BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian -...

18
Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 60 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian yang digunakan terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Pendapatan pedagang sembako sebagai variabel terikat (Y) dan modal, perilaku kewirausahaan serta persaingan sebagai variabel bebas (X). Subjek penelitiannya adalah para pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran. 1.2 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Metode deskriptif analitik merupakan penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau muncul pada saat penelitian berlangsung.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

60

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitian yang digunakan terdiri dari variabel bebas

dan variabel terikat. Pendapatan pedagang sembako sebagai variabel terikat (Y) dan

modal, perilaku kewirausahaan serta persaingan sebagai variabel bebas (X). Subjek

penelitiannya adalah para pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan

Pangandaran.

1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk

mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik. Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Metode

deskriptif analitik merupakan penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau muncul pada saat penelitian

berlangsung.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

61

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Populasi dan Sampel

1.3.1 Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 174) adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala,

pendapat, peristiwa- peristiwa, benda dan lain- lain. Adapun yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sembako di pasar Pananjung kecamatan

Pangandaran yang berjumlah 44 orang dan sudah memiliki toko atau tempat usaha

yang tetap tidak berpindah- pindah.

1.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang ingin diteliti. Apa yang akan dipelajari dari sampel itu kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi tersebut. Oleh karena itu, sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif/mewakili (Sugiyono, 1994 :58).

Dikarenakan jumlah pedagang atau populsai dari objek penelitian di pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran kurang dari 100 yaitu hanya 44 orang, maka

dalam penelititan ini semua pedagang atau populasi dijadikan subjek penelitian. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Suharsimi Arikunto (2010: 134) bahwa untuk

sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Oleh karena

itu sampel yang diambil sejumlah populasi yaitu 44 orang. Dengan demikian teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

62

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jenuh (sensus). Menurut Sugiyono (1994: 62) istilah lain dari sampling jenuh adalah

sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

1.4 Operasional Variabel

Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis, konsep analitis

maka perlu adanya penjabaran konsep. Operasional masing-masing variabel dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Konsep Variabel Definisi

Operasional /

Indiator

Sumber Data

Pendapatan (Y)

Pendapatan adalah

total penerimaan

(TR) yang diterima

oleh perusahaan dari

hasil penjualannya

(Case and Fair,

2007:205).

Jumlah rata-rata

pendapatan atau total

penerimaan perbulan

yang diperoleh

pedagang selama tiga

bulan

Jumlah seluruh

pendapatan

responden

(pedagang)

menggunakan skala

interval dengan

indikator:

a. Pendapatan yang

diperoleh

pedagang selama

tiga bulan terahir

Data diperoleh dari

responden

(pedagang) dengan

mengisi angket

mengenai

pendapatan yaitu:

Pendapatan yang

diperoleh pedagang

selama tiga bulan

terahir.

Modal

(X1)

Modal adalah barang

yang diproduksi oleh

sistem ekonomi yang

digunakan sebagai

input untuk

memproduksi barang

dan jasa di masa

depan serta tidak

hanya terbatas pada

Jumlah rata-rata

modal perbulan yang

dimiliki oleh

pedagang selama tiga

bulan

Jumlah modal yang

dimiliki responden

(pedagang)

menggunakan skala

interval dengan

indikator:

a. Bangunan non

perumahan

b. Peralatan tahan

Data diperoleh dari

responden

(pedagang) dengan

mengisi angket

mengenai modal

yang dimiliki

pedagang yaitu:

a1. Nilai bangunan

toko yang dimiliki

a2. Nilai bangunan

gudang yang dimiliki

b1. Nilai alat/mesin

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

63

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

uang atau asset

keuangan tetapi juga

barang-barang fisik (

Case and Fair, 2007).

lama

c. Persediaan

barang dagangan

d. Uang kas

kiloan yang dimiliki

b2. Nilai mobil yang

dimiliki

b3. Nilai etalase yang

dimiliki

b4. Nilai lemari

pendingin yang

dimiliki

c1. Nilai persediaan

barang yang dimiliki.

d.Uang Kas

Perilaku

Kewirausahaan

(X2)

penerapan kreativitas

dan inovasi untuk

memecahkan

masalah dan upaya

memanfaatkan

peluang yang

dihadapi setiap hari

(Thomas W.

Zimmerer, 2006).

Tingkat perilaku

kewirausahaan yang

dimiliki

Jumlah skor

responden

(pedagang),

menggunakan skala

ordinal dengan

indikator likert:

a. Kreativitas

b. Inovasi

Data diperoleh dari

responden

(pedagang) dengan

mengisi angket

mengenai perilaku

kewirausahaan yang

dimiliki pedagang

yaitu:

a1. Pedagang

memiliki ide untuk

mengembang usaha

dengan membuka

cabang baru.

a2. Pedagang

mengubah tata letak

barang dagangan tiap

bulannya dan

memajang barang

dalam etalase agar

tetlihat lebih

menarik.

b1. Pedagang

melayani pembelian

atau pemesanan

barang melalui sms

dan telpon sekaligus

menyediakan

layanan antar barang

ke rumah atau tempat

tujuan yang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

64

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Hasrat akan

tanggung jawab

d. Lebih menyukai

risiko menengah

e. Meyakini

kemampuannya

untuk sukses

diinginkan konsumen

(delivery order).

