BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf ·...

27
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Machmud (2016:51) adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, hasil penelitian merupakan deskripsi interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendeskripsikan setiap objek yang ditelitinya bersifat tentative dalam konteks waktu dan situasi tertentu. Penelitian ini disebut kualitatif karena peneliti berusaha menguraikan dan menganalisis data-data yang berupa kode-kode sosial secara kualitatif, dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti ingin membongkar tanda-tanda citra yang dibangun oleh Hary Tanoesoedibjo dengan cara menggunakan strategi iklan di media telekomunikasi yang dia miliki yakni MNC Group. Diharapkan penelitian ini dapat menggambarkan dan menjelaskan konstruksi tanda pada data yang akan diteliti. 3.2 Tipe dan Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian paradigma interpretatif yang dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi dengan menggunakan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf ·...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Machmud (2016:51) adalah suatu penelitian yang

ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data

dihimpun dengan pengamatan yang seksama, hasil penelitian merupakan deskripsi

interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendeskripsikan setiap

objek yang ditelitinya bersifat tentative dalam konteks waktu dan situasi tertentu.

Penelitian ini disebut kualitatif karena peneliti berusaha menguraikan dan

menganalisis data-data yang berupa kode-kode sosial secara kualitatif, dengan

tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti ingin membongkar tanda-tanda

citra yang dibangun oleh Hary Tanoesoedibjo dengan cara menggunakan strategi

iklan di media telekomunikasi yang dia miliki yakni MNC Group. Diharapkan

penelitian ini dapat menggambarkan dan menjelaskan konstruksi tanda pada data

yang akan diteliti.

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian paradigma interpretatif yang

dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman bagaimana dan

mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi dengan menggunakan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

37

paradigma sederhana. Pendekatan interpretatif digunakan dalam penggalian

interpretasi subjek atau tanda-tanda yang tersirat dalam iklan politik Hary

Tanoesoedibjo di media MNC Group. Paradigma interpretatif juga memandang

ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap “socially meaning action” melalui

pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial dalam setting kehidupan

sehari-hari yang wajar atau alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan

bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan

memelihara/mengelola dunia sosial mereka (Salim, 2001:42)

Berkaitan dengan penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan metode

analisis semiotik. Semiotik didefinisikan secara singkat sebagai film mengenai

tanda. Ilmu ini dapat dijadikan metode analisis yang digunakan untuk memaknai

suatu tanda-tanda dalam masyarakat menyangkut segala hal yang membentuk

tanda-tanda secara kaidah-kaidah yang mengaturnya. Asumsi dasar yang melatar

belakangi pendekatan ini adalah bahwa kebudayaan merupakan sistem pemaknaan.

Melalui sistem pemaknaan ini tatanan sosial dikomunikasikan, direproduksi,

dialami dan dieksplorasi (Benard, 1996:36 dalam Budiman, 2003:105)

3.3 Sumber Data

Adapun data-data yang ada pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer diperoleh dari akun YouTube resmi Partai Perindo. Data yang

diperoleh merupakan potongan-potongan gambar yang terdapat dari iklan.

b. Data Sekunder

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

38

Data sekunder diperoleh dari menggunakan studi pustaka, buku, jurnal, artikel,

dan data hasil download internet serta bahan tertulis lainnya guna menunjang

kelengkapan data. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mendapatkan teori-

teori yang relavan dan data yang dapat dipakai untuk menjelaskan masalah.

3.4 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah sosok Hary Tanoesoedibjo dalam iklan Mars

Perindo Versi 2 dan Mars Perindo versi November 1. Untuk iklan Versi 2 resmi

beredar di televisi pada awal tahun 2016 sedangkan iklan Mars Perindo versi

November 1 beredar di televisi pada bulan november 2017. Setiap scene yang

diteliti betujuan untuk menyingkap makna-makna citra yang dibangun oleh

pimpinan partai Perindo yakni Hary Tanoesoedibjo.

Untuk penelitian ini, tidak semua shot akan diteliti, namun hanya shot-shot

tertentu yang dianggap peneliti shot-shot tersebut memunculkan tanda-tanda

adegan, ekspresi, wardrobe, dan gerak yang bisa dimaknai sebagai pencitraan

politik sehingga akhirnya dapat diketahui paradigma yang dianggap mewakili.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil shot-shot yang di dalam frame iklan

terekam aktivitas Hary Tanoesoedibjo yang bertugas sebagai pemimpin partai.

