BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB...

26
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3.1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai variabel-variabel yang diteliti dan penelitian asosiatif lebih mengenai analisis hubungan dimana variabel independen (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependen (variabel bergantung). Unit analisis pada penelitian ini adalah individu, yaitu para karyawan PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross- sectional, di mana data dari masing-masing responden hanya sekali dikumpulkan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif – Asosiatif Survei PT. PLN (Persero) – Karyawan Cross Sectional T-2 Deskriptif – Asosiatif Survei PT. PLN (Persero) – Karyawan Cross Sectional Sumber : Peneliti (2012)

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

42 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan

Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Tabel 3.1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat asosiatif.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta

mendefinisikan nilai-nilai variabel-variabel yang diteliti dan penelitian asosiatif

lebih mengenai analisis hubungan dimana variabel independen (variabel bebas)

mempengaruhi variabel dependen (variabel bergantung). Unit analisis pada

penelitian ini adalah individu, yaitu para karyawan PT. PLN (Persero) distribusi

Jakarta Raya dan Tangerang. Horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross-

sectional, di mana data dari masing-masing responden hanya sekali dikumpulkan

dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode

PenelitianUnit Analisis Time Horizon

T-1 Deskriptif –

Asosiatif Survei

PT. PLN (Persero) –

Karyawan Cross Sectional

T-2 Deskriptif –

Asosiatif Survei

PT. PLN (Persero) –

Karyawan Cross Sectional

Sumber : Peneliti (2012)

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

43 

 

 

Keterangan :

T-1 Untuk menganalisis sejauh mana Motivasi Kerja yang dimiliki karyawan

dapat memoderasi pengaruh antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan.

T-2 Untuk menganalisis sejauh mana Motivasi Kerja yang dimiliki karyawan

dapat memoderasi pengaruh antara Komitmen Organisasi terhadap Kinerja

Karyawan.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variable penelitian merupakan unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable penelitian.Variabel

penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan . Seperti terlihat dalam tabel

berikut.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kepuasan

Kerja

(Gibson,2009)

Kepuasan kerja

erat kaitannya

dengan sikap

karyawan

terhadap

pekerjaannya

Pekerjaan itu

sendiri

• Pekerjaan yang menarik

• Kesempatan untuk

mengerjakan dengan

"cara" sendiri

• Keahlian dan

ketrampilan memadai

Ordinal

menjadi

Interval

Gaji • Gaji setara dengan

jumlah pekerjaan

• Bekerja lebih keras

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

44 

 

 

Kesempatan

atau promosi

• Kesempatan menjadi

seseorang yang

diperhitungkan

• Peluang untuk belajar

keterampilan baru

• Kebebasan untuk menilai

Supervisor • Cara atasan menangani

para pekerjanya

• Kemampuan atasan

dalam membuat sebuah

keputusan

Rekan kerja • Kesempatan untuk

melakukan banyak hal

bagi karyawan lain

• Cara teman kerja

berhubungan

Komitmen

Organisasi

(Allen dan

Meyer, 1997)

Komitmen

dalam

berorganisasi

merupakan

karakteristik

hubungan

anggota

organisasi

dengan

organisasinya

dan memiliki

implikasi

terhadap

keputusan

Affectif • Masalah dalam

organisasi

• Menghabiskan sisa karir

• Terikat secara emosional

Ordinal

menjadi

Interval

Continuance • Pertimbangan keluar dari

organisasi

• Mengacaukan hidup

dengan meninggalkan

organisasi

• Bertahan dalam

organisasi merupakan

kebutuhan

Normative • Bersalah meninggalkan

organisasi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

45 

 

 

individu untuk

melanjutkan

keanggotaannya

dalam

berorganisasi

• Kesetiaan

• Berhutang banyak hal

pada organisasi

Motivasi Kerja

(McClelland)

Motivasi adalah

kondisi yang

menggerakkan

diri pegawai

yang terarah

untuk mencapai

tujuan

organisasi

Achievement • Pencapaian yang

dilakukan

• Berkontribusi dengan

cara yang positif

Ordinal

menjadi

Interval

Power • Kenaikan karir

• Penghargaan

Affiliation • Rekan kerja ramah

• Mudah beradaptasi

Kinerja

Karyawan

(Mathis dan

Jackson, 2006)

