BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... -...

20
29 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data,pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya (Anonim). Dalam penelitian ini penulis ingin mencari tahu apakah implementasi Realistic Mathematic Education dengan menggunakan kertu domino dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Sekolah Dasar. Oleh karena itu, metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Alasan pemilihan ini adalah peneliti bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. 3.1.2. Desain Penelitian Dari berbagai macam desain penelitian experimen, peniliti menggunakan Pre- Experimental design dengan bentuk One-Group Pretest - Posttest Design, dalam desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, memakai statistik paired sample t-test untuk dua sampel related. Paradigmanya adalah sebagai berikut: Ket : X : Perlakuan atau Treatment O 1 : Nilai Pretest O 2 : Nilai Postest O 1 X O 2

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

29

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang

digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

dari tahap perencanaan, pengumpulan data,pengolahan data sampai pada

tahap pengambilan kesimpulannya (Anonim).

Dalam penelitian ini penulis ingin mencari tahu apakah

implementasi Realistic Mathematic Education dengan menggunakan kertu

domino dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Sekolah

Dasar. Oleh karena itu, metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini

adalah metode eksperimen. Alasan pemilihan ini adalah peneliti bertujuan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang dikendalikan.

3.1.2. Desain Penelitian

Dari berbagai macam desain penelitian experimen, peniliti

menggunakan Pre- Experimental design dengan bentuk One-Group

Pretest - Posttest Design, dalam desain ini terdapat pretest sebelum diberi

perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat

karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan

setelah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini, pengaruh treatment

dianalisis dengan uji beda, memakai statistik paired sample t-test untuk

dua sampel related. Paradigmanya adalah sebagai berikut:

Ket : X : Perlakuan atau Treatment

O1 : Nilai Pretest

O2 : Nilai Postest

O1 X O2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

30

30

Tahapan selama proses penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Persiapan

Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan instrumen serta segala

sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan eksperimen secara teknis

seperti persiapan ruangan, persiapan media yang di gunakan serta

persiapan pemberian evaluasi belajar pada setiap akhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini bertujuan untuk mengambil dan mengumpulkan data,

oleh karena itu setelah semua persiapan selesai dilakukan maka

tindakan dimulai dengan menggunakan pembelajaran dengan

pendekatan realistik dan dibantu dengan media kartu domino pecahan.

Pelaksanaan treatment/tindakan dilaksanakan dengan pengajaran dan

tatap muka.

3. Post Eksperimen

Langkah ketiga ini merupakan pengukuran terhadap perlakuan

(treatment) yang diberikan melalui evaluasi pembelajaran. Pemberian

evaluasi pada akhir pembelajaran digunakan untuk menentuntukan

akibat pemberian perlakuan/treatment/pendekatan, kemudian data hasil

terakhir diolah dan dianalisis sehingga dapat diketahui apakah

pembelajaran dengan Realistic Mathematics Educations dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa sekolah

dasar.

3.1.3. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan kegiatan melalui

beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Pendahuluan

• Permohonan izin ke lokasi penelitian

• Penjajakan/ observasi ke lokasi penelitian

• Membuat proposal skripsi

• Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon

persetujuan judul.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

31

31

• Mengajukan proposal skripsi dan berkonsultasi dengan dosen

pembimbing.

2. Tahap Persiapan

• Revisi hasil review proposal

• Memperbaiki proposal berdasarkan hasil bimbingan dosen

pembimbing

• Meminta surat ijin riset untuk melakukan penelitian dan

mengumpulkan data.

• Memberikan surat ijin penelitian kepada sekolah yang

bersangkutan

• Menyusun instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian (soal pretest, postest, angket, media , dll)

• Melakukan uji coba instrumen tes hasil belajar dan angket

motivasi matematika pada pokok bahasan pecahan senilai

• Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian

• Menyusun kembali instrumen yang sudah teruji validitas dan

reliabilitasnya yang akan digunakan dalam pengumpulan data

3. Tahap Pelaksanaan

• Mengumpulkan data

• Mengolah data

• Menganalisa data

4. Tahap Penyusunan Laporan

• Menyusun hasil penelitian

• Berkonsultasi dengan dosen pembimbing

• Mengadakan perbaikan/revisi

• Mengajukan Ujian skripsi

Jika ditinjau secara keseluruhan prosedur yang ditempuh dalam

penelitian ini disajikan dalam alur penelitian sebagai berikut:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

