BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori,...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori,...
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi setting penelitian,
subjek penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik
dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, analisis taraf
kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci
akan dijelaskan seperti berikut.
3.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri Samban 02 Semester 2
Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini karena
sekolah dengan rumah dekat jangkaunnya, dan telah mengamati permasalahan
yang ada dan cocok untuk penerapan pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) berbantuan media lidi dalam penelitian ini.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Samban 02
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa, laki laki
sebanyak 14 anak dan perempuan 10 anak. Siswa SD Negeri Samban 02 ini
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mata pencaharian dari orang
tuanya pun beragam, asal daerah siswa dari berbagai daerah di Bawen.
Karakteristik yang berbeda membuat tingkat kesadaran dan tingkat belajar
yang beragam pula.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan
Februari sampai Mei semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Dari bulan
Februari sampai pertengahan April peneliti melakukan persiapan.
Pertengahan bulan april sampai pertengahan bulan mei peneliti mulai
melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Mulai pertengahan bulan Mei sampai
Juni peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis data.
34
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah suatu nilai/sifat
dari objek, individu/ kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara
satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan faktor yang
sangat penting dan perlu dipahami, karena sangat berpengaruh sebagai tempat
berpijak dalam menentukan hipotesa dan data penelitian. Selain itu variabel
juga sangat penting dalam penentuan disain penelitian, pengembangan
instrument penelitian serta penetapan uji statistik. Menurut Sudjarwo dan
Basrowi (2009 : 169) variabel adalah konsep yang dapat diukur dan
mempunyai variasi nilai. Sedangkan menurut Eko Putro ( 2012 : 2), variabel
adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
adalah suatu konsep dari kegiatan yang bervariasi dan memiliki nilai yang
dapat diukur. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi dan hasil
belajar siswa.
3.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab
timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198). Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang
timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel
bebas (Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian, variabel tergantung
diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh variabel bebas. Variabel
tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
35
Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa,
sebagai kemampuan anak untuk menciptakan ataupun memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah
yang nantinya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.
Kemampuan yang dihasilkan anak itu memberikan inovasi terbaru,
sehingga pembelajaran menuju kearah yang lebih baik.
3.5 Definisi Operasional
1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan pertama kali oleh
Freudenthal di Belanda pada tahun 1970 . Teori ini mengacu pada
pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan
dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti
matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata
sehari-hari.
3. Media adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap (W. S. Winkel , 2007:38).
4. Peningkatan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk meningkatkan
usaha atau kegiatan menjadi lebih baik atau lebih tinggi dari sebelumnya.
5. Hasil belajar menurut Nawawi (dalam K. Brahim, 2007) dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajarai materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
6. Matematika menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2007) adalah bahasa
symbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;
ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari
unsure yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke
dalil.
36
3.6 Rencana Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus memuat kegiatan yang
terdiri dari persiapan untuk menyusun perangkat pembelajaran, pengajaran
(Penerapan persiapan), evaluasi proses dan hasil pendidikan, analisis hasil
evaluasi, dan tindak lanjut dapat berupa remidi dan pengayaan (Slameto,
2015: 154).
3.6.1 Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan.
Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang pembagian bilangan
dua angka. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas
tentang konsep pembagian, memecahkan soal permasalahan realistik
tentang pembagian, menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang,
menyatakan pembagian sebagai lawan perkalian, membagi satu bilangan
dengan bilangan 1, dan membagi satu bilangan dengan bilangan itu
sendiri. Pertemuan kedua membahas tentang pembagian sampai dua angka
dan menyelesaikan soal cerita tentang pembagian. Pertemuan ketiga atau
yang terakhir pemantapan materi dan evaluasi siklus 1.
I. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan
kolabolator.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.
c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas
untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan
pengamatan.
e. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai
observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama
kegiatan belajar berlangsung.
37
f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil
observasi.
II. Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Pelaksanaan
pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucap salam
b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa.
d. Apersepsi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
f. Guru membentuk kelompok (berpasangan)
g. Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada
siswa (memahami masalah kontekstual).
