BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

11
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu, dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kutowinangun 09, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini karena ada pertimbangan, bahwa lingkungan sekitar di SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga memiliki potensi alam yang dapat dijadikan sumber belajar. Potensi lingkungannya adalah SD Negeri Kutowinangun 09 memiliki tiga jenis sumber air yaitu, air ledeng, air sumur, dan air limbah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari, Maret, dan April 2016. Bulan Februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Maret peneliti sudah mulai melaksanakan observasi dan mengenal karakteristik peserta didik. Untuk bulan April 2016 peneliti melakukan penelitian siklus I dan siklus II dan membuat laporan hasil penelitian. 3.1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa diantaranya 12 laki-laki dan 15 perempuan.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu, dan subjek

penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut.

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kutowinangun 09,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Alasan

mengambil lokasi atau tempat ini karena ada pertimbangan, bahwa lingkungan

sekitar di SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga memiliki potensi alam yang dapat

dijadikan sumber belajar. Potensi lingkungannya adalah SD Negeri

Kutowinangun 09 memiliki tiga jenis sumber air yaitu, air ledeng, air sumur, dan

air limbah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari, Maret, dan

April 2016. Bulan Februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun

proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Maret peneliti sudah mulai

melaksanakan observasi dan mengenal karakteristik peserta didik. Untuk bulan

April 2016 peneliti melakukan penelitian siklus I dan siklus II dan membuat

laporan hasil penelitian.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 27

siswa diantaranya 12 laki-laki dan 15 perempuan.

21

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 38), variabel peneliti adalah suatu atribut atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut hubungan antara satu variabel independen dan variabel dependen.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi

menjadi 2 yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut

adalah hasil belajar IPA dan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai

sumber belajar. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah

peningkatan hasil belajar IPA semester II kelas V SD Negeri

Kutowinangun 09 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Karena hasil

belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil nilai belajar siswa

setelah mendapatkan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan. Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa

dalam proses belajar yang telah dilakukan.

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebasnya adalah pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai

sumber belajar siswa karena berdasarkan pada kajian teori dan kajian

penelitian yang relevan bahwa definisi lingkungan alam sekitar adalah

tempat yang digunakan sebagai sumber pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk

belajar secara langsung dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai

sumber belajar.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

belajar IPA semester II kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2015/2016. Karena hasil belajar dalam penelitian ini dapat

diartikan sebagai hasil nilai belajar siswa setelah mendapatkan proses

22

pembelajaran di kelas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.

Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah

dilakukan.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Penelitian ini merupakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Menurut Arikunto (2010: 17)

langkah tindakan yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah dengan melalui 4 tahapan yaitu:

(a) Planning (Perencanaan)

(b) Acting (Tindakan)

(c) Observasing (Pengamatan)

(d) Reflecting (Refleksi)

3.3.1 Rencana Pelaksanaan Siklus I

Rencana pelaksanaan pada siklus I terdiri dari tahap–tahap:

1) Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti perlu membuat perencanaan

sebelum melakukan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi

b) Menyiapkan alat dan bahan guna menunjang proses pembelajaran saat

survey lingkungan

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan

”Daur Air dan Peristiwa Alam” pelajaran IPA kelas V.

23

2) Observasi

Tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa.

3) Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan

belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah

dilakukan oleh observer/teman sejawat. Setelah tahap refleksi dan siklus

I selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan

dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum serta

kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat proses belajar mengajar.

Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan.

3.3.2 Rencana Pelaksanaan Siklus II

Rancangan pelaksanaan siklus II terdiri dari tahap-tahap:

1) Perencanaan

Tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti sama seperti

pada perencananaan siklus I yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator seperti pada RPP pada siklus I.

2) Obeservasi

Tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa.

3) Analisis dan Refleksi

Tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan

belajar mengajar hampir sama pada siklus sebelumnya. Refleksi dilakukan

atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Setelah

tahap refleksi dan siklus 2 selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil.

Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang

diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

24

3.4 Sumber Data dan Cara Pengumpulannya

3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Kutowinangun 09 Kota Salatiga berupa nilai. Sedangkan data sekunder adalah

data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini

adalah data perkembangan siswa berupa lembar observasi.

Menurut Sugiyono (2010: 65) bahwa dalam penelitian kuantitatif,

kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas

instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara

yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan

pada penelitian ini adalah tes dan non tes (observasi), yang dijelaskan sebagai

berikut:

3.4.2 Instrumen Tes

Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang

bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini diujicobakan pada responden yaitu

siswa kelas VI SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga yang berjumlah 25 siswa.

Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes

tersebut. Soal tes, dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa diukur dengan cara pemberian soal tes.

Setelah soal di uji validitas dan realiabilitasnya, kemudian dilihat taraf

kesukarannya agar soal yang diberikan sesuai dengan perkembangan siswa.

a. Taraf Kesukaran

Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang tingkat

kesukarannya seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Secara tentatif dapat

dikatakan bahwa salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak

terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites.

