BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode...

34
Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 83 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen (Experimental Research). Metode ini adalah satu- satunya jenis penelitian yang berusaha secara tepat untuk menghasilkan variabel khusus, dan bila diterapkan dengan benar, ini adalah tipe terbaik untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab dan akibat. Dalam penelitian eksperimental, peneliti melihat efek dari setidaknya satu variabel independen pada satu atau lebih variabel dependen.(Fraenkel/Wallen/Hyun 2012). Adapaun rancangan eksperimen dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan Quasi Eksperimen, yaitu percobaan yang memiliki tujuan yang sama- untuk menguji hipotesis kausal deskriptif tentang penyebab yang dapat dimanipulasi, untuk mendukung kesimpulan kontrafaktual tentang apa yang akan terjadi jika tidak ada treatment. Penentuan kelompok yang akan diambil adalah dengan cara memilih sendiri, dimana unit memilih treatment untuk diri mereka sendiri, atau dengan cara peneliti memutuskan yang mana yang harus menjalani treatment tersebut. Peneliti yang menggunakan kuasi eksperimen mungkin masih memiliki kontrol yang cukup besar dalam memilih dan menjadwalkan tindakan. (Shadish, W., Cook, T., Campbell 2005). 1.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Counterbalanced Design (Desain Mengimbangi). Counterbalanced Deisgn adalah teknik lain dari kuasi eksperimen dan perbandingan grup. Dalam desain ini, setiap kelompok mendapatkan perawatan (treatment), namun disana terdapat beberapa perintah berbeda. (Fraenkel/Wallen/Hyun 2012).

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode penelitian eksperimen (Experimental Research). Metode ini adalah satu-

satunya jenis penelitian yang berusaha secara tepat untuk menghasilkan variabel

khusus, dan bila diterapkan dengan benar, ini adalah tipe terbaik untuk menguji

hipotesis tentang hubungan sebab dan akibat. Dalam penelitian eksperimental,

peneliti melihat efek dari setidaknya satu variabel independen pada satu atau lebih

variabel dependen.(Fraenkel/Wallen/Hyun 2012).

Adapaun rancangan eksperimen dalam penelitian ini adalah menggunakan

rancangan Quasi Eksperimen, yaitu percobaan yang memiliki tujuan yang sama-

untuk menguji hipotesis kausal deskriptif tentang penyebab yang dapat

dimanipulasi, untuk mendukung kesimpulan kontrafaktual tentang apa yang akan

terjadi jika tidak ada treatment. Penentuan kelompok yang akan diambil adalah

dengan cara memilih sendiri, dimana unit memilih treatment untuk diri mereka

sendiri, atau dengan cara peneliti memutuskan yang mana yang harus menjalani

treatment tersebut. Peneliti yang menggunakan kuasi eksperimen mungkin masih

memiliki kontrol yang cukup besar dalam memilih dan menjadwalkan tindakan.

(Shadish, W., Cook, T., Campbell 2005).

1.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Counterbalanced

Design (Desain Mengimbangi). Counterbalanced Deisgn adalah teknik lain dari

kuasi eksperimen dan perbandingan grup. Dalam desain ini, setiap kelompok

mendapatkan perawatan (treatment), namun disana terdapat beberapa perintah

berbeda. (Fraenkel/Wallen/Hyun 2012).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

84

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan 3 kelas yang berbeda dengan kemampuan yang setara.

Semua kelas akan mendapatkan perlakuan yang sama.

Tabel 3.1

Counterbalanced Design (Fraenkel/Wallen/Hyun 2012)

Group I

Group II

Group III

X1

X2

X3

O

O

O

X2

X3

X1

O

O

O

X3

X1

X2

O

O

O

Keterangan :

X1 : Metode pembelajaran PBL

X2 : Metode Pembelajaran IBL

X3 : Metode Pembelajaran ceramah bervariasi

O : Post Test

Penelitian ini menggunakan 3 kelompok :

Kelompok I

Pertama menerima treatment 1 dan posttest, kemudian menerima treatment 2

dan posttest, kemudian treatment 3 dan posttest.

Kelompok II

Pertama menerima treatment 2 kemudian treatment 3, dan kemudian treatment

1, dilakukan posttest setelah masing-masing treatment.

Kelompok III

Pertama menerima treatment 3, kemudian treatment 1, diikuti oleh treatment 2,

juga dilakukan posttest setelah masing-masing treatment.

1.3 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X IPS yang terdaftar sebagai

peserta didik di SMAN 17 Garut, pada tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah

keseluruhan peserta didik adalah 150 orang, terdiri dari 4 rombel. Untuk kelompok

yang dilakukan penelitian adalah kelas X IPS 1, X IPS 2 dan X IPS 3 dengan

jumlah peserta didik adalah 120 orang, yang akan mendapatkan perlakuan yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

85

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sama dari ketiga metode yang akan diterapkan yaitu metode PBL, IBL dan metode

ceramah bervariasi.

Pertimbangan peneliti dalam memilih kelas X IPS 1, X IPS 2 dan X IPS 3

sebagai subyek penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kehadiran peserta didik dari ketiga kelas tersebut baik

2. 2Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik,

Karena jumlah peserta didik yang pandai dan tidaknya seimbang (data dari

kurikulum)

3. Ada beberapa peserta didik yang aktif dan bisa membantu peserta didik lainnya

sehingga guru merasa terbantukan dalam penyampaian materi.

