BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...
Embed Size (px)
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Penelitian
eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat
dari adanya suatu treatmen atau perlakuan .
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-
tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut
dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok
eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-
percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-
hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan
penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian.
Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang
pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dengan kelas kontrol yang
menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas
dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil
belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan.
Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :
1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau
perlakuan dilakukan (pretest).
2. Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan
metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas V
SD N Katekan 2 Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah
23

metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini
membandingkan dua kelas eksperimen, yaitu penerapan model pembelajaran
menggunakan metode eksperiumen dengan kelas kontrol yang menerapkan
metode ceramah atau konvensional saja.
3.1.2 Waktu dan lokasi
Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 sampai selesai, adapun
lokasi penelitiannya adalah:
SDN 1 Katekan, berlokasi di dusun Lamuk desa Katekan Kecamatan
Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
SDN 2 Katekan, berlokasi di dusun Bakalan desa Katekan Kecamatan
Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
SDN 3 Katekan, berlokasi di dusun Katekan desa Katekan Kecamatan
Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
3.2 Desain Eksperimen
Quasi experimental design bentuk Nonequivalent Kontrol Group. Desain
ini hampir sama dengan pretest-posttest kontrol group design, hanya pada desain
ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Keterangan:
E : kelompok Eksperimen
C : kelompok kontrol
O1 : pretest keompok eksperimen
O6 : pretest kelompok kontrol
X : perlakuan
O2 : posttest kelompok eksperimen
O4 : posttest kelompok kontrol
O3 : motivasi kelompok eksperimen
O5 : motivasi kelompok kontrol
E O1 X O2 O3
C O6 04 O5
24

3.2.1 Tahap selama proses penelitian
1. Persiapan, tujuannya adalah untuk menyiapkan segala peralatan seperti
persiapan ruangan, media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Pre eksperimental, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa tentang materi sebelum diberikan perlakuan.
3. Pelaksanaan, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data data yang akan
menjadi bahan dari penelitian.
4. Post eksperimental,tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari
pembelajaran setelah diberikan perlakuan.
3.2.2 Prosedur penelitian
Adapun prosedur penelitianya adalah sbb:
1. Kondisi Awal
Guru : Guru menggunakan metode konvensional dan belum menerapkan
metode eksperimen
Siswa : Sibuk bermain sendiri, bercerita sendiri, kurang antusias, terlihat
malas, tidak ada umpan balik antara guru dan siswa, nilai yang diperoleh
rendah.
2. Tindakan : Menerapkan metode eksperimen
3. Kondisi akhir: Dengan diterapkannya metode eksperimen siswa menjadi
antusias, memiliki motivasi yang tinggi, siswa terlihat serius, ada umpan balik
antara siswa dan guru, hasil belajar meningkat.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan melalui beberapa tahap,
diantaranya:
1. Tahap pendahuluan
Meminta Izin kepada pihak sekolah
Penjajakan/observasi
Membuat proposal skripsi
Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon persetujuan judul.
Mengajukan bimbingan proposal skripsi dan konsultasi dengan dosen
25

2. Tahap persiapan
Revisi hasil review proposal
Memperbaiki proposal berdasarka hasil bimbingan dosen
Meminta ijin riset untuk melakuka penelitian
Member surat ijin penelitian kepada sekolah
Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitia (soal
pretest, posttest, angket dll).
3. Tahap pelaksanaan
Mengumpulkan data
Mengolah data
Menganalisis data
4. Tahap penyusunan laporan
Menyusun hasil penelitian
Berkonsultasi dengan dosen pembimbing
Mengadakan perbaikan/ review
Mengajukan ujian skripsi
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1. Klasifikasi Variabel
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:
1. Variable Independen/bebas (X) sering disebut dengan variable stimulus,
predictor, antecedent. Variable ini adalah variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
2. Variable Dependen/terikat (Y1) sering disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variable terikat,
yaitu variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.
25