Kinerja pada

dasarnya adalah

apa yang

dilakukan dan

tidak dilakukan

karyawan

Kuantitas

keluaran

• Melebihi target

• Menyelesaikan tugas

dalam satu waktu

Ordinal

menjadi

Interval

Kualitas

keluaran

• Pencapaian target kerja

• Keakuratan dan

ketepatan

Jangka waktu

keluaran

• Tugas rutin

• Tugas mendadak

Kehadiran di

tempat kerja

• Keterlambatan

• Absen

Sikap

kooperatif

• Mengikuti instruksi

• Berkoordinasi dengan

baik Sumber : Peneliti (2012)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

46 

 

 

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Berdasarkan pada tujuan-tujuan penelitian yang telah dijabarkan pada sub

3.1, maka untuk tercapainya tujuan-tujuan tersebut diperlukan data yang dapat

mendukung penelitian, di mana data, jenis, dan sumber data untuk penelitian ini

dijelaskan pada Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber data

Data Jenis Data Sumber Data

Tujuan Penelitian

T-1 T-2

Dasar pengukuran variabel-variabel di dalam penelitian ini

Kualitatif Data sekunder dari studi pustaka √ √

Penilaian atas Kepuasan Kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Kuantitaf Data primer dari kuesioner

√ -

Penilaian atas Komitmen Organisasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Kuantitaf Data primer dari kuesioner

- √

Penilaian atas Motivasi Kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Kuantitaf Data primer dari kuesioner

√ √

Penilaian atas Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Kuantitaf Data primer dari kuesioner

√ √

Sumber : Peneliti (2012)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

47 

 

 

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini

digunakan metode-metode sebagai berikut :

1) Studi Kepustakaan (Library Research)

Metode penelitian yang dilaksanakan dengan cara membaca buku-buku

dan data lainnya yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti.

2) Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada pihak-pihak yang mengetahui tentang obyek yang

diteliti seperti pimpinan dan karyawan.

3) Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang

didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006:82). Di dalam penelitian ini,

guna mengukur pendapat responden tentang indikator-indikator dari

variabel Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, dan

Kinerja Karyawan, indikator-indikator tersebut dituangkan ke dalam

bentuk pernyataan-pernyataan yang memungkinkan responden untuk

menyampaikan pendapatnya mengenai pernyataan-pernyataan tersebut, di

mana pilihan jawaban diberikan dalam bentuk skala likert. Menurut

Kuncoro (2009:178), skala likert memungkinkan responden menyatakan

tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai

perilaku, objek, orang, atau kejadian. Biasanya skala yang diajukan terdiri

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

48 

 

 

atas 5 atau 7 titik. Skala ini nantinya dijumlahkan untuk mendapatkan

gambaran mengenai perilaku. Sementara Riduwan dan Kuncoro (2008:20)

berpendapat, pada skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk

pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata. Pada

penelitian ini, pernyataan yang digunakan oleh peneliti adalah pernyataan

positif dengan penilaian seperti yang dinyatakan pada Tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Bentuk pernyataan

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008:20)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi di dalam penelitian ini adalah Karyawan Kantor Distribusi PT.

PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yang berlokasi di Jl. MIR

Rais No.1. Gambir, Jakarta Pusat 10110 yang terdiri dari enam bidang kerja, yaitu

Bidang Perencanaan, Bidang Niaga, Bidang Distribusi, Bidang Keuangan, Bidang

Sumber Daya Manusia dan Organisasi, dan Bidang Komunikasi Hukum dan

Administrasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability

sampling dengan simple random sampling. Probability sampling adalah teknik

sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi

Keterangan Singkatan Nilai Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

49 

 

 

untuk dipilih menjadi anggota sampel dan simple random sampling merupakan

cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan

Kuncoro, 2008:41).

Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi maka

dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus slovin (Riduwan dan

Kuncoro, 2008:49) sebagai berikut :

N

n =

1 + N e2

Dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat di tolerir.

Berdasarkan rumus tersebut di peroleh jumlah sampel sebagai berikut :

250

n = = 153, 846 ≈ 160 responden

1 + 250 (0,05)2

3.6 Metode Analisis

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

50 

 

 

metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih

akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang

berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.

3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut (Riduwan dan

Kuncoro, 2008:216). Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan

rumus:

r hitung = n(Σ Xi Yi) – (Σ Xi).(Σ Yi)

√{n. Σ Xi2 – (Σ Xi)2 }.{n.Σ Yi2 – (Σ Yi)2 }

Dimana:

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

51 

 

 

Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan : Jika t hitung > t table berarti valid, sebaliknya

t hitung < t table berarti tidak valid

Sedangkan uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).

Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan

melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau

variabel. Sedangkan untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian

ini, adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai

cronbach alpha > 0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:48).

3.6.2 Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval

Jika data yang dikumpulkan memiliki skala ukur ordinal, maka data

tersebut harus diubah (transformasi) menjadi data interval. Mentransformasi data

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

52 

 

 

ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian syarat analisis

parametrik yang mana data setidaknya adalah data berskala interval. Teknik

transformasi yang paling sederhana menggunakan MSI (Method of Successive

Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval adalah

sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008:30):

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4,

dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi

berurutan per kolom skor.

5. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku

(Riduwan dan Kuncoro 2008:35), hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z

yang diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku

(Riduwan dan Kuncoro, 2008:36).

7. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus:

NS = (Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Below Upper limit) – (Area Below Lower Limit)

8. Tentukan nilai transformasi (skala akhir) dengan rumus:

Y = NS + [ 1 + ( ) ]

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

53 

 

 

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Multikolonieritas,

Uji Heterosdastisitas, dan Uji Normalitas.

3.6.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika ditemukan

adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan

kesalahan menjadi tidak terhingga (Ghozali, 2011:105).

Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah

dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF=1/tolerance) dan

menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai yang umum dipakai adalah

nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. tingkat kolinieritas

yang dapat ditolerir adalah nilai tolerance 0,10 sama dengan tingkat

multikolinieritas 0,95 (Ghozali, 2011:106).

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

54 

 

 

pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas,

yakni variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap

(Ghozali, 2011:139). ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini akan digunakan

uji Park untuk mendeteksi heterokedastisitas.

3.6.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011:30).

3.6.4 Statistik Parametrik

Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui

data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel)

tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang

berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel.

3.6.4.1 Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah

hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak

ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV). Angka korelasi

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

55 

 

 

berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati

sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan.

Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau

semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai

variabel). Pearson r correlation biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada

dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal.

Interprestasi angka korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat lemah

0,20 - 0,399 Lemah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat Sumber : Riduwan dan Kuncoro, 2008:62

3.6.4.2 Analisis Regresi

Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai

dari setiap responden dan dapat dihitung melalui program SPSS. Metode

penganalisaan data menggunakan perhitungan statistik dan program SPSS untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak.

Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan Model Analisis Regresi

dengan persamaan sebagai berikut :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

56 

 

 

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan: Y = Kinerja karyawan

X1 = Kepuasan kerja karyawan

X2 = Komitmen organisasi

X3 = Motivasi kerja

a = Konstanta (Intercept)

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

Untuk menguji adanya pengaruh variabel motivasi kerja dalam hubungan

antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan dengan

persamaan regresi melalui uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated

Regresion Analysis (MRA). MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda

linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian

dua atau lebih variabel independen) sebagai berikut (Ghozali, 2011:223).

Dalam penelitian ini, model regresi moderasi yang akan di uji akan terbagi

menjadi dua. Persamaan regresi model pertama dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2

Keterangan: Y = Kinerja karyawan

X1 = Kepuasan kerja karyawan

X2 = Motivasi kerja

X1X2 = Interaksi X1 dan X2

a = Konstanta (Intercept)

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

57 

 

 

Persamaan regresi model kedua dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X1X2

Keterangan: Y = Kinerja karyawan

X1 = Komitmen organisasi

X2 = Motivasi kerja

X1X2 = Interaksi X1 dan X2

a = Konstanta (Intercept)

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

Variabel perkalian antara X1 dan X2 pada masing-masing model

merupakan variabel moderating yang menggambarkan pengaruh moderating

variabel X2 terhadap hubungan X1, dan Y. Sedangkan variabel X1, dan X2

merupakan pengaruh langsung terhadap Y. Kriteria penentuan variabel motivasi

kerja sebagai variabel moderating dalam hubungan kepuasan kerja dan komitmen

organisasi yakni jika koefisien b2, dan b3 signifikan pada level 0,05 atau 0,10.

Pengujian uji interaksi dalam pengujian variabel moderating biasanya

menimbulkan masalah yang disebabkan terjadinya multikolinieritas yang tinggi

antara variabel independen dan variabel moderating. Misalkan antara variabel

kepuasan kerja (X1) dan variabel moderating (X1*X2), hal ini disebabkan pada

variabel moderating ada unsur kepuasan kerja itu sendiri dan motivasi kerja (X2).