3.4 Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu variable bebas

(Independent Variable) dan variable terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah metode Problem Based Learning (X1) dan metode

Inquiry Based Learning (X2), sedangkan variable terikatnya adalah kemampuan

berpikir kritis (Y).

3.5 Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis yang dimaskud dalam kajian ini adalah berpikir kritis yang

didefinisikan sebagai keterampilan yang aktif mengenai masalah-masalah,

perrtanyaan yang sulit dengan menerapkan metode-metoed penalaran yang logis.

Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

untuk mengidentifikasi isu sentral dan asumsi dalam argumen yang diperoleh

melalui alat tes yang didalamnya memuat 3 keterampilan berrpikir kritis menurut

ranah kognitif Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl.

Tabel 3.2

Variabel Kemampuan Berpikir Kritis

Variabel Indikator Sub Indikator

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

86

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan

Berpikir Kritis

1. Elementary clarification

(memberikan penjelasan

dasar)

2. The basis for the

decision (menentukan

dasar pengambilan

keputusan)

3. Inference

(mengidentifikasi

asumsi)

4. Advanced clarification

(memberikan penjelasan

lanjut)

5. Supposition and

integration

(memperkirakan dan

menggabungkan)

1. Fokus pada pertanyaan

(mengidentifikasi,

menganalisis,

mengklarifikasi pendapat)

2. Mempertimbangkan dan

mengamati laporan hasil

observasi.

3. Mendeduksi, menginduksi,

dan membuat serta

menentukan pertimbangan

4. Mendefinisikan dan

mengidentifikasi asumsi

5. Mempertimbangkan asumsi

dan alasan-alasan serta

menggabungkan

kemampuan untuk menarik

kesimpulan

3.5.1 Skenario Pembelajaran Metode PBL, IBL dan Ceramah Bervariasi

Langkah-langkah pembelajaran metode PBL, IBL dan Ceramah Bervariasi

dalam mata pelajaran Ekonomi yaitu :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

87

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

88

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

89

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

90

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

91

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan langkah-langkah metode PBL,IBL maupun ceramah bervariasi di atas,

maka dikembangkan alat tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kepada

peserta didik yang diukur dengan menggunakan teknik penilaian tes tertulis dengan

bentuk pilihan ganda.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Prosedur dan Alur Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Tahap Pra Eksperimen

1. Membuat surat ijin penelitian

2. Mengadakan observasi di sekolah untuk mendapatkan informasi mengenai data

peserta didik, dengan cara melihat secara langsung dalam pembelajaran untuk

mendapatkan gambaran terhadap kemampuan peserta didik dalam

pembelajaran Ekonomi

3. Peneliti menentukan subyek penelitian sebanyak 3 kelas berdasarkan

karakteristik peserta didik , pertimbangan PKS kurikulum dan guru yang lain.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

92

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peneliti menentukkan pokok bahasan yang akan diteliti berdasarkan

karakteristik materi yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Problem

Based Learning dan Inquiry Based Learning.

5. Menyusun silabus dan RPP yang berhubungan dengan penelitian yang akan

dilaksanakan

6. menyusun kisi-kisi alat tes penelitian dalam bentuk soal plihan ganda (PG)

7. Judgement terhadap alat tes penelitian (kisi-kisi dan soal) kepada pakar, yang

yang dilakukan oleh dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bidang

keahlian ekonomi

8. Melakukan tes awal pra penelitian dalam uji coba alat tes yang diberikan

kepada subyek di luar sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda atas tes yang digunakan.

9. Merevisi item soal yang tidak valid dalm perhitungan validitas dan

reliabilitasnya.

Tahap Eksperimen

1. Melakukan penelitian eksperimen sebanyak masing-masing 3 kali eksperimen

untuk ketiga kelas, tiap kelas mendapatkan perlakuan yang sama.

2. Mengadakan posttest setiap kelas masing-masing setelah mendapatkan

perlakuan (treatment).

Tahap Pasca Eksperimen

1. Mengolah data hasil posttest untuk selanjutnya dibandingkan rata-rata skor dari

seluruh kelompok pada posttest untuk masing-masing perlakuan. Dengan kata

lain, rata-rata score posttest untuk semua kelompok untuk treatment 1 bisa

dibandingkan dengan dengan rata-rata score posttest untuk semua kelompok

untuk treatment 2 dan sebagainya.(Fraenkel/Wallen/Hyun 2012)

2. Menarik kesimpulan hasil penelitian

3. Menyusun laporan menganai penelitian yang telah dilakukan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

93

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2 Instrumen Penelitian

3.6.2.1 Tes

Proses penelitian pada akhirnya adalah pembuktian secara ilmiah melalui

pengukuran terhadap variable-variabel penelitian, dalam penelitian ini aspek yang

diukur adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik. Untuk mengetahui

kemampuan

berpikir kritis peserta didik diperlukan alat tes yang dapat menggambarkan fakta

yang terjadi.Menurut Sugiyono (2008:110) disebutkan bahwa alat tes penelitian

adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

fenomena social yang diamati. Penelitian ini akan mengukur kemampuan berpikir

kritis peserta didik yang berada dalam eksperimen dengan menggunkaan metode

pembelajarn PBL dan IBL pada mata pelajaran ekonomi yang dirancang dalam

bentuk tes obyektif. Soal-soal yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan

berpikir kritis peserta didik dirumuskan berdasarkan pada materi pelajaran

Ekonomi kelas X, yang telah melalui validitas konten oleh dosen ahli ekonomi di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Tes yang akan diberikan adalah dalam bentuk tes akhir (posttest). Tes akhir