32

32

Gambar 3.1. Alur penelitian

Analisis Validitas

dan Reliabilitas

Kajian teoritis

• KTSP

• Teori yang sesuai

• Penelitian yang relevan

Perangkat Pembelajaran

• RPP

• Soal Pretest dan

Postest

• LKS

• Media Pembelajaran

Penyusunan Instrumen

Penelitian

Studi

Pendahuluan

Instrumen Penelitian

• Tes hasil belajar matematika

• Angket motivasi belajar

matematika

Uji Coba

Instrumen disusun

kembali

Pelaksanaan

Pengumpulan Data

Analisa Hasil

Penelitian &

penyusunan Laporan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

33

33

3.1.4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel, yang

terletak di Jl. Raya Solo-Semarang Km. 40, di desa Gentansari Rt. 01/ Rw.

01, Kelurahan Gladagsari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. SD

Negeri 1 Ampel merupakan SD inti dalam gugus Gajah Mada dengan 8

anggota yaitu SD Negeri 1 Ampel, SD Negeri Tanduk 1, SD Negeri

Tanduk 2, SD Negeri Prawun, SD Negeri Wangan, SD Negeri Seboto 1,

SD Negeri Seboto 2, SD Negeri Banyuanyar. Penelitian dilaksanakan

pada bulan Februari - Maret 2012.

3.2. Variabel Penelitian

3.2.1. Klasifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010: 61), Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Variable bebas atau Variable Independen (X) adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah “Realistic

Matheatic Education (RME) ”.

2. Variabel terikat 1 atau Variabel Dependen (Y1) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikatnya adalah “Motivasi Belajar Siswa”.

3. Variabel terikat 2 atau Variabel Dependen (Y2) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikatnya adalah “Hasil Belajar Siswa”.

3.2.2. Definisi Operasional Variabel

1) Realistic Matheatic Education (X), adalah pembelajaran matematika

yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa

sebagai titik awal pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan

semacam ini siswa akan lebih cepat memahami apa yang sedang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

34

34

dipelajari, dan pelajaran yang diperoleh akan lebih melekat dalam

ingatan siswa.

2) Motivasi Belajar siswa (Y1), motivasi adalah kondisi psikologis yang

merupakan kekuatan untuk mendorong seseorang melakukan suatu

tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memperoleh hasil yang

diinginkan atau yang diciptakan. Dalam proses belajar mengajar

motivasi merupakan hal yang penting karena dengan adanya motivasi

belajar pada siswa berarti ada dorongan untuk belajar.

3) Hasil Belajar Siswa (Y2), hasil belajar merupakan suatu hasil

kemampuan yang dimiliki seorang siswa sebagai proses belajar ataupun

merupakan penguasaan pengetahuan yang dikembangkan pada mata

pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang

diberikan guru. Peningkatan hasil belajar adalah merupakan suatu hasil

belajar siswa berupa nilai/angka yang lebih tinggi dari pada nilai

sebelumnya.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa IV A SD

Negeri 1 Ampel, Kecamatan Ampel, Kebupaten Boyolali pada Tahun

Ajaran 2011/2012 semester II.

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas IV A SD Negeri Ampel 1

Jumlah siswa kelas IV A

Laki- laki 11

Perempuan 12

Jumlah 23

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, Sugiyono (2010:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

35

35

148). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes, observasi

dan angket.

1. Metode tes prestasi : Tes prestasi digunakan untuk mengetahui apakah

meteri yang diberikan oleh seorang guru kepada peserta didik sudah

dikuasai mereka. Tes prestasi diberikan pada awal dan akhir pembelajaran

untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi

perlakuan pembelajaran. Berdasarkan KTSP Perangkat Pembelajaran

Pemetaan SK & KD tingkat SD, MI, dan SDLB untuk siswa kelas 4,

indikator soal evaluasi, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Kisi- Kisi Soal Evaluasi Pecahan (Pretest)

Standar Kompetensi: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar: 6.1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

Materi Indikator No.

