BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori,...

35
33 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi setting penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, analisis taraf kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri Samban 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini karena sekolah dengan rumah dekat jangkaunnya, dan telah mengamati permasalahan yang ada dan cocok untuk penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi dalam penelitian ini. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Samban 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa, laki laki sebanyak 14 anak dan perempuan 10 anak. Siswa SD Negeri Samban 02 ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mata pencaharian dari orang tuanya pun beragam, asal daerah siswa dari berbagai daerah di Bawen. Karakteristik yang berbeda membuat tingkat kesadaran dan tingkat belajar yang beragam pula. 3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan Februari sampai Mei semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Dari bulan Februari sampai pertengahan April peneliti melakukan persiapan. Pertengahan bulan april sampai pertengahan bulan mei peneliti mulai melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Mulai pertengahan bulan Mei sampai Juni peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis data.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori,...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi setting penelitian,

subjek penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik

dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, analisis taraf

kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci

akan dijelaskan seperti berikut.

3.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri Samban 02 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini karena

sekolah dengan rumah dekat jangkaunnya, dan telah mengamati permasalahan

yang ada dan cocok untuk penerapan pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) berbantuan media lidi dalam penelitian ini.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Samban 02

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa, laki laki

sebanyak 14 anak dan perempuan 10 anak. Siswa SD Negeri Samban 02 ini

memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mata pencaharian dari orang

tuanya pun beragam, asal daerah siswa dari berbagai daerah di Bawen.

Karakteristik yang berbeda membuat tingkat kesadaran dan tingkat belajar

yang beragam pula.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan

Februari sampai Mei semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Dari bulan

Februari sampai pertengahan April peneliti melakukan persiapan.

Pertengahan bulan april sampai pertengahan bulan mei peneliti mulai

melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Mulai pertengahan bulan Mei sampai

Juni peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis data.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

34

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah suatu nilai/sifat

dari objek, individu/ kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara

satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari

informasinya serta ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan faktor yang

sangat penting dan perlu dipahami, karena sangat berpengaruh sebagai tempat

berpijak dalam menentukan hipotesa dan data penelitian. Selain itu variabel

juga sangat penting dalam penentuan disain penelitian, pengembangan

instrument penelitian serta penetapan uji statistik. Menurut Sudjarwo dan

Basrowi (2009 : 169) variabel adalah konsep yang dapat diukur dan

mempunyai variasi nilai. Sedangkan menurut Eko Putro ( 2012 : 2), variabel

adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel

adalah suatu konsep dari kegiatan yang bervariasi dan memiliki nilai yang

dapat diukur. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah pembelajaran

Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi dan hasil

belajar siswa.

3.4.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab

timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198). Variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.

3.4.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang

timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel

bebas (Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian, variabel tergantung

diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh variabel bebas. Variabel

tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk

menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

35

Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa,

sebagai kemampuan anak untuk menciptakan ataupun memberikan

gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah

yang nantinya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.

Kemampuan yang dihasilkan anak itu memberikan inovasi terbaru,

sehingga pembelajaran menuju kearah yang lebih baik.

3.5 Definisi Operasional

1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan pertama kali oleh

Freudenthal di Belanda pada tahun 1970 . Teori ini mengacu pada

pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan

dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti

matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata

sehari-hari.

3. Media adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan

dan sikap (W. S. Winkel , 2007:38).

4. Peningkatan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk meningkatkan

usaha atau kegiatan menjadi lebih baik atau lebih tinggi dari sebelumnya.

5. Hasil belajar menurut Nawawi (dalam K. Brahim, 2007) dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajarai materi pelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

6. Matematika menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2007) adalah bahasa

symbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;

ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari

unsure yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke

dalil.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

36

3.6 Rencana Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus memuat kegiatan yang

terdiri dari persiapan untuk menyusun perangkat pembelajaran, pengajaran

(Penerapan persiapan), evaluasi proses dan hasil pendidikan, analisis hasil

evaluasi, dan tindak lanjut dapat berupa remidi dan pengayaan (Slameto,

2015: 154).

3.6.1 Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan.

Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang pembagian bilangan

dua angka. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas

tentang konsep pembagian, memecahkan soal permasalahan realistik

tentang pembagian, menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang,

menyatakan pembagian sebagai lawan perkalian, membagi satu bilangan

dengan bilangan 1, dan membagi satu bilangan dengan bilangan itu

sendiri. Pertemuan kedua membahas tentang pembagian sampai dua angka

dan menyelesaikan soal cerita tentang pembagian. Pertemuan ketiga atau

yang terakhir pemantapan materi dan evaluasi siklus 1.

I. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan

kolabolator.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.

c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas

untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan

dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan

pengamatan.

e. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai

observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama

kegiatan belajar berlangsung.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

37

f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil

observasi.

II. Pelaksanaan dan Observasi

Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Pelaksanaan

pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucap salam

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

c. Guru mengabsen kehadiran siswa.

d. Apersepsi

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

f. Guru membentuk kelompok (berpasangan)

g. Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada

siswa (memahami masalah kontekstual).

2. Kegitan Inti

a. Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus

diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

b. Siswa membentuk tim kerja (berpasangan) dan

membagikan lembar kerja siswa (LKS).

c. Siswa secara berpasangan menyelesaikan permasalahan

kontekstual menggunakan media lidi dengan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

38

bimbingan guru (menyelesaikan masalah kontekstual

secara berkelompok dengan penggunaan media)

d. Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban

dari permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan

membandingkan jawaban).

e. Siswa menarik kesimpulan suatu konsep dengan

bimbingan guru, kemudian guru meringkas atau

menyelesaikan konsep yang termuat dalam soal

(menyimpulkan hasil diskusi).

f. Siswa mendengarkan penjelasan guru lebih lanjut

mengenai materi yang sedang dipelajari.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab mengenai

materi yang belum dimengerti.

b. Siswa mengerjakan evaluasi.

c. Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran

yang sudah dipelajari.

d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap

salam.

Observasi dilakukan sebelum penelitian dimulai. Peneliti melakukan

pengamatan pada bulan Maret. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hasil

observasi bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal

yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan

media lidi.

2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.

3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang

disampaikan, kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

39

4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi

siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi,

bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

III. Refleksi

Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I.

Dilakukan untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan

mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika dalam siklus I

ditemukan kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2.

Sedangkan kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.

3.6.2 Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses

pembelajaran siklus I serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti

menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

I. Perencanaan

a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada

siklus I.

b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang

meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal.

II. Pelaksanaan dan Observasi

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucap salam

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

c. Guru mengabsen kehadiran siswa.

d. Apersepsi

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

f. Guru membentuk kelompok (berpasangan)

g. Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa

(memahami masalah kontekstual).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

40

h. Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus diselesaikan

siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan media batang lidi

(menjelaskan masalah kontekstual).

2. Kegitan Inti

a. Siswa membentuk tim kerja (berpasangan) dan membagikan

lembar kerja siswa (LKS).

b. Siswa secara berpasangan menyelesaikan permasalahan

kontekstual menggunakan media lidi dengan bimbingan guru

(menyelesaikan masalah kontekstual secara berkelompok dengan

penggunaan media)

c. Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari

permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian dilanjutkan

dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan membandingkan

jawaban).

d. Siswa menarik kesimpulan suatu konsep dengan bimbingan guru,

kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang

termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).

e. Siswa mendengarkan penjelasan guru lebih lanjut mengenai materi

yang sedang dipelajari.

3. Kegiatan penutup

a. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah

dipelajari.

d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

41

III. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan

dapat mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Sebagaimana siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang

diharapkan hasil refleksi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan

pembelajaran.

2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.

3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam

pembelajaran.

4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti

pembelajaran.

3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini,

maka ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, yaitu :

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas

Pengumpulan data pembelajaran Realistic Mathematics Education

(RME) berbantuan media lidi dilakukan dengannon tes. Teknik non tes

ini dilakukan melalui lembar observasi. Menurut Sudjana (2014: 84)

“Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan.” Observasi ini digunakan untuk

mengamati tindakan guru dalam menerapkan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi dan respon

siswa dalam menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam

kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan

pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

42

3.7.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2012: 308). Menurut Eko Putro (2012: 33), metode

pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya.

Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-

bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat

dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik wawancara, observasi, tes sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Menurut Eko Putro (2012: 40), wawancara merupakan suatu proses

tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara (interviewer) dengan

responden atau orang yang diinterviuw (interviewee) dengan tujuan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan menurut

Esterberg dalam Sugiyono (2012: 317), wawancara adalah pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jadi dapat disimpulkan

bahwa wawancara adalah proses tanya-jawab yang dilakukan dua orang

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini,

wawancara dilakukan peneliti dengan Guru Kelas II dan Kepala Sekolah

SD Negeri Samban 02 untuk memperoleh informasi mengenai identitas

sekolah, kurikulum yang berlaku di sekolah, serta kondisi sekolah terutama

kelas yang akan diteliti.

2. Pengamatan (Observasi)

Menurut Slameto (2015: 232), observasi atau pengamatan merupakan

aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.

Sedangkan menurut Eko Putro (2012: 46), observasi merupakan salah satu

metode pengumpulan data di mana pengumpul data mengamati secara

visual gejala yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

43

tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung

pada kemampuan observer.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa observasi adalah

pencatatan fenomena yang diamati secara visual untuk mengumpulkan

data. Observasi pada penelitian ini menggunakan jenis observasi

sistematis. Observasi sistematis adalah observasi yang telah dirancang

secara sistematis, karena observer telah mengetahui aspek-aspek apa saja

yang relevan dengan masalah serta tujuan penelitian (Eko Putro, 2012:

48). Observasi dilaksanakan pada kelas II SD Negeri Samban 02. Peneliti

mengamati cara guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengamati

karakteristik peserta didik lebih mendalam, dan motivasi peserta didik.

3. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto ( dalam Sitiatava Rizema, 2013:107),

instrument adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah

seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau

efisien. Di samping itu, instrument sering disebut juga sebagai alat.

Dengan demikian, instrument evaluasi dapat diartikan sebagai sebagai alat

evaluasi. Sedangkan menurut Farida Yusuf Tayibnapis (2000: 102),

instrument merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang

dikumpulkan. Berdasarkan pengertian instrument di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa instrument evaluasi adalah alat yang digunakan untuk

tujuan memperoleh (menilai atau mengukur) seberapa jauh kemampuan

peserta didik dalam memahami pelajaran.

Dalam kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang berasal dari

lapangan, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen yang baik

dan mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Di

bidang pendidikan ada tingah laku, instrumen penelitian pada umumnya

perlu mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel (Sukardi,

2003: 121).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

44

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk

observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang

ditentukan peneliti.

3.7.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam

menerapkan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan

media lidi dan respon siswa dalam menerima pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Tabel 4

Kisi-Kisi Implementasi Pembelajaran Realistic Mathematics Education

(RME) Berbantuan Media Lidi

No Aspek Indikator Rumusan

Item

1. Kegiatan

Pendahuluan

Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan

berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. 1

Guru mengabsen kehadiran siswa. 2

Guru melakukan apersepsi yang mengarah ke materi

pembagian. 3

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang diharapkan, serta cara belajar yang akan dipakai. 4

Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan untuk kerja

dalam kelompok kecil.

Guru memberi siswa sebuah permasalahan realistik atau soal

cerita yang ditunjukkan di papan tulis.

5

6

2. Kegiatan Inti

Guru memberi penjelasan situasi dan kondisi soal dengan

memberikan petunjuk cara menyelesaikan soal dengan

menggunakan atau memanfaatkan media yang sudah tersedia

yaitu media lidi.

7

Dengan menggunakan lembar kegiatan siswa, siswa

mengerjakan soal bersama dengan pasangannya. 8

Guru hanya memberi arahan kepada siswa untuk

menggunakan media lidi dan siswa berfikir mandiri bersama

pasangannya untuk menyelesaikan masalah dengan

menggunakan media tersebut.

9

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

45

No Aspek Indikator Rumusan

Item

Guru menyediakan waktu diskusi untuk siswa bersama

dengan pasangannya dan membandingkan jawaban dari soal.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas bersama guru

untuk penyelesaian masalah.

Menyimpulkan hasil diskusi.

Guru menjelaskan pokok bahasan yang selanjutnya

Guru memberi beberapa pertanyaan atau soal .

Guru memotivasi siswa untuk menggunakan media sebagai

alat bantu untuk menyelesaikan pertanyaan atau soal.

Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara acak dengan

maju ke depan kelas dan menuliskan jawaban di papan tulis.

Guru bersama siswa melakukan diskusi kelas untuk

mengoreksi jawaban dari siswa yang maju.