2. Kegitan Inti
a. Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
b. Siswa membentuk tim kerja (berpasangan) dan
membagikan lembar kerja siswa (LKS).
c. Siswa secara berpasangan menyelesaikan permasalahan
kontekstual menggunakan media lidi dengan
38
bimbingan guru (menyelesaikan masalah kontekstual
secara berkelompok dengan penggunaan media)
d. Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban
dari permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan
membandingkan jawaban).
e. Siswa menarik kesimpulan suatu konsep dengan
bimbingan guru, kemudian guru meringkas atau
menyelesaikan konsep yang termuat dalam soal
(menyimpulkan hasil diskusi).
f. Siswa mendengarkan penjelasan guru lebih lanjut
mengenai materi yang sedang dipelajari.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab mengenai
materi yang belum dimengerti.
b. Siswa mengerjakan evaluasi.
c. Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran
yang sudah dipelajari.
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap
salam.
Observasi dilakukan sebelum penelitian dimulai. Peneliti melakukan
pengamatan pada bulan Maret. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hasil
observasi bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal
yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan
media lidi.
2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas.
39
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi,
bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.
III. Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I.
Dilakukan untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan
mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika dalam siklus I
ditemukan kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2.
Sedangkan kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.
3.6.2 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses
pembelajaran siklus I serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti
menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
I. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada
siklus I.
b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang
meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal.
II. Pelaksanaan dan Observasi
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucap salam
b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa.
d. Apersepsi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
f. Guru membentuk kelompok (berpasangan)
g. Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa
(memahami masalah kontekstual).
40
h. Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus diselesaikan
siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan media batang lidi
(menjelaskan masalah kontekstual).
2. Kegitan Inti
a. Siswa membentuk tim kerja (berpasangan) dan membagikan
lembar kerja siswa (LKS).
b. Siswa secara berpasangan menyelesaikan permasalahan
kontekstual menggunakan media lidi dengan bimbingan guru
(menyelesaikan masalah kontekstual secara berkelompok dengan
penggunaan media)
c. Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian dilanjutkan
dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan membandingkan
jawaban).
d. Siswa menarik kesimpulan suatu konsep dengan bimbingan guru,
kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang
termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).
e. Siswa mendengarkan penjelasan guru lebih lanjut mengenai materi
yang sedang dipelajari.
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah
dipelajari.
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam.
41
III. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan
dapat mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sebagaimana siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang
diharapkan hasil refleksi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan
pembelajaran.
2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran.
4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti
pembelajaran.
3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini,
maka ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti, yaitu :
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Pengumpulan data pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) berbantuan media lidi dilakukan dengannon tes. Teknik non tes
ini dilakukan melalui lembar observasi. Menurut Sudjana (2014: 84)
“Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.” Observasi ini digunakan untuk
mengamati tindakan guru dalam menerapkan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi dan respon
siswa dalam menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam
kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan
pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.
42
3.7.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2012: 308). Menurut Eko Putro (2012: 33), metode
pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya.
Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-
bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat
dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik wawancara, observasi, tes sebagai berikut:
1. Wawancara (Interview)
Menurut Eko Putro (2012: 40), wawancara merupakan suatu proses
tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara (interviewer) dengan
responden atau orang yang diinterviuw (interviewee) dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan menurut
Esterberg dalam Sugiyono (2012: 317), wawancara adalah pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jadi dapat disimpulkan
bahwa wawancara adalah proses tanya-jawab yang dilakukan dua orang
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini,
wawancara dilakukan peneliti dengan Guru Kelas II dan Kepala Sekolah
SD Negeri Samban 02 untuk memperoleh informasi mengenai identitas
sekolah, kurikulum yang berlaku di sekolah, serta kondisi sekolah terutama
kelas yang akan diteliti.
2. Pengamatan (Observasi)
Menurut Slameto (2015: 232), observasi atau pengamatan merupakan
aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.
