BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian...

12
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa (Indriantoro dan Supomo, 1999). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran penekanan analisis data dengan prosedur statistik. Pendekatan kuantitatif ini berasal dari data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner sehingga menggunakan skala likert. Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dengan metode yang digunakan berdasarkan survei literature. Penelitian keilmuan yang digunakan adalah ekonomi positif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), dan budaya organisasi sebagai variabel-variabel independen terhadap kinerja manajerial yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh pihak peneliti, maka pihak peneliti lebih memfokuskan ruang lingkup penelitian pada beberapa perusahaan manufaktur lebih tepat nya seluruh Dealer Honda di Pekanbaru- Kampar. 3.2 Metode pengumpulan data Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini digunakan data primer. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan field research, yang berupa penelitian langsung dari pihak pertama (data primer), yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode kuesioner/angket. Kuesioner atau angket yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan dengan point-point yang berkaitan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu

tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau

peristiwa (Indriantoro dan Supomo, 1999). Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui

pengukuran penekanan analisis data dengan prosedur statistik. Pendekatan

kuantitatif ini berasal dari data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner sehingga

menggunakan skala likert. Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah deskriptif

dengan metode yang digunakan berdasarkan survei literature. Penelitian keilmuan

yang digunakan adalah ekonomi positif.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan TQM,

sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), dan budaya organisasi

sebagai variabel-variabel independen terhadap kinerja manajerial yang merupakan

variabel dependen dalam penelitian ini. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang

dilakukan oleh pihak peneliti, maka pihak peneliti lebih memfokuskan ruang

lingkup penelitian pada beberapa perusahaan manufaktur lebih tepat nya seluruh

Dealer Honda di Pekanbaru- Kampar.

3.2 Metode pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam

menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa

digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini digunakan data primer. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan field research, yang berupa penelitian langsung dari pihak

pertama (data primer), yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), untuk

memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, pengumpulan data dapat

dilakukan dengan metode kuesioner/angket. Kuesioner atau angket yaitu dengan

menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan dengan point-point yang berkaitan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

35

Universitas Muhammadiyah Riau

dengan masalah penelitian. Kuesioner disebarkan dan diantarkan secara langsung

kepada tempat penelitian dan pengambilan kuesioner dilakukan dengan

mengambil kembali ke tempat- tempat yang telah disebarkan. Dan konsep

pembuatan kuesioner pihak peneliti disusun berdasarkan permasalahan yang

berkaitan dengan pengaruh penerapan total quality management, sistem

pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), dan budaya organisasi terhadap

kinerja manajerial di perusahaan dagang, dalam penyusunan kuesioner tersebut

pihak penelitilah yang memodifikasi dan membentuknya.penelitian ini

menggunakan kuesioner milik Thabroni (2017) (Total quality manajemen, kinerja

manajerial ), Nisak, k (2016) (sistem pengukuran kinerja, Sistem penghargaan),

Harahap (2015) (Budaya organisasi)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sekaran (2006) populasi adalah keseluruhan kelompok orang,

peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi. Dan yang menjadi populasi

adalah tingkatan manajemen dalam perusahaan pada Dealer Honda di Pekanbaru-

Kampar. Dan dari seluruh populasi, pihak peneliti akan mengambil beberapa

sampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran

(2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi yang terdapat pada

peneitian ini adalah 15 Dealaer Honda Pekanbaru dan 6 dealer honda Kampar.