Guru memberi penghargaan kepada siswa-siswa yang sudah

menjawab pertanyaan.

10

11

12

13

14

15

16

17

3. Kegiatan

penutup

Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman dan

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. 18

Siswa melakukan refleksi dan tanya-jawab tentang kegiatan

yang sudah dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 19

Guru memberikan soal evaluasi untuk siswa.

20

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

46

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru

No

Aspek Indikator No

Item

1. Pra pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat

peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

1

2

2. Kegiatan Awal Guru mengucap salam

Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

Guru mengabsen kehadiran siswa.

Apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

Guru membentuk kelompok (berpasangan).

Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa

(memahami masalah kontekstual).

Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus

diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

3

4

5

6

7

8

9

10

3. Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara

berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada

tiap pasangan.

Guru membimbing siswa secara kerja kelompok

menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan

media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara

berkelompok dengan penggunaan media)

Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan

membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan

oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas

(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).

Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu

konsep, kemudian guru meringkas atau menyelesaikan

konsep yang termuat dalam soal (menyimpulkan hasil

diskusi).

Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang

sedang dipelajari.

Siswa mengerjakan soal latihan.

11

12

13

14

15

16

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

47

4. Kegiatan Akhir Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.

Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang

sudah dipelajari.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap

salam.

17

18

19

20

Total

Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama

proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegiatan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi

yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara:

Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor maksimal

X 100%

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

48

Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 6

Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa

No Aspek Indikator No Item

1. Pra pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat

peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

1

2

2. Kegiatan Awal Siswa mengucap salam dan berdoa.

Apersepsi

Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2

orang)

Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan

kontekstual dan mencoba untuk memahaminya

(memahami masalah kontekstual).

Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah

kontekstual yang harus diselesaikan siswa secara

berpasangan dengan memanfaatkan media batang lidi

(menjelaskan masalah kontekstual).

3

4

5

6

7

8

3. Kegiatan Inti

Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan

permasalahan kontekstual menggunakan media lidi

(menyelesaikan masalah kontekstual secara berkelompok

dengan penggunaan media)

Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari

permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan

membandingkan jawaban).

Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru

meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat

dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).

Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai

materi yang sedang dipelajari.

9

10

11

12

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

49

No Aspek Indikator No Item

4. Kegiatan Akhir Siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang

belum dimengerti.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah

dipelajari dengan bimbingan guru.

13

14

15

Total

Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama

proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi

yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara:

Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor maksimal

X 100%

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

50

3.7.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat

Tabel 7

Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Tujuan

Pembelajaran

Teknik

Pengukuran

Contoh Soal Butir

Soal

3.Melakukan

perkalian dan

pembagian

bilangan sampai

dua angka

3.1 Melakukan

perkalian bilangan

yang hasilnya

bilangan dua angka.

3.1.1 Mengenal

perkalian sebagai

penjumlahan

berulang.

1. Diberikan soal

perkalian dengan

bilangan satu

angka, siswa dapat

menentukan bentuk

penjumlahan

berulang dari

perkalian tersebut

dengan tepat.

Tes

1) 2 x 7 sama artinya dengan . .

. .

a. 7+7+7

b. 2+2+2+2+2+2+2

c. 7+7

1, 2, 3, 4

3.1.2 Melakukan

perkalian bilangan

yang hasilnya dua

angka.

2. Diberikan soal

perkalian, siswa

dapat menentukan

jawaban dari

Tes

2) 3 x 9 = . . . .

a. 24

b. 27

c. 37

5, 6,

7,8,9,10,

11, 12, 13,

14, 15, 16,

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

51

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Tujuan

Pembelajaran

Teknik

Pengukuran

Contoh Soal Butir

Soal

3.1.3

Menyelesaikan

masalah atau soal

cerita yang

berkaitan dengan

perkalian.

perkalian yang

hasilnya dua angka.

3. Diberikan soal

cerita, siswa dapat

menentukan hasil

dari soal cerita

yang berkaitan

dengan perkalian.

Tes

3) Bu guru membawa 4 kardus

buku. Setiap kardus berisi 8

buku. Berapa jumlah seluruh

buku yang dibawa bu guru?

a. 32

b. 33

c. 34

17.

18, 19, 20

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

52

Tabel 8

Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik

pengukuran

Contoh soal Butir

Soal

3. Melakukan

perkalian dan

pembagian

bilangan

sampai dua

angka.