Oleh karena itu untuk mengatasi masalah multikolinieritas dalam regresi ini

menurut Aiken dan West (1971), dalam Robinson (2005) yakni dengan

melakukan centering terhadap data, maka dalam menganalisis hipotesis

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

58 

 

 

selanjutnya data yang digunakan adalah data center, yakni jumlah skor jawaban

yang diperoleh untuk setiap variabel dikurangi dengan rata-ratanya masing-

masing.

Selain menggunakan kriteria tingkat signifikansi koefisien regresi variabel

interaksi dalam penentuan variabe moderating, maka untuk mengidentifikasi dan

menganalisis variabel moderating secara lebih detail dapat menggunakan

framework yang diajukan oleh Sharma (1981), dalam Ghozali (2011) dengan

merujuk pada persamaan regresi berikut ini :

Y = a + X1 + X2 + X1X2 + e

Dirumuskan ke dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.6 Jenis-jenis variabel moderator

Berhubungan dengan

kriterion dan atau prediktor /

( signifikan)

Tidak berhubungan dengan

kriterion dan prediktor /

( tidak signifikan)

Tidak berinteraksi

dengan prediktor /

( tidak signifikan)

1

Intervening, Exogen,

Antesedent, Prediktor

2

Moderator

(Homologizer)

Berinteraksi dengan

prediktor /

( signifikan)

3

Moderator

(Quasi Moderator)

4

Moderator

(Pure Moderator)

Sumber : Sharma (1981) dalam Ghozali (2011:224)

Keterangan :

• Homologizer : variabel tertentu berpotensi sebagai variabel moderator;

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

59 

 

 

• Quasi : variabel tertentu bertindak sebagai variabel independen sekaligus

variabel moderator;

• Pure : variabel tertentu bertindak sebagai variabel moderator murni;

• Bukan Moderator : variabel tertentu dapat bertindak sebagai variabel

intervening, atau variabel independen/exogen/prediktor, atau variabel

anteseden.

3.6.5 Macam – macam Variabel

3.6.5.1 Variabel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel khusus dari variabel independen.

Dalam analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu

variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya

hubungan di antara kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel ketiga yang

tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Variabel tersebut

dinamakan dengan variabel moderator.

Variabel moderator ini adalah variabel lain yang bisa memperkuat atau

memperlemah hubungan antar variabel independen (bebas) dan variabel dependen

(tak bebas). Dalam Analisis Varians (Anova), pengaruh dari variabel moderator

ini bisa direpresentasikan sebagai pengaruh interaksi antara variabel independen

(faktor) utama dengan variabel moderator (Baron and Kenny, 1986). Variabel ini

bisa diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah

keberadaannya akan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variabel

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

60 

 

 

terikat. Secara skematis, hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa

diilustrasikan seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.1 Variabel Moderator

Sumber : http://smartstat.wordpress.com

3.6.5.2 Variabel Intervening/Mediator

Variabel independent dan moderator merupakan variable-variabel

kongkrit. Variable tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruhnya

dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya dengan variable intervening, variable

tersebut bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan,

tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independen

dan dependen yang sedang diteliti.

Variabel intervening didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara Variabel independen dengan Variabel dependen,

tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus

disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel independen dan atau variable

moderat terhadap gejala yang sedang diteliti (Tuckman, 1988). Variabel ini

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

61 

 

 

merupakan variabel antara (penyela) yang terletak diantara Variabel independen

dan Variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung

mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Secara skematis,

hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa diilustrasikan seperti pada gambar

berikut :

Gambar 3.2 Variabel Mediator

Sumber : http://smartstat.wordpress.com

3.6.5.3 Variabel Mediator dan Variabel Moderator

Paul Jose (2008) menjelaskan perbedaan dan persamaan mediator dan

moderator sebagai berikut :

Tabel 3.7 Persamaan dan Perbedaan Variabel Moderator – Mediator

Similarities

1. They both involve three variables;

2. You can use regression to compute both;

3. You wish to see how a third variable affects

a basic relationship (IV to DV).

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

62 

 

 

Differences

1. You create a product term in moderation;

not in mediation;

2. You don’t have to centre anything in

mediation;

3. Moderation can be used on concurrent or

longitudinal data, but mediation is best

used on longitudinal data.

4. Graphing is critical for moderation;

helpful for mediation. Sumber : http://teorionline.wordpress.com

Namun, ada lima hal yang menurut Paul Jose (2008) membingungkan

dalam menjelaskan variabel mediator dan moderator, yaitu :

1. Moderation and mediation sound alike. It makes it seem that they are very

similar, and or they derive from the same origin. They are somewhat

similar (cousins), but they don’t come from the same place.