Soal

Arti pecahan &

mengurutkan

pecahan

• Mengenal arti pecahan

• Menghitung pecahan

sebagai operasi

pembagian

• Menuliskan letak

pecahan pada garis

bilangan

• Membandingkan dan

mengurutkan pecahan

1,2,3,5,14

4,29,32

6,7

8,9,10,11,12,13,14,15,1

6,17,18,19,20,21,22,23,

24,25,26,27,28,30,31,

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

36

36

Jumlah soal

Skor per item : benar (1), salah (0)

Kriteria Penilaian :

Nilai = � � ���

n = jumlah soal keseluruhan

k = jumlah soal benar

Nilai Maksimal 100, nilai minimal 0

Kriteria ketuntasan :

≤ 60 : Tidak Tuntas

≥ 61 : Tuntas

32

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Soal Evaluasi Pecahan Senilai(Postest)

Standar Kompetensi: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar: 6.2.Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan

Materi Indikator No.

Soal

Pecahan

senilai

(menyederha

nakan

pecahan)

• Menjelaskan pengertian pecahan

senilai

• Menentukan pecahan-pecahan yang

senilai dengan suatu pecahan

• Menjelaskan pengertian pecahan

sederhana

• Menentukan bentuk paling

sederhana dari suatu pecahan

• Menyelesaikan mesalah yang

berkaitan dengan menyederhanakan

pecahan

1,2,3,4,5,

6,7,18,23.

8,9,12,13,

25,29,33,35.

16,20,21.

10,11,17,22,2

4,26,27,34

14, 15,

19,28,30,31,3

2,33,34,35

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

37

37

Jumlah soal

Skor per item : benar (1), salah (0)

Kriteria Penilaian :

Nilai = � � ���

n = jumlah soal keseluruhan

k = jumlah soal benar

Nilai Maksimal 100, nilai minimal 0

Kriteria ketuntasan :

≤ 60 : Tidak Tuntas

≥ 61 : Tuntas

35

2. Metode Observasi : Pada penelitian ini peneliti menggunakan

participant observation, dimana peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang

sedang berlangsung. Penyusunan lembar observasi ini disesuaikan dengan

langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan RME

sesuai tabel 2.1

Tabel. 3.4

Lembar Observasi

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4

1 Kegiatan Guru

1. Melakukan apersepsi dengan memberikan masalah

kontekstual sesuai dengan materi yang diajarkan

2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan sehari-

hari

3. Membangun pembelajaran yang interaktif baik secara

individu/kelompok

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan pendapat/ ide dalam menyelesaikan

masalah kontekstual

5. Memberikan motivasi dan penghargaan terhadap

kemajuan yang dicapai oleh siswa

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengkomunikasikan hasil diskusi/ jawaban yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

38

38

diperoleh

7. Guru memberikan petunjuk seperlunya pada bagian-

bagian yang belum dipahami siswa

8. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

2 Kegiatan Siswa

1. Memahami masalah kontekstual yang diberikan oleh

guru

2. Menggali pengalaman yang telah dimiliki untuk

mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan masalah

kontekstual

3. Aktif/antusias dalam mengikuti pelajaran baik secara

individu maupun kerjasama kelompok

4. Mengikuti setiap instruksi/perintah yang diberikan oleh

guru

5. Aktif berusaha menemukan penyelesaian dari suatu

masalah kontekstual dalam diskusi kelompok

6. Mengkomunikasikan jawaban/ hasil diskusi didepan

kelas

7. Bersama–sama menyimpulkan materi pelajaran

Skor per item : max 4, min 1

Scoring: ������ ���� ����������

���� ���� ��� � 100%

Rentang nilai :

47-60 : A

31-46 : B

15-30 : C

Nilai maksimal : 60, nilai minimal 15

Kriteria Penilaian :

A : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

39

39

Pemberian skor untuk tiap aspek yang diamati adalah sebagai

berikut : Tidak sesuai (TS) skor 1, kurang sesuai (KS) skor 2, sesuai (S)

skor 3, sangat sesuai (SS) skor 4.

3. Metode angket : Dalam penelitian ini, angket tertutup digunakan untuk

mengukur motivasi siswa yang diberikan setelah siswa mengikuti

pembelajaran matematika realistik. Pengisian angket ini menggunakan

skala Likert dengan range 1 sampai 4. Diawal dan akhir penelitian

peneliti akan membagikan angket kepada siswa, untuk mengetahui sejauh

mana efektivitas implementasi Pendekatan Realistic Mathematic

Education yang telah diterapkan untuk meningkatkan motivasi siswa.

