BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiandigilib.unila.ac.id/15322/3/BAB III baru 29 des...
Transcript of BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiandigilib.unila.ac.id/15322/3/BAB III baru 29 des...
34
BAB III.
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Menurut Borg and Gall (1797: 626), penelitian dan pengembangan pendidikan
adalah suatu strategi untuk mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang
dapat dimanfaatkan demi memberikan solusi terhadap masalah belajar . Penelitian
dan pengembangan ditujukan untuk menghasilkan penemuan – penemuan
pengembangan dalam hal ini sebuah model pembelajaran Blended Learning yang
kemudian secara sistematik dilakukan uji empirik, evaluasi dan revisi sampai
diperoleh kriteria tertentu jadi tujuan dari penelitian dan pengembangan ini untuk
memadukan antara penelitan dan praktik pendidikan yang terjadi.
Penelitan pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning pada Matakuliah
Konsep Teknologi Informasi yang akan diterapkan pada Perguruan Tinggi DCC
Lampung ini dimaksudkan agar terjadi perubahan pendekatan pembelajaran dari
pendekatan Teacher Center menjadi student center dimana mahasiswa lebih leluasa
mendapatkan bahan ajar melalui berbagai media sehingga diharapkan mahasiswa
akan lebih aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dikembangkannya model pembelajaran Blended Learning ini tidak menghilangkan
proses pembelajaran tatap muka tetapi memadukan antara pembelajaran berbasis
e-learning dengan pembelajaran tatap muka.
35
Langkah –langkah utama dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan
pendidikan yaitu 1) Penelitian dan pengumpulan informasi, 2) Perencanaan, 3)
Pengembangan bentuk awal produk (model teoritis/hipotesis ), 4) Uji lapangan
produk Awal 5) Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama, 6) Uji
lapangan produk utama 7) Revisi produk operasional untuk menghasilkan produk
akhir, 8) Uji lapangan operasional, 9) Revisi Produk akhir, 10) Diseminasi dan
implementasi produk akhir (Gall and Borg, 1979: 626). Dalam hal ini peneliti hanya
menggukan sampai pada langkah ke tujuh karena hanya pada penelitian berskala
kecil.
3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi DCC lampung dari awal hingga
akhir semester Ganjil 2009/2010
b. Pengembangan ini dilakukan di Perguruan Tinggi DCC lampung dari awal
hingga akhir semester Ganjil 2010/2011
3. 3. Langkah –langkah Penelitian
Penelitian pengembangan model pembelajaran Blended Learning ini memiliki
beberapa langkah sebagai berikut:
a. Penelitian Pendahuluan dan pengumpulan Informasi
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menghetahui kebutuhan belajar terkait
dengan rencana pembuatan model blended Learning DCC lampung. Sedangkan
pengumpulan informasi adalah menggali informasi –informasi mengenai
36
potensi baik dari segi mahasiswa, dosen dan sarana dan prasarana yang
memungkinkan untuk menerapkan model pembelajaran hasil pengembangan
dan dijabarkan pada latarbelakang penelitian ini.
b. Perencanaan Pengembangan Model
Berdasarkan analisis penelitian pendahuluan dan kajian teoritik, mulai
merancang desain Blended Learning yang mencakup: 1) Merumuskan tujuan
pembelajaran dan garis besar program 2) Mendesain Model Pembelajaran
Blended Learning DCC
c. Mengembangkan Produk awal yaitu menginstall atutor, sewa hosting membuat
user, menginput materi kuliah
d. Uji Empirik Produk Awal.
Uji Empirik pada produk awal yaitu melakukan evaluasi dan validasi terhadap
produk awal pembelajaran Blended Learning oleh Ahli Materi dan Ahli Media
dan mahasiswa.
e. Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama
Berdasarkan hasil pada langkah ke empat, dilakukan revisi produk awal
Pembelajaran Blended Learning sesuai dengan saran dan masukan baik melalui
evaluator ahli maupun mahasiswa (calon pengguna)
f. Uji Empirik Produk utama
Uji Empirik Produk utama adalah merupakan evaluasi skala terbatas untuk
mengetahui efektifitas dan daya tarik produk Pembelajaran Blended Learning.
g. Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional.