2. Second, statistics textbooks typically do not do a very good job of

explaining these two approaches. Exception: Howell (2006).

3. Third, reports of moderation and mediation in the research literature are

not always clear or accurately performed.

4. Both are special cases of two separate broad statistical approaches:

mediation is a special case of semi-partial correlations (path modeling)

and moderation is a special case of statistical interactions (from ANOVA).

Both are included under GLM, but this is not usually appreciated.

5. It’s not entirely clear what distinguishes a moderating variable from a

mediating variable.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

63 

 

 

3.6.6 Uji Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu preposisi atau anggapan yang

mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan /

pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

3.6.6.1 Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang mendekati satu

memiliki arti bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif

rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:97).

3.6.6.2 Uji F ( uji signifikansi simultan )

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak

di uji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya,

apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variebal dependen. Hipotesis alternatif (HA) tidak semua parameter

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

64 

 

 

secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variebal independen secara

simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

(Ghozali, 2011:98).

3.6.6.3 Uji T ( uji signifikan parameter individual )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan,

Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol.

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2011:98).

3.6.7 Statistical Package for Social Sciences (SPSS)

Pengolahan data dalam regresi dilakukan dengan menggunakan prosedur

yang sangat memakan waktu dan ketelitian jika dilakukan secara manual.

Perkembangan teknologi komputer sangat membantu pengolahan data dengan

regresi dan menjadikan regresi semakin banyak digunakan oleh para peneliti

maupun pebisnis. SPSS merupakan salah satu program komputer yang dapat

mempermudah analisis data dan menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat

diselesaikan oleh alat analisis yang konvensional. Dalam penelitian ini akan

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

65 

 

 

digunakan IBM SPSS versi 19 sebagai alat bantu untuk mengolah data yang

berguna dalam pengambilan keputusan selanjutnya.

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Untuk menganalisis sejauh mana kinerja karyawan di PT. PLN (Persero),

digunakan Moderated Regresion Analysis (MRA). MRA merupakan aplikasi

khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung

unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen).

Teknik MRA ini akan menganalisis pengaruh antara variabel kepuasan

kerja, komitmen organisasi, motivasi kerja, dan kinerja karyawan, apakah terdapat

pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel. Selain itu, jika uji F

menunjukkan nilai yang signifikan, maka dapat diartikan bahwa variabel-variabel

tersebut merupakan variabel yang berperan dalam menentukan keunggulan

kinerja karyawan. Berikut ini langkah-langkah dalam mengambil keputusan:

1. Merumuskan hipotesa

Ho : artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat

Ha : artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat.

2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Taraf nyata / derajat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini

sebesar α = 5%.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

66 

 

 

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima

atau tidak. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria

sebagai berikut :

• Ho diterima apabila –t (α / 2; n – k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya

tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

• Ho ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k) atau –t hitung < -t (α / 2; n

– k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Gambar 3.3 Pengujian hipotesis

Sumber : Supranto. J (2001)

4. Mengambil keputusan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha.

• Dengan T tabel dan F tabel :

Bila t hitung / f hitung lebih besar dari t tabel / f tabel, maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh pada variabel dependen. Apabila t hitung / f hitung lebih

kecil dari t tabel / f tabel, maka Ho diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00424-MN BAB 3.pdf · Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan

67 

 

 

• Dengan nilai sig :

Membandingkan nilai probabilitas sig dengan nilai probabilitas 0,05.

Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.8 Rancangan Pemecahan Masalah

Jika nantinya data telah selesai diolah, maka implikasi hasil penelitian

yang mungkin bagi penelitian ini adalah jika kepuasan kerja dan komitmen

organisasi terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan

baik langsung maupun melalui variabel moderasi oleh motivasi kerja, maka pihak

PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang perlu memberikan

minat yang tinggi terhadap Kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan motivasi

kerja dalam kaitannya dengan kinerja karyawan. Namun, jika di antara jenis-jenis

pengaruh tersebut, ternyata kepuasan kerja dan komitmen organisasi tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan baik langsung

maupun melalui variabel moderasi oleh motivasi kerja, maka pihak PT. PLN

(Persero) perlu mengadakan penelitian lebih lanjut guna mencari tahu penyebab

mengapa kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan motivasi kerja karyawan tidak

berpengaruh signifikan pada variabel yang memainkan peran penting bagi

keberhasilan suatu perusahaan, yaitu di dalam penelitian ini adalah kinerja

karyawan.