Skor motivasi siswa diperoleh dengan cara menjumlahkan skor tiap item

pertanyaan sesuai dengan pemberian skor tiap pertanyaan :

• Pertanyaan positif : SS(4), S(3), TS(2), STS(1)

• Pertanyaan negatif : SS(1), S(2), TS(3), STS(4)

Angket untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum dan

sesudah mendapatkan RME diadopsi dari angket untuk mengukur

motivasi belajar siswa pada penelitian “Perbedaan motivasi belajar pada

mahasiswa dengan metode pembelajaran full problem- based learning

dan metode konvensional di Universitas Muhamadiyah Yogjakarta”,

dengan jumlah soal 47 item, dan relliabilitasnya 0,760, adapun kisi- kisi

angket motivasi sebagai berikut:

Tabel 3.5

Indikator Angket Motivasi Siswa

Faktor

motivasi Indikator motivasi

No.

item

Instrinsik Hasrat

• Menarik Perhatian Siswa

• Menumbuhkan semangat pada diri

siswa

• Membuat siswa tertantang untuk belajar

5,6,7,8,9,10

,11,12,13

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

40

40

Dorongan

• Siswa terdorong untuk belajar

• Siswa mengetahui tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

• Siswa menyadari kesuksesan didasari

atas usaha

• Ketekunan siswa dalam mengerjakan

tugas

• Ulet menghadapi kesulitan

14,15,16,17

,18,19,20,2

1,22,23,24

Cita- cita

• Meningkatnya keyakinan dan

kepercayaan diri siswa

• Siswa mempunyai harapan positif

untuk sukses

• Siswa merasa mengalami pembelajaran

yang bermakna

25,26,27,28

,29,30,31,3

2,33,34

Ekstrinsik

Guru

• Menarik dalam menyampaikan materi

• Membuat siswa termotivasi untuk

belajar secara mandiri

35,36,37,38

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menarik dan efisien

1,2,3,4

Lingkungan

• Lingkungan mendukung dan kondusif

untuk belajar

39,40,41

Fasilitas

• Tersedianya fasilitas untuk mendukung

pembelajaran

42,43,44,45

,46,47

Total item

Skor per item : Max (4), Min (1)

47

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

41

41

Scoring : n1 + n2 + n3 + n3 + n4 +........nn

n : skor tiap no. item

Kriteria Motivasi:

24-48 : Rendah

49-73 : Sedang

74-98 : Tinggi

Sumber: “Perbedaan motivasi belajar pada mahasiswa dengan metode

pembelajaran full problem- based learning dan metode konvensional di

Universitas Muhamadiyah Yogjakarta”(Anonim).

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran karakteristik

motivasi belajar digunakan 4 kategori sesuai dengan banyaknya alternatif

jawaban pada angket. Skor tertinggi diperoleh dengan cara mengalikan

jumlah item dengan bobot skor paling tinggi (4). Dan skor terendah

diperoleh dengan mengalikan jumlah item dengan bobot skor terendah (1).

Selisih skor tertinggi dan terendah dibagi dengan banyaknya pilihan akan

diperoleh interval. Tinggi rendahnya pengukuran (lihat nilai rata-rata

masing-masing variabel) disesuaikan dengan interval yang diperoleh.

Interval dapat dirumuskan sebagai berikut :

Interval =Skor tertinggi − skor terendah

Banyaknya kelas

=624x4: − 624x1:

3

=96 − 24

3

= 24

Hasil pengukuran tersebut akan dirangkum pada tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6

Klasifikasi Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa

Interval Kriteria

24-48 Rendah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

42

42

49-73 Sedang

74-98 Tinggi

3.4.2.Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan/ seharusnya diukur.

Suatu instrumen dikatakan valid bila ia mempunyai validitas tinggi,

sebaliknya ia akan dikatakan kurang valid jika validitasnya rendah.

Sugiyono (2010: 176), Instrumen yang harus mempunyai validitas

isi (content validity) adalah instrumen yang berbentuk test yang sering

digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur

evektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen

prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus

disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan atau dapat

dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi

pelajaran yang telah diajarkan.