3.2 Melakukan

pembagian

bilangan dua

angka.

3.2.1 Menuliskan

pembagian sebagai

pengurangan

berulang sampai

habis.

3.2.2 Menyatakan

pembagian sebagai

lawan perkalian.

3.2.3 Membagi satu

bilangan dengan

bilangan 1.

1) Diberikan soal

pembagian bilangan

bulat, siswa dapat

menentukan bentuk

pembagian sebagai

pengurangan

berulang sampai

habis dengan runtun

dan benar.

2) Diberikan soal

pembagian

sederhana beserta

jawabannya, siswa

dapat menyatakan

pembagian sebagai

lawan perkalian.

3) Diberikan soal

pembagian satu

bilangan, siswa

dapat menentukan

hasil satu bilangan

dengan bilangan 1.

Test

Test

Test

1) 15 : 3 dapat ditulis

dalam bentuk . . .

a. 3-15-15=0

b. 3-15-15-15=0

c. 15-3-3-3-3-3=0

2) 8 : 4 = 2 bentuk

perkaliannya . . . .

a. 2 x 4

b. 3 x 2

c. 4 x 3

3) 9 : 1 = . . .

a. 2

b. 4

c. 9

3

1

2, 4, 5

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

53

3.2.4 Membagi satu

bilangan dengan

bilangan itu sendiri.

3.2.5 membagi

bilangan sampai dua

angka.

3.2.6 Menyelesaikan

masalah kontesktual

mengenai pembagian

dengan menggunakan

media lidi.

4) Diberikan soal

pembagian satu

bilangan, siswa

dapat menentukan

hasil pembagian

satu bilangan

dengan bilangan itu

sendiri dengan

menggunakan media

lidi sebagai alat

bantu hitung.

5) Diberikan soal

pembagian dua

angka, siswa dapat

menghitung hasil

pembagian dua

angka dengan

menggunakan media

lidi sebagai alat

bantu hitung.

6) Diberikan masalah

kontekstual

mengenai

pembagian, siswa

dapat menentukan

hasil pembagian dari

masalah tersebut

dengan

menggunakan media

lidi.

Test

Test

Test

4) 2 : 2 = . . .

a. 0

b. 1

c. 2

5) 20 : 5 = . . .

a. 4

b. 5

c. 6

6) Bu Guru membeli 14

buah buku tulis. Buku-

buku tersebut akan

dibagikan kepada siswa

yang berprestasi

sebanyak 7 orang.

Berapakah bagian

setiap anak?

a. 2

b. 3

c. 4

9

6, 7, 8,

10, 11,

12, 13,

14, 15,

16, 17,

18

19, 20

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

54

Tabel 9

Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik

pengukuran

Contoh Soal Butir Soal

3.

Melakukan

perkalian dan

pembagian

bilangan sampai

dua angka.

3.3

Melakukan

pengerjaan

hitung

campuran.

3.3.1

Menghitung secara

cepat perkalian dan

pembagian dengan

bilangan dua angka.

3.2.2

Menentukan urutan

pengerjaan hitung

penjumlahan,

pengurangan,

perkalian, dan

pembagian.

1) Diberikan soal perkalian,

siswa dapat menentukan

hasil perkalian dengan

bilangan dua angka.

2) Diberikan soal

pembagian, siswa dapat

menentukan hasil

pembagian dengan dua

angka.

3) Diberikan soal hitung

campuran, siswa dapat

menentukan hasil

pengerjaan hitung

campuran dengan runtun

dan benar.

Test

Test

Test

1) 12 x 5 = ….

a. 60

b. 50

c. 30

2) 48 : 4 = ….

a. 10

b. 11

c. 12

3) 26 + (20 –16) = ….

a. 30

b. 33

c. 40

1, 2, 3

4, 5, 6, 7

8, 9, 10, 11,

12, 13, 14,

15, 16, 17

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

55

3.2.3

Memecahkan masalah

sehari-hari yang

melibatkan

penjumlahan,

pengurangan,

perkalian, dan

pembagian.

4) Diberikan soal cerita,

siswa dapat menentukan

hasil hitung campuran

yang melibatkan

penjumlahan,

pengurangan,

perkalian,dan pembagian

dengan menggunakan

media batang lidi.

Test

4) Pak Gembul membeli 4

keranjang buah mangga.

