BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

15
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang SDN Tlogo terletak lingkungan pedesaan yang jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan. Sarana dan prasarana dalam sekolah ini cukup memadai seperti adanya alat peraga, buku-buku penunjang, peralatan olahraga. Prestasi yang diraih di SDN Tlogo adalah dalam bidang olahraga terutama voli yang berjenjang nasional. Lingkungan sekolah yang luas. SDN Tlogo memiliki ruangan berjumlah 12 ruang yaitu 1 ruang perpustakan, 1 lab komputer, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 2 ruang kelas 1 pararel, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3, 1 ruang kelas 4, 1 ruang kelas 5 dan 1 ruang kelas 6. lapangan yang sangat luas, ada lapangan bola dan lapangan untuk bermain voli. Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru kelas 1- 6, 1 guru agama kristen, 1 guru agama islam, 1 guru agama budha, 1 guru olahraga, 1 guru sbk. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 19 laki-laki dan 13 perempuan. Karakteristik siswa yang berbeda-beda dan tingkat kemampuan yang bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada yang diatas rata-rata. Sebagian besar pekerjaan orangtua siswa adalah karyawan swasta dan petani. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013 /2014, yaitu bulan Maret sampai dengan bulan April 2014. Karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang SDN Tlogo terletak lingkungan pedesaan yang jauh dari keramaian dan

kebisingan kendaraan. Sarana dan prasarana dalam sekolah ini cukup memadai

seperti adanya alat peraga, buku-buku penunjang, peralatan olahraga. Prestasi yang

diraih di SDN Tlogo adalah dalam bidang olahraga terutama voli yang berjenjang

nasional.

Lingkungan sekolah yang luas. SDN Tlogo memiliki ruangan berjumlah 12 ruang

yaitu 1 ruang perpustakan, 1 lab komputer, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 2

ruang kelas 1 pararel, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3, 1 ruang kelas 4, 1 ruang kelas

5 dan 1 ruang kelas 6. lapangan yang sangat luas, ada lapangan bola dan lapangan

untuk bermain voli. Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru kelas 1- 6, 1

guru agama kristen, 1 guru agama islam, 1 guru agama budha, 1 guru olahraga, 1

guru sbk.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4

SDN Tlogo Kecamatan Tuntang dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa yang terdiri

dari 19 laki-laki dan 13 perempuan. Karakteristik siswa yang berbeda-beda dan

tingkat kemampuan yang bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada yang

diatas rata-rata. Sebagian besar pekerjaan orangtua siswa adalah karyawan swasta dan

petani.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013

/2014, yaitu bulan Maret sampai dengan bulan April 2014. Karena PTK memerlukan

beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

23

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Dalam pembelajaran, model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together akan mempengaruhi hasil

belajar IPA. Sedangkan variabel akibat atau variabel terikat adalah yang menerima

pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat disimbolkan dengan variabel Y. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA. Dalam

pembelajaran hasil belajar IPA akan meningkat karena menerima penggaruh dari

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.

3.2.2 Definisi Oprasional

Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan

interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat menimbulkan

kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari penelitian dan merupakan suatu

bentuk kerangka pembahasan yang lebih mengarah dan relevan dengan permasalahan

yang ada. Sesuai dengan judul “Penggunaan Model Numbered Head Together untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”, maka

batasan pengertian di atas meliputi: Numbered Heads Together dan Hasil Belajar

Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran dimana siswa

dibuat suatu diskusi kelompok yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang

anggotanya terdiri dari 4-5 orang secara heterogen, dimana setiap siswa masing-

masing mempunyai nomor, kemudian nomor tersebut akan dipanggil oleh guru untuk

menjawab pertanyaan. Ada 6 langkah dalam pembelajaran Numbered Heads

Together yaitu persiapan, pembentukan kelompok, pemberian tugas, diskusi

masalah/berpikir bersama , memanggil nomor secara acak, memberi kesimpulan.

Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan dan perubahan

perilaku atau kemampuan siswa setelah mengalami proses belajar. Dalam penelitian

ini hasil belajar IPA adalah penguasaan pengetahuan/aspek kognitif yang diperoleh

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

24

dari penilaian formatif melalui tes tertulis yang diberikan oleh guru berbentuk pilihan

ganda.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan

bagan yang berbeda secara garis besar terdapat. Masing-masing siklus mempunyai

tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara

umum, Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006:93) menggambarkan alur sebagai

berikut:

Gambar 2. Bagan Alur Penelitian

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

25

Sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan mengenai apa

yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah

perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan atau observasi

mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, kemudian melakukan refleksi

berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan

kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan

diperbaiki pada siklus selanjutnya yang pelaksanaanya sama pada siklus I.

3.3.1 Tindakan Siklus1

a) Perencanaan

Perencanaan pada penelitian tindakan kelas ini adalah merencanakan dan

merancang tindakan pembelajaran IPA kelas 4. Mempersiapkan perijinan di sekolah

untuk melaksanakan tindakan siklus I, berkonsultasi dengan guru kelas mengenai

materi pembelajaran yang akan digunakan sebagai penelitian, mengkonsultasikan

tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan guru, menyiapkan RPP,

melakukan validasi dan mempersiapkan instrumen. Instrumen yang disiapkan berupa

soal tes yang telah divalidasi dan lembar observasi guru dalam pelaksanaan model

Numbered Heads Together. Dipersiapkan pula alat yang akan mendukung

pembelajaran yaitu lembar soal dan nomor kepala serta menyiapkan alat peraga yang

dibutuhkan.

b) Pelaksanaan dan Pengamatan

Dalam pelaksanaan siklus I yaitu 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama guru

membuka pelajaran, mempresensi, apersepsi dan motivasi. Guru menjelaskan kepada

siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru melakukan tanya

jawab serta menjelaskan materi secara singkat. Guru menjelaskan langkah metode

pembelajaran Numbered Heads Together. Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar

yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa pada setiap anggota kelompok

diberi nomor 1-5. Setiap kelompok siswa diberikan soal atau pertanyaan tentang

materi kemudian mendiskusikan jawaban. Guru berkeliling mengarahkan dan

membimbing bila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah melakukan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

26

diskusi, guru menyebutkan satu nomor secara acak dan anak yang merasa nomornya

disebutkan mengangkat tangannya lalu maju melaporkan hasil diskusi. Kelompok

lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika

terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi

kemudian membuat kesimpulan. Pada kegiatan penutup siswa dibimbing guru

membuat rangkuman dan melakukan refleksi. pertemuan kedua guru membuka

pelajaran, mempresensi, apersepsi dan motivasi. Guru menjelaskan kepada siswa

tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru melakukan tanya jawab

serta menjelaskan materi secara singkat. Guru menjelaskan langkah metode

pembelajaran Numbered Heads Together. Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar

yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa pada setiap anggota kelompok

diberi nomor 1-5. Setiap kelompok siswa diberikan soal atau pertanyaan tentang

materi kemudian mendiskusikan jawaban. Guru berkeliling mengarahkan dan

membimbing bila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah melakukan

diskusi, guru menyebutkan satu nomor secara acak dan anak yang merasa nomornya

disebutkan mengangkat tangannya lalu maju melaporkan hasil diskusi. Kelompok

lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika

terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi

kemudian membuat kesimpulan. Pada kegiatan penutup siswa dibimbing guru

membuat rangkuman dan melakukan refleksi. Peretmuan ketiga guru hanya

membahas kembali materi yang sudah dpelajari, dan bertanya jawab anatar guru dan

siswa, apakah masiha ada yang belum mengerti dan paham atas penyampaian materi

dan setelah itu guru memberikan soal evaluasi. Dalam jalannya proses pembelajaran

selama proses KBM berlangsung, Hal yang diamati adalah keterlaksanaan sintak

model pembelajaran Numbered Heads Together mengamati apa saja yang menjadi

kendala-kendala yang ada dalam proses pembelajaran dalam lembar observasi yang

telah disediakan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

27

c) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisis pelaksanaan tindakan

setelah kegiatan belajar mengajar berakhir sebagai bahan refleksi. Selanjutnya

peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta

hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Bila melalui penggunaan model

Numbered Heads Together terhadap hasil belajar siswa masih rendah dalam mata

pelajaran IPA yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka

sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan perbaikan pada siklus II.

