BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf ·...

16
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis kegiatan tahap I yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni sesungguhnya (True Experimental Research). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the posttest only control group design atau postest kelompok kontrol. Dalam desain ini pengaruh dari suatu perlakuan terhadap variabel terikat akan di uji dengan cara membandingkan keadaan variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Adapun skema rancangan “The Posttest-Only Control Group Designterdapat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Denah the posttest-only control group design Perlakuan A1 A2 A3 A4 R M Kelompok Eksperimen A5 OA1 Obervasi OA2 OA3 OA4 OX X Kelompok Kontrol OA5

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf ·...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis kegiatan tahap I yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksperimen murni sesungguhnya (True Experimental Research).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the posttest only

control group design atau postest kelompok kontrol. Dalam desain ini pengaruh

dari suatu perlakuan terhadap variabel terikat akan di uji dengan cara

membandingkan keadaan variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah

dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

Adapun skema rancangan “The Posttest-Only Control Group Design” terdapat

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Denah the posttest-only control group design

Perlakuan

A1

A2

A3

A4

R

M

Kelompok

Eksperimen

A5

OA1

Obervasi

OA2

OA3

OA4

OX X Kelompok

Kontrol

OA5

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

22

Keterangan: R : Randomisasi

M : Match

Kelompok Eksperimen terdiri dari:

A1 : Konsentrasi 30%

A2 : Konsentrasi 45%

A3 : Konsentrasi 60%

A4 : Konsentrasi 75%

A5 : Konsentrasi 90%

Kelompok kontrol = 0%

X : Kontrol

OA1 : Hasil Setelah Pemberian Ekstrak Allium cepa L.. konsentrasi 30 %

OA2 : Hasil Setelah Pemberian Ekstrak Allium cepa L.. konsentrasi 45 %

OA3 : Hasil Setelah Pemberian Ekstrak Allium cepa L.. konsentrasi 60 %

OA4 : Hasil Setelah Pemberian Ekstrak Allium cepa L.. konsentrasi 75 %

OA5 : Hasil Setelah Pemberian Ekstrak Allium cepa L.. konsentrasi 90 %

OX : Hasil kontrol

3.1.2 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri

dimana penelitian yang dilakukan di lingkungan laboratorium dianggap homogen.

Rancangan ini merupakan rancangan yang perlakuannya diletakkan dan dilakukan

secara acak pada setiap percobaan, hal ini berarti seluruh unit percobaan memiliki

peluang yang sama untuk menerima perlakuan (Sukmadinata, 2012). Menurut

Supranto (2007) jumlah ulangan dianggap cukup baik apabila memenuhi syarat

berikut:

Keterangan: r = replikasi

t = treatmen (perlakuan)

(t-1) (r-1) > 15

(6-1) (r-1) >15

5 (r-1) > 15

5r – 5 > 15

5r > 15 + 5

r > 20/5

(t-1) (r-1) >15

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

23

r > 4 = 4 kali ulangan

Keterangan: n = sampel

Jumlah unit percobaan yang digunakan pada penelitian adalah sebanyak

18 dengan jumlah kelompok perlakuan sebanyak enam dan tiga kali ulangan.

Bagan percobaan hasil perambangan menurut RAL disusun seperti pada Gambar

3.2.

A1 (I) A2 (III) A5 (I) A4 (I) K (I) A3 (III)

A2 (I) A1 (III) A3 (I) A5 (II) K (II) A4 (III)

A3 (II) K (III) A1 (II) A4 (II) A5 (III) A2 (II)

Gambar 3.2 Denah rancangan acak lengkap nonfaktorial

Keterangan: :

A1 : Konsentrasi 30%

A2 : Konsentrasi 45%

A3 : Konsentrasi 60%

A4 : Konsentrasi 75%

A5 : Konsentrasi 90%

K : Kontrol

I : Ulangan ke-1

II : Ulangan ke-2

III : Ulangan ke-3

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas

Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami No.188

Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada 2-9 Januari 2020.

n = t . r

= 6 . 4

= 24 sampel

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

24

3.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah telur retak yang diperoleh dari pedagang.