3.3.2. Definisi Operasional Variabel
1. Metode eksperimen yaitu metode pembelajaran yang digunakan di kelas
eksperimen di dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar yaitu nilai dari evaluasi yang diperoleh siswa setelah melakukan
proses pembeajaran.
3. Motivasi belajar yaitu rasa keinginan siswa untuk melakukan proses belajar
mengajar di kelas.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitasa dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SD N katekan 02 Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten
Temanggung.
2. Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N
Katekan 2.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.
3.5.1 Teknik Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti
menggunakan teknik:
1. Observasi
Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik
observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui
pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap
pertemuan. Observasi dilakukan di kelas V Semester II SD N Katekan 2.
2. Tes
26

Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan diterapkannya metode eksperimen pada pelajaran IPA kelas
V Semester II SD N Katekan 2.
3. Angket
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian
pertanyaan tentang motivasi siswa yang diajukan pada responden untuk mendapat
jawaban.. Angket ini diggunaka untuk mendapatkan beberapa informasi tentang
motivasi siswa di kelas.
3.5.2 Instrument pengumpulan data
3.5.2.1 Hasil belajar siswa
Instrumen tes yang digunakan untuk pengukuran belajar IPA kelas
eksperimen dan kelompok kontrol terdiri dari instrument pretest dan instrument
posttest. Jenis yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda. Kisi-kisi soal
untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal prettest IPA kelas V
Standar
Kompetensi
Kompe
Tensi
Dasar
Materi
pembela
jaran
Indikator Jenis
soal
Nomor
soal
5.
Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5.1 Menjelas
kan
pesawat
sederhan
a yang
dapat
membuat
pekerjaan
lebih
mudah
dan lebih
cepat
Jenis-
jenis
pesawat
sederha
na
o Mengidentifikasi
pengungkit
sebagai jenis
pesawat
sederhana
o Mengidentifikasi
bidang miring
sebagai jenis
pesawat
sederhana
o Mengidentifikasi
katrol sebagai
jenis pesawat
sederhana
o Mengidentifikasi
roda sebagai
jenis pesawat
sederhana.
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
1, 2, 3, 4,
15, 20, 21,
27, 33
5, 12, 17,
22, 24, 26,
34
6, 7, 9, 10,
13, 14, 18,
25, 28, 30,
31, 32
8, 11, 16,
19, 23, 29,
35
27

Nilai per item = 1
Nilai maksimal =100
Nilai minimal = 10
Format penilaian : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100
35
35 X 100
Kriteria
0-5 : hampir cukup
60-69 : cukup
70-79 : lebih dari cukup
80-89 : baik
90-100 : baik sekali
Tabel 3.2
Kisi-kisi soal posttest IPA kelas V
Standar
Kompetensi
Kompeten
si Dasar
Materi
pembel
ajaran
Indikator Jenis
soal
Nomor soal
6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya melalui
kegiatan
membuat suatu
karya/model
6.1mendisk
ripsikan
sifat-sifat
cahaya
Sifat-
sifat
cahaya
a. Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
b. Membuktikan
bahwa cahaya
dapat merambat
lurus
c. Membuktikan
bahwa cahaya
dapat menembus
benda bening
d. Membuktikan
bahwa cahaya
dapat
dipantulkan
e. Membuktikan
bahwa cahaya
dapat dibiaskan
f. Membuktikan
bahwa cahaya
dapat diuraikan
menjadi berbagai
warna (pelangi).
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
1,2, 12, 16
14, 23, 33
3, 18, 24, 25
4, 5, 6, 7, 11,
13, 19, 20,
26, 27, 28,29,
34, 35
8, 13, 17, 21,
22, 30
9, 10, 31, 32
Nilai per item = 1
Nilai maksimal =100
Nilai minimal = 10
Format penilaian = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100
= 35
35 X 100
Kriteria
0-5 : hampir cukup
60-69 : cukup
70-79 : lebih dari cukup
80-89 : baik
90-100 : baik sekali
28