Dalam iklan Mars Perindo Versi 2 berdurasi 1 menit 5 detik terdapat 29 shot.

Namun setelah dikategorikan berdasarkan wardrobe, time code dan setting, peneliti

hanya mengambil 15 shot yang menurut peneliti dapat mewakili adegan pencitraan

yang dibentuk oleh Hary Tanoesoedibjo. Untuk versi November 1 yang berdurasi

1 menit 3 detik terdapat 24 shot, namun hanya 8 shot yang menurut peneliti dapat

mewakili adegan pencitraan yang diciptakan oleh Hary Tanoesoedibjo. Sedangkan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

39

elemen audio yang akan diteliti adalah sound effect/lirik lagu Mars Perindo di mana

lirik lagunya merupakan visi misi partai Perindo.

3.4.1 Tabel Kerja Kategori Scene

a. Angle kamera dibedakan menurut karakteristik dari gambar yang

dihasilkan, ada 3 jenis yaitu:

Straight angle, yaitu sudut pengambilan gambar yang normal,

biasanya ketinggian kamera setinggi dada dan sering digunakan

pada acara yang gambarnya tetap. Mengesankan situasi yang

normal, bila pengambilan straight angle secara zoom in

menggambarkan ekspresi wajah obyek atau pemain dalam

memainkan karakternya, sedangkan pengambilan straight angle

secara zoom out menggambarkan secara menyeluruh ekspresi gerak

tubuh dari obyek atau pemain.

Low angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang

letaknya lebih rendah dari obyek. Hal ini membuat seseorang

nampak kelihatan mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan

kelihatan kekuasaanya.

High angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang lebih

tinggi dari obyek. Hal ini akan memberikan penonton suatu

kekuatan atau rasa superioritas.

b. Shot merupakan teknik pengambilan gambar dengan memperhatikan

bidang pandangan pada saat pengambilan gambar, berikut macam

macam teknik shot :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

40

Extreme Long Shot / Extreme Wide Shot, shot ini berkesan sangat

jauh dan pandangan yang sangat luas, teknik ini biasanya

mengambil gambar keseluruhan.

Long Shot / Wide shot, sama halnya seperti extreme long shot, tapi

pada long shot padangan lebih dekat.

Medium Long Shot / Medium Wide shot, shot ini berkesan jauh dan

luas, atau singkatnya lebih dekat dari teknik long shot.

Close Up, shot ini berkesan dekat, titik perhatian utama ialah objek,

dan biasnya latar sangat sedikit. Untuk objek manusia biasanya shot

dilakukan dari bahu sampai atas kepala.

Medium Close Up, shot ini berkesan sangat dekat, sama halnya

dengan close up tetapi pada medium close up objek sedikit lebih

jauh. Untuk objek manusia biasanya shot dilakukan dari atas kepala

sampai dada atau pinggang.

Extreme Close Up, shot ini berkesan sangat dekat dan detail, objek

menjadi fokus utama sehingga mengisi seluruh layar, biasanya

digunakan untuk menampilkan bagian bagian tertentu dati tubuh

manusia.

c. Gesture merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal dengan

gerakan tubuh untuk mengkomunikan pesan-pesan tertentu, baik

sebagai pengganti dialog atau digunakan bersama kata-kata. Gestur

meliputi pergerkan tubuh mulai dari tangan, wajah, atau bagian lain dari

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

41

tubuh. Bentuk dari gesture biasanya terhubung dengan berbicara dan

proses berfikir.

d. Setting menunjukkan tempat atau ruang di mana iklan itu terjadi. Segala

keterangan dalam wujud fisik dan dapat dipahami melalui mata, hal ini

pasti dirasakan pertama kali melihat sebuah iklan. Latar tempat dapat

meliputi penggambara letak geografis seperti pemandangan, ruang, dan

iklim.

e. Wardrobe berguna sebagai penunjang adegan dan hasil iklan karena

berkaitan dengan konsep yang diangkat. Wardrobe yang dimaksud

adalah berbagai barang yang berkaitan dengan tema iklan.

Tabel 1 Tabel Breakdown Scene Mars Perindo Versi 2

No

.

Time

Code

Sce

ne

Setting Shot Gambar Keterang

an

1. 00.05

-

00.07

1 Tepi

Pantai

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

gotong

royong

bersama

nelayan

mendorong

perahu.

2. 00.07

00.08

2 Aula

Gedung

Hary Tanoe

sedang

berorasi di

atas podium.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

42

00.08

00.09

Hary Tanoe

sedang

memberikan

cendera

mata.