25

Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh banyaknya persentase siswa yang

menjawab dengan betul butir soal yang bersangkutan, maka dikatakan makin

mudahlah butir soal tersebut dan sebaliknya. Rumus yang digunakan adalah:

Taraf Kesukaran (TK) =

Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

besarnya berkisar 0,00 – 1, 00. Menurut Arikunto (2010: 207-210) soal yang baik

adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu

mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya,

sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

semangat. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat tabel

berikut:

Tabel 3.4.2

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

1,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

26

Berikut instrumen kisi-kisi penilaian hasil belajar siklus 1 dan siklus 2:

Tabel 3.4.3

Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar Siklus 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam dan

hubungannya dengan

penggunaan sumber

daya alam

7.4 Mendeskripsikan

prses daur air dan

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhinya

7.4.1 Menjelaskan

pentingnya air

7.4.2 Mengidentifikasi

keberadaan air di

sekitar tempat tinggal

siswa

7.4.3 Memberi contoh

penggunaan air di

lingkungan sekolah

serta hubungan

kegiatan manusia yang

dapat

mempengaruhinya

1, 3, 8, 19,

20, 22, 27

2, 6, 10, 14,

17, 18, 21,

23, 26, 28,

29

4, 5, 7, 9, 11,

12, 13, 15,

16, 24, 25,

30

Tabel 3.4.4

Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar Siklus 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam dan

hubungannya dengan

penggunaan sumber

daya alam

7.4 Mendeskripsikan

proses daur air dan

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhinya

7.4.1 Siswa

mengidentifikasi serta

menjelaskan proses

terjadinya daur air

1, 2, 3, 4, 5,

6, 9, 10, 12,

13, 14, 15,

16, 18, 19,

20, 22, 23,

26, 27

27

7.4.2 Menyebutkan

contoh-contoh manfaat

air

7, 8, 11, 17,

21, 24, 25,

28, 29, 30

3.4.3 Instrumen Non Tes

a. Lembar Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat

penting dalam Penelitian Tindakan Kelas. Observasi berarti pengamatan dengan

tujuan tertentu. Hal ini dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar di

kelas yang dilakukan oleh guru kelas bersama dengan teman sejawat untuk

mengetahui cara mengajar guru di kelas dan kondisi siswa pada saat menerima

pelajaran dari guru kelas. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi

aktivitas siswa yang diamati dengan menggunakan lembar obervasi untuk

kegiatan guru. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran di

kelas atau di luar kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai

aktivitas guru dan siswa. Berikut lembar observasi kinerja guru dan lembar

observasi siswa:

b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap. Peneliti

menggunakan dokumentasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi,

evaluasi dan refleksi pada penelitian. Dokumentasi yang digunakan adalah dalam

bentuk foto. Dokumentasi yang dimaksud dalam peneliti ini berupa data tentang

siswa, guru, dan sarana media pembelajaran.

3.4.4 Indikator Kinerja

Peningkatan hasil belajar yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

sejauh mana hasil belajar siswa mencapai KKM, dan sejauh mana ada

peningkatan per siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini menurut Ali (2007: 67-

71) dikatakan berhasil bila 85% siswa berhasil memperoleh nilai > 70, yakni skor

Standar Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di awal tahun

pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal, diharapkan melalui media pemanfaatan

28

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar pada proses pembelajaran akan ada

peningkatan yang signifikan di akhir siklus I dan akhir siklus II, sehingga

pemahaman konsep “Daur Air dan Peristiwa Alam” dapat meningkatkan hasil

belajar IPA.

Respon keaktifan siswa untuk menerapkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar yang menyenangkan dapat diukur menggunakan lembar penilaian sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan.

3.5 Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sambas dan Maman (2007: 17) mengatakan bahwa syarat instrumen dikatakan

memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui

sebuah uji coba.

Menurut Arikunto (2014: 211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Dalam mengolah data untuk mengukur validitas menggunakan aplikasi SPSS

23 for window yaitu masukkan seluruh skor total dari setiap variabel > kemudian

klik analyze > scale > reliability. Dan untuk mengetahui hasil validitas dapat

dilihat pada kolom Corrected item-total corelations. Arikunto (2013: 89)

membagi ketetapan untuk mengukur suatu instrumen dengan rentang sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Interpretasi Validitas Instrumen

No Indeks Keterangan Validitas

1 0,8 Validitas Sangat Tinggi

2 0,6 Validitas Tinggi

3 0,4 Validitas Cukup

4 0,2 Validitas Rendah

5 0,0 Tidak Valid

29

3.5.1 Reliabilitas

Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan

hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas

skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan

(consistency) skor tes. Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah

kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat

diandalkan atau memiliki keajegan hasil (Wardani, Naniek Sulistya dkk,

2012:90). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown. Dengan menggunakan teknik ini peneliti akan melalui langkah-

langkah membuat tabel analisis butir soal dan butir pertanyaan. Teknik yang

digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus

Spearman Brown (Arikunto 2014:223) Dalam pengujian Reliabilitas ini

menggunakan program SPSS For Windows Version 23.0 dengan menggunakan

teknik Realibility Analysys untuk mengetahui koefisien Cronbach’s Alpha.

Tabel 3.5.1.1

Koefisien Reliabilitas dan Kategori

NO Indeks Kategori

1 Tidak Reliable

2 Dapat Reliable

3 Reliable bagus

4 Reliable memuaskan

3.6 Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif

untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes

setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif

dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi

dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Menurut Ali (2007: 56) analisis data terhadap

hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut:

30

(1) Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan

ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu

mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang

memperoleh nilai 70 ini jumahnya sekitar 85% dari jumlah seluruh siswa

dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis

tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan

ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan individual =

Ketuntasan klasikal =

Keterangan ketuntasan individual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor

>70 Ketuntasan klasikal : Jika >85% dari seluruh siswa mencapai

ketuntasan skor >70

(2) Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa serta guru

selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara checklist. Data ini

hanya sebagai data pendukung yang digunakan guru untuk merefleksi

kegiatan belajar mengajar.