3.3.2 Pelaksanaan Siklus2

Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I hanya saja siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan

kekurangan pada siklus sebelumnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar

IPA pada siswa kelas 4 setelah melakukan pembelajaran melalui penggunaan model

Numbered Heads Together adalah degan teknik tes dan observasi. Tes dilakukan

untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat

merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan

melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui

hasil belajar siswa pada setiap siklus. Observasi digunakan untuk mengetahui

keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan keterlaksanaan sintak

yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan Numbered Heads Together.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

28

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang berkaitan

dengan efektifitas belajar IPA adalah lembar tes dan lembar observasi. Lembar tes

hasil belajar dan lembar observasi disusun berdasarkan indikator prosedur

penyusunan butir soal dan sintaks model pembelajaran.

3.4.2.1 Lembar Tes

Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda

digunakan untuk mengaetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini

diberikan setelah proses belajar mengajar pada pertemuan ketiga tiap siklus.

Pembuatan lembar tes menggunakan prosedur penyusunan butir soal. Menurut

Sudjana (2011:149) langkah-langkah penyusunan instrumen tes tertulis yaitu: (a)

memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep,

konstruksi maupun bahas, (b) mengacu pada indikator pencapaian, (c) memilih

bentuk butir yang sesuai dengan indikator, dalam penelitian ini memilih bentuk

pilihan ganda, (d) membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. Untuk

mengetahui hasil belajar IPA siswa, dengan menilai hasil tes evaluasi siswa dengan

teknik berikut: Jumlah skor dibagi skor maksimal dikali seratus.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

29

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi IPA Siklus I

Kelas 4 SD Negeri Tlogo Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item Soal

No

Item

Jumla

h

item

10.Memaha

mi

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan

10.1

Mendeskripsik

an berbagai

penyebab

perubahan

lingkungan

fisik (angin,

hujan, cahaya

matahari dan

gelombang air

laut)

Mendeskripsikan penyebab

lingkungan fisik oleh angin

1,5,

6,12

4

Menyebutkan penyebab pengaruh

angin yang menghasilkan

perubahan menguntungkan

3,7,

8,12

4

Menyebutkan penyebab

pengaruh angin yang

menghasilkan perubahan

merugikan

2,4,9,

10,11,

14,15

7

Mendeskripsikan penyebab

perubahan lingkungan fisik oleh

hujan

16,17,

18,26,

27,28

6

Menyebutkan penyebab pengaruh

hujan yang menghasilkan

perubahan menguntungkan

19,23 2

Menyebutkan penyebab pengaruh

hujan yang menghasilkan

perubahan merugikan

20,21,

22,24,

25

5

Menyebutkan penyebab pengaruh

cahaya matahari yang

menghasilkan perubahan

menguntungkan

30,32

2

Menyebutkan penyebab

pengaruh cahaya matahari yang

menghasilkan perubahan

merugikan

29,31 2

Mendeskripsikan penyebab

perubahan lingkungan fisik oleh

gelombang laut

33,34,

35

3

Menyebutkan penyebab

pengaruh gelombang laut yang

menghasilkan perubahan

merugikan

36,38,

39

3

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

30

Berdasarkan Tabel 2 kisi-kisi instrumen evaluasi IPA siklus I berjumlah 40 soal.

Soal dibuat menyesuaikan SK dan KD kemudian dijabarkan kedalam beberapa

indikator, Setiap soal mewakili setiap indikator yang ada dalam siklus I.