3.3.2 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,

yaitu salah satu tehnik sampling non random sampling dimana peneliti

menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang

sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

permasalahn penelitian.

Populasi Telur

Gambar 3.3 Teknik purposive sampling

3.3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah telur retak yang dibeli di pedagang.

Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 15 butir yang diduga terkontaminasi

bakteri Salmonella sp. akan tetapi hanya 5 butir telur yang terkontaminasi bakteri

Pemilihan telur retak yang diduga

terkontamnasi oleh bakteri Salmonella

sp. yang masih diperjual belikan.

Membeli telur retak yang sudah dipilih

sesuai krateria peneliti yang diduga

terkontaminasi bakteri Salmonella sp.

Pengambilan sample secara

purposive sampling khusus telur

retak.

Sampel

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

25

Salmonella sp. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Simple Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara

menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga

diharapkan dapat menjawab permasalahn penelitian.

3.4 Jenis dan Definisi Operasianal Variabel

3.4.1 Jenis Variabel

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah estrak bawang merah (Allium cepa L.)

dengan konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%.

2. Variabel Terikat

Variabelnterikat pada penelitian ini adalah diameter zona hambat bakteri

Salmonella sp.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol pada penelitian ini adalah lama inkubasi selama 24 jam.

3.4.2 Definisi Operasional

1) Ekstrak merupakan sediaan pekat yang di peroleh dengan mengekstrasi zat

aktif simplisia nabati menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstrak yang digunkan

pada penelitian ini adalah bahan nabati yaitu bawang merah (Allium cepa L.).

2) Kosentrasi ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75 % dan 90%.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

26

3) Diameter zona hambat pertumbuhan adalah daerah jernih di sekitar cakram

kertas atau papper disk yang tidak ditumbuhi oleh.. Diameter zona hambat

dapat diukur dengan alat yaitu jangka sorong dengan rumus : 𝐃𝐯+𝐃𝐡 :2

Keterangan: Dv : Diameter vertikal

Dh : Diameter horizontal

4) Asal pengambilan telur ayam ras adalah pasar tradisional. Telur yang akan

dijadikan penelitian adalah telur yang mengaami keretakan atau tidak utuh dan

belum mengalami penyimpanan didalam kulkas/lemari pendingin.

5) Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media Nutrient Agar

sebanyak 5,4 gram yang ditambahkan dengan aquades steril sebanyak 120 ml

kemudian direbus hingga mendidih.

6) Temperatur inkubasi adalah suhu yang digunakan untuk menyimpan cawan

petri yang sudah diinokulasi bakteri Salmonella sp yang sudah diberi paper

disk. Suhu yang digunakan 37ºC, cawan petri disimpan di dalam inkubator

yang sebelumnya sudah diatur sesuai suhu yang diinginkan.

7) Lama inkubasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang

merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Salmonella sp adalah selama 24 jam

yang dilakukan dengan inkubator

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap pengamatan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

27

3.5.1 Persiapan Penelitian

3.5.1.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan untuk penelitian pengaruh pemberian ekstrak bawang

merah (Allium cepa L.) terhadap diameter zona hambat bakteri Salmonella sp.

pada telur retak. Terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Peralatan yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Jumlah

