BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Salatiga 08 Jl. Domas no. 54
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, semester I tahun pelajaran 2016/2017.
Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas 6 SD Negeri Salatiga 08
berjumlah 33 orang terdiri dari 13 perempuan dan 20 laki-laki.
3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel
Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).
Variabel bebas (x) adalah model pembelajaran aktif tipe Quiz Team.
Model pembelajaran aktif tipe Quiz Team adalah pembelajaran IPA dengan
KD Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda ( pelapukan,
perkaratan, pembususkan) melalui pengamatan, yang mengutamakan unsur
akademik, menyenangkan, menumbuhkan ketertarikan siswa, dan
menciptakan kompetisi positif antar siswa dan antar kelompok.
Variabel terikat (y) adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA
adalah skor yang diperoleh melalui tes.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas (PTK),
yang digunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (dalam
Wardani, 2006: 4.19). Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, masing-
masing siklus terdiri dari 3 tahap. Langkah-langkah penelitian tindakan
yang ditempuh dalam setiap siklus mencakup 3 tahap, yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan (3) refleksi.
Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Menyimak topik materi
29
Gambar 3.1
Model Spiral menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart
Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui
Siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan dan Siklus II terdiri dari 2 pertemuan,
sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan mengenai
apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Siklus 1
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti
berkolaborasi dan bekerjasama dengan rekan PPL SDN Salatiga 08. Ada
dua pertemuan yang akan dilakukan dalam dalam penelitian ini:
Tahap Perencanaan
Tahap awal perencanaan pembelajaran IPA, dengan menyusun RPP
terlebih dahulu kemudian menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas,
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran aktif tipe Quiz Team, serta menyiapkan instrument
pengamatan dan dokumentasi.
3.3.1.1. Tahap Tindakan dan Observasi
A. Pertemuan 1
Kegiatan Awal
30
1) Guru memberikan salam dan meminta siswa untuk berdoa
2) Guru mengabsensi siswa
3) Apersepsi: “Saat mati lampu, pasti kalian menggunakan lilin untuk
menerangi ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika
sudah dinyalakan menggunakan korek api?”
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya, (pemanasan).
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1) Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat
Pemanasan)
2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pemanasan. “Pernahkah kalian melihat
mentega padat berubah menjadi minyak (cair) ? Mengapa demikian?
3) Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai
materi, tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.
5) Siswa kelas VI SDN Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B,
dan C).
Elaborasi:
1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pemanasan pada lilin.
2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersebut berisi Judul (Perubahan
Benda Akibat Pemanasan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-
langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3) Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada LKS
yang sudah disediakan.
31
4) Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke
depan kelas melaporkan hasil percobaannya.
5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya,
kelompok B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya
hingga kelompok C yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas.
6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi, dan tim A menyiapkan
kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5
menit.
7) Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
9) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian
jika tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar
kepada tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut
seterusnya sampai kuis dari tim A habis.
10) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses
tersebut hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C
sebagai pemandu kuis.
Konfirmasi:
1) Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran
Kegiatan penutup:
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Perubahan Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
2. Guru mengakhiri pembelajaran
B. Pertemuan 2
Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan meminta siswa untuk berdoa
2) Guru mengabsensi siswa
32
3) Guru melakukan apersepsi “Pernahkah kalian melihat besi atau
paku berwarna kuning kecoklatan? Mengapa bisa demikian?”
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya (perkaratan).
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1) Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan Benda Akibat
Perkaratan).
2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Perkaratan “ Mengapa benda-benda dari
logam dapat mengalami perubahan warna, bau, kekerasan? Coba
sebutkan faktor penyebab berubanya benda-benda logam?”
3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai
materi, tugas-tugas dan Quiz Team yanga kan dilakukan siswa.
5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu (A, B, dan C).
Elaborasi:
1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat
dan bahan untuk kemudian melakukan percobaan perkaratan pada
paku.
2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru yang berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori,
langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3) Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada
LKS yang sudah disediakan.
4) Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke
depan kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya,
kelompok B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya
33
hingga kelompok C yang mendapatkan giliran maju ke depan
kelas.
6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan guru meminta
pada Tim A menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu
persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7) Tim B dan C untuk belajar dan memeriksa catatan mereka
8) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat
menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan
tim C harus segera menjawabnya.
9) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C
kemudian jika tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan
tersebut dilempar kepada tim B, dan tim B harus segera
menjawabnya, berikut seterusnya sampai kuis dari tim A habis.
10) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke
segmen kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang
proses tersebut hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga
dimana tim C sebagai pemandu kuis.
Konfirmasi
1) Guru bersama siswa mengevaluasi dan merefleksi proses
pembelajaran
Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Perkaratan
2) Guru mengakhiri pembelajaran
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi untuk
mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan
pembelajaran siklus 1 yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru
melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu
kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat
menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun
memberikan penguatan kepada siswa dengan menyampaikan pesan
34
penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun, disiplin dan
tanggung jawab dalam belajar.
Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer
melakukan penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini
dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, guru kelas, dan siswa kelas
VI SDN Salatiga 08. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada
siswa maupun guru dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal
penting yang ditemukan selama proses pembelajaran.
Lembar observasi dilakukan dari awal hingga akhir proses
pembelajaran dengan cara mencentang hasil yang sedang diamati. Berikut
lembar observasi guru dan siswa.
Tabel 3.1
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Quiz Team
No Aspek yang Diobservasi Ya Tidak
1. Membuka Pelajaran
2. Melakukan Apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
5. Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
6. Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
7. Membagi siswa dalam kelompok
8. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dibagikan
kepada siswa untuk melakukan percobaan
9. Membagi lembar kerja siswa
10. Membimbing diskusi kelompok
11. Membimbing siswa melaporkan hasil kerja
kelompoknya
12. Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir quiz
13. Menyimpulkan materi pembelajaran
14. Melakukan evaluasi
15. Melakukan refleksi
35
Tabel 3.2
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Quiz Team
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
2. Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
3. Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
4. Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui Lembar kerja siswa
5. Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan ketika
diskusi kelompok
6. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat
pada kelompok
7. Siswa melaksanakan percobaan melalui lembar kerja
siswa
8. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)
9. Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
percobaan
10. Siswa berani menyampaikan hasil temuan
11. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team
12. Siswa aktif, menjawab pertanyaan dengan cepat dan
tepat
13. Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
14. Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
15. Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Refleksi
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran aktif tipe Quiz Team maka akan dilakukan evaluasi atau refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe Quiz
Team. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki
guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.
Rencana Pelaksanaan Siklus 2
Tahap Perencanaan
Pada siklus 2, tindakan yang dilakukan sama dengan siklus 1 namun
pelaksanaan siklus 2 dimulai setelah mengkaji hasil tindakan siklus 1.
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang
36
muncul pada siklus 1 antara lain yaitu identifikasi masalah yang muncul pada
siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah,
menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas, menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team,
menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi serta pengembangan
program tindakan 2.
Tahap Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi
masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan
masalah yang sudah ditentukan sebagai berikut :
C. Pertemuan I
Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2) Guru mengabsensi siswa
3) Apersepsi : “Pernahkah kalian melihat buah yang sudah terlalu matang?
Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa bisa terjadi demikian?”
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya
(pembusukan).
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan Benda Akibat
Pembusukan)
2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan
benda akibat pembusukan “Mengapa roti tawar yang dibiarkan lama
diruang terbuka terlihat berjamur?”
3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai materi,
tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.
5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagikan
pada pertemuan lalu (A, B, dan C).
37
Elaborasi :
1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama dengan kelompoknya melakukan
percobaan pembusukan pada roti tawar.
2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar Kerja tersebut berisi Judul (Perubahan Benda
Akibat Pembusukan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah
Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3) Siswa secara berkelompok mengerjakan lembar kerja yang sudah
dibagikan.
4) Masing-masing kelompok A, B, dan C maju ke depan kelas melaporkan
hasil percobaanya.
5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobannya, kelompok B
dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok C
yang mendapat giliran maju ke depan kelas.
6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
dengan jawaban singkat. Kuis tersebut harus dibuat dalam waktu kurang
lebih 5 menit. Sementara itu tim B dan C belajar mengenai materi yang
telah disampaikan.
7) Tim A memberikan kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka dilempar kepada tim C dan harus segera menjawabnya.
8) Tim A mengarahkan pertanyaan kepada tim C, jika tim C tidak dapat
menjawab maka pertanyaan dilempar kepada tim B hingga kuis dari tim A
habis dan berganti dengan tim B sebagai pemandu kuis pada segmen
kedua dan setelah selesai diteruskan oleh tim C sebagai pemandu kuis
pada segmen ke tiga.
Konfirmasi:
1) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
Dengan menyimpulkan dari hasil bermain Quiz Team.
2) Pencatatan hasil bermain Quiz Team
38
3) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa
agar lebih berpartisipasi aktif lagi
4) Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.
Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pembusukan
2) Guru mengakhiri pembelajaran
D. Pertemuan II
Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2) Guru mengabsensi siswa
3) Apersepsi: Guru bertanya “Pernahkah kalian melihat kayu yang mudah
patah? atau pernahkah kalian melihat batu yang mudah rapuh? Kira-kira
apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut?”
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya
(pelapukan).
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1) Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat pelapukan).
2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan
benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan perkakas rumah
tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang dibiarkan terkena
panas dan hujan?”
3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai materi,
tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.
5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagikan
pada pertemuan lalu (A, B, dan C).
Elaborasi:
39
1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pelapukan pada kayu .
2) Siswa melakukan percobaan dengan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersebut berisi Judul (Perubahan Benda
Akibat Pelapukan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah
Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3) Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke depan
kelas melaporkan hasil percobaannya.
4) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan Tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
5) Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
6) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab maka
pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
7) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudia jika tim
C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim B,
dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai kuis dari
tim A habis.
8) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu kuis.
Konfirmasi:
1) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui pada materi perubahan benda akibat pelapukan.
Kegiatan Penutup
1) Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan evaluasi untuk mengukur
hasil belajar siswa dalam tindakan pembelajaran siklus II yang sudah
dilaksanakan.
Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.
40
Tindakan tersebut dilakukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Siswa diberikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun,
disiplin dan tanggung jawab dalam belajar. Lembar observasi guru dan siswa
digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama proses
.pembelajaran. Berikut lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran IPA melalui model pembelajaran aktif tipe Quzi Team.
Tabel 3.3
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran IPA Melalui
Model Pembelajaran Quiz Team
No Aspek yang Diobservasi Ya Tidak
1. Membuka Pelajaran
2. Melakukan Apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
5. Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
6. Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
7. Membagi siswa dalam kelompok
8. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dibagikan
kepada siswa untuk melakukan percobaan
9. Membagi lembar kerja siswa
10. Membimbing diskusi kelompok
11. Membimbing siswa melaporkan hasil kerja
kelompoknya
12. Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir quiz
13. Menyimpulkan materi pembelajaran
14. Melakukan evaluasi
15. Melakukan refleksi
Tabel 3.4
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui
Model Pembelajaran Quiz Team
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
2. Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
3. Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
4. Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui Lembar kerja siswa
5. Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan ketika
diskusi kelompok
6. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat
41
pada kelompok
7. Siswa melaksanakan percobaan melalui lembar kerja
siswa
8. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)
9. Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
percobaan
10. Siswa berani menyampaikan hasil temuan
11. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team
12. Siswa aktif, menjawab pertanyaan dengan cepat dan
tepat
13. Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
14. Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
15. Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Refleksi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil
observasi yang terkumpul. Membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran pada siklus 2. Evaluasi tindakan siklus 2. Penelitian ini
menggunakan teknis tes dengan instrument butir soal berbentuk obyektif, untuk
menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Tes hasil belajar akan diselenggarakan
setelah siklus I selesai, guna mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar.
Adapun kisi-kisi pengukuran instrument penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel
3.5 dan kisi-kisi pengukuran instrumen siklus II tabel 3.6.
42
Tabel 3.5
Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Penelitian Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek
Kognitif
Teknik
Penilaian
Butir
Soal
Bentuk
Instrumen
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6 T NT
6. Memahami
faktor
penyebab
perubahan
benda
6.1 Menjelaskan
faktor-faktor
penyebab
perubahan
benda akibat
(pemanasan/
pendinginan,
perkaratan,
pembusukan,
pelapukan)
Mengidentifika
si penyebab perubahan
benda dengan
berbagai
kondisi
misalnya
(pemanasan
atau
pendinginan,
perkaratan)
dan
menunjukkan
cara
menghambatny
a
V V 1, 2, 3,
4, 5
Pilihan
Ganda
Mendeskripsikan perubahan
berbagai benda
dengan kondisi
yang berbeda
V V 6, 7, 8,
9, 10
Pilihan
Ganda
Menjelaskan berdasarkan
hasil
pengamatan
bahwa tingkat
perubahan
benda
dipengaruhi
oleh berbagai
kondisi
misalnya suhu,
kelembaban,
ada tidaknya
kuman dan
waktu.