Tabel 3

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi IPA Siklus II

Kelas 4 SD Negeri Tlogo Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Item soal

No item Jumlah

item

10.

Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan

10.2

Menjelaskan

pengaruh

perubahan

lingkungan

fisik

terhadap

daratan

(erosi,

abrasi,

banjir, dan

longsor)

Menjelaskan perubahan

lingkungan fisik terhadap

daratan akibat pengaruh erosi

1,2 ,3

4,5,7, 18,

7

Menjelaskan perubahan

lingkungan fisik terhadap

daratan akibat pengaruh abrasi

6 ,8, 16,17

20, 21, 22

7

Menjelaskan perubahan

lingkungan fisik terhadap

daratan akibat pengaruh banjir

9,10,11,

13,19, 25

6

Menjelaskan perubahan

lingkungan fisik terhadap

daratan akibat pengaruh tanah

longsor

12, 14,15,

23, 24

5

Berdasarkan Tabel 3 kisi-kisi instrumen evaluasi IPA siklus I berjumlah 25

soal. Soal dibuat menyesuaikan SK dan KD kemudian dijabarkan kedalam beberapa

indikator, Setiap soal mewakili setiap indikator yang ada dalam siklus II.

3.4.2.2 Lembar Observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Lembar pengamatan hal

yang diamati yaitu mengenai kemampuan siswa dalam memahami materi yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

31

diajarkan guru dengan menerapkan sintak model Numbered Heads Together. Kisi-

kisi instrumen lembar pengamatan berdasarkan indikator tersebut maka dijabarkan

ke dalam beberapa item pernyataan. Data observasi belajar dinilai dengan kategori

penskoran sebagai berikut:

Skor 20-49% = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

Skor 50-69% = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

Skor 70-89% = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

Skor 90-100 % = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru kategori sangat baik

Tabel 4

Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak Penggunaan

Number Head Together Siswa Kelas 4 SD Negeri Tlogo Tahun Pelajaran

2013/2014

No Tahap Sintaks Pembelajaran No

item

1 Kegiatan

Awal

1. Guru membuka pembelajaran

2. Guru mempresensi siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru melakukan apersepsi

5. Guru memotivasi siswa

1

2

3

4

5

2 Kegiatan

Inti

1. Pembentukan kelompok

Guru membagi siswa kedalam kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 5 siswa.

6

2. Penomoran anggota kelompok

Guru memberi nomor kepada setiap anggota kelompok.

Nomor terdiri dari 1 sampai 5.

7

3. Pembagian tugas

Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

dikerjakan.

8

4. Diskusi kelompok

Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi.

9

5. Memanggil nomor

Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa

yang dipanggil nomornya mempresentasikan hasil

diskusinya ke depan kelas.

10

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

32

6. Menjawab pertanyaan

Guru membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan

yang ada di LKS.

11

7. Menanggapi jawaban

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain

untuk menanggapi jawaban yang disampaikan.

12

8. Memberi kesimpulan

Guru membimbing siswa untuk memperbaiki atau

menambah kesimpulan yang dibuat salah atau kurang

terhadap materi yang telah di bahas.

13

3 Kegiatan

Penutup

1. Siswa bersama guru membuat rangkuman

2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

3. Guru memberikan evaluasi

14

15

16

3.5 Validitas dan Reliabilitas

Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian, rumus validitas

instrumen dan hasil validitas instrumen siklus I dan siklus II. Selain uji validitas akan

disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus

I dan instrumen siklus II.