Dalam penelitian ini, uji validitas akan dianalisis dengan

menggunakan program SPSS 16.0. Kriteria untuk menentukan validitas

tiap butir instrumen digunakan pedoman dari Pritatno (2010: 90), untuk

menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, adapun

kriterianya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Rentang Indeks Validitas

Indeks Kriteria

˃ 0.30

˃ 0.25

˃ 0.20

˂ 0.20

Validitas memuaskan

Validitas sedang

Validitas bisa diterima

Tidak valid

suatu instrumen penelitian berupa angket ataupun soal dalam

penelitian ini dikatakan valid jika memiliki koefisien corrected item total

correlation (r) ≥ 0.2.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

43

43

3.4.3. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dianaalisis dengan

bentuan program SPSS 16.0. Reliabilitas diterjemahkan dari kata

reliability yang berarti hal yang dapat dipercaya (tahan uji). Sebuah tes

dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika tes terebut memberikan

data hasil yang ajeg (tetap) walaupun diberikan pada waktu yang berbeda

kepada responden yang sama. Hasil tes yang tetap atau seandainya

berubah maka perubahan itu tidak signifikan maka tes tersebut dikatakan

reliabel. Oleh karena itu reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan,

keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang

dikemukakan oleh Priyatno (2010: 97) dalam tabel 3. 10 dibawah ini:

Tabel 3.8

Rentang Indeks Reliabilitas

Indeks Kriteria

α ˃ 0.8

α ˃ 0.7

α ˃ 0.6

α ˂ 0.6

Reliabilitas baik

Reliabilitas sedang

Reliabilitas bisa diterima

Reliabilitas kurang baik

Langkah untuk menguji validitas dan reliabilitas soal pretest,

postest adalah sebagai berikut:

• Soal diujikan di kelas uji

• Mengoreksi jawaban siswa

• Tabulasi jawaban siswa pada Microsoft Office Exel 2007

• Data dari Exel diolah dengan menggunakan SPSS 16.0

- Data dari exel dicopy pada data view

- Pada variabel view nama variabel diisi (soal_1, soal_2, dst)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

44

44

Kembali ke data view Analyze � Scale � Reliability Analysis �

Blok semua soal � Pindahkan ke kolom item � Statistik �Pilih scale,

item, scale if item deleted� continue �OK

3.4.4. Tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar

suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan

dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya

dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 ‐1,00.

Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa yang

menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa

menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan

untuk setiap nomor soal.

Suharsimi (2010), soal yang baik adalah soal yang mempunyai

tingkat kesukaran 0,31-0,70 (soal dengan tingkat kesukaran sedang).

Sebagai ketentuan untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal,

berikut diberikan batasan-batasannya menurut Suharsimi (2010: 210)

dapat dilihat pada tabel 3.11 dibawah ini

Tabel 3.9

Indeks Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Kriteria

0,00 –0,30

0,31 ‐0,70

0,71 –1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Soal di analisis tingkat kesukarannya dengan menggunakan

program SPSS 16.0 dengan langkah sebagai berikut:

Langkah pertama mencari mean tiap soal : Data skor jawaban

siswa dari exel dicopy ke data view SPSS � Analyze � Discriptive

Statistic � Frequencies � Statistic � Mean � Continue � OK. Mean

setiap butir dicatat kemudian diketik dalam format SPSS. Langkah kedua

mengetik data dikolom SPSS:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

45

45

• Klik “Variable View”

• Ketik Mean pada kolom “Name”.

• Ketik Skormaks pada kolom “Name”. (di bawah Mean)

• Ketik TK pada kolom “Name”(di bawah Skormaks)

• Klik “Data View”, kemudian masukkanlah data sesuai dengan

kolomnya.

Untuk menghitung TK (Tingkat Kesukaran) Butir soal: Klik

Transform � Compute Variable � Ketik TK pada kotak “Target Variable

� Pada kotak “Numeric Expression”diisi/diketik Mean/Skormaks �Klik

OK.

3.4.5. Teknik pengumpulan data

Metode/ teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mengumpulan data. Berikut ini akan diuraikan masing-masing teknik yang

digunakan dalam penelitian ini :

1. Metode tes prestasi : pada awal penelitian siswa diberi pretest untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa, sedangkan pada tahap akhir

penelitian, siswa diberi posttest dengan soal evaluasi yang telah

teruji validitas dan reliabilitasnya, untuk mengetahui sejauh mana

hasil belajar siswa dalam pokok bahasan pecahan senilai. Adapun

soal tes disusun dengan langkah- langkah sebagai berikut:

• Menyusun kisi-kisi soal tes

• Membuat kisi-kisi soal berdasarkan kisi-kisi

• Mengujicobakan soal pada kelas uji

• Menganalisis hasil uji coba

• Menyusun kembali soal yang telah diujicobakan sebagai instrumen

yang digunakan dalam penelitian

2. Metode Observasi : Metode obsevasi digunakan untuk melihat

proses pembelajaran dan respon siswa dengan menggunakan

pendekatan matematika realistik selama pembelajaran berlangsung,

sehingga pelakssanaan pembelajaran benar- benar sesuai dengan

kondisi yang diharapkan. Lembar observasi disusun berdasarkan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

46

46

karakteristik RME serta langkah pembelajaran yang diharapkan

selama penelitian. Lembar observasi diisi oleh observer saat

pembelajaran berlangsung berdasar pedoman penilaian yang telah

ditetapkan.