1 Autoklaf (All American) 1 buah

2 Rak Tabung Reaksi 1 buah

3 Inkubator (Memmert) 1 buah

4 Lemari Pendingin (Panasonic) 1 buah

5 Jangka sorong 1 buah

6 Cawan Petri 26 buah

7 LAF 1 buah

8 Hot Plate (Cimarec 2) 1 buah

9 Beker Glass 500 ml 1 buah

10 Magnetic stirrer 1 buah

11 Kapas Lidi 7 buah

12 Tabung reaksi 10 buah

13 Vortex 1 buah

14 Micro pipet 1 buah

15 Blender (Miyako) 1 buah

16 Erlenmeyer 100 ml 1 buah

17 Timbangan Analitik (Pioneer) 1 buah

18 Oven 1 buah

19 Kertas saring 10 buah

20 Jarum ose 2 buah

21 Spuit 1 ml 2 buah

22 Shaker Digital 1 buah

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

28

23 Spatula 1 buah

24 Spidol 1 buah

25 Toples tertutup 1 buah

26 Masker 5 buah

27 Bunsen 1 buah

29 Penjepit 3 buah

30 Rotary Evaporator (Buchi) 1 buah

Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Jumlah

1 Nutrient Agar 10 gram

2 Alumunium foil 1 pack

3 Telur yang terkandung Salmonella sp. 5 butir

4 Tetrasiklin 3x10-4 gram

5 Aquadest 700 ml

6 Alkohol 70% 1 liter

7 Etanol 96% 7 liter

8 Plastik wrap 1 rol

9 Larutan Barium Clorida (BaCl2) 1% 0,05 ml

10 Kapas 50 gram

11 Cakram kertas 35 lembar

12 Asam Sulfat (H2SO4) 1% 9,95 ml

13 Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) 150 ml

14 Kertas Label 1 lembar

15 Kertas Buram 100 lembar

16 Tissue 1 roll

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

29

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

3.5.2.1 Sterilisasi Alat dan Bahan

Seluruh alat yang digunakan untuk percobaan ini disterilisasi di autoclave pada

suhu 121ºC dengan tekanan 1,5 atm selama 15 menit setelah dicuci bersih,

dikeringkan dan dibungkus dengan kertas.

3.5.2.2 Pembuatan Eksrak Bawang Merah (Allium cepa L.)

Pembuatan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) yang diperoleh

langsung dari petani, langkah-langkah pembuatan ekstrak bawang merah (Allium

cepa L.) sebagai berikut:

1) Pembuatan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dilakukan di Laboratorium

Biomedik UMM Sebanyak 5 kg.

2) Membersihkan 5 Kg bawang merah (Allium cepa L.)

3) Keringkan dengan cara diangin-anginkan (tidak dipanaskan dengan sinar

matahari langsung, hal ini bertujuan agar zat-zat kimia bawang merah (Allium

cepa L.) tidak rusak karena terpapar sinar matahari) selama ± 24 jam.

4) Tahap selanjutnya, menghancurkan umbi bawang merah (Allium cepa L.)

tersebut menggunakan blender dan diangin-anginkan lagi sampai kering.

5) Merendam serbuk bawang merah (Allium cepa L.) tersebut dalam etanol 96%

dan simpan selama 24 jam.

6) Aduk larutan secara konstan dengan mesin maserasi kinetik selama 1 jam

terlindung dari cahaya.

7) Menyaring ekstrak menggunakan kertas penyaring hingga diperoleh cairan

berwarna coklat kemerahan yang bebas dari partikel kasar dan ambil filtratnya.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

30

8) Hasil pekatkan filtrat dievaporasi menggunakan mesin rotary evaporator

selama 2 jam untuk memisahkan solven dengan ekstrak bawang merah (Allium

cepa L.) hingga diperoleh ekstrak yang pekat sebanyak 150 ml.

9) Kemudian lakukan pengenceran ekstrak dengan cara pengenceran

menggunakan aquades untuk mendapatkan ekstrak bawang merah (Allium

cepa L.) pada konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%, dengan rumus

pengenceran sebagai berikut:

Keterangan:

V1 : Volume yang dicari

N1 : Konsentrasi awal (100% larutan)