NO Pekanbaru Kampar

1 Mitra Motor Semesta 16.CDN Flamboyan

2 Global Jaya Perkasa 17. CDN Suram

3 Global Jaya Perkasa 2 18. CDN Kasikan

4 Tunas Dwipa Mandiri 19. CDN Pasar Kampar

5 Astra Internasional Tbk 20. PT. Sonic Morus

6 MPM Pekanbaru 21. CV. Muara Pulau

7 Riau Argo Perkasa

8 Citra Honda Nusantara

9 CDN Tambusai

10 CDN Sudirman

11 Hoho Marpoyan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

36

Universitas Muhammadiyah Riau

NO Pekanbaru Kampar

12 CDN Arengka

13 Kurnia Putra Mandiri

14 Hoho BPR

15 CDN SKH

Sumber : CV. Honda Riau, 2019

Dengan pemilihan sampel berupaPIC (person in charge), head supervisor,

head marketing, dan head counter yang berperan penting dalam perbaikan,

peningkatan kinerja manajerial dan memiliki jabatan setara dengan manajer. PIC

adalah orang yang bertanggung jawab atas koordinasi produk dealer. Head

supervisor bertanggung jawab agar lingkup kerjanyadapat berjalan dengan aman,

dan tidak mengganggu keselamatan karyawan. Head marketing bertanggung

jawab atas mengumpulkan informasi tentang pasar yang sesuai dengan produk

atau layanan. Sedangkan head counter bertanggung jawab atas manajemen

kelancaran produk.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Populasi Jumlah

1 PIC (person in charge) 21

2 Head supervisor 21

3 Head marketing 21

4 Head counter 21

Total 84

Teknik yang dilakukan pihak peneliti dalam penelitian ini dalam

pengambilan sampel yaitu metode purposive sampling adalah salah satu teknik

sampling non probalitity sampling. Dimana peneliti menetukan pengambilan

sampel dengan cara menetapkan ciri khusus yang sesuai dengan tujuan

penelitiandengan adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu yang

sudah di ketahui sebelumnya sehingga dapat memberikan nilai yang lebih

representative.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

37

Universitas Muhammadiyah Riau

3.4 Operasional Variabel

Variabel operasional adalah sebuah konsep yang diterapkan dalam suatu

penelitian. Menurut Sekaran (2006) arti operasional didefinisikan secara

operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya dapat diukur,

dilakukan dengan melihat pada dimensi prilaku, aspek atau sifat yang ditunjukan

oleh konsep. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan

menggunakan skala pengukuran. Berikut ini merupakan variabel- variabel

operasional yang dijelaskan.

Variabel independen terdiri dari Total Quality Management(TQM), sistem

pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan variable dependen terdiri dari kinerja

manajerial.

1. VariabelDependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini, yang dijadikan

variabel dependen adalah:

a. Kinerja Manajerial

Kinerja Manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam

kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi,

pengaturan staf, negosiasi, evaluasi, investigasi, pengawasan dan perwakilan

(Narsa 2007). Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan keefektifan organisasi. Pengukuran variabel ini dilakukan

dengan pertanyaan dengan menggunakan skala interval dengan teknik

penilaian dimana angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5

(Sangat Setuju).

Dari penjelasan diatas, diindikatori dengan segala sesuatu yang

berhubungan dengan kinerja manajerial. Pernyataan dalam kuesioner akan

dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah

tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4

adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju

dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut

berpendapat bahwa kinerja manajerial memiliki pengaruh tinggi. Namun jika

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

38

Universitas Muhammadiyah Riau

individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa kinerja manajerial

memiliki pengaruh rendah.

2. VariabelIndependen

Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, yang dijadikan

variabel independen adalah:

a. Total Quality Management(TQM)

TQM dalam penelitian ini merupakan variabel independen atau variabel

yang menjadi sebab atau berubahnya variabel lain. TQM adalah suatu

pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan

daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungannya. Pada dasarnya TQM berfokus pada

perbaikan terus menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Variabel TQM

ini mengukur persepsi manajer secara individual mengenai penerapan teknik

TQM di lingkungan perusahaannya.

b. Sistem Pengukuran Kinerja

Sistem pengukuran kinerja yang dimaksud disini adalah pemberian

informasi pada manajer dalam unit organisasi yang dipimpin mengenai kualitas

dalam aktivitas operasi perusahaan.

c. Sistem Penghargaan

Sistem penghargaan (reward) yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah pemberian penghargaan berdasarkan finansial/material, sosial, psikis

(Nisak, 2016). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval yaitu

angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5 (Sangat Setuju), untuk

menunjukkan reward yang tinggi.

d. Budaya Organisasi

Budaya organisasi berfungsi sebagai suatu pembatas yang menentukan

peranan yang membedakan antara satu organisasi dengan organisasi lain.