Setiap keranjang berisi 6

mangga. Mangga

tersebut akan dibagikan

kepada 8 anak sama

banyak. Berapa mangga

yang diterima tiap anak?

a. 2

b. 3

c. 4

18, 19, 20

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

56

3.8 Uji Prasyarat

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Widiyoko (2012:141), validitas dapat dikatakan sahih,

tepat, dan cermat. Menurut Sugiyono (2011:121), uji validitas adalah

ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti. Suatu instrumen yang valid merupakan

instrumen yang dapat mengukur dengan tepat apa yang akan diukur,

menunjukkan ketepatan mengenai data yang diperoleh. Dalam penelitian

ini uji validitas digunakan untuk menguji validitas instrumen dari variabel

(Y) yang berupa tes meliputi pretest dan post test dan instrumen non tes.

Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 dengan menggunakan

Coreected Item – Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor

item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r

tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung > 0,3 (Sugiyono,

2009:178).

Pada penelitian ini, uji validitas Siklus I dilakukan pada kelas

III SD Negeri Samban 02 Bawen mata pelajaran matematika dengan

materi pembagian sedangkan uji validitas Siklus II dilakukan dengan

materi hitung campuran.

3.8.1.1 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Pretest

Table 10

Hasil Rekap Uji Validitas Soal Pretest

Nomor

soal

R Kategori

1 -.033 Tidak valid

2 .238 Tidak valid

3 .444 Valid

4 .420 Valid

5 -.025 Tidak valid

6 .292 Tidak Valid

7 .521 Valid

8 .636 Valid

9 .127 Tidak valid

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

57

Nomor

soal

R Kategori

10 .157 Tidak valid

11 .365 Valid

12 .776 Valid

13 .630 Valid

14 .042 Tidak valid

15 .428 Valid

16 .383 Valid

17 .608 Valid

18 .662 Valid

19 .677 Valid

20 .557 Valid

21 .519 Valid

22 .401 Valid

23 .498 Valid

24 .662 Valid

25 .470 Valid

26 .221 Tidak valid

27 .552 Valid

28 .401 Valid

29 .326 Valid

30 .188 Tidak valid

Berdasarkan uji validitas soal pretest yang dilakukan, dapat diperoleh

bahwa soal yang valid ada 21 soal yaitu soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.

Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada 9 soal yaitu

nomor 1, 2, 5, 6, 9, 10, 14, 26, dan 30.

Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal pretest yang

valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk

menjadi soal pretest yang diujikan siswa kelas II SD Negeri Samban 02 untuk

mengetahui kemampuan awal siswa.

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

58

3.8.1.2 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus I

Tabel 11

Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus I

Nomor

soal

R Kategori

1 .046 Tidak valid

2 .015 Tidak valid

3 .579 Valid

4 .403 Valid

5 .035 Tidak valid

6 .431 Valid

7 .729 Valid

8 .636 Valid

9 .492 Valid

10 .090 Tidak valid

11 .431 Valid

12 .913 Valid

13 .814 Valid

14 .068 Tidak valid

15 .431 Valid

16 .663 Valid

17 .702 Valid

18 .663 Valid

19 .732 Valid

20 .807 Valid

21 .491 Valid

22 .540 Valid

23 .732 Valid

24 .723 Valid

25 .576 Valid

26 .199 Tidak valid

27 .636 Valid

28 .320 Valid

29 .252 Tidak valid

30 .176 Tidak valid

Berdasarkan uji validitas soal post test yang dilakukan, dapat

diperoleh bahwa soal yang valid ada 22 soal yaitu soal nomor 3, 4, 6, 7,

8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, dan 28.

Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada 8soal

yaitu nomor 1, 2, 5, 10, 14, 26, 29, dan 30.

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

59

Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal post test yang

valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk

dijadikan soal tes evaluasi siswa kelas II SD Negeri Samban 02 pada

siklus I.

