuka.

b. Guru memperkenalkan materi.

c. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

34

Kegiatan Pembelajaran Indikator Rumusan

Kegiatan Inti

Siswa melakukan model pembelajaran kooperatif

tipe Students Team Achievement Division.

a. Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pembelajaran STAD.

b. Guru menyampaikan materi pelajaran.

c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

a. Siswa akan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru, kemudian mempresentasikan hasil diskusi.

b. Guru akan memberikan reward kepada setiap kelompok.

Kegiatan akhir

Evaluasi

a. Guru memberi kesimpulan dari pembelajaran.

b. Guru memberi evaluasi terhadap siswa.

c. Guru bersama siswa melakukan koreksi silang.

d. Guru memberikan nilai perkembangan kepada setiap siswa.

e. Melakukan perhitungan Skor akhir, kemudian akan memberikan reward kepada kelompok yang memiliki nilai tertinggi.

f. Guru menutup pembelajaran.

2) Menyusun kisi-kisi tes

Sebelum tes dibuat, dibuatlah terlebih dahulu kisi-kisinya. Konsep dasar

penyusunan tes dalam hal ini adalah prestasi siswa–siswi terhadap pelajaran

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

35

matematika kelas IV semester II SD Negeri Salatiga 06. Adapun kisi-kisi

hasil belajar dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

3) Menyusun item tes yang disusun berdasarkan pada kisi-kisi tes yang telah

dibuat.

Di dalam penelitian, instrumen penelitian mempunyai kedudukan yang

tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat

menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data,

tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik

harus memenuhi persyaratan penting yaitu:

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Bentuk Soal Nomor

Soal

Menjumlahkan

dan

mengurangan

bilangan bulat.

Menjumlahkan

bilangan bulat

Menjumlahkan

dua bilangan

bulat positif dan

dua bilangan

bulat negatif.

Pilihan Ganda 1, 2, 4,

9, 12,

18, 23,

26, 27,

33, 35.

Menjumlahkan

bilangan bulat

positif dan

negatif.

Pilihan Ganda 3, 5, 8,

14, 2,

28, 31,

32, 34.

Menyelesaikan

soal rumpang

penjumlahan

bilangan bulat

positif dan

bilangan bulat

negatif.

Pilihan Ganda 6, 7, 10,

11, 13,

15, 16,

19, 20,

21, 22,

24, 29,

30.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

36

1) Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Arikunto (2006: 168) sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

juga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SD Negeri

Sidorejo Lor 1 Salatiga dengan mengambil responden kelas IV dengan jumlah 28

siswa. Maka db dalam penelitian ini adalah n – 2 yaitu 28 siswa – 2 = 26 dengan

taraf signifikansinya 5%. Apabila dilihat di nilai table r maka batas koefisiennya

0,388. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau dapat menggunakan

Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item

soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan Berdasarkan

tabel r dengan jumlah responden sebanyak 28 maka nilai kooefisiennya 0,388,

apabila nilai koefisien kurang dari 0,388 maka item soal tersebut tidak valid dan

tidak boleh digunakan.

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrument

yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Metode

pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi

Priyatno, 2010: 32) bahwa: reliabilitas <0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7

dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Instrumen yang dapat dikatakan

reliable apabila alpha >0,6. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan

program SPSS 16 for windows yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability

Analyze.

3) Uji Tingkat Kesukaran Soal

Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang tingkat

kesukarannya seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Secara tentatif dapat

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

37

dikatakan bahwa salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak

terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites.

Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh banyaknya presentase siswa yang

menjawab dengan betul butir soal yang bersangkutan, maka dikatakan makin

mudahlah butir soal tersebut dan sebaliknya. Menurut Nana Sudjana (2011: 137)

cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

ܫ =ܤܰ

Keterangan rumus:

I = Indeks Kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria taraf kesukaran yang digunakan adalah makin kecil indeks yang

diperoleh, maka makin sulit soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah

pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

0 – 0,30 Soal kategori sukar

0,31 – 0,70 Soal kategori sedang

0,71 – 1,00 Soal kategori mudah

3.6. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 158) metode dokumentasi adalah metode

pengumpulan data yang bersumber pada barang-barang tertulis. Metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang populasi penelitian dan

informasi mengenai prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini, dokumentasi

digunakan untuk mendapatkan data identitas siswa, seperti daftar nama siswa

kelas IV dan daftar nilai raport matematika kelas IV semester I.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