V2 : Volume yang diinginkan

N2 : Konsentrasi yang diinginkan (ditentukan 150 ml/nampan)

a) Konsentrasi 30% didapat dari

N1.V1 =V2.N2

100%.V1 = 30%.150 ml

V1 = 3.750 ml : 100

V1 = 37,5 ml

(37,5 ml ekstrak Allium cepa L. dan 142, 5 ml aquades)

b) Konsentrasi 45% didapat dari

N1.V1 =V2.N2

100%.V1 = 10%.150 ml

V1 = 6.750 ml : 100

V1 = 67,5 ml

(67,5 ml ekstrak Allium cepa L. dan 135 ml aquades)

V1 . N1 = V2 . N2

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

31

c) Konsentrasi 60% didapat dari

N1.V1 =V2.N2

100%.V1 = 60%.150 ml

V1 = 9.000 ml : 100

V1 = 90 ml

(90 ml ekstrak Allium cepa L. dan 127,5 ml aquades)

d) Konsentrasi 75 % didapat dari

N1.V1 =V2.N2

100%.V1 = 75%.150 ml

V1 = 11.250 ml : 100

V1 = 112,5 ml

(112,5 ml ekstrak Allium cepa L. dan 120 ml aquades)

e) Konsentrasi 90% didapat dari

N1.V1 =V2.N2

100%.V1 = 90%.150 ml

V1 = 13.500 ml : 100

V1 = 135 ml

(135 ml ekstrak Allium cepa L. dan 112,5 ml aquades)

3.5.2.3 Membuat NA (Nutrient Agar)

Adapun proses pembuatan media NA sebagai berikut.

a. Timbanglah bubuk NA.

Perhitungan pembuatan Nutrient Agar.

18 cawan petri = 18 cp x 15 ml = 270 ml

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

32

1000

270

Gram NA =

=

b. Tambahkan aquadest steril pada bubuk NA sebanyak 125 ml

c. Aduk bahan hingga homogen.

d. Rebus larutan NA hingga tercampur menggunakan magnetic stirrer.

e. Dinginkan hasil larutan NA dalam water bath pada suhu 45-47˚C, kemudian

dituang kedalam cawan petri sebanyak 15 ml.

f. Biarkan suspense padat dan menyimpannya ke dalam LAF steril selama 24

jam.

3.5.2.4 Penyiapan Mikroorganisme Uji

Isolat murni bakteri Salmonella sp. diperoleh dari hasil isolasi pada telur retak

yang terkontaminasi bakteri Salmonella sp. Langkah-langkah penyiapan

mikroorganisme uji:

a. Mendatangi pasar tradisional untuk mengambil telur retak, sudah melakukan

perjanjian.

b. Membawa telur yang sudah dibeli ke laboratorium.

c. Mengamati telur apakah mengandung mikroorganisme Salmonella sp.

Kemudian mengisolasi mikroorganisme untuk dibiakkan.

d. Membiakkan bakteri Salmonella sp. yang diperoleh dari telur retak.

3.5.2.5 Pembuatan Suspensi

Larutan Mac Farland 0,5 digunakan dengan membandingkan kekeruhan biakan

bakteri dalam media cair dengan kepadatan 1,5 x 108 sel/ml dengan langkah

sebagai berikut.

x 20 gr = 5400: 1000 = 5,4 gram

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

33

a. Buatlah larutan dengan memasukan 1 ml Barium Clorida (BaCl2) 1%.

b. Buat larutan dengan memasukkan 9,95 ml Asam Sulfat (H2SO4) 1%.

c. Campurkan kedua larutan pada tabung reaksi, dengan perbandingan 0,05

BaCl2 1% dan 9,9 ml H2SO4 1 %.

d. Simpan larutan dalam suhu kamar dan tempat gelap serta tidak terkena sinar

matahari langsung.

e. Ambil 3-7 koloni biakan Salmonella sp. dan diencerkan dengan aquades

sampai tercapai larutan homogen untuk mendapatkan kepadatan bakteri yaitu

1,5 x 108 sel/mm.

f. Bandingkan dengan larutan standar Mac Farland 0,5. Jika biakan bakteri

Salmonella sp. belum sama dengan larutan pembanding, maka ditambahkan

aquades. Jika terlalu keruh, dapat tambahkan bakteri dengan jarum ose.