3.8.1.3 Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus II

Tabel 12

Hasil Rekap Uji Validitas Soal Posttest Siklus II

Nomor

soal

R Kategori

1 .060 Tidak valid

2 .699 Valid

3 .580 Valid

4 .602 Valid

5 .027 Tidak valid

6 .370 Valid

7 .697 Valid

8 .574 Valid

9 .793 Valid

10 .087 Tidak Valid

11 .489 Valid

12 .916 Valid

13 .797 Valid

14 .761 Valid

15 .489 Valid

16 .671 Valid

17 .683 Valid

18 .696 Valid

19 .871 Valid

20 .798 Valid

21 .458 Valid

22 .596 Valid

23 .725 Valid

24 .546 Valid

25 .500 Valid

26 .857 Valid

27 .574 Valid

28 .286 Tidak Valid

29 .463 Valid

30 .787 Valid

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

60

Berdasarkan uji validitas soal post test yang dilakukan, dapat

diperoleh bahwa soal yang valid ada 25 soal yaitu soal nomor 2, 3, 4, 6,

7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29,

dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid atau nilai r kurang dari 0,3 ada

5soal yaitu nomor 1, 5, 10, dan 28.

Soal dikatakan reliabel apabila sudah valid, maka soal-soal post test yang

valid juga merupakan soal yang reliabel. Peneliti mengambil 20 soal untuk

dijadikan soal tes evaluasi siswa kelas II SD Negeri Samban 02 pada

siklus II.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi, Arikunto (2006: 154), reliabilitas menunjuk pada

suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah

baik.

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil

pengukuran (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Kuesioner dikatakan

reliabel jika dapat memberikan hasil relative sama (ajeg) pada saat

dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu

yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap.

Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat dikatakan

instrument tersebut reliabel (Johnson & Christensen, 2012).

Adapun acuan tinggi rendahnya reliabilitas menurut Sutriyono (2004)

sebagai berikut:

0,00 – 0,20 : Reliabilitas rendah sekali

0,21 – 0,40 : Reliabilitas rendah

0,41 – 0,60 : Relibilitas cukup

0,61 – 0,80 : Reliabilitas tinggi

0,81 – 1,00 : Relibiltas sangat tinggi

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

61

3.8.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.872 21

Berdasarkan hasil uji reliabel soal pretest, dapat diketahui bahwa

tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori reliabilitas sangat tinggi

karena di atas 0, 81.

3.8.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.898 22

Berdasarkan hasil uji reliabel soal posttest siklus I, dapat diketahui

bahwa tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori reliabilitas sangat

tinggi karena di atas 0, 81.

3.8.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Soal Post Test Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.883 25

Berdasarkan hasil uji reliabel soal posttest siklus II, dapat

diketahui bahwa tingkat reliabilitasnya termasuk pada kategori

reliabilitas sangat tinggi karena di atas 0, 81.

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

62

3.9 Tingkat Kesukaran

Menurut Sudjana (2014: 135), ”Mengkaji soal tes dari segi

kesulitannya sehingga dapat memperoleh soal yang termasuk mudah,

sedang dan sukar”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah

(Sudjana 2014:137).

𝐼 =B

N

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar dalam setiap

butir soal.

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksud.

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh maka

semakin sulit soal tersebut. Dan sebaliknya jika semakin besar indeks yang

diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks soal tersebut

adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,30 adalah soal kategori sukar

0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang

0,71 – 1,00 adalah soal kategori mudah

3.9.1 Hasil Try Out Instrumen

Sebelum soal tes diberikan kepada siswa kelas II SD Negeri

Samban 02 Bawen, penulis melaksanakan Try out soal pretest terlebih

dahulu di kelas III SD Negeri Samban 02 Bawen. Try Out dilaksanakan

dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 30 soal yang berkaitan

dengan materi perkalian. Hasil pengerjaan soal pilihan ganda yang

dikerjakan oleh 33 siswa kelas III kemudian diolah dengan SPSS untuk

uji validitas dan reliabilitas. Dari 30 soal pilihan ganda penulis akan

mengambil 20 soal pilihan ganda untuk dijadikan soal pretest untuk siswa

kelas II SD Negeri Samban 02.

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

63

Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah

dilaksanakan. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk soal Pre

Test yang telah diujikan pada siswa kelas III SD Negeri Samban 02

diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada dibawah kriteria

validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar 0,30. Beberapa

soal yang tidak valid dan dibawah kriteria yang penulis tetapkan adalah

soal nomor 1, 2, 5, 10, 14, 26, 29, dan 30 kemudian soal tersebut penulis

hilangkan dari uji validitas dan reliabilitas yang penulis lakukan. Demikian

dengan data valid yang ditetapkan oleh penulis adalah soal nomor 3, 4, 7,

8, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.