b2. Pedagang

menerapkan sisitem

belanja berkupon.

b3. Pedagang

menjual berbagai

macam minuman

yang disajikan dalam

lemari pendingin.

c1. Pedagang datang

setiap hari ke toko

dan melayani

pembeli secara

langsung serta tidak

memberi wewenang

kepada karyawan

untuk mengelola

usahanya.

d1. Jika pedagang

tidak memiliki dan

untuk menambah

barang dagangannya,

maka dia akan

membeli barang

secara kredit.

d2. Pedagang selalu

memperhitungkan

resiko dan

mengambil pelunag

berdasarkan

pengetahuan dan

pengalaman yang

dimiliki.

e1. Pedagang merasa

yakin bahwa dia

dapat

mengembangkan

usahanya dan meraih

keuntungan dari

usahanya tersebut.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

65

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Tingkat energi

yang tinggi

g. Orientasi masa

depan

f1. Membuka toko

pagi-pagi sekali (di

bawah jam 06.30).

f2. Menutup tokonya

di atas jam 18.00.

f3. Tidak bermalas-

malasan dalam

menjalankan

usahanya.

f4. Selalu melayani

pembeli dengan gesit

dan cekatan.

g1. Pedagang selalu

memanfaatkan hari-

hari tertentu seperti

liburan sekolah atau

hari raya untuk

meningkatkan

pendapatannya.

g2. Pedagang suka

memikirkan dan

menyusun

perencanaan usaha

yang akan dikerjakan

untuk hari esok dan

tidak begitu

mempersoalkan apa

yang telah dikerjakan

kemarin.

Persaingan

(X3)

Persaingan dapat

diartikan sebagai

berikut: jika sesama

produsen atau

penjual bersaing agar

konsumen membeli

produknya (Sigit

Sardjono, 2009).

Tingkat persaingan

antar pedagang

Jumlah skor

responden

(pedagang),

menggunakan skala

ordinal dengan likert:

a. Jumlah Pedagang

Data diperoleh dari

responden

(pedagang) dengan

mengisi angket

mengenai tingkat

persaingan yaitu:

a.Pedagang

sembako di blok

tempat dia

berdagang

berjumlah lebih

dari 5.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

66

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010 :172) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini

b. Produk

c. Harga

d. Hambatan Masuk

e. Promosi

b.Pedagang

memiliki barang

dagangan yang

lebih beragam

dibandingkan

dengan pedagang

lain.

c.Pedagang

memberlakukan

harga barang

dagangannya sama

dengan pedagang

lain.

d.Pedagang dapat

dengan mudah

berdagang di lokasi

pasar tersebut.

e.Pedagang

memberikan

potongan

harga/discount bagi

pembeli yang

membeli barang

dagangannya

dalam jumlah

banyak.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

67

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu berasal dari data yang langsung diperoleh dari pedagang sembako di Pasar

Pananjung sebagai responden melalui kuisioner atau angket.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan daftar

pertanyaan yang telah disusun dan disebar kepada responden agar diperoleh data

yang dibutuhkan.

2. Studi dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan informasi-informasi yang berupa

laporan, catatan, serta dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti.

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan

memperoleh data dari buku, berbagai laporan penelitian para ahli, majalah, serta

media cetak dan media elektronik lainnya.

1.7 Pengujian Instrumen penelitian

1.7.1 Tes Validitas

Tes validitas ini hanya diterapkan pada variabel yang menggunakan skala

ordinal dengan indikator likert yaitu variabel perilaku kewirausahaan dan persaingan.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur. Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

68

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan

bantuan program Microsoft Office Ecxel 2007 dengan rumus :

2.

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 211)

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r

dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid. Jika

instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya.

(Riduwan, 2008 : 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

69

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.7.2 Tes Reliabilitas

Sama halnya seperti pada tes validitas, pada tes realibilitas ini juga hanya

diterapkan pada variabel yang menggunakan sekala ordinal dengan indikator likert

yaitu variabel perilaku kewirausahaan dan persaingan. Tes reliabilitas adalah tes yang

digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang

digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan

konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun

dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha

yang dibantu dengan menggunakan program Microsoft Office Ecxel 2007. Rumus

alpha sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)

Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal

n2

= Jumlah varians butir

t2

= varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r

hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

2

11 21

1

n

t

kr

k

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

70

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.8.1 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan

pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian

ini adalah terdapat data ordinal. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data

tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval

(MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval (MSI) dalam

pengukuran adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval. Data yang

dirubah atau dinaikan dari ordinal menjadi interval dalam penelitian ini yaitu data

mengenai perilaku kewirausahaan (X2) dan persaingan (X3).