3. 00.09

00.10

3 Jalanan Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berjalan

memakai

pakaian

tradisional

Lampung.

00.10

00.11

Halama

n

Gedung

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

berjabat

tangan

dengan

menggunaka

n pakaian

tradisional

Lampung.

00.11

00.13

Gedung Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berdiri

tampak

menyanyika

n lagu

Indonesia

Raya.

00.13

00.15

Panggu

ng

Acara

Hary Tanoe

mengangkat

tangan untuk

berfoto di

salah satu

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

43

gedung di

Lampung.

4. 00.15

00.16

4 Rumah

Sakit

High

Angle

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

menenangka

n salah satu

pasien yang

sedang

diobati.

5. 00.16

00.17

5 Stadion Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

berjabat

tangan

bersama para

atlet.

00.17

00.18

Hary Tanoe

mengalungk

an medali ke

leher para

atlit.

6. 00.20

00.23

6 Panggu

ng

Acara

Mediu

m

Close

Up

Hary Tanoe

sedang

mengangkat

tangan untuk

berfoto di

salah satu

gedung di

Jambi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

44

00.23

00.24

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

memberikan

cendera mata

berupa helm.

7. 00.24

00.26

7 Gedung Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

berjalan

memasuki

gedung

sambil

mengangkat

tangan

kanannya.

00.26

00.27

Panggu

ng

Acara

Hary Tanoe

sedang

berorasi di

belakang

podium

menggunaka

n pakaian

adat Riau.

00.27

00.28

Long

Shot

Low

Angle

Hary Tanoe

sedang

mengangkat

tangan untuk

berfoto di

salah satu

gedung di

Riau.

00.28

00.29

Hary Tanoe

sedang

mengangkat

tangan untuk

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

45

berfoto di

salah satu

gedung di

Riau.

8. 00.29

00.31

8 Jalan

Raya

Mediu

m

Close

Up

Hary Tanoe

sedang

bersalaman

dengan salah

satu

pedagang

kaki lima

yang

menggunaka

n gerobak

berlogo

Partai

Perindo.

00.31

00.32

Mediu

m Shot

High

Angle

Hary Tanoe

sedang

blusukan di

antara

gerobak-

gerobak

pedagang

kaki lima

berlogo

Partai

Perindo.

9. 00.36

00.37

9 Tepi

Pantai

Mediu

m Shot

High

Angle

Hary Tanoe

sedang

berbincang

dengan salah

satu nelayan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

46

10. 00.37

00.39

10 Warung

Makan

Long

Shot

High

Angle

Hary Tanoe

sedang

duduk

berbincang

dengan

mayarakat.

11. 00.39

00.40

11 Empang Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

melepaskan

ikan

kedalam

empang.

12. 00.40

00.41

12 Rumah

Makan

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

menunjukka

n kasih

sayang

dengan

mengecup

kening salah

seorang

anak.

13. 00.46

00.47

13 Halama

n

Gedung

High

Angle

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

berbincang

dengan

masyarakat.

14. 00.47

00.48

14 Bandara Extrem

e Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berjalan

memasuki

gedung

bandara di

Banjarmasin.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

47

00.48

00.49

Pesantr

en

Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berjalan

bersama

pimpinan

pesantren

diantara para

santri.

00.49

00.50

Mediu

m

Close

Up

Hary Tanoe

sedang

memakai

kopiah hitam

sedang

duduk.

00.50

00.52

Extrem

e Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berbicara di

atas podium

di depan

para santri.

00.57

00.58

Mediu

m

Close

Up

Hary Tanoe

sedang

berbicara

dengan

memegang

microphone .

15. 00.58

00.59

15 Luar

Ruanga

n

Mediu

m Shot

Low

Angle

Hary Tanoe

mengangkat

tangan

kanannya

saat berorasi.

Tabel 2 Tabel Breakdown Scene Mars Perindo Versi November 1

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

48

No Time

Code

Sce

ne

Setting Shot Gambar Keterang

an

1.

00.01

00.02

1 Panggu

ng

Acara

Extrem

e Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berbicara di

belakang

podium.

00.03

00.04

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

bersalaman

dengan

seorang pria,

di tangan

kiri Hary

Tanoe

terdapat

piring

berisikan

potongan

tumpeng, di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Tiga Tahun

Partai

Perindo”.

00.04

00.05

Hary Tanoe

sedang

bersalaman

dengan

Liliana

Tanoe

seraya

berpose

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

49

untuk

berfoto, di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi “Tiga

Tahun Partai

Perindo”.