(posttest) diberikan setelah adanya perlakuan pada setiap kelas eksperimen

(treatment). Pada penelitian ini nilai posttest setiap kelas eksperimen setelah

adanya perlakuan (treatment) akan dibandingkan, manakah penerapan metode

yang lebih efektif dalam setiap proses pembelajaran. Instrumen tes yang akan

digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan ranah kognitif taksonomi

Anderson & Krathwohl (Taksonomi Bloom Revisi) yaitu C1-C6 (Mengingat,

Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi dan mencipta)

disintesiskan kedalam indikator berpikir kritis dari Robert Ennis untuk

mendapatkan data berpikir kritis peserta didik. Kemampuan berpikir kritis terdiri

dari empat indikator yaitu, kejelasan (clarity, dasar (basic), menyimpulkan

(inference), interaksi (interaction). Tes yang digunakan berupa pilihan ganda yang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

94

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memuat setiap indikator kemampuan berpikir kritis. Selanjutnya diuji validitas dan

reliabilitas tes serta diuji tingkat kesukaran dan daya pembedanya.

Langkah-langkah menyusun instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan tujuan tes

Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis dalam menyelesaikan masalah yang disajikan. Dengan cara mencari nilai

rata-rata tertinggi, kemudian dibandingkan antara kelas yang menggunakan

metode PBL,IBL dan ceramah bervariasi. Selain itu peneliti juga mengukur

hasil tes melalui lembar hasil observasi/pengamatan sikap dan jurnal unjuk

kerja selama pembelajaran berlangsung.

2. Menentukan tipe soal

Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda

3. Membuat kisi-kisi soal, menyusun instrumen berdasarkan kisi-kisi yang telah

dibuat

4. Melakukan judgment terhadap alat tes kepada pakar , yang dilakukan oleh

dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), bidang keahlian ekonomi.

5. Melakukan uji instrumen berupa uji validitas, reliabilitas, uji tingkat kesukaran

dan daya pembeda, dengan menggunakan SPSS versi 24.

6. Melakukan revisi instrumen hingga instrumen siap diujikan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

tes tertulis. Tes tertulis dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada penggunaan

kertas dan alat tulis sebagai alat utama. Tes mengerjakan soal atau jawaban ujian

pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun dengan

menggunakan komputer. Dalam penelitian ini tes tertulis digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diuji melalui posttest.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

95

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Analisis Uji Instrumen Penelitian

Alat tes yang akan mengukur hasil belajar peserta didik setelah dilakukan

ekperimen akan diuji. Alat tes tersebut akan di uji validitas, reliabilitas, uji tingkat

kesukaran soal dan uji daya pembeda dengan menggunakan software computer

SPSS versi 24.

1.8.1 Uji Validitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian, haruslah di uji tingkat validitas

instrumen. Validitas tes menurut Gay (1981) mengacu pada sejauh mana mengukur

apa yang seharusnya diukurnya. Alonge (1985) mendefinisikan validitas sebagai

ukuran tes, seberapa baik kinerjanya dan apa yang dapat disimpulkan darinya.

Cronbach (1988) menganggap validitas sebagai keakuratan prediksi atau inferensi

spesifik yang dibuat dari nilai tes. Seperti yang dijelaskan dalam Standar untuk Tes

Pendidikan dan Psikologi (American Educational Research Association [AERA],

American Psychological Association [APA] dan National Council on Measurement

in Education [NCME], 1999) validitas mengacu pada "sejauh mana bukti dan

dukungan teori Interpretasi skor tes "(hal.9). Proses mengumpulkan bukti untuk

mendukung validitas interpretasi skor tes dimulai sebelum pengembangan penilaian

(AERA, APA & NCME, 1999). Gronlund (1981) mendefinisikan validitas sejauh

mana hasil prosedur evaluasi melayani tujuan tertentu yang hasilnya dimaksudkan

untuk diukur dan tidak ada yang lain. Jadi, bukti validitas sering didefinisikan

dalam kaitannya dengan (a) korelasi antara tes yang mengukur konstruk yang sama

atau antara tes dan perilaku kriteria yang diminati. (B) tabel spesifikasi untuk

menentukan apakah isi tes mengukur luas konten yang ditargetkan dan (c)

menggunakan serangkaian strategi untuk membangun kasus logis untuk hubungan

antara skor dari penilaian dan konstruk penilaian dimaksudkan untuk mengukur

(John and Ph 2015). Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadapa

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai

(Sudjana, 2012:12). Instrumen tes penelitian harus benar-benar mengukur

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

96

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir kritis. Untuk alat tes yang berbentuk test, maka pengujian

validitas ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi tes dengan materi

pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan

validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi alat tes. Dalam kisi-kisi

itu terdapat variable yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir item

pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.

Menurut (Azwar 2011) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Menurut Messick (1989) validitas merupakan penilaian menyeluruh

dimana bukti empiris dan logika teori mendukung pengambilan keputusan serta

tindakan berdasarkan skor tes atau model-model penilaian yang lain. Menurut

(Sugiyono 2014)validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Berdasarkan

beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas adalah derajat

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam penelitian yang didukung oleh

fakta empiris dan alasan teoritis, artinya antara data yang terjadi pada obyek

penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti sesuai.