V V 11, 12,
13, 14,
15
Pilihan
Ganda
Menggolongka V V 16, 17, Pilihan
43
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek
Kognitif
Teknik
Penilaian
Butir
Soal
Bentuk
Instrumen
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6 T NT
n perubahan
pada benda
berdasarkan
faktor yang
mempengaruhi
nya, misalnya:
perkaratan
akibat
kelembaban
18, 19,
20
Ganda
Menyimpulkan dari hasil
percobaan
(pemanasan
atau
pendinginan,
perkaratan)
V V 21, 22,
23, 24,
25
Pilihan
Ganda
Total item 25
Pada siklus I fokus pada indikator mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi (pemanasan atau pendinginan dan perkaratan),
menggolongkan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya
misalnya perkaratan akibat kelembaban, menyimpulkan dari hasil percobaan
(pemanasan atau pendinginan, perkaratan).
44
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Pengukuran Instrumen Penelitian Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek Kognitif No
Butir
Soal
Bentuk
Instru
men
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
6. Memahami
faktor
penyebab
perubahan
benda
6.1 Menjelaskan
faktor-faktor
penyebab
perubahan
benda akibat
(pemana san/
pendingi nan,
perkaratan,
pembu sukan,
pelapukan)
Mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai
kondisi misalnya
(pembusukan, pelapukan)
dan menunjukkan cara
menghambatnya.
V 1,2,3,
4,5
Pilihan
Ganda
Mendeskripsikan
perubahan berbagai
benda dengan kondisi
yang berbeda
V 6,7,8,
9,10
Pilihan
Ganda
Menjelaskan berdasarkan
hasil pengamatan bahwa
tingkat perubahan benda
dipengaruhi oleh berbagai
kondisi misalnya suhu,
kelembaban, ada tidaknya
kuman dan waktu.
V 11,12
,13,1
4,15
Pilihan
Ganda
Menggolongkan perubahan pada benda
berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya,
misalnya: pembusukan
akibat proses
penguaraian, pelapukan
kayu akibat proses
pembusukan
V 16,17
,18,1
9,20
Pilihan
Ganda
Menyimpulkan dari hasil percobaan (pembusukan,
pelapukan)
V 21,22
,23,2
4,25
Pilihan
Ganda
Total Item 25
Pada siklus II fokus pada indikator mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi misalnya (pembusukan, pelapukan) dan
menunjukkan cara menghambatnya, menggolongkan perubahan pada benda
berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, misalnya: pembusukan akibat proses
45
penguaraian, pelapukan kayu akibat proses pembusukan, menyimpulkan dari hasil
percobaan (pembusukan, pelapukan).
46
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini, adalah data sekunder yang diperoleh dari
hasil belajar IPA melalui model pembelajaran aktif tipe Quiz Team siswa kelas VI
SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester I tahun pelajaran
2016/2017, dan data primer yang diperoeh dari skor tes.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes,
yaitu dengan tes formatif yang disajikan dalam bentuk objectif atau pilihan ganda.
Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan butir soal tes. Lembar observasi
untuk mengukur perkembangan aktivitas guru dan siswa, sedangkan butir soal
untuk mengukur hasil belajar siswa kelas VI SDN Salatiga 08. Butir soal tes
instrumen ini digunakan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus I dan Siklus II, juga sebagai tolok ukur pemahaman siswa kelas VI SDN
Salatiga 08 pada mata pelajaran IPA materi perubahan benda. Instrumen ini
berbentuk soal tes pilihan ganda yang akan diberikan pada tiap-tiap siklus. Butir
soal tes dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2 (RPP siklus 1 dan 2).
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas VI SD
Kanisius Beringin Ngaliyan Semarang. Instrumen Siklus I yang
dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 dan instrumen Siklus II
dilaksanakan pada tanggal 12 November 2016. Tujuan dari pelaksanaan
uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya
akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan
valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya
dilakukan dengan membandingkan correted item to total correlation
dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Uji
validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 33
47
siswa dan jumlah soal 25 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan
N= 33 maka didapat r tabel sebesar 0,324. Artinya jika nilai korelasi lebih
dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika
kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji
validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows.
Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows.
Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada
Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item
dengan skor total.
Berdasarkan hasil pengujian validitas dari soal siklus I dan II,
maka dapat dilihat hasil uji validitas butir soal tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Distribusi Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus I dan II
No
Butir
Soal
Siklus I Siklus II
Koefisien
Hasil Uji
Validitas Koefisien
Hasil Uji
Validitas
Valid Tidak
Valid
Valid Tidak
Valid
1 .051 V .567 V
2 .402 V .363 V
3 .482 V .165 V
4 .407 V .207 V
5 .495 V .634 V
6 .692 V .090 V
7 .538 .580 V
8 .051 V .677 V
9 .378 V .567 V
10 .443 V .618 V
11 .243 V -.036 V
12 .635 V .371 V
48
Berdasarkan tabel 3.7 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak
20 soal yag valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian
instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I
dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf
kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2011:348).