37
Mengingat penelitian ini terbatas hanya pada skala kecil maka langkah
penelitian ini dilakukan hanya sampai langkah ke 7, langkah 8, 9 dan 10 hanya
dilakukan untuk penelitian skala besar.
Ketujuh langkah tersebut diatas dapat terbagi dalam 3 tahapan yaitu:
a. Tahap Pra Pengembangan Model
Langkah –langkah yang ada pada tahapan ini yaitu langkah ke.1 sampai
dengan langkah ke.2 yaitu Penelitian dan Pengumpulan Informasi dan
Perencanaan Pembuatan Model.
b. Tahap Pengembangan Model
Ada 3 langkah pada tahap ini yaitu langkah ke. 3 sampai dengan langkah ke 5
yang dimulai dari langkah pengembangan produk awal sampai dengan Revisi
produk awal
c. Tahap Penerapan Model
Ada 2 langkah pada tahap ini yaitu Uji coba lapangan produk utama untuk
menghasilkan produk operasional.
Dari langkah di atas maka dapat di gambarkan seperti pada halaman berikut:
38
Gambar 4. Alur Pengembangan Blended Learning menurut langkah Borg and Gall
LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN MENURUT BORG AND GALL
TAHAP 1
TAHAP 2
PRA PENGEMBANGAN MODEL
PENGEMBANGAN MODEL
PENERAPAN MODEL
1. Penelitian Pendahuluan dan pengumpulan Informasi
Hasilnya : Kebutuhan akan Model Pembelajaran e-learning
1. Merencanakan Pengembangan
Hasilnya : Analisis Instruksional, GBBP
2. Pengembangan bentuk Awal
Hasilnya : Model Blended Learning Perguruan Tinggi DCC
4. Uji Lapangan produk awal (Evaluasi / Validasi Ahli Materi, Ahli
Media
5. Revisi Produk Awal untuk menghasilkan Produk utama
7. Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional
6. Uji coba Lapangan untuk melihat dayatarik dan efektifitas
produk
39
3.4. Metode Penelitian Tahap I
Pada tahap ini dilakukan tahap pra pengembangan model yang terdiri atas langkah 1
sampai dengan langkah 5 dari ketujuh langkah penelitian ini.
3.4.1. Populasi dan Sampel
Populasi pada Penelitian pendahulan ini adalah seluruh mahasiswa kelas A-1D3 KA-
1, kelas A-1D3.MI-4 ,A-1D3- MI-8 sebanyak 60 orang dan Dosen dosen perguruan
Tinggi DCC lampung. Dari populasi tersebut terpilih 2 kelas yang memiliki intake
mendekati sama yaitu A-1D3.MI-8 Sebagai kelas Konstrol dan A-1D3 KA-1 sebagai
kelas eksperimen.
Pada tahap pengembangan model, langkah keempat yaitu uji lapangan produk awal
subjek penelitian adalah sebagai berikut: (1) Uji ahli materi dan (2) Uji ahli desain
yaitu magister Teknologi Pendidikan yang memiliki pertimbangan keduanya
memiliki kompetensi dibidangnya dan dapat memberikan komentar dan saran
terhadap desain prototype media (produk awal) yang dikembangkan.
3.4.1.1. Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian dan pengembangan diperoleh dengan menggunakan instrument
angket yaitu instrument analis kebutuhan instrumen evaluasi ahli materi, istrument
ahli media, instrumen uji perseorangan instrument tes formatif dan instrument uji
kemenarikan.