Abdullahi (1983) menyatakan bahwa validitas penilaian itu valid jika

ternyata menjadi ukuran yang sesuai. Pakar pendidikan (Yoloye, 1983 dan

Cronbach, 1988) sepakat bahwa satu-satunya pertimbangan penting dalam

mengevaluasi sebuah penilaian adalah tingkat validitasnya.(John and Ph 2015)

Instrumen tes berbentuk obyektif dengan tipe pilihan ganda, variasi di uji

cobakan dan dihitung validitasnya dengan menggunakan SPSS versi 24 dengan

langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan tabel perhitungan di excel untuk mempermudah memasukkan data

ke dalam SPSS.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

97

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Buka aplikasi SPSS, masukkan data yang sudah ada di excel, pada kolom data

view, selanjutnya atur data pada kolom variabel view, ubah nama sesuaikan

dengan data dan ubah decimal dengan angka 0.

3. Selanjutnya pilih analyze, kilk correlate, pilih Bivariate, pindahkan semua

variabel dari kolom kiri ke kolom kanan,pilih pearson, two-tailed dan kilk flag

significant correlation, lalu klik OK.

4. Lakukan kembali langkah seperti diatas, untuk pengujian validitas angket

dilakukan cara yang sama seperti uji

Ketentuan interpretasi ini digunakan dk = N-2, derajat kebebasan

tersebut dikonsultasikan pada tabel nilai ’r’product moment, dengan taraf

signifikani 0,05 (5%) dan syarat interpretasi sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel maka data valid

Jika rhitung < rtabel maka data tidak valid

Uji Validitas juga dapat digunakan rumus korelasi Product Momen secara manual

sebagai berikut :

])(][)([

))((

2222 YYnXXn

YXXYnr

xi

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi antara variable X dengan variable Y, dua

Yang dikorelasi

N = Jumlah responden

X = skor variabel X

Y = skor variabel Y

Untuk mengetahui tinggi,sedang, rendah validitas yang kita buat, maka kita

interpretasikan nilai rxy. Adapun klasifikasi koefisien korelasi menurut Arikunto

(2009:75) adalah sebagai berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

98

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kalsifikasi Koefisien Validitas

Koefisien Validitas Interpretasi

0,8 ≤ r ≤ 1,00

0,6 ≤ r ≤ 0,8

0,4 ≤ r ≤ 0,6

0,2 ≤ r ≤ 0,4

0,0 ≤ r ≤ 0,2

Validitas sangat tinggi

Validitas tinggi

Validitas cukup tinggi

Validitas rendah

Validitas sangat rendah

Sebuah tes dikatakan mempunyai korelasi jika terdapat korelasi antara 1,00

sampai +1,00. Koefisien negative menunjukkan hubungan kebalikkan, sedangkan

koefisien positif menunjukkan kesejajaran. Selanjutnya uji validitas tiap item

instrument dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan nilai kritis r tabel

(nilai tabel). Tiap item tes dikatakan valid apabila pada tarif signifikansi α = 0,05

didapat rhitung ≥ r tabel..

Dalam penelitian ini, pengujian validitas diujikan kepada responden di

SMA Negeri 17 Garut, yaitu peserta didik kelas XI IPS 1 sebanyak 37 orang, materi

Permintann dan Penawaran, dengan rtabel = 0,325, kelas XI IPS 2 sebanyak 37

orang, materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran, dengan rtabel = 0,325 dan kelas

XI IPS 3 sebanyak 32 orang, materi Pasar, dengn rtabel = 0,349 . Jika rhitung yang

diperoleh untuk tiap pernyataan lebih besar dari rtabel, maka data tersebut dapat

dikatakan valid. Berdasarkan kepada hasil perhitungan dengan SPSS versi 24, dari

25 soal yang diberikan, seluruh soal dengan materi Permintaan dadn Penawaran,

Pasar dan Ealstisitas Permintaan dan Penawaran memiliki nilai rhitung yang lebih

besar bila dibandingkan dengan rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

item soal pilihan ganda yang telah diuji cobakan adalah valid, sebagaimana dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Butir Soal

Materi Permintaan dan Penawaran

No Soal R hitung R tabel Keterangan

1 0,722 0,325 Valid

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

99

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 0,584 0,325 Valid

3 0,536 0,325 Valid

4 0,535 0,325 Valid

5 0,621 0,325 Valid

6 0,586 0,325 Valid

7 0,557 0,325 Valid

8 0,632 0,325 Valid

9 0,575 0,325 Valid

10 0,676 0,325 Valid

11 0,543 0,325 Valid

12 0,599 0,325 Valid

13 0,602 0,325 Valid

14 0,548 0,325 Valid

15 0,517 0,325 Valid

16 0,617 0,325 Valid

17 0,623 0,325 Valid

18 0,556 0,325 Valid

19 0,564 0,325 Valid

20 0,649 0,325 Valid

21 0,597 0,325 Valid

22 0,569 0,325 Valid

23 0,569 0,325 Valid

24 0,583 0,325 Valid

25 0,565 0,325 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji validitas butir soal pada

materi Permintaan dan Penawaran adalah valid. Hal ini menunjukkan tidak perlu

adanya perbaikkan untuk setiap butir soal.