3.5.1 Validitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Tlogo

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Instrumen siklus I yang dilaksanakan pada

tanggal 27 maret 2014 dan instrumen siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 april

2014. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir

soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan

membandingkan correted item to total correlation dengan batasan r tabel dengan

signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

33

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 33

siswa dan jumlah soal 40 butir soal. Hasil uji validitas butir soal tersaji pada Tabel 5

dan 6 berikut ini:

Tabel 5

Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus I

Indikator

Nomor

Soal

Valid Tidak

Valid

Mendeskripsikan penyebab perubahan

lingkungan fisik oleh angin

1,5,6,

12

1,12 5,6

Menyebutkan pengaruh angin yang

menghasilkan perubahan menguntungkan

3,7,

8,13

3 7,8,

13

Menyebutkan pengaruh angin yang

menghasilkan perubahan merugikan

2,4,9,10,

11,14,15

4,10 2,9,11,

14,15

Mendeskripsikan penyebab perubahan

lingkungan fisik oleh hujan

16,17,18,

26,27,28

17,26,28 16,18,27

Menyebutkan pengaruh hujan yang

menghasilkan perubahan menguntungkan

19,23

19 23

Menyebutkan pengaruh hujan yang

menghasilkan perubahan merugikan

20, 22,

24,25

20,24 22,25

Menyebutkan pengaruh cahaya matahari

yang menghasilkan perubahan

menguntungkan

30,32 30,32

Menyebutkan pengaruh cahaya matahari

yang menghasilkan perubahan merugikan

21, 29,31 21,31 29

Mendeskripsikan penyebab perubahan

lingkungan fisik oleh gelombang laut

33,34,35,

37,40

33,35,37 34,40

Menyebutkan pengaruh gelombang laut

yang menghasilkan perubahan merugikan

36,38,39 36,38 39

Berdasarkan Tabel 5 dari 40 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang

valid dan 20 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat

digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dalam penelitian yang dilakukan.

Instrumen siklus 2 hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 6:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

34

Tabel 6

Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus II

Indikator

Nomor

Soal

Valid

Tidak

Valid

Menjelaskan perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan akibat pengaruh erosi

1,2 ,3

4,5,7, 18,

1,2 ,3

4,5,7, 18

Menjelaskan perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan akibat pengaruh abrasi

6 ,8,

16,17

20, 21,

22

8, 16,17,21

6,20,22

Menjelaskan perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan akibat pengaruh banjir

9,10,11,

13,18,

19, 25

9,10,11,

13,18, 19,

25

Menjelaskan perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan akibat pengaruh tanah

longsor

12,14

15, 23,

24

12,14,15

23,24

Berdasarkan Tabel 6 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang

valid dan 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat

digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus II dalam penelitian yang dilakukan.

3.5.2 Reliabilitas

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada

penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach. Reliabilitas menunjuk pada

suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya

dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan

meggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan memakai program SPSS 20.0 for

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

35

windows. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012:98) menyatakan batasan pengujian

reliabilitas adalah:

< 0,6 : Reliabilitas kurang baik

0,6- 0,8 : Reliabilitas dapat diterima

> 0,8 : Reliabilitas baik

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai

instrumen evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabel 7:

Tabel 7

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.840 40

Berdasarkan Tabel 7 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi

siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .840 sehingga masuk dalam kriteria

reliabilitas baik

Tabel 8

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.832 25

Berdasarkan Tabel 8 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi

siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .832 sehingga masuk dalam kriteria

reliabilitas dapat diterima.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/3/T1_292010309_BAB III... · Jumlah guru SD Negeri Tlogo 16 guru, yaitu guru

36

3.6 Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan dari model Numbered Heads Together pada pelajaran

IPA yaitu siswa dapat memahami dan mengerti dengan mudah materi yang dipelajari.

Indikator ini merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasinya

dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Indikator

keberhasilan bagi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 85%

siswa yang diajar dengan menggunakan model Numbered Heads Together dapat

memperoleh nilai diatas 62 (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh

sekolah. Indikator kinerja yang berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran bagi guru, berhasil melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model Numbered Heads Together jika minimal 85% skenario pembelajaran yang

dibuat telah dilaksanakan.

3.7 Teknik Analisi Data

Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis deskriptif

komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang

diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai

tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk

angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan.

Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan

nilai sebelum tindakan, siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan

berdasarkan hasil deskripsi data.