Sedangkan menurut Eko Putro (2012: 46), observasi merupakan salah satu
metode pengumpulan data di mana pengumpul data mengamati secara
visual gejala yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan
43
tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung
pada kemampuan observer.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa observasi adalah
pencatatan fenomena yang diamati secara visual untuk mengumpulkan
data. Observasi pada penelitian ini menggunakan jenis observasi
sistematis. Observasi sistematis adalah observasi yang telah dirancang
secara sistematis, karena observer telah mengetahui aspek-aspek apa saja
yang relevan dengan masalah serta tujuan penelitian (Eko Putro, 2012:
48). Observasi dilaksanakan pada kelas II SD Negeri Samban 02. Peneliti
mengamati cara guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengamati
karakteristik peserta didik lebih mendalam, dan motivasi peserta didik.
3. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto ( dalam Sitiatava Rizema, 2013:107),
instrument adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau
efisien. Di samping itu, instrument sering disebut juga sebagai alat.
Dengan demikian, instrument evaluasi dapat diartikan sebagai sebagai alat
evaluasi. Sedangkan menurut Farida Yusuf Tayibnapis (2000: 102),
instrument merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang
dikumpulkan. Berdasarkan pengertian instrument di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa instrument evaluasi adalah alat yang digunakan untuk
tujuan memperoleh (menilai atau mengukur) seberapa jauh kemampuan
peserta didik dalam memahami pelajaran.
Dalam kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang berasal dari
lapangan, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen yang baik
dan mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Di
bidang pendidikan ada tingah laku, instrumen penelitian pada umumnya
perlu mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel (Sukardi,
2003: 121).
44
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk
observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang
ditentukan peneliti.
3.7.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam
menerapkan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan
media lidi dan respon siswa dalam menerima pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Tabel 4
Kisi-Kisi Implementasi Pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) Berbantuan Media Lidi
No Aspek Indikator Rumusan
Item
1. Kegiatan
Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan
berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. 1
Guru mengabsen kehadiran siswa. 2
Guru melakukan apersepsi yang mengarah ke materi
pembagian. 3
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang diharapkan, serta cara belajar yang akan dipakai. 4
Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan untuk kerja
dalam kelompok kecil.
Guru memberi siswa sebuah permasalahan realistik atau soal
cerita yang ditunjukkan di papan tulis.
5
6
2. Kegiatan Inti
Guru memberi penjelasan situasi dan kondisi soal dengan
memberikan petunjuk cara menyelesaikan soal dengan
menggunakan atau memanfaatkan media yang sudah tersedia
yaitu media lidi.
7
Dengan menggunakan lembar kegiatan siswa, siswa
mengerjakan soal bersama dengan pasangannya. 8
Guru hanya memberi arahan kepada siswa untuk
menggunakan media lidi dan siswa berfikir mandiri bersama
pasangannya untuk menyelesaikan masalah dengan
menggunakan media tersebut.
9
45
No Aspek Indikator Rumusan
Item
Guru menyediakan waktu diskusi untuk siswa bersama
dengan pasangannya dan membandingkan jawaban dari soal.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas bersama guru
untuk penyelesaian masalah.
Menyimpulkan hasil diskusi.
Guru menjelaskan pokok bahasan yang selanjutnya
Guru memberi beberapa pertanyaan atau soal .
Guru memotivasi siswa untuk menggunakan media sebagai
alat bantu untuk menyelesaikan pertanyaan atau soal.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara acak dengan
maju ke depan kelas dan menuliskan jawaban di papan tulis.
Guru bersama siswa melakukan diskusi kelas untuk
mengoreksi jawaban dari siswa yang maju.
Guru memberi penghargaan kepada siswa-siswa yang sudah
menjawab pertanyaan.
10
11
12
13
14
15
16
17
3. Kegiatan
penutup
Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman dan
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. 18
Siswa melakukan refleksi dan tanya-jawab tentang kegiatan
yang sudah dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 19
Guru memberikan soal evaluasi untuk siswa.