38

b. Observasi

Menurut Nana Sudjana (2011: 84-85) observasi sebagai alat penilaian

banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat digunakan untuk mengukur atau

menilai hasil dan proses belajar. Melalui pengamatan/observasi dapat diketahui

bagaimana sikap perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan, proses kegiatan dan hasil kegiatan yang diperoleh setelah

kegiatan. Dalam hal ini, observasi dilakukan oleh peneliti yang akan

melaksanakan proses pembelajaran dan melihat langsung proses pembelajaran

dikelas dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement Division) dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV.

c. Metode Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan atau

bentuk tulisan. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, tes digunakan

untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar matematika pada pokok bahasan

penjumlahan bilangan bulat kelas IV semester II SD Negeri Salatiga 06 antara

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Team Achievement Division) pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Uji Normalitas

Menurut Duwi Priyatno (2010: 36) uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data variabel yang digunakan

adalah teknik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Syarat suatu data dikatakan

berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai > 0,05. Jika data berdistribusi

normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

39

data Parametric, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik

analisis data Non Parametric.

Uji normalitas dapat dihitung dengan bantuan menggunakan SPSS for

windows version 16 yaitu Analyze– Descriptive Statistics– Explore- Masukkan

variabel pada Dependent List– Plots– Normality Plots With Tests– Continue– Ok

atau menggunakan Analyze– Non Parametric Test– One Sampel KS – masukkan

variabel pada jendela variabel– klik normal pada tes distribution. Metode

pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Priyatno (2010: 40) yaitu jika

signifikansi (Asymp.sig) >0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi nomal.

Jika signifikansi (Asymp.sig) <0,05 maka data yang diuji tidak beristribusi

normal.

3.7.2. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki

tingkat varians data yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas varian dapat

menggunakan bantuan SPSS for windows version 16 yaitu dengan langkah-

langkah sebagai berikut : Analyze– Compare Means– Oneway Anova. Menurut

Priyatno (2010: 115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah

homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen,

kemudian nilai Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka

semakin besar homogenitasnya.

3.8. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai tes/kuis

dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah

data dari nilai tes/kuis terkumpul pada masing-masing kelompok dan setelah

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan

diuji. Dengan hipotesis statistika adalah sebagai berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

40

a. Hipotesis Nol

Ho : X1=X2 yaitu rata – rata hasil belajar matematika kelas eksperimen (siswa

kelas IVB SD Negeri Salatiga 06) sama dengan rata – rata hasil belajar

matematika kelas kontrol (siswa kelas IVA SD Negeri Salatiga 06). Artinya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) tidak efektif digunakan dalam peningkatan hasil belajar matematika

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

b. Hipotesis Alternatif

Ha : X1> X2 yaitu rata – rata hasil belajar matematika kelas eksperimen

(siswa kelas IVB SD Negeri Salatiga 06) lebih tinggi dibandingkan rata – rata

hasil belajar matematika kelas kontrol (siswa kelas IVA SD Negeri Salatiga 06).

Artinya model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student team Achievement

Division) efektif digunakan dalam peningkatan hasil belajar matematika pada

siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian

menggunakan uji statistik parametrik yaitu menggunakan uji t-test independent.

Perlu dilakukan uji t-test dalam statistik parametrik digunakan untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan dengan data yang digunakan adalah interval atau

rasio. Pengujian hipotesis dapat menggunakan bantuan SPSS for windows version

16 yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze– Compare Means–

Independent Sample T-Test, selanjutnya akan terbuka kotak dialog Independent

Sample T-Test pilih pada Define Groups kemudian isikan angka- Continue- OK.

Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) cara menganalisa hasil output pada

Independent Samples Test adalah sebagai berikut:

1) Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji

asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama

atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan

Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika

signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi <

0,05 maka memiliki varian yang berbeda.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/4/T1... · 2014-01-16 · Pada tahap persiapan mencakup pemilihan judul skripsi,

41

2) Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means

pada sig (2-tailed), jika signifikansi >0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika

signifikansi <0,05 maka terdapat perbedaan.