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi

linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan. Alat bantu analisis yang

digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer Econometric Views

(EViews) versi 7.0. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk

mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas

dengan satu variabel terikat. Model Persamaan Regresi Linier Berganda, sebagai

berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 - β3X3 + e

Dimana :

Y = Pendapatan X2 = Perilaku Kewirausahaan

β 0= Konstanta regresi X3 = Persaingan

β 1- β k= koefisien regresi e = Eror Variabel X1= Modal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

71

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.8.1.1 Uji Asumsi Klasik

1.8.1.1.1 Multikolinearitas

Istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau

eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah

kolinearitas ganda (multicollinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan

linear yang sempurna. Jadi, multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear

antarvariabel independen. (Yana Rohmana, 2010 : 140-141).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah

dengan uji derajat nol atau melihat korelasi parsial antar variabel independen dengan

bantuan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0. Sebagai aturan

main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah

diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika

koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur

multikolinieritas (Agus Widarjono, 2005 : 135). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai R2

dan kolerasi parsial

antarvariabel independen.

1.8.1.1.2 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki

varian yang sama (Gujarati, 2001 : 177). Heteroskedastisitas merupakan suatu

fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar

populasi atau sampel, semakin besar varian). Uji heteroskedasitas bertujuan untuk

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

72

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut

heteroskedasitas.

Salah satu cara untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan metode informal (Grafik) dan metode yang dibantu dengan program

komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0.

1.8.1.1.3 Autokorelasi

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi

satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi

metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual

yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan

residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain

(Agus Widarjono, 2005 : 177).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model

regresi adalah dengan metode Durbin-Watson. Untuk uji metode Durbin Watson

dilakukan dengan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0.

Durbin-Watson mengembangkan uji statistic yang disebut uji statistic d. Ada

tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel uji statistic Durbin-Watson d sebagai

berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

73

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Uji Statistik Durbin-Watson Nilai statistik d Hasil

0 <d <dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

dL ≤ d ≤ du Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

du ≤ d ≤ 4 - du Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif

4 – du ≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 – dL ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif

0 dL du 4 - du 4 - dL 4

Gambar 3.1

Statistik Durbin - Watson (Yana Rohmana, 2010:195)

1.8.2 Pengujian Hipotesis

1.8.2.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)

Bertujuan untuk mengkaji tingkat signifikan dari setiap variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Uji t adalah cara untuk membuktikan bahwa koefisien

regresi suatu model secara statistik signifikan atau tidak, dengan cara

Autokorelasi

Positif Ragu - ragu Tidak ada

Autokolerasi

Ragu - ragu Autokorelasi

Negatif

Autokorelasi Negatif

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

74

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membandingkan t-hitung dengan t-tabel pada tingkat signifikansi tertentu, dengan

rumus sebagai berikut:

t = β

^ − β1

Se (β^1)

t = bk

Sek

(Gujarati, 2001: 78)

Uji hipotesis positif satu arah

a. Uji hipotesis satu arah variabel modal (X1) terhadap variabel pendapatan

(Y)

H0 : β1 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel modal (X1) terhadap

variabel pendapatan (Y).

Ha : β1 > 0, artinya terdapat pengaruh positif varibel modal (X1) terhadap

variabel pendapatan (Y).

b. Uji hipotesis satu arah variabel perilaku kewirausahaan (X1) terhadap

pendapatan (Y).

H0 : β2 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel perilaku

kewirausahaan (X2) terhadap pendapatan (Y).

Ha : β2 > 0, artinya terdapat pengaruh positif variabel perilaku kewirausahaan

(X2) terhadap variabel pendapatan (Y).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

75

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2

Uji Pihak Kanan

Kriteria uji t adalah sebagai berikut:

Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel, maka: H0 ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

Jika nilai t-hitung < nilai t-tabel, maka: H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

signifikan.

Uji hipotesis negatif satu arah

Uji hipotesis satu arah variabel persaingan (X3) terhadap variabel

pendapatan (Y)

H0 : β3 ≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh negatif variabel persaingan (X3)

terhadap variabel pendapatan (Y).

Ha : β3 < 0, artinya terdapat pengaruh negatif variabel persaingan (X3) terhadap

variabel pendapatan (Y).

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

76

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.3

Uji Pihak Kiri

Kriteria uji t adalah sebagai berikut:

Jika nilai -t-hitung < nilai -t-tabel, maka: H0 ditolak dan Ha diterima artinya

signifikan.

Jika nilai -t-hitung > nilai -t-tabel, maka: H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

1.8.2.2 Uji F (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan)

Pengujian F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel

bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Untuk menguji rumusan hipotesis

diatas digunakan uji F dengan rumus :

F = (Sudjana, 1996: 385)

Hipotesis

H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel modal, perilaku

kewirausahaan dan persaingan (X1, X2 dan X3) terhadap variabel pendapatan

(Y).

knR1

)1(kR2

2

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian - UPIrepository.upi.edu/345/7/S_PEK_0807113_CHAPTER3.pdf · Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

77

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel modal, perilaku kewirausahaan

dan persaingan (X1, X2 dan X3) terhadap variabel pendapatan (Y).

Kriteria Uji F

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya keseluruhan

variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

1.8.2.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Gujarati (2001 : 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka

yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas

terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur

kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi

total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Nilai R2

berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2< 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin dekat, atau dengan kata lain model tersebut

dapat dinilai baik.

Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai kurang baik.