20
46
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No
Aspek Indikator No
Item
1. Pra pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat
peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
1
2
2. Kegiatan Awal Guru mengucap salam
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Guru membentuk kelompok (berpasangan).
Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa
(memahami masalah kontekstual).
Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
3
4
5
6
7
8
9
10
3. Kegiatan Inti
Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara
berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada
tiap pasangan.
Guru membimbing siswa secara kerja kelompok
menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan
media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara
berkelompok dengan penggunaan media)
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan
membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan
oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas
(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).
Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu
konsep, kemudian guru meringkas atau menyelesaikan
konsep yang termuat dalam soal (menyimpulkan hasil
diskusi).
Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang
sedang dipelajari.
Siswa mengerjakan soal latihan.
11
12
13
14
15
16
47
4. Kegiatan Akhir Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.
Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang
sudah dipelajari.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap
salam.
17
18
19
20
Total
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegiatan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi
yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara:
Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
X 100%
48
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek Indikator No Item
1. Pra pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat
peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
1
2
2. Kegiatan Awal Siswa mengucap salam dan berdoa.
Apersepsi
Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2
orang)
Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan
kontekstual dan mencoba untuk memahaminya
(memahami masalah kontekstual).
Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah
kontekstual yang harus diselesaikan siswa secara
berpasangan dengan memanfaatkan media batang lidi
(menjelaskan masalah kontekstual).
3
4
5
6
7
8
3. Kegiatan Inti
Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan
permasalahan kontekstual menggunakan media lidi
(menyelesaikan masalah kontekstual secara berkelompok
dengan penggunaan media)
Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan
membandingkan jawaban).
Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru
meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat
dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).
Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai
materi yang sedang dipelajari.
9
10
11
12
49
No Aspek Indikator No Item
4. Kegiatan Akhir Siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang
belum dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah
dipelajari dengan bimbingan guru.
13
14
15
Total
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi
yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara:
Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
X 100%
50
3.7.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Tabel 7
Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan
Pembelajaran
Teknik
Pengukuran
Contoh Soal Butir
Soal
3.Melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan sampai
dua angka
3.1 Melakukan
perkalian bilangan
yang hasilnya
bilangan dua angka.
3.1.1 Mengenal
perkalian sebagai
penjumlahan
berulang.
1. Diberikan soal
perkalian dengan
bilangan satu
angka, siswa dapat
menentukan bentuk
penjumlahan
berulang dari
perkalian tersebut
dengan tepat.
Tes
1) 2 x 7 sama artinya dengan . .
. .
a. 7+7+7
b. 2+2+2+2+2+2+2
c. 7+7
1, 2, 3, 4
3.1.2 Melakukan
perkalian bilangan
yang hasilnya dua
angka.
2. Diberikan soal
perkalian, siswa
dapat menentukan
jawaban dari
Tes
2) 3 x 9 = . . . .
a. 24
b. 27
c. 37
5, 6,
7,8,9,10,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
51
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan
Pembelajaran
Teknik
Pengukuran
Contoh Soal Butir
Soal
3.1.3
Menyelesaikan
masalah atau soal
cerita yang
berkaitan dengan
perkalian.
perkalian yang
hasilnya dua angka.
3. Diberikan soal
cerita, siswa dapat
menentukan hasil
dari soal cerita
yang berkaitan
dengan perkalian.
Tes
3) Bu guru membawa 4 kardus
buku. Setiap kardus berisi 8
buku. Berapa jumlah seluruh
buku yang dibawa bu guru?
a. 32
b. 33
c. 34
17.
18, 19, 20
52
Tabel 8
Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik
pengukuran
Contoh soal Butir
Soal
3. Melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan
sampai dua
angka.
3.2 Melakukan
pembagian
bilangan dua
angka.
3.2.1 Menuliskan
pembagian sebagai
pengurangan
berulang sampai
habis.
3.2.2 Menyatakan
pembagian sebagai
lawan perkalian.
3.2.3 Membagi satu
bilangan dengan
bilangan 1.