3.5.2.2 Angket motivasi belajar siswa.
Teknik ini digunakan untuk mengungkap data tentang motivasi belajar siswa
dengan dua alternative jawaban.
Mengukur motivasi belajar yang diimaksudkan untuk mengungkapkan data
tentang motivasi belajar siswa yang disusun berdasarkan indikator-indikator
motivasi yang kemungkinan dijabarkan ke dalam butir-butir angket dan kemudian
menjadi instrument.
Angket ini terdiri dari 19 butir pernyataan yang jawabannya
dikelompokkan menjadi 4 tingkatan. Pembuatan angket ini memacu dari skala
likert. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar motivasi dengan
menggunakan tehnik notes yaitu pengisian angket. Adapun skor jawaban angket
motivasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Skor jawaban angket
Jawaban Skor
a. Selalu 4
b. Sering 3
c. Kadang-kadang 2
d. Tidak pernah 1
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket motivasi belajar sebelum uji coba
No Aspek Indikator No Item
1
2.
Intrinsik
a. Perasaan
senang
b.kemauan
c. kecerdasan
d. kemandirian
Ektrinsik
Dorongan dari
lingkungan
sekitar
a. Senang mengikuti pelajaran IPA
b- Senang terhadap guru IPA
c- Kemauan siswa mengerjakan soal-soal IPA
d- kemauan siswa mengerjakan PR
e- kemauan siswa memperoleh nilai baik
f-kesadaran siswa untuk belajar IPA
g-kesadaran siswa untuk mendalami materi
h- kesadaran siswa untuk tidak mencontek
i-dorongan dari orang tua siswa
j- dorongan untuk berprestasi
k-keinginan untuk mendapat hadiah atau pujian
6, 8, 10
5, 15
12, 16
12, 17,21
11,22,23
4, 13
3, 14, 24
1, 25
7
9,18
2, 19
29

Skor tertinggi = 4 X jumlah soal
Skor terendah = 1 X jumlah soal
Interval
= jumlah skor max – jumlah skor min
Jumlah kriteria
Kriteria Penilaian Angket
sangat tinggi
tinggi
sedang
rendah
sangat rendah
3.5.2.3 Observasi Pembelajaran
Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang disampaikan guru dan
implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Lembar observasi
dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru lain selama guru kelas lima
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
berlangsung. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5
kisi-kisi observasi pembelajaran
Konsep/variabel Aspek / dimensi Indikator No
Penerapan
metode
pembelajaran
eksperimen
1. Pra
pembelajaran
1. Kesiapan guru dalam
menyiapkan ruang, alat, dan
media pembelajaran.
2. Mengatur tempat duduk siswa
3. Menerima kesiapan siswa
menerima pembelajaran.
1
1
1
2. Tahap awal
pembelajaran
1. Guru melakukan kegiatan
apersepsi dan motivasi
1
3. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan tentang
eksperimen kepada siswa.
2. Guru menyampaikan
kompentensi (tujuan) yang akan
dicapai.
3. Sebelum eksperimen
berlangsung guru membagi
siswa menjadi beberapa
kelompok.
4. Masing masing kelompok
mengambil alat yang telah
disiapkan oleh guru.
5. Guru membahas dan
memastikan siswa memahami
langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam percobaan.
6. Siswa melakukan percobaan di
1
1
1
1
1
1
30