40
3.4.1.2 Kisi – Kisi dan Instrumen Penelitian
Kisi – kisi pada penelitian pendahuluan yang digunakan pada penelitan ini seperti
terlihat pada tabel berikut dan instrument penelitian terlihat lampiran 3
Tabel 1. Kisi –kisi Instrumen Need Assesment untuk Dosen
No. Aspek yang dinilai Indikator
1 Penguasaan dosen
dalam
menggunakan
komputer dan
Internet
1. Kepemilikan komputer
2. Kemampuan mengoperasikan komputer
3. Intensitas menggunakan komputer dalam proses
pembelajaran
4. Pengenalan dosen terhadap berbagai media
pembelajaran berbasis komputer
5. Program komputer yang sering digunakan
6. Kemampuan Dosen dalam menggunakan Media
Internet
7. Intensitas memanfaatkan media internet
8. Kemampuan browsing,
9 Kemampuan chatting
10.Kepemilikan terhadap Email, Blog dan facebook
2 Kemampuan
dosen
dalam
memanfaatkan
media
e-learning
11.Kemampuan Download Materi
12.Kemampuan Uploda Materi
13.Kemudahan melakukan update Materi Kuliah yang
sering mengalami perkembangan teknologi yang pesat
14.Software yang dapat membuat e-learning yang mudah
dan menarik
15.Hambatan yang dijumpai selama menggunakan media
internet
Tabel 2. Kisi –kisi Instrumen Need Assesment untuk Mahasiswa
No. Aspek yang dinilai Indikator
1 Penguasaan
mahasiswa
dalam
menggunakan
komputer dan
Internet
1. Kepemilikan komputer
2. Kemampuan mengoperasikan komputer
3. Intensitas menggunakan komputer dalam proses
pembelajaran
4. Pengenalan mahasiswa terhadap berbagai media
pembelajaran berbasis komputer
5. Program komputer yang sering digunakan
41
2 Kemampuan
mahasiswa
dalam
memanfaatkan
media
e-learning
6. Kemampuan Mahasiswa dalam menggunakan Media
Internet
7. Intensitas memanfaatkan media internet
8. Kemampuan browsing,
9 Kemampuan chatting
10.Kepemilikan terhadap Email, Blog dan facebook
11.Kemampuan Download Materi
12.Hambatan yang dijumpai selama menggunakan media
e-learning
Kisi – kisi instrumen produk awal terdiri dari kisi-kisi instrument ahli matri ahli
media dan uji perseorangan (uji satu-satu) yang diadaptasi dari sulastra (2011: 59)
seperti di bawah ini.
Tabel 3. Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi
No. Aspek Indikator No.
Butir
1. Materi
pembelajaran
Navigasi
1. Mahasiswa menentukan kecepatan belajarnya
sendiri 1
2. Komponen
Motivasional
2. Memotivasi mahasiswa untuk berkolaburasi dalam
suatu kelompok, mendiskusikan suatu topik dan
melaporkan hasilnya
3. Penyajian tugas-tugas yang memotivasi
mahasiswa untuk berkolaburasi
2,3
3
Assesment
4. Instruksi penilaian bagi mahasiswa untuk menilai
kemampuan sendiri 4
4 Penampilan 5. Konsistensi Penyusunan layout setiap screen
6. Kejelasan huruf dalam teks
5,6
5 Kemenarikan 7. Kemenarikan materi untuk dilihat 7
42
6
Menyampaikan
tujuan
Pembelajaran
8. Penyampaian TIU TIK kepada mahasiswa
8
7
Relevansi 9. Relevansi Materi dengan topik-topik yang
dipelajari
10. Relevansi Informasi dengan topik yang
dipelajari
9-10
8
Menyampaikan
materi
11. Kejelasan menyampaikan topik
12. Kesesuaian materi disesuaiakan dengan urutan
pembelajaran
13. Sistematikan penyususnan Materi
11-13
9
Memuat
Latihan-latihan
14. Materi tersebut berisikan penilaian akhir bagi
mahasiswa
15. Keterlibatan mahasiswa dalam mengikuti kuis-
kuis
14-15
10
Melatih
kemampuan
16. Latihan yang berisi pertanyaan-pertanyaan
untuk melatih kemampuan mahasiswa
16
11
Hardware dan
Software
Sistem Operasi
17. Dukungan Sistem Operasi terhadap kegiatan
pembelajaran
17
12
Hardware 18. Kesesuaian Karakteristik hardware mahasiswa
dengan hardware sistem
18
13
Software 19. Dukungan software terhadap kegiatan
pembelajaran seperti web browser, mail
program, word processing, portable data format
(PDF).