1) Diberikan soal
pembagian bilangan
bulat, siswa dapat
menentukan bentuk
pembagian sebagai
pengurangan
berulang sampai
habis dengan runtun
dan benar.
2) Diberikan soal
pembagian
sederhana beserta
jawabannya, siswa
dapat menyatakan
pembagian sebagai
lawan perkalian.
3) Diberikan soal
pembagian satu
bilangan, siswa
dapat menentukan
hasil satu bilangan
dengan bilangan 1.
Test
Test
Test
1) 15 : 3 dapat ditulis
dalam bentuk . . .
a. 3-15-15=0
b. 3-15-15-15=0
c. 15-3-3-3-3-3=0
2) 8 : 4 = 2 bentuk
perkaliannya . . . .
a. 2 x 4
b. 3 x 2
c. 4 x 3
3) 9 : 1 = . . .
a. 2
b. 4
c. 9
3
1
2, 4, 5
53
3.2.4 Membagi satu
bilangan dengan
bilangan itu sendiri.
3.2.5 membagi
bilangan sampai dua
angka.
3.2.6 Menyelesaikan
masalah kontesktual
mengenai pembagian
dengan menggunakan
media lidi.
4) Diberikan soal
pembagian satu
bilangan, siswa
dapat menentukan
hasil pembagian
satu bilangan
dengan bilangan itu
sendiri dengan
menggunakan media
lidi sebagai alat
bantu hitung.
5) Diberikan soal
pembagian dua
angka, siswa dapat
menghitung hasil
pembagian dua
angka dengan
menggunakan media
lidi sebagai alat
bantu hitung.
6) Diberikan masalah
kontekstual
mengenai
pembagian, siswa
dapat menentukan
hasil pembagian dari
masalah tersebut
dengan
menggunakan media
lidi.
Test
Test
Test
4) 2 : 2 = . . .
a. 0
b. 1
c. 2
5) 20 : 5 = . . .
a. 4
b. 5
c. 6
6) Bu Guru membeli 14
buah buku tulis. Buku-
buku tersebut akan
dibagikan kepada siswa
yang berprestasi
sebanyak 7 orang.
Berapakah bagian
setiap anak?
a. 2
b. 3
c. 4
9
6, 7, 8,
10, 11,
12, 13,
14, 15,
16, 17,
18
19, 20
54
Tabel 9
Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik
pengukuran
Contoh Soal Butir Soal
3.
Melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan sampai
dua angka.
3.3
Melakukan
pengerjaan
hitung
campuran.
3.3.1
Menghitung secara
cepat perkalian dan
pembagian dengan
bilangan dua angka.
3.2.2
Menentukan urutan
pengerjaan hitung
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian.
1) Diberikan soal perkalian,
siswa dapat menentukan
hasil perkalian dengan
bilangan dua angka.
2) Diberikan soal
pembagian, siswa dapat
menentukan hasil
pembagian dengan dua
angka.
3) Diberikan soal hitung
campuran, siswa dapat
menentukan hasil
pengerjaan hitung
campuran dengan runtun
dan benar.
Test
Test
Test
1) 12 x 5 = ….
a. 60
b. 50
c. 30
2) 48 : 4 = ….
a. 10
b. 11
c. 12
3) 26 + (20 –16) = ….
a. 30
b. 33
c. 40
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9, 10, 11,
12, 13, 14,
15, 16, 17
55
3.2.3
Memecahkan masalah
sehari-hari yang
melibatkan
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian.
4) Diberikan soal cerita,
siswa dapat menentukan
hasil hitung campuran
yang melibatkan
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian,dan pembagian
dengan menggunakan
media batang lidi.
Test
4) Pak Gembul membeli 4
keranjang buah mangga.
