BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian...
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari bahasa
Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada
sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu
subyek penelitian dikelas tersebut (Trianto, 2011:13). Sedangkan menurut Sanjaya
(2013:26), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai pengkajian
masalah dalam pembelajaran dikelas melalui refleksi diri untuk memecahkan
masalah dngan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana secara nyata
terhadap tindakan tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data kualitatif, digunakan juga data
kuantitatif untuk mengukur aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang diperoleh
dari hasil tes yang dilakukan oleh siswa. Menurut Mulyasa (2013:68) data
kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka tentang hasil belajar siswa,
sedangkan data kualitatif adalah ungkapan yang menunjukkan tentang proses dan
hasil belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kalimat.
36
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model yang
dikemukakan oleh Kemmis & Mc. Taggart (Arikunto, 2011:30). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, refleksi yang diwujudkan dalam siklus-siklus.
Tahapan-tahapan penelitian yaitu sebagai berikut:
PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN S
I
K
L
U
S
I
REFLEKSI
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN
Dst
S
I
K
L
U
S
II
Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan menurut Kemmis & Mc. Taggart
Berdasarkan bagan diatas, penelitian dilakukan secara bersiklus. Penelitian
tindakan dilakukan secara dua siklus, akan tetapi jika dalam dua siklus msih
belum mencapai target yang diinginkan oleh sekolah ≥70 dari KKM yang telah
ditentukan , maka siklus akan dilanjutkan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SDN Temas 02 Batu.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil pada tanggal 21-22 Desember
Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan secara bertahap hingga
memperoleh peningkatan pada aktivitas dan hasil pelajar siswa.
37
3.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Temas 02
Batu sejumlah 27 siswa. Terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
3.4 Data dan Sumber Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh
langsung dari sumber data. Data dalam penelitian ini adalah:
1. Penerapan pendekatan scientific diperoleh dari pengamatan proses
pembelajaran siswa yang berupa cacatan lapang.
2. Aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung yang berupa lembar observasi yang berisi aktivitas scientific.
3. Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan penilaian baik
secara individu maupun kelompok kepada siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung melalui lembar evaluasi siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk
mengamati siswa selama proses pembelajaran tematik berlangsung.
Observasi ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Temas 02 Batu oleh
pengamat. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung.
38
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berisi tentang foto-foto
aktivitas pembelajaran siswa.
4. Tes
Tes merupakan teknik pengumpulan data hasil belajar siswa. Dalam
penlitian ini, tes yang dilakukan berupa tes tulis secara individu dalam
bentuk lembar evaluasi. Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran
menggunakan pendekatan scientific.
3.6 Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan pengumpulan data secara sistematis (Trianto, 2011:54).
Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan tujuan penelitian, supaya data
yang dikumpulkan tepat. Terdapat beberapa instrument yang digunakan dalam
penelitian ini anta lain:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Lembar observasi akan diisi oleh peneliti untuk
mendapatkan data aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan
belajar. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui keterlaksanaan
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa pada saat pembelajaran
berlangsung menggunakan pendekatan scientific.
39
Keterlaksanaan pembelajaran pada siswa kelas III, menggunakan
lembar observasi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Lembar Observasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan
Menggunakan Pendekatan Scientific
No. Jenis
Aktivitas
Indikator Taraf Keterlaksanaan
4 1 2 3
1. Mengamati Keaktifan siswa dalam membaca teks
bacaan
2. Menanya Keaktifan siswa dalam melakukan
tanya jawab
3. Mencoba Keaktifan siswa dalam mencari dan
mengelompokkan cara
perkembangbiakan hewan
4. Menalar Keaktifan siswa dalam diskusi daur
perkembangbiakan hewan
5. Membentuk
Jaringan Keaktifan siswa dalam menyampaikan
hasil pekerjaannya di depan kelas
Adapun lembar observasi pembelajaran dan keaktifan siswa secara
individu yang digunakan oleh peneliti dari skala nilai 1-4, dengan kategori
sebagai berikut:
Keterangan: 4 = Terlaksana dengan sangat baik
3 = Terlaksana dengan baik
2 = Terlaksana dengan cukup baik
1 = Terlaksana dengan kurang baik
2. Cacatan Lapang
Moleong (2005:208) berpendapat bahwa catatan lapangan berupa
coretan seperlunya yang sangat dipersingkat dan hanya berguna sebagai
alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium
dan diraba dengan catatan sebenarnya. Dengan kata lain, catatan lapangan
digunakan untuk merekam seluruh kegiatan pembelajaran yang meliputi
suasana kelas, aktivitas guru dan aktivitas siswa.
40
Catatan lapang digunakan untuk merekam aktivitas yang tidak bisa
terekam melalui lembar observasi. Dalam penelitian ini, catatan lapangan
digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan situasi kelas
atau obyek selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mendokumentaskan setiap
peristiwa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi
dilakukan dengan cara mengambil gambar atau foto pada saat
pembelajaran berlangsung.
4. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes tulis objektif dan
uraian dalam bentuk lembar evaluasi, yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh
guru. Tes diberikan pada setiap akhir siklus dan dikerjakan secara
individu. Dengan adanya tes ini dapat mengetahui kemampuan siswa dlam
menyelesaikan soal yang diberikan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses pengolahan data yang bertujuan untuk
mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Data
yang dikumpulkan dari instrumen penelitian merupakan data mentah yang berupa
data kualitatif dan kuantitatif. Kemudian data tersebut akan diolah melalui proses
analisis untuk data kualitatif dalam penelitian ini berupa lembar observasi,
dokumentasi berupa gambar (foto) pada saat proses pembelajaran berlangsung.
41
Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari aktivitas belajar
siswa dan tes yang dilakukan pada saat evaluasi pembelajaran berupa hasil belajar
selama mengikuti pembelajaran tematik menggunakan pendekatan scientific. Oleh
karena itu, pada analisis data juga akan dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif
yaitu analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan untuk mengolah
data hasil observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi dari data kualitatif berupa hasil
observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Analisis inilah yang
dijadikan acuan untuk memperbaiki atau merevisi proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan analisis data menurut Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2013:337). Proses analisis data dengan melakukan
pengumpulan data terlebih dahulu, kemudian melakukan antisipasi data
dilanjutkan dengan reduksi data. Setelah itu melakukan display data dan
terakhir melakukan kesimpulan dari data yang sudah dikumpulkan.
Komponen analisis data dapat digambarkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data
Pengumpulan data Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan atau
verifikasi
42
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data terkait
kinerja guru yang digunakan untuk menunjang penelitian untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2. Reduksi data, data yang didapat dilapangan cukup banyak sehingga
data yang didapat dari lapangan akan difokuskan pada data yang
berhubungan dengan penerapan pendekatan scientific, selebihnya data
yang tidak digunakan dalam penelitian dibuang.
3. Penyajian data, setelah data direduksi maka selanjutnya akan disajikan dalam
bentuk yang lebih mudah untuk dipahami yaitu dalam bentuk tulisan.
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan ini diharapkan dapat
menjawab rumusan masalah tentang penerapan pendekatan scientific
pada pembelajaran tematik tema keragaman untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN Temas 02 Batu.
b. Data Kuantitatif
Teknik ini digunakan karena data yang diperoleh merupakan data
ordinal yang diberi skor. Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan
cara mengkategorisasi atau klasifikasi. Analisis kuantitatif digunakan untuk
mengolah data aktivtas siswa dan hasil belajar siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
1) Aktivitas Siswa
Lembar aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa
lembar aktivitas siswa dengan skala Likert. Lembar aktivitas siswa berisi
aktivitas yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran
43
berlangsung yang harus diisi oleh peneliti dengan memilih rentangan
skor 1-3. Berikut adalah lembar aktivitas yang akan dinilai pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
No. Aspek Penilaian Ketercapaian Penilaian Taraf Ketercapaian
4 3 2 1
1. Mengamati
a. Keaktifan siswa dalam
membaca teks bacaan
a. Siswa mampu membaca teks
bacaan dengan baik dan
benar
2. Menanya
a. Keaktifan siswa dalam
melakukan tanya jawab
a. Siswa melakukan tanya
jawab mengenai isi teks
bacaan
3. Mencoba
a. Keaktifan siswa dalam
mencari dan
mengelompokkan cara
perkembangbiakan hewan
a. Siswa mampu menemukan
dan mengelompokkan cara
perkembangbiakan hewan
4. Menalar
a. Keaktifan siswa dalam
diskusi daur
perkembangbiakan hewan
a. Siswa melakukan diskusi
dengan baik
5. Membentuk Jaringan
a. Keaktifan siswa dalam
menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
a. Siswa mampu
menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Setelah hasil penilaian aktivitas siswa pada pembelajaran tematik
menggunakan pendekatan scientific diperoleh maka hasil tersebut akan
dikelola dengan menggunakan rumus dibawah ini:
Kemudian barulah dilakukan analisis menggunakan
kriteria penilaian seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan
Pendekatan Scientific
No. Rentangan Presentase (%) Kategori
1. 85 – 100 Sangat Baik
2. 70 – 84 Baik
3. 55 – 69 Cukup
4. 40 – 54 Kurang
5. 0 – 39 Sangat Kurang
Sumber: Depdiknas dalam Rasida (2009:25)
Persentase Skor = × 100
44
2) Hasil Belajar
a. Ketuntasan Individu
Teknik untuk mengetahui nilai ketuntasan individu dikatakan
tuntas apabila siswa teah mencapai ketuntasan belajar jika mencapai ≥
70 sesuai dengan criteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan
oleh sekolah. Untuk mengetahui ketuntasan dari hasil belajar siswa
menggunkan rumus sebagai berikut:
b. Ketuntasan Klasikal
Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar secara
klasikal, penilaian di lihat dari jumlah siswa yang tuntas secara
individu dibagi dengan jumlah siswa yang hadir mengikuti proses
pembelajaran. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila secara klasikal,
siswa mampu mencapai ketuntasan ≥ 70%. Untuk mengetahui
ketuntasan klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
Melihat dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolah mencapai ≥70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa sudah mencapai
ketuntasan yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar ≥70.
