BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian · 2018. 9. 12. · 3.4 Rencana Tindakan . Rancangan...

16
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Researh (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebauh kelas bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bersama dengan guru kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga berdiskusi tentang masalah yang terjadi dan menentukan rencana tindakan untuk mengatasinya. 3.2 Setting dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Mangunsari 5 Salatiga yang bertempat didesa Banjaran kelurahan Mangunsari kecamatan Sidomukti propinsi Jawa Tengah. Sekolah yang terletak sangat strategis ditengah desaa ini sangat mudah dijangkau. Terletak dekat dengan jalan raya dan ditengah pemukiman warga dan satu komplek dengan SD Mangunsari 1 Salatiga. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus PNS sebanyak 9 orang, sedangkan yang belum berstatus PNS sebanyak 3 orang. Semua saling bekerjasama demi terselenggaranya proses pembelajaran. SD Mangunsari 5 mempunyai 135 peserta didik yang terdiri dari 63 peserta didik laki-laki dan 72 peserta didik perempuan. Sebagian mereka berasal dari desa Banjaran, Ngawen dan Karangalit yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah. Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 3 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri 19 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Secara umum subjek penelitian berada pada lingkungan sekolah yang kurang kondusif karena berada dekat dengan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian · 2018. 9. 12. · 3.4 Rencana Tindakan . Rancangan...

  • 17

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Researh (CAR) yaitu

    sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Penelitian tindakan kelas

    merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

    yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebauh kelas bersama. Tindakan tersebut

    diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

    Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bersama dengan guru kelas

    3 SD Mangunsari 5 Salatiga berdiskusi tentang masalah yang terjadi dan menentukan

    rencana tindakan untuk mengatasinya.

    3.2 Setting dan Karakteristik Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Mangunsari 5 Salatiga yang bertempat

    didesa Banjaran kelurahan Mangunsari kecamatan Sidomukti propinsi Jawa Tengah.

    Sekolah yang terletak sangat strategis ditengah desaa ini sangat mudah dijangkau.

    Terletak dekat dengan jalan raya dan ditengah pemukiman warga dan satu komplek

    dengan SD Mangunsari 1 Salatiga.

    Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus PNS sebanyak 9

    orang, sedangkan yang belum berstatus PNS sebanyak 3 orang. Semua saling

    bekerjasama demi terselenggaranya proses pembelajaran. SD Mangunsari 5

    mempunyai 135 peserta didik yang terdiri dari 63 peserta didik laki-laki dan 72

    peserta didik perempuan. Sebagian mereka berasal dari desa Banjaran, Ngawen dan

    Karangalit yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah.

    Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 3 yang berjumlah 32 siswa

    yang terdiri 19 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Secara umum subjek penelitian

    berada pada lingkungan sekolah yang kurang kondusif karena berada dekat dengan

  • 18

    jalan raya. Hal ini menjadikan siswa sering terganggu dalam mengikuti proses

    pembelajaran.

    3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    3.3.1 Variabel Penelitian

    Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model pembelajaran

    talking stick merupakan variabel bebas (independent), sedangkan hasil belajar Bahasa

    Indonesia merupakan variabel terikat (dependent).

    3.3.2 Definisi Operasional

    Model pembelajaran talking stick adalah model pembelajaran yang dilakukan

    dengan bantuan tongkat yang digunakan sebagai sarana bagi siapa yang memegang

    tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan guru setelah siswa mempelajari

    materi pokoknya.

    Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang meliputi

    pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar.

    Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian kelas. Penilaian kelas

    merupakan proses dan penggunaan informasi untuk pemberian keputusan terhadap

    hasil belajar pengumpulan siswa, berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga

    didapat potret atau profil kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang

    ditetapkan dalam kurikulum

    3.4 Rencana Tindakan

    Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

    kelas. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

    menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart

    melaui minimal 2 siklus yang masing-masing tediri dari 3 tahap yakni rencana (plan)

    tindakan dan observasi (act and observe), dan refleksi (reflect) seperti ditunjukan

    pada gambar berikut :

  • 19

    Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas

    Menurut C.Kemmis dan Mc. Taggart

    Selanjutnya perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dapat

    diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut:

    a) Perencanaan

    Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah mengidentifikasi

    permasalahan belajar Bahasa Indonesia kelas 3 semester 2 tahun

    pelajaran 2014/2015. Hasil dari identifikasi masalah belajar dipergunakan

    untuk penyusunan RPP dengan menerapkan model pembelajaran talking

    stick. Selain itu peneliti juga menyusun lembar observasi yang digunakan

    untuk mengamati kegiatan selama proses pembelajaran yang dilakukan

    guru. berlangsung dengan menerapkan model talking stick. Dalam

    pelaksanaan pembelajaran disiapkan juga media tongkat sebagai sarana

    untuk menerapkan model pembelajaran talking stick.

    b) Pelaksanaan Tindakan dan observasi

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan

    rancangan yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas.