3.5.2.6 Inokulasi Bakteri

Inokulasi bakteri merupakan pemindahan bakteri dari medium yang lama ke

medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sehingga

memperoleh biakan mikroorganisme yang bisa digunakan untuk penelitian. tahap-

tahap inokulasi:

a. Dinginkan selama beberapa saat media NA untuk menghilangkan uap air pada

cawan petri.

b. Ambil sediaan bakteri Salmonella sp. sebanyak 10 ml kemudian dilakukan

pengenceran.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

34

c. Ambil suspensi bakteri Salmonella sp. yang telah diencerkan dengan kapas lidi,

kemudian menginokulasi secara merata pada permukaan NA secara zig-zag.

d. Celupkan paper disk ke dalam wadah yang berisi ekstrak bawang merah

(Allium cepa L.) sesuai dengan konsentrasi menggunakan pinset steril.

e. Masukan paper disk yang telah ditetesi ekstrak bawang merah (Allium cepa

L.) pada media NA dan ditanam tepat ditengah-tengah media.

f. Tutup cawan petri, kemudian diputar 180˚C diatas api bunsen untuk lebih

mensterilkan cawan petri.

g. Bungkus dan lapisi bagian tepi cawan petri menggunakan plastic wrap.

h. Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam dengan posisi tutup cawan petri

terbalik.

3.5.2.7 Tahap Pengujian

Suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk mengidentifikasi biakan

murni bakteri Salmonella sp. untuk mengukur zona hambat.

a. Setelah diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37ºC, kemudian letakkan

cawan petri berderet diatas meja sesuai perlakuan.

b. Letakkan cawan petri secara terbalik, dalam hal ini tutup cawan petri tidak

dibuka.

c. Ukur zona hambat pada masing-masing perlakuan menggunakan jangka

sorong.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

35

3.5.3 Alur Penelitian Eksperimen

Gambar 3.4 Alur penelitian eksperimen

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini

dengan observasi eksperimen, yaitu teknik pengambilan data secara langsung

dengan prosedur berencana yang melibatkan kegiatan melihat dan mencatat

aktivitas/kegiatan tertentu. Observasi dilakukan di laboratorium terhadap obyek

perlakuan. Observasi eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

variabel terikat yang sebelumnya telah diberi perlakuan, kemudian data yang

diperoleh dicatat ke dalam tabel. Adapun observasi dilakukan setelah hasil

didapat. Data rerata Tabel 3.4 mencakup pengukuran diameter zona hambat yang

Menyiapkan Alat dan Bahan Penelitian

Membuat ekstrak bawang merah (Allium

cepa L.)

Membuat konsentrasi pengenceran

Allium cepa L.

(30%, 45%, 60%, 75% dan 90%)

Membuat Media Natrium Agar

Inokulasi Salmonella sp

Pengamatan diameter zona hambat bakteri

Salmonella sp

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan ...eprints.umm.ac.id/60282/4/BAB III.pdf · Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian

36

dibentuk oleh Salmonella sp.setelah diberi perlakuan dengan berbagai konsentrasi

ekstrak bawang merah (Allium cepa L.).

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat digunakan grafik

distribusidan analisis statistic, sehingga dapat diketahui data tersebut berdistribusi

normalatau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara Kolomograv smirnov untuk

menetapkan apakah data atau sampel berdistribusi normaldan dapat dinyatakan

dari suatu populasi. Apabila pengujian dihasilkan bahwa data berdistribusi normal

dan homogeny, maka dapatdilakukan uji analitik pada tahap selanjutnya.

Kemudian dilanjutkan dengan analisis one-way ANOVA yang akan memperoleh

nilai signifikan 0,05 agar mengetahui perbedaan antara masing-masing kelompok

perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s untuk mengetahui perlakuan yang

terbaik (Dahlan, 2008).