Setelah peneliti memberikan soal pretest, maka berikutnya yaitu

melakukan Try Out instrument soal posttest siklus I kepada siswa kelas III

SD Negeri Samban 02. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas

untuk soal Siklus I yang telah diujikan, diperoleh beberapa data yang

tidak valid dan berada di bawah kriteria validitas instrument tes yang

diharapkan penulis sebesar 0,30. Beberapa soal yang tidak valid dan

dibawah kriteria yang penulis tetapkan adalah soal nomor 1, 2, 5, 10, 14,

26, 29, dan 30. Kemudian soal tersebut penulis hilangkan dari uji validitas

dan reliabilitas yang penulis lakukan. Demikian dengan data valid yang

ditetapkan oleh penulis adalah soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk soal Siklus II

yang telah diujikan, diperoleh beberapa data yang tidak valid dan berada di

bawah kriteria validitas instrument tes yang diharapkan penulis sebesar

0,30. Beberapa soal yang tidak valid dan di bawah kriteria yang penulis

tetapkan adalah soal nomor 1, 5, 10, 26, dan 28 . Kemudian soal tersebut

penulis hilangkan dari uji validitas dan reliabilitas yang penulis lakukan.

Demikian dengan data valid yang ditetapkan oleh penulis adalah soal

nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 27, 29, dan 30 .

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

64

3.9.2 Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pretest

Tabel 13

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Pretest

Kategori Butir Soal

Sukar -

Sedang 4, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 27

Mudah 3, 7, 8, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

28, 29

3.9.3 Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus I

Tabel 14

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus I

Kategori Butir Soal

Sukar -

Sedang 7, 12

Mudah 3, 4, 8, 11, 13, 15, 16, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28,

29

3.9.4 Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus II

Tabel 15

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Posttest Siklus II

Kategori Butir Soal

Sukar -

Sedang 7, 14, 25, 27

Mudah 2, 3, 6, 8, 11, 12, 15, 16, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 29, 30.

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

65

3.10 Indikator Keberhasilan

Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 100% atau

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi

telah diterapkan pada kegiatan pembelajaran di kelas II SD Negeri Samban 02

Bawen, dan 80 % atau lebih siswa kelas II SD Negeri Samban 02 berhasil tuntas

dengan perolehan nilai matematika di atas KKM pada setiap siklus (KKM = 65)

setelah penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi.

3.11 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam

2 tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik analisis

untuk data hasil tindakan.

3.11.1 Data untuk Variabel Bebas (X)

Data hasil observasi dalam penelitian ini meliputi data hasil observasi

kegiatan guru, data hasil observasi kegiatan siswa dan observasi implementasi

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.

Observasi kegiatan guru dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan

pelaksanaan tindakan siklus II. Observasi kegiatan guru digunakan untuk

mengukur apakah guru sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Lembar observasi

kegiatan guru terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Observer mengisi lembar observasi

kegiatan guru dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila

kegiatan guru dilaksanakan dengan baik dan kolom“tidak” apabila tidak

terlaksana.

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

66

3.11.2 Data untuk Variabel Terikat (Y)

Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian

dilakukan analisis data terhadap data hasil tindakan. Data hasil tindakan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai hasil belajar siswa.

Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh padasiklus I dan siklus II. Untuk

mengukur hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran MATEMATIKA bisa

dengan tes evaluasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai akhir =skor yang diperoleh

skor maksimalx 100

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam kriteria

ketuntasan sebagai berikut:

Tabel 16

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Matematika SD Negeri Samban 02

KKM Kualifikasi

≥65 Tuntas

<65 Belum Tuntas

Setelah didapatkan data mengenai hasil belajar siswa, kemudian penulis

membuat tabel distribusi frekuensi prasiklus, siklus I, dan siklus II untuk

mempermudah dalam membaca data mengenai hasil belajar siswa. Kemudian

data mengenai hasil belajar siswa dibuat dalam bentuk diagram lingkaran (pie).

Setelah itu peneliti membuat tabel ketuntasan belajar siswa untuk menentukan

jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk lebih memperjelas mengenai

persentase ketuntasan belajar siswa, peneliti membuat diagram lingkaran hasil

belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Dari segi hasil belajar, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil ialah

minimal 80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM=65).

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 26. · 1. Penerapan adalah proses mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Realistic Mathematics Education

67