3. Angket : Angket motivasi digunakan untuk mengetahui apakah ada

peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan pendekatan RME

yang telah diterapkan dalam pembelajaran matematika. Seperti tes

prestasi, angket juga diisi oleh siswa sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran dengan RME. Prosedur dalam

penyusunan angket ini adalah sebagai berikut:

• Mengujikan angket pada kelas uji

• Menganalisis hasil uji angket

• Menyusun kembali angket yang akan digunakan sebagai

instrumen penelitian

3.5 Teknik Analisis data

3.5.1.Analisa data tes prestasi

Hipotesis dalam setiap penelitian perlu diuji. Tujuan dari uji

hipotesis adalah untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah

dirumuskan mengenai motivasi hasil belajar matematika siswa sebelum

pembelajaran menggunakan pendekatan RME dengan hasil belajar setelah

pembelajaran menggunakan pendektan RME. Untuk menguji hipotesis

diatas menggunakan analisis uji Paired Sample T- test dengan

menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Trihendradi (2004: 103),

menjelaskan Paired Sample T- test adalah dua pengukuran pada subjek

yang sama (desain within subject) terhadap suatu pengaruh atau perlakuan

tertentu. Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan tertentu

diukur. Dasar pemikirannya sederhana, apabila suatu perlakuan tidak

memberi pengaruh, maka perbedaan rata-rata adalah nol. Analisis ini

digunakan karena peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil

belajar matematika antara sebelum dan sesudah menggunakan RME.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

47

47

Priyatno (2010), kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah

sebagai berikut apabila dalam perhitungan diperoleh :

• H0 diterima Jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

• H0 ditolak Jika - t hitung ˂ - t tabel atau t hitung ˃ t tabel

Atau jika:

• Signifikan ˃ α, maka Ho diterima

• Signifikan ˂ α, maka Ho ditolak

3.5.2.Analisa Angket

Untuk menganalisis data hasil penyebaran angket maka penulis

menggunakan Skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial, Sugiyono (2010: 134). Skala ini menilai sikap atau

tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan

pertanyaan kepada responden. Setelah skor angket diperoleh, kemudian

hipotesis diuji seperti analisis tes prestasi menggunakan analisis uji Paired

Sample T- test dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Analisis

ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

motivasi belajar matematika antara sebelum dan sesudah menggunakan

RME. Priyatno (2010), kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis

adalah sebagai berikut apabila dalam perhitungan diperoleh :

• H0 diterima Jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

• H0 ditolak Jika - t hitung ˂ - t tabel atau t hitung ˃ t tabel

Atau jika:

• Signifikan ˃ α, maka Ho diterima

• Signifikan ˂ α, maka Ho ditolak

3.5.3. Analisa Data Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung akan dilakukan observasi

untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Untuk mempermudah proses observasi, peneliti mempersiapkan daftar

apa saja yang harus diamati dengan menggunakan lembar observasi.

Berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, apabila 80% dari

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi ... - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1022/4/T1_292008521_BAB III... · digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur

48

48

skor maksimal yang diharapkan yaitu 100% proses pembelajaran sesuai

yang diharapkan maka pembelajaran dengan pendekatan RME dianggap

berhasil. Catatan anekdotal selama penelitian/ observasi juga akan penulis

persiapkan selama proses penelitian dan juga observasi, sebagai penguat

analisis kualitatif yang mendukung analisis kuantitatif

3.6. Indikator Kerja

Indikator kerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar dan

motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai

pretest dan postest dan kenaikan tingkat motivasi belajar siswa. Indikator

kerja dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa: 80% siswa mendapat nilai ≥ 61 (tuntas KKM)

2. Motivasi belajar siswa: 60% siswa mendapat skor angket motivasi ≥74

(kategori tinggi).