    Pelaksanaan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya yaitu

  • 20

    pembelajaran dengan menerapkan model talking stick. Pada siklus kedua

    dilaksanakan untuk melakukan tindakan perbaikan siklus pertama.

    Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengamat . Kegiatan

    observasi ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas 3 SD

    Mangunsari 5 Salatiga untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan

    menerapkan model talking stick dari awal pembelajaran sampai akhir

    pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kinerja

    guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi

    atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus

    berikutnya.

    c) Refleksi

    Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

    sudah terjadi dan sudah dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan analisis

    hasil observasi. Kemudian dilakukan refleksi apakah tindakan dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis digunakan sebagai

    pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya dan dilanjutkan

    sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. Kegiatan ini dilakukan

    setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

    3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1

    Dari pengamatan peneliti pada tahap prasiklus, peneliti mendapatkan solusi

    dari tahap refleksi prasiklus yang digunakan sebagai suatu tindakan untuk mengatasi

    permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia.

    Adapun tindakan perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan adalah

    melalui langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Perencanaan

    Dalam tahap perencanaan ini peneliti mengambil materi dengan pokok bahasan

    kegemaran tentang drama. Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:

  • 21

    a. Melakukan analisis materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 yang akan

    dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah indikator-indikator materi

    pelajaran tentang unsur drama (latar, ekspresi, penokohan)

    b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model

    pembelajaran talking stick.

    c. Menyiapkan media tongkat dalam rangka penerapan model talking stick

    d. Menyiapkan lagu sebagai sarana untuk menerapkan model pembelajaran

    talking stick

    e. Menyusun serangkaian pertanyaan lisan mengenai penokohan, latar, dan

    ekspresi dalam drama

    f. Menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas guru

    g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa

    b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari RPP yang telah disusun.

    Melaksanakan tindakan sesuai dengan persiapan atau perencanaan dengan

    menggunakan rancangan pembelajaran model pembelajaran talking stick melalui

    materi pokok kegemaran tentang drama. Dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari

    tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal

    dilaksanakan pada awal pembelajaran yang meliputi doa dan salam, presensi,

    apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti adalah kegiatan

    yang menjadi fokus pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti

    langkah-langkah talking stick yaitu dengan mendengarkan penjelasan guru

    tentang pengertian drama dan mendengarkan drama anak tentang jam wajib

    belajar, kemudian siswa memahami kembali materi yang disampaikan, setelah

    siswa memahami materi tentang drama siswa akan diminta menutup bukunya dan

    akan melaksanakan model pembelajaran talking stick. Siswa menyanyikan sebuah

    lagu sesuai judul yang sudah disiapkan guru. Tongkat akan bergulir dan berhenti

    saat guru mengucapkan aba-aba "stop". Bagi siswa yang mendapat tongkat

    mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas dan menjawab pertanyaan secara

  • 22

    lisan dan melakukan perintah dari guru untuk bermain drama. Pada kegiatan

    penutup guru dan siswa bertanya jawab seputar materi yang belum dipahami ndan

    menyimpulkan materi pembelajaran.

    Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung

    dengan menggunakan format pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

    secara tuntas dalam konteks pembelajaran.

    c. Tahap Refleksi

    Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan tentang

    pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk

    pelaksanaan siklus berikutnya.