Skor tertinggi : 5 x 18 = 90
Skor terendah : 1x 18 = 18
Interval
= jumlah skor max - jumlah skor min
Jumlah kriteria
= 90-18
5
Rentang nilai
75,6 ≤ x < 90 = A sangat baik
61,2 ≤ x < 75,6 = B baik
46,8≤ x < 61,2 = C cukup
32,4≤ x < 46,8 = D kurang
18 ≤ x ≤ 32,4 = E sangat kurang
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji validitas soal
Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal
yang natinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran
berlangsung. Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti
dalam kelompok.
7. Guru mengawasi kegiatan
selama siswa melakukan
percobaan.
8. Tiap kelompok mencatat hasil
percobaan.
9. Di dalam kelompok siswa
membuat kesimpulan.
10. Setiap kelompok
menyampaikan hasil percobaan
secara klasikal.
11. Selama kegiatan presentasi
hasil belajar berlangsung
kelompok yang lain
mendengarkan, memberi
masukan atau bertanya.
12. Guru dan siswa menyimpulkan
dan menkonfirmasi hasil
percobaan dari semua
kelompok untuk mengecek
keakuratan informasi yang
disimpulkan dari percobaan.
1
1
1
1
1
1
4. Kegiatan
akhir
1. Guru memberikan kesimpulan
.dari materi yang telah
disampaikan
2. Guru memberikan evaluasi
kepada siswa
1
1
31

mengujicobakan soal tersebut di SD N 3 Katekan kelas V. Uji validitas soal
tersebut dibantu dengan SPSS 17.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat
validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Jika instrumen
valid maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Ali
(Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut:
0,00 – 0,20: dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40: validitas rendah
0,41 – 0,60: validitas sedang
0,61 – 0,80: validitas tinggi
0,81 – 1,00: validitas sempurna,
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut
Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika
besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dianggap valid, sedangkan
angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.
3.6.2 Uji reliabilitas instrumen tes
Uji realiabilitas instrumen dalam peneltian ini digunakan untuk menguji
instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba
yaitu kelas V SDN 2 Katekan. Uji reliabilitas dalam penelitian dengan
menggunakan SPSS 17.0 for windows. Pengujian reliablitas dengan melihat nilai
cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha
menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) Sbb:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
α > 0,9 : relibilitas memuaskan
32

3.6.3 Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa 2 kelas yaitu kelas
kntrol dan kelas eksperimen dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian atau
tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS 17.0. Dari
pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas itu memiliki varian
yang sama atau tidak. jika memiliki varian yang sama maka dapat dilanjutkan
sebagai subyek penelitian.
3.6.4 Uji normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah data yang diperoleh dari
populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dugunakan uji normalitas. Jika
normal maka dapat digunakan untuk subyek penelitian. Untuk pengujiannya
menggunakan SPSS 17.0. Jika normal maka signifikasi lebih dari 0,05 (Priyatno,
2010).
3.6.5 Uji tingkat kesukaran soal
Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung
presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan
nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus yaitu:
I= B/ N
Keterangan
I = indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal
N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Kriteria tolak ukur kesulitan soal Sbb:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabka
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya (Sudjana, 2010: 137). Jadi kriteria soal yang ideal
33

adalah soal yang memiliki kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal
kategori sedang.
3.6.6 Daya pembeda butir tes
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Soal yang ideal adalah soal yang dapat dijawab oleh anak yang pandai
tidak dapat dijawab oleh anak bodoh. Daya pembeda butir soal dihitung dengan
menggunakan persamaan
DP = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 -
𝐵𝐵
𝐽𝐵
Dengan DP merupakan indeks daya pembeda.
BA adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab dengan benar
BB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JA merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas
JB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah
Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Daya pembeda butir tes
DP Kualifikasi
0,00 – 0,19
0,20 – 0,39
0,40 – 0,69
0,70- 1,00
Negative
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Tidak baik, sebaiknya harus dibuang
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah penelitian berlangsung maka Jenis penelitian yang dilakukan
adalah berupa eksperimen. Eksperimen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
Dalam hal ini peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu
metode eksperimen. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil belajar
dan motivasi belajar siswa.
Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan
34

posttest serta data hasil angket motivasi siswa. Setelah data terkumpul yaitu
pretest dan post test, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean
dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar
siawa.
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode eksperimen serta untuk
menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan
didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
3.8 Indikator kinerja
80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.
80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket motivasi ≥ 53,2
(minimal level tinggi).
35