Setiap keranjang berisi 6
mangga. Mangga
tersebut akan dibagikan
kepada 8 anak sama
banyak. Berapa mangga
yang diterima tiap anak?
a. 2
b. 3
c. 4
18, 19, 20
56
3.8 Uji Prasyarat
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Widiyoko (2012:141), validitas dapat dikatakan sahih,
tepat, dan cermat. Menurut Sugiyono (2011:121), uji validitas adalah
ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Suatu instrumen yang valid merupakan
instrumen yang dapat mengukur dengan tepat apa yang akan diukur,
menunjukkan ketepatan mengenai data yang diperoleh. Dalam penelitian
ini uji validitas digunakan untuk menguji validitas instrumen dari variabel
(Y) yang berupa tes meliputi pretest dan post test dan instrumen non tes.
Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 dengan menggunakan
Coreected Item – Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor
item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r
tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung > 0,3 (Sugiyono,
2009:178).
Pada penelitian ini, uji validitas Siklus I dilakukan pada kelas
III SD Negeri Samban 02 Bawen mata pelajaran matematika dengan
materi pembagian sedangkan uji validitas Siklus II dilakukan dengan
materi hitung campuran.
3.8.1.1 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Pretest
Table 10
Hasil Rekap Uji Validitas Soal Pretest
Nomor
soal
R Kategori
1 -.033 Tidak valid
2 .238 Tidak valid
3 .444 Valid
4 .420 Valid
5 -.025 Tidak valid
6 .292 Tidak Valid
7 .521 Valid
8 .636 Valid
9 .127 Tidak valid
57
Nomor
soal
R Kategori
10 .157 Tidak valid
11 .365 Valid
12 .776 Valid
13 .630 Valid
14 .042 Tidak valid
15 .428 Valid
16 .383 Valid
17 .608 Valid
18 .662 Valid
19 .677 Valid
20 .557 Valid
21 .519 Valid
22 .401 Valid
23 .498 Valid
24 .662 Valid
25 .470 Valid
26 .221 Tidak valid
27 .552 Valid
28 .401 Valid
29 .326 Valid
30 .188 Tidak valid
Berdasarkan uji validitas soal pretest yang dilakukan, dapat diperoleh
bahwa soal yang valid ada 21 soal yaitu soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.
Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada 9 soal yaitu
nomor 1, 2, 5, 6, 9, 10, 14, 26, dan 30.
Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal pretest yang
valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk
menjadi soal pretest yang diujikan siswa kelas II SD Negeri Samban 02 untuk
mengetahui kemampuan awal siswa.
58
3.8.1.2 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus I
Tabel 11
Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus I
Nomor
soal
R Kategori
1 .046 Tidak valid
2 .015 Tidak valid
3 .579 Valid
4 .403 Valid
5 .035 Tidak valid
6 .431 Valid
7 .729 Valid
8 .636 Valid
9 .492 Valid
10 .090 Tidak valid
11 .431 Valid
12 .913 Valid
13 .814 Valid
14 .068 Tidak valid
15 .431 Valid
16 .663 Valid
17 .702 Valid
18 .663 Valid
19 .732 Valid
20 .807 Valid
21 .491 Valid
22 .540 Valid
23 .732 Valid
24 .723 Valid
25 .576 Valid
26 .199 Tidak valid
27 .636 Valid
28 .320 Valid
29 .252 Tidak valid
30 .176 Tidak valid
Berdasarkan uji validitas soal post test yang dilakukan, dapat
diperoleh bahwa soal yang valid ada 22 soal yaitu soal nomor 3, 4, 6, 7,
8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, dan 28.
Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada 8soal
yaitu nomor 1, 2, 5, 10, 14, 26, 29, dan 30.
59
Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal post test yang
valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk
dijadikan soal tes evaluasi siswa kelas II SD Negeri Samban 02 pada
siklus I.