Selain itu, budaya organisasi memfasilitasi pembangkitan komitmen untuk

sesuatu yang lebih besar daripada sekedar kepentingan pribadi (Harahap,

2015). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval yaitu angka 1

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

39

Universitas Muhammadiyah Riau

(Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5 (Sangat Setuju), untuk

menunjukkan budaya organisasi yang tinggi.

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Total Quality

Management

(Thabroni,

2017)

Pendekatan dalam

menjalankan usaha

yang mencoba untuk

memaksimumkan

daya saing organisasi

melalui perbaikan

terus menerus atas

produk, jasa, manusia,

proses dan lingkungan

1. Pelayanan

2. Kepemimpinan dan komitmen

(leadership and commitment)

3. Keterlibatan penuh seluruh

karyawan (full employee

involvement)

4. perencanaan yang baik (good

planning)

5. strategi pelaksanaan

(implementation strategy)

6. pengukuran dan evaluasi

(measurement and evaluation)

7. pengendalian (control)

8. perbaikan (improvement)

9. mencapai danmempertahankan

standar kesempurnaan

(achieving and maintaining

standard of excellence)

Likert

Sistem

Pengukuran

Kinerja

(Nisak,

2016)

Mekanismeperbai

kansecara

periodikterhadap

keefektifantenaga

kerjadalam

melaksanakan

kegiatan

operasional

perusahaan

berdasarkan

standar yang

telah ditetapkan

1. Ukuran kinerja bertujuan untuk

meningkatkan kinerja.

2. Mekanisme dan sasaran dalam

pencapaian kinerja ditetapkan

secara jelas.

3. Sistem pengukuran kinerja

secara konsisten mampu

mengukur hasil kerja.

4. Pengukuran kinerja ditetapkan

secara relevan untuk meraih

target kerja yang diharapkan

perusahaan.

5. Proses pengukuran kinerja

dilakukan secara adil atau

transparan.

6. Hasil pengukuran kinerja

sebagai landasan untuk

menentukan penghargaan yang

diterima.

7. Hasil pengukuran kinerja

dijadikan dasar untuk

peningkatan jenjang karir

Likert

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

40

Universitas Muhammadiyah Riau

Variabel Definisi Indikator Skala

8. Pengukuran kinerja dilakukan

secara berkala oleh perusahaan.

9. Perusahaan selalu

mengevaluasi standar yang

ditetapkan dalam mengukur

pengukuran kinerja.

Sistem

Penghargaan

(Nisak, 2016)

suatu sistem atau

program yang

diberikan

management bagi

karyawan atau

manajer sebagai

upaya lebih

meningkatkan

kinerjanya

1. Kepuasan terhadap reward

2. Tunjangan yang diberikan

3. Jaminan hari tua

4. Asuransi keselamatan kerja

5. Jaminan fasilitas

6. Reward mampu memotivasi

karyawan untuk meningkatkan

produktivitas

7. Reward yang diberikan sesuai

bobot pekerjaan

8. Reward mencerminkan

kontribusi pada perusahaan

9. Reward ditetapkan secara rutin

Skala

Likert

Budaya

Organisasi

(Harahap,

2015)

nilai – nilai ataupun

norma-norma yang

menjadi kebiasaan

yang di atur dalam

peraturan organisasi

dan kode etik yang

di terapkan dan di

laksanakan oleh

karyawan

1. Inisiatif individual

2. Toleransi terhadap tindakan

beresiko

3. Penghargaan

4. Integrasi

5. Dukungan Manajemen

6. Kontrol

7. Identitas

8. Sistem imbalan

9. Toleransi konflik

10. Pola komunikasi

Skala

likert

Kinerja

Manajerial

(Thabroni,

2017)

Penentuan secara

periodicefektivitas

operasional

organisasi, bagian

organisasi dan

karyawannya

berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria

yang telah

ditetapkan

sebelumnya

1. Perencanaan

2. Investigasi

3. Koordinasi

4. Evaluasi

5. Pengawasan (Supervisi)

6. Pengaturan Staf (Staffing)

7. Negosiasi

8. Perwakilan (Representatif)

Skala

Likert

Sumber : Data Olahan, 2020

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

41

Universitas Muhammadiyah Riau

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu daapat

mengukur variabel yang akan diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia

tidak akan bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa

yang harus dilakukan. Pengujian validitas menggunakan teknik corrected item-

total correlation yaitu dengan cara mengoreksi skor tiap item dengan total

skornya. Kriteria valid atau tidak valid adalah bila koreksi hitung dari nilai r tabel

dengan tingkat signifikan α=5% (Ghazali, 2013).