    3.4.3 Rencana Tindakan Siklus 2

    Adapun tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2 yang peneliti lakukan

    adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Perencanaan

    Dalam tahap perencanaan ini peneliti mengambil materi dengan pokok bahasan

    kegemaran tentang peristiwa. Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:

    a. Melakukan analisis materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 yang akan

    dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah indikator-indikator materi

    pelajaran tentang peristiwa

    b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus

    1

    c. Menyiapkan media tongkat dalam rangka penerapan model talking stick

    d. Menyiapkan lagu sebagai sarana untuk menerapkan model pembelajaran

    talking stick

    e. Menyusun serangkaian pertanyaan lisan

    f. Menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas guru

    g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa

    b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  • 23

    Melaksanakan tindakan sesuai dengan persiapan atau perencanaan dengan

    menggunakan rancangan pembelajaran yang telah disiapkan sebagai perbaikan

    siklus 1 dengan materi pokok kegemaran tentang peristiwa. Dalam kegiatan

    pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan

    kegiatan akhir. Kegiatan awal dilaksanakan pada awal pembelajaran yang

    meliputi doa dan salam, presensi, apersepsi dan penyampaian tujuan

    pembelajaran. Kegiatan inti adalah kegiatan yang menjadi fokus pembelajaran.

    Pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah talking stick yaitu

    dengan mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa dan cerita peristiwa

    kecelakaan, kemudian siswa memahami kembali materi yang disampaikan,

    setelah siswa memahami materi tentang peristiwa siswa akan diminta menutup

    bukunya dan akan melaksanakan model pembelajaran talking stick. Siswa

    menyanyikan sebuah lagu sesuai judul yang sudah disiapkan guru. Tongkat akan

    bergulir dan berhenti saat guru mengucapkan aba-aba "stop". Bagi siswa yang

    mendapat tongkat mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas dan menjawab

    pertanyaan dari guru secara lisan. Pada kegiatan penutup guru dan siswa bertanya

    jawab seputar materi yang belum dipahami dan menyimpulkan materi

    pembelajaran.

    Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung

    dengan menggunakan format pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

    secara tuntas dalam konteks pembelajaran.

    c. Tahap Refleksi

    Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan tentang

    pembelajaran yang dilaksanakan. Peneliti melakukan refleksi siklus 2 setelah

    pembelajaran berlangsung untuk menilai keberhasilan mengajarnya.

  • 24

    3.5 Jenis Data

    a. Data Primer

    Pengumpulan data yang bersumber dari masing-masing siswa sebagai

    responden, berupa hasil penilaian lembar kerja setelah ada tindakan, baik

    tindakan pada siklus 1 maupun pada siklus 2.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder diperoleh dengan melihat hasil ulangan siswa kelas 3 SD

    Mangunsari 5 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

    3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

    a. Teknik Pengumpulan Data Keterlaksanaan Sintak

    Teknik pengumpulan data keterlaksanaan sintak adalah teknik nontes atau

    observasi. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan

    sintak penerapan model pembelajaran talking stick. Observasi dilakukan

    dengan mengamati dan menilai apakah penerapan model pembelajaran

    talking stick sudah sesuai sintak atau belum. Dalam penelitian ini, peneliti

    meminta bantuan observer atau guru lain untuk melakukan pengamatan.

    b. Teknik Pengumpulan Data Hasil Belajar

    Teknik pengumpulan data untuk hasil belajar adalah teknik tes. Tes

    digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah menerapkan model

    pembelajaran talking stick. Tes diberikan kepada siswa pada pertemuan

    ketiga pada setiap siklus.

    3.6.2 Alat Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data menurut Trianto (2011:54) adalah alat bantu

    yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

    kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes.

  • 25

    3.6.2.1 Lembar Observasi

    Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan

    kegiatan siswa mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung

    sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati

    pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran

    sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.

    Tabel 3

    Lembar Observasi Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran

    Talking Stick

    No. Kegiatan Indikator

    Pelaksanaan

    Ya Tidak

    1. Awal a. Guru menyiapkan siswa agar siap mengikuti pembelajaran

    b. Guru memberi apersepsi yang terkait dengan materi yang akan diajarkan

    c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

    d. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran talking stick kepada

    siswa

    2. Inti Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi kepada

    siswa.

    b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

    materi yang belum dipahami.