00.05

00.08

Hary Tanoe

sedang

bertepuk

tangan dan

mengarahka

n wajahnya

kesamping

kiri seraya

berfoto,

terlihat dari

flash kamera

yang ada di

iklan.

00.08

00.09

Hary Tanoe

sedang

mengacungk

an jempol

kanannya

seraya

berfoto

bersama 3

orang

lainnya,

dibawah

frame iklan

terdapat

narasi “Tiga

Tahun Partai

Perindo”.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

50

00.09

00.10

Extrem

e Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

mengacungk

an jempol

kanannya

seraya

berfoto

beramai-

ramai, di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Tiga Tahun

Partai

Perindo”.

2. 00.18

00.19

2 Sebuah

Warung

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

memalingka

n wajahnya

kesebelah

kiri

berbicara

dengan

seorang

wanita,

terdapat

narasi di

bawah frame

iklan

bertuliskan

“Program

Gerobak

UMKM

Perindo”.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

51

00.20

00.21

Hary Tanoe

sedang

memalingka

n wajahnya

kesebelah

kiri

berbicara

dengan

seorang pria,

terdapat

narasi di

bawah frame

iklan

bertuliskan

“Program

Gerobak

UMKM

Perindo”.

3. 00.22

00.23

3 Panggu

ng

Acara

Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berbicara

menggunaka

n

microphone,

di bawah

fram iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Ambulans

Untuk

Indonesia

Sejahtera”.

00.23

00.24

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

berjabat

tangan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

52

bersama

seorang pria

sambil

berpose

untuk

berfoto.

4. 00.28

00.28

4 Halama

n

Gedung

Mediu

m Long

Shot

Hary Tanoe

yang

menggunaka

n baju batik

sedang

menjabat

tangan

seorang pria

sambil

berpose

untuk

berfoto,

ditangan

kirinya

sedang

memegang

tali yang

menyambun

gkan dengan

seekor sapi.

Di bawah

frame iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Hewan

Kurban

Partai

Perindo”.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

53

5. 00.30

00.31

5 Dalam

Gedung

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

memegang

sebuah

papan

pengesahan

bersama

seorang pria

seraya

berpose

untuk

berfoto. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Hewan

Kurban

Partai

Perindo”.

6. 00.31

00.32

6 Dalam

Gedung

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

bertepuk

tangan

sambil

melihat ke

bawah

memperhatik

an seorang

pria yang

sedang tanda

tangan. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

54

bertuliskan

“Dukungan

Kepada Pak

Danny

Domanto”.

00.32

00.34

Hary Tanoe

sedang

berjabat

tangan

dengan

seorang pria.

Di bawah

frame iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Dukungan

Kepada Pak

Danny

Domanto”.

00.34

00.36

Hary Tanoe

sedang

berpose

untuk

berfoto

sambil

memegang

sebuah

papan

pengesahan.

Dibawah

frame iklan

terdapat

sebuah

narasi

bertuliskan

“Dukungan

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

55

Kepada Pak

Danny

Domanto”.

00.36

00.39

Hary Tanoe

sedang

duduk

sambil

berbincang

bersama

seorang pria.

Dibawah

frame iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Dukungan

Kepada Pak

Danny

Domanto”.

00.39

00.41

Mediu

m

Close

Up

Hary Tanoe

sedang

memegang

microphone

sambil

berorasi. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Dukungan

Kepada Pak

Danny

Domanto”.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

56

7. 00.41

00.43

7 Jalan

Raya

Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

berjalan

bersama

rombongan

partai. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi “Long

March Partai

Perindo

menuju

KPU”.

00.43

00.45

Hary Tanoe

dan Liliana

Tanoe

sedang

berjalan

bersama

rombongan

partai. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi “Long

March Partai

Perindo

menuju

KPU”.

00.45

00.47

Dalam

Ruanga

n

Long

Shot

Hary Tanoe

sedang

menjabat

tangan dan

berpose

untuk

berfoto

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

57

bersama. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi “Long

March Partai

Perindo

menuju

KPU”.

00.47

00.48

Full

Shot

Hary Tanoe

sedang

mengacungk

an jempol

dan berpose

untuk

berfoto

bersama. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi “Long

March Partai

Perindo

menuju

KPU”.

8. 00.48

00.50

8 Halama

n

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

berdiri. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Baksos

Kartini di

Wilayah

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

58

Jawa

Timur”.

00.50

00.53

Hary Tanoe

sedang

berjabat

tangan

dengan

seorang

wanita. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Baksos

Kartini di

Wilayah

Jawa

Timur”.