19
14
Akses 20. Akses mahasiswa ke jaringan pada waktu
tertentu untuk melaksanakan pembelajararan
20
15
Kompetensi 21. Instrumen untuk mengetahui Penggunaan
sistem baik oleh mahasiswa dosen maupun
staff pendukung.
21
16 Web Based
Sistem Operasi
22. Dukungan aplikasi Atutor terhadap kegiatan
belajar mahasiswa
22
17
Hardware
23. Kesesuaian Hardware Server terhadap kegiatan
belajar mahasiswa dan dosen
24. Dukungan Hardware server terhadap seluruh
kegiatan pembelajaran
23-24
18 Server 25. Kesiapan server selama waktu yang dibutuhkan
oleh mahasiswa untuk belajar
25
43
No. Aspek Indikator No.
Butir
19
Distribusi
metode
26. Pertimbangan dilakukan dengan detil terhadap
faktor yang berpengaruh terhadap metode
online, kombinasi metode distribusi
26
20 Kecepatan
akses
27. Akses mahasiswa terhadap perkuliahan online,
offline atau kombinasi metode distribusi
27
21 Komunikasi 28. Komunikasi antara mahasiswa dengan sumber
belajar
28
22 Dukungan
teknis
Kualitas
29. Dukungan pemeliharaan sistem dan
penambahan elemen-elemen baru.
30. Pemahaman dan penghargaan teknis terhadap
tujuan dan pengadaan sistem
29-30
Tabel 4. Kisi-kisi instrumen untuk ahli Media
No. Aspek Indikator No.
Butir
1 Kemenarikan Materi Pembelajaran yang dituangkan dalam
modul menarik minat untuk dibaca 1
2 keterbacaan Tulisan pada modul terlihat jelas untuk dibaca 2
3 keinteraktifan Modul terlihat interaktif 3
4 kesesuaian tata
letak gambar Kesesuaian tataletak gambar pada modul 4
5 pemilihan warna Warna yang ditampilkan pada modul menarik
minat untuk dibaca 5
44
Tabel 5. Kisi-kis instrumen uji perseorangan
No. Aspek Indikator No.
Butir
1.
Penggunaan Interface 1. Waktu Respons
2. Akses Navigasi perkuliahan Virtual
3. Masalah teknis
1-3
2.
Penampilan
perkuliahan online
4. Rencana pembelajaran
5. Dosen
6. Tugas dan latihan
7. Konsultasi online
8. Forum diskusi
4-8
3.
Susunan isi modul
9. Susunan isi Modul
10. Teks Modul
11. Cakupan Materi
12. Kemenarikan
13. Penggunaan contoh
14. Pemahaman
15. Aplikasi Pengetahuan
9-15
4.
Perbandingan antara
perkuliahan online
dengan Perkuliahan
Konvensional
16. Kenyamanan
17. Komunikasi antar mahasiswa
18. Komunikasi dengan dosen
19. Lebih menikmati dan termotivasi
20. Belajar lebih banyak.
21. Suplemen Perkuliahan Konvensional
22. Metode belajar
16-22
5
Dukungan Akademik
23. Motivasi
24. Feedback
25. Dukungan Dosen dan Staff Teknis
23-25
3.4.1.3 Teknik Analisis Data
Data mengenai kebutuhan belajar pada penelitian pendahuluan, tanggapan ahli
materi , ahli media (teknolgi informasi), dan 3 mahasiswa pada uji perseroangan
yang diperoleh pada langkah keempat penelitiah ini termasuk dalam data kuantitatif
yaitu berupa tanggapan dan sikap,dituangkan dalam bentuk perhitungan agar data
kuantitatif memiliki makna.