Adapun hasil pengujian validitas butir soal materi Elastisitas Permintaan dan

Penawaran terlihat pada tabel 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Butir Soal

Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

No Soal R hitung R tabel Keterangan

1 0,639 0,325 Valid

2 0,667 0,325 Valid

3 0,511 0,325 Valid

4 0,552 0,325 Valid

5 0,513 0,325 Valid

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

100

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 0,640 0,325 Valid

7 0,527 0,325 Valid

8 0,667 0,325 Valid

9 0,547 0,325 Valid

10 0,547 0,325 Valid

11 0,521 0,325 Valid

12 0,551 0,325 Valid

13 0,583 0,325 Valid

14 0,784 0,325 Valid

15 0,615 0,325 Valid

16 0,753 0,325 Valid

17 0,685 0,325 Valid

18 0,589 0,325 Valid

19 0,679 0,325 Valid

20 0,656 0,325 Valid

21 0,490 0,325 Valid

22 0,651 0,325 Valid

23 0,631 0,325 Valid

24 0,589 0,325 Valid

25 0,640 0,325 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji validitas butir soal pada

materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran adalah valid. Hal ini menunjukkan

tidak perlu adanya perbaikkan untuk setiap butir soal.

Sedangkan hasil uji validitas butir soal materi pasar terlihat pada tabel 3.6 dibawah

ini.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Butir Soal

Materi Pasar

No Soal R hitung R tabel Keterangan

1 0,460 0,349 Valid

2 0,624 0,349 Valid

3 0,707 0,349 Valid

4 0,467 0,349 Valid

5 0,725 0,349 Valid

6 0,565 0,349 Valid

7 0,531 0,349 Valid

8 0,670 0,349 Valid

9 0,598 0,349 Valid

10 0,747 0,349 Valid

11 0,565 0,349 Valid

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

101

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,466 0,349 Valid

13 0,536 0,349 Valid

14 0,578 0,349 Valid

15 0,493 0,349 Valid

16 0,548 0,349 Valid

17 0,569 0,349 Valid

18 0,565 0,349 Valid

19 0,579 0,349 Valid

20 0,684 0,349 Valid

21 0,524 0,349 Valid

22 0,619 0,349 Valid

23 0,588 0,349 Valid

24 0,548 0,349 Valid

25 0,604 0,349 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji validitas butir soal pada

materi Pasar adalah valid. Hal ini menunjukkan tidak perlu adanya perbaikkan

untuk setiap butir soal.

1.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) adalah perhatian utama ketika tes psikologis

digunakan untuk mengukur beberapa atribut atau perilaku (Rosenthal dan Rosnow,

1991). Misalnya, untuk memahami berfungsinya tes, penting agar tes yang

digunakan secara konsisten mendiskriminasikan individu pada satu waktu atau

dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, reliabilitas adalah sejauh mana

pengukuran dapat diulang - ketika orang yang berbeda melakukan pengukuran,

pada kesempatan yang berbeda, dalam kondisi yang berbeda, dengan instrumen

alternatif yang mungkin mengukur hal yang sama. Singkatnya, reliabilitas adalah

konsistensi pengukuran (Bollen, 1989), atau stabilitas pengukuran pada berbagai

kondisi di mana pada dasarnya hasil yang sama harus diperoleh (Nunnally, 1978)

dalam (Drost 2011)

Menurut (Fraenkel/Wallen/Hyun 2012) reliabel merujuk pada konsistensi

skor atau jawaban dari suatu instrumen ke instrumen yang lain, dan dari suatu item

ke item yang lain. Menurut Mehrens & Lehmann (1973) dalam Retnawati (2016)

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

102

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas merupakan derajat kekonsistensian di antara dua skor hasil pengukuran

pada objek yang sama, meskipun menggunakan alat pengukur yang berbeda dan

skala yang berbeda. Menurut (Azwar 2011) konsep reliabilitas adalah sejauh mana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah derajat kekonsistensian antara dua skor

hasil pengukuran pada obyek yang sama meskipun instrumennya berbeda.

Pengujian reliabilitas instrumen tes dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 24

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Gunakan data yang sudah dikelompokkan pada perhitungan vaiditas

2. Pilih analyze

3. Klik scale

4. Pilih reliability analyze, pindahkan semua variabel yang ada dikolom kiri

kecuali total

5. Selanjutnya klik statistics

6. Pilih kolom descriptive for

7. Klik scale if item deleted

8. Lalu klik continue

9. Interpretasikan hasil dengan r tabel

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

α = Cronbach Alpha

k = Banyak soal

Sx2 = variansi skor tertentu (soal ke-j)

ΣSj2 = jumlah varians skor sleuruh soal menurut skor soal tertentu

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

103

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

St2 = varians skor seluruh soal menurut skor peserta didik perorangan

Adapun klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2009:100) adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.7

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kriteria Reliabilitas

0,80< 𝑟 ≤ 1,00

0,60< 𝑟 ≤ 0,80

0,40< 𝑟 ≤ 0,60

0,20< 𝑟 ≤ 0,40

r≤ 0,20

Reliabilitas Sangat Tinggi

Reliabitas Tinggi

Reliabilitas cukup

Reliabilitas Rendah

Reliabilitas Sangat Rendah

Keputusan uji reliabilitas instrumen berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan reliabel.