9. 00.55

00.58

9 Ladang

Sawah

Mediu

m Shot

Hary Tanoe

sedang

mengangkat

kan tangan

kirinya yang

sedang

memegang

padi. Di

bawah frame

iklan

terdapat

narasi

bertuliskan

“Panen Raya

Perindo”.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

59

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

dokumentasi karena objek penelitian berupa dokumen yaitu iklan. Teknik dokumen

digunakan untuk mengumpulkan data dari nonmanusia. Adapun tahap

pengumpulan data adalah sebagai berikut ini:

a. Menonton secara cermat dan keseluruhan iklan Mars Perindo versi 2 dan

versi November 1.

b. Mengidentifikasi bagian-bagian shot yang memenuhi kriteria peneliti sesuai

dengan tujuan penelitian.

c. Mengelompokkan data sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan.

d. Memasukkan data yang berupa potongan-potongan scene iklan yang

menunjukkan adanya pencitraan dari Hary Tanoesoedibjo.

Pengumpulan data ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses analisis

data sehingga dapat diperoleh pemahaman serta pengertian yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti yaitu CITRA POLITIK HARY TANOESOEDIBJO

DALAM IKLAN POLITIK DI MEDIA TELEVISI MNC GROUP (analisis

semiotik dalam Iklan Televisi Mars Perindo Versi 2 dan Versi November 1).

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian dideskripsikan sesuai dengan pendekatan

semiotika Charles Sanders Peirce. Model ini dipilih karena peneliti hanya ingin

melihat konstruksi pesan politik yang ada pada iklan komersial partai Perindo

melalui tanda-tanda yang terdapat dalam iklan Mars Perindo, bukan untuk

mendekonstruksi mitos yang ada pada iklan tersebut seperti jika menggunakan teori

Roland Barthes. Selain itu, semiotika dari sudut pandang Peirce lebih menekankan

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

60

pada proses produksi tanda secara sosial yang dihadapkan pada proses interpretasi

individu.

Dalam buku Hamad (2004:17), Charles Sanders Pierce membagi tanda dan

cara kerjanya ke dalam tiga kategori. Tentu saja pembagian seperti itu dalam

praktiknya tidak dapat dilakukan secara mutually exclussive (saling tidak

berkorelasi). Dalam konteks-konteks tertentu ikon dapat menjadi simbol. Banyak

simbol yang berupa ikon. Disamping menjadi indeks, sebuah tanda sekaligus juga

bisa berfungsi sebagai simbol.

Tabel 3 Jenis Tanda Menurut Charles Sanders Pierce

Jenis

Tanda

Ditandai dengan Contoh Proses Kerja

Ikon - Persamaan

(kesamaan)

- Kemiripan

- Gambar, foto,

patung

- Dilihat

Indeks - Hubungan

sebab-akibat

- Keterkaitan

- Asap;api

- Gejala;penyakit

- Diperkirakan

Simbol - Konvensi

atau

kesepakatan

sosial

- Kata-kata;

isyarat

- Dipelajari

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

61

Menurut Pierce (dalam Hamad, 2004:18), “salah satu bentuk tanda adalah kata-

kata. Objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sedangkan interpretan adalah

tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk oleh sebuah

tanda. Jika ketiga elemen makna tersebut berinteraksi dalam fikiran seseorang,

muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut”.

Dalam buku Sobur (2013:41), “sesuatu yang digunakan agar tanda bisa

berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau

representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan

interpretant. Atas dasar hubungan ini, peirce mengadakan klasifikasi tanda. Tanda

yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign.

Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras,

lemah, lembut, merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang

ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air

sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign adalah

norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang

menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia”.

Pierce menyebut objek sebuah ikon sebagai objek “langsung”. Ia

mengistilahkan sumber acuan yang sesungguhnya, yang berada diluar tanda dan

dapat direpresentasikan melalui cara yang tidak terhitung jumlahnya sebagai objek

“dinamis”. Dengan penjabaran makna tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik

yang dapat ditangkap panca indera manusia. Tanda tersebut juga merujuk atau

merepresentasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut dengan

objek. Jadi, interpretant adalah konsep pemikiran seseorang yang menggunakan

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf · Paradigma interpretatif juga memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

62

tanda dan menurunkannya dalam sebuah makna tertentu. Makna yang ada dalam

benak seseorang tentang objek yang se-demikian rupa dirujuk dalam sebuah tanda.