3.8.1.3 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus II
Tabel 12
Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus II
Nomor
soal
R Kategori
1 .060 Tidak valid
2 .699 Valid
3 .580 Valid
4 .602 Valid
5 .027 Tidak valid
6 .370 Valid
7 .697 Valid
8 .574 Valid
9 .793 Valid
10 .087 Tidak Valid
11 .489 Valid
12 .916 Valid
13 .797 Valid
14 .761 Valid
15 .489 Valid
16 .671 Valid
17 .683 Valid
18 .696 Valid
19 .871 Valid
20 .798 Valid
21 .458 Valid
22 .596 Valid
23 .725 Valid
24 .546 Valid
25 .500 Valid
26 .857 Valid
27 .574 Valid
28 .286 Tidak Valid
29 .463 Valid
30 .787 Valid
60
Berdasarkan uji validitas soal post test yang dilakukan, dapat
diperoleh bahwa soal yang valid ada 25 soal yaitu soal nomor 2, 3, 4, 6,
7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29,
dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada
5soal yaitu nomor 1, 5, 10, dan 28.
Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal post test yang
valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk
dijadikan soal tes evaluasi siswa kelas II SD Negeri Samban 02 pada
siklus II.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi, Arikunto (2006: 154), reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik.
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Kuesioner dikatakan
reliabel jika dapat memberikan hasil relative sama (ajeg) pada saat
dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu
yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap.
Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat dikatakan
instrument tersebut reliabel (Johnson & Christensen, 2012).
Adapun acuan tinggi rendahnya reliabilitas menurut Sutriyono (2004)
sebagai berikut:
0,00 – 0,20 : Reliabilitas rendah sekali
0,21 – 0,40 : Reliabilitas rendah
0,41 – 0,60 : Relibilitas cukup
0,61 – 0,80 : Reliabilitas tinggi
0,81 – 1,00 : Relibiltas sangat tinggi
61
3.8.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.872 21
Berdasarkan hasil uji reliabel soal pretest, dapat diketahui bahwa
tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori reliabilitas sangat tinggi
karena di atas 0, 81.
3.8.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.898 22
Berdasarkan hasil uji reliabel soal posttest siklus I, dapat diketahui
bahwa tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori reliabilitas sangat
tinggi karena di atas 0, 81.
3.8.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Soal Post Test Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.883 25
Berdasarkan hasil uji reliabel soal posttest siklus II, dapat
diketahui bahwa tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori
reliabilitas sangat tinggi karena di atas 0, 81.
62
3.9 Tingkat Kesukaran
Menurut Sudjana (2014: 135), ”Mengkaji soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat memperoleh soal yang termasuk mudah,
sedang dan sukar”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah
(Sudjana 2014:137).
𝐼 =B
N
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar dalam setiap
butir soal.
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksud.
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh maka
semakin sulit soal tersebut. Dan sebaliknya jika semakin besar indeks yang
diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks soal tersebut
adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 adalah soal kategori sukar
0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang
0,71 – 1,00 adalah soal kategori mudah
3.9.1 Hasil Try Out Instrumen
Sebelum soal tes diberikan kepada siswa kelas II SD Negeri
Samban 02 Bawen, penulis melaksanakan Try out soal pretest terlebih
dahulu di kelas III SD Negeri Samban 02 Bawen. Try Out dilaksanakan
dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 30 soal yang berkaitan
dengan materi perkalian. Hasil pengerjaan soal pilihan ganda yang
dikerjakan oleh 33 siswa kelas III kemudian diolah dengan SPSS untuk
uji validitas dan reliabilitas. Dari 30 soal pilihan ganda penulis akan
mengambil 20 soal pilihan ganda untuk dijadikan soal pretest untuk siswa
kelas II SD Negeri Samban 02.
63
Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah
dilaksanakan. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk soal Pre
Test yang telah diujikan pada siswa kelas III SD Negeri Samban 02
diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada dibawah kriteria
validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar 0,30. Beberapa
soal yang tidak valid dan dibawah kriteria yang penulis tetapkan adalah
soal nomor 1, 2, 5, 10, 14, 26, 29, dan 30 kemudian soal tersebut penulis
hilangkan dari uji validitas dan reliabilitas yang penulis lakukan. Demikian
dengan data valid yang ditetapkan oleh penulis adalah soal nomor 3, 4, 7,
8, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.