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui keajegan
instrumen dari variabel yang hendak diukur. Uji reliabilitas tes dalam
dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dan
interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam
Cronbach’s Alpha. Seperti yang terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan
13 .066 V .421 V
14 .391 V .618 V
15 .402 V .334 V
16 -.105 V .286 V
17 .595 V -.028 V
18 .538 V .298 V
19 .635 V .317 V
20 .357 V .677 V
21 .017 V .417 V
22 .253 V .385 V
23 .582 V .385 V
24 .357 V .402 V
25 .692 V -.200 V
20 5 20 5
49
Hasil Belajar yang ditulis oleh Naniek Sulistya Wardani dan Slameto
(2012:92) yang tersaji melalui tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8
Indeks Reliabilitas
Indeks Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat reliabilitas
0,60 – 0,80 Reliabilitas
0,40 – 0,60 Cukup reliabel
0,20 – 0,40 Agak reliabel
Sumber : Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)
Hasil perhitungan uji relibilitas pada siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel
3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I dan II
Siklus Jumlah
Butir Soal
Cronbach’s
Alpha
Kategori
I 20 ,887 Sangat reliabel
II 20 ,878 Sangat reliable
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa pada siklus I dari 20 butir soal
yang valid memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,887 hal ini
menunjukan bahwa sangat reliabel, sehingga soal yang valid dan reliabel
sebanyak 20 butir soal dapat digunakan sebagai instrumen dalam
penelitian. Siklus II dari 20 butir soal yang valid memiliki nilai cronbach
alpha sebesar 0,878. Hal ini menunjukan bahwa sangat reliabel, sehingga
20 butir soal tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.
3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan
yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Nana
Sudjana (2013: 135-137), menganalisis tingkat kesukaran soal artinya
50
mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga diperoleh soal-soal
mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Rumus mencari taraf
atau indeks kesukaran adalah :
I B
Keterangan:
I= indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N = jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.10
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006 : 210
Tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat dilihat hasil
indeks kesukaran instrumen pada tabel 3.11 sebagai berikut :
Tabel 3.11
Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I
Rentang Kriteria Nomor Soal Jumlah
0,00 – 0,30 Sukar - -
0,30 – 0,70 Sedang 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
15, 17, 18, 20
15
0,70 – 1,00 Mudah 2, 6, 14, 16, 19 5
Total Skor 20
Dari data tabel 3.11 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I
dapat dideskripsikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda
dengan jumlah 20 soal, terdapat 15 soal dengan kategori sedang, dan 5 soal
dengan kategori mudah.
Kemudian untuk data hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II hasilnya
sebagai berikut :
51
Tabel 3.12
Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II
Rentang Kriteria Nomor Soal Jumlah
0,00 – 0,30 Sukar - -
0,30 – 0,70 Sedang 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20
16
0,70 – 1,00 Mudah 3, 6, 8, 11 4
Total Skor 20
Dari data tabel 3.12 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I
dapat dideskripsikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda
dengan jumlah 20 soal, terdapat 16 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal
dengan kategori mudah.
Berdasarkan hasil validitas, reliabilitas dan kesukaran soal
(instrumen) maka dalam penelitian ini ditetapkan 20 butir soal pada siklus I
dan 20 butir soal pada siklus II yang digunakan sebagai instrumen
penelitian.
3.6 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa
kelas 6 SD Negeri Salatiga 08 melalui model pembelajaran Quiz Team pada
pembelajaran IPA yaitu indikator hasil. Indikator hasil dijabarkan sebagai
berikut:
Indikator penelitian ini dikatakan berhasil apabila lebih dari 90 %
dari seluruh siswa telah tuntas hasil belajar IPA dengan KKM ≥75.
3.7 Teknik Analisis Data
Data hasil observasi skor hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran aktif tipe Quiz Team dianalisis menggunakan teknik analisis
deskriptif komparatif. Analisis deskripstif komparatif yaitu teknik statistik
persentase yang membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan
skor maksimal, skor minimal, skor rata-rata pra siklus, siklus I dan siklus II,
sehingga dapat dibandingkan skor hasil belajar IPA setelah tindakan siklus I
dan siklus II. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dianalisis dengan
cara menghitung ketuntasan belajar.