Ketuntasan individu = × 100
Ketuntasan klasikal = × 100
45
3.8 Jenis Tindakan
Jenis tindakan pada penelitian ini meliputi identifikasi masalah dan tahap
pelaksanaan tindakan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau
observasi dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan pada penelitian sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
a. Melakukan observasi ke sekolah melalui wawancara dengan guru kelas
III tahun ajaran 2017/2018.
b. Mencari informasi awal tentang masalah hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik.
c. Menentukan jadwal penitian
d. Menentukan subyek penelitian.
2. Tahapan Telaksanaan Tindakan
Siklus I
a. Perencanaan
1. Menentukan tema yang akan dipelajari.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajatan (RPP). (Lampiran 1)
3. Menyiapkan materi pembelajaran. (Lampiran 2)
4. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan materi
pembelajaran tematik. (Lampiran 3)
5. Menyusun lembar evaluasi siswa. (Lampiran 4)
6. Menyusun kunci jawaban dari sal evaluasi. (Lampiran 5)
7. Menyusun lembar observasi proses pembelajaran. (Lampiran 6)
8. Menyusun lembar penilaian aktivitas siswa secara individu
matapelajaran Bahasa Indonesia. (Lampiran 7)
46
9. Menyusun lembar hasil aktivitas siswa matapelajaran Bahasa
Indonesia. (Lampiran 8)
10. Menyusun deskriptor penilian mata pelajaran Bahasa Indonesia.
(Lampiran 9)
11. Menyusun daftar nilai siswa. (Lampiran 10)
12. Menyusun daftar nilai kelompok. (Lampiran 11)
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang sudah direncanakan.
Tindakan yang dimaksud yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik.
Pra Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar
3. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa
Kegiatan Awal
1. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu
Perkembangbiakan Hewan.
3. Guru menyampaikan apersepsi “Apakah di rumah kalian mempunyai hewan
peliharaan? Bagaimana perkembangbiakan hewan peliharaan kalian?”
4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
47
5. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam
mengikuti pelajaran dengan membuat ice breaking yaitu menampilkan
dua gambar yang salah satunya menggambarkan hidup hemat dan
salah satunya lagi menggambarkan hidup boros sebelum pembelajaran
dimulai.
Kegiatan Inti
1. Guru mulai menerapkan pendekatan scientific dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Langkah Pembelajaran Scientific
Tahapan Tingkah Laku Siswa
Mengamati Siswa membaca teks bacaan
Menanya Siswa bertanya jawab isi teks yang belum dipahami
Mencoba Siswa mencari contoh hewan dan mengelompokkan cara
perkembangbiakannya
Menalar Siswa berdiskusi proses daur perkembangbiakan hewan
Membentuk
jaringan
Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas bersama
kelompoknya
Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru meminta siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini.
3. Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
4. Siswa menyampaikan kesan-kesan selama mengikuti pembelajaran.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
c. Pengamatan atau Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kelas berlangsung.
Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama
proses kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas III
yang bertindak sebagai observer, sedangkan peneliti sebagai guru.
48
Observasi dilaksanakan pada saat porses pembelajaran berlangsung.
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas III terhadap peneliti yang bertindak
sebagai guru dan tindakan siswa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung pada siklus I. hasil pengamatan yang dilakukan observer atau
guru kelas terhadap peneliti yang bertindak sebagai guru digunakan sebagai
acuan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
d. Refleksi
Refleksi merupakan penjelasan terhadap informasi yang telah dibuat
dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Dari hasil refleksi dapat
diketahui kekurangan dan kelebihan yang telah dicapai dalam pelaksanaan
pembelajaran yang selanjutnya akan dikaji oleh peneliti untuk mencari dan
mengurangi informasi yang sudah terkumpul, kemudian dicari kaitannya
antara satu dengan yang lainnya. Selanjutnya peneliti menarik kesimpulan
dari refleksi yang telah dilakukan untuk melakukan perencanaan tindakan
yang selanjutnya agar proses pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan
dan rumusan masalah penelitian.
Siklus II
Tahapan-tahapan pada siklus II sama dengan tahapan pada siklus I.
Tindakan yang dilakukan sama dengan perencanaan pada siklus II yang
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Dari
refleksi-refleksi pada siklus I yang masih belum tercapai ketuntasan akan
dilanjutkan pada siklus II. Peneliti melakukan siklus II apabila pada siklus I
masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.