3.5.2 Uji Reabilitas

Keandalan pengukuran dibuktikan dengan menguji konsitensi dan

stabilitas. Konsitensi menunjukkan seberapa baik item-item yang mengukur

sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan. Alfa cronbach adalah koefisien

keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara

positif berkorelasi satu sama lain. Semakin dekat alfa cronbach dengan 1, maka

semakin tinggi keandalan konsitensi internal. Semakin dekat koefisien keandalan

dengan 1,0 maka semakin baik. Secara umum keandalan kurang dari 0,6 dianggap

buruk, keandalan dalam kisaran 0,7 bisa diterima dan lebih dari 0,8 adalah baik

(Ghazali, 2013).

3.5.3 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013) statistik deskriptif memberikan gambaran suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maximum,

minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi).

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas dasar primer ini, maka peneliti

melakukan uji multikolineritas, uji normalitas dan uji heteroskedostisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

42

Universitas Muhammadiyah Riau

distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji kolmogorov-smirnov merupakan

uji goodness of fit, uji ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara

distribusi sampel dan distribusi teoritisnya. Uji K-S dilakukan dengan melihat

angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang

dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal dan apabila

probabilitasnya di atas 0,05, maka distribusi data dinyatakan memenuhi

asumsi normalitas atau data memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013).

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Konsekuensi dari

multikolinieritas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung

meningkat dengan bertambahnya variabel bebas, tingkat signifikansi yang

digunakan untuk menolak akan semakin besar dan probabilitas menerima

hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Akibatnya, model regresi yang

diperoleh tidak valid untuk menarik nilai variabel bebas. Terdapat banyak

cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Dalam penelitian ini

digunakan koefisien VIF untuk mengetahui adanya multikolineritas pada

variabel independen. Cara melihat VIF cukup mudah, apabila terdapat nilai

koefisien VIF lebih dari 10, maka diindikasikan terdapat multikolinearitas

(Sugiyono, 2017).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan

menggunakan grafik lot antara nilai prediksi variebel terikat (ZPRED) dengan

residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik seperti titik

yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat

disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

43

Universitas Muhammadiyah Riau

tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013).

Selain menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot,

uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Menurut (Ghozali,

2013:142) glejser mengusulkan untuk meregres nilai Absolute Residual

terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikansinya di

atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang watu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan penggangu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

(Ghozali, 2013)

5. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Model regresi berguna bertujuan untuk memprediksi besar

variabel independen dengan menggunakan data variabel independen yang

sudah diketahui besarnya (Santoso, 2014). Variabel independen terdiri total

quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan

(reward), dan budaya organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah

kinerja manajerial. Rumus regresi berganda yang digunakan dalam dijelaskan

sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e

Keterangan:

Y : Kinerja Manajerial

A : Konstanta

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

44

Universitas Muhammadiyah Riau

b1-4 : Koefisien regresi (menunjukan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan

nilai variabel independen

X1 : Total Quality Management (TQM)

X2 : Sistem Pengukuran Kinerja

X3 : Sistem Penghargaan (Reward)

X4 : Budaya Organisasi

e : Error

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melalui:

a. Koefisien Determinasi (Adusted R2)

Menurut Ghozali (2013) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Uji koefisien determinasi ini dilihat melalui adjusted R². Adjusted R² digunakan

karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara

0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5, ma ka model yang digunakan dianggap

cukup handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka Adjusted R² maka

semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin

lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik rumus menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,

kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen mempengaruhi variabel dependen.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiansampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Dimana populasi

45

Universitas Muhammadiyah Riau

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013).

Dan menurut Ghozali (2012) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1. Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila

nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan

menerima Ha.