45
3.5 Metode Penelitian Tahap II
Penelitian tahap ini merupakan pelaksanaan tahap penerapan model yang terdiri dari
langakah ke 6 dan langkah ke 7 penelitian pengmbangan Borg and Gall yaitu langkah
keenama: Jji lapangan produk utama dan langkah ketujuh : Revisi produk utama
untuk menghasilkan produk operasional setelah uji lapangan produk utama.
3.5.1 Model Rancangan Eksperimen
Langkah keenam ini dilakukan untuk menguji produk utama hasil pengembangan
setelah melalui uji lapangan produk awal dan revisi . Uji ini dimaksudkan untuk
mengetahui efektifitas dan daya tarik produk
Kelas Perlakuan Postest
Eksperimen Pembelajaran dengan media e-learning dan
tatap muka A-1.D3.KA-1
Kontrol Pembelajaran tanpa e-learning dan tatap muka A-1.D3.MI-8
3.5.2 Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan 3 kelas yang memiliki kemampuan yang mendekati
sama, kemudian diambil 2 kelas yang sama yang kemudian diundi untuk menentukan
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas Eksperimen adalah kelas yang
pembelajarannya menggabungkan antara penggunakan media e-learning dan tatap
muka, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya hanya tatap
muka.
46
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Data mengenai efektifitas diperoleh dari soal test soal formatif berupa soal pilihan
berganda yang diberikan pada kelas eksperimen dan keals kontrol dan kedua kelas
tersebut menggunakan soal test yang sama. Kisi-kisi soal dan soal test dapat dilihat
pada lampiran. Instrumen kemenarikan dapat dilihat pada lampiran dan dibagikan
kepada mahasiswa yang telah menginguti pembelajaran Konsep Teknologi Informasi
yang menggunakan yang menggunakan e-learning.
3.5.4 Teknik Analisis Data
Data hasil uji eksperimen penggunaan produk terhadap mahasiswa didesain
menggunakan desain eksperimen true experiment bentuk posttest-only control design
dengan cara membandingkan dua variable bebas (Uji t). Tujuan Uji t dua variable
bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variable tersebut
sama atau berbeda. Gunanya untuk mengajukan kemampuan generalisasi
(signifikansi) hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua
rata-rata sample(Ridwan, 2004)
Perumpamaan perbandingannya yang akan dibuat pada hasil rata-rata nilai yaitu 𝜇1
adalah hasil rata-rata tes formatif pada kelas eksperimen dan 𝜇2 adalah rata-rata hasil
tes formatif pada kelas kontrol. Adapun rumus hasil uji statistik yang dilakukan
adalah uji perbedaan dua rata-rata hasil dengan hipotesis terlihat pada tabel berikut:
47
Tabel 5 : Rumus Hasil Uji Statistik uji perbedaan dua rata-rata
No Hasil Uji Keterangan
1 H1 : 𝜇1 < 𝜇2 Rata-rata hasil tes formatif yang dilakukan terhadap mahasiswa
yang menggunakan pembelajaran e-learning lebih kecil dibanding
dengan rata-rata hasil tes formatif yang dilakukan terhadap
mahasiswa yang tidak menggunakan media e-learning atau masih
menggunakan pembelajaran konvensional.
2 H0: 𝜇1 > 𝜇2 Rata-rata hasil tes formatif yang dilakukan terhadap mahasiswa
yang menggunakan pembelajaran e-learning lebih besar dibanding
dengan rata-rata hasil tes formatif yang dilakukan terhadap
mahasiswa yang tidak menggunakan media e-learning atau masih
menggunakan pembelajaran konvensional.
Adapun kriteria pengujian hipotesis yang diperlukan adalah diterimanya Ho jika t
hitung < t tabel pada taraf signifikan 0,005, selain dari itu maka tolak Ho.