Jika rhitung< rtabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel

Selanjutnya nilai r yang diperoleh dari perhitungan ditafsirkan dengan

menggunakan interpretasi nilai r dan data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS

versi 24 untuk mengetahui nilai Alpha. Berdasarkan hasil analisis data pada materi

Permintaan dan Penawaran, maka didapatkan nilai Reliabilitasnya sebesar 0,750

dengan interpretasi reliabilitas tinggi, seperti pada tabel 3.8

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal

Materi Permintaan dan Penawaran

Cronbach’s Alpha N of item

.750 26

Sumber : Hasil pengolahan Data dengan SPSS versi 24

Sedangkan berdasarkan hasil analisis data pada materi Elastisitas Permintaan dan

Penawaran, maka didapatkan nilai Reliabilitasnya sebesar 0,752 dengan interpretasi

reliabilitas tinggi, seperti pada tabel 3.9

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal

Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Cronbach’s Alpha N of item

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

104

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.752 26

Sumber : Hasil pengolahan Data dengan SPSS versi 24

Pada hasil analisis data materi Pasar, maka didapatkan nilai Reliabilitasnya sebesar

0,749 dengan interpretasi reliabilitas tinggi, seperti pada tabel 3.10

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal

Materi Pasar

Cronbach’s Alpha N of item

.749 26

Sumber : Hasil pengolahan Data dengan SPSS versi 24

1.8.3 Uji Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi

peserta didik untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. (Daryanto 2005). Indeks

kesukaran menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal, besarnya indeks

kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,0. Sola dengan indeks kesukaran 0,0

menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal

tersebut terlalu mudah.

Untuk menguji tingkat kesukaran tes dapat dilakukan dengan menggunakan

aplikasi SPSS 24 dengan mendeteksi nilai Mean pada tabel Statistics . Analisis dari

hasil yang ditunjukkan nilai Mean paada tabel statistics ditafsirkan pada rentang

tigkat kesukaran. Langkah-langkah menguji tingkat keskaran pada SPSS versi 24

adalah sebagai berikut:

1. Gunakan data yang sudah dikelompokkan pada perhitungan validitas

2. Klik Analyze Descriptive Statistics Frequencies

3. Kemudian pada kotak Variables diisi dengan nomor soal

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

105

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Klik Statistics

5. Klik Mean

6. Klik Continue, OK

7. Selanjutnya interpretasikan hasil mean dengan kriteria indeks kesukaran soal

Tingkat kesukaran secara manual dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

:

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar

Js = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaraan soal, digunakan interpretasi

tingkat kesukaran sebagai berikut :

Tabel 3.11

Interpretasi Tingkat Kesukaran

(Sudjana, 2012: 137)

Harga TK Klasifikasi

TK = 0,00

0,00< 𝑇𝐾 ≤ 0,30

0,30< 𝑇𝐾 ≤ 0,70

0,70< 𝑇𝐾 ≤ 1,00

TK = 1,00

Soal terlalu sukar

Soal sukar

Soal sedang

Soal mudah

Soal terlalu mudah

Dengan menggunakan SPSS versi 24 maka tingkat kesukaran pada tes kemampuan

berpikir kritis yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.12

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Materi Permintaan dan Penawaran

No Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0,2162 Sukar

2 0,2703 Sukar

3 0,2703 Sukar

4 0,1622 Sukar

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

106

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 0,2973 Sukar

6 0,2162 Sukar

7 0,3243 Sedang

8 0,1351 Sukar

9 0,2703 Sukar

10 0,3243 Sedang

11 0,1892 Sukar

12 0,2432 Sukar

13 0,2973 Sukar

14 0,1081 Sukar

15 0,2973 Sukar

16 0,4054 Sedang

17 0,2703 Sukar

18 0,4324 Sedang

19 0,2973 Sukar

20 0,2162 Sukar

21 0,3514 Sedang

22 0,1351 Sukar

23 0,1351 Sukar

24 0,2973 Sukar

25 0,2165 Sukar

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal diatas, didapat bahwa hampir

seluruhnya soal pada materi permintaan dan penawaran berada pada kategori sukar,

kecuali pada soal no 7,10,16,18 dan 21 berada pada kategori sedang.

Tabel 3.13

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

No Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0,2500 Sukar

2 0,2188 Sukar

3 0,2188 Sukar

4 0,2812 Sukar

5 0,1875 Sukar

6 0,1875 Sukar

7 0,3438 Sedang

8 0,2188 Sukar

9 0,2188 Sukar

10 0,2188 Sukar

11 0,1562 Sukar

12 0,4375 Sedang

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

107

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13 0,2188 Sukar

14 0,2812 Sukar

15 0,1875 Sukar

16 0,1562 Sukar

17 0,1562 Sukar

18 0,1562 Sukar

19 0,2188 Sukar

20 0,4062 Sedang

21 0,2500 Sukar

22 0,2500 Sukar

23 0,2188 Sukar

24 0,1652 Sukar

25 0,1875 Sukar

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal diatas, didapat bahwa hampir

seluruhnya soal pada materi permintaan dan penawaran berada pada kategori sukar,

kecuali pada soal no 7,12 dan 20 berada pada kategori sedang.