Setelah peneliti memberikan soal pretest, maka berikutnya yaitu
melakukan Try Out instrument soal posttest siklus I kepada siswa kelas III
SD Negeri Samban 02. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas
untuk soal Siklus I yang telah diujikan, diperoleh beberapa data yang
tidak valid dan berada di bawah kriteria validitas instrument tes yang
diharapkan penulis sebesar 0,30. Beberapa soal yang tidak valid dan
dibawah kriteria yang penulis tetapkan adalah soal nomor 1, 2, 5, 10, 14,
26, 29, dan 30. Kemudian soal tersebut penulis hilangkan dari uji validitas
dan reliabilitas yang penulis lakukan. Demikian dengan data valid yang
ditetapkan oleh penulis adalah soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk soal Siklus II
yang telah diujikan, diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada di
bawah kriteria validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar
0,30. Beberapa soal yang tidak valid dan di bawah kriteria yang penulis
tetapkan adalah soal nomor 1, 5, 10, 26, dan 28 . Kemudian soal tersebut
penulis hilangkan dari uji validitas dan reliabilitas yang penulis lakukan.
Demikian dengan data valid yang ditetapkan oleh penulis adalah soal
nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 27, 29, dan 30 .
64
3.9.2 Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pretest
Tabel 13
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Pretest
Kategori Butir Soal
Sukar -
Sedang 4, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 27
Mudah 3, 7, 8, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
28, 29
3.9.3 Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus I
Tabel 14
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus I
Kategori Butir Soal
Sukar -
Sedang 7, 12
Mudah 3, 4, 8, 11, 13, 15, 16, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28,
29
3.9.4 Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus II
Tabel 15
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus II
Kategori Butir Soal
Sukar -
Sedang 7, 14, 25, 27
Mudah 2, 3, 6, 8, 11, 12, 15, 16, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 29, 30.
65
3.10 Indikator Keberhasilan
Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 100% atau
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi
telah diterapkan pada kegiatan pembelajaran di kelas II SD Negeri Samban 02
Bawen, dan 80 % atau lebih siswa kelas II SD Negeri Samban 02 berhasil tuntas
dengan perolehan nilai matematika di atas KKM pada setiap siklus (KKM = 65)
setelah penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi.
3.11 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam
2 tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik analisis
untuk data hasil tindakan.
3.11.1 Data untuk Variabel Bebas (X)
Data hasil observasi dalam penelitian ini meliputi data hasil observasi
kegiatan guru, data hasil observasi kegiatan siswa dan observasi implementasi
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.
Observasi kegiatan guru dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan
pelaksanaan tindakan siklus II. Observasi kegiatan guru digunakan untuk
mengukur apakah guru sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Lembar observasi
kegiatan guru terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Observer mengisi lembar observasi
kegiatan guru dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila
kegiatan guru dilaksanakan dengan baik dan kolom“tidak” apabila tidak
terlaksana.
66
3.11.2 Data untuk Variabel Terikat (Y)
Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian
dilakukan analisis data terhadap data hasil tindakan. Data hasil tindakan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai hasil belajar siswa.
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh padasiklus I dan siklus II. Untuk
mengukur hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran MATEMATIKA bisa
dengan tes evaluasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai akhir =skor yang diperoleh
skor maksimalx 100
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam kriteria
ketuntasan sebagai berikut:
Tabel 16
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Matematika SD Negeri Samban 02
KKM Kualifikasi
≥65 Tuntas
<65 Belum Tuntas
Setelah didapatkan data mengenai hasil belajar siswa, kemudian penulis
membuat tabel distribusi frekuensi prasiklus, siklus I, dan siklus II untuk
mempermudah dalam membaca data mengenai hasil belajar siswa. Kemudian
data mengenai hasil belajar siswa dibuat dalam bentuk diagram lingkaran (pie).
Setelah itu peneliti membuat tabel ketuntasan belajar siswa untuk menentukan
jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk lebih memperjelas mengenai
persentase ketuntasan belajar siswa, peneliti membuat diagram lingkaran hasil
belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Dari segi hasil belajar, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil ialah
minimal 80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM=65).
67