    Elaborasi

    c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

    kembali materi yang telah diajarkan

    d. Guru mengarahkan siswa untuk memahami materi dengan seksama

    e. Guru memerintahkan untuk menutup dan menyimpan buku setelah

    mempelajari materi

    f. Guru menyiapkan media tongkat g. Guru mengajak siswa bernyanyi

    dalam menjalankan estafet tongkat

  • 26

    h. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat tongkat

    i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab

    pertanyaan yang tidak terjawab

    Konfirmasi j. Guru memberikan sangsi bagi siswa

    yang tidak dapat menjawab

    pertanyaaan

    k. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang dapat menjawab

    pertanyaan dengan benar

    l. Guru meluruskan kesalah pahaman dan memberi penguatan

    3. Akhir a. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dan melakukan

    refleksi dari hasil pembelajaran yang

    telah dilakukan

    b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

    berikutnya

    3.6.2.2 Instrumen Hasil Belajar

    Untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran talking

    stick adalah dengan memberikan soal tes pada pertemuan ketiga tiap siklus. Soal tes

    disusun berdasarkan kisi-kisi soal tiap siklus. Berikut ini adalah kisi-kisi soal siklus 1

    dan siklus 2:

    Tabel 4

    Kisi–Kisi Instrumen Evaluasi Bahasa Indonesia Siklus 1 Kelas 3 SD

    Mangunsari 5 Salatiga

    Standar Kompetensi :

    5. Memahami cerita dari teks drama anak yang disalinkan

    Kompetensi Dasar :

    5.2 Mengidentifikasi ekspresi, latar dan penokohan dari dialog teks drama anak

    yang didengarnya

  • 27

    No. Indikator Nomor Soal

    1 Memahami cerita dari teks drama yang

    dibacakan

    1, 2, 3,4

    2 Melengkapi percakapan dari penggalan

    teks drama

    5,6,7,8,9,10

    3 Mengomentari tokoh-tokoh cerita dalam

    drama

    11

    4 Menyimpulkan ekspresi dari penggalan

    dialog drama

    12,13,14,15

    Jumlah 15

    Tabel 5

    Kisi–Kisi Instrumen Evaluasi Bahasa Indonesia Siklus 2 Siswa Kelas 3

    SD Mangunsari 5 Salatiga

    Standar Kompetensi :

    6. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan

    bertelepon dan bercerita

    Kompetensi Dasar

    6.2 Menanggapi peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar

    No. Indikator Nomor Soal

    1 Memahami peristiwa yang pernah dialami,

    dilihat dan didengar

    1, 2, 3,4

    2 Menyimpulkan suatu peristiwa yang

    pernah dialami, dilihat, dan didengar

    5,6,7,8

    3 Menyatakan pendapat terhadap suatu

    pernyataan

    9,10,11

    4 Mengomentari suatu peristiwa yang pernah

    dialami, dilihat, dan didengar

    12,13,14,15

    Jumlah 15

  • 28

    Untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa, digunakan

    teknik menilai hasil tes evaluasi siswa sebagai berikut :

    Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 × 6) + 10

    3.6.2.3 Dokumentasi

    Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

    berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah,

    prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).

    Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam berlangsungnya

    kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti bahwa peneliti sudah

    melakukan penelitian. Dari data tersebut akan dapat diketahui proses-proses yang

    dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

    model pembelajaran talking stick..

    3.7 Uji Instrumen : Validitas dan Reliabilitas

    3.7.1 Uji Validitas

    Validitas menurut Sudjono (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya dan

    Slameto (2012:85), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk

    mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas

    yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki

    kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya. Skor total disini berkedudukan

    sebagai variabel terikat, dan skor soal berkedudukan sebagai variabel bebas. Validasi

    item hasil belajar Bahasa Indonesia dibantu dengan menggunakan software program

    SPSS 22. Validitas ditunjukan dengan korelasi product moment. Kriteria untuk

    koefisien validitas instrumen Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:86)

    memberikan rentang indeks validitas yang secara rinci disajikan dalam tabel 6 berikut

  • 29

    Tabel 6

    Rentang Indeks Validitas

    No Indeks Kriteria

    1 0,81 - 1,00 sangat tinggi

    2 0,61 - 0,80 Tinggi

    3 0,41 - 0,60 Cukup

    4 0,21 - 0,40 Rendah

    5 0,00 - 0,20 sangat rendah

    Sumber: Wardani NS dan Slameto (2012:86)

    Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) digunakan dalam

    penelitian, maka perlu dilakukan uji coba terlbih dahulu. Uji coba instrumet tes

    formatif dilakukan kepada 28 siswa kelas 4 SD Mangunsari 5 Salatiga semester 2

    tahun pelajaran 2014/4015. Setelah selesai uji coba instrument tes formatif dan

    dilakukan penskoran tes hasil, kemudian dilakukan input data untuk pengujian

    validitas instrumen. Hasil uji validitas butir soal pada siklus 1 disajikan melalui tabel

    7 berikut :