Tabel 3.14

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Materi Pasar

No Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0,1892 Sukar

2 0,3514 Sedang

3 0,3243 Sedanag

4 0,1351 Sukar

5 0,3784 Sedang

6 0,3784 Sedang

7 0,1622 Sukar

8 0,2703 Sukar

9 0,2973 Sukar

10 0,1892 Sukar

11 0,3784 Sedang

12 0,3784 Sedang

13 0,1081 Sukar

14 0,2162 Sukar

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

108

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 0,3784 Sedang

16 0,2432 Sukar

17 0,3243 Sedang

18 0,3784 Sedang

19 0,2432 Sukar

20 0,1622 Sukar

21 0,2703 Sukar

22 0,1351 Sukar

23 0,3514 Sedang

24 0,1892 Sukar

25 0,1892 Sukar

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal diatas, didapat bahwa hampir

seluruhnya soal pada materi permintaan dan penawaran berada pada kategori sukar,

kecuali pada soal no 2,3,5,6,11,12,15,17,18 dan 23 berada pada kategori sedang.

1.8.4 Uji Daya Pembeda

Setelah menguji tingkat kesulitan soal tes, maka langkah selanjutnya

analisis daya pembeda. Daya pembeda adalah untuk membedakan dan

mengelompokkan data, setiap butir soal hasil belajar peserta didik yang diawali

dengan cara mengurutkan skor total seluruh butir soal dengan cara

mengelompkkannya dari terbesar ke yang terkecil. Dengan mengkaji butir-butir

soal bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta

didik yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan peserta didik yang

tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2012:141). Cara yang biasa

dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan rumus :

Keterangan :

D = Indeks diskriminasi (daya pembeda)

JA = Banyak peserta kelompok atas

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

109

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JB = Banyak peserta kelompok bawah

BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Penentuan jawaban benar dan salah dari soal tes berpikir kritis

peserta didik dengan berbentuk instrument pilihan ganda ini sama seperti pad

perhitungn tingkat kesukaran butir soal tes. Jumlah jawaban benar untuk

masing-masing kelompok, selanjutnya digunakan untuk menghitung harga DP

dengan rumus diatas. Sedangkan untuk melihat apakah daya pembeda jelek,

cukup, baik dan baik sekali dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.15

Klasifikasi Daya Pembeda

(Arikunto, S. (2010: 232)

Rentang nilai D Klasifikasi

DP < 0,00

0,00 ≤ DP < 0,20

0,21 ≤ DP <0,40

0,41≤ DP < 0,70

0,71< 𝐷𝑃 ≤ 1,00

Sangat jelek

Jelek

Cukup

Baik

Sangat Baik

Hasil uji daya beda butir soal pada materi Permintaan dan Penawaran adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.16

Hasil Uji Daya Beda Butir Soal

Materi Permintaan dan Penawaran

No Nilai Daya Beda Interpretasi

1 0,7 Baik

2 0,6 Baik

3 0,4 Cukup

4 0,5 Baik

5 0,7 Baik

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

110

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 0,5 Baik

7 0,6 Baik

8 0,5 Baik

9 0,6 Baik

10 0,7 Baik

11 0,5 Baik

12 0,7 Baik

13 0,7 Baik

14 0,4 Cukup

15 0,6 Baik

16 0,8 Sangat Baik

17 0,6 Baik

18 0,6 Baik

19 0,7 Baik

20 0,6 BAik

21 0,7 Baik

22 0,4 Cukup

23 0,5 Baik

24 0,7 Baik

25 0,5 Baik

Hasil uji daya beda pada tabel 3.15 didapat bahwa rata-rata soal pada materi

permintaan dan penawaran memiliki kategori rata-rata baik.

Sedangkan hasil uji daya beda butir soal materi Elastisitas permintaan dan

Penawaran terlihat pada tabel 3.17

Tabel 3.17

Hasil Uji Daya Beda Butir Soal

Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

No Nilai Daya Beda Interpretasi

1 0,7 Baik

2 0,6 Baik

3 0,4 Cukup

4 0,7 Baik

5 0,4 Cukup

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

111

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 0,6 Baik

7 0,4 Cukup

8 0,6 Baik

9 0,6 Baik

10 0,6 Baik

11 0,4 Cukup

12 0,4 Cukup

13 0,8 Sangat Baik

14 0,6 Baik

15 0,8 Sangat Baik

16 0,6 Baik

17 0,6 Baik

18 0,6 Baik

19 0,4 Cukup

20 0,7 Baik

21 0,7 Baik

22 0,6 Baik

23 0,6 Baik

24 0,6 Baik

25 0,6 Baik

Hasil uji daya beda pada tabel 3.16 didapat bahwa rata-rata soal pada materi

elastisitas permintaan dan penawaran memiliki kategori rata-rata baik.

Adapun hasil uji daya pembeda butir soal pada materi Pasar adalah sebagai berikut

Tabel 3.18

Hasil Uji Daya Beda Butir Soal

Materi Pasar

No Nilai Daya Beda Interpretasi

1 0,5 Baik

2 0,7 Baik

3 0.8 Sangat Baik

4 0,3 Cukup

5 0,8 Sangat baik

6 0,7 Baik

7 0,3 Cukup

8 0,8 Sangat baik

9 0,7 Baik

10 0,6 Baik

11 0,6 Baik

12 0,6 Baik

13 0,4 Cukup

14 0,6 Baik

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

112

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 0,6 Baik

16 0,6 Baik

17 0,7 Baik

18 0,6 Baik

19 0,5 Baik

20 0,6 Baik

21 0,4 Cukup

22 0,5 Baik

23 0,7 Baik

24 0,6 Baik

25 0,5 Baik

Hasil uji daya beda pada tabel 3.15 didapat bahwa rata-rata soal pada materi

permintaan dan penawaran memiliki kategori rata-rata baik.

1.9 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari kegiatan posttest, selanjutnya dilakukan analisis

terhadap data penelitian yang meliputi hasil tes kemampuan berpikir kritis. Adapun

langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menskor tiap lembar jawaban tes peserta didik sesuai dengan kunci jawaban.

2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban posttes.

3. Mengubah nilai ke dalam bentuk persentase dengan cara:

Nilai siswa (%) = ∑𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100%

4. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa

untuk masing-masing metode ( (Fraenkel/Wallen/Hyun 2012)).

Nilai Rata-rata per perlakuan = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

5. Menghitung rata-rata metode yangs sejenis untuk membandingkan dengan

rata-rata metode yang lain tiap perlakuan

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

113

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Membandingkan rata-rata tiap metode secara keseluruhan untuk menentukan

metode mana yang paling efektif untuk digunakan.

1.10 Teknik Analisis Data

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut:

1.10.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah

sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Kondisi data berdistribusi

normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik.

Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, melalui aplikasi

SPSS 24, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siapkan data dalam bentuk excel

2. Buka aplikasi SPSS 24

3. Masukkan data (post-test setiap kelas eksperimen)

4. Klik analyze

5. Pilih Nonparametric tests

6. Klik 1-Sample K-S,masukkan data post-test kelas eksperimen pada kolom Test

Variable List

7. Lalu klik OK

Ada pun rumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho: Data berdistribusi normal

Ha: Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

114

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi

normal

Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas <0,05, maka data berdistribusi tidak

normal.

1.10.2 Uji Homogenitas

UJi homogenitas digunakan untuk mengetahui data pada setiap kelompok

dapat dikatakan homogeny atau tidak, dan bias atau tidaknya digabung untuk

analisis lebih lanjut. Homogenitas varian,variabel dependen (DV) memiliki varians

yang sama (Kusnendi, 2015). Menggunakan Levene Test dengan alat bantu hitung

SPSS versi 24. Ada pun rumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho: Data homogen

Ha: Data tidak homogen

Kriteria uji: Ho diterima jika p-value > 0,05 maka homogenitas varian terpenuhi.

1.10.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

terhadap variabel terikat yang akan kita teliti itu diterima atau ditolak. Pengujian

hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu dugaan

hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak. (Sugiyono 2014).

Untuk pengujian ini digunakan statistik “t” dengan dk = n-2 dengan rumus :

Keterangan :

R = Koefisien korelas

n = Jumlah resonden, (n-2= dk, derajat kebebasan)(Sugiyono 2014)

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

115

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.19

Pengujian Hipotesis

Rumusan Masalah Hipotesis Hipotesis Statistik Staitiktik Uji Kriteria Uji

1. Apakah terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

peserta didik pada

kelas yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

dengan peserta

didik pada kelas

yang menerapkan

metode Inquiry

Based Learning

(IBL) pada

pengukuran akhir

(Post-Test) ?

1. Terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

kelompok peserta

didik yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

dengan kelompok

peserta didik yang

menerapkan

metode Inquiry

Based Learning

(IBL) pada

pengukuran akhir

(Posttest).

H0 : PBL = IBL

H1 : PBL ≠ IBL

Independent

Samples t

Test

H0 tidak

dapat

diterima

jika:

p-value ≤

0,05

(2-tailed

test)

2. Apakah terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

peserta didik pada

kelas yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Inquiry Based

Learning (IBL)

dengan peserta

didik pada kelas

yang menerapkan

metode ceramah

bervariasi pada

pengukuran akhir

(Post-Test) ?

2. Terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

kelompok peserta

didik yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Inquiry Based

Learning (IBL)

dengan kelompok

peserta didik yang

menerapkan

metode ceramah

bervariasi pada

pengukuran akhir

(Posttest).

H0: IBL = CB

H1 : IBL ≠ CB

Independe

nt

Samples t

Test

Ho tidak

dapat

diterima

jika:

p-value ≤

0,05

(2-tailed

test)

3. Apakah terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

peserta didik pada

3. Terdapat

perbedaan tingkat

kemampuan

berpikir kritis

kelompok peserta

H0:PBL = CB

H1: PBL ≠ CB

Independe

nt

Samples t

Test

Ho tidak

dapat

diterima

jika:

p-value ≤

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/37660/6/T_PEKO_1602738_Chapter3.pdf84 yuyun kurniasih, 2019 pengaruh penggunaan metode pembelajaran problem based

116

Yuyun Kurniasih, 2019 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17 Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan Masalah Hipotesis Hipotesis Statistik Staitiktik Uji Kriteria Uji

kelas yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

dengan peserta

didik pada kelas

yang menerapkan

metode ceramah

bervariasi pada

pengukuran akhir

(Post-Test) ?

didik yang

menerapkan

metode

pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

dengan kelompok

peserta didik yang

menerapkan

metode ceramah

bervariasi pada

pengukuran akhir

(Posttest).

0,05

(2-tailed

test)