    Tabel 7

    Hasil Uji Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 1

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator No Soal

    Valid Tidak Valid

    Memahami

    cerita dari

    teks drama

    anak yang

    disalinkan

    Menidentifikas

    i ekspresi, latar

    dan penokohan

    dari dialog teks

    drama anak

    yang

    didengarnya

    Memahami cerita

    dari teks drama

    yang dibacakan

    1-4 -

    Melengkapi

    percakapan dari

    penggalan teks

    drama

    5-10 8

    Mengomentari

    tokoh-tokoh cerita

    dalam drama

    11 -

    Menyimpulkan

    ekspresi dari

    penggalan dialog

    drama

    12-17 14

    Dari tabel 7 nampak bahwa dari 17 soal yang diuji, terdapat 2 soal yang

    masuk kategori tidak valid yaitu soal nomor 8 dan 14. Soal yang masuk kategori valid

  • 30

    terdapat 15 butir dan soal tersebut digunakan sebagai soal evaluasi siklus 1. Hasil uji

    validitas soal evauasi siklus 2 akan diuraikan pada tabel berikut:

    Tabel 8

    Hasil Uji Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 2

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator No Soal

    Valid Tidak Valid

    Mengungka

    pkan

    pikiran,

    perasaan

    dan

    pengalaman

    secara lisan

    dengan

    bertelepon

    dan

    bercerita

    Menanggapi

    peristiwa yang

    pernah

    dialami, dilihat

    atau didengar

    Memahami

    peristiwa yang

    pernah dialami,

    dilihat dan

    didengar

    1-4 -

    Menyimpulkan

    suatu peristiwa

    yang pernah

    dialami, dilihat

    dan didengar

    5-8 -

    Menyatakan

    pendapat terhadap

    suatu pernyataan

    9-11 9

    Mengomentari

    suatu peristiwa

    yang pernah

    dialami, dilihat

    dan didengar

    12-17 14

    Dari tabel 8 nampak bahwa dari 17 soal yang diuji, terdapat 2 soal yang

    masuk kategori tidak valid yaitu soal nomor 9 dan 14. Soal yang masuk kategori valid

    terdapat 15 butir dan soal tersebut digunakan sebagai soal evaluasi siklus 2.

    3.7.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran

    yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk

    mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.

    Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam

    pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil

    (Wardani, Naniek Sulistya dkk, 2012:90).

  • 31

    Reliabilitas instrumen dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai

    rtabel dengan alpha (α). Pernyataan dikatakan reliable dengan ketentuan bila rhitung

    atau alpha lebih besar daripada rtabel (Hastono, 2001)

    Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan IBM SPSS

    Windows Version 22, dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan

    dalam Cronbach’s Alpha, terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

    yang ditulis oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) seperti tersaji

    melalui tabel 9. berikut:

    Tabel 9

    Indeks Reliabilitas

    No Indeks Interpretasi

    1 0,80 – 1,00 sangat reliabilitas

    2 0,60 - 0,80 Reliabilitas

    3 0,40 - 0,60 cukup reliabel

    4 0,20 – 0,40 agak reliabel

    Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)

    Hasil pengukian reliabilitass untuk instrument tes siklus 1 dan 2 secara rinci

    disajikan melalui tabel 10 berikut :

    Tabel 10

    Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2

    Siklus Cronbach’s Alpha N of Items

    1 ,915 17

    2 ,962 17

    Berdasarkan table 3.5 terlihat besarnya Cronbach’s Alpha tes untuk siklus 1

    sebesar 0,915 dan siklus 2 sebesar 0,962, artinya reliabilitas tes baik pada siklus 1

    maupun siklus 2 adalah sangat tinggi. Hal ini ditunjukan oleh range alpha sebesar

    0,81-1,00. Dengan demikian instrumen tes untuk siklus 1 dan siklus 2 dapat

    digunakan dalam penelitian.

  • 32

    3.8 Indikator Kinerja

    Indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

    peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran

    talking stick siswa kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga semester 2 tahun pelajaran

    2014/2015, apabila ≥ 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan dengan KKM ≥

    70.

    3.9 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data menggunakan uji ketuntasan dan analisis deskriptif

    komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang

    diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan niali

    tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk

    angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan.

    Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan

    nilai sebelum tindakan, siklus 1 dan nilai siklus 2. Kemudian membuat kesimpulan

    bedasarkan hasil deskripsi data.